27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 14327

Modelnya Retro yang Sporty Retro

Motor Piaggio Matic

MEDAN- Motor matic saat ini semakin digemari masyarakat. Tak heran bila bermunculan motor dengan gaya retro dan bermesin matic. Salah satunya Piaggio, pabrikan asal Italia ini juga mengeluarkan motor dengan model retro, Piaggio Matic.

Motor matic Piaggio ini memiliki keunikan dari bentuknya dan mesin matic yang digunakan. “Piaggio Matic sangat unik, bentuk sporty retro dengan mesin matic,” ujar Tomi, Marketing PT Skuterindo Mandiri Lestari di kantornya, Jalan Juanda Medan.

Pada penampilan luar motor didesain sporty. Salah satunya dapat dilihat pada ban yang digunakan menggunakan ban tubless untuk mencegah ban motor cepat haus dan bocor. “Untuk ban tubless depan ukuran 11, sedangkan untuk ban belakang 10,” tambah Tomi.

Karena Piaggio dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, motor ini tidak menggunakan klose dan engkol seperti motor matic pada umunya. Mesin yang digunakan Full Matic, mesin 150 cc ini juga menggunakan teknologi injeksi (tanpa kalburator) sehingga hemat bahan bakar.

Untuk pengamanan, kunci Piaggio vespa ini mengikuti sistem mobil yang menggunakan teknologi I-mobillizer key, atau kunci tidak bisa ditempah disembarang tempat, hanya bisa di showroom. Hal ini untuk mencegah penggandaan kunci. Sebab, setiap pembelian motor, akan diberikan 2 kunci kepada pelanggan. “Jaga baik kuncinya, karena cuma bisa ditempah di showroom,” papar Tomi.

Selain penampilan dan mesin motor, kelebihan lain dari motor yang mendapat sertifikat Euro 3 ramah lingkungan ini, terletak pada sistem pengamanan. Dimana, sistem pengereman menggunakan rem cakram yang terletak di ban depan dan belakang motor. Walau bentuknya seperti vespa, tetapi bahan body motor ini tidak sama, untuk bodynya terbuat dari bahan fiber.

Untuk kenyamanan, motor ini juga dilengkapi dengan rem cakram depan. Harganya dipatok Rp20 jutaan. “Untuk saat ini motor ini sudah tersedia untuk semua masyarakat,” pungkas Tomi. (ram)

Tertibkan Pedagang di Simpang Griya

085658094xxx
Bapak Wali Kota Medan saya sebagai pengguna jalan tolong ditertibkan pedagang yang di Simpang Griya Jalan Gaperta agar kursi-kursi tidak diletak di atas trotoar dari pukul 18.00 WIB sampai 08.00 WIB kursi masih beserak. Jadi sangat mengganggu pejalan kaki. Tolong Pak Wali Kota segera ditertibkan.

Diteruskan
Terimakasih atas laporannya. Akan kami teruskan sembari berkoordinasi dengan camat setempat.

Budi Heriono
Kabag Humas Pemko Medan

Peredaran Narkoba dan Judi di Perumnas Mandala

081378789xxx
Pak Kapolresta Medan Yth, tolong berantas peredaran narkoba dan judi di Jalan Kiwi 12 Perumnas Mandala. Para pengedar dan pemakai sering mangkal dekat Mesjid Al Ikhlas sehingga menggangu warga yang hendak ke Mesjid.

Segera Dilidik
Terimakasih, kami akan tindak lanjuti dengan meneruskan laporan ini ke Polres setempat untuk dilidik. Sudah banyak orang  jatuh korban akibat narkoba, sekarang ini negara kita tidak ada yang menjajah, tapi pemudanya dirusak narkoba. Untuk itu, Polri berharap kepada masyarakat, khususnya tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan kepada kita semua tetap bertanggungjawab terhadap peredaran narkoba ini.

AKBP Raden Heru Prakoso
Kabid Humas Poldasu

Guru SD Negeri 100/23 Menekan Siswa

081973174xxx
Pak Kadis Pendidikan di tempat. Kami orangtua murid SD Negeri 100/SD Negeri 23 di kawasan Sisingamangaraja Kelurahan Siti Rejo II Kecamatan Medan Amplas merasa terganggu dengan sikap sejumlah guru di SD tersebut sebab setelah kedatangan wartawan ke sekolah itu, sekarang masing-masing murid mendapatkan tekanan dari beberapa guru di sekolah tersebut. Akibatnya para orangtua murid yang suka kumpul-kumpul di sekolah jadi saling tuding-menuding antara satu dan lainnya. Kami sangat menyayangkan sikap mereka sebagai pendidik.

Saya Cek
Terimakasih atas informasinya. Saya akan cek ke sekolah bersangkutan yaitu SD Negeri 100/SD Negeri 23 ini. Mengenai kedatangan wartawan ke sekolah tidak ada hubungannya dengan siswa. Wartawan tentu harus dilayani sesuai dengan undang-undang transparansi informasi.

Drs Hasan Basri MM
Kadis Pendidikan Kota Medan

Bungkusan Plastik di Masjid Disangka Bom

SIANTAR- Ratusan warga di Jalan Naga Huta Blok I Kelurahan Setia Negara, Siantar Sitalasari dihebohkan dengan penemuan kantungan hitam persis di depan pintu utama Masjid Nurul Ihsan, Jumat (2/12). Warga curiga, isi kantungan tersebut merupakan bom buku. Namun, warga yang curiga tetap melaksanakan Salat Subuh dan mengabaikan kantungan seukuran bantal bayi itu.

Penemuan itu pertama kali ditemui seorang penjaga masjid, Sarman (64). Ketika itu, pukul 04.00 WIB Sarman yang sudah mempersiapkan masjid untuk salat subuh melihat bungkusan hitam terbuat dari kain bertuliskan aksara Cina dan bentuknya menyerupai bantal bayi.

Teringat seperti apa yang pernah ditontonnya, bapak lima anak ini mengurungkan niatnya menyentuh bungkusan tersebut.
“Teringat bapak ketika nonton berita terot bom, makanya tak kusentuh itu bungkusan. Tapi memberitahu Ustad Drs Abdul Hakim Lubis yang merupakan penanggungjawab Masjid Nurul Ihsan,” ujarnya.

Atas perintah Ustad Akim sapaan Ustad Abdul Hakim Lubis, Sarman memberi tanda di sekitar bungkusan persis berada di depan pintu utama masjid. Sehingga jamaah yang hendak masuk melaksanakan salat subuh masuk melalui pintu samping, karena di depan masjid ada benda aneh.

“Memang sebagian tetap melaksanakan salat, beberapa diantaranya tidak mengetahui dan dua atau tiga orang memilih meninggalkan masjid,” ujar pria yang telah mengabdi 15 tahun di masjid tersebut.

Usai salat subuh, warga melaporkannya ke Mako Rindam I/BB Pematang Siantar yang jaraknya 500 meter dari masjid tersebut dan Mapolres Pematang Siantar. Mendengar kabar itu, belasan personel TNI-AD dan polisi langsung melihat lokasi. Tak ayal, warga berkerumun untuk menyaksikan langsung temuan kantungan hitam tersebut.

Berdasarkan amatan sekitar pukul 07.30 WIB, personel polisi tak banyak bertindak, hanya sekedar pengamanan hingga membuat garis Polis Line. Sekitar pukul 09.30 WIB, 8 personel Jihandak Brimob KI 2 DEN B Pematangsiantar tiba dengan peralatannya. Selanjutnya mendatangi bungkusan yang diduga bom dan membawa satu alat detektor. Setelah di pastikan, alat tersebut tidak mengeluarkan bunyi sebagai tanda hingga diyakini tidak mengandung unsur logam.

Tim Jihandak Brimob, Bripka Bambang dengan tanpa pengamanan tubuh langsung mendekati bungkusan seraya mengevakuasinya ke dalam kantungan besar berwarna kuning. Setelah radius aman, petugas membuka isi kantungan dan ternyata berisi sarung berwarna merah kombinasi ungu petak-petak, Al Quran yang tidak ada sampul, tasbih warna putih gelap serta satu buku doa ajaran agama Islam.

Melihat itu, masyarakat langsung bersorak syukur, satu diantaranya dengan nada kuat berucap lhamdulillah hingga memberi tepuk tangan pada petugas. Begitupun, oleh tim Jihandak langsung menyerahkan bungkusan tersebut ke Wakapolresta Pematangsiantar, Kompol Anggi Siregar. Oleh Waka secara formil selanjutnya menyerahkan bungkusan kepada Ustad Akim.

Akim menegaskan tidak ada mencurigai siapa-siapa yang usil ataupun sengaja. Melainkan anggapannya hanya kepada seorang jamaah yang bungkusannya tertinggal di masjid. “Jangan terpancing dengan hal-hal yang tidak masuk akal,” ujarnya di hadapan masyarakat. (mag-5/smg)

Tono Suratman Terpilih Sebagai Ketua KONI

MATARAM – Kursi Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat kembali ke pangkuan figur dari kalangan militer. Setelah sempat terputus saat era Rita Subowo, tradisi itu terulang setelah Tono Suratman terpilih sebagai Ketum KONI 2011-2015 dalam Musornas di Mataram, Lombok, kemarin (2/12).

Tono adalah figur dari TNI yang terakhir berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen). Sebelum era Rita, kursi Ketum KONI memang menjadi milik sosok militer. Yakni Wismoyo Arismunandar (1995-2003) serta Agum Gumelar (2003-2007). Dari dua figur tersebut, hasil terbaik yang dicapai Indonesia menjadi juara umum SEA Games 1997 saat berstatus tuan rumah.

Pemilihan kemarin memang seolah menjadi milik Tono. Ketua Satlak Prima tersebut menang mutlak setelah mendapatkan dukungan sebanyak 54 suara. Sementara Hendardji Soepandji yang sebelumnya optimistis mampu memenangi pemilihan tersebut hanya kebagian 20 suara. Sedangkan mantan Sekjen KONI Djati Waluyo hanya meraup enam dukungan.

Musornas sendiri sebenarnya melibatkan 85 suara. Namun, dua suara dinyatakan tidak sah. Sementara tiga pemilik suara dari pengurus pusat (PP) tidak menghadiri pemilihan tersebut.
“Kami akan menindaklanjuti empat cabor yang sudah lolos ke Olimpiade. Kami akan berusaha mempertahankan tradisi emas. Tapi kami harus realitis untuk bersaing di Asia memang sangat sulit karena pembinaan atlet muda masih mengalami hambatan,” tegas Tono setelah pemilihan kemarin.

Tono juga menambahkan bahwa pihaknya akan mencari sosok yang tepat untuk menjabat sebagai Ketua Satlak Prima menggantikan dirinya. Namun, figur tersebut tidak akan diumumkan dalam waktu dekat. Pasalnya, pihaknya akan terlebih dahulu menyusun kepengurusan KONI periode mendatang.

Rita Subowo mengharapkan agar Tono mampu mempertahankan prestasi yang sudah dipegang Indonesia saat ini. Dia juga memberikan target agar Tono mampu membawa Indonesia berprestasi di level Olimpiade.

“Pak Tono secara otomatis akan menjadi ketua dewan pelaksana Prima. Target terdekat adalah Olimpiade. Indonesia harus mempertahankan tradisi emas di Olimpiade,” harap Rita. (ru/aww/jpnn)

KONI Medan Gelar Pelatihan Jurnalistik Olahraga

MEDAN-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan menggelar pelatihan jurnalistik olahraga selama tiga hari. Kegiatan yang diikuti wartawan peliput olahraga dari berbagai media cetak dan elektronik di Kota Medan itu, dibuka Kepala Dinas Infokom Kota Medan Zulkifli Sitepu, mewakili Walikota Medan, Jumat (2/12).

Dalam sambutannya Zulkifli memberikan respon positif terhadap kegiatan yang digagas KONI Kota Medan dibawah pimpinan Zulhifzi Lubis (Opunk Ladon) ini.
Menurutnya pelatihan ini akan menambah wawasan bagi wartawan olahraga, dalam menyajikan berita-berita tentang perkembangan olahraga di daerah dan Kota Medan khususnya.

Melalui pemberitaan yang disajikan wartawan, juga akan menjadi motivasi bagi prestasi olahraga di daerah ini.
Hadir juga Wakil Ketua KONI Sumut, Simon Pramono yang juga mantan Ketua Serikat Induk Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Sumut.

Dia  mengakui masih banyak wartawan olahraga yang belum memahami istilah-istilah yang ada di tiap-tiap cabang olahraga. Padahal, kata Simon istilah-istilah itu sangat penting, sehingga wartawan bisa menyajikan berita yang menarik dan mendalam. (ful)

1.239 Polisi Amankan Natal dan Tahun Baru

MEDAN – Menyambut perayaan Natal 25 Desember 2011 dan Tahun Baru 2012, Polda Sumut menggelar Operasi (Ops) Zebra Kota dan Sikat Toba  selama 14 hari dengan target kelancaran lalulintas dan mengantisipasi berbagai kejahatan. Untuk menggelar razia tersebut Poldasu menurunkan sebanyak 1.239 personel.

Demikian disampaikan Kasubbid Pengelola Informasi dan Data (PID) AKBP MP Nainggolan, yang di temui Sumut Pos , Jumat (2/12) diruangkerjanya. Dia menjelaskan persiapan menjelang Natal dan tahun Baru Polda Sumut akan menggelar Ops Zebra Kota yang akan dimulai dari tanggal 28 November  hingga 11 Desember  dengan target kelancaran lalulintas pada titik-titik rawan macet.

Nainggolan mengatakan Ops Zebra Kota bertujuan menekan angka kecelakaan agar semakin berkurang dibanding tahun sebelumnya. Selanjutnya, menekan jumlah pelanggaran lalulintas hingga menciptakan kondisi Kamtibmas yang kondusif, meningkatkan disiplin berlalulintas serta sosialisasi UU No 22/2009 tentang lalintas angkutan jalan (LLAJ) dan angkutan jalan.  “Untuk melaksanakan Ops Zebra Kota, sebanyak 1.239 personel  disiapkan. Personel itu berasal dari  59 anggota Poldasu dan 1.180 dari seluruh jajaran,” sebutnya.

Nainggolan mengatakan Ops Sikat dilaksanakan mulai Kamis (1/12) hingga Kamis (15/12) mendatang. Dalam Ops Sikat, yang menjadi target adalah penanggulangan kejahatan jalanan (street crime) dalam bentuk pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor) serta aksi premanisme.

Dia menyebutkan Khusus Ops Sikat   melibatkan 13 satuan wilayah seperti Medan, Deli Serdang, Tebingtinggi, KP3 Belawan, Sergai, Binjai, Langkat, Simalungun, Siantar, Tanjungbalai, Asahan, Labuhanbatu dan Tapsel. (mag-5)

Pedansa Medan Perkuat Tim Sumut di Kejurnas

MEDAN- Sebanyak empat pasangan dansa Medan memperkuat tim dansa Sumut yang akan berlaga pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dansa yang berlangsung di Jogjakarta pada 14-18 Desember 2011 nanti.

Keempat pasangan dansa itu adalah Ahmad Dwisa Indra Fivando Harahap/Trimayzu Lestari Harahap (Beginner Cha cha cha), Ikhawanul Habibi/Roma Victoria (Beginer Cha Cha Cha), Raden Taufik  Setiawan/ Nurjannah ( Cha cha cha Jive rumba),  dan Agus Arianto/ Lina ( Cha cha cha Jive rumba).

“Saat ini keempat pasangan itu berlatih secara intebnsif di Pendopo USU Jalan Dr Mansyur Medan setiap Jumat, Sabtu dan Minggu mulai Pukul 16.00 wib sampai 18.00 WIB,” bilang Hairul SE, pelatih dansa Sumut kepada Sumut Pos, Kamis (1/12).

Dilanjutkannya bahawa pedansa Medan yang mendapat kepercayaan membela tim Sumut pada Kejurnas nanti pernah berprestasi maksimal pada Pekan Olahraga Kota Medan ke-3 beberapa waktu lalu.

Terkait target pada Kejurnas nanti Hairul mengatakan bahwa pihaknya meyakini jika pedansa Kota Medan akan mampu meraih medali emas pada Kejurnas nanti.
“Jika masalah pesaing, kami melihat jika Jawa Timur masih merupakan pesaing terberat. Mereka memiliki beberapa pedansa yang pernah memperkuat timnas,” beber Hairul. (omi)

Sebulan Hilang, Tergantung di Gubuk

MEDAN- Setelah sebulan menghilang Dapot Girsang (38) warga Dusun Suhana Desa Pegaan, Kecamatan Parbuluan, Dairi ditemukan sudah menjadi tengkorak di sebuah gubuk di perladangan kopi, Sigiring-giring, Parbuluan, Dairi milik Saut Simare-mare.

Akibat jasadnya sudah beraroma busuk dan hanya bersisa tengkorak, aparat Polres Dairi membawa jenazah untuk menjalani outopsi di RSU Pirngadi Medan, Jumat (2/12).

Di RSU Pirngadi Medan penyidik Polresta Dairi Aipda JD Saragih menuturkan, korban diketahui sudah menjadi tengkorak, setelah seorang pelaku Saut Simare-mare menceritakan kejadian penganiayaan dan penikaman serta menggantung jasad Dapot di dalam  gubuk kopi miliknya.
“Saut melakukan penganiayaan dan penikaman dikarenakan korban mencuri kopi di kebun milik pelaku,”  ceritanya. “Pelaku sebenarnya ada dua orang, Saut dan anaknya,” tambahnya.

Jasadnya ditemukan, setelah pelaku menceritakan kejadian tersebut kepada kepala desa (kades). Mendengar cerita itu, kades langsung mengecek kebenaran  laporan itu. Melihat benar ada kejadiannya, kades langsung melaporkan kejadian itu kepada Polres Dairi.  Mendengar laporan itu, Polres Dairi langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP, Kamis (1/12).

“Saat petugas datang ke TKP, jasad korban sudah tergantung di dalam sebuah gubuk dan kondisinya sudah membusuk, hanya tersisa tengkoraknya saja,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia menyebutkan pelaku pembunuhan itu merupakan tetangga korban sendiri, yang merasa ladang kopinya dicuri oleh korban.

Di tempat yang sama, keponakan korban Anju (25) mengaku, pelaku sangat kejam dan tidak berperi kemanusiaan. Bila korban punya kesalahan, seharusnya bisa diselesaikan dengan cara baik-baik, bukan dengan cara seperti ini.

“Jelas ini sudah tidak manusiawi karena sebelum meninggal paman saya dianiaya, ditikam dan digantung. Siapa yang tega melihatnya seperti itu. Sudah sebulan kami cari-cari dan ternyata paman dibunuh dengan cara kejam,” katanya. (jon)