28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14479

Komisi B Desak Ketua Dewan

Rekomendasi Pencopotan Hasan Basri Belum Dibahas

MEDAN- Komisi B DPRD Kota Medan telah melayangkan rekomendasi pencopotan Hasan basri dari jabatan Kadis Pendidikan Kota Medan ke Ketua DPRD Kota Medan pada 28 September 2011 lalu. Namun hingga kini, rekomendasi tersebut tak kunjung dibahas. Karenanya, sejumlah perwakilan anggota Komisi B mendatangi ruangan Ketua DPRD Kota Medan Amiruddin di lantai II gedung dewan itu, untuk menanyakan hasil rekoemndasi tersebut.

“Kedatangan kami ke ruangan Ketua DPRD Medan untuk mempertanyakan, sampai saat ini pimpinan DPRD Medan belum kunjung membahasnya. Jadi kami meminta agar dipercepat dibahas dan diserahkan ke Wali Kota Medan,” kata Ketua Komisi B DPRD Medan Roma P Simaremare kepada wartawan, Selasa (11/10).

Dikatakannya, hasil rekomendasi yang sudah diserahkan itu belum juga dibahas dengan alasan pembahasan rekomendasi akan dirapatkan dahulu bersama seluruh pimpinan DPRD Medan. “Dengan begitu, kita memaksa supaya pimpinan DPRD Medan membahas rekomendasi tersebut secepatnya. Karena sampai saat ini, kendala tidak ada,” ucapnya lagi.

Menurut Roma, berdasarkan keterangan Amiruddin selaku Ketua DPRD Medan, pihaknya telah mengundang pimpinan dewan lainnya untuk membahas rekomendasi tersebut, namun yang hadir tidak cukup korum. “Sekali lagi kita meminta kepada Ketua DPRD Medan untuk mempercepat pembahasan dan diserahkan ke Wali Kota Medan agar segera dilaksanakan pencopotan kadisdik Medan tersebut,” bebernya.

Sementara Ketua DPRD Medan Amiruddin mengatakan, surat rekomendasi tersebut akan dibahas dalam rapat pimpinan. “Ada beberapa surat dari Komisi B terkait rekomendasi pencopotan kadisdik. Selain itu, ada juga surat dari fraksi yang mengusulkan pembentukan pansus PSB 2011. Jadi sudah direkomendasikan ke Banmus untuk dijadwalkan rapat,” cetus Amiruddin.

Menurutnya, dengan adanya isi surat yang berbeda yang akan di bawah dalam rapat Banmus yang sudah diajukan dalam rapat Banmus dan tidak cukup korum akan diagendakan kembali pada bulan depan. Mengenai adanya beberapa fraksi yang menolak pembentukan Panitia Khusus (Pansus) PSB 2011 akan dilakukan konsultasi kembali. “Akan dikonsultasikan kembali dengan pimpinan yang akan merekomendasikan ke Komisi B,” ujarnya. (adl)

IDTUG Lapor Operator Nakal ke BRTI

MEDAN- Untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait layanan komunikasi, Indonesia Telekomunikasi User Group (IDTUG) Sumatera akan melaporkan sejumlah operator nakal ke ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), agar diberi sanksi tegas. Hal ini dikatakan Ketua IDTUG Sumatera Drs Hendrik H Sitompul MM menyikapi banyaknya laporan masyarakat ke IDTUG Sumatera terkait kurang maksimalnya sinyal atau low jaringan yang tejadi belakangan ini.

Menurut Hendrik, pengaduan yang telah mereka terima mayoritas mengeluhkan buruknya jaringan. Bahkan, pelanggan salah satu operator harus mencari tempat atau daerah khusus agar pembicaraan via ponsel tidak terputus-putus.
“Menurut laporan yang kami terima, kurang maksimalnya jaringan operator ini terjadi kira-kira dua minggu belakangan ini. Bahkan ketika sedang on call, tiba-tiba terputus, tentu ini sangat mengganggu,” katanya saat hendak berangkat ke Jakarta untuk menghadiri undangan BRTI dengan surat Nomor: 172/UND/BRTI/X/2011 bertempat di gedung Kominfo Jakarta, Selasa (11/10).  Pada kesempatan itu, Hendrik mengakui akan menyerahkan  puluhan pengaduan ke BRTI.

Menurut Hendrik, pihak operator dinilai tidak lagi memberi kenyamanan kepada pelanggan. Operator lebih fokus memberi janji-janji hanya dengan lewat iklan. “Kita hanya diberi janji saja, kenyataan  yang disampaikan lewat iklan itu masih jauh dari harapan,,” tambah Hendrik.

Selain itu, IDTUG Sumatera juga banyak menerima pengaduan terkait pencurian pulsa lewat pesan singkat atau SMS yang telah meresahkan pengguna handphone. “Yang pasti kita sudah mendapat laporan, lewat pengaduan dari para korban, kita akan tindaklanjuti persoalan itu. Kita akan bawa sejumlah dokumen dalam bentuk temuan di lapangan dan dari pengguna, adanya sejumlah operator yang nakal,” kata Hendrik.

Salah satu pengaduan yang baru saja masuk ke IDTUG kata Hendrik, layanan untuk berlangganan internet  untuk BB (Blackberry). Pelanggan yang mengaku bermarga Naibaho itu mengatakan, pulsanya tersedot tapi paket tidak dapat.
Untuk itu kata Hendrik, diharapkan kepada BRTI akan menindak atau memberi sanksi tegas kepada operator yang jelas-jelas telah merugikan pengguna (users). “Bila perlu izinnya dicabut, sehingga ada efek jera buat operator lain,” tambah Hendrik. (ade)

Simalungun-Asahan Belum Salurkan Dana BOS

Pemerintah Daerah Harus Diberi Sanksi

MEDAN- Meskipun anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk gelombang  empat sudah disalurkan Dinas Pendidikan, namun hingga saat ini masih ada dua kabupaten di Sumatera Utara yang belum menyalurkan dana BOS gelombang ketiga. Dua kabupaten itu adalah Simalungun dan Asahan. “Info yang kita peroleh, Simalungun dan Asahan belum menyalurkan anggaran dana Bos gelombang ketiga itu. Alasannya mereka masih dalam proses pencairan,” beber Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Syaiful Syafri kepada wartawan, Selasa (11/10).

Menurut Syaiful, sebenarnya tidak ada masalah pencairan dan penyaluran dana BOS tahap ketiga itu. Hanya saja penyusunan keuangan di kedua daerah tersebut ada sedikit mengalami kendala.

Disinggung mengenai tenggat waktu yang diberikan, Syaiful mengaku akan ditunggu hingga awal Nopember mendatang.   Dana BOS itu sendiri bilang Syaiful, tertuang dalam peraturan PP No 48 Tahun 2008 yang meliputi biaya satuan pendidikan, biaya penyelenggaraan atau pengelolaan pendidikan dan biaya pribadi peserta didik (siswa).

Selain itu dana BOS dapat dipakai untuk membayar gaji guru honor, beasiswa pendidikan siswa berprestasi, biaya pemeliharaan sarana dan prasarana dan biaya operasional lain-lain di sekolah. “Untuk program dana BOS, diterima oleh sekolah secara utuh dan dikelola secara mandiri oleh pihak sekolah dengan melibatkan dewan guru dan komite sekolah. Sehingga program BOS bisa mendukung implementasi penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) di sekolahnya,” paparnya.

Sementara untuk katagori siswa SMP/SMPLB/SMPT di kota besarnya anggaran yang diperoleh Rp575 ribu per siswa selama setahun dan untuk siswa SMP/SMPLB/SMPT di kabupaten hanya mendapatkan Rp570 ribu per siswa selama setahun.  “Penyaluran dana itu sendiri dilakukan setiap tiga bulan sekali (triwulan) selama satu tahun,” imbuhnya.
Seperti diketahui sebelumnya, untuk besaran dana BOS Sumut pada 2011 sebesar Rp1,08 triliun, dari 33 kabupaten/ kota. Medan merupakan penerima terbesar dengan anggaran Rp169,7 miliar.

Pengamat Pendidikan Univeritas Negeri Medan (Unimed), Ibnu Hajar menyikapi keterlambatan penyaluran dana BOS yang dilakukan Simalungun dan Asahan.  Menurutnya pemerintah daerah sebaiknya langsung turuntangan ketika terjadi keterlambatan penyaluran dana BOS tersebut. Jika itu dibiarkan, kedepannya dikhawatirkan terjadi keterlambatan kembali. “Kalaupun ada sanksi, pemerintah daerah yang harus diberlakukan dulu agar memberikan efek jera,” tegas. (uma)

Blanko Ijazah Belum Diterima

Ujian Kesetaraan II Diikuti 1.252 Peserta

MEDAN- Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) periode II tahun 2011 diikuti 1252 siswa. Ribuan peserta itu berasal dari 16 Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di seluruh kota Medan.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Medan Munawar, saat melakukan tinjauan UNPK di SMA Negeri 7 Medan, Selasa (11/10).

“Untuk jumlah peserta paket A atau setingkat SD diikuti sebanyak 67 peserta. Paket B atau setingkat SMP sebanyak 315 peserta dan Paket C setingkat SMA untuk bidang IPA 57 peserta dan IPS 813 peserta,” terangnya.

Adapun kegiatan UNPK tersebut akan digelar selama empat hari yakni terhitung dari Selasa (11/10) hingga Jumat (14/10) mendatang, yang berlangsung di tiga sekolah yakni SMAN 7 di Jalan Timor no 36 Medan Timur, SMAN 2 di Jalan Karangsari No 435 Medan Polonia, dan SMAN 16 di Jalan Pulau Pandan Medan.

Sedangkan untuk pelaksanaan ujian di lokasi SMA Negeri 7 Medan diikuti oleh siswa yang berasal dari PKBM Puspa, Kreatif, Teladan, Azizi, dan An-Nur, Ester, dan  Anugrah.

Sedangkan di SMA Negeri 2 Medan yakni PKBM Pakpak Mandiri, Hanuba, Empati, Agape, Econom, dan SMA Negeri 16 Medan diikuti siswa dari PKBM Anak Bangsa, Kumala, Putra Pesisir, Cahaya Insani dan Pedal.

Menurut Munawar, pada UNPK  periode I yang digelar pada 5-15 Juli lalu, dari 1.901 siswa yag mengikuti ujian sebanyak 1.423 siswa dinyatakan lulus “Sebagian  besar yang tidak lulus UNPK periode I lalu mengikuti UNPK II ini. Kita berharap kepada para peserta yang mengikuti kedua ini bisa lulus seluruhnya,” ungkapnya.

Disinggung mengenai pendistribusian ijazah, kata Munawar hingga saat ini belum menerima blanko ijazah dari pusat. Munawar berharap siswa UNPK periode I bisa bersabar.

Dalam ksempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Medan Hasan Basri menganggap kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannnya mulai terlihat dari banyak jumlah peserta yang mengikuti ujian. “Ini langkah yang positif, tidak hanya anak-anak usia sekolah saja yang ingin meningkatkan kualitas pendidikannya namun mereka yang putus sekolah juga mau peduli akan pendidikan,” sebutnya.

Hasan berharap para siswa yang belajar di program pendidikan kesetaraan saat ini bisa diterima dunia kerja. Sesuai aturan tidak boleh ada diskriminasi bagi masyarakat yang menempuh pendidikan kesetaraan. (uma)

Disidang, 9 Terdakwa Pembunuh Suami Istri

MEDAN- Sembilan terdakwa pembunuh Gobertus Sinaga dan istrinya Rohani br Siregar menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (11/10). Sidang tersebut mengagendakan pembacaan dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fauzi Nur SH.

Di hadapan Ketua Majelis hakim Muhammad Nur SH, JPU mengatakan, para pelaku yakni Hendra Malau, Herri Panahatan Sianipar, Haposan Pangaribuan, Elly Dachi, Freddy Sitorus, Simon Sinaga, Richard Hutagalung, Tison Sitompul dan Guntur Tampubolon didakwa melakukan pengeroyokan terhadap suami istri itu hingga tewas terkait isu begu ganjang yang merebak di kampung mereka.

Peristiwa itu bermula saat Agus Panjaitan yang masih buron sedang minum di warung milik Panggabean, di Lorong Satahi, Kelurahan Belawan Bahari, pukul 19.00 WIB. Saat itu, Agus mengolok-olok Gobertus yang duduk di depan rumahnya dengan meneriakkan “jonggol begu ganjang” (raja begu ganjang).

Tidak senang, Gobertus mengambil sebilah parang dan mendatangi Agus di warung itu. Tapi, Agus dan rekan-rekannya langsung lari. Saat kejar-kejaran itu, bapak Agus, Torang Panjaitan keluar dan terjadi perkelahian antara Torang dan Gobertus. Torang pun ditikam Gobertus dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Mengetahui bapaknya meninggal, Agus mengajak teman-temanya membalas dendam. Mereka menyerang Gobertus hingga meninggal dunia. Selanjutnya, Agus dan para terdakwa mendatangi rumah Gobertus dan menyeret Rohani Br Siregar dari dalam rumah dan menganiayanya hingga meninggal dunia.(rud)

Seorang Wanita Tewas di Kamar Hotel

MEDAN- Seorang Wanita bernama Elia Kartika Dewi (30), warga Martubung, Medan Labuhan, tewas mengenaskan di kamar nomor 319 Hotel Ardina, Jalan Krakatau, Selasa (11/10) pukul 14.00 WIB. Jasad Elia pertama kali ditemukan Dedi, karyawan hotel di atas tempat tidur dengan luka jeretan di leher dan luka di sekujur paha korban.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, korban bersama seorang lelaki berinsial S check in, Senin (10/10) pukul 15.00 WIB. Menurut pihak hotel, keduanya harus check out dari hotel, Selasa (11/10) pukul 12.00 WIB. Namun hingga pukul 13.50 WIB pihak hotel belum menerima kunci kamar tersebut.

Selanjutnya, dengan menggunakan kunci ganda, Dedi karyawan hotel tersebut membuka kamar yang diguna Elia dan S. Saat pintu dibuka, Dedi terkejut melihat Elia sudah tewas dengan kondisi mengenaskan. Dedi langsung melaporkan hal ini ke pihak manjemen, kemudian dilanjutkan ke Polsekta Medan Timur. (mag-7)

PSMS Makin tak Jelas

MEDAN-Beberapa waktu lalu banyak pihak yang mengaku sebagai  yang paling berhak mengelola PSMS, jika berlaga di ajang Liga Prima musim ini.

Namun, hingga kini tak satu pihakpun mampu mengatasi permasalahan yang membelenggu tim berjuluk Ayam Kinantan. Bahkan tiga hari jelang bergulirnya Liga Prima, masyarakat Kota Medan, utamanya para suporter tak penah mengetahui siapa yang menjabat sebagai CEO, dan siapa yang ditunjuk sebagai menejer tim.

Nasib pelatih dan pemain bahkan lebih parah lagi. Tak satupun di antara mereka yang sudah dikontrak.
Tak ayal, saat PSSI sudah membuka pendaftaran pemain pada 10 Oktober lalu, tim Ayam Kinantan belum mampu menyetorkan nama-nama pemain yang akan berlaga.

Melihat kondisi yang ada, pilihan paling realistis adalah melakukan pendaftaran pada tanggal 14 Oktober, yang ditentukan sebagai limit terakhir pendaftaran pemain.

Tim pemandu bakat PSMS Soeharto mengaku belum mengetahui langkah-langkah yang akan ditempuh pengurus terhadap tim Ayam Kinantan, utamanya masalah kontrak pemain dan pelatih.  Bahkan sampai sekarang Soeharto pun belum mengetahui sampai kapan seleksi pemain digelar. “Yang pasti, menurut keterangan pengurus, seleksi dan nama-nama pemain akan diumumkan setelah PSMS mendapatkan pelatih kepala,” bilang Soeharto.

Sayangnya, hingga kini tak satu nama pelatih beken pun yang telah menyatakan kesediaannya bergabung dengan tim Ayam Kinantan.

Masalah PSMS memang bak benang kusut. Ketika satu masalah belum tuntas, sudah timbul lagi masalah baru. Betapa tidak, berdasarkan jadwal yang ada, seharusnya hari ini (12/10) digelar menejer meeting  peserta Liga Prima.
Namun ketika masalah itu ditanyakan kepada Sekum PSMS Idrid SE, dirinya justru mengaku tak mengetahuinya sama sekali. “Saya tak tahu ada agenda ini. Belum ada informasi dari PSSI,” bilang Idris.

Jika Idris tak mengetahui adanya agenda manejer meeting peserta Liga Prima, lantas siapa yang mewakili PSMS pada pertemuan itu? Semuanya serba tak jelas, sama gelapnya dengan siapa yang menjadi CEO, siapa yang menjabat sebagai menejer tim, siapa head coach dan siapa-siapa saja pemain yang akan dikontrak. Sungguh ironis, sebab kompetisi bergulir tiga hari lagi. (saz)

Tak Tahu Jadwal Pertandingan

MEDAN-Minimnya garis kordinasi di antara jajaran pengurus dan manajemen PSMS, akhirnya berimbas pada sulitnya tim pelatih menentukan materi latihan jelang berlaga di ajang Indonesian Premier League (IPL) musim ini.
Ironisnya, Dityo Pramono, CEO Bintang Medan yang notabene sudah melakukan merger dengan PSMS, ternyata sudah mengetahui jadwal pertandingan PSMS. “Saat ini saya sedang di Jakarta. Ya saya sudah tau lah,” bilang Dityo, kemarin (11/10).

Saat didesak apakah dia tak melakukan kordinasi terkait informasi yang telah didapatnya itu kepada para pengurus ataupun pelatih PSMS, Dityo menghimbau untuk menanyakan hal itu secara langsung kepada sekretaris Fityan. “Coba tanyakan ke Fityan. Biasanya dia yang mengumpulkan informasi dari email,” katanya lagi.

Saat dikonformasi Fityan mengaku belum mengetahui adanya jadwal pertandingan “Kita belum ada menerima emailnya. Tapi, mungkin saja sudah bisa dilihat di website resmi PSSI,” terkanya.

Sama dengan Fityan, duet pelatih Soeharto dan Roekinoy juga mengaku tidak mengetahui tim mana yang menjadi lawan mereka. “Kami belum ada menerima jadwal pertandingan. Kami justru mengetahuinya dari kalian (wartawan, Red),” bilang Soeharto.

Kondisi ini sungguh menggangu persiapan PSMS. Terlebih jadwal pertandingan yang telah dirilis PSSI sangat padat. Tak kurang tiga pertandingan harus dilakoni tim Ayam Kinantan dalam sepekan.

Pertandingan perdana PSMS Medan akan bertandang ke markas  Persibo Bojonegoro pada 27 November. Berikutnya, bertandang ke Bontang FC pada 4 Desember, menghadapi Persiba Bantul pada 8 Desember dan Sriwijaya FC pada 10 Desember mendatang.

“Jika benar seperti itu, maka pemain yang tampil harus benar-benar dalam kondisi fit. Nah, dengan waktu tiga pertandingan dalam sepekan, saya rasa recovery pemain tidak akan makimal,” bilang Soeharto.

Menyiasati permasalahan yang akan timbul dikemudian hari, Soeharto mengaku membutuhkan materi pemain dengan kualitas yang merata. “Jadi, jika kita memiliki materi pemain yang merata, maka kita tinggal pakai skala prioritas, mana yang harus dimenangkan, dan mana yang cukup bermain seri,” katanya.

Mantan pelatih PSMS pada Divisi Utama musim 2010/2011 lalu ini menuturkan bahwa tim-tim besar biasanya akan berupaya mendatangkan para pemain dengan kualitas yang merata. “Jadi, kita tak punya pilihan lain kecuali melakukan hal yang sama,” tandas Soeharto lagi.

Secara pribadi Soeharto mengaku bahwa jadwal pertandingan yang telah disusun PSSI bakal menyulitkan seluruh peserta kompetisi.

“Yang pasti, bukan hanya PSMS saja yang akan mengalami jadwal padat itu. Tim-tim lain pun pasti merasakannya juga. Intinya, semua tim memiliki peluang yang sama besarnya untuk tampil sebagai pemenang di penghunjung kompetisi,” pungkas Soeharto. (saz)

Pembukaan Porkot Medan Sajikan Sesuatu yang Baru

Pelaksanaan Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan III 2011 yang dilangsungkan 15 hingga 22 Okotober mendapatkan dukungan dari seluruh SKPD Kota Medan, utamanya para Camat yang berasal dari 21 kecamatan yang ada di Medan.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi persiapan pembukaan Porkot yang dipimpin oleh Assisten III Kesos H Musaddad di ruang rapat kantor Wali Kota Medan , Selasa (11/10), seluruh camat akan mengerahkan warganya untuk mensukseskan event olahraga terakbar yang digelar setiap  tahunnya.

Musaddad yang didampingi Ketua Umum KONI Kota Medan Drs H Zulhifzi Lubis, Kadis Pariwisata Medan, Busral Manan dan Kadipora Medan, Anas Hasibuan menambahkan, atas instruksi Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap serta Wakil Walikota Dzulmi Eldin, bahwa Porkot III ini agar dalam pelaksanaan pembukaan nantinya yang dilaksanakan, Sabtu (15/10) di Stadion Teladan nanti, benar-benar disaksikan oleh seluruh masyarakat Kota Medan.
“Oleh karena itu saya mengharapkan sekali peran serta seluruh camat untuk dapat menggerakkan warganya untuk dapat menghadiri pembuka Porkot itu. Ini merupakan pestanya olahraga di Kota Medan . Jadi event ini merupakan eventnya masyarakat Medan ,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Medan Drs H Zulhifzi Lubis didapingi Wakil Ketua II KONI Medan Eddy H Sibarani, Sekum KONI Medan Drs Chairil Basri dan Ketua PB Porkot III Syafaruddin Lubis menyatakan, pihaknya bersama panitia besar Porkot II Medan ini sangat mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan camat demi suksesnya pelaksanaan pesta olahraga tahunan di Kota Medan ini.

“ Saya yakin, dengan adanya dukungan yang diberikan oleh seluruh camat yang ada di Kota Medan ini, seluruh rangkaian acara dapat dihadiri oleh seluruh masyarakat yang ada di Kota Medan ,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua PB Porkot III 2011, Syafaruddin Lubis menjelaskan, dalam pelaksanaan Porkot untuk tahun ini mempertandingkan sebanyak 33 cabang olahraga yang diikuti 21 kcecamatan di Kota Medan.
Yang paling menarik sebut Syafaruddin, dalam pembukaan nantinya lain dari ajang yang sama sebelumnya yakni, seluruh kontingen yang terdiri dari kecamatan akan diiringi oleh seluruh kepala lingkungan yang mengawal atlet yang sedang melakukan defile, serta mengunakan pakaian daerah yang ada di Sumut ataupun daerah lainnya.
“ Kami mencoba menampilkan sesuatu yang baru, serta terbaik dari yang pernah dilaksanakan sebelumnya. Jadi kami juga sangat mengharapkan peran serta seluruh Muspida Kota Medan serta masyarakat untuk dapat mensukseskan even ini,” harap Syafaruddin. (jun)

Berapa Lama Ngurus KK?

081397361xxx

Selamat pagi, berapa lama waktu ngurus KK yang baru? Saya sudah urus Kartu Keluarga sejak bulan Mei 2011 lalu sampai sekarang belum selesai juga.

Padahal saya mau urus akte nikah dan akte lahir anak saya. Tolong dicek ya, saya Sahat Lumbantoruan dari Kelurahan Medan Amplas.

Lengkapi Persyaratannya

Untuk mengurus Kartu Keluarga tidak susah dan tidak perlu waktu lama. Selama semua persyaratan sudah dipenuhi, KK bisa langsung diurus. Kalau sampai lama kemungkinan ada yang kurang pada persyaratannya. Saya coba koordinasikan ke Kelurahan Medan Amplas. Terimakasih.

Dra Edliaty
Camat Medan Amplas

Sudah Keharusan

Kartu Keluarga (KK) bersifat wajib dan sudah menjadi keharusan bagi setiap warga negara. Tanpa ada KK, maka warga akan sulit untuk mendapatkan fasilitas di negara ini. Untuk itu, setiap warga sebaiknya tidak melupakan atau menunda-nunda pengurusan Kartu Keluarga. Namun, untuk pengurusannya Kadisdukcapil sebaiknya memberikan jaminan kemudahan dan pelayanan yang maksimal. Jangan ada pembedaan pelayanan antara kaum ekonomi menengah ke bawah dengan kaum ekonomi menengah ke atas. Terimakasih.

H Ilhamsyah SH
Ketua Komisi A DPRD Medan