24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14464

Pecat Mahasiswa Tawuran

MEDAN-Belakangan ini sering terjadi tawuran antarmahasiswa di Medan, seperti di Universitas HKBP Nommensen, USU dan UMSU. Melihat kondisi itu Pskiolog Medan angkat bicara. “Tawuran itu terjadi akibat tidak inginnya mahasiswa mengedepankan intelektualitas yang dimilikinya, sehingga identitas dirinya hilang” tegas Irna Minauli kepada wartawan, Senin (7/11).

Katanya, selaku insan akademis seharusnya mahasiswa introspeksi diri. Apakah dengan prilaku yang lebih mengedepankan emosi tersebut layak disebut sebagai mahasiswa?.

Menurutnya, mahasiswa seharusnya dapat mempergunakan tenaga mereka dengan melakukan hal-hal yang lebih positif. Seperti bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), organisasi pecinta alam, pramuka atau aktif di lembaga penelitian. “Tawuran selain hanya akan merugikan diri sendiri, juga bagi orang lain, hal yang cenderung mengarah ke hal-hal kriminal ini tentu sangat merugikan nama mahasiswa sebagai pemuda yang diharapkan menjadi pemimpin di masa depan,” ujar Irna yang juga Dekan Fakultas Psikologi UMA ini. Ia juga berpendapat, tawuran tersebut lebih disebabkan karena ikut-ikutan dan ego segelintir mahasiswa.

Menurutnya perlu perguruan tinggi  lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada pelaku tawuran agar  memberi efek jera kepada mahasiswa. “Misalnya menskorsing, pemanggilan orangtua, bila perlu pemecatan jika melakukan tindakan anarki yang merugikan fasilitas negara. agar ada efek jera bagi pelaku tawauran lain,” jelasnya. (saz)

Wujudkan Kepedulian Antar Sesama

Sumut Pos Berkurban

Sebagai satu rangkaian dari ibadah dalam perayaan Hari Raya Idul Adha PT  Media Medan Pers sebagai perusahaan dari  Harian Sumut Pos menggelar penyembelihan hewan kurban.

P enyembelihan hewan kurban lembu itu digelar di halaman  gedung Graha Pena kantor Sumut Pos di Jalan Sisingamangaraja No 134 Km 8,5 Medan Amplas, Minggu (6/11).

Ketua Panitia Penyembelihan hewan kurban Harian Sumut Pos, Hotman Simbolon mengatakan hewan yang dikurbankan ini sebanyak dua ekor lembu. Adapun daging kurbannya akan dibagikan untuk 208 orang pemegang kupon yang satu hari sebelumnya telah dibagikan.

Dia merinci daging kurban diberikan kepada warga sekitar kantor Sumut Pos, loper koran, asongan dan seluruh karyawan Sumut Pos serta mitra kerja dan masyarakat sekitar.

Hotman menyebutkan tujuan digelarnya penyembelihan hewan kurban ini, selain sebagai bentuk kepedulian antar sesama, kegiatan ini dimaksudkan agar lebih mempererat rasa kebersamaan di antara karyawan Sumut Pos. Hal lainnya juga sebagai wujud kepedulian kepada warga di sekitar kantor Sumut Pos.

“Kami sengaja menggelar untuk pertamakalinya dikantor, karena kami peduli dengan warga yang berada di sekitar kantor Sumut Pos,” ujar Hotman yang juga Kepala Bagian Departemen Pemasaran Harian Sumut Pos.
Hotman memaparkan kegiatan penyembelihan hewan kurban tersebut direncanakan akan terus berlanjut pada tahun-tahun akan datang. Karena menyembelih hewan kurban ini sebagai bentuk keikhlasan kepada maha pencipta. Pada pembagian hewan tersebut, dia merinci setiap orang yang telah memegang kupon mendapatkan minimal 1,8 kg daging dari dua ekor lembu yang dikurbankan.

“Kita harap untuk tahun depan bisa dilaksanakan lagi dan jumlah hewan yang dikurbankan bisa bertambah,” urainya.
Penyembelihan hewan kurban tersebut disaksikan Pemimpin Umum Harian Sumut Pos, Zulkifli Tanjung dan sejumlah karyawan Sumut. Pada penyembelihan dua ekor lembu itu dilakukan dengan tata cara Islam. (uma/mag 11)

Telkomsel Berbagi Hewan Qurban Untuk Masyarakat

Wujud kepedulian Telkomsel kepada masyarakat sekitar lokasi operasional Telkomsel, bertepatan pada moment Hari Raya Idul Adha 1432H, Telkomsel membagikan hewan qurban yang diberikan melalui pengurus masjid atau pemuka masyarakat sekitarl okasi Site BTS (Base Transceiver Station)  dan kantor layanan Telkomsel untuk disampaikan kepada masyarakat.

Hal ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility Telkomsel, sebagai perusahaan telekomunikasi milik bangsa Indonesia dimana dalam operasional hariannya tidak terlepas dari interaksi social dengan masyarakat sekitar lokasi operasional Telkomsel baik yang dekat dengan lokasi Site BTS Telkomsel maupun kantor layanan GraPARI Telkomsel.

Total bantuan yang diberikan adalah senilai Rp.150 juta rupiah, yang tersebar pada berbagai lokasi di Area Sumatera, mulai dari Aceh hingga Lampung. Nilai ini juga masih ditambah dengan bantuan hewan qurban para karyawan Telkomsel beserta keluarganya yang juga diperuntukkan bagi masyarakat yang berada disekitar lokasi operasional Telkomsel.

Manager Corporate Communication Telkomsel Area Sumatera – Hadi Sucipto mengatakan “Bantuan hewan qurban yang kami berikan ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat terutama yang berada disekitar lokasi operasional Telkomsel, baik dekat dengan BTS maupun lokasi kantor pelayanan GraPARI Telkomsel, kami menyadari dalam operasional harian tentunya Telkomsel tetap membutuhkan dukungan dan selalu berinteraksi dengan masyarakat sekitar, semoga bantuan ini semakin meningkatkan silaturrahim antara Telkomsel dengan masyarakat sekitar lokasi operasional Telkomsel”.

Dalam hal penyembelihan dan pendistribusian daging hewan qurban, Telkomsel menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus mesjid atau pemuka masyarakat setempat, hal ini dimaksudkan agar disitribusi daging qurban tersebut benar-benar disampaikan kepada masyarakat yang membutuhkan terutama bagi yang berdomisili disekitar lokasi operasional Telkomsel.

Idul Adha Tetap Semarak dan Khidmat

MEDAN-Suasana Idul Adha 1432 H di Sumatera Utara yang dirayakan serentak berjalan aman tenteram. Suasana terasa semarak namun tetap khidmat. Pun, dengan Salat Idul Adha.

Kalangan birokrat tampak berkonsentrasi melaksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Merdeka Medan. Terlihat Plt Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Wakil Ketua DPRDSU M Affan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap, pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan), berbaur dengan ribuan warga lainnya.

Ribuan Muslim lain melaksanakan salat di Masjid Raya Al Mashun dalam menunaikan. Di masjid ini, animo masyarakat untuk melaksanakan Salat Idul Adha yang dilaksanakan pada 10 dzulhijjah 1432H  mengharuskan pihak panitia pelaksana memisah jamaah wanita dan pria lewat dua pintu masuk; jamaah wanita melewati pintung belakang dan jamaah pria lewat pintu depan atau pintu utama.

Membludaknya jumlah jamaah yang tidak tertampung di dalam dan halaman masjid, mengharuskan ratusan jamaah melaksanakan salat di badan jalan dengan menggunakan alas koran yang dijual para pedagang koran bekas.

Dari pantauan wartawan koran ini,seputaran Jalan Sisingamaraja atau tepatnya dari persimpangan Jalan Halat hingga persimpangan Jalan Japaris harus ditutup untuk beberapa waktu. Selain itu sejumlah jamaah juga terlihat khusyuk melaksanakan salat di jembatan penyebrangan.

Sementara itu, Syarifuddin lewat ceramahnya mengatakan pelaksanaan Idul Adha kali ini diharapkan mampu menjadi momen untuk ikut mengingat para jamaah yang tengah melaksanakan ibadah haji di Mekkah. “Pelaksanaan qurban memiliki nilai pengorbanan dan rasa kebersamaan. Di mana kisah Nabi Ibrahim yang ikhlas mengorbankan anaknya Nabi Ismail, diharapkan bisa dicontoh masyarakat untuk rela berkorban, meskipun lewat sebuah hewan. Yang pada intinya qurban yang diberikan ini bisa diberikan kepada kaum  dan dhuafa sebagai salah satu bentuk kepedulian dan kebersamaan,” ungkap Syarifuddin dalam tausiahnya.

Sementara itu pelaksanaan Salat Idul Adha dimanfaatkan sejumlah masyarakat sekitar untuk mengais rezeki. Selain menyediakan lahan parkir sejumlah masyarakat sekitar juga terlihat sibuk menjajakan koran bekas sebagai pengganti sajadah. (uma)

Tanah Ini Milik Warga Sari Rejo

Masyarakat Sepakat Pasang Plang di Tiap Tempat Strategis

MEDAN- Warga Sari Rejo terus berjuang. Tanpa aksi demo dan turun ke lapangan, melalui Forum Masyarakat Sari Rejo (Formas), warga menyuarakan aspirasinya dengan memasang plang di tiap-tiap lingkungan batas tanah Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Sabtu (5/11) pagi.

Plang dibuat oleh masing-masing koordinator lingkungan (Korling), dari Lingkungan I sampai XI. Isi plang bertuliskan ‘Selamat Datang di Kelurahan Sari Rejo, Tanah Milik Masyarakat Berdasarkan Keputusan MA No.229 K/Pdt/1991 Tanggal 18 Mei 1995 dan Peraturan Pemerintah (PP) RI No.24 Tahun 1997’, berdiri tegak di setiap persimpangan yang strategis.

“Atas kemauan semua warga lingkungan Sari Rejo yang sudah jenuh dengan perjuangan serta janji Pak Wali, warga memasang plang di setiap persimpangan strategis. Kami terus berjuang,” kata Ketua Formas, Riwayat Pakpahan, didampingi seluruh anggotanya di sela-sela pemasangan plang.

Kegiatan pemasangan tersebut dilakukan secara bergotong royong untuk menunjukkan eksistensi masyarakat Sari Rejo. Plang dipasang di beberapa titik persimpangan strategis di setiap lingkungan. Pemasangan awal dilakukan seluruh pengurus Formas bersama korling di Lingkungan VII di sekitar Titi Gantung yang dikordinir oleh Muslim, Lingkungan V dipasang di Jalan Mawar yang dikordinir Aidal Fitri. Pemasangan berlanjut di Jalan Teratai yang ke lingkungan berikutnya. Sedangkan untuk Lingkungan I, IV dan VIII akan dilanjutkan oleh masing-masing korling melakukan pemasangan plang pada pekan depan.

Riwayat Pakpahan menegaskan, pihaknya akan terus berjuang agar hak warga atas tanah Sari Rejo diakui dalam bentuk sertifikat. Untuk tujuan itu, kata Riwayat, Formas sudah menyampaikan permasalahan ini ke presiden, Kemenham, Kemenkeu, BPN Pusat, DPR RI, DPD RI, gubsu, wali kota, Kakanwil  BPN Provsu, BPN Medan, DPRD Provsu, dan DPRD Medan.

“Dengan memanjatkan doa kepada Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa, semoga membuka pintu hati para pengambil keputusan untuk penyelesaian tanah Sari Rejo dengan adil. MoU antara Pemko Medan dan TNI AU harus memberikan hak masyarakat sepenuhnya, dengan eksistensi yang diklaim bersertifikat,” ucapnya.

Formas berharap janji wali kota untuk membantu menyelesaikan permasalahan ini, tidak sekadar janji yang tidak pasti. “Pak Wali, pastikan kapan hak masyarakat diberikan. Karena Pak Wali sudah berjanji, warga berharap segera diselesaikan agar tidak menjadi janji yang hanya tinggal janji.  Kami hanya minta kepastian yang bukan janji belaka,” cetusnya.

Terkait kunjungan tim dari Kasau, wali kota juga berjanji akan menyelesaikan masalah tanah Sari Rejo pada Desember tahun ini. Riwayat mengungkapkan, warga sangat meragukan komitmen wali kota Medan yang dinilai terlalu mudah menabur janji.

“Desember tahun ini merupakan komitmen terakhir. Tekad warga sudah bulat, paku mati soal perjuangan sertifikat tanah Sari Rejo, meski nyawa taruhannya,” ungkapnya.

Dipaparkan Riwayat, secara historis tanah Sari Rejo sudah dikuasai masyarakat sejak 1948 dan secara yuridis masyarakat telah memperoleh pengakuan dari putusan MA pada 1995. Aspek sosialnya, masyarakat begitu harmonis dengan berbagai etnis hidup rukun damai antara umat beragama yang terjalin dengan rasa persaudaraan yang saling menghormati.

“Pemko Medan juga sudah menyediakan insfrastruktur dengan membenahi seluruh jalan yang diaspal dan gang-gang sudah dibeton. Begitu juga dengan sarana lain seperti listrik, air bersih, dan telekomunikasi yang menjadikan kawasan hunian mandiri kompak dan lengkap bila dipandang dari aspek pemerintahan yang sudah menjadi wilayah administrasi yaitu Kelurahan Sari Rejo,” jelasnya.

Untuk itu, warga yang tergabung dalam Formas sangat berharap Wali Kota Medan melunasi seluruh janjinya kepada masyarakat Sari Rejo. “Sekali lagi kami mengingatkan janji itu kepada Pak Wali, agar menyelesaikan masalah tanah Sari Rejo,” pinta Riwayat.(adl)

Rahudman Siap Pasang Badan

Wali Kota Medan Rahudman Harahap memberikan aspresiasi terhadap Forum Masyrakat Sari Rejo (Formas) yang terus berjuang tanpa henti. Apalagi kini bentuk perjuangannya dengan memasang plang di persimpangan yang strategis di areal 260 hektar lahan yang masih bersengketa.

“Itu memang tanah orang itu (warga Sari Rejo), kita pertahankan dong,” kata Rahudman di sela-sela pemotongan hewan kurban di RPH, Minggu (6/11).

“Saya pasang badan untuk mereka, catat itu ya. Saya perjuangkan,” tambahnya.
Ketua Komisi A DPRD Medan Ilhamsyah meminta Rahudman Harahap benar-benar menepati janji dan memperjuangkan hak warga Sari Rejo atas tanah dimaksud.

“Buktikan kalau Wali Kota Medan memperjuangkan warga Sari Rejo. Masalah tanah Sari Rejo sudah berlarut-larut,” cetusnya.

Menurutnya, Pemko Medan jangan berpihak kepada pengembang yang juga berada di kawasan Tanah Sari Rejo seperti CBD Polonia yang sudah mendapatkan sertifikat tanahnya.

“Berikanlah hak warga yang memang menjadi miliknya. Jangan hanya karena kepentingan. Pihak lain seperti CBD Polonia yang berdiri di atas tanah sari Rejo sudah memperoleh sertifikat, ada apa ini?” bebernya mengakhiri.(adl)

Sepuluh Bus Pengangkut Jamaah Mogok

Transportasi Haji Kacau

JAKARTA-Pelaksanaan wukuf di padang Arafah sebagai inti Ibadan haji telah rampung Sabtu lalu. Tapi, persoalan baru muncul setelah jamaah haji digiring dari Arafah menuju Mudzalifah dan Mina. Perjalanan jamaah haji ini tersendat arus kendaraan yang macet, dan banyaknya bus yang mogok.

Dari kekacauan pengangkutan jamaah haji ini, pos transportasi pemerintah Indonesia bisa dinilai mengecewakan. Di antaranya, tercatat lebih dari sepuluh bus yang mengangkut jamaah haji Indonesia mogok di tengah jalan. Akibatnya, iring-iringan bus di belakannya juga ikut tersendat.

“Memang ada sepuluh bus lebih yang mogok,” kata Kepala Satuan Operasi Arafah, Mudzalifah, dan Mina (Kasatop Armina) Abu Haris Mutohar kepada Media Center Haji (MCH) Humas Kementerian Agama (Kemenag) kemarin (6/11). Akibat dari kondisi ini, waktu jamaah haji banyak habis di jalan.

Kondisi kemacetan dan banyaknya bus yang mogok, terutama terjadi di rute Arafah menuju Mudzalifahn

Abu mengatakan, bus yang mogok ini rata-rata adalah bus cadangan. Jarak antara Arafah ke Mudzalifah sejatinya hanya sekitar tujuh hingga delapan kilometer. Tapi, dengan kondisi supermacet plus banyak bus yang mogok, lama perjalanan bisa sampai satu jam.

Abu menuturkan, para jamaah tidak mungkin berjalan dari Arafah ke Mudzalifah. “Jamaah yang antre menunggu pemberangkatan ini kondisinya pasti sudah letih karena habis menjalani wukuf,” paparnya.
Menurut Abu, kasus transportasi ini bakal menjadi bahan evaluasi pemerintah. “Jangan sampai tahun depan terulang,” katanya.

Terlepas dari itu, guna lebih mematangkan penyambutan jamaah haji ke tanah air, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan akan melakukan rapat menyeluruh pada 8 November 2011 di Asrama Haji Medan.

“Memang, menurut Kakanwil kita yang baru, seluruh penyambutan jamaah haji di Debarkasi Medan sudah rampung. Tapi, untuk lebih memantapkan penerimaah jamaah haji, kita akan lakukan rapat menyeluruh dan diharapkan semuanya berjalan lancar, tenaga kesehatan dan Ambulan sendiri sudah disiapkan. Semua akan kita bahas pada rapat ini nanti,” kata Humas Badan Pengelola Asrama Haji (BPAH) Debarkasi Medan Drs HM Sazli Nasution, Minggu (6/11)
Mengenai situasi di tanah suci, saat ini para jamaah haji Indonesia gelombang I yang berjumlah 221.000 orang memasuki perkemahan di Mina untuk melaksanakan pelemparan jumrah setelah menyelesaikan wuquf di Arafah, dan dilanjutkan ke Muzdhalifah.

Saat Mabid Muzdhalifah di Mekkah, sambung Sazli, jamaah haji harus mengumpulkan batu kecil atau kerikil yang jumlahnya 49 serta melaksanakan ibadah shalat subuh, kemudian berangkat ke Mina. “Sampai di sana berhenti sementara waktu di monumen yang suci dengan tujuan berzikir serta melakukan shalat subuh,” ujar Sazli.
Selanjutnya, jamaah haji akan melakukan pelemparan jumrah yang tempat pelaksanaannya berada di sebuah bukit yang bernama ‘Aqabah pada 10 Zulhijah. “Caranya adalah dengan mengambil tujuh buah batu yang kecil kemudian melakukan penyembelihan binatang kurban,” ungkapnya.

Setelah itu, katanya, dilakukan tahalul yaitu melepas ihram setelah semua rukun ibadah haji telah rampung dikerjakan. Hal ini bisa dilakukan setelah melempar jumrah ‘Aqobah dengan melakukan pemotongan rambut paling sedikit sebanyak tiga helai.

Untuk Mabit di Mina sendiri dilaksanakan pada hari tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa), yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Setiap siang pada hari-hari tasyrik itu melontar jumrah Ula, Wusta, dan ‘Aqabah, masing-masing 7 kali.

“Semuanya dilaksanakan seperti manasik haji selama jamaah di tanah air. Setelah semua proses rangkaian haji dilakukan, maka kloter I diantaranya dari Labuhanbatu dan Medan akan bersiap-siap untuk kembali ke tanah air dan akan ditunggu kedatangannya di Bandara Polonia Debarkasi Medan pada 11 November 2011 dan akan disambut seluruh unsur Muspida,” bebernya. (mag-11/wan/nw/jpnn)

Hari ini, Sembilan Partai Pengusung Buka-bukaan

Jika Aspirasi Tidak Ditanggapi Gatot, Siapkan Tekanan Lain

MEDAN-Hari ini sembilan partai pengusung pasangan Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho (Syampurno), siap buka-bukan kepada pers terkait kunjungan mereka ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pekan lalu. Setidaknya hal ini diungkapkan Andi Jaya Matondang, Wakil Ketua PPP Sumut.

“Kita Wait and See. Kalau tidak direspon, maka kita akan melakukan tekanan-tekanan lainnya. Ini semuanya, bukan untuk kepentingan politis, bukan proyek, uang dan sebagainya. Tapi, murni untuk kepentingan masyarakat dan umat di Sumatera Utara. Dan Senin nanti (hari ini, Red), kita akan menggelar konfrensi pers terkait hal-hal tersebut, serta langkah yang akan kita ambil,” urainya kepada Sumut Pos Jumat (4/11) lalu.

Sebelumnya, sembilan dari sebelas partai pengusung yang terdiri dari Partai Persatuan Demokrasi Indonesia (PPDI) Sumut, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Sumut, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sumut, Partai Merdeka Sumut, Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sumut.

Partai Sarekat Islam (PSI) Sumut, Partai Persatuan Nahdatul Ummah (PPNU) Sumut, Partai Patriot Sumut, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berkunjung ke Mendagri karena menilai sejak Gatot Pujo Nugoroho menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Gubsu tidak maksimal dan belum mampu mengusung misi dan visi semasa Pemilihan Gubernur (Pilgub) lalu. “Ini cara yang Islami, dan kami anggap paling tepat serta tidak tendensius dengan mengerahkan massa dan sebagainya. Kami hanya mengingatkan, karena selama ini visi misi Syampurno yakni, tidak sakit, tidak bodoh dan tidak lapar serta rakyat punya massa depan, sejak Sumut dipimpin Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, belum ada arah pencapaiannya. Maka, kami meminta Mendagri, untuk mengingatkan itu ke Plt Gubsu,” jelas Andi.

Andi pun membenarkan bila Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho, tidak mampu menjalin komunikasi dengan banyak pihak, termasuk dengan legislatif dan pihak-pihak lainnya.

Kemudian, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Gatot juga tidak populis dan terkesan keputusan pribadi, tanpa mempertimbangkan keharmonisan dan kekondusifitasan Sumut. Salah satunya adalah kebijakan pemutasian pejabat eselon III beberapa waktu lalu.

“Akibatnya, mencuat ketidakharmonisan dan ketidakkondusifitasan di Sumut dengan ditandai ajuan hak interpelasi dan sebagainya. Waktu dia (Gatot, Red) masih menjabat Ketua DPW PKS, dia mampu menjalin komunikasi yang baik dengan partai-partai lainnya, terutama yang berlandaskan dakwah. Namun, sekarang itu tidak ada. Ini perlu terjawab, apakah karena ada yang menghalang-halangi atau karena keinginannya sendiri,” bebernya.

Andi menuturkan, kesembilan partai pengusung juga melaporkan mengenai keberadaan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2010 lalu yang mencapai Rp400 Miliar. Untuk konteks ini, kunjungan tersebut meminta Mendagri agar juga mengingatkan Gatot, untuk memiliki prioritas pencapaian visi misi Syampurno dalam APBD 2012 mendatang.
Soal kesiapan sembilan partai pengusung itu untuk buka-bukaan pun dibenarkan Sekretaris Jenderal Partai Patriot Sumut Rismansyah. Dikatakannya, dalam konfrensi pers itu nantinya akan diceritakan secara lugas hal-hal berkaitan dengan kunjungan kepada Mendagri, menyangkut sikap dan kebijakan Plt Gubsu.

“Nanti akan kita buka semua di konfrensi pers,” katanya tanpa memberikan nama tempat dan waktu dari agenda yang mereka rencanakan itu.

Terkait dengan manuver sembilan partai tadi, Gatot tampaknya belum juga mau berkomentar. Selain itu, beberapa isu yang sedang marak di Sumut pun enggan dia tanggapi, conrohnya kasus JR Saragih dan PLTA Asahan III. “”Nanti ya, baru Salat Idul Adha,” jawab Gatot ketika ditemui Lapangan Merdeka Medan, Minggu (6/11). (ari)

Siapa Merugikan Negara, Saya atau KPK?

Mengunjungi RE Siahaan di Rutan Tanjung Gusta Medan

Ir RE Siahaan boleh dibilang kontroversial. Namanya mulai populer saat bertarung pada Pilgubsu 16 April 2008. Ia kalah, tapi bangga. Kini sosok murah senyum ini diadili KPK. Ia tak ciut, tetap merasa tak bersalah, bahkan mengejek jaksa KPK tak becus membuat dakwaan. Kepada hakim Tipikor, ia berpesan agar jangan latah mengikuti kesalahan jaksa.

PANDA MT SIALLAGAN, Tanjung Gusta

Pertemuan dengan RE Siahaan berlangsung di taman Rumah Tahanan (Rutan) Tanjung Gusta Medan, Rabu (2/11) sore, di sebuah pendopo bertiang kayu dan beratap genteng seukuran 4 x 4 meter. Lantai pendopo dilengkapi kursi bambu dan meja artistik hasil pahatan tunggul kayu. Suasana taman terasa nyaman dan asri. Ada kolam hias di sekeliling pendopo, aneka bunga, pohon mangga, palma dan lain-lain.

Saat koran ini tiba, di pendopo itu tampak istri RE Siahaan, Elfrida Hutapea, ditemani putrinya Sylvia Siahaan dan cucunya Beatrix Tampubolon yang baru berusia sekitar dua tahun. Mereka asyik ngobrol dengan sepasang suami-istri yang tak lain adalah mantan Bupati Nias Binahati Baeha dan istrinya, yang telah divonis lima tahun penjara oleh pengadilan Tipikor dan ditahan di rutan itu. Binahati menjadi terpidana atas kasus korupsi dana penanggulangan bencana Nias tahun 2006. Seorang putri Binahati berparas cantik, juga tampak di pendopo. Sore itu, Binahati asyik mencicipi makanan dan jus buah bawaan istri dan putrinya.

“Bapak di kamar, sedang istirahat. Duduklah dulu!” ujar Elfrida Hutapea menjawab koran ini. Wartawan koran ini pun duduk, persis berhadapan dengan Elfrida Hutapea. Mantan Nyonya Walikota Siantar ini tampil sederhana dengan busana kasual dan celana pendek. Wajahnya agak lelah, tapi tetap banyak senyum, bahkan masih bisa tertawa keras saat Binahati melucu. Bupati yang dikenal benci wartawan ini ternyata sangat ramah, hangat dan penuh humor.

Topik pembicaraan dua keluarga pejabat ini berlangsung renyah, ringan, remeh, dan tak terkait kasus korupsi atau semacamnya. Sore itu mereka sedang bergunjing tentang seorang wanita cantik beranak satu yang kecantol dengan supir rutan. Awalnya si wanita datang ke rutan bersama anaknya untuk menjenguk suaminya yang sudah tiga bulan ditahan atas suatu kasus. Wanita itu lalu berkenalan dengan supir rutan, jatuh cinta dan menjalin hubungan. Sejak itu, wanita tersebut makin sering datang ke rutan, tapi bukan lagi menjenguk suaminya, melainkan menemui pacarnya. Menariknya, kadang-kadang ditemani pacar barunya, wanita itu tetap mengantarkan makanan untuk suaminya.

Cerita itu diutarakan Binahati dan ditanggapi tawa miris Elfrida Hutapea dan putrinya. “Kok bisa begitu ya,” ujarnya.
Terkait romantika itu, Elfrida Hutapea akhirnya menyinggung banyaknya perempuan-perempuan cantik yang datang ke rutan. Sebagian ada yang memakai sepatu hak tinggi. “Dari tadi kuperhatikan, banyak yang datang bersepatu tinggi sampai segini,” katanya sambil merentangkan jengkal tangannya. “Kok bisa mereka ke sini dengan sepatu begitu ya,” katanya lagi.

Demikianlah pembincangan dua keluarga itu berlangsung tanpa topik, melompat dari satu hal ke hal lain, kadang diselingi mimik serius, kadang ditingkahi tawa renyah. Topik hanya berganti ketika koran ini bertanya tentang RE Siahaan kepada Elfrida.

“Sehat, gemuk kok. Nggak benar itu berita yang mengatakan bapak kurus. Lihatlah nanti!” kata Elfrida saat ditanya kesehatan suaminya, sembari bangkit merogoh sebuah tas dan mengeluarkan dua cangkir keramik kecil, menaruhnya di meja. Selanjutnya ia meraih termos dan menuang isinya ke dalam cangkir tersebut. Ternyata kopi.
“Ayo, ngopi kalian,” ujarnya ramah. Aroma kopi menghangatkan suasana. RE Siahaan yang ditunggu tak kunjung keluar dari sel. “Bapak mungkin tertidur! Kita tunggu ya!” ujarnya.

Setelah mempersilahkan Sumut Pos ngopi, Elfrida bercerita sekilas bahwa mereka tak paham mengapa suaminya ditahan. Mereka juga merasa diperlakukan tak adil oleh KPK, sebab selama 4 bulan ditahan di LP Cipinang, RE Siahaan ternyata tak pernah diperiksa secara intensif sebagaimana posisinya sebagai tersangka. Tiba-tiba, sehari menjelang masa penahanan habis, KPK memboyong RE Siahaan ke Rutan Tanjung Gusta Medan.

Sayangnya, tak banyak hal terlontar dari Elfrida, sebab Beatrix Tampubolon, cucu RE Siahaan yang duduk di pangkuan ibunya kerap bermain dan merengek, berpindah dari pangkuan ibunya ke pelukan neneknya. “Oppung…oppung,” ujar Beatrix dengan bahasa masih celat sambil berjalan tertatih dituntun Sylvia ke arah Elfrida. Elfrida lalu memangkunya, tapi tak lama, sebab Beatrix kemudian minta kembali ke ibunya.

Tiba-tiba suasana haru terjadi ketika Binahati beranjak dari duduknya, bermaksud kembali ke kamar tahanan. Istrinya menuntunnya turun dari pendopo dibantu putrinya. “Istirahat ya, main catur kalo suntuk!” ujar istrinya sambil mencium kedua pipi suaminya. Putrinya juga melakukan hal yang sama. Binahati melangkah lunglai menuju sel, tak lagi berpaling hingga punggungnya lenyap ditelan gerbang. Ia tampak sangat tua. Istrinya mendesah memandangi suaminya. Suasana hening dan sedih seketika merayap.

Istri Binahati dan putrinya tak langsung pulang, tapi duduk lagi di pendopo dan melanjutkan obrolan dengan Elfrida. Namun suasana tidak lagi sehangat ketika Binahati ada, yang pada kesempatan itu memang gemar melucu. Untunglah RE Siahaan segera muncul, lalu istri Binahati dan putrinya pun pamit, seolah tak ingin mengganggu pertemuan Sumut Pos dengan RE Siahaan.

Hari makin sore, hembusan angin kian terasa.Tak banyak hal berubah dalam diri RE Siahaan. Sedikit keunikan hanya tampak pada potongan rambutnya. Ketika menjabat Walikota Siantar, rambutnya tampak putih penuh uban, tapi kini sudah hitam. Mungkin dicat. Pada bagian belakang terdapat jabrik pendek. Model rambut ini mengemuka di kalangan anak muda tahun 90-an. RE Siahaan tampak gagah dengan tampilan itu, tapi ‘citra pejabat’ menjadi agak redup dalam dirinya.

Namun ia tetap menunjukkan kualitas seorang pemimpin. Suaranya lembut dan tegas, banyak senyum dan lugas. Ia seperti tak ciut ditahan KPK, lembaga yang dikenal ‘beringas’ terhadap para koruptor. Sejak dulu, karakter RE Siahaan memang santai, hangat, bersahabat, tapi bisa sangat tegas. Ia tahan berjam-jam ngopi sambil berdiskusi tentang pembangunan Siantar. Tapi sebagian kalangan menilai RE Siahaan keras, bahkan kerap disebut berdarah dingin.
Sikap hangat dan tegas itu yang dominan terlihat saat bincang-bincang dengannya di rutan. Dengan suara lembut dan tersenyum, ia mengejek KPK.

“Aku bingung, betul-betul bingung, dakwaan jaksa tak jelas. Banyak kesalahan. Ini KPK loh, profesional, ekstraordinary. Jadi siapa yang merugikan negara, KPK atau saya? Mereka menghabiskan banyak uang menangani kasus ini, kok membuat dakwaan saja tak becus. Ini harus kita ulas,” katanya. (bersambung)

International Look

Agnes Monica

Pulang dari AS, Agnes Monica langsung disambut kegiatan seabrek. Salah satunya, fitting baju untuk persiapan pembukaan SEA Games XXVI. Dia terpilih sebagai seorang penampil di perhelatan olahraga yang dilangsungkan di Palembang tersebut.

Untuk itu, Agnes akan mengenakan baju rancangan Anne Avantie.

“Ini lagi nyobain baju untuk opening SEA Games. Aku sama Bunda Anne sudah beberapa kali kerja sama dan cocok. Bunda sudah tahu karakter aku dan mau mendengarkan mauku seperti apa,” katanya ketika ditemui di Roemah Penganten, Grand Indonesia, Sabtu kemarin (5/11).

Untuk penampilannya nanti, pelantun Paralyzed yang kini kulitnya terlihat menggelap tersebut mengenakan kebaya yang dipadu dengan celana. Kebaya itu memiliki aksen brokat dan tutu supaya terlihat klasik.

Agnes memilih kostum tersebut karena nanti tampil bersama dua penyanyi dari negaran berbeda.

“Biar bagaimana, kan ini SEA Games. Apa salahnya kalau aku pakai baju yang terlihat lebih Indonesia. Cuma, tetap harus international look, ya,” terangnya.

Walaupun sudah ditangani oleh desainer, Agnes tidak mau hanya menyerahkan, kemudian tinggal terima jadi. Kalau bekerja sama dengan desainer, dia harus mengikuti prosesnya dari awal. Begitu juga dengan kostum tersebut. Dia intens berkomunikasi dengan Anne. Dia mengungkapkan keinginananya terkait dengan baju itu. “Aku bilang, penginnya begini lho, begitu lho. Dan, bunda itu sangat mendengarkan apa mau saya,” tegasnya.

Anne yang mendampingi Agnes saat fitting menjelaskan bahwa pada dasarnya dirinya dan Agnes memiliki kesamaan. Sama-sama perfeksionis. “Ada yang pernah curhat, katanya kalau bikin baju buat Agnes itu susah. Tapi, saya nggak merasakan itu sama sekali. Saya buat baju ini tiga hari. Kenapa bisa cepat, karena saya tahu siapa dia. Baju saya itu buah cinta saya untuk Indonesia melalui dia (Agnes),” ujar Anne. (jan/c10/any/jpnn)

Lagi, 8 BUMN Rugi Diakuisisi

Dahlan: Restrukturisasi Efisiensi Tahap II

JAKARTA-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak mau setengah-setengah melakukan efisiensi restrukturisasi BUMN. Karena itu, setelah 7 BUMN siap diakuisisi, BUMN rugi lainnya antre masuk program akuisisi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, setelah proses akuisisi 7 BUMN rugi oleh 6 BUMN sehat selesai, maka akan dilanjutkan dengan akuisisi 8 BUMN lain yang kondisi keuangannya buruk.

“Setelah (proses akuisisi) tahap pertama selesai, nanti ada delapan (BUMN) menyusul,” ujarnya di Kantor Kementerian BUMN akhir pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, dalam proses akuisisi tahap pertama, 6 BUMN sehat akan mengakuisisi atau mengambil alih 7 BUMN sakit. Pertama, Perum Produksi Film Negara (PFN) akan diambil alih oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Kedua, PT Pradnya Paramita (BUMN penerbit buku) akan diambil alih oleh PT Telkom Tbk (TLKM), setelah dimerger dengan PT Balai Pustaka. Ketiga, PT Balai Pustaka diambil alih PT Telkom.

Keempat, PT Energi Manajemen Indonesia (EMI) akan diambil alih oleh PT Surveyor Indonesia. Kelima, PT Survey Udara Penas akan diambil alih oleh PT Angkasa Pura I. Keenam, PT Industri Sandang diambil alih oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP). Ketujuh, PT Sarana Karya (BUMN sektor konstruksi) diambil alih PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), setelah menyelesaikan urusannya dengan PT Timah. Proses akuisisi 7 BUMN yang oleh Dahlan disebut BUMN Dhuafa ini ditargetkan selesai paling lambat dua bulan.

Dahlan mengatakan, selain upaya restrukturisasi BUMN rugi, akuisisi juga men jadi opsi bagi BUMN yang ingin memiliki anak usaha. “Daripada mereka bikin anak usaha baru, lebih baik ambil perusahaan yang sudah ada. Kan selama ini ada kritik juga kalau BUMN terlalu sering bikin anak perusahaan baru,” katanya.

Lalu, BUMN apa saja yang masuk program akuisisi tahap kedua? Menurut Dahlan, mereka adalah BUMN yang bisnisnya terus merugi, sehingga akan sulit bertahan jika tidak diambil alih manajemen baru. “Kalau soal BUMN nya (yang masuk program akuisisi tahap ke dua), masih kita matangkan dulu,” ucapnya.

Sebagai gambaran, selain 7 BUMN rugi yang sudah masuk program akuisisi tahap pertama, masih ada beberapa BUMN rugi yang siap direstrukturisasi, di antaranya adalah PT Primissima (produsen tekstil), PT Industri Gelas (Iglas), PT Kertas Leces, PT Kertas Kraft  (KKA), PT Indah Karya, PT Kimia, PT Boma Bisma Indra (manufaktur alat industri dan manajemen proyek), PT Varuna Tirta Prakarsya (manajemen proyek migas dan jasa ekspor), dan beberapa BUMN kecil lain.

Saat ini, sebagian besar BUMN tersebut berada dalam penanganan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), sebuah BUMN yang ditugasi pemerintah untuk merestrukturisasi BUMN-BUMN rugi.

Dahlan mengatakan, setelah proses akuisisi selesai, BUMN sehat yang menjadi manajemen baru, bisa meresrukturisasi ataupun mengubah bisnis BUMN yang telah diakuisisinya. “BUMN dhuafa ini diarahkan agar bermetamorfosis. Jadi, mereka ganti bidang usaha boleh, mau ganti nama juga boleh, yang penting PT nya tetap dan bisa survive (bertahan, Red),” katanya.

Dahlan mencontohkan rencana akuisisi PT Balai Pustaka oleh PT Telkom. Saat ini, Balai Pustaka yang core business nya adalah penerbit buku, nanti akan dimodifikasi oleh Telkom untuk tidak menjadi penerbit buku saja, namun juga menjadi penyedia layanan aplikasi content berbasis teknologi informasi seperti e-book atau electronic book misalnya. “Jadi, bisnisnya bisa dimodifikasi sesuai strategi BUMN yang mengakuisisi,” ujarnya.(owi/iro/jpnn)