30 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14220

40 Tower Tanpa SIMB Dibongkar

LUBUK PAKAM- Tim terpadu Pemkab Deli Serdang telah membongkar sebanyak 40 tower (menara telekomunikasi) tanpa surat izin mendirikan bangunan (SIMB). Pembongkaran terpaksa dilakukan akibat pemilik tower tak memiliki itikad baik mengurus SIMB pendirian tower tersebut.

Pembongkaran tower dilakukan tim terpadu terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perhubungan, Dinas Cipta Karya dan Pertambangan dibantu satuan TNI/Polri serta beberapa tenaga teknisi.

Seperti, Kemarin (20/12), meskipun hujan deras mengguyur Lubuk Pakam dan sekitarnya, tim tetap melakukan pembongkaran terhadap dua bangunan pagar menara telekomunikasi serta memutus kabel Sistem Operasi Menara Telekomunikasi (SOMT), yang terdapat di kedua bangunan menara di Desa Sukamandi Hilir, Pagar Merbau dan Jalan Cempaka Bakaran Batu, Pakam.

Saat pembongkaran kedua menara tower itu, tim dipimpin Kasatpol PP Jannes Manurung SE serta disaksikan masing-masing kepala desa saat melakukan pembongkaran bangunan pagar besi dan memutus kabel SOMT. Tapi, sebelum dilakukan pembongkaran terlebih dahulu dibacakan berita acara pembongkaran. Selanjutnya besi-besi pagar yang dibongkar diamankan tim terpadu. “Penertiban dilakukan sesuai prosedur yang berlaku,” katanya. (btr)

Pantai Cermin Theme Park Siapkan Pesta Tahu Baru

LUBUK PAKAM- Menyambut dan memeriahkan semarak tahun baru 2012, Pantai Cermin Theme Park (PCTP) menampilkan DJ Cinta Sofia dari Jakarta serta sejumlah DJ lainnya dan Paris Dancer untuk menghibur para pengunjung, Sabtu (31/12) malam di lokasi Pantai Cermin Theme Park.

Pernyataan itu disampaikan Asst Director Marketing Pantai Cermin Theme Park & Resort Hotel T Feria Aznita, Selasa (20/12). Dia menyebutkan, untuk memeriahkan pesta akhir tahun ada beberapa acara yang disajikan, seperti tema Sunset to Sunrise Upon Light Old & New Party. Acara dimulai pukul 17.00 WIB hingga selesai. Selain itu, pengunjung bakal disuguhi 0J Party.

Untuk memeriahkannya, paparnya manajemen menunjuk DJ Cinta Sofia sebagai Guest star yang didatangkan dari Jakarta akan menghibur kawula muda. Tak hanya itu, para pengunjung juga akan dihibur DJ lainnya seperti DJ Levi Skillus, DJ Cliff, DJ Kunal, DJ Nori, DJ Nandos, DJ Michael, dan sejumlah penyanyi seperti Aldy Perkusi serta ada dancer dari Paris Dancer.

“Selain diramaikan sejumlah DJ, pengunjung akan dihibur penampilan Diproid Band dan Fun Games. Jangan puas dulu, masih ada pesta kembang api dipenghujung tahun 2011, dan hiburan musik dengan kekuatan sound 30 ribu watt,” ujarnya.

Feria menyarankan, beragam acara yang disuguhkan itu, membuat kawula muda ataupun keluarga sebaiknya langsung memutuskan Pantai Cermin Theme Park sebagai tujuan wisata akhir tahun. Karena selain bisa mendapatkan hiburan, pengunjung akan mendapatkan suguhan panorama pantai. “Bagi yang berminat silakan pesan tiket masuk hanya Rp50 ribu per orangnya,”sebutnya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan setiap pembelian tiket masuk, pengunjung akan diberikan minuman soft drink, bahkan pengunjung dapat menikmati fasilitas yang ada. Sedangkan bagi pengunjung luar kota tidak usah ragu, di PCTP tersedia sekitar 48 unit kamar hotel dengan harga relatif murah antara Rp700 – 850 ribu perkamarnya, sudah termasuk makan malam dan tiket masuk untuk menikmati DJ Party.

“Kegiatan ini sebagai wahana bagi anda untuk menghabiskan serta menikmati malam tahun baru khususnya yang menyukai outdoor party dengan suasana pantai,” terangnya. (btr)

Dilantik Wali Kota untuk Bekerja, Dipecat Tanpa Terima Gaji

Melihat Konflik di Tubuh PD Pembangunan Binjai

Selama 17 bulan bekerja dan mengabdi sebagai karyawan di Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Binjai, secara tiba-tiba diberhentikan. Padahal, selama bekerja tanpa menerima gaji dan kini diberhentikan tanpa pesangon apapun.

SAAT akan bekerja, sejumlah pucuk pimpinan di PD Pembangunan Binjai dilantik secara sah oleh Wali Kota Binjai, bahkan pengangkatannya juga diputuskan dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Binjai.

Ketika baru dilantik di  Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemko Binjai itu harus dihadapkan prihal gaji puluhan karyawan yang belum dicairkan, serta tak ada kejelasana anggaran di perusahan itu. Sembari hendak menyelesaikan, tapi secara tib-tiba muncul persoalan baru tentang pemberhentian seluruh karyawan, alhasil perusahaan itu semakin jalan di tempat.

Perusahaan yang didirikan Pemko Binjai dan terletak di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Kota kini difakumkan, tak ada aktivitas apapun.

Seperti diutarakan Direktur Teknis di PD Pembangunan, Jenda, Selasa (20/12). Dia menerangkan, bahwa dia diangkat Wali Kota Binjai pada 29 Juli 2010, sejauh ini, dia sudah mengabdi selama 17 bulan. “Meski hampir dua tahun saya mengabdi. Tapi, tanpa ada alasan yang jelas kami dipecat. Parahnya lagi, kami dipecat tanpa menerima imbalan apapun,” ujarnya.

Dia menerangkan, sebelum dia dipekerjakan oleh Wali Kota Binjai. Dia dan sejumlah rekannya yang lain, terlebih dahulu mengikuti prosedur seleksi yang berlaku. “Kami mengikuti semua prosedur. Mulai dari pertimbangan DPRD Binjai, kesehatan, surat keterangan polisi, dan syarat-syarat lainnya. Setelah syarat semua lengkap, akhirnya kami dilantik dan dipekerjakan. Tapi sudah dipekerjakan kok malah dipecat, dan tanpa menerima gaji lagi,” ungkapnya kesal.

Dia menyampaikan jika penempatan dirinya di PD Pembangunan itu salah. Berarti Wali Kota Binjai sudah membuat kesalahan dengan mengeluarkan SK untuk mempekerjakannya di perusahan tersebut. Padahal, dalam SK yang diberikan ke karyawan  tak ada disebutkan SK sewaktu-waktu bisa dicabut.

Dia juga menyampaikan, pihaknya akan terus meminta pertanggung jawaban dari Wali Kota Binjai. Sebab, tindakan yang dilakukan Wali Kota Binjai dinilai memiliki unsur kepentingan. “Coba bayangkan. Kami dipecat tanpa menerima gaji. Tahu-tahu sudah ada pengganti kami. Pengganti kami masuk tanpa melalui proses seperti apa yang kami lakukan sebelumnya. Berartikan sudah ada kepentingan,” cetusnya.

Kabag Humas Pemko Binjai, T Syarifuddin menerangkan, belum ada pengganti Dirut PD Pembangunan yang baru. “Pimpinan di PD Pembangunan belum ada yang baru. Memang kita akui PD Pembangunan banyak persoalan. Makanya divakumkan untuk sementara. Masalah gaji, saya tidak tahu pasti,” katanya. (dan)

Hati-hati Belanja di Supermarket

Banyak Makanan tak Layak Konsumsi Dijual

MEDAN- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan mengimbau warga Medan untuk lebih kritis saat berbelanja di supermarket, swalayan, mall ataupun plaza. Pasalnya, dari hasil monitoring makanan dan minuman kedaluarsa dan barang beredar oleh tim gabungan Pemko Medan, ditemukan banyak makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi dan tak layak jual.

“Kita imbau warga agar lebih hati-hati saat berbelanja terutama menjelang Natal dan Tahun Baru ini. Sebab, banyak sekali produk yang kita temukan tidak layak jual dan tidak layak konsumsi,” kata Koordinator Tim Gabungan Pemko Medan Irfan Syarif Siregar yang juga Kabid Perdagangan Disperindang Medan, saat melakukan monitoring di Plaza Carefour, Selasa (20/12) siang.

Dijelaskan Irfan, dari monitoring tim selama dua hari, Senin (19/12) dan Selasa (20/12) di beberapa pusat perbelanjaan di Medan, banyak sekali ditemukan barang yang tidak layak jual. Dikatakan Irfan, di hari pertama tim turun ke Pasar Buah Brastagi dan Carefour Padangbulan. Dari temuan di lapangan, di Carefour Padangbulan tidak ditemukan barang yang tidak layak jual, begitu juga dengan di Pasar Buah Brastagi.

“Hanya saja di Brastagi Pasar Buah, kita minta agar pemilik supermarket meletakkan labelisasi makanan dan minuman yang halal dan haram. Sebab, produk yang tidak halal yang dijual hanya tertera dalam kemasan mengandung babi. Seharusnya dibuat secara tegas labelisasi makanan tidak halal,” tegas Irfan.

Sementara dari monitoring yang dilakukan, Selasa (20/12) di tiga titik di Suzuya Jalan Brigjen Katamso ditemukan banyak makanan yang tidak layak konsumsi juga barang yang tidak layak jual. “Barang yang tidak layak jual seperti mie telur 3 ayam dan ifumie keriting, selain itu juga ada susu dan roti kaleng, yang tidak memiliki masa kedaluarsa langsung kita tarik dan tidak boleh lagi dijual oleh Suzuya,” terang Irfan.

Selain itu, di Suzuya Kampung Baru juga ditemukan pelanggaran terhadap UU Perlindungan Konsumen, sebab ditemukan puluhan tas dan koper merek Elgini dan Laifa yang tidak layak jual atau dalam kondisi rusak (cacat produksi) tetapi tidak ada pemberitahuan atau informasi terhadap kondisi barang yang ada. “Tercamtum di bagian penjualannya secara besar-besaran kalau ini Pesta Tas, tapi yang dijual justeru tas yang sudah rusak, ada tas yang sudah koyak dan lainnya. Seharusnya, pihak Suzuya ada memberikan informasi harga barang murah karena ada cacat produksinya. Kita tidak menarik barang tas dan koper ini, tetapi kita minta pihak Suzuya dapat memberikan informasi kepada warga kalau itu barang cacat produksi,” jelas Irfan.

Sedangkan di Supermarket Irian Jalan HM Jhoni, ditemukan beberapa barang kemasan penyot dipasarkan. “Barang penyot ini kita temukan berupa susu kaleng dan ini langsung kita bawa sebagai barang bukti sitaan atas persetujuan pihak manajemen dan juga buah pear tujuh buah yang tidak layak jual,” terang Irfan.

Dikatakan Irfan, produk makanan dan minuman yang penyot ini sangat berbahaya jika dikonsumsi konsumen. “Karena produk yang penyot sudah terkontaminasi dan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi,” bebernya.

Tak lupa, tim juga melakukan monitouring ke Lotte Mart di Jalan Gatot Subroto dan menemukan produk makanan import dari Malaysia merk Mc Cain yang setiap sudutnya tersobek. “Kita belum tahu, apakah produk ini membahayakan atau tidak untuk di pasarkan. Kita akan minta kejelasan dari pihak Manager,” jelasnnya.

Devlopment Manager Lone Mart, Bernart Hutabarat menjelaskan kalau makanan tersebut belum tentu manyalahi karena produk barang tidak banyak. “Untuk itu, barang akan ditarik dulu supaya bisa memberikan kejelasan kepada pemasok,” ucapnya.

Tim gabungan yang turun sebanyak 30 orang yang terdiri dari Disperindag Medan, Badan Hukum Pemko Medan, Bagian Tata Pemerintahan, Humas dan dari Polresta Medan, Kodim Medan dan Dinas Kesehatan Medan serta Badan Ketahanan Pangan kota Medan.Tim ini bekerja sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Medan No.

510/1058.K/2010 tanggal 23 juli 2010 tentang pembentukan tim pengawasan makanan dan minuman beredar yang tidak memenuhi persyaratan di lokasi pasar, plaza, swalayan dan tempat lainnya di Medan.(adl)

Hasil Monitoring Disperindag Medan di Pusat Perbelanjaan

  1. Pasar Buah Brastagi , Tak meletakkan lebel halal dan haram
  2. Carefour Padangbulan, Tak ditemukan barang yang tidak layak jual
  3. Suzuya Jl Brigjen Katamso, Banyak makanan kedaluarsa dan tidak layak jual.
  4. Supermarket Irian Jl HM Jhoni, Barang kemasan penyot dan buah pear yang tidak layak jual.
  5. Lotte Mart Jl Gatot Subroto, Produk makanan impor dari Malaysia merk Mc Cain yang setiap sudutnya tersobek.

Pekan Ini, Dikonsinyasi ke PN Medan

Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Pos Tinggal 8 Persil Lagi

MEDAN- Dari 130 lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang Pos, masih terdapat 8 persil (bidang tanah) lagi yang belum diganti rugi. Untuk itu, dalam pekan ini Pemko Medan akan segera melakukan konsinyasi ke Pengadilan Negeri (PN) Medan.

“Pembebasan lahan Fly Over Simpang Pos tinggal 8 persil lagi. Hari ini proses pembebasan lahan fly over berakhir, warga yang tidak mau menerima ganti rugi silahkan saja ambil ganti ruginya di pengadilan. Kita harapkan warga dapat menghargai nilai yang sudah ditetapkan, karena itu hasil penelitian dari tim apresial,” kata Kadis TRTB Kota Medan Syampurno Pohan di sela-sela acara coffe morning dengan wartawan di Hotel Emerald Garden, Selasa (20/12) siang.

Dikatakannya, surat untuk konsinyasi sudah disiapkan oleh Dinas TRTB dan sudah diserahkan ke Sekda Kota Medan, Syiful Bahri di Balai Kota Medan untuk ditandatanganinya. Dengan begitun akhir bulan ini Pemko Medan akan menyerahkan dana ganti rugi lahan ke Pengadilan Negeri Medan.

Diketahui, Pemko Medan memberikan batas waktu ganti rugi terhadap lahan milik warga di kawasan Jalan Jamin Ginting dan AH Nasution hingga akhir November ini. Bagi warga yang belum bersedia diganti rugi, maka akan dilakukan konsinyasi ke pengadilan.

“Kita tidak mau gara-gara segelintir masyarakat menghambat dua juta delapan ratus kepentingan masyarakat Medan,” kata Wali Kota Medan Rahudman Harahap.

Sebelumnya, Ketua Tim Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Pos Thomas Sinuhadji menegaskan, pihaknya akan melakukan upaya konsinyasi ke PN Medan dalam tempo dua minggu ke depan. Langkah itu diambil mengingat saat ini prosesnya sedang dilakukan dengan tindakan pendekatan persuasif dari Kelurahan Kwala Bekala.(adl)

Mahasiswa FE USU Tuntut Dekan Mundur

MEDAN- Ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE-USU) melakukan aksi damai di seputaran kampus mereka, Selasa (20/12) siang. Dalam orasinya, sejumlah mahasiswa menuntut beberapa poin kesepakatan yang harus di tandatangani Dekan FE USU, Jhon Tafbu Ritonga. Jika tuntutan tersebut ditolak, maka mereka mendesak agar Dekan FE USU mundur.

Poin-poin tuntutan yang diajukan mahasiswa di antaranya, perbaikan sistem Kartu Rancana Studi (KRS), magang D3 yang dianggap kurang edukatif dan surat menyurat yang dikenakan bayaran, serta adanya miskomunikasi di dalam birokrasi kampus serta pengelolaan fasilitas kampus.

Mahasiswa menganggap, selama ini mereka tidak memiliki hak mengeluarkan aspirasi dan lebih kepada kebijakan dekan yang harus diikuti.

“Seperti mengenai aturan menggunakan baju hitam putih saat ujian, dan tidak membawa beberapa persyaratan ujian, dalam hal ini setiap mahasiswa harus membayar denda. Inikan seharusnya bisa dibicarakan untuk mencari solusi,” ungkap Victor Lumbanraja, selaku pimpinan aksi, sekaligus Gubernur Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) FE USU.
Mahasiswa juga menilai magang untuk jurusan D3 di kampus tidak memperlihatkan hal yang mendidik.

Mahasiswa magang, kata Victor, lebih diarahkan untuk membersihkan cafe maupun disuruh bawa galon dan sebagainya. “Kita magang di kampus ini juga terkesan dipaksakan dan tidak mendidik, dan dalam hal ini kita tidak memiliki hak untuk menuntut yang lebih baik lagi,” ucapnya.

Sebelumnya, mahasiswa juga merasa kecewa saat surat untuk audiensi tak pernah mendapatkan respons positif dari pihak dekanat kampus.

Para mahasiswa menganggap langkah aksi adalah sebuah solusi dalam mengapresiasikan kehendak dan kebenaran mahasiswa. Dalam kesempatan itu, mahasiswa juga menuntut kepada dekan untuk lebih proaktif kepada elemen mahasiswa dalam membuat sebuah kebijakan.

“Kita minta agar dekan nantinya mau menandatangani seluruh poin tuntutan mahasiswa. Jika ini dilanggar atau ditolak, maka dekan harus siap mundur,” tegasnya.

Dekan FE USU Jhon Tafbu Ritonga yang hadir di tengah kerumanan mahasiswa yang melakukan aksi, mengaku telah mendapatkan surat dari aliansi mahasiswa untuk melakukan audiensi.

Namun Jhon Tafbu tidak menyangka sebelumnya, jika mahasiswa tetap melakukan aksi. “Saya harap mahasiswa bisa bersabar untuk beraudienasi pada esok hari (hari ini, Red) pada pukul 09.30 WIB. Besok kita diskusikan dan rumuskan tentang apa yang akan menjadi keinginan mahasiswa,” ujarnya.

Pantauan di lokasi aksi, selain menyampaikan orasinya, mahasiswa juga sempat melakukan bakar ban di depan fakultas. Para mahasiswa juga berjanji tetap melakukan aksi serupa esok hari jika dekan tidak segera merespon tuntutan mereka. Aksi mahasiswa berakhir tak lama setelah dekan FE USU berjanji akan mengadakan audiensi. (uma)

Pemimpin Bersarjana Kertas

Krisis kepemimpinan bangsa telah membawa bangsa ini dalam keterpurukan. Ketidakmampuan dalam mengelola kekayaan alam serta potensi tenaga kerja justru membawa masalah, perampokan aset bangsa oleh negara lain, dan pengangguran. Maka sikap kepemimpinan yang mampu membawa kita keluar dari masalah ini adalah kepemimpinan radikal. Cara mewujudkan itu adalah mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan yang berani, cerdas, dan mau berkorban.

Pemimpin yang berkarakter baik adalah individu yang mampu membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan segala akibat dari keputusan yang ia buat. Karakter terbentuk bersama proses pendewasaan manusia, karena pada mulanya seorang anak manusia belum memiliki nilai-nilai dan pengetahuan tentang ajaran etika ataupun moral.

Dalam kaitan inilah peran pendidikan harus benar-benar mampu mengatasi krisis moral yang ditandai dengan maraknya aksi anarkisme akhir-akhir ini. Setiap saat, manusia berinteraksi dengan lingkungan yang mengalami perubahan tak menentu. Tata nilai yang telah mapan sering digoyahkan oleh nilai-nilai baru yang masih mencari jati diri. Generasi muda termasuk mahasiswa harus berpendidikan karakter. Mahasiswa yang ‘mahasiswa’ bukan hanya sekadar datang, duduk, dan diam, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan di kampus atau mengikuti organisasi kemahasiswaan. Misalnya UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa).

BEM lahir bukan secara tiba-tiba jatuh dari langit. Tetapi BEM lahir karena seleksi sejarah dan karena sebuah tuntutan zaman. Kaum muda (dalam hal ini mahasiswa) menjadi aktor dalam setiap peristiwa penting yang terjadi di Tanah Air. Kita ingat, Angkatan 1908, 20 Mei 1908, terbentuknya Budi Utomo. Momentum terbentuknya organisasi perjuangan modern. Tahun 1957, Partai Politik menjadi sarana ekspresi politik gerakan mahasiswa, Angkatan 66 yang tergabung dalam KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) berhasil menjatuhkan orde lama Soekarno yang disinyalir sebagai presiden seumur hidup. Di tahun 1998, yang kemudian dikenal dengan gerakan reformasi berhasil menggulingkan Orde Baru Soeharto dari kekuasaannya selama 32 tahun. Artinya, bahwa lahirnya BEM merupakan subnarasi besar atas refleksi kritis yang melanda negeri ini (Tsanaullah, 2009).

Melalui UKM maupun BEM dapat belajar menjadi pemimpin, dimulai dari ‘pemimpin kecil’ sebelum menjadi ‘pemimpin besar’. Kualitas calon pemimpin ditentukan oleh tujuh faktor dari lingkungan pendidikan. Pertama, tujuan institusional. Kedua, hubungan dosen-mahasiswa. Ketiga, ukuran institusional. Keempat, kurikulum. Kelima, pengajaran yang interaktif. Keenam, komunitas kampus. Ketujuh, layanan sosial (Alwasilah: 2008, 106-108).

Di antara tujuh faktor kualitas pemimpin di atas, faktor pertama yaitu tujuan institusional yang melahirkan calon pemimpin bangsa yang vioner atau tidak. Pemimpin yang jujur dan beretika dalam melaksanakan tugas. Namun, tidak sedikit pemimpin yang tak professional dan berlaku tidak jujur hingga membeli ijazah tanpa mendapatkan pendidikan berkarakter di kampus. Begitu berharganya ijazah sampai seorang pemimpin tertarik membeli ijazah., memiliki gelar ‘sarjana kertas’. Bagaimana pemimpin bersarjana kertas ingin melayani masyarakat dengan jujur sementara caranya untuk mendapatkan gelar tidak jujur. (*)

Dikirim/Penulis:  Dian Syahfitri
Mahasiswa Prodi Linguistik Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa FE USU Tuntut Dekan Mundur

MEDAN- Ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (FE-USU) melakukan aksi damai di seputaran kampus mereka, Selasa (20/12) siang. Dalam orasinya, sejumlah mahasiswa menuntut beberapa poin kesepakatan yang harus di tandatangani Dekan FE USU, Jhon Tafbu Ritonga. Jika tuntutan tersebut ditolak, maka mereka mendesak agar Dekan FE USU mundur.

Poin-poin tuntutan yang diajukan mahasiswa di antaranya, perbaikan sistem Kartu Rancana Studi (KRS), magang D3 yang dianggap kurang edukatif dan surat menyurat yang dikenakan bayaran, serta adanya miskomunikasi di dalam birokrasi kampus serta pengelolaan fasilitas kampus.

Mahasiswa menganggap, selama ini mereka tidak memiliki hak mengeluarkan aspirasi dan lebih kepada kebijakan dekan yang harus diikuti.

“Seperti mengenai aturan menggunakan baju hitam putih saat ujian, dan tidak membawa beberapa persyaratan ujian, dalam hal ini setiap mahasiswa harus membayar denda. Inikan seharusnya bisa dibicarakan untuk mencari solusi,” ungkap Victor Lumbanraja, selaku pimpinan aksi, sekaligus Gubernur Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) FE USU.
Mahasiswa juga menilai magang untuk jurusan D3 di kampus tidak memperlihatkan hal yang mendidik.

Mahasiswa magang, kata Victor, lebih diarahkan untuk membersihkan cafe maupun disuruh bawa galon dan sebagainya. “Kita magang di kampus ini juga terkesan dipaksakan dan tidak mendidik, dan dalam hal ini kita tidak memiliki hak untuk menuntut yang lebih baik lagi,” ucapnya.

Sebelumnya, mahasiswa juga merasa kecewa saat surat untuk audiensi tak pernah mendapatkan respons positif dari pihak dekanat kampus.

Para mahasiswa menganggap langkah aksi adalah sebuah solusi dalam mengapresiasikan kehendak dan kebenaran mahasiswa. Dalam kesempatan itu, mahasiswa juga menuntut kepada dekan untuk lebih proaktif kepada elemen mahasiswa dalam membuat sebuah kebijakan.

“Kita minta agar dekan nantinya mau menandatangani seluruh poin tuntutan mahasiswa. Jika ini dilanggar atau ditolak, maka dekan harus siap mundur,” tegasnya.

Dekan FE USU Jhon Tafbu Ritonga yang hadir di tengah kerumanan mahasiswa yang melakukan aksi, mengaku telah mendapatkan surat dari aliansi mahasiswa untuk melakukan audiensi.

Namun Jhon Tafbu tidak menyangka sebelumnya, jika mahasiswa tetap melakukan aksi. “Saya harap mahasiswa bisa bersabar untuk beraudienasi pada esok hari (hari ini, Red) pada pukul 09.30 WIB. Besok kita diskusikan dan rumuskan tentang apa yang akan menjadi keinginan mahasiswa,” ujarnya.

Pantauan di lokasi aksi, selain menyampaikan orasinya, mahasiswa juga sempat melakukan bakar ban di depan fakultas. Para mahasiswa juga berjanji tetap melakukan aksi serupa esok hari jika dekan tidak segera merespon tuntutan mereka. Aksi mahasiswa berakhir tak lama setelah dekan FE USU berjanji akan mengadakan audiensi. (uma)

Pimpinan SKPD Jangan Tertutup

Wali Kota Medan Coffee Morning dengan Wartawan

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM meminta kepada seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Medan, supaya tidak tertutup dengan para jurnalis, baik media cetak maupun elektronik.  Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya pemberitaan yang simpang-siur menyangkut institusi yang dipimpinnya.

“Saya minta kepada seluruh pimpinan SKPD agar bisa memberikan keterangan dan penjelasan secara akurat dan akuntabel kepada rekan-rekan dari media massa, baik cetak maupun elektronik. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Itulah yang kadang-kadang menyebabkan terjadinya pemberitaan  simpang-siur,” kata Wali Kota dalam acara Coffee Morning Wali Kota dan Wakil Wali Kota dan Pejabat Pemko Medan dengan wartawan unit kerja Pemko Medan di Emerald Garden Hotel, Selasa (20/12).

Apalagi, lanjutnya, sekarang ini merupakan zaman keterbukaan sehingga informasi tidak bisa ditutup-tutupi. Karenanya, Wali Kota tidak mau lagi mendapat laporan yang mengatakan ada pimpinan SKPD yang tidak mau dikonfirmasi wartawan.

“Berikan saja semua informasi, termasuk konsep yang akan dilakukan ke depan. Sebab, teknis kan mereka yang lebih mengetahui,” ungkapnya.

Dijelaskan Rahudman, keberadaan media massa di tengah-tengah masyarakat sudah menjadi kebutuhan pokok dan sangat penting.

Keberadaan media massa juga memiliki peran yang strategis yakni sebagai sumber informasi yang akurat dan mencerdaskan masyarakat. Selain itu, media promosi kontrol sosial, khususnya bagi Pemko Medan dan merupakan bagian dari pembentukan iklim demokrasi yang sehat di Kota Medan.

“Media massa juga memiliki fungsi pengawasan (surveillance), penghubung (correlation), pentrasferan budaya (transmission) serta fungsi hiburan (entertainment). Melihat fungsi dan peran media massa yang sangat komplek, Pemko menilai menjadi seorang wartawan seperti menjadi seorang  yang super karena mampu menyajikan berita positif setiap waktu,” sanjungnya.

Menurutnya, Pemko Medan dan media massa memiliki andil yang sangat besar dalam mewujudkan visi dan misi serta program pemerintah. Melalui media massa, warga mengetahui keadaan Kota Medan. Termasuk, sejauhmana pembangunan yang telah terlaksana dan menginformasikan tentang program-program pemerintah kepada khalayak ramai, salah satunya mempromosiklan Visit Medan Year 2012.

“Pemko sangat berharap bantuan media massa dalam mensukseskan program Visit Medan Year 2012,” pintanya. Dijelaskannya, Kota Medan bukan kota tujuan wisata melainkan kota transit tujuan wisata.

Artinya, setiap wisatawan domestik  maupun mancanegara yang akan menikmati obejk wisata di  Sumatera Utara pasti akan bermalam di Medan. “Jadi sarana untuk itulah yang harus kita benahi dan fasilitasi,” paparnya.

Pemko Medan, lanjutnya, telah melakukan sejumlah persiapan untuk mensukseskan program Visit Medan Year 2012. Diantaranya, dengan memberikan penghargaan kepada stakeholder yang mendukung kepariwisataan di kota Medan seperti pihak hotel maupun rumah makan.  “Itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi kita kepada mereka. Dengan begitu mereka akan merasa ikut merasa memiliki  atau sense of belonging terhadap kota ini,” terangnya.

Sementara itu, Koordinator Wartawan Unit Pemko Medan M Arifin dalam sambutannya mengaku, banyak sekali gebrakan  dan perhatian yang telah diberikan Wali Kota usai  dilantiknya kepengurusan wartawan unit Pemko Medan. Diharapkannya, apa yang dilakukan Wali Kota itu seharusnya diikuti pimpinan SKPD lainnya. Selama ini, akunya, hanya dua SKPD saja yakni Dinas Bina Marga dan Dinas Kesehatan yang memberi perhatian kepada wartawan.

Sebelumnya, Kabag Humas Pemko Medan Budi Hariono, dalam laporannya menjelaskan, tujuan acara ini digelar untuk mempererat tali silaturahmi, peningkatan koordinasi dan semakin memperkuat jalinan kerjasama diantara Pemko Medan dengan rekan-rekan pers. Di samping itu, forum ini dapat juga dimanfaatkan sebagai wadah untuk penyampaian pesan-pesan pembangunan di Kota Medan. Sebab, pemerintah dengan wartawan tidak dapat dipisahkan.

“Pemko Medan jelas memerlukan wartawan untuk mengekspos setiap kegiatan, upaya-upaya pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan serta menginformasikan tentang program-program dan kebijakan Pemko Medan kepada masyarakat luas,” jelas Budi.(adl)

Ingin Gandengkan Juara Renang dengan Juara Kelas

Undzilla Rahmadien Tijue, Siswi Berprestasi di Medan

Kecil-kecil cabai rawit, mungkin kalimat ini sangat tepat diberikan buat Undzilla Rahmadien Tijue.
Siswi yang masih duduk di bangku kelas VI SD Negeri 060825 Ismailiyah Medan ini mampu mengukir prestasi membanggakan bagi orangtua dan sekolahnya.

Diusaianya yang cukup belia (12 tahun) ini, wanita yang akrab disapa Uun oleh teman-temannya, mampu meraih Trophy Juara I Renang Gaya Dada 50 meter pada Kejuaraan Renang antar pelajar se Kota Medan di kolam renang Amphibi Unimed Medan, beberapa bulan lalu.

“Saya sangat senang sekali dengan raihan prestasi yang saya dapat, selain mampu membuat kedua orangtua saya bangga, saya juga bisa memberikan yang terbaik buat sekolah,” ungkap Uun saat ditemui di sekolahnya belum lama ini.

Prestasi ini juga merupakan piala pertama dari cabang olahraga renang yang sejak 6 bulan lalu digelutinya.
Uun mengakui, mulai mengenal olahraga renang berawal dari guru bidang study olahraga bernama Elvisyar yang melihat bakatnya dan mengajak dirinya bergabung ke klub renang Amphibi Swimming Club dan Amphibi Swimming School (ASC/ASS) di Universitas Negeri Medan.

Di klub renang itu, Uun mulai mengikuti latihan rutin setiap hari Sabtu dan Minggu,  dimulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

Selama bergabung di klub renang ASC/ASS Unimed, anak dari Drs M Yusuf Sani Tijue ini telah mengikuti dua kejuaraan renang.  Hanya saja, pada percobaan pertama dirinya gagal memberikan sebuah prestasi. Namun kegagalan tersebut tak lantas membuatnya berputus asa.

Uun yang menyukai pelajaran Bahasa Inggris ketimbang Matematika inipun, menargetkan bisa meraih juara kelas karena dikesempatan sebelumnya dia hanya berada di peringkat tujuh.

“Penasaran saja, semoga pada kesempatan ini bisa juara satu seperti renang kemarin, biar lengkap,” ucapnya optimis. (uma)