25 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 14459

Tolak Ranperda Pukat Layang

Seratusan Nelayan Suarakan Aspirasi di Kantor DPRD Sergai

SERGAI- Seratusan nelayan pukat layang dan tuamang dari Kecamatan Teluk Meng kudu dan Tanjung Beringin, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nelayan Tradisional  Kabupaten Serdang Bedagai (Amanat Sergai), mendatangi gedung DPRD Sergai di Jalan Negara, Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Senin (7/11).

Kedatangan para nelayan yang mendapat pengawalan personel Polres Sergai dan Satpol PP Sergai ini, dipimpin Ketua Amanat Sergai Muhammad Aswat dan Sekretaris Surianto Siahaan, terkait Ranperda (pembahasan di DPRD) tentang pelarangan alat tangkap pukat trawl yang dapat merusak biota laut. Selain itu, maraknya penangkapan kapal nelayan jenis pukat layang dan tuamang oleh sekelompok oknum masyarakat nelayan jaring udang tradisional dan oknum petugas Pol Air Bedagai di pesisir Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu.

Menurut keduannya, dalam pernyataan sikap menyatakan, keberatan dari kelompok nelayan jaring udang dan nelayan pukat layang, sebelumnya pernah dilakukan pertemuan guna mem bahas zona batas operasi masing -masing, dengan keputusan, batas wilayah tangkap pukat layang 3 mil, namun pihaknya (nelayan pukat layang) keberatan dan mengusulkan megusulkan kembali batas maksimal zona tangkap sejauh 2 mil.

Sejak disepakti hasil pertemuan itu, telah terjadi penangkpan dilakukan kelompok nelayan dan Pol Air Bedagai sebanyak 3 sampan nelayan pukat layang, yang akhirnya ditebus dengan sejumlah uang antara Rp1,8 juta hingga Rp1,2 juta kepada oknum nelayan dan oknum Pol Air Bedagai. hal ini menimbulkan keresahan dan was-was bagi nelayan pukat layang dan pukat tuamang saat melaut.

Atas peristiwa itu, Amanat Sergai menolak Ranperda khususnya tentang penghapuasan pukat layang, tuamang cewek, cakar kerang, yang kini dibahas DPRD. Alasannya, sejumlah alat tangkap ikan itu, merupakan alat tangkap tradisional yang justru perlu dilindungi keberadaannya.

Dalam pertemuan itu, Ketua Pansus Ranperda Inisiatif DPRD Sergai, H Usman Effendi Sitorus menerangkan, sebaiknya para nelayan memahami draf Ranperda pelarangan pukat trawl yang merusak biota laut seutuhnya, karena kehadiran Ranperda ini justru bertujuan mensejahterakan kehidupan nelayan Sergai.

Menurut Usman, memang sejauh ini keberadaan pukat layang dan sejenisnya, keberadaannya tidak dilarang, namun hasil temuan tim adanya perubahan bentuk alat tangkap (modifikasi) sehingga menjadi sejenis pukat trawl yang saat beroperasi akan menimbulkan kerusakan lingkungan dan biota laut. “Hal inilah yang perlu kita tertibkan dan ke depan Perda inisiatif juga akan disosialisasikan kepada masyarakat khusunya para nelayan,” ujar Usman.

Dalam pertemuan antara nelayan dan DPRD itu, disepakati nelayan pukat layang boleh beroperasi mulai dari 2 mil dan jika nelayan keberatan atas penangkapan kapal nelayan oleh oknum masyarakat atau oknum Petugas segera melaporkannya ke pihak berwajib.

Terpisah Kasat Pol Air Polres Serdang Bedagai, Iptu Bahdaruddin, ketika dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya membantah telah menerima uang tebusan yang dimaksud para nelayan itu.
“Yang menagkap kapal nelayan pukat layang warga Desa Sentang, yang juga nelayan tradisional jaring udang dan yang berdamai juga antara mereka, pihak kita hanya memfasilitasi semata, demi menjaga kekondusifan antara sesama nelayan”, kata Bahdaruddin. (lik/smg)

Danau Toba Wadah Atlet Renang dan Dayung

Pardomuan Simanjuntak Pimpin KONI Simalungun

PARAPAT-  Setelah sempat tertunda-tunda, musyawarah Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Simalungun akhirnya diselenggarakan, Sabtu (5/11) di Patra Jasa Hotel Parapat. Pa da kesempatan itu, musyawarah itu memutuskan Pardomuan Simanjuntak SH sebagai ketua umum (Ketum) KONI Simalungun.

Keputusan itu diambil setelah Pardomuan berhasil mengumpulkan 13 suara dan saingannya, Darwin Saragih hanya mengumpulkan 3 suara. Dalam pemilihan itu, ada sebanyak 16 suara dari Pe ngurus Kabupaten (Pengkab) dan Pengurus Cabang (Pengcab) yang diperebutkan.

Usai terpilih, Ketum KONI Simalungun terpilih, Pardomuan Simanjuntak mengatakan program awalnya akan merangkul semua cabang olahraga, khususnya yang memiliki kepengurusan jelas dibuktikan dengan surat keputusan dari Pengda masing-ma sing. Selanjutnya, melobi Pemkab Simalungun meningkatkan anggaran KONI.
“Saya bercita-cita ingin memanfaatkan Danau Toba yang indah sebagai wadah menempah atlet Renang dan Dayung. Tapi, tak akan mengesampingkan olahraga lainnya,” ujar Simanjuntak.

Adapun 16 Pengkab/Pengcab Olahraga yang berhak memberikan suaranya pada Musorkab KONI Simalungun adalah, Wushu Indonesia (WI), PGSI (Gulat),PODSI (Dayung), PBSI (Bulutangkis), PBVSI (Bola Voli), PRSI, FORKI, ISSI (sepeda), Percasi, PASI, Bapopsi,Taekwondo, PTMSI, PSSI, Pertina dan IPSI sementara itu sebagai Peninjau dan tidak berhak memberikan suara karena masalah internal adalah Pengcab PSTI (Sepak Takraw), Drum Band dan Pabsi (angkat berat)

Musyawarah itu dibuka Ketum KONI Sumut H Gus Irawan SE Ak yang diwakili Prof DR Agung Sunarno M.Pd yang juga sebagai Wakil Ketua Umum KONI Sumut, dihadiri Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM diwakili Kadispora Simalungun Jarinsen Saragih dan sejumlah perwakilan dan utusan dari Muspida Plus serta Muspika Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, termasuk perwakilan dari sejumlah Organisasi.

Prof DR Agung Sunarno M.Pd mengharapkan Musorkab KONI Simalungun dapat dirumuskan dengan methoda pembinaan secara sistematik, konseptual dan ilmiah yang dipadu secara holistik, sehingga KONI Simalungun 4 tahun ke depan dan seterusnya bisa menghasilkan atlet-atlet handal serta memiliki sikap kompetensi professional. (jess/smg)

Bangunan Liar di Bantaran Sungai

LANGKAT- Bangunan diatas bantaran Sungai Batang Serangan, persisnya dekat jembatan kota Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, sekaligus penghubung lintas sumatera dari Medan menuju NAD, seakan menantang nyali Pemkab Langkat. Dikhawatirkan, pembiarannya merusak berbagai aspek.

Diduga, bangunan dimaksud tidak memiliki izin mendirikan banggunan (IMB) dan sangat menyita perhatian karena begitu mencolok berdiri tegak disisi jembatan. Masih dugaan, bangunan bakalan berdirinya rumah makan sari laut dengan tiang penyangga di cor besi. Padahal, sekitar jembatan terpampang penegasan dilarang mendirikan bangunan di sekitar kawasan bantaran sungai diterbitkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

“Untuk izin bangunan seperti dimaksudkan, sampai saat ini tidak ada permohonan dari pemilik. Nah, kalaupun ada kita tolak mengabulkannya, karena objek berada di atas bantaran sungai atau daerah aliran sungai (DAS). Jadi jelaslah tidak ada izinnya,” kata Kepala Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Pemkab Langkat, Iskandar Tarigan, Senin (7/11).
Iskandar saat dihubungi, selain mengaku pihaknya tidak ada mengeluarkan izin pendirian bangunan tersebut, juga mengaku sudah menegur secara lisan kepada pemilik bangunan, namun tetap saja membangun. Nah, untuk penindakan diserahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).

Kepala kantor (Kakan) Satpol-PP Pemkab Langkat, Irham Sukri, dihubungi secara terpisah menegaskan, pihaknya belum menerima laporan dinas, terkait bangunan dimaksud.

“Sampai sekarang, tidak ada dinas terkait yang merasa keberatan akan bangunan itu, jadi kita tidak tau seperti apa bangunan itu, apakah punya izin atau tidak. Oleh karenanya, diharapkan ke depannya setiap kali KPT (kantor pelayanan terpadu) mengeluarkan izin bangunan, tolong berikan tembusannya ke kita, jadi kita tau, jangan setelah satu bulan pengurusan baru diberikan, jadi hal inilah yang terkadang menyulitkan kami,” kesal Irham.

Pun demikian, Irham berjanji, dalam waktu dekat segera mengecek ke lokasi. Nah, jika pengusaha atau pemilik bangunan tidak dapat memperlihatkan izin pendirian maka akan diberangus melalui koordinasi dengan pihak terkait lainya. (mag-4)

Apotek Dibobol, Rp13 Juta Lenyap

TEBING TINGGI- Apotik Kimia Farma di Jalan Jendral Suprapto, Kota Tebing Tinggi, dibobol maling, Minggu (6/11) malam. Akibatnya, uang dalam brankas Rp13 juta, lenyap disikat maling.

Keterangan diperoleh, Senin (7/11) menyebutkan, pelaku diperkirakan masuk melalui atap asbes ruko lantai dua bangunan, lalu masuk ke ruangan tempat penyimpanan uang dengan mencongkel kunci pintu ruangan tersebut.
Petugas Polres Tebing Tinggi yang mendapat laporan langsung melakukan olah TKP, dengan mengambil sidik jari pelaku di meja ruangan dan kotak brangkas yang terdapat di dalam ruangan yang digunakan untuk praktik dokter spesialis kandungan. Terlihat kunci grendel dan kusen pintu ruangan dalam apotek rusak.

Apoteker Kimia Farma, Untung Tri, ketika dikonfirmasi  mengatakan, baru mengetahui kejadian itu ketika membuka ruko, Senin (7/11) pagi sekira pukul 08.00 WIB.

“Petugas Apotek A Ginting, yang pertama sekali menemukan pintu kamar ruangan sudah dirusak, lalu melaporkannya kepada kami. Sampai saat ini belum diketahui obat-obatan yang hilang, sampai sekarang masih didata,” ujar Untung.
Setelah dihitung kehilangan uang di dalam brangkas, diketahui uang yang hilang sebesar Rp13 juta.  Kanit Resum Polres Tebing Tinggi, Iptu Topan HT yang berada di lokasi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Sementara, Kasat Reskrim AKP Lili Astono ketika dikonfirmasi mengaku, korban belum ada membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.(awi/mag-3/smg)

Diguyur Hujan, Dua Sekolah Terendam

GEBANG- Akibat hujan deras melanda Kecamatan Gebang, sejak Minggu (6/11) malam, dua bangunan sekolah, SDN 053990 dan Madrasah Ibtidaiyah Swasta di Desa Paluh Manis, Kecamatan Gebang, Langkat, tergenang banjir.
Meski bangunan sekolah terendam banjir, namun ratusan murid tetap antusias mengikuti proses belajar mengajar di sekolah masing-masing.

“Proses belajar mengajar di sekolah tetap dilaksanakan. Soalnya, meteri pelajaran tidak boleh tertinggal, kalau diliburkan pasti murid-murid ketinggalan mata pelajaran,” ujar salah seorang guru saat ditemui, Senin (7/11).

Dikatakan guru berbadan gemuk itu, walaupun kondisi sekolah tergenang air, namun proses belajar mengajar tetap dilaksanakan sampai akhir. Karena, genangan air tidak sampai menghanyutkan kursi dan meja di ruang kelas.

Sementara, di Madrasah Ibtidaiyah Swasta di Desa Paluh Manis, terlihat para murid beraktivitas ditengah genangan air. bahkan, sebagian murid, terlihat gembira bermain di halaman sekolah yang tergenang air tersebut. (jok/smg)

Hakimnya yang Harus Diperbaiki…

Pro-kontra Tentang Ide Pembubaran Pengadilan Tipikor di Daerah

Pembubaran pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) di daerah dinilai bukan merupakan solusi atas buruknya kualitas putusan yang telah terjadi. Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak usulan pembubaran pengadilan Tipikor di daerah, sejumlah fraksi di DPR RI juga melontarkan penolakan yang sama.

JAKARTA – “Untuk saat ini, kami tidak setuju dihapus,” kata Nasir Jamil, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di Jakarta, kemarin (7/11).

Gagasan pembubaran pengadilan tipikor daerah pernah dilontarkan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Bak gayung bersambut, usulan itu juga diamini oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin. Amir menilai, pengadilan Tipikor cukup digelar di Jakarta sebagai pusat ibukota negara.

Menurut Nasir, permintaan penghapusan pengadilan tipikor daerah lebih disebabkan kekecewaan masyarakat dengan sejumlah vonis bebas terhadap terdakwa koruptor. Hal ini merupakan kritikan keras terhadap akuntabilitas dan transparansi di pengadilan tipikor. “Meskipun memang putusan bebas ini bukanlah hal yang aneh,” ujar Nasir.

Jika memang putusan itu terdapat indikasi suap, Nasir menilai hal itu bisa diselidiki oleh Komisi Yudisial. Dirinya mendesak agar KY dan Mahkamah Agung untuk melakukan evaluasi dan menyelidiki keputusan bebas tersebut. “Evaluasi dulu, hasilnya bisa untuk pertimbangan perlu tidaknya pengadilan tipikor, atau mencari alternatif lain,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saifudin menilai pembentukan pengadilan tipikor di daerah yang terlalu banyak menimbulkan kontrol yang sulit. Menurut dia, PPP saat pembahasan pembentukan pengadilan tipikor daerah mempertimbangkan agar tidak di setiap daerah, namun dibentuk dalam sistem region.

“Format pengadilan tipikor daerah saat ini kan kemauan pemerintah, kalau mau dibubarkan terlalu jauh,” ujar Lukman di gedung parlemen.

Menurut Lukman, langkah yang paling tepat adalah melakukan eksaminasi atas putusan hakim. Dalam hal ini, yang boleh menguji putusan hakim adalah pengadilan di atasnya. “Tidak harus putusan hakim, tapi juga proses penuntutannya, sampai kita menemukan masalahnya dimana,” ujarnya.

Bisa jadi, kata Lukman, rendahnya kualitas pengadilan tipikor daerah bisa jadi disebabkan anggaran yang kurang. Maka dari itulah, diperlukan langkah eksaminasi. “Ide langsung bubar ini menurut saya tidak arif, selidiki dulu,” tandasnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golongan Karya Azis Syamsuddin juga menolak ide pembubaran Pengadilan Tipikor di daerah. “Tidak (setuju), karena pembentukannya oleh UU,” ujar Aziz.

Menurut Azis, lahirnya keputusan hakim tidak bisa dilihat tunggal. Ada proses panjang yang utuh sejak dimulainya penyidikan sampai penuntutan dan proses sidang. “Ini harus kita garis bawahi terhadap rangkaian proses projustisia (penyidikan, penuntutan) dan fakta hukum yang berkembang di dalam persidangan serta keyakinan Hakim dalam membuat keputusan,” tandasnya.

Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya Martin Hutabarat menambahkan, dirinya juga tidak sependapat jika pengadilan tipikor di daerah dibubarkan. Dia sependapat dengan usulan sebaiknya pengadilan tipikor dibentuk dalam region-region tertentu untuk memudahkan pengawasan. “Saya melihat provinsi kecil seperti Babel (Bangka Belitung), Sulawesi Barat atau Gorontal belum memerlukan,” ujar Martin.

Jika pembentukan pengadilan tipikor dibentuk di region tertentu, jumlahnya tentu tidak sebanyak saat ini. Menurut Martin, ketentuan itu memerlukan sebuah revisi dari UU tipikor. Namun, jangan sampai nanti momentum untuk melakukan revisi digunakan untuk membubarkan pengadilan tipikor daerah seluruhnya. “Merevisi bukan berarti menghapuskan, dibuat dulu regional, lalu dikaji kembali urgensinya,” tandasnya.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan dibandingkan pengadilan umum biasa, keberadaan pengadilan tipikor di daerah masih menjadi harapan publik. Kalau ada pengadilan tipikor yang membuat putusan berbeda dari tuntutan, lanjut dia, tentunya ini yang salah bukan pengadilan tipikornya.

Pram begitu Pramono Anung biasa disapa menduga hakim tertentu telah membuka ruang “pendekatan” yang selama ini tidak pernah terjadi di pengadilan tipikor pusat. “Makanya, yang harus diperbaiki para hakimnya. Bukan membubarkan  pengadilan tipikor di daerah,” ujar politisi PDIP, itu. Dia mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap Mahkamah Agung (MA) terkait kebijakan besar dalam menempatkan hakim di pengadilan tipikor daerah. (bay/pri/jpnn)

Bekal Mental Baja

JAKARTA- Carut marut PSSI dan kompetisi nasional tak berpengaruh kepada timnas U-23 yang disiapkan untuk SEA Games 2011. Di laga perdana cabang olahraga sepak bola, Timna U-23 membuktikannya dengan torehan setengah lusin gol ke gawang Kamboja, di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta kemarin malam.

Pada babak pertama, Titus Bonai, Gunawan Dwi Cahyo, dan Patrich Wanggai (dua gol)  membuat Garuda Muda berpesta 4-0 di babak pertama. Hasil yang meningkatkan kepercayaan diri tim asuhan Rahmad Darmawan.  Di paruh kedua laga, Andik Vermansyah dan Ramdani Lestaluhu yang masuk sebagai pemain pengganti menambah keunggulan Indonesia menjadi 6-0.

Kemenangan itu tentu saja berdampak pada posisi Indonesia di klasemen sementara grup A dengan menduduki puncak. Malaysia dan Singapura yang sebelumnya berbagi hasil imbang 0-0 ada tepat di bawah Indonesia dengan poin masing-masing satu. Di partai selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Singapura, Jumat (11/11) ini.

Pada laga itu, Indonesia benar-benar menguasai jalannya pertandingan. Sejak awal, peluang demi peluang sudah dimiliki Ferdinand Sinaga dkk.

Tapi gawang Indonesia bergetar pada menit 19. Namun, hakim garis sudah mengangkat bendera tanda offside. Serangan balik cepat dari Kamboja nyaris saja berbuah fatal untuk Indonesia yang terlalu asyik menyerang. Hingga usai babak pertama, keunggulan 4-0 tak berubah dengan penguasaan bola yang dikuasai penuh oleh Indonesia.
Di babak kedua, Kamboja  mencoba menyerang. Tapi sayang, Indonesia tampak lebih tangguh dari skuad mereka. Dua gol lagi dikemas untuk melengkapi hasil 6-0. (bbs/jpnn)

Malaysia Imbang, Timur Leste Menang Lagi

JAKARTA- Peraih medali emas sepak bola SEA Games sebelumnya, Malaysia gagal meraih angka penuh ketika menghadapi Singapura di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta kemarin. Kedua tim bermain imbang 0-0.

Hasil ini membuat kedua tim hanya berbagi poin 1. Dengan modal mempertahankan medali emas, tentu ini modal yang kurang menguntungkan bagi Malaysia, yang masih harus menghadapi laga berat menghadapi Thailand dan Indonesia serta Kamboja.

Sementara itu,  Timur Leste kembali meraih kemenangan. Kali ini korbannya Filipina yangmereka kalahkan 2-1 di Stadion Lebak Bulus Jakarta sore kemarin.

Timor Leste berhasil memimpin saat pertandingan baru berjalan 18 menit. Murilo Ribeiro de Almeida membuka skor setelah berhasil meneruskan umpan silang dari Antonio Marcos Sousa.

Jose Elmer Porteira membawa Filipina menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di menit 37. Diawali dari umpan silang mendatar Patrick Henrichsen, Porteira merobek jala Timor Leste dengan sontekan.

Timor Leste kembali unggul 2-1 melalui Diogo Santos Rangel dengan gol cepat di tiga menit setelah kick off babak kedua. Saat tertinggal, Filipina semakin gencar melakukan penyerangan. Akan tetapi, hingga pertandingan berakhir Filipina gagal mencetak gol balasan dan Timor Leste berhak atas kemenangan.

Dengan tambahan tiga poin, Timor Leste kini memuncaki klasemen grup B sementara dengan enam poin.  (bbs/jpnn)

Syamsir – Johan Juansyah Terpental

JAKARTA – Tujuh nama yang terpinggirkan dari tim SEA Games akhirnya terkuak juga. Mereka yang dengan sangat terpaksa tidak masuk skuad karena batasan kuota itu adalah Rivki Mokodompit, Jajang Sukmara, Zulham Zamrun, Joko Sasongko, Ngurah Wahyu, Syamsir Alam, dan Johan Juansyah.

Sebelum nama-nama ini keluar, pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan mengaku bingung memutuskan siapa yang harus ‘dikeluarkan’ Sebab kualitas pemain merata. Yang agak sedikit mengejutkan adalah outnya Johan Juansyah. Pemain yang baru saja teken kontrak dengan Persija Jakarta (versi Ferry paulus) itu pernah disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kapten tim bersama Yongky Aribowo dan Egy Melghiansyah.

Untuk Syamsir Alam, sinyal jika pemain yang saat ini berkostum Penarol Junior (Uruguay) itu bakal tidak masuk skuad sudah bisa diprediksi sebelumnya. Salah satu faktornya adalah pemain yang sebelumnya berguru bersama tim SAD (Sociedad Anonima Deportiva) itu baru bergabung sekitar tiga pekan sebelum SEA Games dimulai. Sedangkan para pemain lain  sudah bergabung dengan tim sejak tiga bulan silam.

Meski namanya harus terpinggirkan Syamsir Alam bisa menerima dengan lapang dada. (ali/jpnn)

Persebaya Rilis Tim ke IPL

SURABAYA – Persebaya serius untuk bermain di Indonesia Premier Leagus (IPL) 2011-2012. Tim berjuluk Green Force itu akan berniat mengumumkan tim pada Minggu (13/11) nanti di Gelora 10 Nopember.

Menurut Llano Mahardhika, CEO PT Pengelola Persebaya, tak banyak perubahan tim yang akan diumumkan pada Minggu nanti dibandingkan yang berlatih bersama Divaldo Alves. “Kami tinggal menanti satu striker, tapi saya belum dapat memastikan pemain itu,” kata Llano.

Seperti diketahui barisan pemain Persebaya masih kekurangan di lini depan. Saat ini baru ada dua striker, Andrew Barisic dan Miko Ardianto. Barisic belum bsia tampil maksimal karena sedang dalam masa pemulihan cedera lutut kanan. Llano mengincar Rishadi Fauzi, striker Persita Tangerang yang pernah bergabung di seleksi timnas U-23. Namun kondisinya juga sedang tak maksimal, dia dibekap cedera ligamen.

Persibo menjadi alternatif setelah keinginan beruji coba dengan tim nasional (timnas) senior dipastikan tak terwujud. Begitu pula dengan turnamen segitiga kontra dua tim Malang, Arema dan Persema.

Sejak tim dipoles, Persebaya memang belum sekalipun menggeber uji coba yang serius. Sesekali DIvaldo berinisiatif menguji pemain dengan tim-tim internal PSSI Surabaya yang memiliki kelas jauh di bawah Green Force. Kini tim sudah nyaris lengkap dengan kedatangan Alexandre da Silva Mariano alias Amaral dan Mario Karlovic di sektor tengah. Mereka menambah M. Taufik, Andik Vermansyah, Rendi Irawan, serta Feri Ariawan. (vem/jpnn)