28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14587

Marapinta dan Umar Zunaidi Harus Cepat Diproses

Dugaan Korupsi di Bina Marga Provinsi Sumut Rp18 M

MEDAN-Desakan agar Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) segera memproses, kasus dugaan korupsi penyelewengan proyek Rp18 miliar di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Sumut makin marak. Kasus ini menyeret-nyeret nama Kepala Dinas PU Bina Marga Sumut Marapinta Harahap serta Umar Zunaidi (kini Wali Kota Tebing).

“Kejatisu sebagai penegak hukum harus lebih tegas dan cepat dalam memproses kasus dugaan korupsi itu. Kalau memang benar bersalah harus dilanjutkan. Kalau pada akhirnya tidak bersalah, maka kasus tersebut harus di-SP3-kan,” tegas Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar Isma Fadly Ardya Pulungan, Jumat (14/10) Pernyataan yang sama juga dikemukakan pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara (USU), Ridwan Rangkuti. Dikatakannya, semakin lama proses yang dilakukan pihak Kejatisu atas kasus tersebut, akan memberi ekses negatif, tidak hanya bagi pejabat yang bermasalah tersebut, tapi juga bagi institusi Kejatisu sendiri.

“Ini harus diproses secepatnya. Karena, kalau tidak maka orang yang diperiksa akan terus mendapat pencitraan yang buruk. Begitu pula dengan Kejatisu, yang bila lambat memproses ini akan memberi penilaian dari masyarakat bahwa Kejatisu tidak mampu menangani kasus-kasus korupsi yang ada. Kalau memang bersalah, lanjutkan prosesnya sampai ke pengadilan. Kalau tidak ya dihentikan. Itu objektifnya,” tegasnya.

Khusus untuk Kadis PU Bina Marga Sumut Marapinta Harahap, dengan kasus tersebut, apakah bisa dijadikan acuan bagi Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho, untuk melakukan evaluasi terhadap SKPD yang ada, terutama yang bermasalah.

“Evaluasi itu harus terus dilakukan. Apalagi bagi SKPD yang bermasalah. Namun, tetap dengan catatan harus meminta izin atau berkonsultasi dengan pihak Mendagri. Karena persoalan dugaan korupsi, benar atau tidaknya berpengaruh pada serapan anggaran,” terangnya.

Bagaimana dengan Umar Zunaidi, yang saat ini sebagai Wali Kota Tebing Tinggi, apakah bila perlu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengambilalih penanganan kasus tersebut?
Ridwan Rangkuti menyatakan, karena kasus tersebut telah ditangani Kejatisu, sebaiknya Kejatisu bekerja semaksimal mungkin untuk memproses kasus yang dihadapi Umar Zunaidi tersebut.
“KPK setiap hari sudah terlalu banyak menerima laporan pengaduan. Ada baiknya, bila Kejatisu yang memproses kasus itu hingga tuntas,” tukasnya.

Dari Tebing Tinggi, ketika dikonfirmasi, Umar Zunaidi, mengaku sudah dimintai keterangan oleh Kejatisu karena diduga melakukan penyelewengan proyek senilai Rp18 miliar. “Kasus tersebut sudah lama, saya sudah dimintai keterangan oleh pihak Kejatisu terkait dugaan korupsi penyelewengan proyek senilai Rp18 miliar,” akunya kepada Sumut Pos, kemarin.

Sayang, Umar tidak berbicara lebih banyak tentang hal itu. “Tetap saya katakan bahwa kasusnya sudah lama dan sudah dimintai keterangan oleh pihak Kejatisu,” ulang Umar. (ari/mag-3/jpnn)

Ikuti Kegigihan yang Pernah Ditempuh Jurnalis Indonesia

Dawit Isaak Hadir lewat Foto saat Dianugerahi Pena Emas di Wina, Austria

Di tengah serunya bergelut ide tentang bagaimana beradaptasi dengan perubahan zaman, Kongres Surat Kabar Sedunia tak melupakan tradisi merawat kebebasan pers. Forum diajak menengok nasib Dawit Isaak dari Eritrea yang hilang sejak 2005. Dawit mendapat Pena Emas, penghargaan yang juga pernah diterima jurnalis Indonesia.

ROHMAN BUDIJANTO, Wina

DAWIT Isaak menelepon keluarganya di Swedia bahwa dirinya akan pulang. Keluarganya gembira karena wartawan gigih itu dilepaskan setelah ditahan pemerintah Eritrea sejak empat tahun sebelumnya, 2001.

Tapi, telepon pada 2005 tersebut menjadi telepon terakhir. Dia ‘menghilang’ hingga kini. Hanya foto yang muncul saat dirinya menerima Golden Pen Award dalam Kongres Surat Kabar Sedunia atau World Association of Newspapers and News Publishers (WAN-IFRA) 2011 di Wina Austria, Kamis lalu (13/10).

Adiknya, Isaias Isaak, tak kuasa menahan kepiluan saat naik panggung mewakili Dawit. Setiap mengawali kalimat untuk menyambut Pena Emas itu kata-katanya selalu berlanjut dengan isak tangis. Begitu berulang-ulang. Akhirnya, kata-kata yang jelas hanyalah, “Thank you.”

Dengan air mata bercucuran, dia turun panggung. Forum yang dihadiri sekitar seribu tokoh pers dunia itu pun senyap oleh keharuan. Dawit mendapat penghargaan sebagai pejuangn
kebebasan pers. Sosok itu mengungsi ke Swedia tatkala bangsanya, Eritrea, kacau karena dijajah Ethiopia yang sama-sama miskin. Dua bangsa itu bertetangga di wilayah Tanduk Afrika. Meski sudah mendapat kewarganegaraan Swedia, ketika Eritrea merdeka pada 1993, Dawit memilih kembali ke tanah airnya yang semrawut tersebut. Dia menikahi Sofia Berhane, punya tiga anak, dan tetap melanjutkan perjuangan.

Dawit menempuh medan perjuangan yang rawan: pers. Dia turut mendirikan koran Setit. Koran yang dinamai dari sungai utama di negaranya tersebut kemudian menjadi yang paling berpengaruh. Koran itu menjadi amplifier semangat kemajuan dan kebebasan. Di antaranya, memublikasikan petisi 15 anggota parlemen agar memulihkan demokrasi dan penyelidikan atas penyebab perang dengan Ethiopia pada 1998-2000. Perang itu terjadi karena Eritrea menginvasi Ethiopia, tapi kalah.

Suara akal sehat itu dinilai lain oleh Presiden Isayas Afewerki. Reaksi khas rezim otoriter pun terjadi, semua koran kritis ditutup. Dawit dipenjarakan sejak 23 September 2001 bersama 13 jurnalis serta 11 di antara 15 anggota parlemen vokalis itu. Mereka disekap tanpa akses ke dunia luar. Kabarnya, Dawit menjadi tahanan nomor 36 di Penjara Eira Eiro yang berada di utara ibu kota Asmara. Jumlah tahanan tersebut menyusut karena 15 orang dirumorkan meninggal. Tak seorang pun tahanan itu dikenai tuduhan resmi di pengadilan.

Pemenjaraan tersebut menggugah pemerintah Swedia untuk mengupayakan pembebasan Dawit. Pada awal penahanannya, konsul Swedia berhasil berbicara beberapa patah kata dengan Dawit. Pada 2005, bahkan, Dawit dilepas untuk bertemu dokter karena sakit. Saat itulah dia menelepon keluarganya yang diungsikan di Gothenburg, Swedia, bahwa dirinya akan ‘pulang’ ke negeri keduanya tersebut. Tanpa sempat keluar dari Eritrea, dia ditahan lagi. Hingga kini, posisi penderita diabetes itu tak diketahui.

Selain pemerintah Swedia, adiknya terus-menerus mengampanyekan pembebasan Dawit. Isaias menggandeng organisasi jurnalis Swedia serta organisasi internasional seperti Reporters without Borders dan Amnesty International. Mereka membuka situs www.freedawit.com. Pada 27 Maret 2009, empat koran utama Swedia menggalang petisi pembebasan Dawit dan ditandatangani lebih dari 200 ribu orang. Dia juga dianugerahi Award Norwegia untuk Kebebasan Pers pada 2009. Dalam forum kongres di Wina juga ada stan Free Dawit dan aktivis yang menjaga membagikan kaus serta pin.

Berbagai upaya itu tak melunakkan rezim Afewerki. Status kewarganegaraan Swedia yang disandang Dawit dikomentari dengan, “Bagi saya, Swedia tidak relevan. Pemerintah Swedia tak berkaitan dengan apa pun dengan kami.” Tuntutan agar dia dihadapkan ke pengadilan juga dijawab sang presiden, “Kami tak akan menggelar sidang apa pun dan kami tak akan membebaskannya. Kami tahu bagaimana menangani ini.”

Kabar terakhir Dawit beredar pada 11 Januari 2009. Sang jurnalis, sastrawan, dan penulis kelahiran 27 Oktober 1964 itu dilarikan ke RS militer. Meski pemerintah menjamin dia akan mendapat perawatan yang baik, tak ada verifikasi independen.

Hingga kini, nasib Dawit masih misterius. Kutipan yang pernah ditulis di korannya kini menjadi abadi: Orang bisa tahan lapar dan persoalan lain untuk waktu lama, tapi mereka tak akan tahan dengan ketiadaan pemerintahan yang baik dan keadilan.

Penghargaan Golden Pen bagi Dawit itu merupakan tradisi tahunan ke-47 (sejak 1961) dalam Kongres Surat Kabar Sedunia. Penghargaan keenam diterima wartawan legendaris Indonesia, Mochtar Lubis, pada 1967. Pemimpin redaksi koran Indonesia Raya itu dinilai gigih menyuarakan akal sehat dan tak gentar dengan pembredelan serta penahanan selama sembilan tahun oleh rezim Soekarno sampai 1966.

Tokoh yang dijuluki ‘Wartawan Jihad’ tersebut terkenal dengan liputan melawan korupsi. Pembungkaman seperti itu turut membiakkan korupsi yang kini terbukti sangat merusak jiwa dan raga bangsa. (c5/jpnn)

Berdebu, Calhaj Diminta Pakai Masker

MAKKAH-Cuaca panas yang menyengat harus diwaspadi para calon haji (cahaj) Indonesia. Apalagi udara saat ini kadang bercampur debu. Menyusul banyak pembangunan gedung di sejumlah lokasi di Makkah. “Para calhaj hendaknya memakai masker kalau keluar dari pemondokan,” ujar Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah dr Tafshin al Farizi kepada INDOPOS (Grup Sumut Pos), kemarin.

Para calhaj juga harus menjaga waktu istirahat. Terutama mereka yang datang dari Madinah. Sekadar diketahui, calhaj gelombang I menuju ke Madinah dahulu sebelum ke Makkahn
Mereka kali pertama masuk ke Makkah pada 11 Oktober dini hari lalu. “Selain masker dan jaga waktu istirahat, juga banyak minum,” ujar Tafshin.

Para jamaah memang harus menjaga kesehatannya. Sebab, rangkaian haji nanti membutuhkan energi yang cukup. Misalnya wuquf di Arafah dilanjutkan menginap di Muzadilifah, lalu ke Mina, hingga melontar jumrah. “Di setiap kloter disediakan 1 dokter dan 2 perawat.  Sedangkan di setiap sektor, ada 8 tenaga medis,” jelasnya.

Dari pantaun kemarin (14/10) sejumlah jamaah di sekitar Masjidil Haram memang memakai masker. Namun, sebagian yang lain belum memakainya.

Makkah memang semakin ramai oleh calon haji (calhaj) Indonesia. Calhaj asal Indonesia sering ditemui di Masjidil Haram dan sekitarnya. Selain dari Madinah yang merupakan gelombang I, yang terus berangsur-angsur masuk Makkah, gelombang dua juga sudah dijadwalkan masuk kemarin (14/10). Dari data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, hingga pukul 15.15 waktu setempat sudah 20.428 calhaj dari Madinah yang masuk ke Makkah.

Mereka tergabung dalam 51 kloter. Kemarin (14/10), dijadwalkan 17 kloter akan datang dari Madinah. Namun hingga pukul 16.30 waktu setempat, baru dua kloter yang sudah tiba di Makkah. Sementara dari gelombang 2, calhaj yang tiba di Jeddah kemarin direncanakan 1 kloter, akan langsung ke Makkah. Kloter 12 dari embarkasi Medan yang mengangkut 455 calhaj dari Sumatera Utara dijadwalkan tiba petang kemarin.

“Kami sudah siap menerima calhaj gelombang kedua. Saya sudah koordinasi dengan kepala sektor agar mereka secepatnya mempersiapkan pemondokan. Seperti menghidupkan AC sebelum jamaah datang, karena jarak Jeddah ke Makkah sekitar 1 jam. Jaraknya 70 km. Kalau dari bandara Jeddah, sekitar 90 km. Kalau dari Madinah perjalanan lumayan panjang, ada waktu persiapan cukup. Sekarang, dari Jeddah lebih cepat,” terang Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat di kantor Misi Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.

Arsyad juga meminta, para calhaj gelombang kedua ini diberikan pemahaman bahwa mereka akan di Makkah terlebih dahulu sampai puncak haji. Setelah itu baru ke Madinah. Berbeda dengan gelombang pertama, yang ke Madinah terlebih dahulu baru ke Makkah. “Yang gelombang kedua ini, jangan lupa, dari Jeddah sudah berihram. Ihramnya kan di Yulamlam. Jamaah hendakya siap itu. Jangan sampai tidak berihram umrah,” jelasnya.

Di samping gelombang kedua reguler, calhaj khusus juga dijadwalkan tiba kemarin. Jumlah calhaj ini sebanyak 20 ribu orang. Sedangkan total calhaj reguler 201 ribu orang. (zul/jpnn)

Rp3,5 M Untuk Hijaukan Cadika

MoU Wali Kota Medan dan Pemimpin Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Medan

Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM, dan Pemimpin Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Medan, Drs Ahmad Santosa Miad, melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembangunan dan penataan hutan kota di lahan Cadika Pramuka, Jalan Karya Wisata, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kamis (13/10). Penandatanganan itu dilakukan di pendopo rumah dinas Jalan Sudirman.

Sebagai langkah awal, Ahmad Santosa memberikan bantuan sebesar Rp3,5 miliar untuk pembangunan hutan kota tersebut. Bantuan yang diberikan itu berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab BNI terhadap lingkungan di sekitarnya.

“Penandatanganan MoU ini dilakukan antara Pemko Medan dengan BNI Wilayah Medan dalam rangka pembangunan dan penataan hutan kota. Dimana BNI mengambil peran dalam rangka turut serta untuk penghijauan Kota Medan, terutama menata ruang terbuka hijau yang kita sepakati adalah lahan Cadika Pramuka,” kata Rahudman.

Menurutnya, penandatanganan MoU ini merupakan tahap awal dilakukannya pembangunan hutan kota. Selanjutnya akan diteruskan pembangunan secara teknis dan sesuai dengan master plan yang telah disiapkan. Untuk itu wali kota menginstruksikan kepada Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Ir Arif Tri Nugroho, dan Kadis Pertamanan, Drs Erwin Lubis bersama-sama dengan pihak BNI untuk membangun hutan kota tersebut.

“Kita harapkan dengan bantuan awal Rp3,5 miliar, lahan Cadika Pramuka nantinya menjadi hutan terbuka hijau yang representatif bagi masyarakat. Artinya, tempat itu tidak hanya untuk  keluarga tapi juga menjadi alam belajar bagi siswa sekolah. Di samping itu lahan Cadika juga akan tetap digunakan sebagai lokasi kepramukaan,” jelasnya.

Dengan dilakukannya penandatanganan MoU ini, wali kota berharap agar bank-bank lain yang ada di Medan dapat mengikuti langkah BNI. Jika itu dilakukan, wali kota optimistis untuk pembangunan dan penataan taman di kota ini tidak perlu lagi dengan menggunakan dana APBD. Selain BNI, stake holder lain yang telah memberikan bantuan untuk penataan ruang terbuka hijau adalah Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan menata Taman beringin.

Sebelumnya, Pemimpin Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Medan, Drs Ahmad Santosa Miad  mengungkapkan, kerjasama dalam pembangunan hutan kota ini dilakukan sebagai bentuk kesadaran untuk menjadikan Kota medan yang indah, asri dan sehat. Untuk itulah pihaknya mengucurkan bantuan Rp3,5 milair sebagai tahap awal.

“Bantuan ini diambil dari dana CSR yang merupakan kewajiban dari setiap perusahaan  untuk memperhatikan dan membantu lingkungan di sekitarnya. Apalagi kehadiran BNI di kota ini sudah puluhan tahun. Itu sebabnya kita ingin berpartisipasi dalam membangun kota ini. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini akan diikuti perusahaan lainnya,” harapnya. (adl)

Awas, Bahaya Chicharito

SATU sosok yang akan menjadi ancaman bagi lini pertahanan Liverpool saat menjamu Manchester United malam ini adalah Javier Hernandez.

Menurut bek Manchester United, Rio Ferdinand, jika dalam kondisi bugar,  Chicharito adalah striker berbahaya, karena memiliki kecepatan serta finishing yang sempurna.
“Jika saya seorang pelatih, saya akan memberitahu kepada para striker muda bahwa mereka harus menperhatikan bagaimana Javier bermain,” jelas Ferdinand, seperti dikutip Skysports, Jumat, (14/10).

Kehebatan Chicharito bukan hanya diakui Rio, klub raksasa Spanyol Real Madrid pun secara terang-terangan mengaku tertarik untuk merekrut Chicharito dengan bandrol senilai 30 juta pounds
Artinya, jika Chicharito dijual, maka The Red Devils akan untung lima kali lipat, sebab pertama kali didatangkan ke Old Trafford, Chicharito hanya dibandrol 6 juta pounds . (net/jpnn)

Geng Motor NKB Bubar

MEDAN-Pendekatan persuasif yang dilakukan polisi dan sejumlah pihak kepada geng motor, mulai menunjukkan hasil. Setidaknya, dua geng motor sudah menyatakan membubarkan diri sepanjang Oktober ini. Geng Ezto kini tinggal nama setelah dibubarkan Jumat, 7 Oktober lalu. Giliran geng motor Nekat Kami Bro (NKB) menyatakan bubar, di Mapolres Medan, pukul 15.00 WIB, Jumat (14/10).

Pernyataan bubar itu disampaikan Ketua NKB, Indra (22), di Aula Bhayangkari Polresta Medan. Di depan 127 anggota geng NKB dan Wakapolresta Medan AKBP Pranyoto, Indra (22), atas nama anggota geng, Indra menyatakan pembubaran dilakukan dengan sadar dan tanpa paksaan.
“Kami siap bekerja sama dengan kepolisian untuk membantu menciptakan kota Medan kondusif,” ucap mahasiswa Universitas Darma Agung itu.

AKBP Pranyoto menyambut baik pernyataan bubar Geng NKB. “Saya sangat senang kalau geng motor sukarela membubarkan diri,” ujar AKBP Pranyoto.
Wakapolres berharap, sikap Geng Ezto dan Geng NKB ditiru anggota geng motor lain. Pranyoto menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan penertiban geng motor yang sudah sangat meresahkan masyarakat.

“Dalam waktu dekat kami akan melakukan operasi geng motor di sekolah lagi untuk kembali merazia kelengkapan kendaraan. Apabila terulang (ada anggota geng motor yang terjaring) akan dikenakan UU Darurat,” jelas.

Pranyoto menyatakan kekecewaannya atas kerusuhan yang dilakukan geng motor, dengan aksi bergaya premanisme. Apalagi, anggota motor kebanyakan pelajar yang masa depannya masih panjang.

Selama upaya penanganan geng motor, Polresta Medan telah menahan 18 orang yang diduga kuat sebagai anggota geng motor. Dengan dibubarkannya geng motor ini mantan  ini, menyarankan agar anggota geng motor bila ingin melakukan kegiatan sosial hendaknya harus melaporkan terlebih dahulu kepada polisi.
Pantauan Sumut Pos di Mapolresta Medan, kedatangan 127 anggota NKB dengan sepeda motor, sempat menggegerkan masyarakat dan petugas kepolisian. Banyak yang menduga, geng motor ini akan menggelar aksi unjuk rasa. Pasalnya dengan datang berkonvoi, puluhan anggota geng motor ini tidak memakai helm dan mengacungkan salam ‘Piss’ kepada semua orang.(mag-7)

Senin, I Wayan Koster Diperiksa KPK

Setelah Angelina Sondakh dan Menpora

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menelusuri dugaan keterlibatan anggota DPR RI dalam kasus suap wisma atlet.
Setelah memanggil Angelina Sondakh dan Menpora Andi Mallarangeng, Senin (17/10) mendatang, lembaga antikorupsi ini menjadwalkan untuk memanggil I Wayan Koster, politisi dari PDIP.

“Dia dipanggil sebagai saksi Nazaruddin,” kata juru bicara KPK Johan Budi kemarin (14/10). Ya, ini adalah pemanggilan pertama untuk Koster. Tapi seperti biasa, saat ditanya tentang materi apa saja yang akan ditanyakan ke Koster, Johan mengelak mengungkapkannya. Menurutnya itu adalah kewenangan penyidik. Yang jelas, kata Johan, pasti ada sesuatu yang berhubungan dengan wisma atlet yang ingin ditanyakan ke Koster.

Memang, nama Koster sendiri tidak asing lagi dalam kasus suap wisma atlet yang sudah menyeret Nazaruddin sebagai tersangka. Bahkan  menurut beberapa pihak seperti Nazaruddin dan mantan Wakil Direktur Marketing Permai Grup Yulinanis, Koster memang terlibat dalam kasus tersebut.

Yulianis memang pernah dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) 10 Agustus lalu dengan terdakwa Mindo Rosalina Manulang, marketing PT Anak Negeri. Dalam keterangannya kepada majelis hakim, Yulianis mengakui bahwa ada beberapa politikus di DPR yang terlibat dalam kasus wisma atlet.

Sepengetahuannya, ada dua politisi yang memiliki hubungan erat dengan Rosalina. Mereka adalah Angelina Sondakh dari Partai Demokrat dan I Wayan Koster politisi PDIP. “Waktu dia (Rosalina) mengajukan untuk mengambil uang untuk menggiring Grup Permai (mendapatkan proyek wisma atlet). Katanya untuk Angie dan Wayan. Itu lalu dikonfirmasi ke Pak Nazaruddin,” kata Yulianis kala itu.

Keterangan Yulianis itu juga sangat cocok dengan pengakuan Nazaruddin selama ini. Suami Neneng Sri Wahyuni itu, dalam beberapa kesempatan terus menyebut nama Koster menerima uang dari proyek di Kemenpora. Menurutnya, Koster memang berkomplot dengan Angelina dan Mirwan Amir.

Johan pun berharap agar Koster memenuhi panggilan KPK demi kelancaran pengungkapan kasus suap wisma atlet. Namun saat ditanya apakah Koster bakal menjadi tersangka, Johan menjawab diplomatis. Dengan tegas dia menjelaskan bahwa KPK tidak bisa seenaknya menetapkan seseorang sebagai tersangka. Semuanya harus berdasarkan barang bukti yang kuat. Dan untuk Koster belum sampai ke sana.

Kemarin, penyidik KPK memeriksa Muhajidin Nur Hasyim adik Nazaruddin. Dia juga diperiksa sebagai saksi sang kakak. Datang sekitar pukul 14.00, Muhajidin memilih untuk bungkam. Mengenakan setelan batik, dia langsung beranjak masuk ke gedung KPK.

Dalam persidangan, Yulianis juga pernah mengungkapkan keterlibatan Muhajidin. Menurut Yulianis, Muhajidin dan M Nasir, saudara Nazaruddin yang lainnya kerap mendatangi kantor Permai Grup di kawasan Mampang Prapatan Jakarta. Keduanya juga kerap datang untuk menjadi peserta rpat di perusahaan milik Nazaruddin. Bahkan Yulianis juga mengatakan bahwa Muhajidin ikut dalam rapat menentukan prosentase pembagian sukses fee proyek wisma atlet. (kuh/jpnn)

Duel Klasik

Liverpool vs Man United

LIVERPOOL-Manchester United akan menghadapi ujian berat saat bertandang ke markas rival klasiknya Liverpool, malam ini.

Sebelum laga ini, sesungguhnya perjalanan The Red Devils (julukan Manchester United) musim ini bisa dibilang sangat baik. Dalam tujuh partai awal, mereka menang enam kali dan seri sekali. The Red Devils juga jadi tim paling produktif karena sudah 24 kali menjebol gawang lawan.

Sementara itu, Liverpool agak tersendat pada awal musim. Meski sudah jor-joran di bursa transfer, The Reds sudah dua kali kalah dalam tujuh pertandingan dan saat ini bertengger di peringkat kelima klasemen sementara.

Namun, menatap laga ini pasukan Sir Alex Ferguson dibayangi serentetan hasil buruk dalam beberapa tahun terakhir The Red Devils selalu takluk saat berkunjung ke Anfield.
Terakhir kali anak asuh Sir Alex Ferguson  membawa poin dari Anfield adalah pada 16 Desember 2007 lewat kemenangan tipis 1-0. Setelah itu, mereka selalu kalah dalam tiga musim terakhir, masing-masing dengan skor 1-2, 0-2, dan 1-3.

Dirk Kuyt pastinya tidak akan lupa dengan aksi fantastisnya saat mencetak tiga gol kemenangan Liverpool atas Manchester United saat kedua tim terakhir berduel, musim lalu. Nah, kini kubu The Reds pastinya berharap kemenangan 3-1 tersebut kembali terulang.

Peluang untuk mengulangi hasil impresif itu kian terbuka, sebab di awal musim The Reds membeli banyak pemain bintang. Sebut saja nama-nama seperti Charlie Adam, Jordan Henderson dan Stewart Downing yang siap memanjakan Luis Suarez, Andy Carroll dan Kuyt yang berada di barisan depan.

Selain itu, pada laga nanti Kenny Dalglsih pun dapat menurunkan seluruh pemain terbaiknya. Selain Steven Gerrard yang sudah benar-benar pulih, nama-nama lain yang telah pulih dari cedera pun siap merumput.
Glen Johnson, Martin Kelly, Daniel Agger dan Fabio Aurelio kemarin (14/10) sudah kembali berlatih bersama rekan-rekannya.

“Semuanya baik-baik saja. Tiga pemain yang baru kembali dari Amerika Selatan semuanya dalam kondisi bugar,” kata Kenny Dalglish, tactician Liverpool.

Bahkan khusus untuk Steven Gerrard, tanpa ragu Dalglish menegaskan bahwa sang kapten siap memberi kontribusi maksimal pada pertandingan nanti.
“Dia lebih bugar dari sebelumnya dan dia aset berharga bagi klub. Jadi, siapapun yang merupakan aset pasti akan dijaga dan diperhatikan,” pungkas Dalglish.

Di kubu United, pelatih Sir Alex Ferguson mulai mengubah filosofinya dalam membangun kekuatan. Jika dulu pelatih veteran Skotlandia ini lebih percaya pada pemain berpengalaman, kali ini Fergie menaruh ekspektasinya di pundak para pemain belia.
Danny Welbeck, Phill Jones, Chris Smalling, Ashley Young serta kiper muda David De Gea yang menjadi andalan Fergie untuk melanjutkan kedigdayaan The Red Devils di kancah Premier League dan Liga Champions.

Kendati memiliki sederet pemain mumpuni, striker The Red Devils Wayne Rooney secara tegas mengaku selalu sulit bagi timnya meraih kemenangan di Anfield.
“Mereka adalah tim besar dengan sederet pemain hebat. Itu pertanda mereka memiliki ambisi untuk meraih hasil terbaik di musim ini. Jadi, jika kami mampu mengalahkan mereka, maka itu adalah hasil yang sangat fantastis,” bilang Rooney. (bbs/jpnn)

Jet Tempur Jatuh Saat Atraksi Udara

Beijing – Sebuah jet tempur buatan Cina jatuh dan meledak saat ikut serta dalam acara pertunjukan udara di Cina utara. Sang pilot berhasil meloncat ke luar dengan parasutnya. Tak ada penonton yang terluka dalam insiden di Pucheng, Provinsi Shaanxi itu.

Stasiun televisi Cina, CCTV menayangkan gambar saat jet tempur itu jatuh dari langit dan meledak terbakar setelah menghujam bumi. Meski pilot berhasil meloncat namun belum jelas apakah sang pilot terluka.

Juga belum bisa dipastikan jenis jet tempur tersebut. Menurut kantor berita resmi Cina, Xinhua, jet tersebut adalah Flying Leopard atau JH-7, model jet tempur 2 kursi yang resmi diluncurkan pada tahun 1988 silam. Namun menurut CCTV, pesawat tersebut adalah jet tempur Xiaolong (Naga Ganas) atau FC-1, yang merupakan hasil program pengembangan gabungan China-Pakistan yang dimulai tahun 1999.

“Pesawat mengalami semacam kerusakan dan tim investigasi telah dikirimkan ke lokasi,” ujar juru bicara Konvensi Aviasi Umum Internasional China, pihak pengorganisir atraksi udara yang digelar di bandara Pucheng Neifu tersebut seperti dilansir AFP, Jumat (14/10).

Meski adanya insiden itu, pertunjukan udara tersebut tetap dilanjutkan. Menurut surat kabar Cina, People’s Daily, sekitar 100 pesawat domestik dan asing ambil bagian dalam pertunjukan tersebut. Acara yang berlangsung tiga hari itu diperkirakan akan menarik sekitar 100 ribu pengunjung. (net/bbs)

Mafia Pencuri BBM Pesawat Digulung

3 Satpam dan Supir Pertamina Jadi ‘Mafia’ Minyak

MEDAN-Lima tersangka pencuri BBM jenis avtur milik Pertamina di Bandara Polonia diringkus petugas Polsekta Medan Baru, Jumat (14/10). Para tersangka tertangkap tangan ketika sedang menjalankan aksinya.

Kelima tersangka, tiga merupakan petugas keamanan pertamina, seorang supir dan satu purnawirawan angkatan udara.

Tersangka diketahui beridentitas P Gultom warga Jalan Barat Keluruhan Berandan Barat Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat, Dodi Siswoyo warga Jalan Selamat Gang Sadar Keluruhan Desa Binjai Kecamatan Medan Denai, M Amin Lubis Warga Tajung Morawa Blok A Komplek GMI Desa Limau Manis ketiga tersangka merupakan petugas keamanan Pertamina.

Kemudian Chairul, supir tanki warga Asrama Widuri Blok Gaharu Kelurahan Harjo Sari Medan dan Suryansyah, purnawirawan AU warga Jalan Penerbangan keluruhan Sempakata Selayang Kecamatan Medan Selayang .

Dari tangan tersangka, Polsek Medan Baru menyita mobil Suzuki Carry Pick Up BK 9165 BT, 11 derigen telah diisi Avtur sekitar 300 liter dan 10 derigen kosong, selang 30 meter dan mesin penyedot/DAP.  Barang bukti dan keempat tersangka telah diamankan ke Polsek Medan Baru.

Kapolsek Medan Baru AKP Doni Alexander membenarkan penangkapan tersebut. “Kita telah mengamankan tersangka diantara adalah petugas pertamina bandara dan 1 purnawirawan AU. Untuk saat ini para masih tersangka dalam pemeriksaan,” katanya.

Modus yang digunakan para tersangka dengan menyedot setiap mobil tanki masuk ke pangkalan pengisian di Bandara Polonia. Setiap penyedotan sampai 15 dirigen. “Penyedotan ini sudah berlangsung selama tiga tahun. Jadi sudah bisa dibayangkan berapa kerugian terjadi akibat tindakan mereka,” tukas Dony.(mag-7)