30 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14221

Ingin Gandengkan Juara Renang dengan Juara Kelas

Undzilla Rahmadien Tijue, Siswi Berprestasi di Medan

Kecil-kecil cabai rawit, mungkin kalimat ini sangat tepat diberikan buat Undzilla Rahmadien Tijue.
Siswi yang masih duduk di bangku kelas VI SD Negeri 060825 Ismailiyah Medan ini mampu mengukir prestasi membanggakan bagi orangtua dan sekolahnya.

Diusaianya yang cukup belia (12 tahun) ini, wanita yang akrab disapa Uun oleh teman-temannya, mampu meraih Trophy Juara I Renang Gaya Dada 50 meter pada Kejuaraan Renang antar pelajar se Kota Medan di kolam renang Amphibi Unimed Medan, beberapa bulan lalu.

“Saya sangat senang sekali dengan raihan prestasi yang saya dapat, selain mampu membuat kedua orangtua saya bangga, saya juga bisa memberikan yang terbaik buat sekolah,” ungkap Uun saat ditemui di sekolahnya belum lama ini.

Prestasi ini juga merupakan piala pertama dari cabang olahraga renang yang sejak 6 bulan lalu digelutinya.
Uun mengakui, mulai mengenal olahraga renang berawal dari guru bidang study olahraga bernama Elvisyar yang melihat bakatnya dan mengajak dirinya bergabung ke klub renang Amphibi Swimming Club dan Amphibi Swimming School (ASC/ASS) di Universitas Negeri Medan.

Di klub renang itu, Uun mulai mengikuti latihan rutin setiap hari Sabtu dan Minggu,  dimulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

Selama bergabung di klub renang ASC/ASS Unimed, anak dari Drs M Yusuf Sani Tijue ini telah mengikuti dua kejuaraan renang.  Hanya saja, pada percobaan pertama dirinya gagal memberikan sebuah prestasi. Namun kegagalan tersebut tak lantas membuatnya berputus asa.

Uun yang menyukai pelajaran Bahasa Inggris ketimbang Matematika inipun, menargetkan bisa meraih juara kelas karena dikesempatan sebelumnya dia hanya berada di peringkat tujuh.

“Penasaran saja, semoga pada kesempatan ini bisa juara satu seperti renang kemarin, biar lengkap,” ucapnya optimis. (uma)

Pemko Siapkan Draf Ranperda Kawasan Tanpa Rokok

MEDAN- Pemko Medan saat ini tenga menyusun draf Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), sesuai amanat Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 115 yang menyebutkan, pemerintah daerah wajib menetapkan KTR di wilayahnya masing-masing. Persiapan penyusunan Ranperda ini digelar di Hotel Emerald Garden Medan, Selasa (20/12).

Walikota Medan Rahudman Harahap yang hadir dalam persiapan penyusunan draf ranperda tersebut mengatakan, wilayah yang menjadi KTR antara lain di fasilitas pelayanan kesehatan, kantor pemerintahan, tempat proses belajar-mengajar, tempat anak-anak bermain, rumah ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum serta tempat lainnya yang ditetapkan.

“Larangan merokok di kawasan tersebut sangat baik. Namun, untuk mengubah perilaku perokok menjadi bukan perokok bukanlah persoalan gampang. Tapi, yang tidak merokok juga harus diperhatikan. Dimana,  zat adiktif yang terdapat pada rokok sangat berbahaya dan dapat merusak kesehatan  baik perokok atif maupun pasif, terutama kepada anak-anak,” kata Walikota Medan Rahudman Harahap.

Rahudman juga mengharapkan dukungan dari semua masyarakat terkait pelaksanaan KTR kelak. “Untuk pelaksanaan KTR ini memerlukan dukungan dari semua pihak dan masyarakat secara keseluruhan,” ucapnya.

Untuk itu, lanjut Rahudman, menghimbau semua pihak, terutama dari jajaran Pemko Medan untuk dapat berperan aktif dalam mensukseskan pelaksanaan persiapan penyusunan Perda KTR Kota Medan Tahun 2011 dan mensosialisasikannya kepada  seluruh masyarakat. “Sedangkan kepada mitra Pemko Medan dari PKK Kota Medan, pimpinan rumah sakit, universitas, organisasi profesi, LSM dan media diharapkan dukungannya, terutama untuk mensosialisasikan Perda KTR  kepada seluruh masyarakat Kota Medan” pintanya. Dijelaskannya, penetapan Perda KTR Tahun 2011 ini perlu dilaksanakan karena ingin warga Kota Medan dapat hidup sehat dalam lingkungan yang sehat. “Pemko Medan berupaya untuk memfasilitasi percepatan pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi seluruh masyarakat kita,” ungkapnya.

Selain itu, Rahudman juga berharap agar persoalan gizi buruk tidak menjadi masalah lagi tahun depan. Dimana, Pemko Medan bukan menutup-nutupi tapi harus melakukan upaya pencegahan dan penanggulan secara maksimal sehingga persoalan gizi buruk ini dapat teratasi. “Jadi cari solusi terbaik untuk mengatasi masalah gizi buruk ini. Untuk mewujudkan hal itu, Walikota minta seluruh Puskesmas di Kota Medan menyediakan ruangan khusus  untuk perawatan bagi penderita gizi buruk, termasuk RSU Pirngadi Medan pada tahun depan. Begitu juga dengan rumah sakit swasta, Walikota sangat mengharapkan ikut mendukung upaya penanggulangan gizi buruk dengan ikut serta menyediakan ruang khusus  untuk merawat pasien gizi buruk,” ujarnya.

Sementara, Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi menamabahkan kalau penetapan KTR nanti akan dilakukan bertahap sesuai dengan petunjuk Walikota. Sebagai langkah awal. “ Penetapan KTR akan dimulai dari wilayah Dinas Kesehatan selaku instansi yang berhubungan langsung dengan masalah kesehatan. Kemudian disusul instansi pendidikan, kantor-kantor pemerintahan serta tempat-tempat umum. Kalau untuk tempat umum,  kemungkinan akan disediakan tempat khusus merokok. Namun untuk Dinas Kesehatan, harus bebas rokok,” tegasnya.(adl)

Memvonis Terdakwa Itu Cukup Berat

Hingga saat ini Pengadilan Negeri (PN) Medan tetap komitmen menuntaskan segala perkara tindak pidana korupsi yang di sidangkan di Pengadilan Tipikor Medan. Karenanya, para hakim di PN Medan harus netral dan menggunakan hati nurani dalam persidangan dan berusaha menegakkan hukum seadil-adilnya.

Demikian dikatakan Humasn PN Medan Ahmad Guntur kepada wartawan Sumut Pos Rudiansyah, belum lama ini. Berikut petikan wawancaranya.

Banyak perkara yang ditangani, bagiamana sikap hakim dalam mengambil sikap ketika seorang terdakwa akan di putus (vonis)?
Memang dalam mengambil sikap untuk memvonis seorang terdakwa itu cukup berat. Kita harus mengambil keputusan yang benar-benar adil dan sebaik-baiknya berdasarkan undang-undang yang berlaku.

Kenapa cukup berat? Hakim kan bisa mengambil sikap, apakah terdakwa itu bersalah atau tidak?
Hakim itu ibaratnya wakil Tuhan di dunia. Makanya, kalau kita sampai salah dalam mengambil keputusan, pertanggungjawabkannya di mata Tuhan cukup berat. Contoh, seorang terdakwa selama persidangan ternyata tidak bersalah, namun oleh hakim diputus bersalah, maka kita yang akan menanggung beban itu pada Tuhan.

Apakah itu juga berlaku pada terdakwa korupsi?
Penegakan hukum semua sama saja, baik itu pelaku korupsi ataupun tindak kriminal lainnya. Sama juga kalau serang terdakwa korupsi ternyata selama proses persidangan tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatannya, apakah mesti kita hukum juga? Begitu juga dengan pelaku tindak kriminal lainnya.

Selama menjadi hakim, pernahkah bapak memvonis bebas seorang terdakwa?
Saya rasa setiap hakim pernah. Semua putusan yang diambil berdasarkan pertimbangan yang tidak melenceng dengan undang-undang. Nah, kalau seorang terdakwa yang disidangkan itu ternyata tidak terbukti bersalah masak mesti kita hukum. Namanya juga pengadilan, tempat orang mencari keadilan.

Dengan mengambil putusan bebas, pasti hakim danggap telah menyimpang dan tudingan itu biasanya dilakukan pihak yang tidak puas dengan putusan itu, seperti apa sikap Anda?
Ya itulah hakim. Sebagai orang yang netral, pasti kita akan mendapatkan hujatan dari masyarakat karena kita mengambil keputusan untuk, membebaskan terdakwa. Di sisi lain, pasti ada saja yang tidak senang.(rud)

60 Ribu Kursi Kosong Disiapkan

Atasi Lonjakan Penumpang Jelang Natal dan Tahun Baru

Berbagai kesiapan dilakukan perusahaan angkutan dan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumater Utara menjelang Natal dan Tahun Baru 2012.

Khusus di Sumatera Utara (Sumut), Dishub) akan mendirikan posko Natal dan Tahun  Baru 2012 yang dimulai 22 Desember 2011 hingga 4 Januari 2012.

“Kesiapan Posko berlangsung dari tanggal 22 Desember hingga 4 Januari 2012,” kata Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Darat Dishub Sumut Thomas Andrean kepada Sumut Pos, Senin (19/12).

Untuk jumlah penumpang, Dishub Sumut diperkirakan mengalami kenaikan rata-rata 10 hingga 15 persen. “U ntuk jalur laut dan darat itu bisa mencapai 10 persen, kalau udara bisa mencapai 15 persen,” urainya.
Perkiraan penumpang dengan jalur darat diperkirakan nantinya sebanyak 467.133 orang, dengan rincian kereta api 116.335 penumpang, laut 14.175 penumpang dan udara 276.797 penumpang. “Jadi total keseluruhan dari tiga kendaraan mudik tersebut jumlahnya 961.884 penumpang,” kiranya.

Sementara dari Stasiun Besar Kereta Api Medan mengatakan lonjakan penumpang diperkirakan terjadi pada tanggal 22-24 Desember mendatang dan 28-31 Desember “Untuk kereta api penumpang akan meningkat hingga 60 persen pada Natal dan Tahun  Baru dibanding hari biasa,” kata Humas Stasiun Besar Kereta Api Medan, Hasri kemarin.
Sejauh ini kata Hasri segala perbaikan demi kenyamanan penumpang sudah diberlakukan pihaknya mulai 1 Desember lalu. Diantaranya meniadakan penjualan untuk karcis berdiri dan para pedagang tidak boleh menjajakan dagangannya didalam kereta api.

Selain itu, penambahan gerbong kereta api akan dilakukan pada perayaan Natal dan Tahun  Baru di antaranya kelas bisnis dari 8 gerbong menjadi 12 gerbong yang satu gerbongnya berkapasitas sebanyak 64 penumpang. Untuk kelas eksekutif juga diadakan penambahan gerbong dari 8 menjadi 12 gerbong yang satu berkapasitas 52 penumpang. “Pada kelas ekonomi tidak dilakukan penambahan gerbong. Kelas ekonomi, satu gerbongnya berkapasitas 106 penumpang. Jumlah gerbong yang ditambah hanya pada kereta api kelas bisnis dan eksekutif. Jadi penumpang kita harapkan lebih nyaman dengan diberlakukannya peraturan tersebut,” ujarnya.

Dalam mengantisipasi maraknya calo, pihaknya sendiri bekerjasama dengan petugas kepolisian.

“Tidak dibenarkan calo lagi. Kalau memang ada calo yang menawarkan harga tiket lebih mahal, kita harap penumpang segera melapor. Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak polisi untuk mengantisipasi hal-yang tidak diinginkan,” bebernya. Sedangkan Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Sumatera Utara telah menyiapkan 60 ribu kursi kosong untuk mengangkut penumpang yang akan mudik ke kampung halaman masing-masing khususnya antar-kota antar provinsi (AKAP).

Upaya itu untuk mengantisipasi lonjakan arus penumpang menjelang perayaan Natal dan Tahun  Baru. ‘’Armada bus AKDP) yang sudah kita persiapkan mencapai 60 ribu tempat duduk untuk calon penumpang yang akan mudik. Hal ini untuk mengantisipasi tidak terangkutnya calon penumpang ataupun menghindari calon penumpang berdesak-desakan takut akan tidak dapat tempat duduk,’’ kata Ketua Organda Hasopan Siallagan.

Pantau wartawan Koran iniharga tiket sejumlah pool kini masih normal. (adl/mag11/ram/omi/rud)

Kenaikan Bisa Dua Kali Lipat

PENGAMAT transportasi Sumut Rafriandi menuturkan plus-minus mudik dengan menggunakan jalur udara dan darat antara lain, untuk pesawat kelebihannya adalah penumpang diuntungkan pada sisi waktu yang hanya ukuran 30 menit sampai dengan satu jam. “Itu sekitar 30 menit untuk terbang ke Aek Godang/Silangit dan satu jam ke Nias dan Tapanuli Tengah,” bebernya.

Sedangkan melalui jalur darat, lanjutnya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai daerah tujuan mudik sekitar tiga sampai 10 jam.  “Misal ke Sibolga sekitar Sembilan jam, Tarutung sekitar enam jam atu ke Siantar sekitar tiga jam,” tambahnya.

Untuk harga tiket, minusnya biaya tiket relativ lebih mahal jika dibandingkan tiket kendaraan melalui jalur darat. Kemudian, jika melalui jalur udara kenyamanan dengan membawa barang terbatas, hanya 20 kilogram, sedangkan melalui jalur darat bisa mencapai 90 kilogram.

Untuk sisi kelelahan, jalur udara relativ lebih nyaman jika dibandingkan jalur darat. “Kelelahan lewat jalur darat lebih terasa jika dibandingkan jalur udara. Dan antrean jalur darat lebih panjang ketimbang jalur udara,” katanya.

Mengenai sisi resiko, mantan anggota DPRD Sumut ini menuturkan, semua kendaraan baik melalui jalur darat maupun udara sama-sama memiliki risiko. “Naik apapun sekarang ini tentu punya pilihan dan risikonya. Hanya saja, setiap mudik dibutuhkan perhatian pemerintah melalui aparatnya lebih ketat dan disiplin. Selain itu, pemerintah harus menjamin kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan darat, laut dan udara. Begitu juga fasilitas jalan. Sehingga dapat mengurangi rawan kecelakaan, kriminalitas dan bencana lainnya,” paparnya.

Ditambahkannya, dalam konteks arus mudik, perlu dicatat harus ada prosedur ketat untuk layak jalan bagi kendaraan darat dan udara yang perlu diantipasi sejak dini.

Begitu pula, sambungnya, mengenai data penumpang dan dukungan asuransi kecelakaan perlu mendapat jaminan. Sehingga, masyarakat yang mudik Natal dan tahun baru tidak lagi perlu was-was dan bias lebih tenang.
Sementara Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumut, Firsal Ferial Mutyara mengatakan, tidak ada persaingan antara pengusaha transportasi udara, maupun darat ataupun laut. Malah sebaliknya, antara pengusaha tersebut saling mengisi untuk dalam pelayanan jasa kepada masyarakat. Tiap pengusaha tersebut telah memiliki pangsa pasar masing-masing. “Ada segmen diantara para pengusaha, kebutuhan konsumen akan trasnportasi juga dipenuhi oleh darat dan udara tersebut.” ujar firsal.

Menurut Firsal menjelang perayaan Natal dan tahun baru ini, geliat para pengusaha mengambil kesempatan juga sangat tinggi, salah satunya dengan harga tiket yang dinaikkan hingga 2 kali lipat dari harga normal.

“Harga trasnportasi sudah naik 2 kali lipatkan?, malah kalau saya tidak salah hingga 10 Januari mendatang,” tambah Firsal. Dengan kenaikan harga ini, maka kesempatan para pengusaha untuk melipat gandakan keuntungannya. Bahkan, untuk memenuhi permintaan konsumen, para pengusaha juga menambah jam operasionalnya, hal ini akan menambah keuntungan bagi pengusaha. “Jadi saya rasa tidak benar, bila pengusaha sebuah trasnportasi gulung tikar karena transportasi lain,” tambahnya.

Walaupun Firsal mengakui, bahwa pengeluaran dari transportasi darat lebih tinggi dibandingkan dengan udara. “Ya darat lebih tinggi dibandingkan dengan udara, misalnya pesawat masa berlakunya bisa mencapai 20 tahun, sedangkan bus hanya 5 tahun,” lanjutnya. (ram/ari)

Fabio, Yudha dan Julio Sakit

PSMS IPL Pindah Lokasi Latihan

MEDAN- PSMS masih kesulitan mencari lapangan permanen sebagai tempat latihan. Skuad PSMS pun terpaksa memindahkan lokasi latihan ke lapangan Arhanud Baterai P Titi Kuning pada sesi latihan Selasa (20/12) pagi.

Latihan yang harusnya digelar di lapangan komplek Thamrin Graha Metropolitan (TGM), tak mendukung pasca diguyur hujan sejak pagi hingga jelang sore Senin (19/12) lalu. Kondisi lapangan memburuk sehingga dipindahkan ke lapangan yang berlokasi dekat dengan Asrama Haji Pangkalan Masyhur Medan itu. Dan lantas dijadikan lokasi latihan permanen oleh PSMS.

“Lapangan ini akan jadi lokasi permanen untuk latihan pagi. Untuk latihan sore, tetap di lapangan TGM,” jelas Sekretaris Tim PSMS Heru Prawono.

Di sisi lain, hujan yang terjadi sejak beberapa hari lalu di Kota Medan akhirnya membuat kondisi kesehatan Pelatih PSMS Fabio Lopez menurun. Kemarin, meski hadir pada sesi latihan pagi, dia hanya memberikan arahan sebentar, lalu pulang ke apartemen tempat tinggalnya. “Sejak Minggu (18/12) sebenarnya badan saya sudah tidak enak. Muntah-muntah dan sekarang saya demam. Itu yang menyebabkan saya hanya sebentar memimpin latihan tadi pagi (Kemarin, Red),” katanya.

Latihan selanjutnya dipimpin oleh asisten pelatih M Khaidir bersama pelatih fisik Hasyim Asyhari dan pelatih penjaga gawang Denny Vaslah.

Tidak hanya Fabio yang absen, pilar PSMS Tri Yudha Handoko juga tidak ikut pada sesi latihan kemarin. Yudha tidak datang latihan pagi, namun kemarin sore, dia hadir di lapangan TGM walau tak ikut latihan. “Saya demam. Sejak Senin (19/12) malam, badan sudah enggak enak. Saya sudah izin tak latihan pagi sama asisten pelatih. Saya memang ke lapangan TGM sore hari, tapi tidak latihan,” ujarnya.

Selain Yudha, meski tak absen latihan, striker PSMS asal Argentina Julio Cesar Alcorse juga terlihat tak mengikuti latihan dengan tim. Dia hanya melakukan peregangan otot dan berlari di pinggir lapangan.
“Latihan dua hari ini berat. Jadi kedua kaki saya kram dan sakit di lipatan lutut belakang. Kalau dipaksa bergerak, sakit,” ungkapnya.

Kemarin, PSMS kembali meneruskan latihan persiapan. Tak jauh beda dengan dua hari sebelumnya, latihan juga menekankan pembentukan fisik yang dikombinasikan dengan melatih teknik dribbling pemain. (saz)

Dituduh Nembak

Gara-gara salah paham, Riki Gurusinga (23), warga Dusun Durin Pitu, Desa Sugau, Kecamatan Pancurbatu ditampar dan ditendang oleh PG, pemilik warung kopi di Desa Keci-keci Kecamatan Sibolangit, Senin (19/12) dini hari. Pasalnya, Riki dituduh nembak alias tak bayar usai makan dan minum di warung kopi tersebut.

Ceritanya, saat itu Riki merasa lapar dan dia pun pergi ke warung kopi milik PG. Di sana, dia memesan mie instan dan teh manis. Selesai menyantap mie instan dan teh manis tersebut, Riki pun lantas membayarnya kepada PG.

Usai membayar, Riki tak langsung pulang, dia pun menonton televisi di warung milik PG tersebut. Setelah puas menonton, Riki pun beranjak dari warung itu. Namun saat ia hendak melangkahkan kakinya, PG langsung menghampirinya dan meminta uang teh manis dan mie instan yang sudah disantap Riki.

Mendengar itu, Riki pun menjelaskan kalau dia telah membayar makanan dan minuman itu. Namun PG tetap bersikeras mengatakan kalau Riki belum bayar. Setelah terjadi ketegangan antara keduanya, PG pun emosi dan menampar serta menendang Riki. Mendapat serangan seperti itu, Riki pun menyelamatkan diri. Merasa telah menjadi korban penganiayaan, Riki pun mengadukan peristiwa itu ke Polsekta Pancurbatu.

Kapolsek Pancurbatu AKP Ruruh Wicaksono Sik SH MH melalui Kanit Reskrim Iptu Gunawan SH membenarkan laporan Riki. “Sekarang kita masih memeriksa sejumlah saksi,” ujar Gunawan.(roy/smg)

Misi Jaga Reputasi

Persiku vs Persis

KUDUS- Persiku akan mulai melakoni Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012  sore nanti di Stadion Wergu Wetan. Laga perdana ini rencananya akan disiarkan live oleh ANTV pukul 15.30 WIB.

Bagi pelatih Persiku Riono Asnan, laga ini tentu memiliki makna istimewa sekaligus pertaruhan reputasinya. Bagaimana tidak, pelatih yang pernah membawa Persiku menembus Divisi Utama di era 1994-an itu, pada musim ini kembali dipercaya mengarsiteki Persiku setelah beberapa musim sebelumnya sempat malang melintang di klub lain.

Publik sepak bola Kudus tentu berharap pelatih yang musim lalu membesut PS Mojokerto Putra ini mampu membangkitkan kembali prestasi tim Macan Muria- julukan Persiku. Nah, sebagai ujian pertama, tim Kota Kretek sore nanti akan ditantang Laskar Sambernyawa- julukan Persis Solo.

Sebagai tim tuan rumah, Persiku jelas memasang target poin penuh. Riono pun menyatakan bahwa para pemainnya sudah dalam kondisi siap fisik dan mental. Hanya saja, sampai saat ini Persiku masih dihadapkan pada kendala belum terpenuhinya kuota tiga pemain asing seperti yang diharapkan tim pelatih.

Ya, hingga kemarin, Persiku baru resmi menggaet satu pemain asing di posisi gelandang, yakni Alejandro Tobar. Selebihnya, Persiku diisi oleh para pemain lokal. So, terkait komposisi pemainnya yang saat ini baru ikut diperkuat satu pemain asing ini, Riono menyatakan akan berusaha memaksimalkan stok pemain yang ada.

Kondisi ini sedikit mengingatkan pada memori di era 1994-an, dimana Persiku yang kala itu hanya diperkuat para pemain lokal, harus bertarung melawan tim-tim lain yang ikut diperkuat pemain asing. Toh hasilnya tidak mengecewakan.

Sementara itu, salah satu pemain senior Persiku Agus Santiko menyatakan optimismenya Persiku bisa memetik hasil maksimal di laga perdana nanti sore. “Menjalani laga perdana di kandang, kita harus bisa memaksimalkan poin, target menang adalah harga mati,” ujarnya.

Berbeda dengan tim tuan rumah yang sejauh ini baru merekrut satu pemain asing, Persis Solo yang bakal menjadi lawan Persiku telah ikut diperkuat tiga pemain asing. Oleh pelatih Didik Listyantoro, ketiga ekspatriat itu ikut dibawa dalam lawatan mereka ke Kota Kretek. Mereka adalah Diego Mendeita, Nicholas Jone, dan Noah. Ketiga pemain asing itu kemarin sore juga terlihat ikut mencoba lapangan di Stadion Wergu Wetan, bersama para pemain lokal Persis lainnya.

Sebelum bergabung dengan Persis, Mendieta sempat mengikuti seleksi di Persiku, bahkan pernah diturunkan dalam laga uji coba. Namun oleh pelatih Persiku Riono Asnan dia akhirnya dipulangkan.

Seperti halnya Mendieta, gelandang Persis Nicholas Jone pun sempat mengadu nasib di Persiku, namun juga gagal direkrut.  Dari susunan pemain yang kemarin tiba di Kudus, tampak pula dua pemain eks Persiku musim 2010-2011, yakni gelandang sayap Handri dan gelandang bertahan Aris Fandi.(lil/aji/jpnn)

Tim PON Sumut Jajal Klub Malaysia

MEDAN- Usai laga eksebisi yang dilakoni Tim PON Sumut kontra dua klub Malaysia yang sengaja hadir ke Stadion Teladan. Giliran tim besutan Rudi Saari ini yang bakal melancong ke negeri ziran sana.

Manager Tim PON Sumut Kamaluddin Harahap menuturkan, pihaknya sudah mempersiapkan anak-anak asuhannya untuk menjajal Timnas U-23 Malaysia. “Ini memang sudah kita agendakan sejak digelarnya pertandingan eksebisi ini,” ungkapnya, Selasa (20/12).

Ketua PSSI Sumut yang diakui 23 pengcab/klub ini juga menuturkan, tim PON Sumut akan diboyong ke Malaysia akhir Desember ini. “Akhir Desember 2011 ini kita akan bertandang ke sana. Paspor anak-anak juga sudah selesai diurus. Tinggal menentukan jadwal keberangkatan tim saja,” kata Kamaluddin lagi.

Diagendakan, tak hanya Timnas U-23 Malaysia saja yang bakal dijajal. Kamaluddin juga menuturkan, anak-anak di bawah asuhan Rudi Saari ini akan melawan klub-klub bergengsi yang syarat pengalaman di sana. “Ini untuk menambah jam terbang mereka sekaligus meningkatkan pengelaman dan mental anak-anak,” ujarnya.

Usai laga tim PON Sumut kontra Perak FA yang berakhir tanpa gol, Kamaluddin sangat menyayangkan keadaan stadion kebanggaan masyarakat Kota Medan yang hingga saat ini masih memprihatinkan. “Laga mengahadapi Perak FA bagi PON Sumut merupakan pengalaman berharga bagi pemain. Namun, dengan kondisi lapangan seperti tadi, itu sama saja mencoreng citra Kota Medan,” jelasnya.

Pelatih Tim PON Sumut Rudi Saari menuturkan yang turun menghadapi Perak FC merupakan tim inti. Tim PON Sumut yang didominasi pemain muda cukup memberikan perlawanan terhadap tim tamu yang memiliki sejumlah pemain asing. “Permainan anak-anak sudah maksimal, hanya saja lapangan memang sangat tak mendukung untuk menerapkan strategi pertandingan,” keluhnya. Menurutnya, pertandingan-pertandingan serupa sangat dibutuhkan anak asuhannya sebagai modal berlaga melakoni pertandingan PON Riau.(saz)

DPRD akan Panggil Dinkes dan IDI

Terkait Maraknya Malpraktik di Medan

MEDAN- Komisi B DPRD Kota Medan, dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan terhadap Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait banyaknya laporan warga dugaan malpraktik yang diterima DPRD Kota Medan dari sejumlah warga Kota Medan.

“Dalam waktu dekat, kita akan memanggil Dinkes Medan dan Ikatan Dokter Indonesia untuk meminta penjelasan mengenai banyaknya laporan dugaan malpraktik yang diterima dewan,” kata Anggota Komisi B DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah, Selasa (20/12).

Lebih lanjut, dikatakannya, permasalahan ini sangat serius di Medan, dimana banyak warga melaporkan komplain dari banyak Rumah Sakit yang ada di Kota Medan. “Langkah ini dilakukan juga sebagai respon atas banyaknya komplain warga di beberapa rumah sakit,” ungkapnya.

Mengenai kasus dugaan malpraktek ini, diterangkannya, pihaknya akan mempertanyakan standarisasi dokter serta izin praktek dokter di beberapa rumah sakit yang diduga banyak menyalahi aturan dan tidak mempunyai izin. “Sebagai antisipasi itu, kita akan mempertanyakan standarisasi dan izin yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan, karena kita menengarai banyaknya izin praktek yang dikeluarkan tidak sesuai lagi,” ujarnya.

Disadari Bahrum, permasalahan malpraltek ini belum sepenuhnya dipahami masyarakat di Indonesia khusunya Kota Medan, untuk itu Komisi B DPRD Medan akan mendorong agar permasalahan tersebut masuk dalam bahasan rancangan peraturan daerah tentang Sistem Kesehatan Kota (SKK) yang kini tengah digodok tim Panitia Khusus (Pansus) SKK yang diketuai Khairuddin Salim. “Kita berupaya akan mendorong persoalan ini supaya menjadi pembahasan di Pansus SKK, sehingga masyarakat Kota Medan dapat dilindungi dari permasalahan ini,” pungkasnya.(jon)

Kuasa Hukum Warga Jalan Jati Minta Majelis Hakim Diganti

MEDAN- Demi netralitas dan menghindari bias hukum, Djonggi M Simorangkir SH MH selaku kuasa hukum warga Jalan Jati, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur, meminta agar majelis hakim yang menangani gugatan perlawanan warga segera diganti.

“Saya tadi melakukan mosi tak percaya terhadap majelis hakim yang memimpin sidang gugatan perlawanan terhadap klien saya. Karena hakim yang menangani perkara orangnya itu-itu juga, sehingga dinilai tidak bersikap netral dan bisa menimbulkan bias dalam putusannya,” kata Djonggi Simorangkir kepada wartawan usai mendampingi kliennya di PN Medan terkait sidang perdana gugatan perlawanan terhadap putusan eksekusi No 113 PN Medan, kemarin.

Diuraikan Djonggi, dalam beberapa gugatan warga seperti gugatan yang diajukan Muljadi, hakimnya diketuai Sugianto dengan anggotanya Leliwati dan Ahmad Guntur, begitu juga pada sidang Senin (19/12), dengan penggugat Demak Tobing majelis hakimnya orang yang sama.

“Permohonan penggantian majelis hakim agar putusan lebih objektif. Kalau bisa Ketua PN Medan yang menjadi hakim ketua atau hakim-hakim yang baru yang belum pernah menangani kasus tanah warga jalan Jati ini. Selama ini, banyak gugatan warga selalu ditolak oleh majelis hakim tersebut,” sebut Djonggi Simorangkir.

Menurut Djonggi, pada sidang lanjutan 11 Januari 2012 nanti, pihaknya berharap adanya pergantian majelis hakim sekaligus memberikan harapan baru kepada warga penggugat yang telah memiliki surat sertifikat atas lahan tersebut.
“Klien kami memiliki sertifikat hak milik yang dikeluarkan oleh BPN dan menguasai tanah dan bangunan tersebut. Seharusnya mereka dilindungi negara dan bukan malah tanahnya dirampas begitu saja,” sebut Simorangkir. (gus)