25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14288

Hari Ini, Penyampaian Nota R-APBD Sumut 2012

Bertemu SBY, Gatot Dipastikan Mangkir

MEDAN-Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dipatikan mangkir saat rapat paripurna DPRD Sumut dalam rangka penyampaian nota R-APBD 2012, yang akan digelar, Kamis (8/12) hari ini.. Seperti biasanya, Pemprovsu akan diwakili oleh Sekda Provsu Nurdin Lubis.

Kepastian tidak hadirnya Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho diakui Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumut, Randiman Tarigan.

“Iya. Suratnya sudah kita terima siang tadi. Ada acara dengan presiden SBY di Jakarta, dan pukul 14.00 WIB tadi sudah berangkat ke Jakarta,” kata Randiman.

Sementara itu, sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provsu Nurdin Lubis yang dikonfirmasi Sumut Pos mengenai hal itu mengaku, belum mengetahuinya. “Nanti saya cek dulu. Saya belum tahu itu,” jawabnya.
Dengan kenyataan jarang hadirnya Gatot pada rapat-rapat paripurna DPRD Sumut, terlebih pada rapat paripurna penyampaian nota R-APBD 2012 disesalkan sejumlah anggota dewan. Karena menurut sejumlah anggota dewan, pembahasan mengenai R-APBD 2012 adalah hal yang penting, karena lebih menjurus untuk mengurusi rakyat Sumatera Utara (Sumut).

“Iya, harusnya Plt Gubsu hadir pada paripurna nanti. Karena ini menyangkut masalah keuangan, dan untuk kepentingan rakyat. Kita sayangkan kalau Plt Gubsu tidak hadir,” kata Ketua Komisi C DPRD Sumut, Marasal Hutasoit.
Sementara itu, anggota DPRD Sumut yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi Sumut Pos juga menyesalkan sikap Plt Gubsu, yang acapkali mangkir pada sidang paripurna. “Mengapa Plt Gubsu tidak hadir dan lebih mementingkan Rakor dengan para Gubernur di Jakarta,” tukas anggota DPRD Sumut tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut anggota dewan tersebut mengatakan, secara etika dan kelaziman harusnya Plt Gubsu hadir pada rapat paripurna tersebut.

Karena mengenai R-APBD merupakan hal yang penting.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut Chaidir Ritonga yang ditanya mengenai R-APBD 2012 menjelaskan, proyeksi R-APBD Sumut 2012 mencapai Rp6,3 triliun.
“Kita memproyeksikan R-APBD Sumut 2012 Rp6,3 triliun. Dan pengesahannya, direncanakan tanggal 21 Desember ini,” jawabnya.

Gatot juga tidak hadir pada Rapat Paripurna Dewan masa persidangan I tahun 2011-2012, dengan agenda penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang nota keuangan dan RAPBD Sumut Tahun 2012, Senin (28/11) lalu.
Begitu juga, pada Rapat Paripurna DPRD Sumut yang mengagendakan pembahasan mengenai Laporan Hasil Kunjungan Kerja DPRD ke kabupaten/kota, untuk melihat realisasi pelaksanaan anggaran tahun 2010, Selasa (20/9) lalu, akhirnya harus ditunda karena ketidakhadiran Gatot, sehingga rapat kembali diagendakan akan digelar pada tanggal 26 September 2011.(ari)

Assad Bantah Bantai Warganya

Diwawancarai Ekslusif ABC News

DAMASKUS– Presiden Syria Bashar al-Assad akhirnya angkat suara. Dalam wawancara dengan jaringan televisi Amerika Serikat (AS) ABC News yang dirilis kemarin (7/12), penguasa 46 tahun itu menyatakan siap mundur dari kursi kekuasaannya. Syaratnya, dia tidak lagi mendapatkan dukungan dari rakyat Syria.

’’Jika saya rasa dukungan rakyat terus menurun, saya tak akan berada di sini lagi. Seruan mundur  itu bisa katakan atau sampaikan langsung. Saya tak mungkin bertahan tanpa dukungan rakyat,’’ ujarnya saat wawancara eksklusif dengan reporter senior ABC News Barbara Walters. Dia mengatakan jabatan presiden yang diwarisi mendiang ayahnya Hafez al-Assad, tak akan dipangku selamanya.

Pernyataan Assad soal kesiapannya mundur itu tentu saja hanya sebatas retorika. Faktanya, meski pawai mendukung Assad belakangan gencar berlangsung di Damaskus, unjuk rasa menuntut agar dia mundur dari kursi kekuasaan telah meletus di beberapa kota di Syria sejak akhir Januari lalu.

Dalam kesempatan itu, Assad juga membantah seluruh tudingan yang diarahkan kepadanya terkait pembantaian dan pembunuhan rakyat Syria selama revolusi sipil. Sejak bentrok meletus antara pasukan keamanan dan gerakan anti-pemerintah pada Maret lalu, sedikitnya 4.600 nyawa telah melayang di Syria. Komisi HAM PBB dan beberapa lembaga internasional pun mendesak Assad dan rezimnya bertanggung jawab.

’’Hanya orang gila yang membunuh dan menganiaya bangsanya sendiri,’’ kilah Assad untuk menepis tudingan tersebut. Menurut dia, kematian 4.600 orang itu bukanlah tanggung jawab dirinya. Bahkan, dia mengaku tak pernah memerintahkan pembunuhan atau pembantaian terhadap warganya. Termasuk, represi yang dilakukan militer pada oposisi dan sejumlah tentara yang membelot.

Kepada Walters, Assad menegaskan bahwa kerusuhan berdarah yang masih berlangsung di Syria bukan tanggung jawab dirinya sepenuhnya. Dalam wawancara yang langka dengan media asing tersebut, Assad menyebut rezimnya tak bersalah. ’’Saya tidak pernah memerintahkan pembunuhan atau menyuruh militer bertindak brutal,’’ tegasnya.
Menurut dia, konflik di Syria justru muncul karena ulah individu-individu tertentu. Dia melimpahkan tanggung jawab ke setiap individu yang terlibat dalam konflik berdarah di Syria, baik dari kelompok pro maupun anti-pemerintah.
Dia menyebut, korban tewas dari kelompok demonstran pendukung pemerintah juga tidak kalah banyak. ’’Bahkan, jumlah korban tewas dari kelompok pro-pemerintah jauh lebih banyak,’’ katanya.

Konflik yang mewarnai krisis politik di Syria telah menelan korban sedikitnya 1.100 personel militer dan polisi. Tapi, dia membantah anak anak menjadi korban jiwa dalam konflik di Syria tersebut. “Data PBB itu tak benar,” tegasnya.  (afp/ap/hep/dwi/jpnn)

2 Warga Malaysia Simpan Sabu di Anus

Medan-Dua warga Malaysia, Syarwan bin Yusuf (29) dan Rasyidi (27),diamankan petugas Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan, saat tiba di terminal kedatangan International, karena kedapatan membawa sabu-sabu seberat 285 gram.

Untuk mengelabui petugas keduanya memasukkan sabu-sabu ke dalam anus yang telah dikemas dalam bentuk kapsul. Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Bea dan Cukai Bandara Polonia Medan, Bobby Patigor Tampubolon mengatakan, keduanya diamankan karena curiga dengan gelagat keduanya saat tiba di terminal kedatangan. “Keduanya tiba dengan menggunakan maskapai Air Asia nomor penerbangan AK-1356,” katanya, Rabu (7/12).

Setelah dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat X-ray dan diperiksakan ke RSU Elisabeth, ternyata ditemukan 10 kapsul sabu-sabu di dalam perut Syarwan bin Yusuf dan 7 kapsul di dalam perut Rasyidi.

“Kita curiga dengan gelagat keduanya, lalu kita amankan. Setelah kita lakukan pemeriksaan di tubuh keduanya ditemukan 17 kapsul berisi sabu-sabu dengan berat 285 gram. Sabu-sabu tersebut berhasil dikeluarkan, Rabu (7/12). Keduanya kemudian diserahkan ke Mapolda Sumut untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Bobby menuturkan, dari keterangan keduanya sabu-sabu tersebut diperoleh dari kenalan mereka di Malaysia dan mereka mendapatkan imbalan Rp3 juta untuk membawanya ke Medan.

Diterangkannya, salah satu pelaku mencoba melarikan diri saat berada di RSU Elisabeth Medan. “Rasyidi saat di rumah sakit mencoba melarikan diri dan oleh anggota kita diamankan,” terangnya.(jon)

Rp1.000 akan Jadi Rp1

Tahun Depan, RUU Redenominasi Rupiah Diajukan ke DPR

Pemerintah bakal mengajukan RUU Redenominasi Rupiah ke DPR. Menkeu Agus Martowardojo mengatakan, draf undang-undang yang mengatur penyederhanaan penyebutan mata uang rupiah segera dibahas tahun depan.

Menurut Menkeu, draf RUU tersebut sudah sampai tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. Substansi dari RUU tersebut merupakan hasil koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia.

“Nanti kalau sudah selesai harmonisasi, RUU Redenominasi kami akan masukkan ke DPR. Kami harapkan bisa dibahas 2012,” kata Agus setelah sosialisasi Undang-Undang Mata Uang di Jakarta, kemarin.

Agus mengatakan, secara prinsip pemerintah mendukung usul bank sentral mengenai redenominasi. Namun, untuk bisa diimplementasikan, setidaknya butuh waktu 5-10 tahun lagi. Pemerintah, kata Agus, harus mempelajari dampak positif dan negatif dari kebijakan tersebut lebih dahulu.

“Kami akan mengambil pelajaran dari negara-negara yang sudah sukses menjalankan redenominasi uang dan tentu kami juga ambil pelajaran dari negara yang tidak berhasil. Kami mengharapkan nanti untuk Indonesia akan berhasil,” kata Agus.

Redenominasi berbeda dengan devaluasi mata uang era Orde Lama. Sebab, nilai uang tidak berubah. Perubahan hanya pada penyebutan. Misalnya, Rp1.000 menjadi Rp1. Namun, nilai mata uang yang diredenominasi tetap sama.
Dengan disahkannya Undang-Undang No 7/2011 tentang Mata Uang pada Mei lalu, penggunaan mata uang rupiah dalam setiap transaksi keuangan dan perdagangan menjadi mengikat bagi setiap orang atau badan. Dalam pasal 21 dan 23 disebutkan kewajiban penggunaan uang rupiah sebagai alat pembayaran, penyelesaian kewajiban, dan transaksi keuangan lain, serta larangan menolak pembayaran dengan rupiah bagi penerima pembayaran.

“Kalau seandainya di daerah perbatasan atau di daerah pariwisata, kemudian ada pihak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tidak mau menerima pembayaran dalam rupiah, itu nanti akan diangggap melanggar hukum,” ujar Agus.
Menurut dia, rupiah harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pengaturan ini hanya terbatas pada uang kartal (kertas dan logam). Transaksi dengan uang giral akan diatur tersendiri. Menkeu berharap agar kedudukan rupiah akan semakin kuat dengan dijalankannya UU Mata Uang.(sof/c1/nw/jpnn)

Untungkan Sektor Ritel

Redemonasi (proses penyederhanaan nilai mata uang) rupiah dengan menghapus tiga nol dipastikan akan menguntungkan sektor ritel Indonesia dan mempermudah transaksi bagi orang asing di Indonesia. Demikian disampaikan Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta, Rabu (7/12).

“Selama ini orang asing merasa kesulitan. Dengan adanya redenominasi, orang asing juga akan diuntungkan. Kita juga tidak dikenal sebagai orang yang kuno, banyak uang dengan angka yang banyak tapi miskin,” katanya.

Ia mengatakan, wacana redenominasi semakin nyata setelah ada RUU redenominasi rupiah. Bagi peritel, lanjut Tutum, kenyataan ini bukan suatu masalah yang penting sosialisasi yang baik ke masyarakat.

“Saya senang-senang saja. Yang penting nilai dari uangnya tak berkurang. Redenominasi itu hanya penskalaan mata uang saja seperti peta,” katanya.

Tutum menuturkan, pelaku ritel sudah menyampaikan masukan masalah redenominasi ke Bank Indonesia. Secara kultur, masalah ‘redenominasi’ sudah menjadi kebiasaan yang tak tertulis seperti penulisan harga di ritel, seperti menulis kecil tiga angka nol di belakang.

“Memang prinsipnya sudah melakukan, coba ke restoran kadang-kadang mereka nol nya kecil-kecil itu membuktikan, masyarakat sudah mengerti. Itu sudah dilakukan di ritel, sudah melakukan itu,” katanya.

Meskipun ia memberikan catatan untuk masyarakat-masyarakat generasi tua yang tak tersentuh dunia pendidikan dan masyarakat pelosok perlu sosialisasi khusus terkait redominasi ini. Selain itu, mengenai adanya kekhawatiran pembulatan harga dari dampak redenominasi, ia mengaku tak khawatir. Menurutnya harga-harga saat ini sudah sangat jarang yang berada di bawah Rp1000, apalagi kalau melihat konteks 5-10 tahun ke depan akan lebih sulit menemukan barang yang seharga itu.(net/jpnn)

Tahap Redenominasi

  • 2011-2012: Masa Sosialisasi
    BI menyosialisasikan redenominasi kepada masyarakat. Sistem akuntansi, pencatatan, dan sistem informasi juga disesuaikan secara bertahap.
  • 2013-2015: Masa Transisi
    BI mengeluarkan uang baru yang nilainya 1.000 kali uang lama. Pada masa ini, barang akan memiliki dua label harga, yakni “harga dengan uang lama” dan “harga dengan uang baru”.
  • 2016-2018: Masa Penarikan Uang Lama
    BI akan menarik uang lama secara bertahap. Akhir 2018, diharapkan hanya beredar uang baru di Indonesia.
  • 2019-2020: Masa Pemantapan
    Pada periode ini, BI akan mengganti uang baru yang ditulisi “uang baru”, dengan uang baru tanpa tulisan “uang baru”. Dengan demikian, pada 2021, Indonesia memasuki tahap baru setelah rangkaian redenominasi.Sumber: BI

 

XL Sediakan Layanan Pendidikan Axara

MEDAN- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin maju dan menawarkan berbagai manfaat bagi penggunanya. Penggunaan TIK yang tepat telah diakui mampu meningkatkan produktivitas dan kinerja, tidak terkecuali bagi para pelajar. Kemarin, PT XL Axiata Tbk (XL) meluncurkan layanan inovatif dan kaya manfaat bagi pelajar, yaitu XL Axara.

Vice President Strategic Business & Innovation XL Jeremiah de la Cruz, mengatakan, secara bijak, pihaknya bisa memanfaatkan TIK untuk memajukan kualitas kehidupan sosial masyarakat yang masih tertinggal, antara lain pendidikan. “XL Axara kami hadirkan untuk mendukung proses belajar mengajar generasi muda Indonesia. Kami berharap inovasi layanan dan upaya ini merupakan persembahan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
XL Axara merupakan suatu layanan pendidikan yang terintegrasi, yang menawarkan layanan yang sesuai dengan pelajaran yang diterima di sekolah seperti Matematika, Fisika, Sains, Kimia, atau Biologi, maupun materi yang sifatnya non-pelajaran seperti kursus Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, ataupun tips motivasi dan English Proverb.

XL Axara didesain untuk bisa dimanfaatkan oleh siswa dan orangtua didik. Layanan ini berbasis kurikulum sekolah. Pelanggan dapat menikmati layanan ini dengan berbagai cara, baik melalui SMS, mengakses USSD Menu Browser, maupun membuka portal WAP XL Axara.

Biaya yang dibebankan kepada pengguna XL Axara didisain khusus sesuai dengan tingkat kemampuan segmen siswa atau pelajar. Dengan biaya Rp550 per SMS (hanya 2 kali SMS diterima per minggu), ditambah dengan free trial selama 1 minggu pertama untuk semua layanan, menawarkan suatu layanan yang sangat terjangkau.

Selain SMS, pelanggan juga dapat menikmati layanan ini dalam bentuk video dengan tarif Rp1/KB. Untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam menikmati layanan XL Axara, XL menyediakan beberapa pilihan cara penggunaan , yaitu diantaranya dengan: ?mengirimkan SMS berisi “AXARA” ke 5100, atau ?mengakses UMB *123*525#, atau membuka portal WAP XL Axara yaitu http://bit.ly/xl-axara kemudian pelanggan dapat memilih materi pelajaran yang dikehendaki dan tingkat/kelas-nya.

Layanan XL Axara didukung oleh beberapa narasumber yang terpercaya seperti Pesona Edu, Global Language, Ai Learning, dan dalam waktu dekat beberapa narasumber lain juga akan turut bergabung untuk mengisi konten pendidikan ini.(ila)

Dua Kubu Warga Saling Serang

Sengketa Eks HGU PTPN 2

BINJAI- Konflik lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN2 Sei Semayang di Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur kembali bergejolak. Pasalnya, dua kubu warga setempat saling rebutan lahan dan akhirnya saling serang menggunakan batu, Rabu (7/12) sekitar pukul 10.00 WIB.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di lokasi kejadian menyebutkan, kedua kelompok warga saling serang, ketika satu kelompok warga sedang melakukan penanaman di atas lahan eks HGU PTPN2 Sei Semayang didatangi satu kelompok lainnya.

Saat itulah kelompok warga lain yang diduga sudah ditunggangi pihak ketiga ke lokasi warga yang melakukan penanaman tersebut. Puluhan warga datang dengan berbagai macam senjata tajam seperti, parang, kelewang, cakar, bambu runcing dan sejumlah jenis senjata tajam lainnya.

Anehnya, satu kelompok warga pendatang itu menyuruh warga yang sedang melakukan penanaman segara ke luar dari lahan eks HGU PTPN2 Sei Semayang tersebut. Namun, warga yang melakukan penanaman enggan untuk keluar. Akibatnya kedua kelompok terjadi percekcokan dan berujung bentrokan.

Di lahan itu, kedua kelompok warga itu saling mengejar dengan menggunakan senjata tajam, sedangkan lainnya menyerang dengan menggunakan batu. Konflik itu membuat kemacetan hingga ke Jalan Gajah Mada. Selang beberapa lama kemudian, Polsek Binjai Timur dan Polres Binjai di bantu petugas Arhanud, turun ke lokasi kejadian untuk menghentikan aksi kedua kubu warga tersebut.

Setelah beberapa menit kehadiran petugas, akhirnya situasi menjadi tenang. Apalagi, setelah diamankannya 15 orang warga yang terlibat bentrok serta sejumlah sepeda motor milik warga. Beruntung, dalam aksi itu tidak ada korban jiwa, hanya ada beberapa korban luka lecet dan lebam.

Seorang warga, Sampa (45) mengaku rumahnya rusak akibat peristiwa ini, dan dia sangat tarauma dengan kejadian tersebut. Sebab, tanpa sepengetahuannya dua kelompok warga berlarian ke arah rumahnya dengan membawa senjata tajam.

“Melihat hal itu saya panik dan berusaha menyelamatkan diri serta menantu yang baru melahirkan,” ujar Sampa.
Sementara itu, satu dari belasan warga yang diamankan, Misdiono menerangkan bentrokan itu terjadi karena mereka diserang warga yang juga ingin menguasai lahan eks HGU PTPN2 tersebut. “Memang lahan yang kami kerjai itu tidak ada melibatkan warga setempat. Tetapi, kami membayar warga lain untuk mengerjakan lahan itu,” ujarnya.
Menurut dia, tidak terlibatnya warga dalam pengerjaan lahan eks HGU PTPN 2 itu dikarenakan warga setempat tidak pernah mau diajak bersama-sama memperjuangkan lahannya.

“Masak kami mau diusir ketika menanami di atas lahan eks HGU PTPN2. Ya enak kalilah mereka, sudah tidak mau berjuang begitu lahan ditanami mereka mau menanami juga, parahnya kami mau diusir dari lahan yang telah kami garap. Karena kami ingin bertahan akhirnya terjadilah bentrokan ini,” ucapnya saat ditemui di Mapolres Binjai.
Kapolsek Binjai Timur AKP Ismui ditemui di lokasi kejadian mengatakan, masalah ini memang dipicu pihak lain yang ingin menanami lahan eks HGU PTPN itu.

“Kita akan terus mengantisipasi konflik di daerah yang rawan, dengan cara menjaga dan mengerahkan anggotanya  untuk patroli,” ujar AKP Ismui.

Sebelumnya, puluhan warga yang tergabung dalam kelompok tani Anugrah Tunggurono melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Lurah Mencirim. Kedatangan puluhan warga untuk meminta lurah segara membebaskan warganya yang sudah diamankan di Polres Binjai. Menurut warga penangkapan terhadap satu warga itu sudah menyalahi prosedur. Karena tak menunjukkan surat penangkapan. (dan)

Pemko Latih Nelayan Buat Abon dan Kerupuk Ikan

LABUHAN- Guna meningkatkan keterampilan dan menambah penghasilan keluarga nelayan, Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Kelautan bekerjasama dengan Balai Pendidikan Pelatihan Perikanan (BPPP) Medan, DPC HNSI Medan, AKUNTAN dan KUB Nelayan Deli Makmur, mengelar pelatihan keterampilan pembuatan Abon dan kerupuk ikan, yang diikuti 45 peserta dari berbagai kelompok usaha bersama (KUB) selama 6 hari yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan ( Kasitanla) Kota  Medan Ir H Wahid Msi, Selasa (6/11), di Aula BPPP di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan.

Kadistanla Medan Ir H Wahid mengatakan, dirinya sangat apresiasi kepada pihak panitia pelaksana yang telah berupaya mengelar kegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan yang bersentuhan langsung pada masyarakat pesisir khususnya nelayan Kota Medan.

“Tahun depan pelatihan ini nantinya bisa ditingkatkan lagi dengan melibatkan dan kerjasama dengan Disperindag, Dinsos serta lembaga-lembaga lainnya yang peduli dengan masyarakat nelayan,” Ucap Wahid.

Lanjut Wahid, kegiatan ini merupakan salah satu program alih usaha bagi masyarakat nelayan, dimana masyarakat nelayan tergabung dalam kelompok usaha bersama. Untuk tahun ini, sebanyak sepuluh kelompok usaha bersama yang telah memberitahuan kelompoknya ke Dinas Pertanian dan Kelauatan Kota Medan. Nantinya, kelompok usaha bersama ini mendapatkan bantuan langsung dari Pemerintah Pusat dengan anggaran sebesar Rp100 juta per kelompok usaha bersama dengan berbasis bantuan usaha penangkapan ikan.
Sedangkan, pada 2012 nantinya bantuan juga diberikan pada kelompok usaha bersama yang berbasis budidaya dan penggolahan ikan, dimana yang diutamakan bagi kelompok usaha bersama yaitu, usaha yang telah berjalan selama setahun dan tetap eksis.

“Kita berharap dari kegiatan ini nantinya menghasilkan produksi yang mampu bersaing dan bisa dipasarkan serta dipamerkan di setiap kegiatan atau event Pemko Medan. Terpenting, ibu-ibu nelayan punya tekad kuat untuk berusaha memajukan usaha sebab pelatihan ini adalah sebagai motivator,” pesan Wahid.

Sedangkan, Zulham Nasution selaku Ketua Panitia mengemukakan, digelarnya kegiatan selama seminggu bagi 45 peserta ini adalah untuk memberikan pendidikan serta keterampilan dalam menggolah hasil perikanan. Sebagai alternatif menambah penghasilan keluarga nelayan khususnya bagi kalangan wanita nelayan dan kegiatan ini berupaya untuk meningkatkan kwalitas ekonomi masyarakat nelayan. Sementara itu, Ketua DPC HNSI Kota Medan Zulfachri Siagian menilai, kegiatan ini perlu mendapatkan dukungan semua elemen masyarakat nelayan serta pemerintah. Apalagi saat ini masyarakat nelayan sedang menghadapi krisis ekonomi.

“Tak selamanya nelayan bisa melaut, ada kalanya musim berombak serta kapal rusak sehingga sangat diperlukan pekerjaan alternatif. Salah satunya dengan diadaknya kegiatan ini, sehingga kedepannya bagi ibu-ibu nelayan dapat menambah penghasilan keluarga,” ujar Zulfahri. (mag-16)

Cinta Dirgantara di Usia Dini

MEDAN- Sebanyak 162 siswa-siswi taman kanak-kanak dan SD-IT Raudatus dan tiga sekolah dasar di dampingi 31 guru telah mengadakan kunjungan ke Lanud Medan, Rabu (7/12).

Adapun murid-murid dari ke tiga sekolah yang mengadakan kunjungan ke Lanud Medan, murid SD Raudatus Sakinah, murid taman kanak-kanak Raudatus Sakinah, kelurahan Ranges Pulau Medan dan murid TK Yayasan TK Anak Raja, Jalan Setia Budi Tanjung Sari Medan.

Maksud dari tujuan kunjungan tersebut menurut para guru yang menyertai kunjungan tersebut, untuk mengenalkan wahana kedirgantaraan khususnya pesawat pada anak usia dini untuk memperkenalkan cinta dirgantara pada anak.
Acara kunjungan cinta kedirgantaraan ini dipandu Kasi Binpotdirga Kapten Pnb Dedy P Brahmana didampingi Kasubsi PLLU Kapten Lek Agus Suriyad dan didukung sepenuhnya Komandan Lanud Medan Kolonel Pnb A Rasyid Jauhari. (ndi)

Disdiksu Serahkan Beasiswa Rp700 Juta

BATUBARA- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, meluncurkan dana pendidikan yang diperuntukkan bagi anak sekolah tidak mampu di Kabupaten Batubara.
Dengan program tersebut, diharapkan tidak boleh ada lagi anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan di Kabupaten Batubara karena dalih ketiadaan biaya.

Hal itu dikemukakan Ir Zahir MAP, selaku Staf Ahli Disdiksu pada acara Seminar Sehari yang mengambil tema “Gerakan Sadar Hukum dan Sadar Pendidikan”, yang digelar Forum Peduli Desa bekerjasama dengan Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Batubara (IPMBB), di Aula Kantor Kepala Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, Selasa (6/12).

Pemakalah dalam kegiatan tersebut antara lain, Junaidi Arsyad, MA yang memaparkan makalahnya mengenai Fun Teaching atau Kiat mengajar menyenangkan,   Abdul Manaf, SH, MH, dengan Undang-undang Perlindungan Anak dan Ir Zahir, MAP tentang Peran Pendidikan antara harapan dan kenyataan.

Pada kesempatan tersebut, Junaidi menuturkan, untuk menjadi guru dan tenaga pendidik yang baik dan disenangi, maka diharapkan guru atau tenaga pendidik tersebut harus merubah cara pembelajaran konvensional menjadi modern dan religius dan menyenangkan sesuai dengan tingkatannya.

Sementara itu, Abdul Manaf SH, MH pada kesempatan tersebut menyatakan, guru harus memberi contoh teladan bagi siswa-siswinya, sehingga siswa dapat termotivasi dan percaya kepada guru yang mendidiknya.
“Mendidik tidak boleh lagi menggunakan kekerasan dan intimidasi, karena kekerasan dalam pendidikan dilarang sesuai dengan pasal 87 undang-undang perlindungan anak,” ungkap Abdul Manaf.

Ir Zahir pada kesempatan itu mengungkapkan, agar sistem pembelajaran di Batubara kedepan dapat menjadi lebih baik lagi sesuai dengan perkembangan dan kemajuan tekhnologi.

“Seharusnya tidak boleh lagi ada satupun  anak Batubara yang tidak mendapat pendidkan akibat kemiskinan dan ketidakmampuan orang tua dalam membiayai anak sekolahnya karena Pemerintah telah menyiapkan dana BOS dan BOM yang diberikan kepada siswa-siswi,” ungkap pria yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Batubara dari Fraksi PDIP tersebut.

Tambahnya, bahwa tahun 2011 Disdiksu telah menyalurkan beasiswa bagi siswa miskin untuk SD di Kabupaten Batubara sebesar Rp700 juta, dengan Rp360 ribu per siswa dan penyaluran dana tersebut telah diserahkan secara langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujonugroho, ST di AulaAmir Hamzah Disdiksu beberapa waktu di Medan.(ari)

Watoni Gelar Pelatihan Life Skill Pelajar se-Sumut

MEDAN- Menciptakan kreativitas di kalangan pemuda dan remaja untuk mampu bersaing di era globalisasi ini, Wadah Terampil, Olahraga dan Seni (Watoni) menggelar pelatihan life skill yang diikuti pelajar se-Sumatera Utara.
Ketua Watoni Bukhari A Rahman didampingi Sekretaris Beni Fifriansyah Rambe, kepada wartawan, Rabu (7/12), mengatakan, kegiatan tersebut mendapat respon positif dari kalangan pelajar karena sangat bermanfaat bagi pribadi serta dapat disosialisasikan ke masyarakat.

Dia menyebutkan, kegiatan yang dilaksanakan 18-20 Nopember 2011 kemarin, bukan sekadar life skill, namun juga digelar perlombaan di antaranya futsal untuk kalangan pelajar di lapangan futsal Jalan Garu III, Kecamatan Medan Amplas. “Sedangkan pelatihan life skill kita adakan di panti Asuhan Al Washliyah, Pulo Brayan,” jelasnya.

Dia melanjutkan, pelatihan life skill berthemakan “Ajang Kreatifitas Pemuda dan Remaja” yang diajarkan kepada pelajar berupa  sablon, cetak pin dan membuat stempel. Sementara untuk perlombaan selain futsal, katanya, juga diadakan perlombaan nasyid, mewarnai dan Da’i.

“Kegiatan pelatihan life skill senantiasa membuka peluang bisnis bagi pemuda dan remaja. Disamping itu pemuda yakni pelajar juga mampu berkreatifitas memberikan terbaik bagi dirinya, keluarga maupun bangsa dan tidak mudah putus asa serta menjauhkan sifat mandiri yang tidak lain bisa membawanya kepada kesuksesan,” ujar Bukhari.

Sementara disinggung bagaimana sambutan para peserta, Bukhari mengatakan, sambutan peserta yakni pelajar sangat antusias dan mereka berharap kegiatan pelatihan life skill tidak berhenti saat ini, namun terus berlangsung pada tahun depan agar pelajar mampu menjadi sosok mandiri, terampil dan kreatif di tengah-tengah masyarakat.
“Dalam kegiatan ini juga memiliki tujuan mempererat tali silaturrahmi antar pelajar se-Sumatera Utara supaya keakraban dan pertemanan terus tererat,” katanya. (ila)