24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14556

Puteri Indonesia 2011 di Medan

Sayang Hanya Empat Hari

Maria Selena yang telah dinobatkan sebagai Putri Indonesia 2011, baru pertama sekali menginjakkan kakinya ke Kota Medan, Sumatera Utara. Sayang, kesempatan pertama ini berlangsung singkat.

Roman kurang puas memang tampak ketika Maria Selena menyatakan kalau keberadaannya di kota yang dikenal dengan kuliner yahud ini hanya empat hari saja. “Tetapi saya sudah nyobain durian,” sontak Maria usai makan malam di Taman Sari Royal Heritage Span di Jalan Tengku Amir Hamzah, Komplek Griya Riatur bersama KadisBudpar Kota Medan, Busral Manan, Rabu (19/10) malam.

Menariknya, gadis berumur 21 tahun lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ternyata tidak seperti putri kebanyakan. Dia sangat mahir mengemudikan sepeda motor. Pengalamannya mengemudikan sepeda motor didapat semasa Maria masih sekolah. Bahkan Maria mengaku pernah menjadi korban tabrak lari. “Tapi saya jago masak,” katanya lagi tanpa mau menceritakan pengalaman tabrak lari itu.

Maria mengaku, selain durian, Danau Toba adalah sesuatu yang identik dengan Kota Medan. Namun, seperti orang kebanyakan, jarak Medan dengan Danau Toba sering alpa jadi perhatian. Dengan agenda padat yang harus dijalaninya selama empat hari di Medan, mungkinkah keinginannya itu bisa teraih? Kalaupun teraih, apakah waktu yang singkat cukup bagi Maria menikmati Danau Toba? “Saya kepingin sekali ke sana,” harapnya. (adl)

Tumbuh 6,7 Persen, Bankir Proyeksi Ekonomi Makin Baik

JAKARTA-Bank Dunia (World Bank) telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan hanya sebesar 6,3 persen, turun dibanding proyeksi tahun 2011 sebesar 6,6 persen. Namun, Ikatan Bankir Indonesia (IBI) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2012 masih bisa mencapai 6,7 persen.

Wakil Ketua IBI Jahja Setiaatmadja mengatakan, dalam situasi ekonomi yang kurang baik diseluruh dunia, dia memprediksi ekonomi Indonesia masih akan tetap tumbuh. Hal itu didasarkan atas berbagai instrumen ekonomi Indonesia yang masih tetap terjaga positif hingga saat ini. “Jadi prediksi kami masih tetap seperti yang diharapkann
yakni 6,5 persen di 2011 dan akan mengalami peningkatan 6,7 persen di 2012,” ujar dirut BCA itu.

Menurut dia, ada beberapa alasan yang bisa mendukung peningkatan kinerja ekonomi domestic. Diantaranya, didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga seiring bertambahnya pendapatan per kapita pada 2011. Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh sebesar lima persen pertahun (year on year),”Saya kira semua orang tahu bahwa Indonesia ini pasar yang besar dan konsumsi rumah tangga akan terus meningkat,” katanya.
Hal positif lainnya, lanjut Jahja, adalah pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh ekspor yang diperkirakan tumbuh rata-rata 17,5 persen setiap tahun. Selain itu, pembentukan modal utang domestik bruto untuk investasi diprediksi bisa tumbuh 13,1 persen. “Satu indikator lain yang cukup positif adalah tingginya cadangan devisa dalam negeri yang pada akhir Agustus 2011 mencapai USD 124,6 miliar,” terangnya.

Meski begitu, dia meminta agar semua pihak tetap berhati-hati karena beberapa minggu yang lalu ada banyak penarikan cadangan devisa sehingga jumlahnya sedikit turun. Penggunaan cadangan devisa sebelumnya digunakan Bank Indonesia untuk menstabilkan mata uang. “Investasi akan tetap tumbuh tinggi di 2011 dan 2012 nanti,” tandasnya.

Menurut Jahja, tingginya pertumbuhan investasi tersebut didorong oleh berbagai faktor seperti stabilitas makro ekonomi berkelanjutan dilihat dari inflasi yang terjaga dan kurs rupiah yang terjaga. “Dari sisi likuiditas perbankan saat ini perbankan boleh dikata masih cukup, meskipun ada satu dua bank yang LDR-nya tinggi sehingga perlu meningkatkan lagi DPK (Dana Pihak Ketiga),” tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diperkirakan sebesar 6,5 persen, atau turun 0,1 persen dibandingkan proyeksi pertumbuhan 6,6 persen. Hal ini merupakan imbas dari melemahnya perekonomian global terhadap kinerja ekonomi domestik. Meski begitu, Darmin mengaku dampak gejolak ekonomi global saat ini belum dirasakan di pasar keuangan dan sektor riil.

Menurut Darmin, pertumbuhan ekonomi pada tahun depan masih ditopang oleh kuatnya konsumsi dan meningkatnya investasi. Sektor industri diharapkan masih bisa beroperasi dengan baik ditengah krisis global. Adapun sektor yang diperkirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi antara lain sektor industri, perdagangan, hotel dan restoran, transportasi, dan komunikasi. (wir/kim/jpnn)

Ada Apa dengan Polisi?

Teka-teki Pencurian di Rumah Kajatisu Belum Terungkap

MEDAN- Masih ingat dengan tindak kriminal pencurian yang terjadi di Rumah Dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu), di Jalan Listrik, Medan, tepatnya Minggu (21/8) dini hari lalu? Hingga kini penyelesaian kasus itu belum juga menemukan titik terang. Ada apa?

Kalangan masyarakat menganggap kasus ini sebagai ironi penegak hukum. Bagaimana tidak, jika kasus yang menimpa Kajatisu saja tidak bisa diselsaikan, bagaimana dengan nasib rakyat biasa?

Karena itu, desakan agar kepolisian, terutama Polresta Medan, Polda Sumut dan Polsek Medan Baru untuk segera menuntaskan kasus itu, muncul dari berbagai pihak. “Kita minta agar kepolisian, terutama Polda Sumut untuk segera mengungkap pelaku pencurian di Rumah Dinas Kajatisu itu. Masak rumah dinas penegak hukum, bisa kecurian dan sampai sekarang belum terungkap juga,” tegas anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar, Isma Fadly Ardhya Pulungan kepada Sumut Pos, Rabu (19/10).

Dikatakan pria yang juga Ketua Pemuda Mitra Kamtibmas Medan ini, sebaiknya segala tindak kriminal yang terjadi harus segera diungkap.

Apalagi, kasus pencurian di rumah dinas orang nomor satu di Kejatisu tersebut. “Itu tadi, masak rumah penegak hukum bisa dibobol maling. Bagaimana pula dengan rumah masyaralat biasa. Maka dari itu, kita mendesak polisi untuk segera mengungkap siapa pelakunya,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi A DPRD Sumut Raudin Purba ketika dimintai komentarnya mengenai kasus tersebut mengatakan ada kemungkinan pelaku pencurian tersebut adalah orang-orang yang acapkali di sekitar AK Basyuni atau di sekeliling rumah dinas tersebut. “Kemungkinan pelakunya orang-orang yang di sekitar ya, makanya susah menangkapnya. Ini dugaan, atau bisa jadi takut nantinya dituduh uang miliaran itu dari mana,” katanya.

“Itu berarti polisi tidak bekerja. Kalau bekerja, tidak mungkin sejauh ini. Apalagi, kondisi yang terjadi adalah total kerugiaannya katanya mencapai Rp10 miliar. Artinya, polisi harus segera mengungkap ini agar isu simpang siur mengenai total kerugian itu bisa terjawab dan diklarifikasi kebenarannya mengenai kasus itu,” timpal Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan Nuriyono SH.

Karena, sambung Nuriyono, bisa jadi bila ini tidak terbongkar, bukan tidak mungkin akan memunculkan sebuah kebenaran, bahwa total kerugian yang diderita Kajatisu sebesar Rp10 miliar. Kemudian, asumsi yang berkembang lagi adalah nominal Rp10 miliar menjadi pertanyaan banyak pihak, dari mana asal uang sebanyak itu, padahal Kajatisu yang saat ini baru beberapa bulan menjabat.

Kemungkinan lainnya, tambah Nuriyono, bisa jadi ada semacam kesepakatan antara pihak korban pencurian dengan polisi, agar tidak mengungkap itu atau bisa jadi sudah terungkap namun tidak dipublikasikan. Pasalnya, dikhawatirkan akan menjadi konsumsi masyarakat umum, mengenai dari mana asal uang Rp10 miliar tersebut.

“Banyak asumsi atau isu yang berkembang mengenai jumlah uang itu. ini yang harus dijawab, karena bakal ada asumsi atau isu-isu lainnya. Untuk menjawab itu satu-satunya cara adalah kepolisian harus mengungkapnya secepat mungkin. Kemudian, kalau tidak terungkap juga maka polisi itu gagal. Kalau ini tidak terungkap, bagaimana pencurian di rumah masyarakat biasa, pasti tidak akan terungkap lagi?” jelasnya.

Pengamat hukum Sumatera Utara Julheri Sinaga SH juga mempertanyakan ujung dari kasus ini. “ Heran juga kasus pencurian biasa yang seharusnya aparat kepolisian bisa dengan mudah menangkap pelakunya, namun hingga saat ini pelaku belum juga ditangkap.Apalagi rumah Dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara itu tidak sembarangan orang masuk.Intinya kita mempertanyakan ada apa dengan kepolisian dan ada apa di rumah dinas Kejatisu,” tegas Julheri Sinaga, kemarin di Pengadilan Negeri Medan.

“Kalau polisi mau serius, pelaku bisa ditangkap secepatnya. Tapi kenapa polisi tidak mau menangkap pelakunya? Ada apa ini,” tegas Julheri.

Julheri Sinaga juga menyakini, kalau pelaku pencurian tidak ditangkap untuk menutupi, harta milik AK Basuni Masyarif yang hilang mencapai Rp10 miliar. “Kalau pelakunya ketangkap sudah jelas kita akan tahu barang-barang apa saja yang dicuri dan berapa nilainya.Saya kira Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, tidak mau kalau harta kekayaannya yang hilang dicuri maling akan terekspos,” beber Julheri Sinaga.

Peristiwa kemalingan di rumah Dinas Kajatisu Jalan Listrik Medan pertama kali diketahui oleh pembantu bernama Azra’i Sirait. Maling masuk dengan cara memanjat tembok belakang lalu  membuka paksa jendela kamar mandi. Setelah masuk ke ruangan, kawanan maling ini kemudian membongkar pintu kamar utama dan mengambil barang dan uang dari dua laci dalam kamar.

Pada saat kejadian, Kajatisu dan istri sedang berada di Jakarta. Sedang rumah dinas hanya dijaga petugas 6 orang dan seorang pembantu. Ini sudah standar operasional dan dilakukan penjagaan secara keliling dan bergilir.

Arifin Pane selaku komandan jaga di rumah dinas itu sempat diperiksa polisi.Berdasarkan keterangan yang beredar bahwa harta yang digondol maling, dari rumah dinas berupa uang dollar amerika.Uang tersebut berserakan di kamar mandi, selain itu juga jam tangan, cincin, bros, juga turut raib.

Kajatisu AK Basyuni pun buru-buru mengklarifikasi hal itu dan hanya menyatakan kerugian yang dialaminya hanya senilai Rp27 juta saja. Konon jumlah Rp27 juta dihitung dari beberapa benda yang hilang yakni, terdiri dari 1 cincin emas, 1 bros emas seberat 12 gram, arloji, dan uang pecahan Rp10 ribu dan Rp20 ribu untuk arisan istri Kajatisu. (ari/rud)

Hj Nafsiah Dahlan Iskan: Itu Sudah Gaya Bapak

Menteri BUMN Tetap Bersepatu Kets Saat Dilantik

Acara pelantikan menteri dan wakil menteri di Istana Negara, Rabu (19/10) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlangsung dengan khidmat. Semua tamu undangan terlihat sudah hadir 30 menit sebelum acara dimulai. Berpenampilan necis, mulai dari yang dilantik, pendamping hingga keluarga yang ikut mengantar. Namun di antara para menteri yang dilantik, Menteri BUMN Dahlan Iskan tampak berbeda.

Rapi dengan jas hitamnya, Dahlan terlihat tetap memakai sepatu kets dengan warna senada. Usai pelantikan, puluhan wartawan media cetak dan televisi pun mengerubungi Chairman Jawa Pos ini. Bahkan beberapa di antaranya terlihat menyorotkan kamera ke arah sepatu kets dengan tapak tebal yang dipakai Dahlan. “Ya, hari ini memang pelantikan. Tapi kan sepatunya tetap kets,” kata Dahlan menjawab wartawan perihal sepatu yang menarik perhatian itu.

Memang sosok Dahlan sangat identik dengan penampilannya yang jauh dari kesan formalitas. Saat masih menjabat Dirut PLN, Dahlan selalu hadir ke kantor bahkan rapat dengan DPR menggunakan sepatu kets yang menjadi ciri khasnya.

“Saya nggak akan pernah berubah. Akan tetap sama. Sudah terlalu lama seperti ini. Yang penting bekerja dengan baik,” kata Dahlan.

Perihal jabatan barunya sebagai menteri, Dahlan pun berencana untuk membuat ‘proposal’ yang berbeda pada protokoler Kementerian. Yakni dengan menolak fasilitas menteri seperti mobil dinas dan rumah dinas. Hal yang sama juga dilakukannya saat menjadi Dirut PLN.

“Saya bertekad seperti itu (menolak fasilitas menteri). Fasilitasnya kan nggak banyak, jadi lebih baik pakai milik sendiri,” katanya lagi.

Saat pelantikan, Dahlan Iskan didampingi oleh istrinya Hj Nafsiah. Dengan menggunakan batik dominasi warna putih, Nafsiah setia berada di belakang Dahlan saat diwawancarai wartawan. Ketika ada salah satu media TV yang ingin mewawancarainya perihal penunjukan Dahlan sebagai menteri, dengan tersenyum Nafsiah sempat menolak.
“Maaf ya Dik, ini tugas berat buat kami. Buat Bapak, buat keluarga. Mohon doanya saja. Saya tidak bisa banyak bicara nanti terharu lagi,” kata Nafsiah. Matanya memang terlihat berkaca-kaca.

Namun selanjutnya, Nafsiah akhirnya mengungkapkan rasa haru dan bangga atas terpilihnya Dahlan menjadi menteri. Selama mendampingi sebagai istri, Dahlan tak pernah mengatakan dirinya bercita-cita menjadi menteri. Ketika akhirnya terpilih jadi menteri, menurut Nafsiah hal ini bukan saja tugas berat bagi Dahlan, tapi juga tugas buat keluarga untuk memantau kesehatan Dahlan. Meski pernah menjalani transplantasi hati, Nafsiah memastikan selama ini aktivitas Dahlan tidak pernah terganggu. Bahkan Dahlan terus memberikan karya terbaiknya dalam bekerja.

“Namun demikian kami tetap harus memantau Bapak. Bagaimanapun itu (hati) barang lama. Tugas ini amanat yang berat dan kami mulai dengan Bismillah, insyallah Bapak sanggup,” kata Nafsiah.

Mengenai penampilan Dahlan setelah menjadi menteri, Nafsiah mengaku tidak akan memaksa suaminya untuk mengubah penampilan layaknya menteri lain yang rapi dengan sepatu kantor mereka.

“Dahlan dulu dan Dahlan sekarang akan tetap sama. Kami akan hidup dengan jalur kami sendiri. Soal penampilan, itu sudah gaya Bapak. Yang penting bekerja tetap baik,” kata Nafsiah.

Dahlan lahir pada 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur, adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network yang bermarkas di Surabaya. Ia diangkat sebagai Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Dahlan menjadi Direktur Utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta.

Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan, di antaranya bebas byar pet se-Indonesia dalam waktu enam bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011.

Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 1975. Ia menjadi wartawan majalah Tempo pada 1976. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.

Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu lima tahun, menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. (afz/jpnn)

Jamaah Sesaki Masjidil Haram

MAKKAH-Kondisi Masjidil Haram saat ini sudah benar-benar sesak. Tak hanya bagian dalam masjid saja yang penuh, pelatarannya pun dipenuhi orang. Ketika waktu salat tiba, terutama Maghrib, Isya, dan Subuh, jamaah meluber ke jalanan.

‘’Kami minta jamaah jangan paksakan diri masuk ke dalam bila sudah penuh. Kepada para jamaah yang tengah menjalankan umrah juga harus bisa mencari celah kapan tempat Tawaf dan Sa’i sedikit longgar. Jangan memaksakan diri,’’ kata Setyardi, petugas haji di Makkah, Rabu (19/10).

Menurut dia, sikap sabar kini sangat diperlukan oleh jamaah. Jumlah orang yang berada di Makkah yang sudah mencapai jutaan orang jelas akan membuat suasana semakin tidak nyaman untuk beribadah. ‘’Jadi tak hanya Tawaf dan Sa’i saja yang harus bersabar, untuk naik angkutan pun harus bersikap demikian. Apalagi bagi jamaah lanjut usia dan perempuan. Jangan suka memaksakan diri,’’ ujarnya.

Kepada jamaah yang sudah  menyelesaikan umrah juga diminta bisa menahan diri. Ini, ujar Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat, penting sebab suasana Makkah kian hari pasti bertambah ruwet. Lalu lintas perlahan tapi pasti akan tersendat. ‘’Kalau tidak sabar akan marah-marah terus dan ikut berebut naik angkutan. Nah, kalau sudah seperti ini maka nilai ibadah hajinya pun berkurang,’’ tegas Arsyad.

Sebanyak 103.816 jamaah calon haji Indonesia atau 51,34 persen dari 256 kelompok terbang sudah datang ke Arab Saudi hingga hari ke-17, sementara sisanya 104.440 jamaah atau 46,86 persen masih berada di Tanah Air atau sedang alam perjalanan menuju Tanah Suci.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) kemenag, di Makkah, Selasa, menunjukkan, sebanyak 116 kloter dengan 47.860 jamaah sedang berada di Madinah untuk menjalani ibadah salat Arbain.

Sebanyak 133 kloter atau 53.180 jamaah telah bergeser ke Makkah untuk melaksanakan umrah dan persiapan puncak haji, sedangkan tujuh kloter sisanya berada dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah.

Untuk jamaah sakit, hingga hari ini sebanyak 61 calon haji (calhaj) pernah dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan rumah sakit Arab Saudi di Jeddah, Madinah, dan Makkah.

Sebanyak 11 orang di antaranya sudah keluar dari rumah sakit dan kembali ke rombongan masing-masing, sedangkan satu orang meninggal dunia.

Jamaah meninggal dunia hingga kini sudah berjumlah 17 orang dan yang terakhir meninggal di pemondokannya di Makkah.

5 Calhaj Batalkan Berangkat

Empat jamaah calhaj kloter XV Embarkasi Medan, batal berangkat ke Jeddah disebabkan ada yang sedang mengalami sakit dan hamil. Humas PPIH Embarkasi Medan Sazli Nasution menerangkan, jamaah calhaj yang tak jadi berangkat itu, yakni M Jusna Selamet Bin Muhammad Said (71) beserta istri yang mengalami sakit sebelum masuk Asrama Haji Medan.

“Jadi kedua jamaah calhaj warga Medan Marelan ini, tak jadi berangkat ke tanah suci dalam rombongan kloter XV,” jelasnya, Rabu (19/10).

Selain itu, Mila Heriana Harahap Binti Adenan Harahap (33) yang hamil tiga minggu. Aminul Rasyid Bin Marauddin Hasibuan (34) yang merupakan suami dari Mila warga Paluta juga memutuskan untuk tak ikut berangkat. “Jadi, ada empat jamaah calhaj yang tak jadi berangkat,” papar Sazli.

Ketika ditanya kapan jamaah calhaj tersebut akan diberangkatkan, Sazli menegaskan, tak bisa memastikan hal tersebut. Dan menurutnya, hal ini bukan wewenang PPIH Embarkasi Medan. “Jamaah Jusna mungkin bisa saja berangkat dengan kloter lain. Tapi, ia harus sembuh dulu. Sedangkan, jamaah calhaj Mila yang sedang hamil tak mungkin berangkat haji tahun ini, mungkin pada 2012 mendatang,” katanya.

Jamaah calhaj kloter XV yang mencapai 450 orang itu berangkat ke Jeddah pada Selasa (18/10) sekira pukul 08.15 WIB melalui Bandara Polonia Medan.

Dari 450 jamaah calhaj tersebut, 280 orang diantaranya warga Paluta, Padang Lawas (3 orang), Karo (24 orang), Langkat (7 orang), Medan (123 orang) dan Binjai (2 orang) beserta lima petugas haji.
Seorang jamaah calhaj kloter II Embarkasi Medan Nurbaiti Hulipan (69) warga Padangsidimpuan juga dipastikan membatalkan keberangkatannya. Alasannya karena masih dalam kondisi berduka setelah suaminya meninggal dunia belum lama ini.

Sazli menyatakan, kabar tersebut telah resmi disampaikan oleh Kasi Penyelenggara Haji Padangsidimpuan. “Kemungkinan Nurbaiti menunda keberangkatannya hingga musim haji 2012 mendatang. Pada awal musim haji lalu, suaminya Ali Hasaran Nasution meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RS Haji Medan,” tuturnya.
Sementara itu, sebelumnya, tiga jamaah calhaj yang tergabung pada kloter XIV Embarkasi Medan, juga batal berangkat ke Jeddah, karena mengalami sakit dan saat ini masih mendapat perawatan.

Ketiga jamaah calhaj tersebut yakni Nurmaulina Siregar Binti Saribun Siregar (54) warga Medan Belawan yang menderita penyakit diabetes. Yusniar Lubis Binti M Saleh Lubis (74) warga Medan yang menderita stroke dan dirawat di RS Permata Bunda Medan. Serta Azimar Binti Paiman (68) warga Medan Maimun yang juga menderita stroke. Ketiga jamaah calhaj tersebut menderita sakit sebelum masuk Asrama Haji Medan. (bbs/saz)

Peserta Terbatas, Pendaftaran Ditutup Jumat

Fun Rally Wisata Sumut Pos

MEDAN-Fun Rally Wisata Sumut Pos IV bekerjasama dengan IMI Sumut,  kebanjiran peminat. Hingga Rabu (18/10), panitia sudah menerima seratusan peserta yang menggunakan mobil dan sepeda motor.

Ketua panitia Darwin Purba menyambut baik antusiasme pembaca Sumut Pos mengikuti fun rally wisata tahun ini. Meski demikian, panitia terpaksa membatasi peserta hingga 200 mobil dan 500 sepeda motor.

Bagi peserta yang berminat ikut serta, pendaftaran masih dibuka hingga Jumat, 21 Oktober 2011, di Gedung Graha Pena Lantai II.

Perserta yang sudah mendaftar akan mengikuti technical meeting Sabtu (22/10) pukul 16.00 WIB di Lantai III Gedung Graha Pena Medan. Setiap peserta wajib mengikuti technical meeting karena sangat menentukan hasil lomba.

Fun Rally Wisata Sumut Pos gelaran ke-4 ini bekerjasama dengan IMI Sumut akan digelar, Minggu, 23 Oktober 2011 dengan mengambil start di Lapangan Merdeka Medan. Tim penilai sudah menyiapkan seluruh perangkat pertandingan yang akan mengambil rute dari Lapangan Merdeka dan akan mengelilingi Kota Medan. Selanjutnya, peserta akan kembali melanjutkan lomba mulai dari simpang menuju Pegajahan di Kota Perbaungan hingga tembus ke Pasar Bengkel.

Di pegajahan perserta akan bertemu dengan jalan yang berliku dan melintasi perkebunan sawit dan perkampungan warga. Rutenya dijamin menantang. Perserta wajib melintasi seluruh rute yang sudah dipersiapkan oleh panitia kalau tidak bakal didiskualifikasi.

Fun Rally Wisata Sumut Pos akan berakhir di Theme Park dan disambut artis Ita Purnama Sari, Band Dinamic, serta lawak Jamal CS serta lucky draw dengan sejumlah hadiah menarik.

Seperti penyelenggaraan rally sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menyatakan dukungan penuh kegiatan kali ini. “Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kita dari Pemkab Sergai juga mendukung acara Fun Rally Wisata Sumut Pos IV ini. Apalagi even ini akan dapat mempromosikan daerah wisata yang ada di wilayah Sergai,” ungkap Drs H Haris Fadillah MSi, Sekda Serdang Bedagai saat menerima audiensi panitia Fun Rally Wisata Sumut Pos IV di Sei Rampah.

Haris Fadillah sendiri mewakili Bupati Sergai HT Erry Nuradi yang berhalangan menerima panitia Fun Rally Wisata Sumut Pos IV karena sedang mengikuti acara pelantikan Apkisi di Denpasar Bali. “Tadi Pak Bupati pesan, seluruh kegiatan Sumut Pos didukung. Apalagi finish acara rally ini nantinya berada di Theme Park Pantai Cermin,” ungkapnya.
Selain menikmati objek wisata bahari saat peserta Fun Rally Wisata Sumut Pos IV finish, para peserta juga bisa menikmati wisata di rute Pure Pegajahan. “Di sana kita nanti akan menyuguhkan tari-tarian, serta hiburan lainnya,” ungkapnya.

Di samping itu, di pasar bengkel para peserta Fun Rally Wisata Sumut Pos IV juga akan disuguhkan dengan aneka kuliner yang dipamerkan pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. “Pokoknya dalam acara ini kami dari Pemkab Sergai akan berusaha untuk mempromosikan wisata daerah kami kepada masyarakat luas, khususnya peserta Fun Rally Wisata Sumut Pos IV.” (dra)

Cek Status Berlangganan Konten di *111# dan *116#

MEDAN – Telkomsel memberikan tambahan kemudahan bagi para pelanggan untuk melakukan deaktifasi layanan SMS Premium melalui direct menu bebas pulsa *111# (kartuHALO) dan *116# (simPATI dan Kartu As). Upaya ini merupakan inisiatif Telkomsel dalam menanggapi perhatian masyarakat terhadap maraknya isu penyalahgunaan SMS akhir-akhir ini.
GM Corporate Communications Telkomsel Ricardo Indra mengatakan, Direct access melalui *111# dan *116# melengkapi mekanisme berhenti berlanggan SMS Premium yang sudah ada, seperti yang biasa dikenal dengan nama UNREG. Menu ini juga merupakan fasilitas untuk memudahkan pelanggan dalam mengecek konten apa saja yang aktif di ponselnya.

Untuk berhenti berlangganan SMS Premium di menu *111# dan *116#, pelanggan dapat memilih menu nomor 3, yakni ‘Info Konten Anda’.  Setelah itu dapat  pilih menu nomor 2, yakni ‘Berhenti Berlangganan’. Sedangkan untuk mengetahui informasi layanan konten yang sedang aktif, pelanggan dapat memilih menu nomor 1.

“Upaya yang kami lakukan saat ini tentunya merupakan bukti bahwa Telkomsel patuh pada aturan yang ditetapkan oleh regulator. Telkomsel juga mendukung penuh komitmen bersama dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) untuk melindungi hak pelanggan seluler Indonesia,” tambah Indra.

Selain melalui direct access, hingga saat ini Telkomsel juga melakukan tindak lanjut terhadap kebutuhan pelanggan berupa penonaktifan layanan SMS Premium di sejumlah akses bebas pulsa lainnya. Seperti 111, 116, email cs@telkomsel.co.id, maupun pelanggan yang berkunjung langsung ke kantor layanan GraPARI. (rel/sih)

IDI Sumut Hadiri Mukernas IDI se-Indonesia

MEDAN-Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumut melaksanakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IDI se Indonesia pada 18-22 Oktober 2011 di Pekanbaru.

Pengurus IDI Sumut yang berangkat diantaranya, Ketua Umum IDI Sumut, dr Henry Salim Siregar SpOG (K), Sekretaris IDI Sumut, dr Ade Taufiq SpOG, Ketua I IDI Sumut, dr Ramlan Sitompul SpTHT, Bendahara IDI Sumut, dr Savita Handayani dan anggota IDI Sumut lainnya.

Menurut Ketua Umum IDI Sumut dr Henry Salim Siregar SpOG (K), Mukernas itu sendiri dihadiri pengurus IDI se-Indonesia. Di Mukernas  mereka membahas program kerja IDI yang merupakan kesepakatan bersama IDI se-Indonesia di bawah naungan Pengurus Besar IDI Pusat. “Tujuannya, meningkatkan profesionalitas dan martabat dari dokter di Indonesia,” kata Henry diruang kerjanya, Kantor IDI Sumut, Jalan Prof HM Yamin, Selasa (18/10) siang sesaat sebelum berangkat ke Mukernas.

Ditambahkan Henry, dalam Mukernas nanti, IDI Sumut sendiri akan membawa isu menarik yang diharapkan bisa dicarikan solusinya. Salah satunya masalah honor tarif dasar untuk dokter umum. “Selama ini, tarif dasar dokter umum di berbagai pelayanan kesehatan masih minim. Bahkan ada dokter umum yang hanya dapat honor masih bawah UMR. Dengan adanya standarisasi honor tarif dasar, diharapkan terjadi peningkatan profesionalitas para dokter umum,” ujarnya.

Menurutnya, dengan ditentukannya tarif dasar bagi dokter tentunya akan berdampak pada meningkatnya pelayanan yang diberikan masyarakat. Tidak hanya itu, DI Sumut juga mengusulkan agar membuat regulasi yang bisa menjadi pegangan bagi dokter yang di daerah wajib mengikuti berbagai kegiatan seminar dan simposium untuk pendidikan berkelanjutan dengan pembiayaan yang ditanggung pemerintah daerah atau masuk dalam APBD.

“Setiap dokter wajib mengikuti berbagai seminar dan pendidikan lainnya sesuai amanat undang-undang. Kesemuanya menjadi penilaian dalam satuan kredit poin kepada dokter karena setiap lima tahun mengalami perubahan. Biaya mengikuti kegiatan tersebut harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Dengan begitu, ada keterikatan moral dokter tersebut untuk mengabdi di daerah tersebut,” jelas Henry.

Henry juga akan mengusulkan peningkatan kerja sama segenap sektor untuk menahan laju pasien berobat ke luar negeri. “Setiap organisasi profesi dan lintas sektor berusaha untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat meningkatkan pelayanan kesehatan. Dengan begitu, akan meminimalisasi pasien ke luar negeri. Kita saat ini terus berupaya meningkatkan imej kesehatan di Sumut khususnya,” ungkapnya.
Untuk mendukung itu, terang Henry, pemerintah diharapkan menghapuskan pajak barang mewah bagi peralatan medis agar biaya perobatan menjadi murah. (jon)

Ungkap Kasus Pengadaan BBM di PT Inalum

MEDAN- Koalisi Masyarakat Demokrat Pemantau (KOMDEP) Minyak dan Gas meminta penyidik Poldasu segera menetapkan tersangka kepada pihak yang terlibat memanipulasi dokumen dan tender. Khususnya untuk pengadaan bahan bakar minyak (BBM) jenis industry marine oil (IDO) seberat 1000 kiloliter (KL), yang ditujukan ke PT Inalum.
Demikian disampaikan Ketua Komdep migas, CP Siregar kepada wartawan, Rabu (19/10). Menurut dia, langkah Poldasu untuk menangkap kapal tanker MT Cosmic 11 sudah tepat. Terlebih, apabila Poldasu terus mengusut manipulasi tender BBM jenis IDO seberat 1000 KL, yang dibawa kapal tersebut.

Dia menerangkan, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, jajaran Poldasu telah memeriksa 8 saksi, baik dari PT Inalum maupun perusahaan pemilik BBM tersebut yakni PT Petrobas Indonesia. “Jika jajaran Poldasu memiliki bukti dan keterangan, kami minta pihak yang diperiksa dapat ditingkatkan statusnya, sehingga proses hukum dapat terus berjalan,” ujarnya.

CP Siregar mengatakan, kasus ini berawal dari laporan pihaknya ke Poldasu tentang adanya rencana pengangkutan BBM jenis IDO  oleh kapal MT Cosmic 11 yang bertolak dari Batam menuju Kuala Tanjung. Tapi, ada persoalan dalam proses tender pengadaan BBM jenis IDO untuk kebutuhan PT Inalum, diduga syarat dengan KKN.

Pasalnya, berdasarkan keterangan saksi ahli dari Ditjen Migas, M Alfansa kepada pihak kepolisian, PT Petrobas ternyata tidak memiliki izin niaga untuk pengangkutan BBM tersebut yang dikeluarkan Ditjend Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Izin niaga itu dimiliki PT Petrobas Indonesia. Padahal kedua perusahaan itu tidak mempunyai kaitan apapun dan merupakan entitas terpisah,” paparnya.

CP Siregar menduga lolosnya PT Petrobas sebagai penyuplay BBM jenis IDO untuk PT Inalum, akibat adanya permainan oknum internal PT Inalum yang sengaja berkolusi dengan pihak ketiga.

“Sebab, pengadaan BBM jenis IDO dilakukan melalui proses tender. Artinya, pihak PT Inalum selaku pembeli dan pelaksana tender telah melakukan verifikasi terhadap dokumen penawaran yang masuk. Tapi, kenapa pihak yang tidak memiliki izin usaha niaga bisa menjadi pemenang,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan apabila terbukti ada pelanggaran, maka masyarakat Indonesia mengalami kerugian yang sangat besar. Pasalnya, sebesar 41 persen saham dari PT Inalum dimiliki pemerintah Indonesia.
CP Siregar menyampaikan, berdasarkan pemantauan pihaknya, kapal MT Cosmic 11 yang  membawa BBM jenis IDO seberat 1000 KL itu masih berada di perairan Kuala Tanjung.  (ril)

Warga AS Tewas Setelah Ditikam di Medan Polonia

MEDAN-Diduga menjadi korban perampokan dan penikaman, warga Amerika Serikat keturunan Korea, Samuel Hyein (28), tewas di kawasan Jalan Mustang Kecamatan Medan Polonia, Rabu malam (19/10) sekitar pukul 22.00 WIB.
Dari keterangan sejumlah saksi, Samuel Hyein menjadi korban perampokan dan penikaman oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor jenis RX King.

Salah satu saksi, Hamdan pengendara becak, mengaku, melihat korban telah terkapar di badan jalan dengan kondisi berlumuran darah. Korban menaiki becak dari depan terminal kedatangan internasional Bandara Polonia dengan tujuan Swiss Bell. “Yang bawa becaknya Darna, namun di kawasan Jalan Mustang, sekitar pukul 22.00 WIB korban terlihat telah terkapar dengan kondisi penuh darah,” sebut Hamdan.

Melihat kejadian tersebut warga yang menyaksikan langsung melapor ke pihak kepolisian. Selanjutnya polisi membawa korban ke RS Santa Elisabeth Medan untuk mendapatkan penanganan. Akibat kejadian itu, korban mengalami pendarahan atas dua luka tikaman pada bagian paha kirinya. Sehingga menyebabkan korban pendarahan dan menghembuskan nafas terakhir, setelah sebelumnya sempat mendapatkan penanganan medis di RS Santa Elisabeth.
Sementara itu, Wakapolresta Medan, AKBP Pranyoto yang berada di rumah sakit enggan memberikan komentar saat akan dikonfirmasi. Bahkan dia berlalu pergi meninggalkan sejumlah wartawan yang hendak meminta informasi terkait kejadian tersebut. (uma)