28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14245

Tiga Tim Masih Belum Clear untuk Musim Depan

Lamban, Perkembangan Peserta Kelas CRT MotoGP 2012

Seharusnya, ada enam skuad CRT (claiming rule team) baru untuk MotoGP 2012. Hingga mendekati akhir musim 2011, baru tiga yang “agak” jelas.

Beberapa bulan lalu, Dorna selaku promotor MotoGP telah mengumumkan hadirnya enam tim baru untuk musim 2012. Mereka tim yang akan ikut regulasi baru CRT, kebanyakan naik kelas dari barisan Moto2.

Untuk 2012, demi menambah peserta, MotoGP memang memberi kelonggaran untuk tim-tim baru. Mereka boleh ikut kelas CRT itu, memadukan frame (sasis) prototipe dengan mesin Superbike yang di-upgrade. Tahun depan, kapasitas mesin MotoGP memang setara dengan Superbike, yaitu 1.000 cc.

Bahkan, peserta di kelas ini diberi kelonggaran ekstra agar bisa bersaing dengan tim-tim pabrikan MotoGP. Bila setiap pembalap di tim pabrikan hanya boleh memakai enam mesin setahun, pembalap CRT boleh menghabiskan 12 mesin. Kapasitas tangki bahan bakar juga begitu. Pabrikan MotoGP maksimal 21 liter, motor CRT boleh sampai 24 liter.

Enam tim yang sudah di-approve itu adalah By Queroseno Racing (BQR), Forward Racing, Kiefer Racing, Marc VDS Racing, Paddock GP Racing, dan Speed Master. Namun, sampai sekarang, baru tiga tim yang “agak” jelas. Yaitu Marc VDS, Forward Racing, dan BQR.

Skuad Marc VDS mungkin terlihat paling serius. Dalam beberapa bulan terakhir mereka sudah aktif menguji motor mereka (Suter-BMW) melawan motor-motor pabrikan MotoGP. Hasilnya pun terus menunjukkan progres positif. Mika Kallio, pengendara tim itu, terakhir hanya tertinggal tak sampai empat detik per lap di Sirkuit Brno, Republik Ceko.

Di Grand Prix San Marino akhir pekan ini, satu lagi tim menunjukkan kejelasan ekstra. Forward Racing resmi merekrut Colin Edwards sebagai andalan mereka tahun depan. Hanya saja, masih belum jelas Edwards (juara dunia Superbike dua kali) akan memakai sasis apa.
Edwards mengaku kalau Forward Racing pasti akan memakai mesin Yamaha R1 yang dicomot dari arena Superbike. Tapi soal sasis, masih cari dan lobi kanan-kiri.

“Soal sasis kami masih menimang-nimang berbagai opsi. Tapi pilihan nomor satu saya adalah memakai sasis yang dibuatkan oleh Tech 3. Kami masih dalam tahap negosiasi soal ini,” ungkap Edwards dalam jumpa pers di Misano, Jumat lalu (2/9).

Penggemar MotoGP tentu tahu, Tech 3 adalah tim privateer yang kini menurunkan Yamaha M1 untuk Edwards dan Cal Crutchlow. Tahun depan, Tech 3 juga belum menentukan siapa akan menggantikan Edwards. Tim ketiga yang sudah mengumumkan rencana adalah BQR. Kabarnya, mereka akan memakai sasis buatan FTR yang dipadu dengan mesin Superbike dari Kawasaki.
Tiga tim lain, Kiefer, Paddock GP, dan Speed Master, sampai sekarang masih sangat belum jelas. Ada yang bilang, salah satu dari mereka sedang melobi keras Aprilia untuk menyokong mesin. Bisa jadi pula mereka memilih mesin BMW ala Marc VDS. Kita hanya bisa menunggu.

Meski perkembangan peserta kategori CRT tergolong lamban, banyak percaya ini tetap masa depan MotoGP. Sebab, hanya dengan cara ini MotoGP tidak bergantung “mati” pada para pabrikan.
Edwards termasuk salah satu yang percaya itu. “Inilah masa depan motorsport, di mana kita bisa memilih mesin lalu menaruhnya di sebuah sasis. Dan ini jalan yang kita pilih,” ujarnya.

Pembalap asal Amerika Serikat berusia 38 tahun itu sadar kalau tim CRT akan sulit meraih kemenangan tahun depan. Tapi target 2012 bukanlah mengejar kemenangan. “Yang penting adalah membangun fondasi yang baik untuk CRT dan tim ini (Forward, Red) untuk masa depan,” tandasnya. (aza/jpnn)

Lorenzo Optimis Juara

SAN MARINO-Jorge Lorenzo memang gagal meraih pole position, namun pembalap Yamaha tersebut optimis bisa kembali merebut juara dunia.
Pada babak kualifikasi di Sirkuit Misano, Sabtu (3/9) malam WIB, pembalap Repsol Honda Casey Stoner menjadi yang tercepat sekaligus menetapkan diri sebagai pembalap yang berada di posisi terdepan saat start berlangsung Minggu ini.

Stoner menorehkan catatan waktu 1:33.138 detik. Ia sukses mengungguli Jorge Lorenzo yang ada di posisi dua
Kendati berada di belakang Stoner, Lorenzo sempat mencatatkan hasil positif dengan menjadi yang tercepat di sesi latihan kedua MotoGP San Marino.

Pembalap berkebangsaan Italia itu sukses mencatatkan waktu tercepat 1 menit dan 33.929 detik. Lorenzo pun optimistis bisa kembali merebut juara dunia. “Saya merasa sangat nyaman dengan motor saya kali ini dan dengan berbagai perubahan yang te;ah kami buat,” ungkapanya sebagaimana dilansir Autosport.

“Setting yang kami buat hampir mirip dengan di Mugello, dimana saya berhasi memenangkannya. Sejujurnya, saya tak mengharapkan banyak perubahan karena saya merasa kami telah banyak kemajuan,” imbuhnya. Lorenzo juga menambahkan bahwa kini dirinya merasa optimistis dalam menatap MotoGP San Marino dan berkeyakinan besar bahwa Yamaha akan mampu mematahkan dominasi Honda musim ini. “Kami kini sangat dekat dengan juara, saya rasa. Casey (Stoner) dan Dani (Pedrosa) sangat cepat. Tetapi, saya rasa kami juga tak kalah cepat,” tandasnya.(net/jpnn)

Mahasiswa Tuding Wabup Tepteng Tilep Dana Meuseum Barus

MEDAN- Diduga terlibat dalam perkara tindak pidana korupsi pembangunan museum Barus Raya, puluhan massa yang mengatasnamakan Aliansi Oposisi Mahasiswa (AOM) Tapanuli Tengah (Tapteng), mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Jumat (16/12) di Jalan AH Nasution Medan.

Di depan kantor Kejatisu itu, massa menggelar orasai menuntut Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut (Kajatisu) menangakap Wakil Bupati (Wabup) Tapteng, Syukran Tanjung karena terlibat penggelapan anggaran pembangunan museum Barus Raya sebesar Rp1,1 miliar.

Tuntutan massa disampaikan melalui orasi dan spanduk karton yang bertuliskan tuntutan dan kecaman terhadap Syukran Tanjung yang ketika itu menjabat Ketua Umum Yayasan Museum Barus Raya (YMBR). “Kami dari AOM Tapteng mendesak Kejatisu agar mengusut, memeriksa dan menangkap, Syukran Tanjung terkait penggelapan anggaran pembangunan museum Barus Raya,” teriak kordinator aksi, Khairunnas Panggabean di depan kantor Kejatisu
AOM menilai anggaran pembangunan tersebut tidak sebanding dengan anggaran yang sudah diterima sekitar Rp1,1 miliar lebih. Di mana pada 10 Juli 2007 YMBR melalui rekening dana hibah Pemprovsu yang ditampung dalam APBD Sumut 2007 menerima Rp750 juta.

Kemudian September 2007 menerima dana hibah dari Pemkab Tapteng Rp75 juta dan ditambah lagi dari dana hibah Pemprovsu senilai Rp75 juta pada 12 September 2007. “Sedangkan dana hibah Rp250 juta dari APBD Sumut 2010 raib digelapkan dan itu tidak terbantahkan lagi,” ungkapnya.

Menjawab itu, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejatisu Marcos Simare-mare SH dihadapan massa berjanji akan menampung dan menyampaikan aspirasi kepada Kajatisu agar menjadi prioritas untuk segera dilakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut. (rud)

Sriwijaya Ikut Pilihan Masyarakat

PALEMBANG-Batalnya Sriwijaya FC bertanding dengan Persebaya Surabaya hari ini (17/12) memang sudah dipastikan sejak kemarin. Pihak Sriwijaya FC menolak kalau batalnya laga itu disebut sebagai ketidaksiapan tim. Laskar Wong Kito, julukan Sriwjaya FC, menyebut justru PSSI sendiri yang tak jelas.

Sejak awal, manajemen Sriwijaya FC berkomitmen untuk terjun di dua liga. Yakni Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super Leaague (ISL). Namun keinginan manajemen tak direstui oleh PSSI. Regulator IPL, PT.Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) menghendaki Sriwijaya FC ikut di satu liga saja.

Nah, manajer Sriwijaya FC Hendri Zainuddin menyatakan sudah menyerahkan surat persetujuan mengikuti IPL kepada LPIS sejak bulan Oktober. Namun surat itu ditolak. “Ketika itu tak disahkan oleh PSSI, maka keputusan kami untuk ikut di ISL semakin kuat,” tutur Hendri kemarin.

Menurut Hendri, pilihan ikut di dua kompetisi adalah mengikuti tuntutan dua pihak. PSSI dan masyarakat Palembang. Dari masyarakat Palembang memberikan aspirasi agar Sriwijaya ikut ISL. “Karena kondisinya sekarang seperti ini, saya rasa memenuhi keinginan masyarakat Palembang sudah menjadi yang jalan terbaik,” kata Hendri lagi.

Hendri lantas menyebut ternyata PT.Liga Indonesia (LI) selaku regulator ISL lebih profesional. Sejak laga perdana Sriwijaya melawan Pelita Jaya, belum ada sekalipun perubahan jadwal atau hal lain yang mengganggu. “ISL is the best buat kami sekarang,” ucap Hendri lalu tertawa. (dra)

Kans Aji Santoso dan Widodo

JAKARTA – PSSI langsung bergerak menyiapkan pengganti Rahmad Darmawan untuk mengisi kekosongan pelatih timnas U-23. Sepertinya penggantinya tidak akan jauh-jauh.
Penanggungjawab timnas Berhanrd Limbong kepada wartawan di sela pembukaan kompetisi Divisi Satu (versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo) di Lapangan Mini Tambun, Bekasi, kemarin mengatakan bahwa Aji Santoso dan Widodo C Putro yang sebelumnya menjadi asisten akan menjadi kandidat utama pengganti Rahmad Darmawan.
“Idealnya ya Aji Santoso dan Widodo. Toh lisensinya sama juga kan. Hanya kemarin Rahmad Darmawan yang dituakan,” cetus Limbong.

Untuk membantu di tim kepelatihan, menurut Limbong PSSI akan mencari asisten lagi. Nama yang muncul adalah Nil Maizar atau M. Zein Al Hadad. Nil saat ini terikat kontrak dengan Semen Padang. Sementara Al Hadad sebelumnya melatih Deltras Sidoarjo dan juga klub Liga Primer Indonesia, Manado United.

Limbong menegaskan, untuk pelatih Timnas tidak akan diambil dari kompetisi Indonesia Super League (ISL). Kompetisi itu dianggap ilegal oleh PSSI. Jika dipaksakan akan bertabrakan dengan Statuta FIFA. “Jadi itu (menunjuk pelatih dari ISL) tidak mungkin. Kita akan memakai yang dari IPL. Sedangkan untuk pelatih timnas senior kita tetap percayakan kepada Wim Rijsbergen,” tegas Limbong.

Meski gagal mempersembahkan medali emas SEA Games Limbong menyatakan terima kasih kasih kepada Rahmad Darmawan. “Dan, saya minta mundurnya coach RD (sapaan akrab Rahmad Darmawan ) ini jangan dibesar-besarkan,” ungkapanya.

Sebelumnya, saat diubungi Koran ini Aji Santoso dan Widodo C Putro sama?sama menegaskan tidak mau berandai-andai tentang peluang menggantikan Rahmad Ddarmawan sebagai pelatih  kepala. “Saya tidak mau berandai-andai soal hal itu,” kata Aji Santoso. (ali/ko/jpnn)

IMI Sumut Antar Nanan Sukarna Pimpin PP IMI

MEDAN-Misi IMI Sumut sukses, dalam Munas IMI 2011, setelah Nanan terpilih sebagai Ketua Umum PP IMI periode kepengurusan 2011-2015 melalui Munas 2011 yang berakhir di hotel Sulthan di Solo, Jumat (16/12).

Sekum IMI Sumut, Drs H Zulhifzy Lubis dari arena Munas menyebutkan Nanan berhasil memenangkan sesi pemilihan Munas. Ia menyebutkan, keberhasilan ini identik dengan keberhasilan IMI Sumut yang dari awal berdasarkan instruksi Ketua Pengprov IMI Sumut, Ijeck komit untuk menjagokan Nanan.

Keberhasilan Nanan Sukarna diraih melalui persaingan yang cukup ketat karena banyaknya muncul calon-calon kuat seperti Letjen Hotmangaraja Panjaitan (Sekretaris Menko Polhukkam yang juga putra alm Jend DI Panjaitan), Adiguna Sutowo yang juga mendapat banyak dukungan. Sebelumnya, juga muncul nama-nama lainnya lainnya seperti Sadikin Aksa dan lainnya yang kemudian tersisih.
“Nanan Sukarna mampu menyakinkan para peserta Munas dengan meraih total dukungan suara 21, disusul dengan saingannya Hotmangaraja Panjaitan yang meraih 12 suara,” sebut Zulhifzy yang kerap disapa Opunk Ladon.

Keberhasilan ini,  menurut Opunk Ladon disambut gembira oleh Ketua Pengprov IMI Sumut Ijeck dan pengurus lainnya, sebab Nanan memang dijagokan dari awal dan karena merupakan sosok yang ideal.

“Kita yakin Nanan akan mampu memajukan dunia otomotif, dan kita yakin hubungan antara dunia olahraga otomotif dan pihak kepolisian yang selama ini sudah baik akan semakin harmonis ke depannnya,” kata Ijeck yang yakin Nanan juga akan mampu makin meningkatkan komunikasi dan kordinasi dengan pengurus IMI di tingkat provinsi.

Munas IMI 2011 yang berlangsung di Solo sejak Rabu (14/12) lalu diikuti utusan dari 33 Pengprov IMI se Indonesia. Dua priode sebelumnya, PP IMI dipimpin Juliary Batubara dan sebab itu ia tidak bisa maju lagi sebagai calon ketua umum dalam pemilihan/munas tahun ini. (jun)

11 Nelayan Asal Sumut Dipulangkan ke Medan

Ditangkap dan Dipukuli di Malaysia

MEDAN- Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) memulangkan 11 orang nelayan asal Sumut yang sebelumnya ditahan Pemerintah Malaysia. Sebelas nelayan itu tiba di Bandara Polonia Medan dengan menggunakan pesawat Air Asia QZ 8073, Jumat (16/12) sore 17.00 WIB.

Kesebelas nelayan yang dipulangkan tesebut diantaranya, Fajar Setiawan dan Saprizal, warga Sei Bilah, Lepan, Langkat ditangkap pada 14 Oktober 2011 di Selat Malaka, Indra Saputra, Rahmat dan Basri, warga Dusun II Paluh Subaji, Pantai Labu, Deliserdang ditangkap pada 31 Oktober 2011 di Selat Malaka, Kliwon bin Suraji, Ari bin Manb, Adi Putra, Effendi bin Izul, Nazri bin Ahmad dan Muhamad Hidayat, warga Dusun II Paluh Subaji, Pantai Labu, Deliserdang ditangkap pada 26 November 2011 di Selat Malaka.

Setibanya di Bandara Polonia Medan, kesebelas nelayan didampingi Kasubdit Penyidikan Ditjen PSDKP Pusat, Syahnan Tanjung SH disambut Direktur Penanganan Pelanggaran Dirjen PSDKP Sumut Ir Nugroho Aji MSi untuk selanjutnya akan diserahkan kepada Pemda Langkat dan Deliserdang.
“Pemulangan ini merupakan wujud kepedulian KKP terhadap nasib para nelayan. Kami berharap dan mengupayakan tindakan preventif dengan memberikan pembinaan dan sosialisasi tentang wilayah pengolahan perikanan Indonesia,” ujarnya.

Dia menyebutkan, kesebelas nelayan itu ditangkap dengan tuduhan menangkap ikan secara ilegal dan tidak memiliki paspor di wilayah perbatasan Malaysia. Tapi, karena nelayan tersebut tidak terbukti bersalah  maka mereka dibebaskan.

Lebih lanjut, ditambahkannya, untuk total nelayan yang ditangkap oleh Pemerintah Malaysia sebanyak 90 orang, 33 orang diantaranya sudah dibebaskan termasuk kesebelas yang saat ini dan sisa-nya 60 orang lagi masih ditahan.

Indra Sahputra salah satu dari nelayan mengatakan bahwa dirinya sempat dipukuli oleh pemerintah Malaysia. “Saya sempat dipukuli disana sama petugas Malaysia bang,” tuturnya.

Terpisah,  Kordinator Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pantai Labu, Sanusi menyampaikan sembilan nelayan asal Deliserdang itu ditangkap sekitar 15 mil dari Pulau Berhala, Serdang Bedagai. Penangkapan itu akibat ketidak jelasan tapal batas, inilah yang membuat para nelayan sering tertangkap akibat tidak mengerti batas wilayah Indonesia.

“HNSI meminta agar sengketa permasalahan perbatasan laut segera diselesaikan, sehingga kedepanya nelayan tak lagi menjadi korban penangkapan,” ujar-nya.  (jon/btr)

Maksimalkan Program Prima Pratama

JAKARTA — Program Indonesia emas (Prima) Pratama mulai menyiapkan program untuk 2012. Yakni dengan meningkatkan jumlah atlet dan mematangkan program latihan agar mampu kembali melahirkan atlet muda yang mampu berprestasi di level senior seperti SEA Games.
“Gelombang kedua sudah kami siapkan. Akan ada 300-an atlet lagi yang masuk dalam program pembinaan muda ini,” kata ketua Prima Pratama Djoko Pramono, kemarin (16/12).

Dia menyebutkan bahwa pematangan program Pratama ini cukup penting karena dapat menjadi kunci keberhasilan pembinaan pada masa mendatang. Dia mencontohkan, dalam pembinaan yang tak sampai setahun, Sembilan atlet prima pratama yang lolos tim SEA Games ternyata mampu menyumbang tiga perak dan dua perunggu.

“Usianya masih belasan, tapi mereka sudah berhasil menyumbangkan medali di level kejuaraan kelas senior. Ini cukup membanggakan,” tuturnya.

Bagi Djoko, kunci keberhasilan pembinaan olahraga di Indonesia ini terletak pada pembinaan di tingkat prima pratama. Sebab, dengan kualitas yang sudah terasah di pratama, prima Utama tinggal menerima  dan memoles atlet agar matang dan meraih prestasi .

Dalam program 2012 nanti, tim Pratama juga dipastikan membutuhkan anggaran yang lebih besar. Alasannya, pihaknya harus menyiapkan lebih matang atlet yang berusia di bawah 17 tahun itu untuk mengikuti  even kelas dunia Asian Youtg Game 2013, dan Youth Olympic Games 2014. “Tahun 2012 pasti akan lebih padat. Akan lebih banyak tryout,” lanjutnya.

Ketua umum KONI Tono Suratman juga menegaskan bakal memaksimalkan lagi program prima pratama yang saat ini sudah berjalan untuk 20 cabang olahraga di 19 Provinsi. Nantinya, lanjut Tono, dengan program maksimal di tingkat pratama ini akan memudahkan seleksi atlet untuk Prima madya dan utama.

Mengenai anggaran, Tonoi belum menyebut secara rinci. Hanya, dia menyebut bahwa ada anggaran sebesar Rp 250 miliar yang akan diberikan untuk Prima dari pemerintah. (aam/tom)

Polisi Sita Parang Warga Sei Semayang

BINJAI- Konflik lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 Sei Semayang belum melahirkan solusi, tapi membuat masyarakat semakin bingung mau berbuat apa. Pasalnya, untuk masuk ke dalam lahan eks HGU tersebut masyarakat sudah takut, sedangkan kalau tak masuk lahan tersebut terdampar mubazir.

Di tengah kebingungan itu, warga akhirnya masuk ke lahan eks HGU PTPN2 Sei Semayang di Jalan Bangau, Lingkungan IX, Binjai Timur, Jumat (16/12) sekitar pukul 10.25 WIB. Ketika itu, warga kembali menguasainya dengan cara membabat dan mengelola lahan tersebut.

Tapi, warga itu akhirnya bersitegang dengan pihak PTPN2 dan aparat kepolisian. Hal itu dipicu, dengan diambilnya sebuah senjata tajam (parang, Red) milik seorang warga tani, yang ketika itu sedang meracun rumput di atas lahan eks HGU PTPN 2.

Kepada Sumut Pos, Emek mengatakan, kalau oknum petugas itu tak seharusnya mengambil senjata tajam miliknya. “Kami hanya meracun, dan parang yang saya bawa bukan merusak tanaman. Namanya orang ke ladang, pastinya membawa senjata tajam,” ujarnya.

Oknum polisi yang turun bersama pihak PTPN2 itu diketahui bermarga Tampubolon dan bertugas sebagai juru periksa dalam kasus ini. Tampubolon mengakui, pihaknya akan memanggil saksi pihak PTPN2 dan warga. (dan)

Delapan Pebulu Tangkis Medan Perkuat Sumut

MEDAN- Sebanyak delapan pebulu tangkis Kota Medan memperkuat tim bulutangkis Sumut yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke- XVIII yang berlangsung di Riau nanti.
Kedelapan pebulu tangkis Medan itu terdiri dari empat pebulu tangkis putra dan empat pebulu tangkis putri. Keempat pebulu tangkis putra yakni Herdiyanto, Teguh Putra, Lukas Alexander, dan Bayu Pangestu. Sedangkan keempat pebulu tangkis Medan adalah Afni Fadillah, Milliecent IW, Arinda Sari, dan Widya Tifanni.

Pelatih bulu tangkis Pengcab PBSI Medan Ahmad Aswin Nasution ST  kepada Sumut Pos, Jumat (16/12) mengatakan bahwa seluruh pebulu tangkis Kota Medan tadi dinyatakan lolos pada PON mendatang usai meraih hasil maksimal pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Se Sumatera yang berlangsung di Batam pada Juni 2011 lalu.

“Kita puas dengan hasil ini, karena ini membuktikan jika pembinaan yang dilakukan PBSI Medan mampu melahirkan atlet andal,” bilang Aswin.

Sementara itu, Herdiyanto salah satu pebulu tangkis Medan yang akan berlaga di  PON nanti menyatakan bahwa dirinya akan tampil all guna mengharumkan nama Sumut di pentas nasional.
Terkait dengan target pada PON XVIII nanti, Herdiyanto mengatakan bahwa dirinya tak ingin memasang target yang muluk-muluk. (omi)