24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14463

Retribusi Sampah Tanpa Kwitansi

081263040xxx

Yth Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, saya warga lingkungan VI Kelurahan Titi Rantai Medan Baru mau bertanya apakah pengutipan retribusi sampah di wilayah kami ilegal atau legal karena dikutip kenek truk sampah tiap bulannya tanpa ada kwitansi dari dinas terkait. Jumlahnya berkisar Rp5.000-Rp10.000 per RT. Mohon penjelasannya.

Jangan Dibayar

Sejak 1 Januari 2011, pengutipan retribusi sampah menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan Medan yang dipercayakan kepada mandor. Untuk itu kami kami minta masyarakat ikut mengawasi dan melaporkan setiap ada pelanggaran. Salah satunya dengan tidak membayar uang retribusi sampah kepada pengutip tanpa ada kupon pembayaran. Tidak ada cara lain. Tidak mungkin kami bisa mengawasi jutaan penduduk Kota Medan.

Pardamean Siregar
Kepala Dinas Kebersihan Medan

Berikan Tindakan Tegas
Pengutipan retribusi yang tidak memakai kwitansi sebaiknya warga untuk tidak melayaninya. Karena itu merupakan pungutan illegal dan tindakan tersebut sama saja dengan pidana. Kami minta kepada Dinas Kebersihan Kota Medan untuk segera bertindak dan mengecek ke wilayah tersebut perihal kutipan terhadap warga. Bila terbukti berikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Dinas Kebersihan Kota Medan.

Ahmad Arif
Ketua Fraksi PAN Kota Medan

Kilang Ilegal Mengganggu Kesehatan Warga

08972864xxx

Kepada Yth Bapak Bupati Deli Serdang kami mohon ditindak Kepling, Kades dan Camat yang mengabaikan keluhan warganya. Selama bertahun-tahun kami warga dusun IV Jalan Delitua Km 9 Kede Durian Kecamatan Delitua sudah sangat resah dengan keberadaan kilang pengolahan kayu yang ada di kawasan kami tepatnya di kawasan di sekitar kilang kusen tersebut. Kenapa pemerintah setempat tak menindak pemilik usaha padahal usaha itu tidak memiliki izin produksi dan HO. Warga juga merasa terganggu dengan suara bising yang ditimbulkan dari kegiatan pengolahan kayu tersebut yang menggunakan 6 unit mesin produksi. Mohon perhatian dari berbagai pihak terkait Gang Pante Mawar sebabnya serbuk kayu hasil ketaman yang dihasilkan kilang kusen milik pensiunan Telkom tersebut dikawatirkan merusak kesehatan warga.

Kami Koordinasikan

Terimakasih untuk informasinya. Laporan ini akan kami teruskan ke dinas terkait. Kami juga akan berkoordinasi dengan pimpinan wilayah dari kepling hingga camat untuk mengkofirmasi laporan ini. Bila memang terjadi pelanggaran, kami akan berikan sanksi tegas.

Drs Umar Sitorus
Kabid Humas Dinas Infokom Deli Serdang

Keluhan Warga Ke PDAM

082163887xxx

Bagaimana setiap laporan warga kepada PDAM Tirtanadi?

Berikan Laporan yang Akurat

Setiap keluhan pelanggan akan segera kami tindaklanjuti. Untuk mempercepat tindaklanjutnya, kami mengharapkan partisipasi masyarakat agar menyampaikan informasi yang akurat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Dilengkapi dengan alamat yang jelas. Informasi juga dapat disampaikan ke Call Centre Tirtanadi di nomor 500444. Terimakasih.

Zaman Karya Mendrofa
Humas Tirtanadi

Guru Meninggal Diusulkan Sertifikasi

Target 2014 di Sumut Bakal Tidak Tercapai

MEDAN-Kuota sertifikasi guru untuk Sumatera Utara (Sumut) diperkirakan meningkat pada tahun 2012-2014. Mengingat, dari 207.610 guru yang ada di Sumut, tercatat 150.737 guru yang belum disertifikasi. Sementara pemerintah mencanangkan akan mensertifikasi seluruh guru di Indonesia hingga 2014.

Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut Bambang Winardji menjelaskan, pada pelaksanaan sertifikasi 2012 mendatang, kuota untuk Sumut diperkirakan mencapai 40 ribu hingga 50 ribu guru.
“Dengan jumlah kuota tersebut, akan sulit untuk mengejar target pada 2014 mendatang. Pasalnya, jumlah guru dipastikan selalu bertambah tiap tahunnya. Kita berharap, pemerintah pusat bisa lebih bijaksana dalam mengatasi masalah ini,” katanya, Senin (7/11).

Bambang memaparkan, dari 207.610 guru di Sumut yang sudah disertifikasi berjumlah 56.873 orang dengan rincian pada 2006 terdata sebanyak 624 orang, 2007 berjumlah 8.457 orang, 2009 ada 10.789 orang, 2010 berjumlah 6.819 orang dan pada 2011 2.374 orang.

Ia juga menuturkan, berdasar informasi yang diperoleh dari Kemendikbud, pada 2012 mendatang pelaksanaan sertifikasi selain harus sesuai database yang masuk ke pusat juga harus menjalani tes tertulis untuk menjadi peserta dalam memenuhi kuota. “Tentunya tiap guru harus memiliki nomor unik pendidik tenaga kependidikan (NUPTK),” terang Bambang.

Bambang juga berpendapat, perubahan sistem pada pelaksanaan sertifikasi 2012 mendatang sebagai upaya membentuk guru lebih profesional sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. “Memang, pelaksanaan sertifikasi selama ini melalui portofolio dan pendidikan latihan profesi guru (PLPG). Untuk menghasilkan guru yang lebih profesional, maka pada 2012 nanti Kemendikbud akan memberlakukan seleksi lebih ketat dengan mengadakan tes tertulis,” jelasnya.

Namun, ia juga tak menampik, pada beberapa tahun terakhir pelaksanaan sertifikasi guru memang sudah diperketat dengan melakukan seleksi data yang harus sesuai dengan syarat termasuk portofolio dan PLPG. “Nah, dengan adanya perubahan system pelaksanaan sertifikasi ini diharapkan hasil bisa lebih maksimal. Dalam artian, usai sertifikasi guru bisa lebih profesional, sehingga menghasilkan taraf pendidikan yang lebih baik pula” ujarnya.

Sementara Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdiksu) menyinggung masalah adanya ketimpangan dalam menerima data guru yang akan disertifikasi baik yang akan diajukan maupun yang sudah.

Untuk itu Kabid Peningkatan Mutu Pendidik Tenaga Kependidikan (PMPTK) Disdiksu, Eduard Sinagamengimbau kepada seluruh guru penerima tunjangan profesi lebih pro aktif ke dinas pendidikan kabupaten/kota untuk penyempurnaan berkas-berkas pengajuan profesi. “Selama ini sering sekali para guru yang memberikan berkas masih tidak sesuai atau data yang tidak sesuai. Diantaranya yakni saat memberikan nomor rekening, atau memberikan rekening yang telah mati,” ujar Kabid Peningkatan Mutu Pendidik Tenaga Kependidikan (PMPTK) Disdiksu, Eduard Sinaga saat ditemui di ruang kerjanya. Perlu diketahui sertifikasi guru termasuk program untuk mensejahterakan guru di seluruh Indonesia.
Namun, seringnya salah dalam pengisian data dalam kelengkapan berkas menurut Eduard menjadi salah satu alasan lambatnya proses pemberian tunjangan profesi bagi para guru.

Selain itu lanjutnya, Disdiksu juga mengimbau kepada kepala sekolah maupun dinas pendidikan kabupaten/kota untuk melaporkan perubahan status guru penerima tunjangan profesi. “Selama ini masih ada beberapa sekolah yang belum memperbaharui status penerima sertifikasi yang harus diusulkan. Bahkan ada sekolah yang kita temui masih mengusulkan nama guru yang telah meniggal dunia tahun lalu untuk menerima sertifikasi pada tahun ini. Makanya kita terus meminta laporan status tiap semester atau enam bulan sekali agar tidak terjadi hal-hal yang dianggap melanggar,”ungkapnya.

Disinggung mengenai nama sekolah yang ditemukan mengajukan guru yang telah meninggal dunia tahun lalu, menurut Eduard diantaranya  yakni sekolah swasta Santo Thomas 3 dan sekolah swasta yang berada di Belawan.
Eduard meminta kepada guru penerima tunjangan profesi yang dianggap bermasalah agar segera melaporkan ke dinas kabupaten/kota atau provinsi sesuai kewenangannya.

“Jika semua ketentuan bisa berjalan, setidaknya bisa meminimalisasi terjadinya keterlambatan proses yang berakibat guru terlambat mendapatkan tunjangan profesinya,”ungkap Eduard.

Diperkirakan jumlah guru di Sumut yang bakal disertifikasi pada 2011 mengalami peningkatan sebesar 31,15 persen. Saat ini guru di Sumut yang belum disertifikasi sebanyak 207.610 (uma/saz)

Guru di Sumut untuk Disertifikasi

  • Jumlah 207.610 Guru
  • Belum disertifikasi 150.737
  • Sudah disertifikasi 56.873 Guru
  • Kuota 2011 sebanyak 23.900 guru

 

Ruang Setum Poldasu Terbakar

Medan- Markas Kepolisian Polda Sumut (Mapoldasu) di Jalan Medan-Tanjung Morawa Km 10,5 Medan mendadak heboh, Senin (7/11) pagi pukul  08.30 WIB. Pasalanya, ruang Staf Setum (Sekretariat Umum) Polda Sumut terbakar. Untuk membantu pemadaman api, tiga unit mobil dinas pemadam kebakaran Pemko Medan turun ke lokasi.

Sebelum kejadian, ruang Staf Setum yang berada di pintu samping Gedung Induk, sebelah timur Mapoldasu, tampak seperti biasa. Beberapa petugas polisi dan staf PNS baru saja selesai melakukan apel pagi.

Tiba-tiba asap hitam keluar dari jendela ruangan berukuran 5×4 meter itu. Diduga api berasal dari arus pendek listrik. Api cepat menyambar barang-barang yang mudah terbakar di ruangan tersebut. Petugas polisi dan pegawai PNS Polri yang melihat kejadian itu, langsung berhamburan keluar. Api yang terus membesar dengan cepat menyambar ruang lain. Mobil Dinas Pemadam Kebakaran yang sebelumnya telah dihubungfi langsung turun ke lokasi membantu pemadaman api.
Akibat kejadian tersebut, tiga unit komputer, satu televisi, dua AC, satu laptop, berkas-berkas dokumen dan surat-surat ikut terbakar. Beberapa petugas labfor Polda Sumut nampak melakukan olah TKP.

Akibat kejadian tersebut, berapa petugas polisi di Direktorat Reserse Umum Polda Sumut tidak bisa melakukan pemeriksaan karena komputer tidak menyala akibat listrik dipadamkan. Namun, beberapa penyidik tampak tetap berkerja dengan menggunakan laptop.

Kombes Pol Raden Heru Prakoso yang dikonfirmasi atas kejadian tersebut mengatakan, penyebab kebakaran tersebut diduga akibat arus pendek. “Dugaan sementara akibat terjadinya arus pendek listrik. Tapi kita belum mengetahui, apa dari komputer atau AC. Kita masih menunggu hasil dari Tim Labfor yang telah turun ke lokasi melakukan penyelidikan,” ungkap Heru.(mag-5)

Poldasu Panggil PPK Dana Hibah untuk USU

Medan- Poldasu semakin serius mendalami kasus dugaan penyelewengan dana hibah Rp4 miliar dari PT Pertamina ke Universitas Sumatera Utara. Setelah memintai keterangan pihak PT Pertamina Pusat di Jakarta, giliran Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Suronto yang dipanggil penyidik Tipikor Polda Sumut.

Menurut Kasubbid Pengelola Informasi Data (PID) Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, surat pemanggilan terhadap Suronto sudah dilayangkan. Namun dia beralasan ada kepentingan lain sehingga tidak bisa hadir.

“Dalam suratnya, katanya sampai Rabu ini, dia ada kepentingan, jadi dia tidak bisa hadir. Mungkin Kamis baru dia bisa datang,” ujar Nainggolan.

Menurut Nainggolan, hasil klarifikasi yang dilakukan pihak penyidik tipikor dengan pihak Pertamina Pusat, diketahui dalam pemberian dana hibah tersebut, pihak Pertamina memberikan secara bertahap. “Sampai saat ini Pertamina mengaku baru mencairkan dana hibah tersebut Rp800 juta,” ungkap Nainggolan.

Sementara Dirkrimsus Polda Sumut Kombes Pol Sadono Budi Nugroho, mengaku pihaknya belum bisa fokus kerja, karena ruangan tempat para penyidik masih tahap renovasi.

“Penyidik belum bisa seratus persen berkerja, kita tunggu ruangannya sudah siap dan bisa ditempati baru penyidik enak berkerja,” terang Sadono sambil memperhatikan para tukang bangunan berkerja.(mag-5)

Guru Bermental Preman

083198884xxx

Kepada Bapak Kadis Pendidikan kota Medan. Kami para siswa SMK Negeri 3 Medan mintak keadilan terhadap teman kami yang menjadi korban pemukulan oknum guru kimia Kamis 3 November 2011 yang lalu sehingga teman kami dua hari sakit dan tidak sekolah. Kami malah mendengar kabar bahwa teman kami Ahmad Angga akan dikeluarkan dari sekolah gara-gara orangtua korban bersama kerabatnya memprotes tindakan pemukulan oknum guru kimia tersebut. Apa jadinya nanti jika kami para siswa yang menjadi korban pemukulan melakukan perotes, apakah kami juga akan dikeluarkan? Inikah metode pendidikan di negeri ini? Kami generasi penerus sungguh sangat kecewa karena tindakan intimidasi yang diterapkan oleh pihak sekolah SMK Negeri 3 Medan. Untuk itu kami para siswa memohon tegaknya keadilan di sekolah kami ini karena kami tak sudi dibimbing oleh para guru yang bermental preman. Atas perhatian Bapak kami ucapkan trima kasih.

Laporkan dengan Data Lengkap

Untuk masalah ini saya akan cek ke lapangan, siapa gurunya dan latar belakang aksi pemukulan tadi. Saya akan berkoordinasi dengan kepala sekolah dari SMK Negeri 3 Medan tentunya. Begitu pun, bagi siswa yang merasa dirugikan dengan tindakan oknum guru dapat membuat laporan kepada Dinas Pendidikan Medan dengan data yang lengkap mengenai siapa guru yang bersangkutan sehingga dapat kita tindaklanjuti. Sudah tidak zaman lagi aksi kekerasan di dunia pendidikan.

Drs Hasan Basri MM
Kadis Pendidikan Medan

Siswa Diajarkan Nilai Perjuangan Pendiri

Milad Muhammadiyah ke 102

MEDAN-Peringati milad Muhammadiyah ke 102 tahun, ratusan siswa Perguruan Muhammadiyah Sei Sikambing C2 laksanakan upacara bendera, Jumat (4/11) kemarin, Kegiatan upacara tersebut diikuti beberapa sekolah Muhammadiyah, yakni MDA Muhammadiyah 11, SD Muhammadiyah 12, SMP Muhammadiyah 4, dan SMA Muhammadiyah 3
“8 Dzulhijah 1332 H, KH Ahmad Dahlan bersama para sahabatnya mendirikan organisasi Muhammadiyah. Tentunya keputusan membuat organisasi ini memiliki tujuan, dan kita sebagai penerusnya bertanggungjawab atas hal itu,” kata pembina upacara Rahmat Kartolo di halaman upacara Perguruan Muhammadiyah Sei Sikambing C2.

Adapun tujuan kegiatan ini bilang Rahmat, agar para siswa menghargai perjuangan pendiri Muhammadiyah terdahulu. Selain itu peringatan milad Muhammadiyah ini dilakuan agar para siswa mendapatkan manfaat ilmu-ilmu kemuhammadiyahan yang berguna untuk masa depan.

Rahmat menyebutkan kendati milad beberapa waktu lalu sempat ditinggalkan namun kini kembali dimunculkan untuk digalakkan.

“Seperti pengajian yang sebelumnya rutin diakukan para guru, dan menghidupkan lagi ekstrakulikuler pada hari Sabtu, kegiatan seperti ini harusnya digalakkan kembali,” serunya.

Kemudian, untuk semua pengurus di sekolah Muhammadiyah, lanjut Rahmat,  wajib hukumnya menghafal mars Muhammadiyah karena kurang berkenan jika seorang Muhammadiyah tak mengetahuinya.

Sementara,  Ketua Milad Perguruan Muhammadiyah Sei Sikambing C2, Rony menyebutkan kegiatan upacara ini dilaksanakan, selain untuk menyemarakkan milad Muhammadiyah,  juga bertujuan membangkitkan roh kemuhammadiyahan dari pengurus dan siswa Muhammadiyah. “Memang rutin kita memperingati milad ini, tapi upacara ini kali pertama diadakan di sekolah ini dan peringatan ini sebagai penghormatan hari wukuf jamaah haji di Arafah,” terang Roni didamping Wakil Kepala Sekolah I SD Muhammadiyah 12, Ismail Saleh Nasution.
Disamping itu, peringatan milad juga diisi dengan pemberian hadiah kepada enam siswa sebagai pemenang lomba menyambut acara milad.

Para pemenang meliputi tingkat SD lomba ayat Al Quran yakni M Ridho, Nadia Adhani dan M Iqbal Fatori.
Pemenang lomba praktik salat Subuh tingkat SMP Annisa Azzahra, Suma Abdillah dan Lufti Harahap. Pemenang lomba pidato/ceramah tingkat SMA dimenangkan oleh Yuli Dariyani, Mahaldi Tusni dan Pristiwati. (uma)

Alasan Kesibukan Pejabat, Penyaluran BSM Kembali Molor

MEDAN-Penyaluran Beasiswa Miskin (BSM) untuk jenjang Sekolah Dasar(SD) kembali molor. Padahal sebelumnya sudah dijadwalkan penyaluran BSM SD akan dibagi pada 1 Nopember  lalu, namun karena adanya penyesuaian maka BSM direncanakan akan dibagi pada 9 Nopember.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Sumut, Henri Siregar mengatakan, keterlambatan penyaluran BSM disebabkan kesibukan para pejabat, dan untuk mengambil saat yang tepat, direncanakan BSM akan diserahkan secara simbolis pada 15 Nopember mendatang.

“Sebenarnya akan dibagikan secara simbolis pada 9 Nopember ini, namun ada kesibukan. Sejumlah pejabat, jadi secara simbolis akan diserahkan pada tanggal 15 Nopember,” ungkap Henri kepada wartawan, Senin (7/11).
Henri tidak merinci bentuk kesibukan yang membuat sejumlah pejabat yang dimaksudkannya sehingga harus mengundurkan kembali penyaluran BSM hingga dua minggu lamanya.

Henri juga mengatakan dalam penyerahan beasiswa ini akan dihadiri oleh Kadisdik Sumut, Syaiful Safri yang sudah mewakili 33 Kadisdik se-Sumut.

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa setiap siswa penerima akan mendapatkan beasiswa miskin sebesar Rp360.000, atau perbulannya Rp30.000.

Dana tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa agar bisa bersekolah, sehingga tidak ada lagi siswa SD yang putus sekolah dengan alasan ketiadaan biaya.

Setiap penerima yang melakukan pengambilan terlebih dahulu diverifikasi atau dicocokkan sesuai dengan nama siswa yang sudah terdata.

Selain itu, siswa harus didampingi orang tua/wali dengan menunjukkan rapor asli yang merupakan persyaratan untuk mengambil dana bantuan tersebut.

Menanggapi hal itu, pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Ibnu Hajar sangat kecewa dengan alasan para pejabat yang dinilai tidak  mementingkan dunia pendidikan.

Seharusnya, bilang Ibnu, penyaluran beasiswa tetap saja berjalan meskipun tidak ada penyerahan secara simbolis. “Kan bisa menyusul penyerahan secara simbolisnya,” katanya.

Dia mengatakan, meskipun jumlah bantuan berupa beasiswa itu tidak besar, namun diyakini sangat dibutuhkan oleh siswa yang memang dianggap tidak mampu.

“Saya berharap pejabat pemerintahan lebih mementingkan kepentingan masyarakat dibanding kepentingan pribadi,” tegasnya.(uma)

MTs Miftahussalam Ikuti Masak Sehat

MEDAN-Madrasah Tsanawiyah (MTS) Miftahussalam Medan tak pernah berhenti berkarya dalam memberikan pendidikan terbaik bagi siswa didiknya. Seperti pelatihan cooking bertajuk, “Lets Make a Real Healthy Food”, yakni latihan memasak dengan menggunakan bahan-bahan alami.

“Kegiatan ini memiliki tujuan agar siswa tidak suka jajan sembarangan, menumbuhkan keinginan kepada siswa supaya ringan tangan untuk membantu orangtua di rumah serta suka membuat masakan sendiri, sehat, bergizi dan higienis,” papar  Cut Ruhama SPdI, selaku Kepala MTs Miftahussalam Medan di Jalan Darussalam kemarin.

Disamping itu, bilang Cut Ruhama kegiatan positif ini akan membuat siswa semakin kreatif, sesuai keinginan pemerintah agar lembaga pendidikan Indonesia berkarakter.

Sedikitnya 80 siswa yang dibagi dalam 4 kelompok mengikuti pelatihan cooking secara serius di Plaza Medan fair, dan Grand Palladium beberapa waktu lalu.

Acara yang disajikan dengan secara sederhana itu menurut Cut Ruhama, memberikan atensi yang luar biasa karena dikemas dengan apik oleh cheif muda yang berpengalaman, Riza Triono. “Di sekolah (MTs Miftahussalam Medan) saat ini sedang dirancang pelatihan cooking dengan mengkombinasikan menjadi resep dalam Bahasa Inggris yang nantinya akan dilombakan menjelang hari guru. Dengan program ini,  diharapkan siswa bisa memupuk pola kerjasama, dan di sisi lainnya mau menolong orang tua serta di sekolah dapat belajar bahasa Inggris dengan menyenangkan,” ujarnya.
Cut Ruhama berupaya akan terus mengembangkan karakter siswa didiknya lewat berbagai kegiatan positif, kreatif dan pastinya menyenangkan. (uma)