28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14601

Uber Ilmu Sekaligus Pamer Batik Ulos Samosir

Bupati Samosir Mangindar Simbolon Kuliah di Harvard, Amerika Serikat

Mangindar Simbolon merupakan satu dari 19 bupati/wali kota yang hari ini, Jumat (16/9), akan berangkat ke AS. Di Negeri Paman Sam, bupati Samosir itu akan menimba ilmu di Harvard University. Apa saja persiapannya?

Soetomo Samsu-Jakarta

Jika selama ini ada pejabat ke luar negeri dicap semata plesiran, yang diikuti Mangindar ini tidak bisa dianggap main-main. Bagaimana tidak? Untuk persiapannya saja, lima hari para peserta sudah diigembleng para profesor di Badan Diklat Kemendagri, Jakarta.

Di masa persiapan ini, para peserta sudah ‘melahap’ materi perkuliahan singkat dari para pakar pemerintahan daerah. Antara lain pakar public policy dari Universitas Indonesia (UI) Prof Eko Prasojo, DR Wahyudi Kumorotomo dari Universitas Gadjah Mada (UGM), bahkan ada guru besar yang didatangkan dari Harvard University.

Bukan kuliah biasa, para peserta harus membedah kasus di pemerintahan lokal. Kasusnya pun tak boleh sembarangann
“Harus yang berat, yang tinggi tantangannya, dan dicari solusinya,” ujar Mangindar saat ditemui koran ini saat jeda mengikuti masa pembekalan di gedung Badan Diklat, Kemendagri, Kalibata, Jakarta, Kamis (15/9).

Masa persiapan ini, selain bermanfaat untuk pengayaan kemampuan menyelesaikan persoalan pelik, sekaligus menciptakan suasana agar peserta tak kaget begitu masuk ke ruang kuliah Harvard University. “Jadwal jam per jam kita sudah dikasih tahu. Begitu kita sampai di sana, kita harus langsung mengikuti kebiasaan di sana. Begitu ketat dan berat,” imbuh pria yang sebagian rambutnya memutih itu.

Materi perkuliahan di Harvard, termasuk jadwalnya, juga sudah diserahkan ke para peserta seminggu yang lalu. Termasuk juga kegiatan di luar bangku kuliah, yang berupa studi kasus di sejumlah negara bagian di AS. Dari berkas materi yang sudah diterimanya itu, Mangindar mengaku sudah tahu materi pokok kuliah singkat, yakni berakhir 16 Oktober 2011.

“Nanti kita studi kasusnya di North Carolina, karena di sana dinilai sebagai pemerintahan lokal yang sangat demokratis dan lebih inovatif. Inti pelatihan ke Harvard ini kan dua hal itu yang akan dituju,” kata Mangindar.

Efektif, nanti tiga minggu kuliah di Harvard. “Dua minggu di kelas, satu minggu kunjungan ke beberapa negara bagian. Mereka nantinya wajib baca tiga kasus setiap harinya dan wajib mencari solusinya,” ujar Prof Eko Prasojo, yang ikut memberikan pembekalan kepada para peserta.

Eko Prasojo yakin, program Kemendagri dengan menggandeng lembaga nirlaba Rajawali Foundation ini sangat bermanfaat bagi para kepala daerah. “Ini akan menambah kapasitas mereka dan memberikan filosofi baru pemerintahan,” ujar Eko.

Pandangan senada disampaikan Dr Wahyudi Kumorotomo dari UGM. Katanya, selama ini ada pandangan miring jika ada kepala daerah yang berbondong-bondong peri ke luar negeri. “Yang ini lain. Ini sangat positif,” ujarnya.
Mangindar sendiri mengaku perkuliahan singkat di Harvard ini cukup berat. “Ada celetukan kawan-kawan, ini seperti kuliah S3. Sepulang dari sana, kita juga diminta membuat laporan ilmiah, laporan akademis, bukan laporan perjalanan,” kata Mangindar.

Sebenarnya, selain Mangindar, ada Bupati Serdang Bedagai Erry Nuradi yang juga ikut ke Harvard. Hanya saja, koran ini kemarin tidak berhasil menemui Erry di gedung Badan Diklat Kemendagri. Kepala Bappeda Pemkab Serdang Bedagai Taufik Batubara dan Kepala Bappeda Pemkab Samosir Hotraja Sitanggang juga ikut serta.

Sebelumnya, Kapuspen Kemendagri Reydonnyzar Moenek menjelaskan, biaya program ini semua ditanggung Harvard Kennedy School of Managemen, termasuk biaya akomodasi dan konsumsinya. Untuk perjalanan dinas dan uang saku dibiayai APBD. “Tetapi kecil, tidak signifikan,” kata Dony, panggilan Reydonnyzar.

Harvard University dipilih karena merupakan lembaga internasional yang kredibel dan terpercaya. “Harvard lembaga school of government terbaik. Kebanyakan lembaga birokrasi di asia belajarnya di sini. Juga untuk menambah wawasan kepala daerah,” papar Dony.

Mangindar pun tak menampik bahwa dirinya cukup bangga bisa ikut terpilih berangkat ke Harvard. “Ibu Menteri/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana di Medan beberapa hari lalu mengatakan kepada saya,’jangankan ilmunya, nama Harvard-nya saja sudah hebat’, begitu kata Ibu menteri. Jadi saya bangga. Anak saya juga bangga, sekaligus bisa menjadi motivasi mereka bahwa bapaknya bisa kuliah di Harvard, meski hanya singkat,” begitu Mangindar, yang kemarin mengenai baju batik motif ulos, mengungkapkan perasaannya.

“Ini batik ulos produk asli warga Samosir. Selama di Harvard nanti saya juga akan memakai baju seperti ini. kalau ada yang tanya, kain apa itu? Saya akan jelaskan. Saya akan perkenalkan budaya kita ke sana. Kalau Danau Toba, mereka sudah pada tahu,” pungkasnya, seraya pamit akan kembali masuk ke ruang kelas pembekalan. (*)

Kenapa Anak Kami Juga Seperti Ini?

Pasangan Suami-Istri Tunanetra Berharap Punya Anak Normal

Kenyataan dalam kehidupan tidak jarang bertolak-belakang dari harapan. Seperti halnya yang dialami pasangan suami istri (pasutri) tunanetra M Payan Tambunan dan Sri Harningsih. Berharap anaknya ‘terang’ agar bisa menuntun mereka, yang lahir ternyata ‘gelap’ sama seperti mereka.

Sebagai pasangan tunanetra, Payan Tambunan dan Sri Harningsih memiliki harapan besar kepada si buah hati. Terlebih bayi yang lahir dengan bobot 2,5 Kilogram di RS Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim Medan, Sabtu (10/9) pukul 17.05 WIB merupakan anak pertama mereka. Buah cinta dari hubungan yang terjalin sejak setahun lalu.

“Karena kami seperti ini (tuna netra, Red), kami berharap dia lahir normal. Bisa melihat indahnya dunia sehingga bisa menuntun kami. Rupanya Tuhan berkehendak lain harapan itu masih jauh dari jangkauan,” tutur Sri Harningsih (30) yang ditemui Sumut Pos di ruang Delima 1 Lantai IV RS Sari Mutiara Medan, Kamis (15/9).

Sri yang mengenakan baju kurung ungu bermotif bunga serta bersarung ini pun berusaha tegar dan tetap tersenyum sembari menuturkan perasaannya sebagai seorang ibu dengan segala kekurangannya. Bagaimana harapan yang tadi hancur saat mendengar informasi dari salah seorang tenaga medis. Bahwa si buah hati lahir dengan mata yang tidak bisa melihat. Kekecewaan itu terpancar dari raut muka Sri yang sore itu tidak ditemani suami tercinta.

Warga kecamatan Firdaus Sei Rampah ini hanya bisa pasrah. Bagaimana pun anak adalah karunia dari Sang Khalik untuk seorang ibu. Karunia yang disertai tanggungjawab untuk merawatnya. Dengan segala kekurangan yang ada, anak adalah kehidupan kedua dari keduanya. Dimana kenangan akan keduanya tersimpan dalam rasa cinta.

Keduanya bertemu pada sebuah pelatihan yang digelar di Kota Tebingtinggi. Dari pelatihan tadi mereka lalu memiliki keahlian memijat. Sri sendiri sempat bekerja di salah satu panti pijat tunatera seputaran Ayahanda Medan sebelum kemudian ikut suami bekerja di Panti Pijat seputaran Jalan Gajah Mada gang Damai Medan.

Tak ingin terlarut dalam kekecewaan, Sri langsung menunaikan kewajibannya. Dibantu oleh beberapa tenaga medis, wanita berpostur 120 Centimeter dan 80 Kilogram ini menuju Ruang Bayi. Di sebuah incubator terlihat bayi mungil terbalut selimut kuning dengan wajah yang menggemaskan. Dengan bantuan perawat, Sri lalu memeluk sang bayi untuk diberi Air Susu Ibu (ASI). Hal itu bahkan sudah dilakukan sejak tiga hari lalu.

Sentuhan kulit yang terjadi spontan merubah ekspresi Sri. Gambaran kekecewaan saat di ruangan tadi berubah dalam satu kejutan. Dirinya pun berpaling ke arah kepala sang bayi seolah melihat. Lalu mendongak ke atas untuk sesaat, memanjatkan doa seorang ibu. “Biarlah dalam kekurangan yang ada, kelak dia akan menjadi anak yang baik,” ucapnya terhadap bayi yang kelak dinamai Kostar Karnelius Tambunan itu.

Kekecewaan yang sempat dirasakan Sri tidak lah berlebihan. Bagaimana tidak, selama mengandung si buah hati, anak kedua dari empat saudara ini tidak pernah merasakan hal yang luar biasa. Semua berjalan normal. Bahkan dirinya mengaku tidak merasakan capek dan tetap bekerja sekalipun kehamilannya sudah kian membesar. “Tidak ada yang aneh-aneh, biasa saja. Hanya sakit-sakit sedikit kalau dia bergerak. Malah saya masih mijat waktu mengandung dulu,” kenangnya.

Dari garis keturunan pun hal itu terbilang kecil. Pasalnya M Payan Tambunan lahir normal. Kebutaan sendiri terjadi di usia tiga tahun karena terserang campak. Sementara Sri Harningsih juga memiliki seorang saudara yang normal dan sang ayah yang juga normal.

Sri dan Payan tetap masih berharap, kedepannya mereka diberikan Tuhan anak yang sesuai dengan keinginan mereka. “Sudah kami orang tuanya seperti ini kenapa anak kami juga harus seperti ini? Saya mengharapkan kedepannya agar anak saya tidak seperti kami ini,” ucap Sri dengan nada sedikit pelan.

Seperti disampaikan Direktur Utama (Dirut) RS Sari Mutiara Medan, dr Tuahman Fr Purba Mkes Sp.An yang menjenguk sore itu, banyak faktor yang menyebabkan kebutaan pada kelahiran anak. Selain factor keturunan bisa juga disebabkan virus di masa kandungan. Salah satunya pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur. “Itu yang akan kita cari tahu lebih lanjut. Tapi dari hasil USG, bola mata si Kostar kecil dengan kornea yang keruh. Sekalipun resikonya besar, ini masih bisa diimplantasi. Kita akan berusaha agar si Kostar ini bisa melihat normal,” ucap Tuahman.

Untuk itu lanjutnya, RS Sari Mutiara pun membuka donasi melalui nomor rekening perusahaan yang ditujukan untuk pengobatan Kostar Karnelius Tambunan. Dibantu lagi donasi yang sebelumnya sudah disampaikan langsung. Salah satunya Walikota Medan Drs Rahudman Harahap yang menjengun, Rabu (14/9) diikuti Pemprovsu yang diwakili Kadis Kesehatan Sumut dr Candra Syafii.

“Gubernur sudah direncanakan akan dating menjenguk. Melalui Kadis diinstruksikan agar Kostar dirawat dengan baik. Kalau memungkinkan untuk sembuh, Kostar harus disembuhkan,” ucap Tuahman menirukan Kadis Kesehatan Sumut. (*)

Polisi kok Lemah, Jangan-jangan…

Penyelidikan Pembobolan Rumah Dinas Kajatisu

MEDAN- Penyelidikan pembobolan rumah dinas Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (kejatisu) Ak Basumi SH di Jalan Listrik Medan Baru, Minggu (21/8) Pukul 04.00 WIB dini hari lalu, masih belum tuntas. Sejumlah pihak menyayangkan lambannya pengusutan pembongkaran rumah yang pernah dikabarkan menimbulkan kerugian miliaran rupiah itu.

Untuk itu, aparat kepolisian di jajaran Polresta Medan diminta bekerja efektif dan profesional dan segera mengungkap pelaku pembongkaran orang nomor satu di Kajati Sumut itu. Anggota Komisi A DPRD Medan Aripai Tambunann
turut meminta polisi melakukan penyelidikan yang profesional dan transparan. “Penyidik dari pihak kepolisian harus bertindak cepat dan transparan. Ada aturan yang mengatur dalam perundangan tanpa harus ada yang disembunyikan,” ujar Aripai.

Dikatakan, penyelidikan yang dilakukan dapat membuktikan dengan adanya bukti tambahan dari rekaman cctv yang berada di rumah kejatisu. “Apakah di lokasi tak ada CCTV. Masa setingkat rumah Kejatisu tak memiliki CCTV, itu membuktikan keteledoran dari pemilikk rumah. Rumah setingkat kabag saja memiliki CCTV,” ucapnya.

Menurutnya, dengan tertutupnya pihak kepolisian dalam penyelidikan atau sama sekali penyelidikan tersebut didiamkan saja. Ditakutkan ada persoalan di dalamnya, sehingga penyelidikannya terkesan tertutup. “Apakah ada persoalan terjadi di dalam penyelidikan, sehingga tertutup dari pihak kepolisian. Ini ada apa? apa malu rumah kejatisu sampai kecurian, pasti ada keanehan di penyelidikannya,” cetusnya.

Sekretaris DPD LSM Lira Kota Medan Ibeng Syafrudin Rani juga menyatakan heran, mengapa pelaku pembongkaran di rumah dinas kejatisu hingga saat ini belum terungkap. “Harusnya polisi sudah bisa menangkap pelakunya. Kan gampang saja, siapa lagi yang tahu situasi rumah dinas kejatisu itu, kalau bukan orang dalam. Tidak mungkin orang luar yang tahu situasi rumah dinas Kejatisu,” tegas Ibeng.

Ibeng mencurigai, ada permainan antara Kejatisu dan kepolisian dalam penanganan kasus ini. “Kasus pembunuhan saja bisa terungkap kok. Kenapa kasus pencurian di rumah dinas Kejatisu belum juga terungkap. Polisi kok lemah, harus transparan lah. Kalau pelaku sudah dapat ditangkap, polisi kan akan tahu berapa kerugian yang dialami oleh AK Basuni Masyarif selaku Kajatisu,” tegas Ibeng.

Ibeng juga meminta pada pihak Polresta Medan,untuk tidak melarutkan perkara pencurian di rumah dinas Kajatisu ini. “Jangan-jangan memang benar kalau Kajatisu mengalami kerugian mencapai puluhan miliar rupiah disebabkan aksi pencurian itu. Masyarakat awam saja tahu kok, kalau pelaku pencurian itu juga melibatkan orang dalam sendiri, kenapa pelaku tahu tempat kamar tidur Kajatisu di mana menyimpan barang-barang berharga,” tegas Ibeng.

Polisi Kesulitan

Terkait penanganan kasus ini, penyidik Polsekta Medan Baru kembali mengutarakan lemahnya barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru AKP Andik Eko berjanji akan berupaya mengungkap kasus ini. “Anggota masih saya kerahkan ke rumah tersebut untuk mencari barang bukti terbaru,” ungkapnya
Disinggung rekaman CCTV di rumah kejatisu, pihaknya sampai saat belum bisa mengorek bukti terbaru dari CCTV, pasalnya sebelum kejadian pembobolan, CCTV tidak lagi berfungsi alias rusak. “Kita juga coba meminta CCTV rumah tersebut namun saat kita meninta CCTV rumah tersebut sedang rusak,” bebernya.

Dia melanjutkan, lemahnya barang bukti membuat pihaknya tidak bisa merumuskan dengan jelas pelaku pembobolan. “Sidik jari yang kita dapat saat melakukan identifikasi itu sangat lemah. Termasuk barang bukti yang kita temukan di kamar kejatisu, seperti obeng dan sendal jepit, sangat lemah sehingga perumusan untuk mengungkapkan pelakunya ini masih minim,” ujarnya.

Ia berpandangan, kasus pembunuhan lebih mudah diungkap dari pembobolan rumah seperti ini. Saat ditanyai keterlibatan orang dalam, dia tidak bisa memastikan. “Keterlibatan orang dalam harus dibuktikan kembali dengan barang bukti. Namun sampai saat ini belum kita temukan hal tersebut,” jelasnya.

Budi juga menungkapkan, untuk penyelidikan pembobolan rumah ini kerugiannya bertambah mencapai 40. “Total kerugian mencapai 40 juta setelah kita melakukan penyeledikan kembali,” bebernya

Pihaknya juga menuturkan selain pekerja yang berada di rumah tersebut, AK Basuni SH berserta istri juga menjalani pemeriksaan di Mapolsekta Medan. “Kejatisu udah dimintai keterangannya,” ungkapnya.

Hal senada juga yang diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Medan Kombes Pol Tagam Sinaga mengakui kesulitan mengungkap kasus pencurian di rumah dinas kajatisu. “Iya memang kita akui sedikit kesulitan dalam mengungkap kasus pencurian di rumah dinas Kajatisu itu. Karena tidak sembarang kita menetapkan tersangka begitu saja tanpa bukti yang kuat,” papar Tagam Sinaga di Polresta Medan, kemarin.

Mantan Kasat Tipikor Polda Sumut ini mengatakan, pihaknya mencurigai sejumlah saksi yang telah diperiksa. Namun, belum cukup bukti kuat yang mengarah kepeda tersangka. “Kasus ini memang harus memiliki bukti yang cukup kuat dalam menetapkan tersangka meski sudah ada yang dicurigai tapi itu masih belum cukup,” ungkap Tagam.
Untuk kecurigaan, lanjutnya, pihak penyidik juga telah mengidentifikasinya. Namun, pihaknya belum juga dapat memastikan para pelaku. “Kalau yang dicurigai sudah ada, tapi nantilah. Karena di sini kita memang mengalami kesulitan untuk membuktikannya,” tandas Tagam. (rud/adl/mag-7)

10 Bupati/Wako Siap Tinggalkan Gatot Pujo Nugroho

JAKARTA- Juru Bicara 10 Pemkab/Pemko di sekitar Danau Toba, Mangindar Simbolon, semakin terbuka mengungkapkan kekecewaannya terhadap Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho. Seperti pernah disampaikan sebelumnya, bupati Samosir itu menilai Gatot lambat bergerak.

Menurut Mangindar, jika Gatot tidak serius mengkoordinasi 10 bupati/wali kota untuk mempersiapkan diri ikut mengelola PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pasca 2013, maka dampaknya bisa sangat burukn
“Kita khawatir dengan persiapan Pemprov yang kita nilai kurang serius, kita khawatir kita kehilangan jatah saham Inalum,” ujar Mangindar Simbolon kepada Sumut Pos di Jakarta, Kamis (15/9).

Dia cerita, sekitar dua bulan lalu ada pertemuan antara 10 bupati/wali kota dengan pihak Pemprov Sumut. Saat itu Gatot pun tak hadir. Dari Pemprov yang hadir hanya Kepala Bappeda. Gatot yang tidak datang, sudah sangat mengecewakan para bupati/wali kota.

Kekecewaan yang kedua, yang dibahas dalam pertemuan hanya masalah data-data pendukung saja, yang akan disodorkan ke pemerintah pusat. “Pertemuan tidak membahas hal yang substantif, yakni soal pembentukan konsorsium daerah yang nantinya ikut terlibat pengelolaan Inalum. Jadi, tidak ada kesimpulan. Jauh dari yang kita harapkan,” ujar Mangindar blak-blakan.

Lantas, apa yang akan dilakukan oleh 10 bupati/wali kota selanjutnya? Mangindar mengatakan, untuk sementara pihaknya masih menunggu respon Gatot. Sebagai bupati/wali kota, ujarnya, tentunya sangat ingin tetap berpegang pada etika pemerintahan. Para bupati, lanjut Mangindar, akan tetap berupaya berada di bawah koordinasi Gatot untuk mengurus jatah saham Inalum.

Hanya saja, tetap ada tenggat waktunya. Ke-10 bupati/wali kota siap memperjuangkan jatah saham Inalum untuk pemda, tanpa perlu keterlibatan Gatot. “Jika sampai akhir 2011 tak ada yang konkrit dari provinsi, ya kita akan bertindak (tanpa menunggu koordinasi Gatot, Red),” ujar Mangindar.

Hanya saja, kata Mangindar, jika hal itu sampai terjadi, maka akan melemahkan bargaining position pemda di hadapan pemerintah pusat. “Di saat seperti ini, kita butuh kekompakan daerah karena kita perlu bargaining position yang kuat terhadap pusat,” kata Mangindar.

Mangindar sebelumnya pernah mengatakan, saat ini mendesak untuk segera membahas pembentukan konsorsium, karena menyangkut share saham pemprov, 10 pemkab/pemko, dan pihak swasta yang akan digandeng. “Biar sejak awal kita tahu, berapa sih sebenarnya keuntungan yang akan masuk ke pemda,” kata Mangindar.

Mangindar mengakui, memang pemda sudah pernah membuat kesepakatan yang diteken Pemprov saat itu masih dipimpin Gubernur Syamsul Arifin, dan 10 bupati/wali kota, dengan Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan sebagai pemilik PT Toba Sejahtera. Hanya saja, kesepatan pemda dengan PT Toba Sejahtera yang sudah diteken itu belum bisa dikatakan sebagai keputusan final.

“Karena itu tingkatannya baru kesepakatan. Karena dulu belum melibatkan DPRD. Kalau sudah ada persetujuan DPRD, setelah matang, baru dituangkan dalam bentuk perda,” terang Mangindar beberapa waktu lalu.

Ke-10 kabupaten/kota yang ada di sekitar Danau Toba yakni Taput, Tobasa, Samosir, Humbahas, Simalungun, Karo, dan Dairi. Sedang tiga kabupaten/kota di bagian hilir Danau Toba yakni Asahan, Batubara, dan Kota Tanjung Balai.(sam)

Angelina Sondakh Dikonfrontir oleh KPK

Angelina Sondakh akhirnya memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemarin (15/9) istri almarhum Adjie Masaid itu datang untuk diperiksa penyidik KPK. Tapi tak lama kemudian Mindo Rosalina Manulang tiba-tiba juga datang ke Gedung KPK.

Padahal menurut jadwal, Rosalina tidak menjalani pemeriksaan. Muncul dugaan Angelina akan dikonfrontir dengan Rosalina. Sebab, selama ini Rosalina memang memiliki hubungan yang dekat dengan Angelina. Termasuk dalam kaitan kasus suap wisma atlet.

Rosalina beberapa kali melakukan hubungan blackberry messenger. Bahkan mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis mengungkapkan bahwa mereka memiliki kode-kode khusus untuk menyebut mata uang rupiah dan dollar amerika serikat dengan sebutan apel Malang dan apel Washington.

Namun juru bicara KPK Johan Budi SP menerangkan kalau kedua perempuan itu tidak dikonfrontir. Menurut Johan, Angelina diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap wisma atlet dengan tersangka Muhammad Nazaruddin. “Kalau Rosalina diperiksa sebagai saksi NSW (Neneng Sri Wahyuni, istri Nazaruddin),” kata Johan kemarin.
Neneng adalah tersangka kasus korupso pembangkit listrik tenaga surya di Kemenakertrans. Namun hingga saat ini, Neneng masih menjadi buron Interpol.

Kepala Bidang Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha menambahkan, meski tak terdapat dalam jadwal pemeriksaan Rosalina dipanggil lantaran ada permintaan tambahan penyidik. Menurutnya, tim penyidik yang memeriksa Angelina dalam kasus suap wisma atlet berbeda dengan tim penyidik kasus suap pembangkit listrik Kemenakertrans.

Angelina tiba di gedung KPK sekitar pukul 09.45. Mengenakan kemeja putih dengan rok hitam lengkap dengan make up tebal, Angielina ditemani Muji Masaid, adik Adjie. Dia tidak mengeluarkan kata sedikitpun saat dicecar para wartawan.
“Apa diperiksa soal apel Malang dan apel Washington, bu artis?” teriak wartawan yang merintangi langkahnya saat keluar dari mobil Toyota Harrier B 1230 SJD dan hendak masuk ke gedung KPK. Namun perempuan yang akrab disapa Angie itu hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan.

Meski sempat terhalang langkahnya lantaran para wartawan yang telah menunggunya berdesakan, Angie akhirnya bisa masuk ke gedung KPK dan menuju ke lantai 7 ruang penyidikan.

Setelah diperiksa secara maraton, Angie akhirnya keluar sekitar pukul 18.45. Para wartawan pun langsung berebut untuk mengambil gambar dan mewawancarainya. Tak hanya wartawan yang biasa ngepos di KPK saja yang berusaha menggali keterangan dari Angie, tapi banyak juga pewarta infotainment yang berebut mewawancarai mantan Puteri Indonesia itu.

Angie tak banyak mengeluarkan keterangan. “Saya sudah sampaikan semuanya ke KPK, tanya saja ke KPK,” kata Angie yang dijaga ketat petugas keamanan dan Muji Masaid itu.

Di bagian lain juru bicara KPK Johan Budi menerangkan bahwa ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan penyidik kepadanya namun dia tidak bisa menerangkan apa saja pertanyaan itu lantaran untuk kepentingan penyidikan.
Begitu pula dengan soal apel Malang dan apel Washington seperti yang ada dalam percakapan BBM dengan Rosalina Johan mengaku belum mengetahui. “Yang jelas, dia diperiksa terkait semua keterangan yang didapat dari Yulianis, Rosalina dan pihak lain.” Itulah yang ditanyakan ke Rosalina,” kata Johan.

Selain soal apel Malang dan Washington, nama Angie sendiri ramai dikaitkan dengan kasus wisma atlet lantaran dirinya disebut-sebut menerima sejumlah uang dari beberapa proyek di Kemenpora dengan kapasitasnya sebagai anggota banggar dan Komisi X. Nama anggota banggar dan anggota yang juga disebut-sebut terlibat adalah I Wayan Koster dan Mirwan Amir.

Saat ditanya apakah Koster dan Mirwan juga akan dipanggil terkait kasus ini, Johan mengaku belum ada. Namun jika memang nanti dalam perkembangannya setelah memeriksa beberapa saksi mereka perlu didengar keterangannya, maka KPK pasti memanggil mereka.

Hari ini (16/9) KPK juga akan memeriksa mantan Kedubes Indonesia untuk Kolombia Michael Menufandu. Michael yang juga diperiksa sebagai saksi Nazaruddin. Sebelumnya Johan mengatakan bahwa Michael akan dipanggil pada hari Rabu (14/9) lalu. Namun ternyata Michael baru diperiksa hari ini. “Memang terjadi kesalahan penjadwalan,” kata Johan.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan koran ini Michel diperiksa terkait penangkapan Nazaruddin di Kolombia. Keterangan Michael dibutuhkan lantaran ada beberapa hal penting terkait pengungkapan kasus wisma atlet. Misalnya tentang pernyataan Nazaruddin yang mengaku menyimpan semua data-data penting di flashdisknya dan disimpan di dalam tasnya.

Nah saat ditangkap oleh interpol di Kolombia, tas itu kemudian dititipkan ke Michael. Ternyata saat tas Nazaruddin diserahkan ke KPK tidak ditemukan flashdisk yang berisi data seperti yang dikatakan Nazaruddin. Bahkan pihak Nazaruddin sendiri menuduh bahwa Michael telah mencuri barang-barang penting miliknya. “Ya memang itu termasuk yang akan ditanyakan kepada pak Michael,” kata seorang pegawai KPK.

Namun Johan mengaku belum mengetahui apa saja yang akan ditanyakan kepada Michael hari ini. Yang jelas, lanjut Johan, Michael akan diperiksa sebagai saksi Nazaruddin.

Apakah Michael juga akan ditanya tentang keberadaan Neneng Sri Wahyuni, istri Nazaruddin yang saat itu juga ada di Kolombia? “Nggak. Nggak ada. Dia hanya saksi untuk Nazaruddin,” jawab Johan tegas. (kuh/jpnn)

Menangkap Makna Bulan Syawal

Bulan Syawal sebagai kelanjutan dari Bulan Ramadan, jika dilihat dari arti kata itu, yakni peningkatan, rasanya menjadi sangat tepat. Setelah sebulan penuh kaum beriman menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan, yang diharapkan dari ibadah itu agar meraih derajat taqwa, maka dengan bersambung Bulan Syawal, maka makna itu terasa, ialah agar terjadi peningkatan.

Seolah-olah nama bulan ini mengingatkan bagi siapapun, bahwa seharusnya setelah menjadi bertaqwa maka seseorang atau sekelompok orang harus menampakkan diri, ada peningkatan kualitas hidupnya.
Setidak-tidaknya tatkala memasuki Bulan Syawal, ada harapan agar terjadi peningkatan kualitas, ialah kualitas ketaqwaan bagi mereka yang berpuasa.

Jika hal itu ingin dilihat secara nyata, maka akhlak orang-orang yang telah berpuasa menjadi meningkat, tempat-tempat ibadah semakin semarak karena jamaáhnya juga meningkat, orang-orang yang berkesusahan menjadi bisa tersenyum, lantaran persoalan mereka terselesaikan oleh karena munculnya banyak orang yang semakin sadar membayar infaq.

Sehingga, memasuki Bulan Syawal kehidupan menjadi semakin lebih baik dan damai, karena dihiasi oleh akhlaq yang mulia, kedekatan dengan Allah, dan juga dengan sesama makhluk. Akhirnya Bulan Syawal menjadi bulan yang sangat indah.

Namun sementara ini yang terjadi belum seindah itu. Bahkan beberapa hari terakhir yang terdengar adalah berita-berita yang agak menyedihkan, misalnya terjadi kemacetan lalu lintas karena padatnya kendaraan di jalan sebagai akibat banyaknya orang pulang dari mudik. Bahkan juga besarnya jumlah kecelakaan di jalan hingga meninggal. Di Malang, misalnya, terdapat sekeluarga, suami isteri dan empat anaknya, meninggal bersamaan akibat kecelakaan di Tuban sepulang dari mudik.

Meninggal adalah sebuah kepastian, atau disebut taqdir. Tetapi peristiwa itu terkait dengan hari raya idul fitri di Bulan Syawal. Sehingga, tidak mudah disalahkan jika kemudian muncul pandangan yang mengatakan bahwa ternyata hari raya idul fitri, atau memasuki Bulan Syawal tidak selalu menggembirakan.

Hari-hari yang semestinya penuh dengan gembira dan bahagia, ternyata justru sebaliknya, membawa duka. Sekalipun sesungguhnya tidak ada kejadian di alam ini yang sia-sia, melainkan selalu saja ada hikmah di balik semua itu, baik yang dirasakan menggembirakan maupun yang menyusahkan.

Selain itu, setelah hingar-bingar mudik usai, berbagai persoalan juga muncul, misalnya terjadi semakin banyak urbanisasi sehingga jumlah penduduk kota meningkat. Hal itu disebabkan karena sekembalinya dari mudik, tidak sedikit di antara mereka membawa serta keluarga atau tetangga untuk mencari pekerjaan ke kota. Berita lainnya yang kurang menyenangkan, terdapat beberapa PNS terkena sanksi, karena tidak bisa masuk kantor tepat pada hari yang seharusnya sudah aktif kembali. Belum lagi peristiwa kecil dan sederhana lainnya, misalnya uang belanja sementara keluarga, telah habis sebelum waktunya, karena digunakan membiayai hari raya, termasuk mudik itu.
Pertanyaannya, lalu apa yang meningkat sebagaimana arti Syawal itu sendiri. Siapa dan apa yang meningkat atau setidak-tidaknya teruntungkan.

Seharusnya orang-orang yang baru saja menjalankan ibadah puasa itu yang meningkat, ialah meningkat ketaqwaannya. Sebagai gambarannya, sebagaimana dikemukakan di muka, masjid menjadi lebih ramai karena jumlah jamaáhnya meningkat, orang berkekurangan atau fakir miskin menjadi tertolong dan seterusnya.
Namun yang demikian, ternyata juga tidak mudah terlihat. Bahkan tidak sedikit tempat ibadah, tatkala Ramadhan lewat, maka menjadi sepi kembali. Sementara fenomena lain, jangankan untuk berinfaq, sebatas untuk mencukupi kebutuhan hidup sebulan ke depan belum tentu tertutupi. Inilah realitas yang kadang jauh berbeda dengan gambaran idealitasnya.

Pertanyaannya kemudian adalah, lalu siapa yang beruntung dan untung apa. Menjelang hari raya tiba, biasanya juga terjadi semakin padatnya pengunjung pasar-pasar, mall, dan tempat perbelanjaan lainnya. Banyak orang mempersiapkan hari raya dengan cara berbelanja lebih banyak dari bulan atau hari biasa. Fenomena seperti itu menjadikan para pengusaha, pabrik-pabrik, transportasi dan apa saja, pedagang dan lain-lain mendapatkan peningkatan keuntungan. Pertanyaannya adalah siapakah para pengusaha dan pedagang besar itu, apakah selalu dari orang-orang yang juga ikut berpuasa. Jawabnya, tentu tidak mesti demikian.

Orang-orang yang tidak berpuasa pun, karena jeli membaca peluang pasar, maka secara ekonomis merekalah yang teruntungkan. Sebaliknya, banyak orang yang berpuasa, karena tidak melihat keuntungan yang bersifat material ini, justru setelah usai bulan ramadhan, maka secara ekonomis jangankan meningkat, sebaliknya justru mengalami defisit. Mereka yang mengalami peningkatan secara ekonomis itu, adalah orang-orang yang pandai membaca peluang bisnis, sekalipun mereka belum tentu berpuasa.

Akhirnya, memang puasa bukan untuk meningkatkan aspek ekonomi atau kekayaan. Puasa adalah untuk meningkatkan ketaqwaan.

Akan tetapi jika ternyata, setelah memasuki bulan Syawal masjid menjadi sepi kembali, rasa syukur, sabar, ikhlas, dan istiqomah tidak juga meningkat, maka boleh saja dikatakan, bahwa puasa tidak mendapatkan apa-apa. Secara ekonomis tidak meningkat, sedangkan spiritual pun juga tidak bertambah. Sehingga kata syawal hanya sebatas nama bulan itu, dan belum memberikan makna apa-apa, termasuk bagi yang berpuasa. Semogalah kita semua, tidak tergolong sebagai orang yang tidak mendapatkan apa-apa itu. Seharusnya jika mungkin, sebagai kaum muslimin, di Bulan Syawal ini, berhasil mendapatkan dua-duanya, yaitu keuntungan ekonomi, maupun juga derajat taqwa. Wallahu a’lam.(net/jpnn)

Pesawat Militer Jatuh, 30 Tewas

LUANDA – Pesawat militer Angola mengalami kecelakaan, Rabu (14/6) kemarin di Bandara Huambo dan menewaskan 30 orang, tiga orang jenderal militer Angola juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Sebanyak enam orang dinyatakan selamat dabn mereka langsung dilarikan ke rumah sakit. pilot dan juga copilot berhasil diselamatkan dalam insiden kecelakaan tersebut. Para korban yang selamat mengalami luka bakar. “Saya tidak tahu apa yang terjadi, pesawat ini dalam kondisi yang baik ketika melakukan lepas landas,” ujar salah satu korban yang selamat Kapten Jose Goncalves, seperti dikutip AFP, Kamis (15/9).

Pesawat militer ini berisikan 36 orang dan saat ini, otoritas setempat dikabarkan sedang dalam perjalanan menuju lokasi kecelakaan yang terletak sekira 550 kilometer dari Ibu Kota Angola, Luanda.

Pesawat militer ini merupakan pesawat rakitan Brasil yang dibeli oleh militer Angola sebagai sarana transportasi para pejabat.

Angola merupakan salah satu negara Afrika yang memproduksi minyak, meski demikian, negara ini hidup sengsara. Negara ini dilanda perang saudara selama tiga dekade yang berakhir pada 2002 silam dan kemiskinan masih melanda negara tersebut.

Angola juga dinyatakan sebagai negara di kawasan Sub Sahara Afrika yang memiliki banyak personel angkatan udara. (net/bbs)

Menteri Pariwisata Brazil Mundur

BRASILIA – Setelah berbulan-bulan menjadi sorotan media karena diduga terlibat skandal, Menteri Pariwisata Brazil Pedro Novais akhirnya mundur. Pedro adalah menteri kelima kabinet Presiden Dilma Rousseff yang mundur hanya dalam kurun waktu tak lebih dari empat bulan terakhir.

Pengunduran diri pejabat tinggi pemerintahan Brazil itu mencerminkan tidak stabilnya pemerintahan Roussef di tengah upaya mengatasi perpecahan di dalam koalisi, akibat kebijakan pengetatan fiskal.

Namun pengunduran diri Pedro membawa dampak positif kepada Roussef, yang tengah berjuang menjauhkan dirinya dari citra korupsi, gaya politik penuh kotor, dan penuh skandal saat Novais menjabat sebagai menteri pariwisata.
Gelombang tuduhan skandal yang dialamatkan kepada menteri pariwisata, selama beberapa pekan terakhir, sudah berhasil diredam oleh Roussef dengan memperbaiki hubungan politik dengan partner koalisi terbesarnya, yakni Partai PMDB (Partido do Movimento Democr”tico Brasileiro), dimana Novais adalah salah satu kadernya.  Agustus lalu, polisi menangkap 33 pejabat Kementeri Pariwisata dan sejumlah pengusaha dalam upaya pemberantasan korupsi, Mereka diduga terlibat dalam penyelewengan anggaran pendanaan sejumlah program olahraga.

Novais juga menjadi sorotan media karena diduga mengklaim pengeluaran pribadi untuk membayar sebuah kamar di hotel mesum, sebagai pengeluaran dinas.

Kasus paling mutakhir adalah, Novais diduga menggunakan uang negara untuk mempekerjakan seorang pembantu dan sopir untuk istrinya, saat masih menjabat sebagai anggota kongres pada 2003-2010.
Kebijakan penghematan yang dicanangkan Roussef awal tahun untuk menahan laju inflasi telah membuat para wakil rakyat “kelaparan” anggaran dan menciptakan sejumlah skandal etika. Akibatnya, lima menteri mundur dalam waktu tak lebih dari empat bulan terakhir. (cak/jpnn)

Siswa Tamil Nadu India Dapat Laptop Gratis

INDIA-Laptop akan diberikan untuk anak-anak sekolah di Tamil Nadu. Otoritas di negara bagian Tamil Nadu, India mulai membagikan sekitar 6,8 juta laptop untuk anak-anak sekolah. Seluruh murid di seluruh sekolah dan universitas negeri akan masing-masing akan mendapatkan satu laptop.

Program yang akan berjalan selama lima tahun ini, merupakan yang pertama kali di India. Laptop merupakan janji yang diberikan oleh menteri selama masa kampanye pemilu pada awal tahun ini. Pendukung skema itu mengatakan program akan mem bantu anak-anak yang orangtuanya tidak mampu membeli komputer.

Koresponden setempat mengatakan program itu akan mendorong peningkatan persaingan ekonomi Tamil Nadu dengan negara bagian lain di Selatan India yang menjadi pusat Teknologi Informasi IT. Bagaimanapun, kritik menyebutkan mereka kemungkinan akan mengalami masalah dalam praktek.

Sementara yang lain menyebutkan biaya yang dihabiskan untuk pengadaan laptop senilai ratusan juta dollar pada tahun ini terlalu tinggi. Mereka mengatakan uang itu lebih baik disalurkan untuk wilayah pelayanan sosial dan infrastruktur. (bbc/bbs)

Siswa Tamil Nadu India Dapat Laptop Gratis

INDIA-Laptop akan diberikan untuk anak-anak sekolah di Tamil Nadu. Otoritas di negara bagian Tamil Nadu, India mulai membagikan sekitar 6,8 juta laptop untuk anak-anak sekolah. Seluruh murid di seluruh sekolah dan universitas negeri akan masing-masing akan mendapatkan satu laptop.

Program yang akan berjalan selama lima tahun ini, merupakan yang pertama kali di India. Laptop merupakan janji yang diberikan oleh menteri selama masa kampanye pemilu pada awal tahun ini. Pendukung skema itu mengatakan program akan mem bantu anak-anak yang orangtuanya tidak mampu membeli komputer.

Koresponden setempat mengatakan program itu akan mendorong peningkatan persaingan ekonomi Tamil Nadu dengan negara bagian lain di Selatan India yang menjadi pusat Teknologi Informasi IT. Bagaimanapun, kritik menyebutkan mereka kemungkinan akan mengalami masalah dalam praktek.

Sementara yang lain menyebutkan biaya yang dihabiskan untuk pengadaan laptop senilai ratusan juta dollar pada tahun ini terlalu tinggi. Mereka mengatakan uang itu lebih baik disalurkan untuk wilayah pelayanan sosial dan infrastruktur. (bbc/bbs)