27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 14328

Coret Pemain Karena tak Disiplin

LUBUK PAKAM-Seleksi tahap kedua pembentukan tim PSDS masih berjalan. Kamis (2/12) lalu tim pemandu bakat mencoret dua pemain yakni Reza Zailani dan Ruliandi. Kedua pemain ini dicoret karena tidak disiplin.

Demikian disampaikan Ketua Tim Pemandu Bakat Dosman Sagala, saat ditemui di tanah lapang PU.
Menurut Dosman kedua pemain ini tidak hadir dua hari berturut-turut tanpa alasan yang jelas. Atas sikap keduanya, maka tim pemandu sepakat untuk mencoretnya. “Kami menilai jika keduanya tidak serius untuk bergabung dengan tim ini,” tandas Dosman.

Untuk mengantisipasi terus berkurangnya pemain seleksi tim PSDS, maka tim pemandu bakat berniat memanggil pemain yang pernah memperkuat PSDS Jr tahun 2010 lalu.

“Kebanyakan pemain ini mundur dari seleksi karena merasa tidak sanggup mengikuti materi seleksi yang diberikan tim pemandu bakat. Tak masalah, kita bisa berdayakan pemain yang sudah teruji mental dan kualitasnya, seperti para pemain PSDS Jr tahun 2010,” tandas Dosman.

Apa yang diungkapkan Dosman ini ada benarnya. Pasalnya, ketika Sumut Pos memantau gelaran seleksi ini secara langsung, terlihat para pemain banyak yang tak sanggup menjalani semua materi latihan.

“Berat kali latihan fisiknya bang. Jadi, walaupun kita punya semangat untuk melakukannya, tetap saja badan ini terasa tak mampu,” ungkap Agung, salah seorang peserta seleksi. (btr)

Sepeda Motor Ustad dan PNS Dishub Dicuri Maling

LANGKAT- Aksi pencurian kenderaan bermotor (curanmor) terjadi di parkiran dua instansi pemerintahan secara bersamaa. Pencurian itu terjadi di kantor Kementrian Agama (Kemenag) dan Dinas Perhubungan (Dishub) nyaris bersamaan, Jumat (2/12) sekitar pukul 11.30 WIB. Kedua dua sepeda motor itu sekaligus dicuri maling nyaris secara bersamaan.

Satu korban kehilangan sepeda motor, Herman (32) warga Jalan Sutoyo Kelurahan Sidomulyo kehilangan sepeda motor bebek 125 nopol BK 6133 LL, ketika di parkir di kantor Kemenag, persisnya bersebelahan dengan kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Langkat.

“Hanya hitungan setengah jam saja di tinggal di parkiran, saat mau balik lagi sudah raib sepeda motornya. Memang, tutup kunci stang tak ditutup karena perasaan cuma mau sebentar saja,”ucap ustad sekaligus guru ini.

Tak jauh berbeda, Dedi Tarigan (30) pegawai honorer berdomisili di Namu Ukur Kecamatan Sei Bingai. Langkat, sepeda motor bebek 125 nopol BK 6271 RAF yang baru dibeli empat bulan lalu beserta surat-surat berharga di dalam bagasi dicuri dari parkiran kantor Dishub sekira pukul 11.40 WIB.

“Setelah urusan di kantor Dishub selesai, langsung menuju parkiran tetapi jacket yang tadinya di sepeda motor sudah terletak di tanah. Langsung saja tak tenang jantung saya, setelah dipastikan tidak ada lagi sepeda motor itu. Untuk menyenangkan hati, saya berfikir ada teman iseng menyembunyikan tapi semua menjadi sirna ketika tak satupun orang yang ditanyai mengetahui sepeda motor tadi,” katanya.

Kanit Ranmor Polres Langkat Iptu Ismanto saat ditemui di Masjid Darussalam Mapolres Langkat menegaskan, sepeda motor korban sudah di cek di tempat kejadian perkara (TKP).
“Anggota lagi cek TKP (tempat kejadian perkara), mudah-mudahan ada petunjuk atau saksi mungkin melihat peristiwa itu sekaligus pelakunya,” tegas Ismanto. (mag-4)

Sumut Loloskan Lima Pegulat

MEDAN- Sebanyak lima pegulat Sumut dipastikan lolos berlaga pada PON XVIII mendatang, setelah keliamnya mampu memenuhi kuota yang ditetapkan pada babak Pra PON yang berlangsung pada 18-22 Oktober lalu.

“Dari 12 atlet yang berangkat ke Semarang, kita berhasil meloloskan lima peguulat. Ini prestasi yang sangat bagus, karena lawan yang dihadapi memiliki kemampuan yang mumpuni,” bilang Asmara Dhana, pelatih kepala tim gulat Sumut, kepada Sumut Pos, Kamis (1/12).

Menurutnya, kelima atlet yang lolos pada babak Pra PON itu terdiri dari Eka Maya Sari (gaya bebas 50 kg Pi), Abdul Khodir (gaya greco romawi kelas 50 kg Pa), Andre Tampubolon (gata greco romawi kelas 60 kg Pa), Marwan Rinsani (gaya greco romawi kelas 95 kg Pa) dan Sumurung Siregar (gaya greco romawi kelas 85 kg Pa).

Menanggapi peluang anak asuhnya pada PON XVIII mendatang, Asmara Dhana mengaku jika lawan-lawan yang akan dihadapi pada PON XVIII nanti sangat berat.
“Tapi berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, saya yakin anak-anak akan tampil all out guna memberikan yang terbaik untuk Sumatera Utara,” bilangnya.

Namun, sebelum berangkat ke sana, Asmara Dhana berharap agar para pegulat, selain digenjot secara intensif, juga diberi kesempatan mengikuti pertandingan ujicoba, baik yang bersifat try out, maupun turnamen.
“Diharapkan dengan memmperbanyak latih tanding, maka kemampuan mereka akan semakin terasah,” bilangnya.

Sayangnya, dari pantauan Sumut Pos, semangat serta tingginya mental bertanding pegulat tadi tidak sebanding dengan fasilitas yang ada di aula bekas Universitas Terbuka, Jalan Stadion Teladan Medan.
Di sana-sini terdapat atap yang bocor sehingga jika hujan turun kerap membasahai lantai .
Padahal, sebelumnya Benny Basri, Ketua PGSI Sumut pernah berjanji untuk menyediakan sarana dan fasilitas yang layak bagi tim gulat Sumut.

Itu diucapkannya di hadapan Ketua KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu saat dirinya terpilih memimpin PGSI Sumuut beberapa waktu lalu. Namun, sayangnya, hingga kini tak sekalipun janji yang diucapkannya itu terealisasi. (mag-10)

Mantan Napi Asal Medan Ditangkap Jual Sabu

TEBING TINGGI- Seorang mantan residivis dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Tanjung Gusta, Medan yang baru bebas satu bulan dengan kasus kepemilikan sabu-sabu, Kushendri alias Ucok Tato (30) warga Jalan Alumaniun, Kecamatan Medan Deli, Medan ditangkap Sat Brimob Detasmen B Tebing Tinggi dikompleks Perumahan kampung Pon Indah, Sei Bamban, Serdang Bedagai, Jumat (2/12) sekira pukul 04.30 WIB karena nekad jadi kurir sabu.

Dari tangan tersangka, petugas berhasil diamankan sejumlah barang bukti seperti sabu-sabu seberat 1,5 gram, timbangan elektronik, telepon seluler, peralatan menyabu dan puluhan kertas plastik transparan.

Akhirnya tersangka digelandang ke Sat Brimob Detasmen B Tebing Tinggi untuk menjalani pemeriksaan, selanjutnya petugas Brimob menyerahkan tersangka ke Mapolres Sergai
Kushendri mengakui melakukan perbuatan itu karena desakan ekonomi, pasalnya semenjak keluar dari Lapas Gusta, dirinya mengaku tidak mempunyai pekerjaan. “ Baru satu bulan keluar dari Lapas terpaksa jadi kurir sabu karena tak punya uang memenuhi hidup sehari-hari,” ucapnya.” Baru sekali ini menjual, bukan pembeli yang datang bang, melainkan petugas langsung menangkapku,” akuinya.

Petugas Brimob Detasmen B Kota Tebing Tinggi yang berpangkat Bripka tidak mau menyebut namanya mengatakan ketika itu dirinya mendapat informasi dari warga akan terjadi transaksi narkotika jenis sabu-sabu di Kompleks Perumahan  Kampung Pon Indah. “Tersangka ditangkap tanpa melakukan perlawanan, langsung tersangka kami boyong ke Kantor Brimob Detasmen B Kota Tebing Tinggi untuk diperiksa,” ucap Brimob itu. (mag-3)

Racer dan Rider Yamaha Gelar Touring

MEDAN-Sekitar 350 pemilik motor Yamaha, baik yang tergabung dalam klub olah raga otomotif maupun dalam tim balap, akan merayakan akhir tahun 2011 dengan menyelenggarakan touring yang bertajuk “Yamaha Jambore Bikers 2011” Medan-Sibolangit yang berlangsung 10-11 Desember.

Manajer Promotion & Motorsport PT Alfa Scorpii, Yong Ting Lee kepada wartawan di Medan, Kamis (1/12) mengatakan, peserta selain wajib memakai motor Yamaha (Scorpio, Jupiter, Jupiter MX, Byson, Vega, Mio, Mio Soul, dan Xeon), juga harus mematuhi seluruh peraturan yang telah ditentukan panitia.

Yong Ting Lee mengatakan, para peserta setelah memenuhi persyaratan administrasi yang ditentukan panitia, maka akan mendapatkan berbagai fasilitas diantaranya jaket matic ekslusive dari Yamaha plus kaos cantik, penginapan, serta konsumsi sesuai kupon selama acara berlangsung.
Menurut Yong Ting Lee, touring selain sebagai sarana olahraga otomotif, juga merupakan wujud kepedulian sosial para bikers.

Sebab dalam kegiatan yang startnya dilaksanakan di halaman PT Alfa Scorpii ini, Sabtu (10/12) pukul 09.00 WIB, juga diwarnai oleh berbagai aktifitas sosial di tiap titik pemberhentian seperti Panti Asuhan Gelora Kasih Sibolangit. Di panti asuhan tersebut, rombongan akan menyerahkan bantuan berupa beras, mie instan, minyak goreng, sirup, gula pasir, dan kebutuhan pokok lainnya.

Dalam touring kali ini Yamaha memberikan suguhan yang berbeda, kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini akan diisi dengan beberapa rangkaian acara yang menarik seperti kompetisi antara tim bikers (fun games, edukasi, reptile), tracking, flying fox game, dan rappelling.

“Begitu sampai di lokasi, sejumlah acara yang sangat menarik telah disiapkan diantaranya band, dancers, organa tunggal, lucky draw, api unggun, batu goncang, dan sebagainya,” ujar Yong Ting Lee
Tujuan dari diadakannya touring ini adalah untuk memberikan pengalaman baru, bahwa touring tidak selalu harus dalam kota, akan tetapi touring dengan menjelajahi sejumlah kota, ternyata lebih menantang. Selain itu dengan dipilihnya kota Sibolangit dapat menambah sajian pesona khas alam pegunungan dan bisa lebih mencintai  kultur Indonesia yang kaya akan budaya.

Yong Ting Lee menyebutkan, kegiatan touring sekaligus melakukan kunjungan ke beberapa panti asuhan merupakan kegiatan rutin yang digelar PT Alfa Scorfii pada setiap tahunnya. “Melalui even ini kita bukan saja memberi kesempatan kepada para pembalap dan rider Yamaha untuk mencoba ketangguhan mesin motor Yamaha, tapi lebih dari itu, kita ingin berbaur dengan masyarakat yang selama ini telah menaruh kepercayaan kepada motor Yamaha,” bilang Yong Ting Lee.

Pihak panitia sudah membuka pendaftaran peserta di Yamaha Sentral, Jalan H Adam Malik, Medan, dan pendaftaran ditutup  jika pesertanya sudah memenuhi kuota. (jun)

Komisi X DPR RI Kunjungi Perpustakaan Mini Batang Kuis

LUBUK PAKAM- Warga melaporkan kondisi Perpustakaan Desa (Perpusdes) di Desa Tumpatan Nibung, Batang Kuis, Deli Serdang kepada Anggota Komisi X DPR RI. Perpustakaan desa itu sangat tidak layak, karena lokasinya sangat kecil yakni hanya berdiri seluas 6×3,25 meter persegi.

Ketua Pengadaan Buku Perpusdes Tumpatan Nibung Yunita Sari S Pdi menyatakan perpustakaan desa yang diberi nama Laskar Pelangi itu dikelolanya sejak 2009. Pendiriannya di atas tanah seluas 6×3,25 meter persegi dengan jumlah buku hanya 1.428 eksemplar dan judul buku 735 jenis.

“Sumber pengadaan buku yang diperoleh dari swadaya masyarakat, bantuan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumatera Utara dan Deli Serdang, serta sumbangan dari Akademi Kebidanan Delima serta SMPN 6 Medan,” sebutnya.

Dia menyampaikan perpustakaan tersebut mulanya dirintis oleh beberapa mahasiswa, pemuda dan pelajar Desa Tumpatan Nibung sejak tahun 2009. Didirikan ditempat yang sangat kecil, kini prestasi sudah diraih yakni menyabet gelar juara III Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan se-Sumut Tahun 2011.

“Kami harapkan kehadiran Komisi X DPR RI bisa memberikan semangat dan motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan minat membaca. Di samping itu, kami berharap wakil rakyat mampu menampung aspirasi kami, agar pemerintah bisa meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan desa Tumpatan Nibung.

Kalau bisa ada bantuan untuk memperluas bangunan fisiknya,” ujarnya di hadapan anggota Komisi X DPR RI yang menggelar kinjungan kerja di Sumut.

Sejumlah anggota Komisi X DPR RI seperti Herri Lotung Siregar, Ibrahim Sakti Batubara, Theresiana Pardede, dan Djamal Mirdad. Para wakil rakyat tampak semangat menyapa warga dan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) yang mengunjungi Perpusdes Tumpatan Nibung.

Seorang Anggota Komisi X DPR RI There menyempatkan diri memberikan motifasi membaca bagi anak-anak SD di Perpusdes.  “Saya cukup prihatin dengan kondisi perpus yang sangat kurang memadai ini dan ramai dikunjungi orang ini,  ke depan perpusdes ini harussegera dibenahi,” ujar politisi yang mengawal karirnya sebagai selebritis ini. (btr)

Lomba Karya Tulis Semarakkan Pesta Danau Toba 2011

MEDAN- Panitia Pesta Danau Toba (PDT) 2011 mengajak masyarakat terlibat langsung, untuk  mendorong pemerintah dan seluruh stakeholder dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi di sekitar kawasan Danau Toba, melalui even PDT  yang digelar 27-30 Desember 2011. Satu agenda akan diisi dengan lomba karya tulis.

Koordinator Humas PDT 2011 Cahyo Pramono didampingi Ketua panitia lomba karya tulis, M Sulaiman, Jumat (2/12) mengungkapkan lomba karya tulis dan kategori judul tulisan harus disesuaikan dengan tema-tema  yang telah ditentukan Panitia  Pesta Danau Toba 2011.

Ada beberapa tema tulisan yang bisa diambil, di antaranya adalah: Potensi Danau Toba Bagi Pengembangan Ekonomi Sumut, Pelestarian Danau Toba Untuk Keseimbangan Ekosistem Dunia, Pesta Danau Toba Sebagai Strategi Untuk Melestarikan Budaya Masyarakat Sumut, dan Peranan Pemerintah dalam Mendorong Kemajuan Wisata di Kawasan Danau Toba.

Karya tulis yang diperlombakan merupakan hasil tulisan sendiri atau kelompok (maksimal dua orang), bukan saduran, atau terjemahan. Panjang tulisan minimal 4.000 karakter, dan lebih baik disertai foto karena masuk penilaian. Setiap peserta maksimal mengirimkan 3 (tiga) artikel.

Karya tulis wajib dimuat di media cetak atau online mulai 3 Desember 2011 sampai 2 Januari 2012. Pengiriman naskah lomba tulis berakhir paling lambat 2 Januari 2012 pukul 17.00 WIB. Lomba karya tulis dikirim dalam bentuk softcopy dan hardcopy ke  Sekretariat PDT 2011 (Wisma Pemrovsu), Jalan Tengku Daud, No 11, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Sumatera Utara-Indonesia.

Peserta wajib menyertakan fotocopy identitas diri. Panitia akan memilih lima  pemenang karya tulis  yang akan diumukan pada  3 Januari 2012. Untuk para pemenang akan diberikan uang tunai dan trofi. Hadiah juara pertama Rp3,5 juta, juara kedua Rp2,5 juta, juara ketiga Rp1,5 juta, sedangkan  untuk harapan pertama masing-masing sebesar Rp750 ribu dan Rp500 ribu.

Menurut M Sulaiman, perlombaan karya tulis untuk memberikan apreasiasi kepada masyarakat yang selama ini telah memberikan berbagai masukan positif dan kritik membangun kepada pemerintah dalam rangka memajukan pariwisata di  kawasan-kawasan Danau Toba. (ful)

Dari Air tak Tumpah, Sepak Bola hingga Lari 10 K

Ketua KONI Sumut H Gus Irawan Pasaribu Menjenguk Mantan Gubernur Sumatera Utara Marah Halim Harahap

MEDAN-Ketua Umum KONI Sumut H Gus Irawan SE Ak MM menjenguk mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Marah Halim  Harahap yang sedang terbaring sakit di Rumah Sakit Permata Bunda Jalan SM Raja, Jumat (2/12) siang.

Kemarin siang, kondisi  Marah Halim yang lahir di Tabusira, Tapanuli Selatan, 28 Februari 1921 terlihat membaik.

Marah Halim yang dirawat sejak Sabtu (26/11) lalu karena sakit jantung saat dijenguk Gus Irawan ditemani anak dan sejumlah keluarga serta dokter yang merawat, yakni Prof Dr Abdul Majid SpPD-Lelef AIF FACC ahli penyakit  dalam, jantung dan pembuluh darah.

“Beliau adalah tokoh di Sumut dan juga sosok yang peduli dengan perkembangan olahraga di Sumut. Banyak gebrakan yang dilakukannya selama  menjabat sebagai gubernur selama 11 tahun,” kata Gus Irawan yang juga Direktur Utama PT Bank Sumut ini.

“Saya ingat kalau pulang  kampung melalui Rantau Prapat ke Gunung Tua. Karena jalannya sangat mulus, saat itu muncul istilah jika air diletakkan di gelas pun tidak tumpah. Ternyata beliau (Marah Halim, Red) masih ingat dengan istilah. Dulu yang mengerjakan jalan itu perusahaan berasal dari Korea,” ungkap Gus Irawan.

Memang, saat mendengar  ucapan Gus yang mengatakan “air diletakkan di gelas tidak tumpah”, mantan orang nomor satu di Sumut itu tertawa dan berupaya bangkit dengan tangan masih diinfus. Namun upayanya itu dilarang dokter dan pihak keluarga, sehingga akhirnya mantan Gubsu periode 1967 sampai 1978 itu hanya bisa melepaskan tawa.

Tak hanya berupaya memperbaiki sarana dan infrastruktur yang ada di Sumut, semasa masa baktinya sebagai Gubsu, Marah Halim pun terkenal sebagai sosok yang peduli dengan dunia olahraga.
Pria yang kini berusia 91 tahun itu pernah sangat beken dengan turnamen sepak bola bertajuk Marah Halim Cup yang diikuti perwakilan klub dari kawasan Asia dan Eropa.
Saking booming-nya even ini, tak ayal AFC dan FIFA pun mengagendakan even ini sebagai even resmi.

Karena besarnya perhatian yang diberikan Marah Halim pada dunia olah raga di Sumut, pada tahun 2009 lalu Pemprovsu lewat Disporasu bekerjasama dengan PASI Sumut menggelar lomba lari 10 K bertajuk Marah Halim 10 K.

“Saat itu belum masih sanggup untuk datang guna menyaksikan acara star dan finish yang berlangsung di Lapangan Benteng Medan,” sambung Gus.
“Salut, di usianya yang tak lagi muda, dia tetap memiliki semangat untuk memajukan olah raga di Sumut,” tambahnya.

Sementara itu menurut pengakuan salah seorang putri Marah Halim, kondisi kesehatan ayahanda tercinta sering terganggu menyusul  usianya yang kini memasuki sepuh.

Kondisinya kesehatannya terlihat semakin rapuh selepas sang istri meninggal dunia. “Namun begitu kami melihat jika ayah memiliki semangat untuk berupaya sembuh,” bilang sang putri
Guna menghindarkan hal-hal yang tak diinginkan, putri Marah Halim tadi menandaskan jika dia dan saudaranya selalu melarang sang ayah untuk tidak merokok lagi.

“Sudah tiga tahun lebih papi tidak merokok. Alhamdulillah itu membuat kondisinya terlihat lebih baik jika dibanding saat dia merokok,” tuntasnya. (jun)

Dari Cek Darah Sampai Penyuluhan Kesehatan

Bakti Sosial Pemko Medan di Kelurahan Belawan

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, melakukan cek tensi darah bersama warga pada kegiatan bakti sosial dibidang pelayanan kesehatan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, di Lingkungan XII Kampung Nelayan, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, tepatnya di halaman SD Negeri 068990, Jumat (2/12) pagi.

Dalam arahannya, Rahudman mengatakan, warga di Lingkungan XII ini sangat wajar menjadi perhatian pemerintah dan warga lainnya. Karena penduduknya rata-rata prasejahtera dan sejahtera I. “Berkaitan dengan itu, pada hari ini kita lakukan bakti sosial dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat Lingkungan XII, sehubungan dengan hari Kesehatan Nasional,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan di Belawan ini tidak bisa ditunda-tunda lagi, karena Belawan menjadi pertumbuhan koridor Sumatera. “Belawan ini menjadi pintu gerbang internasional Indonesia Bagian Barat, untuk itu banyak hal yang dapat kita lakukan termasuk menata ulang lingkungan, yang selama ini tertata baik.

Yang paling penting adalah bagaimana warga kita tidak merasa was-was terhadap datangnya naik pasang, untuk itu nantinya akan kita bangun benteng. Dengan diberikannya award kepada kita dibidang pekerjaan umum oleh Kementerian PU, mungkin kita memasukkan master plan Kota Medan, yaitu pembangunan tanggul di Kelurahan Belawan Bahari, sehingga nantinya akan menjadi kawasan berkembang khususnya di bidang ekonomi, agar masyarakat dan anak-anak kita menjadi sehat, baik dan cerdas,” ucapnya.

Selain itu, Rahudman juga memerintahkan Kepala Dinas Perkim untuk menimbun halaman sekolah 068009 seluas 30x40m dengan ketinggian 2 meter, guna menghindari genangan air. “Setelah ditimbun nantinya, dapat dipergunakan lokasi permainan anak-anak dan tempat upacara bagi anak-anak sekolah,” ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Medan Edwin Effendi menjelaskan, kegiatan bakti sosial ini, didukung oleh dokter gigi berjumlah 40 orang, dokter umum 40 orang ditambah perawat 60 orang. Sementara pelayanan kesehatan yang diberikan antara lain, cek darah, berobat gigi, kesehatan umum, THT, Spesialis dan penyuluhan kesehatan.

Hadir pada kegiatan tersebut, Wali Kota Medan didampingi Wakil Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi, Polresta Belawan AKBP Krismanto SH, Dandim 0201 BS Letkol Inv Doni Hutabarat, Danmarinir Kolonel Amir, Asisten, para kepala SKPD, para dokter, dan perawat. (adl)

Ajang Balas Dendam

Jelang Miguel Angel Cotto v  Antonio Margarito

NEW YORK- Aroma balas dendam tercium kuat menjelang pertarungan antara Miguel Angel Cotto melawan Antonio Margarito. Kedua petinju akan bertarung untuk memperebutkan sabuk juara dunia tinju kelas menengah ringan atau welter super versi WBA yang kini dimiliki Cotto.

Cotto yang asal Pureto Riko, tak sabar untuk segera melampiaskan dendamnya pada Margarito (Meksiko). Pada pertarungan pertama kedua petinju, Juli 2008, Cotto kalah TKO (technical knockout) pada ronde kesebelas. Kekalahan itu turut membuatnya kehilangan gelar kelas welter versi WBA.

Kini, kembali memiliki status juara bertahan, Cotto jauh diunggulkan. Terutama karena kondisi Margarito yang sudah jauh menurun dibandingkan tiga tahun lalu. Kondisi terakhir dari mata kanan Margarito menjadi isu besar jelang duel yang digelar Minggu (4/12) WIB di Madison Square Garden, New York itu. Komisi Atletik New York bahkan baru mengeluarkan izin pertarungan pada Margarito sepekan yang lalu. Jadi, sudah tak ada alasan mundur bagi Margarito jelang duel melawan Cotto kali ini.

Margarito mendapatkan cedera pada mata dan tulang orbital yang melindungi matanya saat berhadapan dengan Manny Pacquiao, November 2010. Cedera itu membuat Margarito tak menjalani pertarungan lebih dari setahun. Dalam kurun waktu itu, petinju 33 tahun itu menjalani beberapa kali operasi untuk memperbaiki lensa matanya, juga tulang orbitalnya. Dalam pertarungan kali ini, ujian besar tentu menerpa mata kanan Margarito. Namun, lagi-lagi Margarito meyakinkan tak ada lagi yang dikhawatirkannya. Mata kanannya siap menerima hantaman Cotto apabila pukulannya lolos dari pertahanan Margarito. “Dia bisa saja memukul saya tepat di mata. Tak akan ada kerusakan apa-apa,” tutur Margarito sebagaimana dikutip AFP.

Kubu Cotto juga menanggapi dingin seputar prediksi dia bakal mencecar mata kanan Margarito. Cotto menegaskan, tak mungkin seorang petinju besar seperti margarito akan menerima tawaran pertarungan jika tak benar-benar sehat dan siap. “Kami mempersiapkan segalanya. Jika orang-orang melihat kelemahannya, sudah pasti dia (Margarito) dan para pelatihnya menutupinya dengan berbagai taktik,” ujar Cotto.

Cotto merasa penasaran dengan kekalahan pertamany dari Cotto. Usai pertarungan, dia menuduh Margarito memakai pembalut tangan tambahan yang ilegal di tangannya saat pertarungan. Namun, tuduhan tersebut tak langsung terbukti.

Tindakan ilegal Margarito baru terbukti saat pertarungannya melawan Shane Mosley, enam bulan berselang. Akibat tindakan tersebut, Margarito mendapatkan skorsing larangan bertarung hingga satu tahun.

“Sekarang, mari bertarung dengan jujur dan fair. Kami akan membuktikan siapa yang pantas jadi yang terbaik di antara kami berdua,” tegas Cotto. (ady/aww/jpnn)