24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14255

Jajal Dua Petinju Inggris Sebelum Pensiun

MUNICH – Juara dunia tinju kelas berat Vitali Klitschko sudah mulai membicarakan hari pensiun. Pemegang sabuk juar versi WBC itu dengan tegas menyatakan bakal pensiun pada 2012. Tapi, sebelum memasuki masa istirahat, dia ingin berhadapan dengan dua petinju dari Inggris Raya.

Satu pertarungan dengan petinju Inggris sudah dipastikan. Bukan dengan David Haye yang selama ini berkoar ingin kembali menjadi juara dunia sekaligus mengalahkan Kltischko bersaudara. Vitali memilih duel melawan Dereck Chisora yang sudah ditentukan tanggal dan tempatnya, yaitu di Olympiahalle, Munich, Jerman pada 18 Februari.
Haye harus menanti lebih lama. Namun, kubu Vitali tak keberatan mengabulkan keinginan Haye. Kubu Vitali menyatakan baru bisa melayani Haye pada Juni tahun depan dengan tanggal dan lokasi yang belum ditentukan.
Haye sebenarnya sudah menyatakan pensiun usai ulang tahunnya yang ke-31 pada Oktober lalu. Tapi, jika salah satu dari Klitschko bersaudara ingin bertarung dengannya, dia menyatakan kesanggupan untuk kembali. Tapi, hingga kemarin, kubu Haye belum menandatangani kontrak pertarungan tersebut.

Vitali saat ini sudah berusia 40 tahun. Dia menyatakan akan pensiun setelah melawan Haye. Vitali tak mau mengejar rekor sebagai juara dunia tertua seperti George Foreman atau Bernard Hopkins.

“Para penggemar tinju bisa memutuskan apakah saya masih memiliki pukulan yang cukup atau tidak untuk meneruskan karir profesional. Tapi saya tak akan memecahkan rekor sebagai petinju tertua,” kata Vitali seperti diungkapkannya pada media Jerman Bild.

Adik kandung Vitali, Wladimir Klitschko merampas gelar juara dunia versi WBA yang dimiliki Haye, Juli lalu. Saat itu, Wladimir hanya mampu menang angka. Vitali punya target besar untuk bisa membungkam haye dengan kemenangan KO (knockout). “Haye punya kesempatan menghadapi saya, dia akan mendapatkan kekalahan KO,” tutur Vitali.
Di lain pihak, Chisora sangat senang bisa mendapatkan kesepatan menghadapi Vitali. Sebelumnya, dia menyatakan ingin berhadapan dengan Wladimir. Tapi, kubu Wladimir menolaknya tanpa sempat ada perbincangan lanjutan. “Wladimir tak mau bertarung dengan saya, tapi sekarang saya akan meraih gelar juara dengan mengalahkan kakanya,” ujar Chisora pada Eurosport.

“Saya akan menunjukkan pada Vitali bahwa waktunya sudah lewat dan mengirimnya pada masa pensiun. Ketika adiknya ingin menantang saya, saya akan siap untuk membawa semua sabuk juara ke London,” tambah petinju 27 tahun itu. (ady/jpnn)

Piawai Desain Mobil

Victoria Beckham

Victoria Beckham mendapat pujian ketika berhasil mendesain mobil Evoque Range Rover. Itu membuktikan kalau mantan pentolan Spice Girl itu tak hanya jago mendesain mode atau fashion.

Awalnya memang banyak yang pesimis kalau Victoria Beckham sanggup melakukan tugas ini. Nyatanya, di luar perkiraan, hasil rancangan Victoria Beckham mendapat banyak penghargaan. Ini bukti kalau istri David Beckham ini memang serba bisa dan inilah karyanya Evoque Range Rover. Victoria Beckham memang ditunjuk sebagai konsultan untuk interior Evoque Range Rover. Menurut kabar yang dilansir Contact Music.com, hasil rancangan Victoria Beckham ini ternyata membuat lidah para pengamat otomotif berdecak kagum.

“Awalnya kami mungkin sedikit skeptis tapi hasil rancangan artis yang dulu dikenal sebagai Posh Spice ini ternyata cukup menarik,” ujar editor Top Gear mengomentari hasil karya Victoria. “Car design? A piece of cake for the multi-talented Mrs. Beckham,” lanjut sang editor. Evoque Range Rover sendiri disebut sebagai Car of the Year oleh majalah Top Gear sementara Victoria Beckham disebut sebagai Woman of the Year oleh majalah yang sama.  (net/jpnn)

Keok Lagi, Keok Lagi

Arema VS PSMS

MALANG – Arema mendapatkan poin berharga dalam laga perdananya di kompetisi Indonesian Premier League (IPL). M. Noh Alam Shah dkk ini mampu menaklukkan PSMS Medan 2-1 (1-1) dalam pertandingan di Stadion Gajayana Malang, kemarin sore (14/12).

Tim besutan Milomir Seslija ini sebenarnya ketinggalan gol terlebih dulu sejak menit ke-23 oleh Julio Alcorse. Namun mereka membalik keadaan melalui dua gol strikernya, M. Noh Alam Shah pada menit ke-45, dan TA Musafri pada menit ke-55.

Kejadian menarik terjadi pada menit ke-13. Stopper Arema Gunawan Dwi Cahyo ternyata menggunakan kaus bernomer punggung 24 dengan nama Legimin. Wasit Saripudin lalu meminta Gunawan untuk keluar lapangan untuk mengganti atau membenahi kostum. Dengan keluarnya Gunawan untuk sementara, posisi stopper diisi oleh Esteban Guilen. Sementara Roman Chmelo yang sebelumnya bermain sebagai striker harus turun menggantikan posisi Esteban.

Meski harus bermain dengan sepuluh orang untuk sementara waktu, namun Arema tetap mengungguli penguasaan bola atas PSMS. Bisa dibilang Arema menguasai 80 persen ball possesion. Kiper Arema, Kurnia Meiga pun bisa dibilang “menganggur” sepanjang laga, tanpa ada serangan berarti dari PSMS. Setelah delapan menit membenahi kostum, Gunawan kembali masuk ke lapangan pada menit ke-21.

Keasyikan menyerang rupanya menjadi bumerang bagi Arema. Lewat sebuah skema, striker anyar PSMS Julio Cesar Alcorse mencetak gol lewat heading pada menit ke-23, memanfaatkan umpan crossing Marwin Hanafi. Gol mantan striker tim papan atas Liga Argentina, Boca Junior itu membuat PSMS leading 1-0 atas Arema.

Tertinggal 0-1 membuat Arema semakin mengintensifkan serangan. Lewat dua pemain sayapnya, M Ridhuan di kanan dan Musafri di kiri. Arema patut berterima kasih pada striker berkebangsaan Singapura, Noh Alam Shah yang mampu menyamakan skor di masa injury time babak pertama.

Di babak kedua, Arema tetap mampu mempertahankan ritme permainan dan mengurung pertahanan PSMS, hingga akhirnya terciptalah gol kedua Arema pada menit ke-55 lewat aksi Musafri.

“Kita senang dengan hasil ini. Tapi terus terang, tidak mudah meraih kemenangan atas PSMS. Mereka bermain defensif. Saya beri kredit tersendiri untuk Lopez (pelatih PSMS). Ingat, mereka hanya punya tiga hari persiapan,” ujar Milomir Seslija, pelatih Arema berkebangsaan Bosnia Herzegovina pada sesi jumpa pers.
“Tiga minggu banyak problem di klub. Tapi anak-anak main bagus,” ujarnya.

Sementara itu, pelatih PSMS Fabio Lopez, dirinya cukup berbesar hati menyikapi kekalahan. “Lawan kita bermain sangat bagus. Hasil ini cukup bagus untuk kita, dengan persiapan mepet kita mampu mencetak satu gol. Satu gol dari satu peluang,” ujar pelatih berkebangsaan Italia itu. (muf/jpnn/ko/jpnn)

Bekali Wisudawan Kiat Sukses

Wakil Ketua DPRD Sumut Orasi Ilmiah di STAI Syekh H Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Ir H Chaidir Ritonga MM menyampaikan orasi ilmiah pada acara Milad atau Dies Natalis ke-20 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syekh H Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai yang dirangkai wisuda Angkatan XII di Gedung Balai Putri Azzahra Binjai, Rabu (14/12).

Acara ini dihadiri Plt Gubsu diwakili Asisten III Setdaprovsu H Rachmatsyah, Wali Kota Binjai HM Idaham SH MSi, Ketua Yayasan STAI Syekh H Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai yang pernah menjadi Bupati Madina, H Amru Daulay SH, Ketua STAI Syekh H Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai Drs H Yundiser MPd, mewakili Koordinator Kopertais IX Sumut Prof P Hasibuan, Muspida Binjai, Ketua MUI Binjai dan undangan lain.

Dalam orasinya, Chaidir membekali lulusan STAI Syekh H Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai agar sukses menghadapi tiga tantangan bangsa yang kontekstual. ‘’Tantangan pertama kondisi pemerintahan di Indonesia yang diwarnai desentralisasi kebablasan dan demokrasi liberal dimana saat ini pendulum sedang mencari keseimbangan. otonomi daerah disentralisasikan pada gubernur, wali kota dan bupati. Namun gubernur tak memiliki kewenangan memerintah bupati/wali kota sebagai bawahan dan sebaliknya bupati/wali kota tak menganggap gubernurs sebagai atasan,’’ ucapnya.

Untuk itu berkembang keinginan pelaksanaan Pilgubsu 2013 secara tidak langsung yang dapat memangkas biaya dari Rp.496 Milliar menjadi pemilihan tidak langsung yang hanya membutuhkan biaya Rp.100 jutaan. Pilkada tak langsung juga mengurangi potensi konflik. ‘’Prasyarat minimun berkembangnya demokrasi adalah income per kapita minimal 6.000 dolar AS dan pendidikan rata-rata strata-1. Bukan seperti saat ini income per kapita hanya 2.500 dolar AS dan tingkat pendidikan rata-rata SLTP,’’ terangnya.

Tantangan kedua, lanjut Chaidir yang juga Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumut berupa pasar bebas ASEAN-China Free Trade Area dimana akan semakin menyerbu produk impor termasuk ikan dari luar negeri yang semakin ancam kehidupan masyarakat. ‘’Tantangan ketiga adalah isu lingkungan berupa perubahan iklim ekstrim dan pemanasan global yang berakibat krisis energi, banjir dan masalah lain,’’ kata Chaidir.

Untuk mengatasi beragam tantangan, Wakil Ketua DPRD Sumut ini mengingatkan lulusan STAI Syekh H Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai untuk terus mengembangkan diri termasuk belajar hingga meraih pendidikan strata-3. ‘’Harus ditingkatkan iman dan taqwa sehingga tercapai kematangan intelektual, kematangan emosional dan kematangan spiritual,’’ lanjut Chaidir.

Ketua Perhimpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Sumut ini juga mengingatkan generasi penerus bangsa untuk belajar dengan tetangga atau orang sukses sehingga mampu mengasah sumber daya yang dimiliki. Ia mencontohkan warga Malaysia yang kini banyak mencapai kemajuan banyak belajar dengan bangsa lain termasuk ke China.

Dalam  Milad atau Dies Natalis ke-20 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syekh H Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai yang dirangkai wisuda Angkatan XII ini turut menyampaikan sambutan dan apresiasi yakni Asisten III Setdaprovsu H Rachmatsyah, Wali Kota Binjai HM Idaham SH MSi, Ketua Yayasan STAI Syekh H Abdul Halim Hasan Al-Ishlahiyah Binjai yang pernah menjadi Bupati Madina, H Amru Daulay SH. (*)

Tak Ada Sanksi

MEDAN-Mengenai adanya sanksi FIFA yang bakal diberikan kepada klub dan pemain yang berani ikut-ikutan di ajang kompetisi di luar yang di selenggarakan PSSI, CEO PSMS Idris sama sekali tak gamang. Ia malah menuding orang-orang PSSI yang mengada-ada. “Mana ada itu, itu kan bisa-bisanya PSSI saja. Cakap-cakapnya Sihar (Ketua Komite Kompetisi PSSI, Red) saja itu,” tegasnya.

Menurutnya, hingga saat ini FIFA baru mengeluarkan satu surat pernyataan kepada PSSI yang mengimbau induk organisasi olahraga di Indonesia itu mengatasi masalah dualismenya. “Tak ada itu, yang saya tau baru satu surat imbauan FIFA yang sampai ke PSSI,” tandasnya.

Hal tersebut diperkuat keterangan pelatih PSMS Raja Isa yang menyatakan, Persiram yang mendaftarkan diri ke FIFA sama sekali tak mendapat masalah atau sanksi dari FIFA sendiri. “Mereka (Persiram, Red) meneruskan konfirmasi pendaftaran yang dilakukan FIFA dan itu sah,” katanya. Sementara itu mantan kiper timnas Markus Horison mengaku tak gentar dengan ancaman yang dilontarkan kepada pemain yang berkuiprah di ajang ISL.

“Karena saya pemain professional, maka saya harus setia dengan klub yang menggaji saya. Saya siap jika nantinya PSSI menjatuhkan sanksi kepada saya,” bilang Markus. (saz/mag-10)

Otorita Asahan Salurkan Beasiswa Rp18 M

MEDAN- Otorita Asahan 2011-2012 mengalokasikan dana beasiswa sebesar Rp18,513 miliar untuk pelajar SD hingga mahasiswa S-2. Ketua Otorita Asahan Effendi Sirait menuturkan, bantuan beasiswa itu sudah dimulai sejak 2003 lalu.
“Sejalan dengan bantuan di bidang lainnya seperti konversi lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur pedesaan,” ungkapnya, Selasa (13/12).

Setiap mahasiswa yang mendapat beasiswa itu juga diberi Otorita Asahan satu pohon yang diharapkan bisa ditanam di rumah orangtua mereka yang berada di kawasan Danau Toba dan Proyek Asahan. “Setiap mahasiswa S-1 mendapatkan dana beasiwa sebesar Rp9,6 juta dan mahasiswa S-2 sebesar Rp15 juta per tahun sehingga totalnya mencapai Rp1,410 miliar,” paparnya.

Sementara, jumlah penerima bantuan beasiswa untuk pelajar SD, SMP dan SMA sebanyak 11.445 orang dengan total dana Rp16,02 miliar serta bantuan ke 35 guru dari Taput dan Asahan yang mengambil S-1 dan S-2 sebesar Rp1,08 miliar. Didampingi Sekretaris Otorita Asahan T Azwar Azizi dan Kepala Perwakilan Medan PSM L Tobing, Effendi menyebutkan, pemberian beasiswa itu bertujuan untuk membantu meningkatkan pendidikan masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba dan Proyek Asahan.

“Semakin berpendidikan tinggi masyarakat, maka pola fikir akan semakin berkembang dan bisa meningkatkan perekonomian. Dengan begitu mereka diharapkan nantinya akan ikut merasa bertanggung jawab menjaga lingkungan dan pelestarian Danau Toba yang memiliki banyak aspek keuntungan mulai dari peningkatan ekonomi hingga penjagaan alam,” tuturnya.

Effendi juga menjelaskan, sumber dana beasiswa berasal dari PT Inalum yang merupakan perusahaan patungan Indonesia dan Jepang yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air Asahan. “Penerima mahasiswa diharapkan juga bisa memberkan kontribusi dalam soal fikiran untuk kepentingan kelestarian kawasan Danau Toba,” katanya. (saz)

Kejar Limit Olimpiade

JAKARTA- Setelah sukes melebihi ekpektasi dengan 13 emas di SEA Games XXVI November lalu, PB PASI mulai menatap kualifikasi Olimpiade London 2012. Induk olahraga Atletik se tanah air itu melakukan persiapan lebih dini untuk mengejar lolos limit kualifikasi Olimpiade.

Wakil bidang pembinaan prestasi (Wakabid binpres) PB PASI Paulus Lay mengungkapkan bahwa persiapan akan dilakukan mulai January 2012 mendatang. Dia manarget hasil persiapan tersebut sudah bisa dilihat pada ajang Grand Prix Asia pada Mei.

“Kami ingin mereka yang catatannya sejauh ini mendekati limit olimpiade bisa bisa terus ditingkatkan,” katanya.
Beberapa nama yang diproyeksikan untuk mengikuti program menuju kualifikasi olimpiade itu adalah Triyaningsih dan Agus Prayogo (Lari jarak jauh), Franklin Ramses Burumi (100 dan 200 meter), Dedeh Erawati (lari gawang ), Maria Londa (lompat jauh).

Selain di nomor perorangan, PB PASI juga akan menyiapkan pelari-pelari estafet 4×100 meter putra.
“Mereka itu adalah yang paling realistis untuk kami siapkan. Catatan mereka juga tidak terlalu jauh dari limit, masih bisa dimaksimalkan lagi dengan program ini,” ujar lelaki yang juga manajer pelatnas SEA Games lalu.
Masuknya nama Dedeh memang cukup mengejutkan. Pasalnya, pada SEA Games dia gagal memenuhi target meraih emas yang telah diraihnya dalam dua edisi SEA Games sebelumnya. (aam/jpnn)

Dorong Mahasiswa Gemar Menulis

LDK Raudhatul Jannah UMN Al Washliyah Kunjungi Sumut Pos

MEDAN– Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Raudhatul Jannah Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al–Washliyah, mengunjungi redaksi Sumut Pos, Rabu (14/12).

Kunjungan dimaksudkan untuk bersilaturahmi meningkatkan kerjasama yang telah terjalin selama ini antara UMN Al–Washliyah dan Sumut Pos.

Selain itu, untuk menambah wawasan  dalam bidang jurnalistik sekaligus  memotivasi mahasiswa agar gemar menulis.
Kehadiran rombongan dipimpin oleh Pembina LDK Raudhatul Jannah Faisal Husna S Sos SPd MH, mewakili pimpinan UMN Al–Washliyah, didampingi Ketua LDK Raudhatul Jannah Min Fadli Darain dan Koordinator Dept Humas Dara Fitrah Dwi.

Faisal Husna mengatakan, LDK Raudhatul Jannah sendiri saat ini mengelola buletin yang diberi nama Gempar (Generasi Mahasiswa Pencari Rahmat).

Meski sudah sepuluh tahun terbit, keberadaan buletin yang terbit setiap bulan ini kurang berkembang. Salah satunya karena minimnya partisipasi mahasiswa untuk mengisi rubrikasi di buletin tersebut.

“Naskah yang disajikan masih sering kami ambil dari luar. Padahal kami sangat berharap sumbangan karya teman-teman. Untuk itulah, kami membawa teman–teman kemari untuk mengenal lebih dekat dunia jurnalistik. Bagaimana teknik menulis yang baik dan sebagainya. Harapannya, bisa mendorong kami untuk giat menulis,” ujar Faisal. (sih)
Faisal berharap, dari kunjungan ke Sumut Pos ini, mereka bisa mendapatkan masukan  bagaimana mengelola buletin  Gempar ini lebih baik lagi sehingga bisa lebih berkembang.  (sih)

Panpel ISL Minimalisir Pelemparan Air Mineral

MEDAN-Ditundanya lanjutan laga kompetisi ISL PSAP kontra PSMS disebabkan aksi anarkis yang ditunjukkan suporter PSMS saat menjamu Mitra Kukar dan Persisam lalu. Pada laga tersebut, tanpa pengawalan berarti dari pihak keamanan dan panitia pelaksana, suporter dengan mudah melemparkan berbagai botol minuman dan air mineral ke arah bench pemain tamu.

Alhasil, laga yang seyogianya digelar pada 17 Desember mendatang diundur oleh pelaksana kompetisi hingga waktu yang belum ditentukan. Atas hal tersebut, pelatih PSMS Raja Isa menuturkan, anak-anak asuhannya akan difokuskan dalam laga uji coba melawan klub-klub Malaysia waktu dekat. “Usai mendapat surat yang menyatakan pertandingan PSAP versus PSMS diundur, kita akan memfokuskan pemain untuk menghadapi laga berikutnya dengan Pelita Jaya dan Persib,” ujarnya, Selasa (13/12).

“Kita juga sudah mengagendakan laga uji coba melawan klub-klub dari Malaysia. Ini untuk memberikan rasa percaya diri dan kesiapan pemain dalam menghadapi laga lanjutan di ISL,” tuturnya.

Sementara itu, menyikapi penyebab diundurnya pertandingan PSAP kontra PSMS, Ketua Panpel Pertandingan Syafril Jambak menuturkan, ke depan, penonton yang masuk ke stadion untuk menyaksikan laga PSMS akan diperiksa apakah membawa minuman mineral botol atau tidak. “Jika membawa, maka Panpel sudah menyediakan kantongan plastik untuk menukar tempatnya,” katanya.

Ia juga menuturkan, setiap aparat sudah diwanti-wanti agar lebih jeli dalam memeriksa barang bawaan penonton. “Aparat harus tegas. Karena ini menyangkut nama baik daerah juga,” kata Syafril.

Sedangkan pedagang asongan yang kerap menjual barang dagangannya seperti air mineral dalam kemasan, akan ditegaskan membawa kantongan plastik untuk melakukan pergantian tempat. “Kalau kita larang berjualan enggak etis juga, mereka warga Medan yang cari makan. Jadi kita harap mereka bisa mengikuti peraturan yang sudah kita tetapkan ini,” katanya lagi. (saz)

Komite Sekolah Keluar Jalur

MEDAN- Komite sekolah yang harusnya memiliki fungsi sebagai mitra orangtua siswa dalam mengakomodir kepentingan siswa, kini sudah berada di luar jalur. Pasalnya, keberadaan komite sekolah saat ini sudah menjadi ‘perpanjangan tangan’ kepala sekolah.

Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan Mutsuhito Solin menuturkan, saat ini sangat sedikit komite sekolah yang menjalankan tugasnya sebagai wakil orangtua siswa.

“Justru kebanyakan dari mereka menjadi ‘perpanjangan tangan’ kepala sekolah,” ungkapnya, Selasa (13/12).
Solin menyesali adanya keluhan para wali murid yang mengeluhkan berbagai hal tentang kutipan-kutipan yang kerap dilakukan pihak sekolah. Misalnya, yang sempat terjadi di SMA Negeri 7 Medan dengan kutipan untuk perbaikan instalasi listrik sekolah.

Kutipan tersebut dibebankan kepada siswa sebesar Rp165 ribu sebagai biaya perbaikan dengan total dana sebesar Rp198 juta. “Dalam posisi seperti ini, komite sekolah harusnya tak hanya merupakan bagian dari kepala sekolah. Tapi tugas dan fungsinya juga sebagai pengawas terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil kepala sekolah,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, sebagai perwakilan dari para orangtua siswa, komite sekolah itu bertugas memberi pertimbangan-pertimbangan dan bisa berperan memediasi dengan kepala sekolah jika ada kebijakan dan peraturan sekolah yang dinilai memberatkan para orangtua atau wali murid.

“Selain itu komite sekolah juga harus mengevaluasi kinerja dari segala aspek yang ada di sekolah ,” tutur Solin.(saz)