25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14492

Dispora Medan Gelar Pelatihan

MEDAN-Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Medan akan menggelar pelatihan peningkatan jumlah dan kualitas serta kompetensi pelatih, peneliti, praktisi dan teknisi olahraga tahun 2011  untuk cabang olahraga atletik dan gulat. Even ini rencananya akan berlangsung 1-5 November 2011 nanti.

Kadispora Medan Drs Hanas Hasibuan didampingi Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Drs Azam Nasution MAP serta Kasi Kemitraan Olahraga Mangasi Simangunsong mengungkapkan hal tersebut Sabtu (29/10).

Gelombang pertama pelatihan yang melibatkan pelatih atletik akan berlangsung di Gedung dan Stadion Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan (FIK Unimed) Jalan Williem Iskandar Medan.

Sementara untuk pelatihan pelatih gulat yang berlangsung pada gelombang II dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Sumatera Utara (PPLP Sumut), Jalan Pembangunan Medan Sunggal.
“Kita berharap agar lewat kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas dan keseragaman serta standar kompetensi pelatih, khususnya di cabang atletik dan gulat,” ujar Hanas.

iterangkannya bahwa pada pelatihan kali ini diikuti 80 peserta yang terdiri dari 40 peserta cabang atletik dan 40 peserta cabang olahraga gulat. “Para pesera aterdiri dari guru-guru olahraga dan pelatih klub-klub sekolah binaan Dispora Kota Medan,” bilang Hanas.

Adapun materi pelatihan meliputi Dasar Ilmu Kepelatihan, Ilmu Gizi, Fisiologi Olahraga, Bio Mekanika, Cedera Olahraga, Kondisi Fisik, Perencanaan Program Latihan dan yang terakhir Teori dan Praktek yang akan disampaikan Dr Didik Jafar M.Pd dari Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia. (omi)

Rahmad Kantongi 20 Nama

JAKARTA-Setelah melalui pertimbangan matang, tim pelatih timnas U-23 sudah menetapkan 20 nama yang didaftarkan masuk dalam skuad SEA Games XXVI. Artinya ada 20 nama yang “disisihkan”.

“Ada 20 nama sudah kami pilih. Soal nama-namanya nanti lihat saja saat pertandingan. Tapi kita sudah tetapkan jika 27 pemain yang ada akan tetap bersama-sama hingga SEA Games usai,” kata Rahmad Darmawan kepada Koran ini kemarin.

Tujuh pemain  yang tidak didaftarkan statusnya adalah cadangan. Jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada pemain yang sudah didaftarkan, tujuh pemain tersebut bisa menggantikan.

Sebelum menentukan 20 nama pemain Rahmad Darmawan mengaku bingung memilih. Sebab kualitas pemain yang ada nyaris sama. “Saya bingung menentukan pemain mana yang harus saya daftarkan. Mereka sama bagusnya. Tapi bagaimanapun saya harus memilih. Ini tidak muda bagi saya,” beber Rahmad.

Sementara itu, untuk mengurangi tekanan mental pemain setelah sekitar tiga bulan menjalani latihan keras, dalam empat hari terakhir timnas diberi kesempatan berkumpul bersama keluaganya.
Para pemain tidak dipulangkan, tapi keluarga para pemain yang diundang untuk datang. Mereka menginap di hotel yang sama dengan para pemain. “Saat berujicoba melawan Persikota Jumat kemarin, manajemen timnas menyediakan satu bis khusus untuk mengangkut keluarga pemain ke Stadion Krakatau Steel Cilegon.

Acara kangen-kangenan pemain dengan keluarga ini berlanjut kemarin malam. Dimana manajemen timnas dan tim pelatih menggelar pesta kambing guling di pantai Marbela Cilegon sekaligus menginap disana.
“Kemarian sore keluarga para pemain harus sudah pulang karena mulai hari ini timnas U-23 akan mulai menjalani karantina di Hotel Sultan Jakarta.

“Acara rileks seperti ini sangat penting dilakukan. Ini bisa meredakan ketegangan pemain yang sudah lama berlatih keras dan akan menghadapi pertandingan penting. Ini bisa menimbulkan semangat yang berlebih para pemain,” kata Rahmad Darmawan. (ali/jpnn)

Deltras tak Peduli Hukuman

SIDOARJO – Keputusan Delta Putra Sidoarjo (Deltras) menolak Indonesia Premier League (IPL) berujung petaka. Sebab, oleh PSSI, tim asal Sidoarjo itu dihukum degradasi ke Divisi Utama Liga Indonesia. Kompetisi yang levelnya satu tingkat berada dibawah IPL bentukan PSSI itu.

Deltras tidak sendirian, tapi ada enam tim yang mengalami nasib sama. Tim-tim yang juga mendapat hukuman tersebut adalah, Persisam Putra Samarinda, Pelita Jaya, PSPS Pekanbaru, Persela Lamongan dan Persiba Balikpapan.

Manajemen Deltras menuding, keputusan tersebut sarat kontroversi. “Karena mengapa hanya ada enam tim yang dihukum. Padahal, ada sekian banyak klub yang menolak ikut IPL,” ujar direktur utama PT Delta Raya Sidoarjo, Mafirion Syamsuddin, kemarin (30/10).

Dia lantas mencontohkan tim-tim besar seperti Sriwijaya FC, Persiwa Wamena, dan Persipura Jayapura yang telah terang-terangan menolak kompetisi dibawah bendera PT Liga Prima Indonesia Sportindo itu. “Persipura contohnya, mereka juga tidak ikut IPL, tapi tidak dihukum tuh. Apakah, ini karena ada ketakutan dari PSSI, bila Persipura dihukum maka Papua akan minta merdeka,” tambah dia.

Meskipun begitu, manajemen The Lobster, julukan Deltras tidak menggubris keputusan otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu. Bahkan, keputusan tersebut dianggap lucu dan serta tidak bijak dalam menyelesaikan konflik persepak bolaan Indonesia.

“Kami sejak awal telah mengambil keputusan untuk tidak ikut IPL, tapi Indonesia Super League (ISL, Red). Karena kompetisi IPL tidak sesuai dengan statuta dan amanah kongres PSSI,” kata Mafirion.
Jadi, lanjut Mafirion, Deltras tidak mau reaktif dengan keputusan yang dikeluarkan oleh PSSI tersebut. (dik/jpnn)

Ganti Rugi Lahan Fly Over Simpang Pos

Pemko Hindari Konsinyasi

MEDAN- Sampai saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Medan masih berupaya melakukan pendekatan terhadap pemilik 21 persil (bidang tanah) yang belum mau menerima ganti rugi. Hal itu dilakukan Pemko Medan untuk menghindari konsinyasi (menitipkan uang ganti rugi) ke pengadilan.

“Sampai saat ini, tinggal 10 persil lagi bangunan yang belum mau menerima ganti rugi. Sedangkan 11 persil lagi tanah kosong. Jadi, kita terus berupaya melakukan pendekatan terhadap warga agar mereka mau menerima ganti rugi tersebut,” kata Wali Kota Medan Rahudman Harahap usai membuka Peringatan Kewaspadaan Penduduk Dunia 7 miliar tingkat Sumatera Utara di Lapangan Merdeka, Medan, Minggu (30/10).

Diakui Rahudman, sebelum peletakan batu pertama pembangunan dimulai awal tahun depan, pemko berupaya menghindari konsinyasi ke pengadilan “Saat ini kita tetap upayakan pendekatan untuk menghindarkan konsinyasi, kita selesaikan dengan musyawarah,” ujar Rahudman.

Sedangkan Sekda Kota Medan Syaiful Bahri menambahkan, 21 persil lagi lahan warga yang belum diganti rugi oleh tim apresial karena masih kesulitan untuk menemukan ahli waris pemilik tanah tersebut. “Saat ini kan yang sulit itu menemukan ahli waris pemilik tanah tersebut. Ada yang ahli warisnya tidak berada di sini, ada yang di Jakarta. Tapi rata-rata saya yakin mereka mau menerima untuk diganti rugi,” terang Syaiful.

Sementara, warga yang masih bertahan tidak menerima ganti rugi dari Pemko Medan beralasan, harga ganti rugi yang diberikan tidak sesuai dengan harga pasaran. “Kami akan bertahan terus dengan harga yang pantas. Karena harga yang diberikan Pemko Medan tidak cukup untuk membangun tempat tinggal yang baru,” kata seorang wanita yang meminta namanya tidak disebutkan.

Dia mengakui, tim pembebasan lahan terus membujuk mereka agar mau menerima ganti rugi. “Kemarin saja orang dari Kelurahan Kwala Bekala datang, mereka menawarkan ganti rugi dengan harga yang kemarin juga. Saya tidak mau menerima kalau harganya tidak sesuai. Tanah saya sebelum ada pembangunan jembatan layang ini dihargai empat juta per meter. Masa mereka menghargainya dengan harga di bawah itu,” cetusnya.

Dijelaskanya, rumah yang mempunyai ukuran 3×6 meter ini bila menerima ganti rugi dari Pemko Medan akan hilang semuanya dan tidak ada yang tersisa. “Kalau rumah saya ini kan kecil, kalau menerima ganti rugi habis rumah saya. Tidak seperti rumah lainnya, mereka diambil empat meter untuk pembangunan fly Over masih ada sisa ke belakang lagi. Kalau saya harus angkat kaki,” ungkap wanita paruh baya yang sehari-hari berjualan di Jalan AH Nasution ini. (adl)

Kalahkan Mayang Putra, Generasi Kosek Berjaya

Pra Danone FKPSBSU Seri IV

MEDAN- SSB Generasi Kosek berjaya di ajang Pra Danone Forum Komunikasi Pelatih Sepak Bola Sumatera Utara (FKPSBSU) seri ke IV. Mereka jadi kampiun usai mengandaskan SSB Mayang Putra lewat drama adu penalti yang berakhir dengan skor 4-3, Minggu (30/10) di Lapangan Sepak Bola Bumi Serdang Damai Deli Serdang.

Pencapaian SSB Generasi Kosek menjadi yang terbaik di seri IV menggambarkan grafik permainan yang meningkat dari tim asuhan Agus “Kakok”. Sebelumnya mereka hanya mampu menjadi juara keempat. “Kita bersyukur dan amat bangga dengan penampilan yang ditunjukkan anak-anak. Mereka mampu tampil semakin baik dari satu seri ke seri lainnya. Mereka tampil luar biasa sore ini,” ucap Ketua SSB Generasi Kosek Ardi Zafri didampingi pelatih Kakok dan Sucipto Hadi.

Lebih lanjut Ardi juga menyampaikan bahwa kesuksesan menjadi yang terbaik di ajang Pra Danone ini adalah sebuah langkah maju yang dilakukan untuk merealisasikan impian menjadi juara Danone Cup 2012.

“Kami sedang serius menatap Danone Cup. Itulah mengapa kami selalu aktif mengikuti berbagai kegiatan Pra Danone yang digelar Forum Pelatih. Kami harap lewat kebiasaan berkompetisi mampu membuat tim semakin baik. Sukses ini merupakan sebuah langkah maju yang telah dilakukan anak-anak,” sambung sosok yang pernah berkiprah di PS Bengkulu ini.

Sementara itu, dalam laga yang berlangsung ketat tersebut, masing-masing tim sempat membuahkan peluang. Namun baik Mayang Putra yang mengandalkan Reidondo dan Generasi Kosek yang mengandalkan Wildan di lini depan tak mampu menciptakan gol hingga pertandingan usai.

Hasil seri pun memaksa pemenang ditentukan lewat adu penalti. Terjadi sebuah drama menegangkan saat tiga algojo dari kedua tim sukses menjalankan tugasnya. Undian pun dilakukan untuk menentukan penendang terakhir. Sebegai pemenang undian, Mayang Putra memilih Hari sebagi algojo.  Sayangnya eksekusi yang dilakukan Hari Fatwa Nasution berhasil di halau kiper Aldi Syahbana. Keberhasilan Aldi pun langsung mendaulat Generasi Kosek sebagai juara pertama dan Mayang Putra di tempat kedua.

Sementara itu pada perebutan tempat ketiga dimenangkan Kompas yang mengalahkan SSB Bintang Taruna Langkat dengan skor 1-0. Seri IV ini diikuti oleh 24 SSB yang berasal dari Binjai, Langkat, Medan dan Deli Serdang. (ful)

Kecepatannya Bagus

Untuk kesekian kalinya, Jenson Button harus mengakui keunggulan Sebastian Vettel. Secara terbuka, The Briton pun memberikan ucapan selamat kepada kompetitor sekaligus yuniornya tersebut.

Melihat catatan ke belakang, di F1GP Korea dua pekan silam, Button juga terlibat baku salip dengan Vettel. Sayang, Button harus mengakhiri balapan di posisi ke-4, sedangkan Vettel kembali menguasai persaingan di Yeongam.

“Balapan terakhir (di GP Korea) saya benar benar berjuang untuk di lap pertama dan kehilangan banyak tempat. Jadi saya ingin menebus (kesalahan) di sini dan kemudian saya hanya mencoba menempel Vettel,” kata Button.

Juara dunia 2009 itu pun tidak memungkiri, kecepatan RB7 milik Vettel masih sulit tertandingi. Salah satu faktor yang menghalanginya menjadi juara dalam balapan di GP India akhir pekan ini.
“Kecepatannya sangat bagus. Dia tidak membuat banyak kesalahan. Ketika saya keluar pit dengan ban, saya meresa baik dan kompetitif. Tapi ketika mengikuti ritme Vettel saya tidak bisa berbuat apa-apa,” tutur Button di Autosport, Minggu (30/10) selepas balapan.

Mantan pembalap Brawn GP itu pun tidak lupa memberikan atensi atas segenap upaya timnya yang membantu meraih hasil impressif di Buddh International Circuit kali ini. “Sebagai tim, kami telah melakukan pekerjaan sempurna dan kami tidak bisa melakukan hal lain.”

Walau masih diliputi rasa kecewa, Button mengaku tetap menikmati balapan yang berlangsung di GP India, terutama saat dirinya juga bersaing ketat dengan Fernando Alonso di tempat kedua dan Mark Webber. “Memulai start di luar garis, tidak terasa baik. Tetapi saat saya mendapatkan grip rendah, saya mampu menyalip Alonso di urutan 1 ketika dia (mengemudi) sedikit ke dalam (di tikungan),” tutur Button.(bbs/jpnn)

Gatot Janji Ganti Direktur RS Haji

MEDAN- Desakan penyelesaian polemik di Rumah Sakit (RS) Haji Medan akhirnya direspon Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho. Rencananya, dalam waktu dekat Gatot akan melakukan pergantian atau reposisi jabatan direktur RS Haji, sesuai tuntutan para karyawan.

“Yang jelas policy (kebijakan) saya adalah harus segera melakukan reposisi Direktur RS Haji Medan,” ungkap Gatot kepada wartawan terkait hal tersebut, di Hotel Polonia Medan, Minggu (30/10). Sayangnya, kapan kebijakan tersebut akan dilakukan masih samar-samar. Karena, Gatot tidak secara spesifik bersedia menjelaskan kapan pelaksanaan kebijakan yang akan diambilnya tersebut.

Keengganan Gatot untuk mengungkapkan kapan kebijakan tersebut akan dikeluarkan, dikarenakan dirinya masih harus berkoordinasi dengan pihak terkait, guna menelaah permasalahan yang ada pada rumah sakit yang dirikan pasca tragedi terowongan Mina yang menewaskan 600 lebih jamaah asal Indonesia pada 1990 lalu tersebut Secara Ex-Officio, Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu sebagai Ketua Yayasan RS Haji Medan ini mengaku, dirinya tidak pernah mengetahui jika Direktur RS Haji Medan, MP Siregar sudah pernah dan berulang kali mengajukan pengunduran diri.

Untuk itu, Gatot akan mempertanyakan mengenai surat pengunduran diri MP Siregar kepada siapa diajukan? Apakah kepada Sekda Provsu yang sekarang, Nurdin Lubis atau Sekda Provsu sebelumnya.
Namun, setelah diketahui surat pengunduran diri MP Siregar ditujukan Nurdin Lubis, Gatot malah kembali berkilah belum mengetahuinya.

“Belum ada lapor ke saya. Dia (Nurdin Lubis, red) sedang menghadiri wisuda anaknya,” ujar Gatot.
Kendati demikian, Gatot mengatakan, permasalahan RS Haji Medan ini tidak semestinya dibiarkan berlarut-larut. Karena dikhawatirkan, bisa mengganggu pelayanan rumah sakit yang secara otomatis akan merugikan masyarakat.

Hasby Tanjung, Kepala Personalia RS Haji Medan yang sempat dipecat dalam waktu beberapa jam oleh MP Siregar kepada wartawan mengatakan, MP Siregar menjabat sebagai Direktur RS Haji Medan atas penunjukan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar.

“Kebijakan direktur tidak berpihak kepada karyawan. Cenderung mengabaikan kesejahteran karyawan. Kenaikan gaji walaupun ada tapi tidak sesuai dengan kebutuhan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur RS Haji Medan MP Siregar sendiri sebelumnya menyatakan, sudah mengajukan surat permohonan mundur sebagai direktur rumah sakit yang disampiakan kepada Sekda Sumut Nurdin Lubis. “Saya sudah melaporkan kepada sektaris daerah, yang sebagai Sekretaris Yayasan Rumah Sakit Haji. Saya menyampaikan agar saya sebagai Direktur RS Haji Medan diganti. Karena sudah empat kali saya meminta mundur. Dan saya harapkan supaya yang sekarang ini dikabulkan segera,” ungkapnya.(ari)

Banggar Harus Selektif Alokasikan Anggaran

Tingginya penambahan pada anggaran rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah DPRD Kota Medan sebesar Rp5,4 Miliar yang ter cantum dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2011 dinilai hanya menghamburkan uang rakyat.

Apalagi, penambahan anggaran tersebut dilakukan di penghujung tahun, sehingga terkesan tidak efektif dan perubahan anggaran tersebut patut dipertanyakan Hal ini disampaikan Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Muslim Muis SH kepada wartawan koran ini Adlansyah Nasution, Minggu (30/10). Berikut petikan wawancaranya.
Apa pendapat Anda soal penambahan anggaran perjalanan dinas anggota dewan?

Saya menilai, efesiensi penambahan anggaran tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Kalau dilihat dari penggunaan anggaran tersebut akan sangat tidak efektif, implementatif dan nonresfonsif. Maka dari itu, efesiensinya tidak sesuai dengan kenyataan program peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur, anggaran Program Peningkatan Kapasitas Lembaga DPRD untuk pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang tercantum dalam Perubahan Aggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2011.

Pantaskah anggaran itu digunakan?
Dalam kasus ini, ada kejanggalan dalam pengalokasian anggaran yang tidak prespektif kepada kepentingan masyarakat. Kuat dugaan untuk penggunaan anggaran ini digunakan untuk kepentingan sendiri dan bisa berbahaya terhadap pengguna anggaran itu sendiri.

Seharusnya anggaran tersebut dikemanakan?
Dikarenakan batas waktu penggunaan anggaran yang sudah di penghujung tahun akan sangat tidak efektif, sehingga perubahan anggaran patut dipertanyakan. Kita masih melihat banyak persoalan, alangkah bijaknya penggunaan anggaran sebesar itu dialokasikan untuk kepentingan publik seperti kesehatan dan pendidikan masyarakat, serta anggaran soal akses masyarakat dalam bantuan hukum yang belakangan dirasakan sudah sangat memprihatinkan. Diharapkan banyaknya perubahan anggaran jangan digunakan untuk keluar dan main-main saja.

Dalam hal ini, siapa yang paling berangungjawab?
Soal anggaran ini, Badan Anggaran (Banggar) harus lebih serius, lebih selektif dalam pengalokasian anggaran, sehingga alokasi lebih bisa dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat. Ini yang kita harapkan. Banggar bisa berperan lebih besar sehingga anggaran yang ada tidak sia-sia digunakan.(*)

Lagi, Vettel Podium Pertama

GREATER NOIDA- Sebastian Vettel nampaknya tidak pernah bosan berdiri di podium pertama. Akhir pekan ini, (30/10) jagoan Red Bull Racing itu kembali mencatatkan diri sebagai yang terbaik dalam GP India. Dia mencetak pole position dan fastes lap dalam balapan kali ini.

Tampil penuh determinasi sejak sesi Free Practice hingga kualifikasi, Vettel melengkapi cerita manisnya sepanjang musim ini dengan meraih juara pertama di balapan yang memiliki nama resmi Airtel Grand Prix of India.

Kendati telah memastikan diri menjadi juara dunia, Vettel tetap menampilkan performa terbaiknya dalam balapan yang berlangsung untuk kali pertama di India. Praktis, ini menjadi kemenangan Vettel yang ke-11 di musim ini.

Di tempat kedua, Jenson Button nampaknya kian menunjukkan jati diri sebagai penantang terkuat untuk mengakhiri musim sebagai runner-up di musim ini. Pilot berkebangsaan Inggris tersebut berhasil finis di tempat kedua. Pun demikian dengan pembalap Ferrari, Fernando Alonso berhasil meraih podium ketiga.

Artinya, semakin seru untuk menyaksikan perebutan tempat kedua di mana Button dan Alonso masih bersaing kuat untuk berdiri di bawah Sebastian Vettel dalam klasemen akhir pembalap musim 2011 ini.

Sebelum balapan di mulai, semua pembalap F1 dan offisial menundukkan kepala mengenang kematian pembalap MotoGP, Marco Simoncelli yang mengalami kecelakaan fatal di GP Malaysia, tepat sepekan kemarin. Bahkan, untuk mengenang Simoncelli Alonso mengenakan helm yang tertulis angka 58, nomor motor milik Super Sic.

Cukup menarik menyaksikan balapan yang berlangsung di Buddh International Circuit, Minggu (30/10) sore kemarin. Salah satu tempat yang menarik, trek lurus panjang membuat penikmat F1 disuguhkan aksi overtaking mendebarkan di bagian ini.
Bahkan sejumlah tikungan pun menjadi tempat sejumlah pembalap mempertontonkan skill mengemudinya.

Nampak dalam tayangan ulang sejumlah pembalap mulai dari Alonso, Button, Vettel dan Lewis Hamilton beradu cepat dengan pembalap di depannya dengan mengaktivasi Drag  Reduction System (DRS).

Saking menantangnya trek ini, Hamilton kembali terlibat perseteruan di atas lintasan dengan rivalnya, Felipe Massa. Benturan antara Hamilton dan Massa. Namun kali ini, Massa dianggap bersalah oleh stewards karena tidak memberikan ruang kepada Hamilton. Massa dikenai drive through penalty.

Massa akhirnya mengakhiri balapan lebih cepat saat dirinya menabrak kerb persis seperti yang dia lakukan di babak kualifikasi. Insiden ini terjadi di lap 33 di turn 9.
Selebihnya, Vettel memimpin sendiri dalam balapan di India. Hingga akhirnya, pemuda asal Jerman itu menutup seri 17 ini di atas podium pertama. Vettel mengaku emosional atas kemenangan yang diraihnya.

Betapa tidak, suksesnya meraih juara ternyata masih diiringi suasana duka mendalam dari pentas Motorsport pascatewasnya rider MotoGP Marco Simoncelli di GP Malaysia akhir pekan kemarin. “Jujur dengan Anda, emosi saya campur aduk,” kata Vettel yang mencetak 11 kemenangan di musim ini.  “Di satu sisi saya sangat senang, bangga menjadi juara pertama,” katanya. (bbs/jpnn)

Penjambret Ditangkap Anak SMP

Rendy Syahputra Tarigan (13), warga Pancurbatu, Gang Becek, terbilang nekad. Pasalnya, meski masih duduk di kelas 2 SMP, sulung dari 3 bersaudara ini berani mengejar dan menangkap satu dari dua penjambret yang menjambret kalung emas senilai Rp5 juta milik ibunya Menda Inawati Br Ginting (47), di Jalan Jamin Ginting depan Jambur Halilintar Medan, Minggu (30/10) pagi pukul 10.00 WIB, Informasi yang dihimpun di Mapolsek Delitua menyebutkan, peristiwa itu terjadi saat Rendy dan ibunya hendak pergi ke Gereja. Saat itu Rendy dan ibunya mengendarai sepeda motor Supra Fit BK 5114 KJ. Secara tiba-tiba, dua pria mengendarai sepeda motor Supra BK 6412 AAE menyambar kalung yang tergantung di leher ibunya.

Mengetahui ibunya menjadi korban jambret, Rendy berang dan meminta ibunya turun dari sepeda motor. Rendy langsung mengejar kedua pelaku penjambretan itu. Kejar-kejaran yang terjadi anara Rendy dengan kedua tersangka pun berakhir di Jalan Ngumban Surbakti, Simpang Pemda, Kecamatan Medan Tuntungan. Rendy berhasil mendekati sepeda motor kedua tersangka, langsung menerjang sepeda motor yang dikemudikan kedua tersangka sehingga membuat Rendy dan kedua pelaku terjatuh ke aspal.

Melihat kejadian tersebut, warga yang berada di lokasi kejadian, datang dan beramai-ramai meringkus bahkan membabakbelurkan tersangka yang bernama Reza (26) warga Pasar 3, Tanjung Sari. Sementara rekan Reza yang dikabarkan warga Jalan Sei Serayu berhasil melarikan diri bersama sepeda motor yang digunakan saat menjambret serta kalung emas milik korban juga dibawa lari.
Ayah Rendy, Joni Tarigan (52) yang datang ke lokasi penangkapan membawa tersangka ke Mapolsek Delitua guna mempertanggungjawabkan perbuatannya dan langsung diperiksa oleh pihak kepolisian Polsek Delitua dan sekaligus anak istrinya membuat pengaduan.

Kapolsek Delitua Kompol SP Sinulingga melalui Kanit Reskrim AKP Semion Sembiring saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan kini pelaku sedang diperiksa oleh pihak kepolisian.(mag-5)