25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14385

Remaja Berprestasi Tanpa Narkoba

Penyuluhan dan Promosi Kesehatan DPPE-RI di SMA Cerdas Murni Tembung

Ratusan perwakilan siswa SMA sederajat antusias menghadiri kegiatan Penyuluhan dan Promosi Kesehatan di Aula SMA Cerdas Murni Jalan Beringin Tembung, Percut Sei Tuan, Sabtu (19/11).

PENYULUHAN dan promosi kesehatan ini mengangkat tema ‘Remaja Berprestasi Tanpa Narkoba’ yang diadakan Dewan Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Republik Indonesia (DPPE-RI). Empat pembicara tampil dalam acara ini yakni Ketua LSM DPPE-RI Fadli Kaukibi SH CN, Sekretaris DPPE-RI Hendri Adi SH, Penasehat DPPE-RI Kurnia Hidayat dan Mora Indah Simamora (aktivis Geman Indonesia).

Dalam penyuluhan ini, para narasumber mengingatkan peserta mengenai pentingnya pencegahan penularan HIV/AIDS, pencegahan penyalahgunaan Narkoba dan zat adiktif sehingga tercapai generasi cerdas dan bebas dari pengaruh Narkoba.

Ketua LSM DPPE-RI Fadli Kaukibi SH CN mengungkapkan, dalam memberantas Narkoba dan zat adiktif harus ada peran aktif, partisipasi dan kepedulian semua pihak baik keluarga, pendidik, negara dan masyarakat.

‘’Semua pihak harus selalu menyosialisasikan bahaya, ancaman, fisik dan psikis dan konsekuensi hukum bagi pecandu, pengedar dan pengguna Narkoba dan zat adiktif. Melalui cara ini diharapkan para remaja secara totalitas menghindari Narkoba dan zat adiktif lainnya,’’ kata dia.

Ungkapan senada diutarakan Sekretaris DPPE-RI Hendri Adi SH. Ia mengatakan, orangtua harus memiliki hubungan komunikasi yang dekat dengan remaja sehingga dapat mengetahui kondisi anggota keluarganya. ‘’Target utama pengedar Narkoba itu adalah siswa karena mudah dan rentan untuk menjadi konsumen Narkoba dan zat adiktif,’’ terang dia.

Mora Indah Simamora, narasumber yang juga aktivis Geman Indonesia memberikan dukungan agar remaja dapat mengukir prestasi. ‘’Remaja Sumut harus terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif. Demikian pula terhindar dari penulran HIV/AIDS. Jadilah remaja berprestasi tanpa Narkoba,’’ ajaknya.

Sedangkan Penasehat DPPE-RI Kurnia Hidayat mengutarakan pentingnya langkah strategis semua pihak terkait dalam mengawasi permasalahan HIV/AIDS dan Narkoba. Disamping itu, lanjut Kurnia, perlu membangun jejaringan aksi sebagai bentuk kepedulian menangani masalah sosial kemasyarakatan di bidang kesehatan, khususnya mengenai permasalahan HIV/AIDS dan Narkoba. (*)

Fergie Pertahankan Berbatov

PELATIH Manchester United, Sir Alex Ferguson membantah rumor akan menjual Dimitar Berbatov dari Setan Merah. Ia menegaskan untuk mempertahankan Berbatov dan memberikan kontrka baru baginya.

“Berbatov masih saya pikirkan, dan saya telah membaca beberpa kabar kalau saya akan melepasnya, tapi saya sendiri tidak punya alasan untuk melepaskannya,” jelasnya seperti dilansir Sky Sports, Senin (21/11).

“Ia adalah pemain yang cukup hebat, dan kami akan memberikan kontrak selama satu tahun lagi untuknya,” tambahnya.
Pemain yang telah menjadi top skor Premier League 2010-11 ini, harus bersaing dengan Javier Hernandez sebagai tandem Wayne Rooney. Dan pelatih yang akrab disapa fergie ini beleum memberikan kepercayaan penuh pada mantan pemain Tottenham Hotspurs ini.

“Penampilan Hernandez dalam setahun terkahir ini memang sangat hebat, tapi Berbatov pun memberikan peranan yang cukup baik dan ia berlatih dengan baik. Ia pun tidak pernah mengeluh, itu mencerminkan pemain yang sangat profesional dan kami senang memilikinya,” ujarnya.

“Untuk sekarang ini kami perlu banyak penyerang,” tambah Fergie.
“Anda bisa melihat pada tahun 1999 kami punya empat penyerang, dan semuanya memainkan perannya masing-masing. Hal tersebut sama dengan yang terjadi saat ini,” tutup Ferguson. (net/jpnn)

GM Pujakesuma Pacu Ekonomi Warga Jawa

GENERASI Muda (GM) Pujakesuma Sumut mencanangkan Tahun 2012 sebagai tahun pemberdayaan ekonomi warga Jawa sehinga dapat hidup mandiri dan punya usaha. Hal itu diungkapkan Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) DPW GM Pujakesuma Sumut yang juga Kadis Pendidikan Sumut, Drs Syaiful Syafri MM pada Rakerwil GM Pujakesuma Sumut di Hotel Dhaksina Medan, Sabtu (19/11).

Rakerwil ini dihadiri Ketua Umum DPP Pujakesuma H Suratman SP, sesepuh masyarakat Jawa Ir H Sujarwono, Ketua Umum Padepokan Tunggal Roso Nuswantoro H Rusbandi, Ketua DPW Pujakesuma Sumut Kol Inf Ahwan Ismadi SPdI MH, Ketua Umum PB Satgas Joko Tingkir Sukirmanto SH dan pimpinan GM Pujakesuma kabupaten/kota se-Sumut.
Dalam paparan Menuju Masa Depan Pujakesuma di Sumut, Syaiful mengatakan, Sumut dengan penduduk 13.248.368 jiwa tersebar di 33 kabupaten/kota, 417 kecamatan dan 5.744 desa/kelurahan, merupakan daerah strategis dalam membangun ekonomi keluarga. ‘’Sebanyak 4.424.960 atau 33,40 persen merupakan suku Jawa.

Sayangnya, besarnya jumlah suku Jawa di Sumut belum memberi arti yang besar bagi kesejahteraan warga,’’katanya.
Ia mengingatkan, untuk memberdayakan masyarakat Jawa di Sumut perlu dilakukan langkah strategis misal pedagang diberi bantuan modal usaha atau  remaja putri putus sekolah dididik keterampilan selama enam bulan secara gratis di Panti Sosial Bina Remaja di Tanjung Morawa. Begitu pula bagi warga cacat tubuh, dididik keterampilan selama setahun secara gratis di Panti Sosial Permadi Putra. Sedangkan bagi pengangguran, dilatih keterampilan sesuai dengan bakatnya di Balai Latihan Kerja milik Depnaker.

Syaiful mengakui, program pemberdayaan masyarakat memerlukan  modal yang dihimpun melalui gotong royong (iuran) atau gerakan menabung bersama yang disimpan dalam suatu bank, yang selanjutnya dibentuk Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Pujakesuma atau Koperasi Pujakesuma.

Untuk gerakan penghimpunan modal ini, tambahnya, bisa melakukan studi banding ke Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, yang penduduknya mayoritas suku Jawa. “Di Desa Bandar Setia telah berdiri BMT Sejahtera 01 dengan modal awal Rp16 juta dan sekarang mengelola Rp3,5 miliar,” terangnya. (sih/rel)

Tata Ulang Trayek Angkutan Umum

Penertiban yang digelar tim gabungan Polresta Medan, Pemko Medan dan instansi terkait lainnya terhadap pengendara sepeda motor, becak bermotor (betor), angkutan umum dan terminal liar, diharapkan mampu memberikan efek jera sehingga dapat menimbulkan rasa kesadaran berlalulintas bagin masyarakat. Hal ini diungkapkan pemerhati transportasi dan tata ruang dari USU Filiyanti Bangun kepada wartawan Sumut Pos Bagus Syahputra, akhir pekan lalu. Berikut petikan wawancaranya.

Menurut Anda, bagaimana kondisi lalulintas di Kota Medan saat ini?
Masih sangat memperihatinkan. Di mana-mana kemacetan terjadi, belum lagi adanya terminal liar di sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Jamin Ginting, Jalan Sisingamangaraja dan lainnya yang membuat arus lalulintas bertambah macet.

Memang sudah seharusnya pihak terkait, baik Dinas Perhubungan Kota Medan maupun Satuan Lalulintas Polresta Medan untuk menertibkan terminal liar di sejumlah ruas jalan di Kota Medan. Bukan itu saja, pihak terkait juga harus menindak keras terhadap supir yang melakukan aktivitas sembarangan, dalam artian menaikkan dan meurukan penumpang di sembarang tempat. Sehingga pengendara angkutan umum bisa teratur dengan tertib.

Apa solusi untuk mengurangi kemacetan yang menghantui warga Kota Medan selama ini?
Satlantas Polresta Medan harus menegakkan pertauran yang ada kepada pengendara baik angkuta umum maupun kenderaan pribadi di Kota Medan. Kalau ada pengendara melakukan pelenggaran lalulintas, segera ditindak keras dan memberi efek jera kepada pengendara yang melakukan pelanggaran lalulintas itu.

Kemudian Dinas Perhubungan Kota Medan harus menata kembali trayek angkutan umum di Kota Medan, khususnya angkutan yang melintas di inti Kota Medan. Karena, dari seluruh angkutan umum, sebanyak 80 persen melintas di inti kota, belum lagi ditambah dengan angkutan roda tiga (betor) yang sering melakukan pelanggaran lalulintas. Semua itu harus dibenahi pihak terkait, kalau tidak mau Medan ini selalu macet di saat jam pergi dan pulang kerja.

Lalu, bagaimana dengan minimnya kesadaran masyarakat dalam berlalulintas?
Ya, memang untuk mengurangi kemacematan di kota ketiga terbesar di Indonesia ini bukan cuma tugas Satlantas dan Dishub saja, semua pihak termasuk masyarakat pengguna jalan juga berperan. Masyarakat harus memiliki kesadaran berlalulintas.

Nah, sudah sepatutnya masyarakat mematuhi peraturan lalulintas dan mengikuti semua rambu-rambu lalulintas.
Kemudian, bagi warga yang menggunakan angkutan umum juga harus mematuhi rambu dengan naik dan turun di halte atau terminal yang telah disediakan. Kita bisa melihat di luar negeri seperti Singapura atau Austaralia, dimana arus lalulintas di sana ramai tapi lancar. Kita bisa mencontoih kepatuhan berlalulintas dan menghargai peraturan lalulintas dan menjalani peraturan tersebut.

Dengan penertiban terminal liar yang dilakukan Dishub Kota Medan dan Satlantas saya menyambut baik, namun hal seperti harus terus dilakukan agar menimbulkan kesadaran berlalulintas dan didukung petugas yang berwibawa. Petugas jangan mau diajak negosiasi oleh pengendara yang melanggar. Buat masyarakat sadar berlalulintas dengan ketegas dari petugas terkait.(*)

Eva Raih IPK Tertinggi di UMSU

FP UMSU Akan Gelar Stadium General

EVA SyahfitriI Nasution, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) meraih Indek Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada wisuda di Gedung Selecta Jalan Listrik Medan, Sabtu (3/12). Peraih IPK 3,96 yang pernah juara pertama mahasiswi berprestasi tingkat Kopertis Wilayah I pada April 2010 ini menulis skripsi “Tinjauan Yuridis Terhadap Kebijakan Pidana Bersyarat Dalam Perspektif Hukum Pidana”.

Saat menjadi mahasiswa terbaik di Kopertis Sumut/NAD tahun lalu, Eva mahasiswa kelahiran Sei Buluh pada 7 Mei 1989 mengungguli Ida Bagus Putu Buana (juara dua asal Universitas Medan Area) dan Yoffe Maessi (juara tiga asal Institut Teknologi Medan.

‘’IPK tertinggi itu tertera dalam surat yang dikeluarkan Ida Hanifah Wakil Dekan I Fakultas Hukum UMSU pada tanggal 14 November 2011. Wisuda calon sarjana baru ini diperkirakan akan diikuti oleh 1.705 orang dari 7 fakultas dan pascasarjana,’’ kata Rektor UMSU Agussani melalui Humas, Anwar Bakti di Medan, Senin (21/11).

Ia menambahkan, keberhasilan Eva melampaui keberhasilan wisudawan UMSU seperti Diah Wardani, alumni FIP UMSU dengan IPK 3,94 (November 2010), Adytia Reza Syahputra, alumni FE dengan IPK 3,81 (periode I  tahun 2009/2010) dan Emlida Khairani Manurung, alumni FE UMSU dengan IPK 3,81 (periode I tahun 2011).

“Pimpinan universitas akan terus mendorong dosen dan mahasiswa untuk berprestasi dengan berbagai pelatihan dan kegiatan diantaranya yang dilakukan saat ini adalah program penelitian. UMSU menyiapkan anggaran khusus bagi dosen yang akan melakukan penelitian diberbagai bidang disiplin ilmu pengetahun,” ujarnya.

Anwar Bakti menambahkan, untuk memberikan pembekalan bagi mahasiswa UMSU terutama Fakultas Pertanian dengan menggelar stadium general menghadirkan Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada. Stadium general ini merupakan rangkaian acara menjelang Dies Natalis FP UMSU.

‘’Jelang stadium general awal tahun 2012, Dekan FP UMSU Ir Alridiwirsah MM bersama Wakil Dekan III Hadriman Khair SP MSc, Kepala Laboratorium Dasar M Said Siregar SSi MSi, Kepala Labpratorium Agronomi Rita Mawarni Ch SP MP, dosen FP UMSU Hj Siti Utami SP MP dan Ismail Yusra SP MSc mengadakan silaturahmi dengan Yuji Hamada di kantor Konjen Jepang, Jumat (18/11),’’ katanya.

Dalam pertemuan ini, lanjut Hadriman Khair, Konjen Jepang didampingi Mariati selaku Secretary memberi dukungan atas pelaksanaan stadium general.  ‘’Konsul mengatakan masa depan pertanian masih menjanjikan  seiring dengan pertambahan manusia yang membutuhkan pasokan makanan,” pungkasnya. (sih/rel)

Rekam Sejarah dengan Tulisan

Budiah Sari Siregar

DALAM hal sastra, penulis Sumatera Utara (Sumut) pernah berada pada masa kejayaan. Dimana, Sumut menjadi kiblat bagi penulis dari daerah lain. Hal ini dikatakan mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed), Budiah Sari Siregar atau sering disapa Qulle Idee. Wanita ini sudah melahirkan satu karya novel pertamanya yang berjudul “Topeng”.

“Sebut saja Chairil Anwar, Amir Hamzah, Sanusi Pane dan beberapa nama lain. Tentu saja hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Sumut. Namun, sejarah hanyalah tinggal sejarah. Hendaknya para generasi muda Sumut semangat dan melahirkan suatu karya juga,” katanya beberapa waktu lalu.

Gadis manis tersebut mengatakan saat ini apreasiasi generasi muda Sumut dalam menghasilkan sebuah karya tulisan, terutama Medan, masih tertinggal di banding daerah lain “Padahal berdasarkan sejarah, Sumut ini menjadi percontohan dari daerah lain. Maka, menulislah! Karena dengan menulis, kita merekam sejarah,” tegas Qulle Idee, beberapa waktu lalu.

Semasa kuliah, mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman ini juga aktif di Pers Mahasiswa Kreatif Unimed. Dijelaskannya, meski tertinggal, bukan berarti berhenti berkreasi. Sebab segala yang pernah diraih dan terlepas, besar kemungkinan dapat teraih kembali.

Qulle Idee adalah satu dari sekian generasi muda yang terus menulis dan merekam sejarah seperti pendahulunya. “Semoga Sumut kembali menjadi kiblat dalam dunia kepenulisan di Indonesia,” katanya saat ditemui di Unimed.

Qulle Idee berharap agar Sumut bisa menjadi yang nomor satu untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Wanita usia 23 tahun ini juga menceritakan sedikit mengenai novel yang pernah diterbitkannya. “Novel karangan saya itu bercerita tentang konflik yang harus dihadapi mahasiswa, persahabatan dan sejauh apa kau mampu menyembunyikan wajah persoalan dan berusaha menjadi pribadi yang kuat,” bebernya. (mag-11/uma)

Biodata
Nama    :    Budian Sari Siregar
Panggilan    :    Qulle Idee
Tanggal Lahir    :    14 November 1988
Kelahiran    :    Asahan
Jumlah Saudara    :    Anak kelima dari lima bersaudara
Nama Ayah    :    Hasan Nasir Siregar
Nama Ibu    :    Jamiatun
Kuliah    :    Unimed Fakultas Pendidik Bahasa Jerman
Karya    :    Penulis Novel “Topeng”

Produk Siswa Diharapkan Tembus Pasar

JAKARTA—Lomba Kompetensi Siswa SMK atau sering disebut dengan LKS rutin digelar setiap tahun. Sejatinya, kegiatan ini diperuntukkan pada mereka para siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia untuk menunjukkan karya-karya briliannya dalam “ruang pamer” LKS.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengaku sangat mendukung kegiatan yang diikuti oleh lebih kurang 50 SMK se-Indonesia dan berlangsung mulai 21 – 24 November 2011 di area Parkir Timur Senayan Jakarta ini.

Menurutnya, selain berguna untuk mewadahi kreatifitas para siswa SMK, kegiatan ini juga diharapkan mampu memicu semangat dan merangsang imajinasi kreatif para siswa SMK untuk menciptakan karya atau produk yang tidak hanya brilian, tetapi juga mampu memberikan manfaat kepada masyarakat luas di kemudian hari.

Mendikbud menjelaskan, setiap pagelaran atau kegiatan lomba seperti ini ada tiga buah nilai yang tersembunyi yang terdapat di dalamnya. Pertama, nilai-nilai yang mendorong untuk berprestasi. “Semangat motivasi untuk berprestasi atau semangat untuk mencapai target itu harus ditumbuhkan.,” ujarnya ketika ditemui di ruang kerjanya di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Senin (21/11). Kedua, kegiatan lomba di samping untuk mengekspan dan mengeksplor kemampuan, lanjut Mendikbud, para siswa juga bisa menjadikan kegiatan ini sebagai benchmark. Berkumpul dengan berbagai sekolah, para siswa akan mengetahui bagaimana tingkat kemampuan dirinya. Ketiga, lomba ini akan mampu membentuk karakter siswa dan menumbuhkan rasa sportivitas, tahan banting.

, tahan uji dan menerima keadaan. “Karena di dalam setiap lomba pasti ada menang dan kalah. Nilainya disitu,” imbuh Mendikbud.

Mendikbud mengharapkan, LKS tahun ini dapat lebih bisa mengembangkan kemampuan para siswa dalam merancang sebuah produk. “Kalau sekarang bisa membuat produk A maka ke depan tidak harus membuat baru lagi. Akan tetapi, dapat terus selalu dikembangkan dan bisa masuk ke pasar atau bagian dari produk konsumen. Sayang sekali kalau hanya bisa merancang, tapi tidak jelas kapan produknya bisa masuk ke pasar. Ini yang harus kita dorong,” urai Mendikbud.

Oleh karena itu, lanjut Mendikbud, di dalam lomba ini jangan hanya dijadikan sebagai ajang  pamer produk. Namun, juga bisa sebagai ajang pembelajaran pengetahuan tambahan. “Mumpung mereka adalah pilihan yang terbaik dari daerah mereka. Sehingga mereka punya pengetahuan bagaimana cara memproduksi, mengemas, dan memasarkan produk,” lanjutnya.

Lebih jauh Mendikbud menambahkan,  pihak kementerian juga akan mengundang atau mengajak para calon pemakai atau pembeli untuk bisa melihat produk-produk SMK. Keberhasilan setiap LKS itu bbukan hanya dilihat dari sisi banyaknya produk dan tingginya kualitas, tetapi sampai sejauh mana produk-produk SMK itu ‘laku’ oleh perusahan-perusahaan yang membutuhkan concept design itu. (cha/jpnn)

Unimed Tuan Rumah IMT-GT

Diikuti Tiga Negara

MEDAN- Universitas Negeri Medan (Unimed) akan menjadi tuan rumah kegiatan Indonesia-Malaysia-Thailand Growt Triangle (IMT-GT) ke-XIIIVarsity Carnival  2011, yang akan berlangsung pada 24-30 November 2011 mendatang dengan diikuti sebanyak 1.500 mahasiswa dari ketiga negara tersebut.  Hal ini dikatakan Rektor Unimed, Prof Ibnu Hajar Damanik, Senin (21/11).

Dikatakannya, kegiatan internasional yang diselenggarakan setahun sekali itu akan dikuti sedikitnya 11 perguruan tinggi dari ketiga negara tersebut.  Perguruan tinggi yang akan menjadi peserta diantaranya Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Muhmmadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Institut Teknologi Medan (ITM).

University Utara Malaysia (Kedah), Institut Teknologi Mara, Arau (Perlis), University Sains Malaysia (Pulau Pinang), dan Universitiy Malaysia Perlis, Prince of Songkhla University, Hatyai dan Thaksin University, Songkhla.

Berbagai acara akan mengisi kegiatan tersebut seperti pertunjukan seni, tari, budaya yang akan dibawakan oleh mahasiswa dari 11 perguruan tinggi itu. Khusus untuk acara budaya akan dipusatkan di Parapat, yakni berupa pengabdian masyarakat. “Untuk olahraga, ada enam cabang yang dipertandingkan yakni tenis, badminton, voli, futsal dan sepak bola. Selaku tuan rumah kita tentunya akan berupaya semaksimal mungkin agar acara ini sukses, begitu juga dengan prestasi yang diraih dalam kejuaraan olahraga maupun seni,” katanya.

Ditambahkannya, ditunjuknya Unimed sebagai tuan rumah kegiatan internasional tersebut merupakan amanah yang harus dilaksanakan sebaik mungkin. Karena selain membawa nama baik daerah, Unimed juga membawa nama baik negara. “Suksesnya acara tersebut nantinya, juga tidak terlepas dari peran semua pihak baik pemerintah provinsi dan pemerintah kota maupun instansi lainnya,” jelasnya.

Kegiatan ini juga diharapkan menjadi pengenalan potensi di Sumut kepada negara lain khususnya Malaysia dan Thailand terutama potensi di bidang pariwisata, budaya dan seni. (mag11/uma)

Dijebak Suami

Maksud hati hendak menjenguk dan mengantarkan sarapan kepada suaminya di Rumah Tahanan (Rutan) Labuhan Deli Klas II, Mariani (31), malah harus mendekam di Polsekta Medan Labuhan.

Pasalnya, dari tiga bungkus mie instan yang akan diantarkannya kepada suaminya Arjuna (35), terdapat 12 amplop ganja kering.

Menurut Mariani, dia tak mengetahui kalau di dalam bungkusan mie instan yang dititip teman suaminya bernama Riko, ada 12 amplop ganja kering. Namun dasar apes, dia tetap diproses di Polsekta Medan Labuhan.

Ceritanya, pagi itu Mariani di telepon suaminya dan memintanya membelikan sarapan cenil untuk dibawa ke rutan. Selain itu, suaminya juga meminta Mariani untuk mengambil pesanan mie instan dari temannya bernama Riko yang tinggal di kawasan Simpang Kantor.

Dengan menumpang angkot, Mariani pun pergi membesuk suaminya di Rutan Labuhan Deli. Tiba di Simpang Kantor, teman suaminya Riko memberikan bungkusan plastik berisi 3 bungkus mie instan untuk diserahkan kepada suaminya. Tanpa curiga, Mariani pun menerima bungkusan itu langsung menuju pintu gerbang Rutan Labuhan Deli dan menitipkan barang itu kepada petugas Rutan Labuhan Deli.

Saat petugas meneliti bungkusan itu, petugas melihat bungkusan mie instan sudah rusak. Saat dibuka, ternyata terselip empat amplop daun ganja dalam satu bungkus mie instan tersebut.

Petugas Rutan Labuhan Deli langsung mengamankan ibu rumah tangga tersebut. Kepada petugas Rutan Labuhan Deli itu, Mariani mengaku barang tersebut bukan miliknya dan dia tidak tahu kalau ada ganja di dalamnya. “Saya tidak tahu, tadi saya terima dari teman suami saya. Saya dijebak,” kata Ani.(ril/smg)

Dijebak Suami

Maksud hati hendak menjenguk dan mengantarkan sarapan kepada suaminya di Rumah Tahanan (Rutan) Labuhan Deli Klas II, Mariani (31), malah harus mendekam di Polsekta Medan Labuhan.

Pasalnya, dari tiga bungkus mie instan yang akan diantarkannya kepada suaminya Arjuna (35), terdapat 12 amplop ganja kering.

Menurut Mariani, dia tak mengetahui kalau di dalam bungkusan mie instan yang dititip teman suaminya bernama Riko, ada 12 amplop ganja kering. Namun dasar apes, dia tetap diproses di Polsekta Medan Labuhan.

Ceritanya, pagi itu Mariani di telepon suaminya dan memintanya membelikan sarapan cenil untuk dibawa ke rutan. Selain itu, suaminya juga meminta Mariani untuk mengambil pesanan mie instan dari temannya bernama Riko yang tinggal di kawasan Simpang Kantor.

Dengan menumpang angkot, Mariani pun pergi membesuk suaminya di Rutan Labuhan Deli. Tiba di Simpang Kantor, teman suaminya Riko memberikan bungkusan plastik berisi 3 bungkus mie instan untuk diserahkan kepada suaminya. Tanpa curiga, Mariani pun menerima bungkusan itu langsung menuju pintu gerbang Rutan Labuhan Deli dan menitipkan barang itu kepada petugas Rutan Labuhan Deli.

Saat petugas meneliti bungkusan itu, petugas melihat bungkusan mie instan sudah rusak. Saat dibuka, ternyata terselip empat amplop daun ganja dalam satu bungkus mie instan tersebut.

Petugas Rutan Labuhan Deli langsung mengamankan ibu rumah tangga tersebut. Kepada petugas Rutan Labuhan Deli itu, Mariani mengaku barang tersebut bukan miliknya dan dia tidak tahu kalau ada ganja di dalamnya. “Saya tidak tahu, tadi saya terima dari teman suami saya. Saya dijebak,” kata Ani.(ril/smg)