24 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14342

Kloter 16 Tiba 20 Menit Lebih Awal

MEDAN-Menjelang usai pemulangan jamaah haji, jadwal kedatangan ternyata lebih tertib. Tidak seperti awal musim pemulangan jamaah, ada beberpa kloter yang terlambat tiba di Polonia, kemarin Kloter 16 malah datang lebih awal.

Ya, pemulangan kloter 16/MES asal Labuhanbatu dengan 454 jamaah haji tiba di Bandara Polonia Medan Selasa (29/11) pukul 01.55 WIB menumpang pesawat Garuda nomor penerbangan GA 3216. “Pemulangan ini lebih cepat sekitar 20 menit karena proses pemulangan jamaah diusahakan lebih cepat,” urai Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Sazli Nasution, kemarin (29/11).

Pemulangan jamaah ini disambut Bupati Labuhanbatu Selatan Wildan Aswan Tanjung, Ketua PPIH Debarkasi Medan Drs H Abd Rahim MHum, Sekretaris PPIH Abd Rahman Harahap MA dan Kakankemenag Labuhan Batu Drs H Azaman Harahap. “Pada kloter ini seorang jamaah asal Labuhanbatu, Lapto Baginda Bin Naga Ritonga (52) manifest 103 meninggal dunia,” ungkapnya.

Ditambahkan Sazli, mengenai pelayanan pemondokan di Makkah, secara keseluruhan lebih baik dibanding tahun lalu, baik terkait jaraknya maupun kualitas pondokan itu sendiri. “Soal pemondokan, sejauh ini belum ada informasi tentang keluhan para jamaah haji yang tergabung dalam Debarkasi Medan. Paling yang banyak dijumpai soal lambatnya pemilik pemondokan melakukan penggantian sprei dan sarung bantal. Kedepannya, akan terus dilakukan evaluasi,” ucapnya.
Soal pemondokan ini terkait dengan rencana Pemerintah Arab Saudi untuk perluasan Masjidil Haram. Dengan adanya perluasan itu, diharapkan mampu menampung tambahan 1,2 juta jamaah haji dari seluruh dunia. “Informasi yang kita peroleh, saat ini jumlah maksimum jamaah haji mencapai 4 juta orang, belum lagi jutaan orang yang berdatangan selain di musim haji. Karena banyaknya pembangunan dan dilakukannya perluasan, makanya para jamaah haji dianjurkan memakai masker, untuk menghindari debu yang dapat memicu penyakit,” terang Sazli.

Terbatasnya daya tampung Masjidil Haram itulah, lanjutnya yang menyebabkan ibadah haji di berbagai dunia membutuhkan mekanisme waiting list. “Di Indonesia rata-rata waiting list mencapai 5-6 tahun. Jamaah yang tidak kebagian tempat di dalam Masjidil Haram, terpaksa beribadah di jalanan dan terowongan, kepadatan biasanya terlihat pada hari Jumat,” jelasnya.

Sementara itu pemulangan kloter 17/MES dengan jumlah sementara 452 orang asal Asahan, Binjai dan Medan dijadwalkan tiba di Bandara Polonia Medan pada Rabu (30/11) sekitar pukul 02.30 WIB. “Berarti tinggal dua kloter lagi yang ditunggu kedatangannya di Polonia Medan yaitu kloter 18/MES dan 19/MES,” bebernya. (mag-11)

Pemilik Pabrik Ditembak 6 Kali

Dibuntuti Sejak Ambil Uang di ATM

MEDAN-Kawanan perampok menggunakan senjata api (senpi) kembali beraksi di Sumatera Utara. Kali ini kejadian berlangsung pada siang hari, tepatnya di sebuah pabrik tepung di Jalan Sekolah, Keluruhan Purwodadi, Kecamatan Sunggal, Deliserdang Selasa (29/11) sekitar pukul 11.30 WIB.

Korbannya bernama Lini (26), pemilik pabrik tepung. Perempuan warga keturunan ini merupakan warga Komplek Tomang Elok, Jalan Gatot Subroto, Medan.

Saat kejadian, korban baru mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI di komplek sebuah SPBU di Jalan Medan-Binjai KM 13. Usai mengambil uang dari ATM, korban lantas bergerak pulang dengan mengendarai mobil Toyota Kijang Innova warna silver dengan nomor polisi BK 1918 JL. Namun, di jalan korban dibuntuti dua pemuda dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio tanpa nomor polisi.

Saat korban menuju pabrik tepung miliknya, di Jalan Sekolah Keluruhan Purwodadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, dan ketika korban hendak masuk ke pintu gerbang pabrik, dua lelaki dengan mengendarai sepeda motor tersebut langsung menodongkan senjata api ke arah korban.

Tak hanya itu, kedua pria itu lalu melepaskan tembakan sebanyak enam kali di bagian samping mobil sebelah kanan tepatnya di kursi pengemudi mobil. Akibatnya Lini mengalami luka tembak di tangan sebelah kanan sebanyak dua kali.
Korban yang tak berdaya dengan kondisi ketakutan hanya terdiam dan pasrah. Untung aksi kawanan perampok bersenpi dilihat warga, selanjutnya warga meneriakkan rampok ke pelaku.

Pelaku yang tidak sempat menggasak uang korban langsung melarikan diri. Alhasil barang berharga milik korban tidak ada yang hilang. Selanjutnya korban yang mengalami luka tembak dilarikan ke RS Colombia Asia di Jalan Listrik Medan untuk mendapatkan perawatan secara intensif dari tim medis.

“Saya melihat pelaku mengendari sepeda motor tanpa nomor polisi berwarna hitam bagian belakangnya, sedangkan bagian depannya berwarna putih,” ujar Yetno Sembiring (39), warga setempat kepada Sumut Pos, Selasa (29/11).

Yetno mengatakan, saat kejadian itu diri hanya berjarak sekitar 20 meter dari TKP. Begitu melihat kejadian tersebut, spontan dia berteriak. Saat ditanyai ciri-ciri pelaku, Yetno mengukapkan pelaku yang mengendarai sepeda motor mengenakan jaket warna hitam dan helm full face warna hitam. Sedangkan eksekutor, mengenakan jaket warna hitam dan penutup kepala warna hitam. “Lima kali aku dengar letusan senjata api itu,” akunya.

Kemudian salah seorang pedagang kelontong yang enggan namanya dikorankan mengatakan, saat kejadian itu dirinya langsung tiarap untuk meyelamatkan diri dari peluru nyasar. “Aku tiarap bang untuk menyalamatkan diri, aku terkejut dengar suara tembakkan itu,” ungkapnya.

Bahkan, lanjutnya, saat terjadi penembakan berapa kali, dirinya melihat korban masih menyetir mobil akhirnya berhenti tepat di depan tokonya. Korban dengan posisi terluka tidak berani keluar dari mobil serta hanya diam terpaku dengan kondisi ketakutan.

“Lini hanya diam saja di dalam mobil, kemudian mobilnya terhenti di depan kedai, selang beberapa menit baru warga datang menolong dan membawanya ke rumah sakit,” kata dia.

Dari pengamantan Sumut Pos di lokasi terpakir Kijang Innova warna silver dengan bekas peluru di kaca depan sebelah kanan sebayak 5 lubang dan bagian tengah mobil sebanyak satu lubang. Polsekta Medan Sunggal yang mendengar perampokan bersenpi langsung menurunkan personel. “Kita masih melakukan penyelidikan, sejumlah barang bukti juga kita amankan,” ungkap Kapolsekta Medan Sunggal AKP Budi Hendrawan saat dikonfirmasi.

Saat ditanya senjata api yang dilakukan pelaku, Budi mengungkapkan hasil penyelidikan sementara, pelaku menggunakan senjata api dengan jenis FN. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso yang dikonfirmasi kejadian ini membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan motif aksi penembakan tersebut. “Ya, dalam aksi itu, satu orang mengalami luka tembak di bagian tangan. Kini Tim Jahtanras Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan,” terang Heru.

Saat disinggung selongsong peluru yang diamankan jadi barang bukti, Heru belum bisa memastikan senjata jenis apa yang digunakan para pelaku. “Nanti akan diketahui senjatanya jenis apa, setelah dicek selongsong pelurunya,” terang Heru.

Hingga saat ini, Lini yang mengalami luka tembak di tangan sebelah kanan, dirawat insentif Di RS Colombia di Jalan Listrik Medan. Namun, saat wartawan koran ini hendak mengambil keterangan dari keluarga korban yang berada di Ruang Operasi Lantai II RS Colombia Asia, security melarang wartawan masuk ke dalam.
Amatan Sumut Pos di dalam RS Colombia Asia, selain keluarga Lini, petugas dari Mapolsekta Medan Sunggal juga berjaga-jaga. (gus/mag-5/jon)

Lapangan Bola Jadi Komplek Ruko, Warga dan Preman Bentrok

MEDAN-Puluhan warga Jalan Pringgan Dusun VI Pondok Seng, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, bentrok dengan sejumlah preman suruhan pengusaha developer, Selasa (29/11) pagi. Bentrok mengakibatkan lima warga terluka dan satu kendaraan milik preman dibakar.

Bentrok terjadi akibat aksi warga menolak pemagaran lapangan bola seluas 1 hektare di dusun tersebut oleh pengusaha developer, yang hendak membangun komplek ruko (rumah toko). Protes masyarakat lantas ditandingi pengusaha developer dengan mengerahkan tenaga preman. Dengan menggunakan batu dan kayu, preman suruhan pengusaha itu lantas memukul mundur warga.

Tak terima, warga yang awalnya berharap mendapat perlindungan dari puluhan petugas polisi yang berjaga di sekitar lokasi pun memberikan perlawanan. Malang, warga yang kebanyakan kaum ibu itu harus lari karena tak mau ambil risiko.

Menurut keterangan, Sopian Abas (47), seorang warga yang mengalami dagu koyak akibat terkena lemparan batu yang ditemui di lokasi bentrokan mengaku sejatinya aksi mereka untuk menghalangi truk yang membawa material pemagaran lapangan bola. “Jelas kami kecewa sama polisi. Masa warga dikeroyok, polisi diam saja. Apalagi warga kan banyak ibu-ibu, masa polisi enggak punya perasaan,” kesal warga Dusun VI Pondok Jalan Pringgan Desan Helvetia Kecamatan Medan Sunggal itu.

Satria (25), juga kena lemparan batu dada hingga lembam, sedangkan tiga warga yang belum diketahui identitasnya juga turut menjadi korban keganasan oknum preman.

Protes pemagaran lapangan bola tersebut menurut Sopian bukan tanpa alasan. Sepengetahuan mereka tanah tersebut telah dihibahkan kepada warga untuk sarana olahraga masyarakat. “Lapangan itu sudah ada sejak tahun 60-an, dan lapangan itu dijadikan tempat bermain anak-anak. Malah sering dijadikan tempat ibadah, seperti Salat Idul Fitri dan Idul Adha,” bebernya sambil memperlihatkan bekas luka di bagian pundak.

Sopian malah menuding pihak develover salah alamat menembokan tanah lapang. “Mereka sudah salah. Karena surat yang pernah diberitahu kepada kami bahwa alamat tanahnya bukan di sini, melainkan di daerah Labuhan Deli,” ucapnya.

Kepala Desa Helvetia, Petrus M Sinurat yang ditemui menyebutkan status tanah tersebut sudah dijual oleh PTPN IX sejak tahun 1990, seluas 17 hektar. “Mereka sudah beli sama PTPN, makanya mereka berani membuat pagar. Namun kita sudah membuat surat ke BPN tentang masalah ini,” terang kepala desa.

Kapolsekta Medan Sunggal AKP Budi Hendrawan menyebutkan, pihaknya kekurangan personel sehingga tak mampu mencegah bentrokan yang berlangsung selama 30 menit itu. Kericuhan baru berakhir setelah aparat keamanan mendapat bantuan dari Brimob Polda Sumut.

Budi menyebutkan sebenarnya tanah itu sudah resmi dibeli seorang pengusaha bernama Mujianto dari PTPN II. Namun warga yang selama ini memanfaatkan tanah itu sebagai sarana bermain dan olahraga merasa keberatan, sehingga kerap terlibat konflik dengan pihak Mujianto. “Ini yang ketujuh kalinya proses pemagaran dilakukan, tapi selalu digagalkan warga,” jelasnya.
Budi memastikan tidak ada pihak yang diamankan. Untuk mencegah bentrokan susulan, Budi mengaku telah menyiagakan personelnya di tempat kejadian perkara. (ari/smg)

Komisi VII DPR RI akan Panggil Gatot

JAKARTA-Komisi VII DPR yang membidangi masalah energi menyerahkan sepenuhnya kepada PT PLN (Persero) guna menyelesaikan persoalan kendala pembangunan PLTA Asahan III. Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho, diminta memahami bahwa sebagai pimpinan Pemprov Sumut, dia juga merupakan bagian dari pemerintah.
Pemerintah, melalui  Perpres No 4 tahun 2010 dan Permen ESDM No 2 Tahun 2010, sudah jelas memberikan amanat kepada PLN untuk membangun PLTA Asahan III.

“Pemda, pusat, BUMN, PLN, itu semua kan pemerintah, negara. Tentu semua bekerja untuk kepentingan rakyat,” ujar anggota Komisi VII DPR Jhoni Allen Marbun kepada koran ini di Jakarta, kemarin (29/11).
Jhoni Allen, yang juga Wakil Ketum DPP Partai Demokrat itu, menyatakan hal tersebut menanggapi rencana PLN mensomasi Gatot yang tak kunjung mengeluarkan izin lokasi pembangunan proyek setrum itu.  PLN habis kesabaran lantaran sudah 17 kali melayangkan surat ke Gatot menyangkut persoalan ini. Sikap tegas PLN ini, sebagaimana disampaikan Manajer PLTA Asahan III Robert Aprianto, didasari ketentuan dalam Perpres No 4 tahun 2010 dan Permen ESDM No 2 Tahun 2010.

Jhoni Allen berharap, ancaman somasi itu tidak sampai diwujudkan. Berkali-kali dia mengatakan, baik Pemprov Sumut maupun PLN adalah sama-sama unsur pemerintah.  Jhoni berharap, persoalan ini bisa dicarikan solusinya dengan duduk bersama.

Komisi VII DPR, lanjutnya, akan segera memanggil PLN dan Gatot. “Saya akan pertanyakan ke PLN apa masalahnya. Kalau perlu gubernur juga kita undang, apa masalahnya karena ini untuk kepentingan rakyat,” terangnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Shutan Batoegana mengatakan, sudah saatnya komisi VII DPR langsung terlibat dalam upaya menyelesaikan ganjalan proyek setrum  2×87 MW ini. Menurut Shutan, sumber persoalan yang menyebabkan buntunya masalah ini adalah adanya dua pihak yang sama-sama ngotot, tidak ada yang mau mengalah.“Yang lama sudah keluar dana, tapi negara maunya PLN. Terus bagaimana? Maka harus dicarikan jalan tengah,” cetus Shutan. (sam)

Bangun Musala Tertinggi

ARY GINANJAR

Mimpi Ary Ginanjar Agustian akhirnya menjadi kenyataan. Pada Minggu (27/11) atau tepat 1 Muharram 1433 H, lembaga yang dipimpinnya ESQ Leadership Center dan Forum Komunikasi Alumni ESQ meresmikan beroperasinya Menara 165 di kawasan Jakarta Selatan. Gedung tersebut merupakan impian lama Ary.

Ada yang istimewa pada bangunan seluas 57.000 meterpersegi dan 25 lantai tersebut. Selain di puncak gedung ada tulisan Allah dengan menjadi ikon gedung, ada musala seluas 565 meterpersegi di lantai paling atas. “Musala tersebut akan menjadi tempat ibadah tertinggi di Jakarta,” kata Ary.

Dia menuturkan, Menara 165 dimiliki oleh ribuan alumni ESQ, pemegang saham terbesarnya adalah Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa, penyelenggara kegiatan peduli dhuafa.  “Nantinya ada satu lantai di Menara 165 ini yang diperuntukkan bagi kaum duafa,” ujar Ary. (ken/agm/jpnn)

Niat Saya Ditembak Mati Koruptor

Jakarta- Calon pimpinan (capim) KPK Abdullah Hehamahua mengaku siap memerangi korupsi. Bahkan penasihat KPK berusia 63 tahun itu berniat ditembak mati koruptor.  “Niat saya ditembak mati koruptor dan bukan mati di atas tempat tidur. Itu niat saya,” ujar Hehamahua sambil mengacungkan tangannya saat uji kelayakan dan kepatutan capim KPK, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11). Sontak setelah mendengar niatan Hehamahua ini, seluruh anggota Komisi III bertepuk tangan.

Hehamahua juga menceritakan awal mula ia tergugah mendaftarkan diri menjadi capim KPK. Menurut Hehamahua saat itu ia mendengar cerita seorang siswa SD di Jatim melaporkan guru sekolahnya yang menyuruh memberikan contekan kepada semua temannya.

“Kejadian itu mengganggu nurani saya. Korupsi ini perang luar biasa,” kata Hehamahua dengan nada berapi-api.

Sementara, Ketua Komisi III DPR Benny K Harman mempertanyakan alasan calon pimpinan (Capim) KPK Abdullah Hehamahua menayangkan foto-foto orang gantung diri, tawuran dan kerusuhan.

“Saya mau tanya apa motif Bapak menayangkan gambar-gambar tersebut ? Apa Bapak ingin koruptor digantung dan dibakar seperti itu?” tanya Benny, saat uji kelayaan dan kepatutan capim KPK. Sebelumnya, Abdullah menayangkan beberapa foto mengenai realitas kehidupan yang terjadi di Indonesia. Berikut kejadian-kejadian tragis yang dialami masyarakat, seperti tawuran, gedung sekolah yang bobrok hingga foto orang yang terlindas di rel kereta.

Anggota Komisi III, Ahmad Basara juga menanyakan hal yang sama. “Apakah ini provokasi?” tanya politisi PDIP ini dalam acara yang sama. Abdullah pun menjelaskan maksud ia mempertontonkan foto-foto tersebut.

“Saya ingin menunjukkan dampak korupsi bisa hingga ke semua lini masyarakat,” jelas Abdullah.
Ia pun mengajak semua masyarakat melapor dugaan korupsi kepada KPK, jaksa atau polisi. Namun Abdullah juga ingin mengajak pelapor untuk menjadi saksi.

“Banyak yang lapor tapi banyak yang takut jadi saksi karena yang dilaporkan merupakan bos atau masyarakat untuk berani memberantas korupsi,” imbuhnya. (net/bbs)

Kejatisu Sita Aset PT Bahari Dwi Kencana

Kredit Tanpa SOP di Bank BNI Cabang Medan

MEDAN- Kasi Pidsus Kejatisu, Jufri Nasution SH mengatakan Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara menyita lahan seluas 9 hektar beserta bangunan perkantoran dan pabrik di Aceh Tamiang.
“Penyitaan lahan tersebut terkait perkara penyaluran kredit Rp129 miliar tanpa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan BNI Cabang Medan terhadap PT Bahari Dwi Kencana Lestari (BDKL),” ucap Jufri Nasution.

Penyitaan lahan milik PT Bahari Dwi Kencana Lestari, yang berada di Aceh sudah dilakukan, Selasa pagi.
“Penyitaan tersebut sudah dilakukan mulai tadi pagi (Salasa, Red) tim penyidik sudah berangkat dari kemarin, dan malam ini sedang menuju pulang ke Medan. Aset milik PT BDKL terkait kredit tanpa SOP yang dilakukan Bank Negara Indonesia Cabang Medan,” ucap Jufri.

Aset yang disita tersebut, sambung Jufri, akan disita untuk negara guna dilelang, namun pasti menunggu hasil putusan pengadilan.“Aset tersebut disita apakah akan dijual itu tergantung dari putusan pengadilan, karena memang aset dibeli dari adanya indikasi penyelewengan di BNI,” ujar Jufri.

Sekadar diketahui, kasus kridit tanpa SOP yang dilakukan Direktur PT Bahari Dwi Kencana Lestari Boy Hermansyah Desember 2010. Boy Hermansyah  mengajukan kredit untuk pengembangan investasi salah satu lahan sawit yang dibelinya dari PT AC seluas 3.400 hektar, tepatnya di daerah Aceh Timur. Kebun itu kemudian dijadikan agunan dalam pengajuan kredit investasi ke BNI Cabang Medan senilai Rp129 miliar.

Dari hasil pemeriksaan mereka terhadap beberapa saksi dan Direktur PT AC selaku pemilik lahan itu, ternyata lahan seluas 3.400 hektar itu belum dibeli Boy Hermansyah, sehingga pengajuan kredit itu telah menyalahi aturan atau standar operasional prosedur (SOP). (rud)

Hakim Berang, Saksi Berbelit-belit

RE Siahaan Kembali Disidang

MEDAN-Sidang dugaan korupsi dana sosial dari APBD Pemko Pematang oleh mantan Wali Kota Pematang Siantar Robert Edison Siahaan kembali digelar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan, Selasa (29/11).
Sidang lanjutan dengan agenda menghadirkan saksi mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pem ko Pematang Siantar, Dona Tua Lubis oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Irene Putrie SH. Dihadapan ketua majelis hakim Tipikor Medan Jonner Manik SH, Kepala Penanaman Modal Kota Pematang Siantar ini memberikan keterangan berbelit-belit dan lebih banyak tidak menguasai masalah.

“Saudara (saksi) bagaimana ini, sebagai mantan kepala Dinas PU Siantar, masak tidak mengetahui kemana dana proyek pemeliharaan yang dikerjakan oleh PU sendiri,” tegas Jonner Manik.

Ketika disinggung hakim soal dana rehabilitasi dan pemeliharaan Dinas Pekerjaan Umum (PU) tahun 2007 sebesar Rp8,3 miliar dan dana bantuan sosial (bansos) Rp2,2 miliar.

“Saya tidak mengetahui dana itu pak hakim, soalnya bukan saya yang mencairkan anggaran pe ngerjaan proyek itu. Memang pekerjaan itu ada dan tidak fiktif,” ujar saksi.

Karena keterangan saksi mulai berbelit-belit, atas pertanyaan kuasa hukum terdakwa RE Siahaan Sarbuddin Panjaitan, maka hakim anggota Suhartanto SH, angkat bicara dengan tegas.

“Saudara saksi, saudara itu disumpah jadi harus memberikan keterangan dengan baik dan benar-benar, jangan berbelit-belit yang membuat persidangan jadi bingung.Tahu tidak, saudara ada pidananya memberikan keterangan palsu di persidangan,” tegas Suhartanto pada  Dona Tua.

Setelah mendengarkan ancaman tersebut, saksi yang mulai tam bah bingung dalam memberikan keterangannya di depan persidangan, saksi hanya terdiam saja.

“Saya benar-benar tidak tahu pak hakim, soal aliran dana itu digunakan apa saja dan kemana saja. Proyek itu memang dikerjakan tapi saya tidak tahu kemana dana itu,” ujar saksi.
Sementara itu kuasa hukum terdakwa, yakni Sarbudin Panjaitan menanyatakan perihal keterangannya di dalam BAP KPK.
“Saudara saksi apakah keterangan yang saudara berikan pada penyidik KPK itu benar. Kalaupun benar keterangan itu, kenapa saudara memberikana keterangan di persidangan ini berbelit-belit, apakah saudara di paksa oleh penyidik KPK?” tanya Sarbudin Panjaitan.(rud)

Syria Bunuh 256 Bocah

Dicegah Agar tak Jadi Pendemo

DAMASKUS- Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menguak kekejaman militer Syria untuk mempertahankan rezim Presiden Bashar al-Assad. Satu diantaranya dengan cara menembak mati anak-anak yang berusia dua tahun agar tak tumbuh menjadi seorang demonstran.

Seperti dilaporkan dilaporkan panel ahli independen PBB menyebutkan aksi penembakan terhadap anak-anak itu sudah berjalan sejak Maret lalu, pada November ini tercatat sebanyak 256 anak tewas dalam kejahatan kemanusia dan 3.500 orang lainnya tewas dalam aksi unjuk rasa di Syria.

Kemarin, Senin (27/11) waktu setempat satu dari ratusan anak yang dibantai militer sejak Maret lalu itu merupakan anak perempuan berusia dua tahun, yang saat itu berada dalam kerumunan aksi gelombang protes di Kota Latakia, Syria.

Ketua tim Panel independen Paulo Pinheiro yang merupakan dosen asal Brazil menyebutkan, studi lainnya yang dilakukan yakni ada tindakan kekerasan seksual terhadap pria dewasa maupun yang belia mengalami kekerasan seksual di fasilitas tahanan militer. “Siksaan diberlakukan, tanpa memandang pada orang dewasa atau anak-anak,” demikian dilaporkan panel ahli Dewan HAM PBB.

“Pasukan pemerintah Syria menggunakan kekuatan secara berlebihan untuk melawan pemrotes tak bersenjata, sementara sniper membidik target bagian atas tubuh, juga kepala para demonstran,” ujarnya.
Paulo juga membeberkan temuannya tentang tindakan pasukan Syria bekerjasama dengan milisi diberi perintah tembak sampai mati untuk melawan para demonstran.

“Tindakan kriminal yang dilakukan militer termasuk penyiksaan, pemerkosaan, dan kekerasan seksual dalam bentuk lain. Kami punya bukti yang kuat soal itu,” katanya seperti dimuat Daily Mail.

Meski para anggota panel dan stafnya tidak diizinkan masuk Syria, komisi mengaku, mereka telah mewawancarai 223 korban dan saksi, termasuk para pembelot dari militer atau pasukan keamanan Syria. Seorang pembelot mengaku menyaksikan penembakan bocah dua tahun di Latakia. Pelaku mengklaim, ia harus mengambil nyawanya, agar ia tak tumbuh menjadi demonstran kelak.

Selain menunjuk Pinheiro, Dewan HAM PBB juga menunjuk pakar HAM perempuan asal Turki, Yakin Erturk dan seorang warga AS, Karen Abu Zayd untuk menyelidiki kekerasan yang terjadi di Syria.
Menanggapi hasil investigas tersebut, sejumlah pejabat Syria enggan berkomentar langsung. Tapi, mereka bereaksi keras atas keputusan Liga Arab yang sepakat menjatuhkan sanksi ekonomi ke Syria sebagai upaya agar rezim Presiden Bashar al-Assad segera menghentikan kekerasan atas aksi-aksi protes dari sebagian rakyat yang menentangnya. (bbs/jpnn)
Terpisah, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim Al Thani mengatakan, sanksi dijatuhkan sebagai bagian pertanggunjawaban sebagai manusia untuk menghentikan pembunuhan, bahkan pembantaian kepada rakyatnya sendiri. (bbs/jpnn)

Keracunan Makanan, Ying Luck Diopname

BANGKOK – Perdana Men teri (PM) Thailand Ying luck Shinawatra sakit. Kemarin (29/11), pemimpin 44 tahun itu terpaksa dibawa ke Rumah Sakit Praram 9 di Kota Bangkok, karena menderita diare. Kabarnya, dia keracunan makanan setelah menyantap seafood.

“Beliau terkena diare karena keracunan makanan,” kata Jubir Pemerintah Thailand, Titima Chaisang, dalam jumpa pers di ibu kota kemarin. Karena sakit, dia tak bisa memimpin rapat kabinet mingguan.  Wanita berparas cantik itu terpaksa membatalkan pertemuan dengan beberapa menteri Kabinet Singapura.

Untuk sementara, seluruh tugas dan tanggungjawab Yingluck sebagai kepala pemerintahan Thailand diambil-alih Wakil PM Yongyuth Wichaidit. Termasuk, tanggungjawab memimpin rapat mingguan dan tugas menemui Kabinet Singapura.  Tapi, Yingluck tetap menjadwalkan kunjungan ke Vietnam  (30/11).

Wakil Direktur Rumah Sakit Praram 9, Athit Jiranaisilavong membenarkan Yingluck menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. (afp/ao/tn/hep/ami/jpnn)