25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14368

Rusia Segera Tembakkan Rudal Iskander

Sistem Pertahanan NATO Akan Dihancurkan

MOSKOW- Presiden Rusia Dmitry Medvedev menegaskan akan menembakkan rudal untuk menghancurkan sistem pertahanan rudal NATO di Eropa. Kebijakan itu tanpa memperdulikan perjanjian yang diteken dengan Amerika Serikat (AS). Langkah itu diambil jika tuntutan Rusia soal sistem pertahanan NATO tetap diacuhkan.

Kebijakan menghancurkan sistem pertahanan itu dikarenakan, program yang diajukan Rusia untuk persenjataan NATO ditolak AS. Akibatnya, Medvedev panas dan sampai saat ini belum ada perubahan tentang kebijakan tersebut. Medvedev mengatakan, Rusia akan menembakkan rudal balistik baru berkemampuan lebih canggih dalam menembus sistem pertahanan musuh. Rusia akan mematikan sistem anti-rudal yang dimiliki oleh NATO dan AS. Jika gagal, maka Medvedev punya rencana B.

“Rusia akan menurunkan persenjataan dengan sistem serang canggih di barat dan selatan negara ini. Satunya adalah rudal Iskander di wilayah Kalinigrad. Hal itu kami lakukan agar bisa menghancurkan semua sistem pertahanan rudal AS di Eropa,” kata Medvedev seperti dilansir dari kantor berita CNN, Rabu (23/11).

Ancaman Medvedev ini dilayangkan menyusul rencana NATO membangun pusat pertahanan rudal di beberapa negara Eropa, di antaranya Polandia, Rumania dan Turki. NATO mengatakan sistem pertahanan yang rampung 2020 dimaksudkan mengantisipasi serangan dari Timur Tengah, seperti Iran, bukan untuk menyerang Rusia.
NATO telah meminta Rusia untuk bergabung dalam program tersebut. Namun, Rusia tidak puas dengan negosiasi yang dilakukan. Medvedev khawatir sistem pertahanan rudal akan digunakan untuk menyerang senjata nuklir Rusia yang menjadi andalan negara tersebut sejak berakhirnya Perang Dingin.

Dia menginginkan perjanjian hukum tertulis untuk mencegah hal itu. AS dan NATO menjamin persenjataan tidak akan digunakan untuk menyerang Rusia. Namun, AS menyatakan tidak dapat mengeluarkan dokumen yang mengikat. AS mengatakan, dokumen itu hanya akan membatasi kinerja sistem pertahanan dalam menjalankan fungsinya.

Langkah Rusia ini mengancam perjanjian baru mengenai kendali senjata dengan AS yang ditandatangani Barack Obama dan Medvedev tahun lalu. Perjanjian START (Strategic Arms Reduction Treaty) adalah perjanjian kedua negara untuk mengurangi tindakan agresif dan penggunaan senjata. Perjanjian sebelumnya ditandatangani oleh Presiden AS George Bush dan Presiden Rusia Mikhail Gorbachev pada Juli 1991.

“Kondisi di mana perjanjian START dibatalkan, dan opsi kali ini merupakan yang tercantum dalam perjanjian,” katanya.

Ancaman Presiden Rusia Dmitry Medvedev akan menghancurkan sistem pertahanan rudal NATO di Eropa jika AS terus mengabarkannya. Pihak Gedung Putih mengatakan program yang dijadwalkan rampung pada 2020 tersebut tetap akan berjalan.

Juru bicara dewan keamanan nasional di Gedung Putih, Tommy Vietor, berusaha meyakinkan bahwa program pertahanan rudal yang tengah dibangun tidak akan membahayakan nuklir Rusia. “Pada berbagai kesempatan kami sudah menjelaskan ke Rusia, bahwa sistem pertahanan rudal di Eropa tidak akan mengancam pertahanan Rusia,” kata Vietor, dilansir dari Reuters.

Proses pembangunan sistem pertahanan masih terus dilakukan di Eropa timur, tidak peduli ancaman Rusia. NATO dan AS membangun sistem pertahanan rudal berbasis darat dan laut, yaitu SM-3 interceptors, di Polandia, Rumania dan Spanyol. Sementara sistem radar akan dipusatkan di Turki.

Pembangunan sistem ini dilakukan secara bertahap. Saat ini sistem pertahanan rudal dilakukan AS dari kapal induk di lautan. Pada tahun 2015, basis sistem pertahanan sudah berdiri di empat negara tersebut. Tahap ketiga dan keempat akan dilakukan hingga rampung pada 2020. (bbs/jpnn)

Presiden Yaman Mundur

SANAA- Tuntutan demonstran di Sanaa, Yaman berbuah keberhasilan. Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh akhirnya menandatangani pakta perjanjian mundur dari jabatannya. Setelah mundur, Saleh rencananya akan berobat ke New York, Amerika Serikat (AS).

Demikian disampaikannya Saleh kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam percakapan via telepon, seperti dilansir  kantor berita AFP, Kamis (24/11).

“Saleh bilang ke saya, kalau dia (Saleh, Red) akan datang ke New York usai menandatangani kesepakatan untuk mendapatkan perawatan medis,” ucapnya.

Ban mengaku senang bila Saleh datang ke New York. Bahkan, sangat senang lagi apabila Saleh benar menemuinya. Kesenangan itu meluap jadi gembira ketika perkembangan positif atas situasi di Yaman.

Saleh akhirnya bersedia menandatangani kesepakatan yang diprakarsai Dewan Kerja Sama Teluk alis Gulf Cooperation Council (GCC) pada Rabu (23/11) waktu Riyadh, Arab Saudi. Ditandatangani nya perjanjiaan Saleh  mundur dari Presiden Yaman. (bbs/jpnn)

Mantap di ISL Perangkat Pertandingan IPL Dicueki

MEDAN- Perangkat pertandingan yang ditugaskan PSSI ke Kota Medan untuk laga PSMS versus Persebaya Minggu (27/11), terlantar. Itu karena PSMS telah memastikan akan main di Indonesian Super League (ISL) gawean PT Liga Indonesia, ketimbang main di Indonesian Primer League (IPL) karya PSSI.

Bustami yang ditugaskan sebagai Pengawas Pertandingan (PP) pun bingung. “Saya ditugaskan resmi oleh PSSI sebagai PP PSMS kontra Persebaya. Wasit pertandingan juga akan menyusul tiba di Medan. Sejak pagi saya menunggu siapa yang bisa dikonfirmasi, tapi belum ada jawaban,” ungkap Bustami, di Mes Kebun Bunga, Kamis (24/11).

Bustami juga mengaku, dirinya mengetahui kabar soal beralihnya PSMS ke ISL. Namun tugas membuatnya tetap datang. Untuk itu, dia berharap pihak PSMS memberikan kejelasan terkait ketiadaan tanggapan atas kedatangannya tersebut.
“Saya sudah tanya pak Idris dan menunggu arahan dari dia. Kalau memang tak ada pertandingan, saya pulang.Tapi saya perlu surat untuk disampaikan kepada PSSI, karena saya ditugaskan resmi. Dan kalau tidak bertugas juga harus diberitahukan secara resmi,” terangnya lagi.

Sementara itu,  pria yang selama ini mengaku CEO PSMS, Idris saat dikonfirmasi terlihat enggan mengomentari datangnya perangkat pertandingan tersebut. “No comment, mereka datang ya datang,” ujarnya. Selain itu, Idris juga menyebutkan baik konsorsium ataupun PT LI belum juga memberikan dana kepada PSMS. Lantas kenapa pihaknya yakin memilih liga super?. “Liga super lebih jelas,” pungkasnya. (saz)

Nanda: Gak Ada Itu PSMS Tandingan

Kesiapan tim PSMS tandingan atau PSMS yang akan main di IPL sebagai pengganti PSMS yang lebih memilih berlaga di ISL semakin jelas. Kamis (24/11) siang, tim sukses penggagas PSMS tandingan menggelar rapat di Hotel Danau Toba.

Pertemuan itu dihadiri beberapa pengurus klub pemilik PSMS, seperti Putra Buana, Medan Putra, P0 Polisi, PS Kinantan dan lainnya. Selain itu, juga tampak M Khaidir yang disebut bakal jadi pelatih PSMS IPL serta beberapa pemain di antaranya Mahmud Aziz dan Aswin Sitorus.

Sebelumnya direncanakan, tim PSMS IPL akan menggelar konferensi pers resmi terkait pembentukan tersebut, namun gagal lantaran masih melengkapi berkas tanda tangan Ketum PSMS Rahudman Harahap.

Sementara pihak PSMS yang akan ikut ISL, Iswanda Ramli menjawab singkat soal masalah ini ketika dikonfirmasi kemarin malam. “Gak ada itu PSMS tandingan,” katanya singkat.  (saz)

Arema Indonesia pun Terlantar di Jayapura

JAKARTA – Dualisme kompetisi di tanah air mulai memakan korban. Kemarin skuad Arema Indonesia terlantar di Jayapura. Tim besutan Milomir Seslija terbang jauh-jauh ke Jayapura untuk melakoni laga perdananya di ajang Indonesian Premier League (IPL) melawan tuan rumah Persipura pada Sabtu besok (26/11).

Tapi pada kenyataanya Persipura lebih memilih ikut kompetisi Indonesian Super League (ISL) yang diselenggarakan PT Liga Indonesia (PT LI). Saat Arema tiba di Jayapura, Persipura sendiri sibuk tampil di semifinal turnamen pramusim Inter Island Cup (IIC) 2011 yang digelar PT LI.

Dan tanggal 26 November, di mana oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), pelaksana IPL, ditetapkan sebagai tanggal pertandingan antara tuan rumah Persipura melawan Arema, Stadion Mandala masih digunakan untuk menggelar final IIC Cup 2011.

Skuad Arema Indonesia yang berkekuatan 19 pemain tiba kemarin pagi mendarat di Bandara Sentani Jayapura. Mereka sama sekali tidak mendapat sambutan dari panpel Persipura. Untuk menuju hotel tempat tim menginap para pemain akhirnya naik taksi bandara.Saat dihubungi tadi malam, Media Officer Arema Indonesia Noor Ramadhan yang ikut dalam rombongan tim mengatakan timnya harus terbang ke Jayapura untuk mengikuti jadwal yang disusun PT LPIS. “Mau tidak mau kami harus berangkat. Sebab menjelang kami berangkat tidak ada perubahan jadwal yang diberikan PT LPIS,” kata Noor.

Sementara itu, Ketua Panpel Persipura Fachruddin Pasolo yang ditemui tadi malam disela pagelaran semifinal Inter Island Cup 2011 di Stadion Mandala dengan tegas menolak dikatakan mencueki apalagi menelantarkan tim Arema Indonesia.

“Memang tidak ada perintah kepada saya dari manajemen untuk menyambut Arema,” cetus Fachruddin. “Dalam SK saya diperintahkan hanya untuk mengatur penyelenggraan pertandingan semifinal dan final Inter Island Cup dan ISL, titik,” sambungnya. (ali/jpnn)

Wali Kota Dituding Ingkar Janji, Kadisdik Medan tak Juga Dicopot

Rahudman: Nantilah Itu…

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap  belum menepati janjinya untuk mencopot Kepala Dinas Pendidikan Medan Hasan Basri dari jabatannya. Ini terbukti dengan pelantikan 196 pejabat struktural di lingkungan Pemko Medan yang digelar di Aula SMK Negeri 8 Medan, Jalan Dr Mansyur, Rabu (23/11) kemarin.

Dari seratusan pejabat yang dilantik itu, tak ada nama Hasan Basri masuk dalam daftar pejabat yang dilantik. Padahal, sebelumnya Rahudman telah menyampaikan kalau dirinya akan melakukan mutasi terhadap tujuh pejabat eselon II termasuk Hasan Basri. Kontan, sikap Wali Kota Medan ini menuai reaksi keras dari kalangan anggota DPRD Medan.

Wakil Ketua Fraksi PDS, Paulus Sinulingga mengaku kecewa, karena Hasan Basri belum juga dicopot dari jabatannya.
“Wali kota bukan saja menggantung pelantikan Kadisdik Medan Hasan Basri. Tapi, sudah mengabaikan aspirasi masyarakat, ini membuktikan kalau wali kota tidak aspiratif lagi dengan desakan pencopotan Hasan Basri terkait kasus Penerimaan Siswa Baru (PSB). Padahal, sudah disampaikan ke media, apa belum ada pengganti Hasan Basri. Saya rasa masih banyak yang lebih baik lagi dan memenuhi persayaratan,” kata Paulus Sinulingga.

Menurutnya, Komisi B akan terus menedesak Wali Kota Medan untuk mencopot Hasan Basri dari Kadis Pendidikan Kota Medan. Karena, kata Paulus, target utama dari rekomendasi Komisi B adalah mengganti Kadisdik Medan.

“Wali kota sebagai pimpinan harus bisa mengambil sanksi tegas tanpa membuat persoalan ini semakin panjang. Jangan menunggu-menunggu hingga sampai Desember,” jelasnya.

Paulus Sinulingga mengaku, Wali Kota Medan Rahudman Harahap sudah berbohong, karena pencopotan Kadisdik Medan Hasan Basri tidak dilakukan secara bersamaan saat Pemko Medan melakukan pelantikan terhadap 196 pejabat struktural di lingkungan Pemko Medan.

“Wali kota sudah bohong. Padahal sudah menyampaikan ke publik melalui media akan segera melakukan pelantikan pergantian Kadisdik Medan. tetapi sampai sekarang tidak ada pergantian,” kata Faulus.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang dikonfirmasi wartawan koran ini hanya tersenyum. “Nantilah itu,” ujarnya sambil berlalu menaiki mobil dinasnya, Kamis (24/11).

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemko Medan, Parluhutan menjelaskan, pelantikan pejabat eselon II memang belum dilakukan. “Memang belum nanti akan menyusul,” ungkapnya.

Sementara Kadisdik Kota Medan, Hasan Basri yang ditemui di Balai Kota Medan mengaku belum yakin dengan rekomendasi tersebut.

“Rekomendasi itu betul atau tidak, harus dicek. Karena saya dan kepala sekolah merasa tidak pernah dipanggil Komisi B DPRD Medan. Secara juknis yang menerima siswa tersebut adalah kepala sekolah dan tidak ada hubungannya dengan Kadisdik,” jelasnya. (adl)

USU-Konsul Jepang Gelar Bunkasai

MEDAN-Departemen Sastra Jepang bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Jepang di Medan dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) USU Medan, menyelenggarakan pesta kebudayaan Jepang atau Bunkasai. Kegiatan yang berlangsung tiap tahun ini merupakan penyelenggaraan keempat kalinya yang dilaksanakan di Fakultas Ilmu Budaya.

“Animo masyarakat cukup besar dalam memeriahkan acara Bunkasai ini. Setidaknya dalam acara ini kita melibatkan semua kalangan tak hanya pelajar namun juga generasi muda padan umumnya,”ungkap koordinator acara, Muhammad Fauzan, saat ditemui di FIB USU Medan, Kamis (24/11).

Dekan FIB USU Dr Syahron Lubis,MA didampingi PD III FIB USU, Drs Yuddi Adrian M MA dalam sambutannya memberikan apresiasi yang cukup tinggi dalam memeriahkan festival budaya Jepang yang diselenggarakan di kampus FIB.

“Kegiatan pesta budaya Jepang ini merupakan rangkaian kegiatan memperingati Dies Natalis FIB USU ke-46. Dengan ini kita akan terus mendukung dan membantu kegiatan seperti ini terutama yang berhubungan dengan kejepangan,” sebutnya.

Sementara itu Rektor USU, Prof DR dr Syahril Pasaribu DTM&H MSc mengatakan jika kegiatan tersebut untuk mempererat silatutahmi antara masyarakat Indonesia dan Jepang.

“Saya menyambut baik kegiatan positif yang telah diselenggarakan panitia bekerjasama dengan konsulat Jenderal Jepang Medan. Saya berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan. Semoga saja hubungan masyarakat Indonesia dengan Jepang dapat terjalin lebih erat di masa-masa mendatang,”ujar Syahril.

Kegiatan Festival Kebudayaan Jepang (Bunkasai) tahun 2011, yang berlangsung selama tiga hari  yakni 24-26, mengambil tema reaching new spirit atau meraih semangat baru yang diisi dengan berbagai kegiatan. Diantaranya yakni Foto Yukata (menggunakan pakaian Jepang), Motchitsuki (seni membuat kue motchitsuki), Shodou (seni kaligrafi Jepang), Bon Odori (tarian tradisional Jepang), Omikoshi (arak-arakan Jepang), Japanese Style (peragaan kostum Jepang) serta beragam kegiatan lain yang menggambarkan kebudayaan Jepang.

Panatauan wartawan koran ini di lokasi kegiatan, puluhan peserta Japan Style terlihat antusias dalam meramaikan acara bunkasai yang diselenggarakan mahasiswa fakultas ilmu budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Acara yang dibuka oleh  Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada ini turut memamerkan beragam  gaya dan style dari tokoh komik dan busana ikon bangsa Jepang. (uma)

Pemilik Pool Liar Turunkan Plang Sendiri

MEDAN-Penertiban pool dan agen bus liar yang dilakukan oleh tim gabungan dari Dishub, Polresta Medan dibantu Satpol PP memasuki hari ketiga. Hasilnya, pemilik usaha mulai sadar dan beberapa di antaranya sudah mulai menurunkan plang usaha dan tidak menyalahgunakan izin loket.

Dari hasil penertiban yang dilakukan kemarin (24/11), di empat titik yakni di Jalan Laksanan Jalan Puri, Jalan SM Raja dan Jalan HM Jhoni, terdapat dua pemilik usaha yang telah menurunkan plang usahanya sendiri serta tidak melakukan aktivitas di loket bus.

Seperti loket bus di Jalan SM Raja, CV AMS serta loket bus di Jalan Puri CV Surya Intan Nusa.
Dari pantauan wartawan koran ini di dua loket, selain tidak ada lagi plang usaha, juga tidak ada aktivitas, bahkan tidak terlihat ada penumpang dan penjualan tiket.

“Memang kalau dilihat saat ini ada beberapa pengusaha yang mulai sadar dan sudah menurunkan plang usahanya sendiri. Bahkan, juga tidak ada aktivitas,” kata Kanit Dikyasa Satlantas Medan, AKP Rosmawati, Kamis (24/11).
Dikatakan Rosmawati, begitupun masih tetap ada loket bus yang menyalahgunakan izin loket dan menjadikan loket yang seharusnya untuk membeli tiket menjadi tempat menurunkan dan menaikkan penumpang (pool bus liar).
“Beberapa loket memang yang kita tertibkan masih terlihat ada aktivitas, makanya plangnya langsung kita turunkan. Namun, dari penertiban tidak ada kendala hanya saja kita tidak menemukan armada bus di lokasi,” ujar Rosmawati.
Untuk itulah, lanjut Rosmawati, pihaknya kemungkinan akan melakukan razia di malam hari. Sebab, beberapa hari ini ditemukan masih ada pemilik usaha yang kucing-kucingan dan mengoperasikan angkutannya setelah jam 18.00 WIB.
“Kita seser lagi beberapa loket bus dalam beberapa hari ini. Kalau memang kita temukan mereka beroperasi di malam hari, maka bukan tidak mungkin kita akan melakukan razia malam,” terangnya.

Empat titik yang ditertibkan dimulai dari Jalan laksana, di loket bus CV Prima Jasa Transport, CV Duta Sarana, CV Rosida Jaya, CV Kurnia Tamora Ekspres. CV Rian Jaya Mobil Tour. Dilanjutkan di Jalan Puri, yakni di loket bus CV Puri Jaya Tour, CV Surya Intan Nusa. Tim juga kembali menertibkan loket bus di Jalan SM Raja,  yakni loket bus CV Bagus Holiday, CV AMS, CV Trans 88, CV Raja Taksi Trans, CV Ridha Taksi Travel, CV Simanja Trans. Serta loket bus di Jalan HM Jhoni yakni CV Karya Agung.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Armansyah menyebutkan, penertiban akan terus dilakukan hingga 20 hari mendatang. “Kita akan terus melakukan penertiban baik angkutan juga becak termasuk penertiban sepeda motor,” kata Armansyah.

Dijelaskan Armansyah, dari penertiban yang dilakukan  untuk kendaraan sudah tidak akan diproses secara komperhensif, jika berkaitan dengan pemeriksaan kelengkapan berkas pengemudi seperti SIM dan STNK dilakukan oleh polisi di Adinegoro, sedangkan kelangkapan kartu pengawasan (KPS) dan speksi kendaraan dilakukan oleh Dishub di Jalan Kayu Putih.

Dalam kesempatan itu, Armansyah juga menyebutkan, dari dua hari penertiban yang telah dilakukan ada beberapa kendaraan yang ditindak yakni becak bermotor 48 unit yang ditahan di Jalan Kayu Putih, dan angkutan sebanyak 30 unit.

“Untuk becak plat hitam tidak akan kita keluarkan, sementara yang lainnya masih bisa kita keluarkan asal pengusahanya mengurus KPS becak dan speksi angkutannya,” terang Armansyah. (adl)

Mahasiswa Harus Saling Kenal

Masalah sepele sering menjadi pemicu bentrok antar mahasiswa di kampus. Hal itu bisa diantisipasi. Caranya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Jhonson P Siahaan dengan Dosen Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen, Roida Nababan SH MH.

Kenapa sering terjadi bentrok antar mahasiswa di kampus?
Hal itu disebabkan karena antar mahasiswa di dalam kampus kurang berinteraksi. Jika terjadi interaksi yang membangun karakter, maka tidak akan terjadi. Mahasiswa itu tidak menyadari kalau perbedaan itu indah. Makanya kita harus menyatukan perbedaan itu dan sudah tidak waktunya untuk berkelahi lagi. Jadi, menurut saya solusinya mahasiswa itu harus saling berinteraksi dengan mahasiswa yang lain. Jika ada permasalahan, hendaklah diselesaikan dengan kepala dingin. Tidak hanya itu, mahasiswa harus lebih sering diberikan kegiatan yang membangun dan kegiatan positif.

Selain itu apa lagi?
Dengan MoU diharapakan semua saling mengisi satu sama lain. Tidak hanya itu MoU juga harus dilakukan kepada semua universitas/perguruan tinggi agar kampus bisa nyaman lagi. Sudah selayakanya MoU ini dilakukan karena polisi juga bagian dari masyarakat dan memang sudah tugasnya menjaga Kamtibmas. Jadi marilah kita sama-sama menjaga.

Apa saran Anda?
Saran saya kepada mahasiswa harus mengutamakan kegiatan positif dan mengikuti proses belajar mengajar serta jangan membuat kerusuhan lagi. Kepada dosen, dekan dan pegawai, hendaklah menjadi tempat para mahasiswa konseling dengan begitu mahasiswa tadi bisa merasa di rumah sendiri. Kepada orangtua diminta agar orangtua lebih memantau kegiatan anaknya dan memperhatikan anaknya. Tidak hanya itu, orangtua juga harus menekankan nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai sosial. Untuk petugas kepolisian diminta menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang diperintahkan.(*)

Kuli Merangkap Pengedar Sabu

Afrizal alias Rizal (38), warga Jalan Perhubungan, Dusun XI, Desa Cinta Rakyat, Percut Seituan harus mendekam dalam tahanan Mapolsekta Percut Sei Tuan.

Pasalnya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan itu ditangkap polisi karena merangkap sebagai pengedar sabu-sabu. Saat ditangkap dari tangan Rizal polisi menyita 5 gram sabu-sabu seharga Rp5 juta.
Rizal berhasil ditangkap Rabu (23/11) sekira pukul 10.30 WIB, setelah menjadi target operasi polisi beberapa hari terakhir ini. Pria beranak dua itu ditangkap saat melakukan transaksi sekira 200 meter dari Simpang Lambok, Jalan Gereja, Desa Percut Seituan.

Rizal yang saat itu megendarai sepeda motor langsung ditangkap polisi. Rizal terkejut saat dipepet petugas polisi. Kontan Rizal membuang paket sabu yang telah dibalut dengan plastik hitam yang ada  di tangan kirinya. Selanjutnya, polisi memboyong tersangka dengan barang bukti sabu-sabu ke Mapolsekta Percut Seituan.

Rizal mengaku membeli sabu-sabu dari Ucok. Sabu-sabu itu diantar oleh anak buah Ucok dengan harga Rp5 juta. Rizal mengatakan menjadi nekat pengedar karena gajinya sebagai kuli bangunan tidak cukup untuk membiayai kedua anak dan istrinya.

Kapolsekta Percut Sei Tuan, Kompol Maringan Simanjuntak saat dikonfirmasi mengatakan, tersangka masih diperiksa dan kasusnya akan dikembangkan untuk menangkap bandarnya. (gus)