25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14534

Adik Suharto Didepak

MEDAN-Tim talent scouting PSMS tak pandang bulu dalam memilih pemain yang akab direkrut memperkuat tim Ayam Kinantan musim ini.

Hal ini terbukti dari didepaknya adik bakal asisten pelatih Suharto, yakni Susanto dari pemain seleksi yang hingga saat ini masih terus melakukan pembenahan di berbagai lini.

Tak hanya Susanto yang harus angkat kaki dari Mes Stadion Kebun Bunga, tapi termasuk juga Jodi Gustiawan dan Sardianata yang merupakan pemain baru bergabung awal pekan lalu. Mereka dinyatakan gagal.

Suharto yang dikonfirmasi membenarkan tentang hal ini. “Ada banyak alasan yang mengharuskan kami harus mencoret ketiga pemain itu, termasuk adik saya. Kemampuan mereka belum memenuhi harapan, kita butuh yang lebih baik,” terangnya, Minggu (23/10).

Ia juga menegaskan, hal itu juga dimaksudkan untuk menghapus anggapan masyarakat tentang adanya nepotisme pada seleksi pemain PSMS itu. “Yang pasti semua diberikan kesempatan untuk melakukan seleksi, dan semua juga tak menutup kemungkinan untuk didepak, termasuk adik saya. Jangan karena saya, Susanto tak bisa dicoret,” tegasnya.
Untuk dua pemain lainnya, kemampuan untuk mengimbangi performa teman-temannya yang lebih dulu bergabung membuat mereka didepak. “Mereka belum bisa mengimbangi permainan teman-temannya. Jadi, jika kemampuannya tidak lebih baik untuk apa dipertahankan,” ujar Suharto lagi.

Lebih lanjut ia menyatakan, sesuai apa yang sempat dikatakan bakal pelatih kepala PSMS M Khaidir beberapa waktu lalu, tim seleksi tidak akan melakukan pencoretan lagi. “Tak akan ada pencoretan lagi. Kita akan menambah pemain, terutama di posisi bek kanan yang merupakan posisi yang selama ini diperankan Susanto,” tutur Suharto.
Menurut Suharto, selain mencari pemain lokal, tim seleksi PSMS akan memanggil dua pemain asing lagi. “Kita sudah panggil dua pemain asing. Dan kita juga akan memantau kemampuan mereka beberapa hari ke depan,” ujarnya.

Adapun pemain asing yang akan bergabung yakni gelandang Oliver Paul Makor dan bek Traore Youssouf. Makor yang berkewarganegaraan Liberia dan Youssouf dari Pantai Gading akan bergabung mengikuti sesi latihan hari ini (24/10).
Sementara, kabar perkembangan pembicaraan antara bakal pelatih kepala PSMS M Khaidir dengan pengurus PSMS masih nihil. Kahidir mengaku, pertimbangan pemilihan pelatih kepala akan dilakukan setelah CEO terpilih. “Tak hanya itu, ijin dari dinas juga belum keluar,” katanya. (saz)

Persebaya Dualisme Lagi

SURABAYA – Persebaya Surabaya tak kunjung selesai dari jerat masalah dualisme. Kali ini, merger yang diputuskan PSSI antara PT Persebaya Indonesia (PI) dan PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) mentah lagi.

PT MMIB mendadak bermanuver untuk melepaskan diri dari kesepakatan. Pertama mereka tak menyetor modal awal senilai 30 persen saham yang dimiliki untuk PT baru. Kemudian PT yang dipimpin Diar Kusuma Putra itu memutuskan untuk mengikuti kompetisi di bawah payung PT Liga Indonesia.

Sesuai hasil kompetisi musim lalu, Persebaya memastikan tampil pada Divisi Utama. Green Force tertolong hasil kongres II PSSI di Bali awal tahun ini yang menambah kuota kontestan Kompetisi menjadi 44 klub.

Anehnya justru ketua executive committee (Exco) PSSI Hukum La Nyalla M. Mattalitti yang bersemangat mengumumkan langkah Persebaya ke depan. Direktur Utama Diar Kusuma Putra masih bungkam. “Kami masih menggodok rencana ke depan. Saya sedang berkoordinasi dengan PSSI mengenai kejelasan kompetisi,” kata Diar.
Nyalla yang juga menjabat sebagai ketua Pengprov PSSI Jatim itu PT MMIB akan berjalan sendiri. Artinya, dia tidak akan mempermasalahkan lagi mengenai saham 30 persen yang menjadi hak PT MMIB dalam proses merger dengan PT PI dan klub anggota Persebaya.

“Jangan salahkan kalau MMIB jalan sendiri. Apalagi Saleh Mukadar juga menyatakan jika haram untuk merger. Padahal, sampai sekarang posisi PT MMIB masih eksis lho, apapun alasannya,” kata ketua Kadin Jatim itu, Nyalla malah sudah memastikan arsitek Persebaya. Freddy Muli akan menjadi tukang poles menghadapi musim depan.

Nah, kepastian Persebaya bermain di divisi utama musim depan dipengaruhi hasil musim lalu. “Nyatanya, Persebaya juga tidak pernah lolos ke Indonesian Super League (ISL),” kata dia. Menurut Nyalla jalan Persebaya ke Indonesia Premier League (IPL) merupakan hadiah dari PSSI.

Pengumuman itu cukup mengejutkan. Sebab sebelumnya manajemen PT MMIB sudah sepakat dengan keputusan PSSI atas prosentase pembagian saham di PT yang baru. Lagipula PSSI menyatakan jika salah satu pihak tak menyetujui keputusan tersebut, maka hak akan diberikan kepada pihak yang bersedia.
Malah PT MMIB sudah menjanjikan 2 persen saham dari 30 persen yang didapatkan diberikan kepada dua komponen bonek, YSS dan PFC.

Sementara itu Cholid Goromah, CEO PT PI, bersikukuh Persebaya untuk bermain di Indoensia Super League (IPL) 2011-2012.

“Kami mengikuti jalur PSSI, kompetisi ISL itu tak ada yang ada IPL dan Persebaya siap tampil di sana,” kata Cholid. (vem/jpnn)

PBSI Target Perbaikan Posisi

ODENSE-Gagal meraih gelar di Denmark terbuka super series premier tak lantas membuat para pemain Indonesia jera berkompetisi di tanah eropa. Mereka langsung terbang ke Paris untuk mengikuti perancis terbuka super series pada 25-30 Oktober.

Menurut Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto, kegagalan di Denmark akan coba dibayar oleh wakil Indoneisa di Perancis. Dia berharap para wakil merah putih bisa melaju sejauh mungkin agar dapat meraih poin dan memperbaiki posisinya di klasemen rangking pemain untuk modal menuju Olimpiade London 2012.

“Target kami bukan hanya gelar. Kalah menang memang selalu terjadi dalam pertandingan. Tapi, kami berharap anak-anak bsia melangkah sejauh mungkin untuk menambah poin mereka,” katanya saat dihubungi .
Ya, pada Denmark terbuka lalu, prestasi tertinggi wakil Indonesia hanya sampai babak semifinal yang dibukukan oleh pemain ganda putra senior Markis Kido/Hendra Setiawan.

Pada kejuaraan kali ini, Kido pun tak mau memasangtarget tinggi. Mereka hanya berusaha untuk meraih poin sebanyak mungkin untuk memperbaiki posisinya di klasemen yang saat ini melorot dari empat besar ke posisi tujuh. Kido juga berharap agar dalam Prancis  Terbuka kali ini pemain muda yang didapuk menjadi pelapisnya bisa meraih prestasi. (aam/jpnn)

Anak Yatim

Rayakan HUT ke-47, Golkar DS Santuni

LUBUK PAKAM- Memperingati hari jadinya ke-47 Partai Golkar Kabupaten Deli Serdang menggelar serangkain acara, diantaranya memberikan santunan kepada anak yatim yang telah digelar aula kantor DPC Partai Golkar Kabupaten Deli Serdang Jalan Karya Jasa, Lubuk Pakam, Kamis (20/10) lalu.

Menurut Ketua DPC Golkar Kabupaten Deliserdang Tengku Ahmad Talaa yang akrab disapa Tengku Amek ini, pemberian santunan terhadap anak yatim itu merupakan kegiatan rutin setiap perayan hari jadi Partai Golkar. “Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur kita kepada Tuhan, sehingga wajib bagi kita untuk berbagi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Amek menjelelaskan, tahun ini rencananya Partai Golkar Deli Serdang akan memeriahkan ultahnya bersama warga dengan berbagai kegiatan yang akan digelar pada awal November mendatang, berupa futsal, paduan suara, marhaban dan penggalangan donor darah.

“Lebih lanjutnya, nanti kita akan bentuk penanggung jawab kegiatan, Senin ini (24/10), pengumumannya sudah bisa dilihat di kantor sekretarian DPC Golkar,” tambahnya. (*/btr)

Venue Selesai 30 Oktober

JAKARTA-Inasoc DKI Jakarta mengklaim persiapan venue untuk Sea Gmaes XXVI/2011 di wilayahnya telah mencapai angka 95 persen. Sampai saat ini, pihaknya menunggu realisasi perlengkapan yang menjadi tanggung jawab kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora).

Sekum Deputi I Inasoc DKI Jakarta Teddy Cahyono mengungkapkan bahwa dua venue yang masih dalam tahap penyelesaian akhir adalah venue BMX Di Ancol dan Dayung di Situ Cipule, Karawang.

Hanya, untuk cabang Dayung di Situ Cipule menurut Teddy sudah bukan di dalam tanggung jawabnya. Sebab, tugas yang dibebankan kepada Inasoc DKI telah selesai dikerjakan pada 19 Oktober lalu.

“Sebenarnya tanggungan DKI sudah. Sekarang tinggal yang jadi tanggungan pekerjaan dari Kemenpora, Pemkab Karawang, dan Dinas Pekerjaan Umum,” terang Teddy.

Tugas Inasoc DKI dalam pembangunan venue itu hanyalah pada penyelesaian gedung untuk gudang perahu dan Selayar untuk tempat perakitan perahu. Sementara, sisa lainnya seperti Infrastruktur dan bangunan menara start-finish lomba serta pemadatan jalan menjadi tanggung jawab lain.

“Tapi, semua pembangunan tentu masih bekerjasama dengan kami. Jadi kami saling mendukung untuk ini agar dapat cepat selesai,” paparnya.

Teddy menegaskan jika pihak kemenpora bersama pihak lainnya menjanjikan venue dan infrastruktur siap secara keseluruhan pada 30 Oktober nanti. Bukan hanya itu, pada akhir Oktober tersebut nantinya perlengkapan elektronik untuk pertandingan juga sudah siap. (aam/jpnn)

Parit Tertutup Warung

0853651617xxx

Yth Bapak Wali Kota Medan. Kami minta tolong untuk segera menertibkan warung yang ada di atas parit tepatnya Jalan Sunggal agar dirobohkan. Parit kami tumpat Pak, dan kami warga Jalan Kiwi sudah bosan dengan banjir. Tolong agar ditindaklanjuti. Terimakasih Sumut Pos.

Kami Koordinasikan

Terima kasih informasinya, kami akan berkoordinasi dengan intansi terkait seperti Sat Pol PP, Dinas Bina Marga Kota Medan, Muspika Kecamatan untuk meninjau lokasi tersebut. Kemudian, kami minta lurah setempat agar segera bertindak. Apabila tak ada izin, sebaiknya lakukan kebijakan untuk kepentingan banyak masyarakat.

Budi Hariono, Kabag Humas Pemko Medan

Segera Bongkar

Parit atau drainase yang ada di Kota Medan merupakan bagian dari fasilitas jalan. Jadi sesuai aturannya ada UU No. 38/2004 tentang jalan menegaskan, setiap fasilitas jalan dilindungi dan dijaga. Apabila fasilitas jalan sengaja di rusak atau ditutup dengan cara mendirikan bangunan ada sanksi pidana yang diatur dengan denda. Untuk itu, bagi warga yang sengaja menutup parit dan menyebabkan kerusakan jaringan drainase atau parit yang lain, maka ada baiknya segera membongkar sendiri bangunannya. Kepada camat setempat segera berkoordinasi dengan aparatur lainnya dan segera bertindak. Hal itu tak boleh dibiarkan, karena dampaknya sangat banyak kepada masyarakat lainnya.

Ahmad Arif SE MM
Anggota Komisi D DPRD Medan

Bayar Tunggakan PDAM Tirtanadi

085761225xxx

Yth PDAM Tirtanadi, saya bermaksud ingin membayar rekening tunggakan air bulan. Tapi kata petugas loket di Jalan Gaperta depan komplek Bulog, saya harus bayar 2 bulan sekaligus. Tidak bisa satu bulan dulu, padahal rekening masih pada kolektor dan ini masih pertengahan bulan berjalan. Mohon penjelasannya Pak? Terimakasih.

Tunggu Petugas di Rumah

Terimakasih peratanyaannya, kami jelaskan untuk pembayaran rekening air yang tertunggak satu bulan, diwajibkan membayar juga rekening air waktu bulan berjalan. Bila diketahui saat pembayaran di kantor cabang rekening bulan berjalan belum ada. Maka lebih baik tunggu di rumah saja. Sebab, untuk pembayaran tertunggak dua bulan masih didatangi petugas. Tapi, apabila tertunggak tiga bulan diwajibkan datang ke kantor cabang. Kami jelaskan, sampai saat ini PDAM Tirtanadi masih menggunakan penagihan rekening air dengan memanfaatkan petugas yang datang ke rumah warga.

Zaman Karya Mendrofa, Humas PDAM Tirtanadi

Kelas X Dikutip Rp400.000

081396354xxx

Bapak Walikota Medan Yth di SMA Negeri 11 Medan ada kutipan untuk kelas X sebesar Rp400.000 persiswa untuk pengadaan infokus dan Acnya tanpa sepengetahuan Komite Sekolah dan terasa memberatkan orangtua meski dengan alasan karena SMA tidak ada dana BOS tapi uang komite Rp50.000/bulan sudah sama dengan uang BOS yang diterima SMP.

Akan Diteruskan

Terimakasih untuk informasinya. Laporan ini akan saya koordinasikan dengan instansi terkait yaitu Dinas Pendidikan Kota Medan. Begitu pun keberatan itu dapat disampaikan secara tertulis ke Pemko Medan untuk ditindaklanjuti.

Budi Hariono
Kabag Humas Pemko Medan

Artis Jual Sabu ke Polisi

MEDAN- Menjual sabu-sabu ke polisi, Muhammad alias Artis (31) warga Jalan Gaharu, Gang Sekolah No 5 A, Medan Barat ditangkap Direktorat Reserse Poldasu, dari Jalan Meranti, Medan Petisah, Sabtu (22/10) malam.

Penangkapan ayah dua anak itu berawal dari informasi warga sekitar tempat tinggalnya, yang resah dengan aktifitas Artis mengedar sabu-sabu dan merusak banyak orang di sekitar rumahnya.

Mendengar adanya informasi itu, polisi mencoba melakukan penyelidikan. Mendapat cukup bukti, polisi menggunakan teknik menyaru sebagai pembeli (undercover buy). Polisi menyaru, dan menghubungi Artis via telpon dan memesan sabu-sabu.

Artis yang ketika itu tak mencurigai, langsung mengamini saja saat diajak bertransaksi di Jalan Meranti, Medan. Begitu sabu-sabu diserahkan, tangan Artis langsung di pegang dan ditangkap.

Tak hanya sabu-sabu 1 gram yang akan diserahkan, melainkan setelah digeledah, polisi menemukan 11,38 gram sabu-sabu siap edar dibungkus plastik klip putih. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, petugas langsung membawa Artis ke Poldasu untuk menjalani proses penyelidikan.

Dari balik jeruji besi, tahanan Dit Reserse Narkoba Polda Sumut Artis mengaku terpaksa menjual sabu-sabu demi menafkahi hidup istri dan dua orang anaknya. Berdagang sabu-sabu dilakoni karena untungnya lebih besar dari dagang lainnya. “Aku beli Rp900 ribu, jual Rp1,1 Juta per gram, yah lumayanlah untungnya,” ujarnya.

Direktur Direktorat Reserse Polda Sumut, Kombes Pol Anjan Dewanto mengaku masih akan mengembangkan kasus ini. Karena perdagangan ini tak mungkin hanya sebatas pedagang kecil, melainkan sudah ada jaringannya.
“Kami mau ambil bandar yang diatasnya, jadi sekarang ini masih kami kembangkan,” tegasnya via telepon. (ala/smg)

Gas Rumah Kaca Sumut Diteliti

MEDAN- Formulasi perhitungan produksi gas rumah kaca (GRK), yang bersumber dari sampah di Sumut diteliti oleh peneliti lingkungan hidup bekerjasama dengan Japan International Coorporation Agency (JICA).

Penelitian yang sama juga dilakukan di Palembang, Sumatera Selatang.  Dilaksanakan penelitian dikarenakan adanya kerjasama Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut dengan Pemerintah Jepang dalam perhitungan dan pengendalian pencemaran air Sungai Deli, pada 2002 sampai dengan 2008.

Demikian disampaikan Kepala BLH Sumut, Dr Ir Hj Hidayati Msi saat mengikuti seminar, yang diadakan JICA di Tiara Convention Hall Medan, Jumat (21/10). Menurut dia, untuk kerjasama penelitian formulasi perhitungan gas rumah kaca, tim yang dibentuk dari BLH Sumut beranggotakan 18 orang. Sekarang sudah melakukan pengambilan sampel sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Desa Namobintang, Deli Serdang dan Kecamatan Stabat di Kabupaten Langkat.
Para peneliti itu, sebutnya sudah mengelompokkan jenis sampah, yang akan diukur berapa besar pengaruh gas dihasilkan dari sampah sisa makanan, sisa  tanaman, plastik, kertas, tekstil, dan lain-lain.

Sementara itu, Mr Hiroyuki Ueda expert of JICA, Capacity Development For Developing National GHG Inventories jenis gas rumah kaca terdiri dari enam jenis gas. Yaitu Karbon dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous Oksida (N2O), HydroflUorocarbon (HFCs), Perfluorocarbon (PFCs), dan Sulfur heksafluorida (SF6).  (ril)