25 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14242

Seriusi Bakat Menulis

Agnes Monica

Agnes Monica dikenal sebagai seorang penyanyi sekaligus artis. Namun, tak banyak yang tahu kalau dia juga memiliki hobi lain, yakni menulis. Salah satu tulisannya bahkan mendapat respons positif dari rumah produksi (Production House/PH).

“Sebenarnya aku lagi suka menulis kayak novel dan script dan ada PH yang tertarik sama tulisan aku. Tapi, nanti dulu, deh,” ujar Agnes.

Bakat menulis Agnes sebenarnya sudah terlihat ketika ia menciptakan lagu untuk dirinya sendiri, seperti lagu Karena Ku Sanggup yang menurutnya lagu paling jujur yang pernah ia buat. Namun, Agnes mengaku belum berencana untuk menyerahkan tulisannya ke PH lantaran masih fokus pada proses album yang ia produseri sendiri “Soalnya aku kan orangnya perfeksionis. Jadi nggak bisa menyerahkan ke orang lain,” ucapnya.

Bicara perawatan tubuh, di saat wanita lain berlomba-lomba memutihkan kulit, Agnes Monica justu memilih sebaliknya. Dia mencoba tampil beda dengan menghitamkan warna kulitnya yang sudah putih mulus itu. Agnes mengaku sedang jatuh cinta dengan kulit gelap.

“Aku kan sekarang lagi suka pakai kebaya, terus suka gabungin kebaya dengan celana pendek. Kebetulan, aku suka warna putih. Jadi, kalau kulit gelap kayaknya lebih asyik,” kata Agnes.

Agnes mengaku senang dengan warna baru kulitnya yang kini lebih gelap dari biasanya. Dia akui tidak semua orang suka dengan perubahan itu. Namun, dia tidak ambil pusing. “Tergantung selera orang, sih. Cuma aku lagi mood kayak begini, lagi senang yang begini,” ucap penyanyi yang telah berduet dengan Michael Bolton ini. (ins/jpnn)

Janji Tuntas Tak Lama

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait kasus Mesuji resmi terbentuk. Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkum HAM) Denny Indrayana yang ditunjuk menjadi ketua tim berjanji segera menuntaskan kasus tersebut dalam waktu yang tidak terlalu lama.

“Tidak sebentar tetapi tidak terlalu lama. Apalagi Komnas HAM sudah punya data awal. Jadi sebenarnya bekerja bukan dari informasi nol,” kata Denny di Kantor Presiden, kemarin (16/12). Komnas HAM yang pernah menerima laporan terkait pembantaian di Mesuji memang ikut terlibat dalam TGPF Mesuji.

Namun Denny tidak menyebut detil waktu yang dibutuhkan TGPF bekerja. Dia hanya memberikan acuan seperti saat Tim Delapan yang meneliti kasus kriminalisasi Bibit-Chandra yang bekerja selama dua minggu. “Akan ada diskusi dengan tim bicara soal target kerja,” katanya.

Selain Komnas HAM yang diwakili ketuanya, Ifdhal Kasim, TGPF diisi oleh beberapa unsur. Antara lain dari kementerian polhukam, kementerian kehutanan, Polri, pemda Lampung dan Sumsel, dan tokoh-tokoh masyarakat dari dua provinsi tersebut.

Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum itu menjelaskan, ujung dari kerja TGPF adalah mengungkap persoalan dasar dalam permasalahan yang terjadi di Mesuji. Termasuk juga dengan masalah hukumnya. “Siapa yang bertanggung jawab dan sampai di level mana,” ucapnya.
Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, selain menyelesaikan persoalan hukum kasus Mesuji, TGPF juga memiliki tugas untuk jangka menengah dan panjang. (fal/iro/jpnn)

Yang Dipenggal Anggota Pam Swakarsa

Sudah Ada Polisi yang Diperiksa Dalam Kasus Mesuji

JAKARTA-Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan menegaskan dua orang yang mati dipenggal terkait sengketa perkebunan kelapa sawit adalah anggota Pengamanan Swakarsa yang dipekerjakan oleh perusahaan kelapa sawit.

“Jadi, (insiden) itu, kejadiannya itu yang berantem itu yang punya kebun sama rakyat. Pertama rakyat meninggal dua orang. Kemudian, rakyat marah dan menyerbu ke Pam Swakarsa perkebunan. Akhirnya dua orang penjaga kebun tewas dipenggal,” kata Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan saat ditemui di Istana Negara, Jumat (16/12).
Lalu, pemenggalan itu terjadi di Ogan Komerin Ilir, bukan di Mesuji, seperti yang diberitakan selama ini.

“Itu bukan di Lampung. Itu Saurip Kadi gimana sih?” tanya Zulkifli mempertanyakan pernyataan Saurip yang membawa korban ke Komisi III. Masih kata Zulkifli, insiden itu terjadi antara pengusaha kebun kelapa sawit dengan rakyat. Tidak ada urusan dengan pemerintah pusat. “Itu urusannya daerah,” lanjutnya. Lalu bagaimana dengan persoalan Hak Guna Usaha (HGU)? “Itu urusan daerah, sekarang kan otonomi daerah. (Pemerintah pusat) Tidak ada (urusannya). Kalau kebun itu di daerah, kita tidak ada kewenangan,” imbuhnya.

Sementara, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menjamin insiden Mesuji akan ditangani serius. Polri sudah melakukan penyidikan atas para tersangka di 2 tempat, yakni di Mesuji, Sumsel dan Mesuji di Lampung. Aparat yang diindikasikan terlibat pun akan diproses.

“2 Polisi sudah diperiksa disiplin. Kalau terbukti nanti ada pidana, juga diproses secara pidana. Artinya proses sampai peradilan,” jelas Timur.

Pemeriksaan atas 2 polisi itu, lanjut Timur terkait insiden di Mesuji, Lampung pada 11 November lalu. Saat itu terjadi sengketa antara masyarakat dan pihak perkebunan sawit. 1 Orang tewas dalam peristiwa itu.

“Kemudian apa yang menjadi permasalahan di masyarakat ini kita melakukan penyelidikan terus. Kita bantu DPR, Komnas HAM, untuk melakukan penyelidikan terkait laporan masyarakat itu,” jelasnya.

Untuk kasus di Mesuji, Sumsel sama dengan kasus di Lampung, di mana konflik terjadi antara masyarakat dan pihak perusahaan. Di sana polisi sudah menetapkan 6 tersangka.

Direktur Eksekutif  Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)  Berry Nahdian Forkan mengatakan, konflik lahan antara petani dengan perusahaan sawit semakin runcing karena keterlibatan aparat kepolisian. Walhi menyebut aparat lebih berperan sebagai centeng perusahaan, dibanding membela warga.(sam/arp/ald/rm/jpnn)

Nyanyikan Lagu Ebiet

Nasir Djamil

Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Nasir Djamil termasuk salah satu politikus parlemen yang kreatif menyusun kata-kata. Tak jarang pernyataannya dalam forum resmi bernada puitis atau menghibur.
Misalnya saja, gelar sarjana agama atau SAg dari IAIN Ar-Raniry Aceh yang disandang Nasir Djamil kerap ia pelesetkan dengan sarjana agak-agak. Dalam sebuah kesempatan, politikus asal Aceh ini menyebutkan dirinya merupakan sarjana agak hukum, sarjana agak politik.

Guyonan juga terlihat saat rapat kerja Komisi Hukum dengan Kementerian Hukum dan HAM, Rabu (14/12). Padahal rapat kali ini membawa tema serius yakni menyoal pengetatan moratorium. Namun Nasir tampil rileks.

Nasir Djamil dalam kesempatan tersebut menyitir lagu karangan Ebiet G Ade dengan judul ‘Orang-orang Terkucil’. Penyebutan lirik Ebiet G Ade sebagai upaya Nasir untuk mengingatkan Menteri Amir terkait kebijakan pengetatan remisi dan pembebasan bersyarat.
“Dari sudut-sudut mataku, mengalir butir air bening, kuhapus dengan rambut anakku, yang tidur dipeluk ibunya,” kata Nasir yang menirukan lagu Ebiet.

Tidak hanya di situ, Nasir juga menyitir bait lagu berikutnya. “Hari demi hari ku lewati, usai sudah hukumanku, kuayun langkah kebebasan, kuhirup nafas kerinduan,” demikian Nasir bersenandung.
Nasir menyebutkan, ada baiknya Menteri Hukum dan HAM mendengarkan lagu ciptaan Ebiet G Ade yang ia senandungkan. “Ada baiknya pak menteri mendengarkan lagu Ebiet G Ade ini,” saran Nasir. (net/bbs)

Cuma Partai NasDem yang Lolos Verifikasi

Jakarta- Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin mengumumkan hasil verifikasi partai politik yang memperoleh status badan hukum. Dari 14 partai yang mendaftar, cuma Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang lolos verifikasi.

“Setelah melalui proses verifikasi sejak 23 September 2011-25 November 2011, dari 14 parpol yang mendaftarkan diri untuk memperoleh status badan hukum yang lolos verifikasi adalah partai NasDem,” kata Amir, saat jumpa pers di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Jumat (15/12).

Menurut Amir, 13 parpol yang tidak memenuhi syarat untuk lolos verifikasi tidak memperoleh status badan hukum sesusai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai partai politik.

Meski sudah resmi dinyatakan tak lolos, namun masih ada harapan bagi 13 partai politik (parpol) baru tersebut. Pasalnya, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) masih memberikan kesempatan untuk menempuh langkah hukum.

13 Partai yang tidak lolos adalah Partai Demokrasi Pancasila, Partai Independen, Partai Indonesia Rakyat Bangkit, Partai Karya Republik (PAKAR), Partai Kekuatan Rakyat Indonesia, Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN), Partai Nasional Republik, Partai Penganut Thariqot Islam Negara Islam Indonesia, Partai Persatuan Nasional (PPN), Partai Republik Perjuangan, Partai Republik Satu, Partai Satria Piningit, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI). (yes/jpnn}

Alutsista Kodam I/BB Sudah Tua

MEDAN-Kondisi alat utama sistem senjata (alutsista) milik Kodam I/BB sudah tua. Meski demikian masih bisa dipergunakan dengan baik.

“Kondisi alutsista kita (Kodam I/BB) berusia sama dengan orang tua kita. Meski begitupun saya bangga, karena prajurit sudah merawatnya dengan baik,” kata Panglima Kodam I/BB,  Mayjen TNI Lodewijk F Paulus, kepada wartawan, Jumat (16/12), usai memperingati Hari Juang Kartika ke-66 di halaman Makodam Jalan Medan-Binjai Km 10,5.

Menurutnya, hampir 80 persen alutsista di jajaran Kodam I/BB, kondisi usianya sudah mencapai puluhan tahun dan sudah tidak layak pakai. Pangdam berharap bahwa rencana pembelian alutsista untuk angkatan darat sudah disampaikan kepada Kepala Staf Angkatan Darat agar dapat terwujud.

“Kita berharap agar Kasad komitmen untuk pembelian peralatan alatsista kita yang baru. Hal ini karena peremajaan peralatan tempur di Angkatan Darat sudah seharusnya di perbaharui,” ujar Lodewijk F Paulus.(rud)

Dunia Bosan Didikte AS

MOSKOW- Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin terus menebar kebenciannya kepada pemerintah Amerika Serikat (AS). Kali ini, Putin menyebut AS berniat mendominasi negara-negara lain. Bahkan dicetuskan Putin, dunia sudah muak dan bosan menerima perintah-perintah dari Washington.

“Kadang-kadang bagi saya kelihatannya Amerika tidak memerlukan sekutu-sekutu, itu membutuhkan pengikut,” cetus Putin seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (16/12).
Menurut dia, orang-orang bosan pendiktean atas satu negara. Rusia dulu pernah menginginkan menjadi sekutu AS. Namun, sekarang Putin mengaku tak bisa melihat adanya aliansi antara kedua Negara tersebut.

Putin menyebutkan invasi ke Irak sebagai contoh AS memaksakan kehendak politiknya pada sekutu-sekutunya. Dalam invasi itu, Washington memutuskan menyerang Irak dan kemudian memaksa sekutu-sekutunya untuk bergabung dalam perang tersebut. “Apakah itu aliansi? Apakah itu pembuatan keputusan bersama? Aliansi berarti diskusi, membuat keputusan bersama, menyusun agenda menyangkut ancaman-ancaman bersama dan cara-cara untuk mengatasinya,” katanya.

Selanjutnya, Putin menuding AS terlibat dalam pembunuhan mantan pemimpin Libya Muammar Kadhafi pada Oktober lalu. Karena selama ini AS terlalu berlebihan berpihak dan tebar kebencian terhadap Kadhafi.

Sementara itu, ketegangan hubungan AS dan Rusia kembali memuncak seiring dengan adanya Perang Teluk II di Irak pada 2003 dan Perang Georgia serta Osseatia Selatan pada 2008 lalu. Di samping itu, muncul pula revolusi di dunia Arab dan Perang Libya.

AS mencoba untuk memperbaiki hubungannya dengan Rusia dengan perjanjian kerja sama untuk Afghanistan, dialog North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Rusia, serta dialog-dialog lainnya dalam bidang ekonomi serta pendidikan. Yang menjadi masalah dalam hubungan kedua negara besar ini sepertinya, sistem pertahanan misil NATO.

Namun Washington tampaknya gagal untuk meyakinkan Moskow, bahwa sistem pertahanan NATO itu tidak akan mengancam Negeri Beruang Merah. Presiden Rusia Dmitry Medvedev bahkan melakukan aksi perlawanan dengan mengaktifkan sistem radar yang sanggup mengawasi wilayah Eropa.

Seorang pengamat, Andrew Kuchins mengatakan, perbedaan pendapat yang dilontarkan oleh Rusia terhadap AS sangat berkaitan dengan kampanye pemilihan Presiden Rusia. Putin juga kerap menuding AS sebagai parasit dari perekonomian global. “Bila Putin menduduki kursi Presiden Rusia, hubungan AS dan Rusia hancur,” ucapnya.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton berharap AS bisa bekerja sama dengan Rusia untuk memecahkan sejumlah kasus di Timur Tengah. (bbs/jpnn)

Wanita India Terkecil di Dunia

INDIA- Wanita asal Ngapur, India, Jyoti Amge, bersiap untuk memecahkan rekor dunia sebagai wanita terkecil dunia. Gadis berusia 18 tahun ini memiliki tinggi badan 61 sentimeter atau 2 kaki.
Seperti dilansir The Sun, Jumat 16 Desember 2011, Jyoti yang memiliki bobot tubuh hanya 11 pon atau 4,9 kilogram itu, sangat cemas menunggu konfirmasi merebut gelar wanita terkecil, dari penghargaan dunia bertajuk 2ft 3in Amerika Bridgette Jordan.

Jyoti yang memiliki kelainan pada bentuk tubuh atau disebut achondroplasia dwarfisme ini, berharap dapatkan kado spesial di tengah perayaan hari ulang tahunnya ke-18. Hadiah itu adalah sebuah rekor dunia yang menobatkannya sebagia wanita terkecil di dunia.

“Selama bertahun-tahun, saya punya ambisi dan impian untuk diakui sebagai wanita terkecil di dunia. Saya harap ini segera menjadi kenyataan dan tidak perlu menunggu lebih lama lagi,” kata Jyoti yang akan merintis karier sebagai artis Bollywood.

Pertumbuhan tubuh terhenti setelah ulang tahun pertamanya. Kelainan tersebut juga membuatnya menderita tulang rapuh dan cenderung membutuhkan perawatan intensif selama sisa hidupnya. (net/bbs)

16 WNI Tenggelam di Lautan ES

WELLINGTON- Sebuah kapal penangkap ikan Sparta berbendera Rusia mengalami kecelakaan di perairan Rose Sea, Selandia Baru. Di antara para awak kapal terdapat 16 warga negara Indonesia (WNI).

Pernyataan itu disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Selandia Baru dalam rilis pers, Jumat (16/12). Dalam pernyataannya, KBRI menyebutkan, informasi kecelakaan tersebut diperoleh KBRI dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru.

Insiden kesecalakaan itu terjadi, Jumat (16/12) sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Lokasi kecelakaan di posisi 2.000 nautical miles (3.704 km) sebelah tenggara Selandia Baru. Kapal itu berjumlah 32 ABK, 16 orang diantaranya WNI.

kini, beberapa kapal penangkap ikan antara lain Chiyo Maru No. 3 (berbendera Rusia) dan San Aspiring (berbendera Selandia Baru) sedang berupaya menuju lokasi kecelakaan untuk memberikan bantuan penyelamatan. Namun mereka menghadapi kendala karena tebalnya bongkahan es di lautan Antartika. (net/jpnn)

40 Ribu Ibu Menyusui di Jalan

BRIGHTON- Sebanyak 40 ibu-ibu di Brighton, Inggris berkumpul di pusat kota sambil menyusui bayi mereka. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk tuntutan untuk penghargaan publik atas hak ibu menyusui di depan umum.

Di pinggir jalan, di bawah menara jam Brighton, ibu-ibu ini dengan bangga mengeluarkan payudara dan menyodorkannya ke bayi-bayi mereka. Di hadapan para pengunjung toko yang berbelanja keperluan Natal, para ibu seakan menantang publik yang sebelumnya memrotes seorang ibu menyusui anaknya di depan umum.

“Seorang wanita masih  ada yang  s angat tak menyenangkan melihat saya menyusui, dan saya harus menutupi bayi saya,” ujar ibu berusia 38 tahun ini, seperti dikutip harian Daily Mail, Kamis (15/12).
Dia mengaku terkejut dengan komplain tersebut, karena ia sendiri telah berusaha menyusui diam-diam. Meskipun akhirnya memperoleh dukungan dari pengunjung lain, Jones-Hughes mengaku terpukul dan menangis setelahnya.

Anggota parlemen kota Suzanne Borrell mendukung aksi itu, seraya mengakui adanya beberapa warga yang berpikiran sempit soal ibu menyusui.  (net/jpnn)