28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14480

Kapal Pengangkut 1.230 Pemudik Idul Adha Terbakar

Amman – Sebuah kapal feri yang mengangkut 1.230 warga Mesir terbakar di perairan Laut Merah, Jordania.  Kapal itu penumpang yang mayoritas para pekerja asing  itu hendak mudik ke rumahnya menjelang hari raya Idul Adha.  Kapal tersebut terbakar Kamis (3/11) pagi di jarak 15 mil dari pelabuhan Aqaba Jordania saat dalam perjalanan menuju pelabuhan Nuweiba Mesir di laut Merah. Demikian disampaikan sumber-sumber pengiriman.

Menurut sumber itu, kebakaran bermula dari tempat penyimpanan makanan di kapal yang dalam perjalanan dari pelabuhan Aqaba menuju pelabuhan Nuweiba, ketika kapal berada di tengah perjalanan antara pelabuhan Jordania dan Mesir.  Wakil Gubernur Aqaba, Ali Krishan mengatakan semuanya telah terkendali dan semua pihak, yang terkait di Aqaba telah bekerja maksimal untuk menyelamatkan para penumpang, serta tidak ada korban tewas maupun cedera.
Untuk mengevakuasi itu, Angkatan Laut dan Angkatan Udara Mesir dikerahkan ke lokasi kebakaran untuk

menyelamatkan para penumpang.  Menurut sumber-sumber maritim Mesir, kapal tersebut mengalami kebakaran tak lama setelah berlayar meninggalkan pelabuhan Aqaba di Laut Merah, Yordania.

Para penumpang pun diperintahkan untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci-sekoci. Menurut televisi pemerintah Mesir, kapal-kapal Angkatan Laut dan pesawat militer Mesir ikut terlibat dalam upaya penyelamatan. Sejauh ini lebih dari 1.000 orang telah diselamatkan dan diangkut ke Nuweiba. (bbs/jpnn)

Skandal Seks Eks Bos IMF Diangkat ke Film Porno

PARIS- Skandal seks mantan bos IMF Dominique Strauss-Kahn (DSK) termasuk tuduhan kekerasan seks terhadap seorang pelayan hotel New York, ternyata menarik minat para produser film Prancis. Skandal itu akan diangkat ke dalam sebuah film porno. Bintang porno Roberto Malone rencana nya akan menjadi pemeran utama dalam film berjudul “David Sex King” tersebut. Sementara Sandra Romain akan berperan sebagai istri DSK dan Katia De Lys akan memainkan peran si pelayan hotel.

Perusahaan produksi My Porn Productions, akan memproduksi film syur tersebut meminta publik untuk membantu pendanaan proyek film tersebut. Demikian diberitakan media lokal Prancis, The Local seperti dilansir News.com.au, Rabu (2/11). Perusahaan itu meminta publik menyumbang minimal 50 euro untuk pembuatan film yang diperkirakan memakan biaya 200 ribu euro tersebut. Sebagai imbalan, para donatur akan dicantumkan nama-namanya di kredit film dan menerima undangan ke penayangan perdana.  (net/jpnn)

Sepeda Motor Sumber Polusi Terbesar

MEDAN- Pencemaran udara di Sumut terbesar disumbangkan kendaraan bermotor. Ancaman peningkatakan pencemaran udara bisa semakin tinggi ditengah pertumbuhan kendaraan semakin banyak di Sumut.  Demi membatasi jumlah pencemaran udara di Sumut, Pemprovsu mengusulkan pengesahan Rencangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang pencemaran udara. Kini, usulan itu sedang dibahas DPRD Sumut.

Dalam agenda paripurna penyampaian pandangan umum fraksi DPRD Sumut, Fraksi Golkar DPRD Sumut menyampaikan jumlah pencemaran udara menurut persentasenya. Sebanyak 40 persen pencemaran diakibatkan perusahaan dan 50 persennya berasal dari asap kendaraan bermotor serta satu persennya dari sumbangan limbah rumah tangga.

Demikian disampaikan Juru Bicara Fraksi Golkar Richard Eddy M Lingga dalam penyampaian pandangan umum Ranperda itu, Kamis (3/11). Dia menyebutkan, pencemaran udara pertahun mengalami peningkatan mencapai 100 persen. Artinya, dalam kurun waktu 2020 pencemaran udara mengalami peningkatan 20 kali lipat, dari saat ini.
“Makanya sekarang ini sangat diperlukan adanya aturan guna mengatasi pencemaran tersebut,” ucapnya.
Dia memaparkan dalam Ranperda tersebut, Pemprovsu harus mengakomodir masukkan yang disampaikan legislative. Sebab, beberapa pengaduan masyarakat yang masuk ke fraksi-fraksi di DPRD Sumut. Apalagi, sampai saat ini sudah ada 3.613.876 unit Kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, sebagai penyumbang 60 persen pencemaran udara tahun 2009 lalu.

Kemudian, paparnya ada peningkatan pencemaran udara mencapai 100 persen per tahun. Jadi, pada 2010 menjadi sebanyak 7.227.752 unit kendaraan roda dua dan roda empat sebagai penyumbang pencemaran udara.
Tak hanya itu, dia juga menyebutkan pada 2011 kendaraan penyumbang pencemaran udara sebanyak 10.841.628 unit kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.

“Jika persoalan ini dibiarkan tanpa adanya aturan, maka masyarakat di Sumut akan terus dihantui udara-udara kotor yang pada akhirnya menyebabkan penyakit. Secara langsung akan menghantui masyarakat. Maka kita meminta, agar renpersda pencemaran udara bisa segera diakomodir,” ungkapnya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut Hidayati yang dikonfirmasi terkait hal itu, enggan memberikan komentar kepada wartawan. “Nanti lah ya, saya lagi sibuk,” jawabnya sambil berlalu meninggalkan gedung DPRD Sumut. (ari)

Tersangka Korupsi Polmed Bisa Bertambah

MEDAN- Tim penyidik Tipikor Poldasu menunggu balasan dari pihak Kejaksaan Tinggi Sumut (Kejatisu) terkait berkas 4 tersangka dugaan korupsi Politeknik Medan senilai Rp2,1 miliar. Sembari menunggu, penyidik mendalami bukti dan bakal menetapkan tersangka baru.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Sadono Budi Nugroho, Kamis (3/11) menjelaskan tentunya, setelah dikirimkan kembali berkas 4 tersangka dugaan korupsi ke Kejatisu, Senin (25/10) maka penyidik hanya menunggu apakah ada kekurangan atau dilanjutkan.

“Tapi, sembari menunggu kami tetap melengkapi data-data, sembari menelusuri dugaan penyelewengan anggaran itu,” ucapnya.

Menurut dia, dalam kasus korupsi proyek yang  mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp2,1 miliar dari total anggaran Rp4,5 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2010. Poldasu telah siap melakukan pelimpahan tahap 2, menyerahkan tersangka dan barang bukti.

“Bila sudah dinyatakan P21 oleh kejaksaan, kami serahkan barang bukti dan tersangka ke Kejatisu,” sebutnya.
Lebih lanjut, Sadono menambahkan, hingga kini tim penyidik Tipikor masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti lain atas kasus korupsi diinstasi pendidikan tersebut. “Sampai saat ini, masih ada empat orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Tapi, tak menutup kemungkinan tersangka bisa bertambah,” ujarnya. (mag-5)

LSM Pakar Desak Polresta Medan Tutup Hiburan Malam

MEDAN- Lembaga Swadaya Masyarakat Pembela Kemerdekaan Rakyat (LSM Pakar) menuntut aparat kepolisian Polresta Medan untuk segera menutup seluruh tempat hiburan malam di wilayah hukum Polresta Medan. Pasalnya, keberadaan hiburan malam meningkatkan angka kriminalitas.

Ketua LSM Pakar, Tongam Preddy Erickson Siregar dalam orasinya mengatakan, beberapa lokasi hiburan malam seperti café dan pakter tuak di  sejumlah kawasan seperti di Jalan Ngumban Surbakti, Jalan Medan Tenggara VII, Medan Amplas, Medan Belawan, dan Jalan Nibung Raya bukan menjadi tempat yang baik, melainkan meningkatkan jumlah kriminalitas.
“Selama ini faktanya, banyak kasus kriminal dan narkoba yang pada akhirnya secara ekonomi membuat meningkatnya jumlah kemiskinan,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan lokasi hiburan malam juga berdiri di kawasan pendidikan seperti kampus. Di antaranya, karaoke dan permainan di Café Monaco, Jalan HM Jhoni. Kemudian beberapa lokasi hiburan malam atau kafe yang berdekatan dengan Universitas Harapan Medan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Teknologi Medan, sekolah serta berdekatan dengan tempat-tempat ibadah.

Menjawab tuntutan itu, Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga langsung menarik ketua LSM tersebut ke ruang rapat di lantai I. Dalam pertemuan tertutup itu, ada pembicara antara aparat kepolisian dengan LSM tersebut.
Usai berbicara dengan Kapolresta Medan, belasan massa dari LSM tersebut langsung meninggalkan kantor Polresta Medan dengan tertib. (mag-13)

Malaysia Larang Buku Panduan Seks Terbitan Klub Istri Patuh

KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia melarang buku panduan seks Islam yang diterbitkan kelompok kontroversial Klub Istri Patuh (Obedient Wife Club) dalam bahasa Melayu disebut Kelab Taat Suami.

Di dalam buku ada satu hal menyerukan kaum pria muslim yang melakukan poligami agar berhubungan seks bersama istri-istri mereka dalam waktu bersamaan.

Kementerian Dalam Negeri Malaysia melarang buku berjudul Islamic Sex, Fighting Jews to Return Islamic Sex to the World tersebut. Demikian diberitakan harian Malaysia, The Star, Kamis (3/11) yang mengutip pernyataan Abdul Aziz Mohamad Nor, pejabat tinggi divisi penerbitan Kementerian Dalam Negeri Malaysia.

Aziz memaparkan, buku itu dilarang karena adanya keterkaitan Klub Istri Patuh dengan kelompok terlarang Al-Arqam. Beberapa orang dari Klub Istri Patuh dan organisasi-organisasi terkait ternyata merupakan bekas anggota Al-Arqam, sekte Islam berbasis di Malaysia yang dinyatakan terlarang di negeri itu pada tahun 1990-an karena dianggap sebagai pemujaan menyimpang.

Kemunculan buku kontroversial tersebut pertama kali diberitakan pada bulan lalu. Dalam buku tersebut bahkan terdapat sebuah bab berjudul “Bagaimana Seks Menjadi Ibadah” yang berisikan penjelasan blak-blakan mengenai seks, misalnya tutorial mengenai mencumbui payudara.

Dengan adanya aturan pelarangan buku tersebut, maka siapa pun yang kedapatan memiliki buku itu bisa dikenai denda 50 ribu ringgit. Sementara siapapun yang kedapatan mereproduksi buku itu bisa dipenjara maksimum tiga tahun. (net/jpnn)

Makin Bergairah

Happy Salma

Setelah memiliki suami, Happy Salma semakin bergairah dalam berkarya seni. Selain pasangan hidup, dia mendapatkan penonton serta kritikus terbaiknya. Dari pendapat suaminya, Tjokorda Bagus, dia semakin bisa mengembangkan kemampuan.

Happy berusaha memainkan setiap peran dengan maksimal meski hanya menjadi cameon Dia menunjukkan hal tersebut saat memerankan Surti di Sang Penari. Meski dia hanya tampil dalam hitungan menit dan berdialog sedikit, ekspresi dan gerak tubuhnya menjelaskan lebih. Di panggung teater dia juga mumpuni. Dia sering memainkan monolog.

Peraih Piala Citra untuk kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik 2010 tersebut akan mementaskan dua monolog dalam waktu dekat. Yang pertama, dia menjadi bagian dalam pementasan Opera Diponegoro karya Sardono W. Kusumo pada 11-13 November nanti. Dalam opera tersebut dia bermonolog dan memerankan Diva Mabuk.

Lalu, Desember mendatang Happy mementaskan monolog Inggit Garnasih. “Sudah berapa kali ya pentas monolog? Aduh, berapa kali ya?” katanya dengan bingung saat ditemui kemarin (3/11) di Hotel Grand Kemang, Kemang, Jakarta Selatan.
Kalau sedang berlatih monolog, biasanya, Happy suka bicara sendiri di rumah. Suaminya sampai takut sendiri. Dia pernah harus menghafalkan lagu Jawa ketika memainkan monolog Ronggeng Dukuh Paruk yang berhasil dipentaskan di Belanda, Swiss, dan Jakarta.

“Alunan lagu Jawa kan terdengar magis. Saya nyanyi malam-malam. Suami saya jadi merasa takut. “Ih, kok kayak setan,” katanya. Dia itu benar-benar kritikus terbaikku,” ungkap Happy. (jan/c12/ayi/jpnn)

Dirut RS Haji Berharap Dicopot Gubsu

MEDAN- Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Haji, H MP Siregar berharap Gubernur Sumut selaku ketua yayasan rumah sakit tersebut segera memberhentikannya.

“Semua saya serahkan kepada Gubsu, saya sendiri sudah mengajukan pengunduran diri sebanyak lima kali ke Gubernur tapi belum diizinkan,” katanya, Kamis (3/11).

Dia mengatakan, baginya tidak menjadi masalah ketika dirinya diberhentikan dari jabatannya. Bahkan, sebelumnya  sudah ada permintaan mundur para karyawan dan dirinya sudah mengajukan permohonan mundur dari jabatannya tersebut. Tapi, hal itu tidak disetujui Ketua Yayasan. “Permasalahannya bukan terletak sama saya. Karena saya sudah pernah mengajukan pengunduran diri. Yang mengatur saya dirut itu yayasan, bukan saya yang mengatur yayasan,” jelasnya.

Siregar menuturkan, silahkan bandingkan kesejahteraan karyawan dengan rumah sakit lain yang ada di Medan yang sekelas dengan RS Haji Medan.

Pengamat kesehatan, Destanul Aulia SKM MBA MEC menuturkan, Dirut RS Haji Medan sudah seharusnya digantikan karena sudah 15 tahun menjabat di RS Haji Medan. Sehingga berjalan pengkaderan tersebut, dan perusahaan bisa lebih berkembang.

Dia merinci, mengenai kinerja dan keuangan rumah sakit, dirut harus lebih terbuka, karena rumah sakit itu pengelolaannya bisnis tapi dikegiatan sosial. “Berhubungan untuk membantu penyembuhan penyakit, dan membantu perawatan, tapi harus untung. Inilah yang dibutuhkan kreativitas dan kreasi baru bagi para pemimpinnya,” ucapnya. (jon)

Rancang Aksi di Kedai Tuak

Perampok Warga Amerika Ketakutan

MEDAN-Perampokan disertai penikaman warga negara Amerika Serikat keturunan Korea, Lee Samauel Hyein (28), yang dilakukan A alias I (30) warga Jalan Starban Medan Polonia dan MTH (29) di Warga Jalan BungaLow Medan Tuntungan, dirancang di kedai tuak, Rabu (19/10). Skenario perampokan juga melibatkan pengendera becak motor, Frans Darnafia Pasaribu.

Pengakuan A alias I di Mapolresta Medan, Rabu (2/11) malam pukul 19.45 WIB, sebelum merampok Samuel, keduanya menjambret di Jalan S Parman lalu minum tuak di kawasan Jalan Starban Medan untuk merencanakan aksi malam harinya.

A sebagai joki bertugas memacu sepeda motor bersama MTH, kemudian A memakirkan sepeda motornya di SPBU Petronas, persis pintu keluar bandara. Selanjutnya MTH berjalan menuju menemui Frans, abang becak yang mangkal di sana malam itu. “Aku mau main malam ini,” ujar A menirukan perkataan MTH kepada Frans.

Selang beberapa menit keluarlah korban dari Bandara Polonia Medan menumpangi bentor yang dikendari Frans.
Tidak jauh dari pintu keluar Bandara Polonia Medan, sekitar 20 meter, pelaku mengikuti korban kemudian pelaku menyuruh Frans menghentikan bentornya dengan mengakui petugas kepolisian yang sedang melakukan razia.

Bentor berhenti dan terpakir di pinggir Jalan Mustang, sedangkan MTH langsung menodongkan pisau kearah korban dan meminta tas yang dipegang korban. Namun korban melawan. Saat itulah MTH langsung menghunuskan pisau dan menikam paha kiri korban sampai dua liang. Korban yang terluka ditikam pisau, langsung berlari menjauh pelaku.

Melihat korban sudah berlumaran darah dan tas milik korban tidak ada barang berharga, tersangka langsung melarikan diri dari Jalan Mustang Medan Menuju Jalan Mongonsidi Medan. Kemudian pelaku berpisah untuk menghilangi jejak. “Kami sudah merencanakan penjambretan itu Bang,” ungkap A.

Setelah melakukan aksi A tidak pernah lagi bertemu dengan MTH dan tidak mengetahui keberadaanya. “Setelah kejadian itu saya di rumah saja, tak pernah jumpa lagi sama MTH,” beber A.

Saat disinggung terhadap korban WN Amerika dirinya mengetahui dari media massa. “Saya tahu dari koran bahwa korbannya orang Amerika,” ujarnya.

Kemudian dirinya merasa takut keluar rumah. “Paling keluar tidak jauh dari rumah,” akunya.

Kasat Rekrim Polresta Medan AKP Moch Yoris Marzuki mengatakan, pihak masih melakukan pendalam terhadap pelaku lainnya. “Masih kita dalami, mungkin pendalaman kita akan menungkap dua orang lagi,” kata Yoris.

Saat ditanyai keterlibatan pengendari betor, Yoris mengatakan hal itu masih dalam penyeledikkan. “Kita akan lidik lagi apakah terlibat atau tidak,” tegas Yoris. Sebelumnya, tersangka berinisial A ditangkap petugas di kawasan Jalan Starban Medan, Senin (31/10) sekitar pukul 22.00 WIB. Selanjutnya petugas melakukan pengembangan dan mengamankan tersangka MTH, Selasa (1/11) sore Pukul 16.00 WIB,  di sebuah kedai Tuak di kawasan Deli Tua.
Dari tangan tersangka petugas mengamankan satu unit sepeda motor Honda Supra, helm, pisau dan baju tersangka saat melakukan perampokkan. (mag-7)

Masih Banyak Mobil Parkir di Depan Sekolah

Imbauan Wali Kota Medan Diacuhkan

Larangan membawa mobil bagi siswa di sekolah belum juga berjalan. Padahal Wali Kota Medan Rahudman Harahap sudah ‘menegur’ siswa dan sekolah agar mematuhi kebijakannya tersebut.

Nyatanya hingga kemarin (3/11) masih banyak parkir mobil di depan sekolah sehingga memacetkan jalan.
Pantauan wartawan Sumut Pos, seperti terjadi di Perguruan Sutomo Medan di Jalan Thamrin. Kemacetan jalan terlihat semakin parah. Petugas lalulintas yang berjaga-jaga di kawasan ini bahkan tidak mampu menangani kemacetan yang berimbas ke jalan lainnya. Padahal pulau jalan yang mambatasi lajur jalan di depan perguruan Sutomo Jalan Thamrin ada terbentang. Tujuannya untuk mengurangi kemacetan. Nyatanya situasi itu malah membuat suasana arus jalan semakin kacau, karena lajur kiri disesaki mobil-mobil mewah yang parkir persis di depan sekolah.”Kalau kayak gini terus, kayak mana jalan mau lancar. Lagian mobil-mobil mewah itu untuk apa parkir sampai lama-lama di depan sekolah, hampir separuh jalan ini disesaki mobil mereka,” kata Winda pengendara roda yang terjebak macet.

Kondisi lalu lintas di Jalan Thamrin diperparah dengan kemacetan di Jalan FL Tobing yang lokasinya tidak jauh dari sekolah. Kondisinya hampir sama dengan di Jalan Thamrin. Jalan Fl Tobing juga tempat berdirinya Sekolah Sutomo 2. Setiap hari pada jam sekolah, jalan itu disesaki mobil-mobil mewah yang parkir di depan sekolah. Tidak sedikit pengendara mengupat gara-gara macet yang perkepanjangan itu. Ditambah lagi hari panas. Jika kondisi lalulintas sudah seperti ini, polantas memilih duduk di warung menunggu lalulintas mencair sendiri.

Masih ada lagi kondisi parah lainnya. Seperti sekolah Prime One School di Jalan Tritura Medan Amplas. Mobil-mobil pribadi yang menjemput para siswa tetap memadati sekolah elit tersebut. Bahkan tak jarang mobil yang diparkirkan hingga memakan badan jalan.

Cici, penjemput anaknya disekolah tersebut mengatakan tidak mengetahui adanya larangan dan imbauan agar tidak membawa mobil kesekolah itu. “Saya setiap hari jemput anak. Mobil biasanya diparkir di depan sekolah. Inikan jalan besar ya, banyak truk atau mobil yang lewat, jadi harus dijemput naik mobil. Banyak debu kan bahaya kalau terhirup anak-anak. Soal larangan membawa atau memarkirkan mobil di depan sekolah, saya nggak tahu itu,” kata Cici yang anaknya sekolah di tingkat Playgroup.

Security di sekolah itu, C Simanjuntak yang sudah 8 tahun bekerja disekolah itu mengaku selama ini memang tidak ada larangan bagi orangtua untuk memarkirkan mobil di depan sekolah. Soal kemacetan jalan, menurutnya adalah tanggungjawab pihak pengelola parkir. “Paling macet itu setiap pagi dan sore. Apalagi sore, siswa Kelas 4-6 SD, SMP, dan SMA pulangnya serentak. Pastilah banyak mobil jemputan maupun mobil pribadi siswa yang diparkir di depan sekolah. Macet sih, tapi mau gimana lagi. Kan nggak ada yang melarang, lagipun macetnya cuma sebentar. Pengelola parkiran yang harusnya bisa menghendle kemacetan itu,” jelas pria yang beralamat di Jalan Ayahanda ini.

Begitu juga dengan Sekolah Harapan di Jalan Imam Bonjol, kemacetan tidak bisa terhindar pada jam-jam sibuk akibat kendaraan anak sekolah. Selebihnya, sekolah Methodist II di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Sekolah Santo Thomas di Jalan S Parman.

Rencananya Wali Kota Medan memberlakukan larangan siswa membawa mobil ke sekolah mulai November ini. Nyatanya, hingga saat ini Pemko Medan masih mempersiapkan surat edaran tersebut.

“Surat edaran itu masih dipersiapkan, akan saya pertanyakan dulu ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan,” kata Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri.

Ketua Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangungsong menyambut positif surat edaran yang akan dilayangkan Pemko Medan. Menurutnya, selain mengurangi kemacetan di Medan juga menghindari kecemburuan sosial terhadap siswa lainnya yang memiliki ekonomi rendah.

dan juga membuat anak mandiri dengan naik bus antar jemput kesekolahnya. “Itu sangat positif dari Pemko Medan, tetapi pemilik sekolah harus bisa mengadakan bus sekolah sesuai dengan aturannya. Paling tidak, 50 persen anak didik disekolah tersebut diangkut naik bus,” cetusnya. Begitu juga disampaikan anggota lainnya, Ahmad Arief.”Kebijakan itu bisa mengurangi kemacetan, tetapi yang terpenting harus ada keseriusan Pemko Medan,” ujar politisi PAN ini.
Arief menghimbau agar pihak sekolah agar mematuhi surat edaran Wali Kota Medan tentang larangan siswa membawa mobil ke sekolah nantinya.”Untuk kemanan siswa mungkin bisa kerjasama dengan polisi, jangan seperti ibu kota yang sering terjadi tawuran. Untuk itu dengan kemanan yang terjamin, halte yang dikelola Pemko Medan harus bisa menjadi solusi,” bebernya.(mag11/adl)

Larangan Tidak Efektif

LARANGAN bagi siswa untuk tidak membawa mobil ke sekolah belum juga berjalan. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan Hasan Basri menganggap kebijakan Wali Kota Medan Rahudman tersebut kurang efektif sehingga tidak berjalan mulus.

“Statemen Wali Kota Medan mengenai hal ini sudah kita lanjuti dengan menyurati dan memanggil pihak sekolah, namun ada dua alasan mereka mengapa imbauan tersebut tidak berjalan,” kata Hasan Basri kepada wartawan Sumut Pos kemarin, (2/11)

Dua alasan itu lanjut Hasan, yakni faktor keamanan dan belum tersedianya transportasi massal bagi siswa.
Hanya saja, kata Hasan, Pemko Medan tidak memiliki wewenang untuk memaksa pihak yayasan menyediakan bus massal tersebut, mengingat larangan ini bersifat imbauan.

Sebenarnya Pemko bisa menekan pihak yayasan menyediakan lahan parkir yang cukup sehingga tidak mengganggu arus lalulintas. “ Jika lahan parkir tidak bisa disiapkan sekolah sebaiknya direlokasi saja, karena mengacu kepada peraturan daerah (Perda) bahwa setiap bangunan harus memiliki lahan parkir,” terangnya.
Alternatif lain yang bisa dilakukan yakni melibatkan kepolisian dengan melakukan pengawasan terhadap siswa yang menggunakan kendaraan bermotor.

“Dengan kata lain setiap siswa yang belum berusia 17 tahun serta belum memiliki SIM sesuai undang-undang lalu lintas tidak diperbolehkan membawa kendaraan. Jika penegakan hukum bisa mengatasi ini maka masalah itu bisa lebih efektif sekaligus memberikan edukasi terhadap siswa  ,” pungkasny. (uma)

Nada sama disampaikan Plt Wakil Ketua DPRD Medan, Muslim Maksum. Dia menilai kebijakan Pemko Medan melarang siswa membawa kendaraan ke sekolah tidak begitu efektif mengurangi kemacetan. Kebijakan tersebut dinilai akan sia-sia. “Kalau kita lihat, efektifnya hanya setengah karena tidak akan benar-benar bisa menertibkan lalu lintas,” katanya.

Dikatakannya, surat edaran tersebut akan efektif apabila ada penerapan sanksi kepada siswa. “Apa sanksinya?. Sekolah menjalankan ini dan menekankan kepada siswa-siswinya sendiri,” ujarnya.

Kata Muslim cara yang paling efektif untuk mengurangi tingkat kemacetan di sekitar sekolah adalah penyediaan lahan parkir. “Tidak seperti sekarang ini, ada lahan parkir pun, malah parkir di pinggir jalan. Itu yang buat macet,” terangnya. (uma/adl)