24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14620

Iman dan Ilmu Pengetahuan

Oleh:   Pdm. Edison Sinurat STh

2 Timotius 3:16
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

Perdana Menteri Inggris Abad ke-18, Glad Stone berkata: “Saya telah mengenal sembilan puluh lima orang terkenal di masa saya, delapan puluh tujuh orang di antaranya adalah pengikut-pengikut Alkitab.”

Sir Isaac Newton, seorang tokoh ilmuwan berkata : “Di dalam Alkitab terdapat lebih banyak kepastian-kepastian dari pada sejarah apa pun dan di mana pun.”

Alkitab terdiri dari 66 buku, 39 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru. Ditulis oleh lebih dari 40 Penulis dengan ilhaman Allah dalam jangka waktu lebih dari 1600 tahun (lebih dari 60 generasi). Walaupun buku-buku ini ditulis oleh penulis yang berlainan dan dalam waktu berbeda, isi Alkitab saling menjelaskan dan tidak bertentangan. Gereja yang hidup di akhir zaman ini sungguh diberkati karena lengkap memiliki 66 buku dalam satu Alkitab.

Berkatalah Daniel: “Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.” (Daniel 2: 20, 22).

Daniel seorang yang terkenal kecerdasannya di seluruh kerajaan Babel besar. Itu terbukti dari Daniel 1:20 “Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.”
Mimpi Raja Nebukadnezar yang sangat misterius bahkan ia sendiri tidak ingat lagi, mampu diartikan oleh Daniel yang penuh Roh Allah itu.

Kiprah Daniel tidak sampai di situ, tetapi selama enam puluh enam tahun ia tetap dipakai sebagai staf ahli kerajaan. Dalam kurun waktu itu, raja silih berganti; mulai Nebukadnezar, Belsyazar, Koresy dan Darius. Pada zaman raja Darius, Daniel merupakan pejabat tinggi beserta dua orang lainnya membawahi seratus dua puluh wakil-wakil raja.
Kita akan melihat lebih jauh di dalam Alkitab, bahwa orang-orang yang berhikmat itu adalah orang-orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan, yang melakukan kehendak Tuhan, dan orang-orang yang dikaruniai hikmat, kebijaksanaan dan keahlian.

Bezaliel dan Aholiab adalah dua tokoh yang diberi roh kebijaksanaan dan keahlian untuk mendirikan kemah Tabernakel yang sangat rumit pembuatannya. (Keluaran 35:30-31).

Nuh yang tidak pernah pernah mengenyam ilmu khusus perkapalan dan pelayaran tetapi mampu mengerjakan pembuatan bahtera raksasa yang akan menyelamatkan satu generasi mahluk hidup dari berbagai jenis.
Orang-orang bijaksana dan berpengetahuan adalah orang-orang yang memiliki integritas dan orang-orang yang beriman kepada Tuhan. Saya percaya Thomas Alfa Edison si penemu listrik mendapat karunia dan keahlian yang dari Tuhan juga. Teknologi yang menjadi kebutuhan seluruh dunia sekarang ini sudah ada dalam pikiran Allah dan diwujudkan-Nya itu melalui orang-orang beriman kepada-Nya. Ia berikan itu kepada orang-orang yang berkenan di hati-Nya.

Dengan demikian, kalau kita mau dipakai oleh Tuhan atau dikaruniakan hal-hal kebijakan dan pengetahuan, hiduplah berkenan kepada-Nya.

Jadilah orang-orang yang beribadah dan menghormati-Nya. Sekarang ini, teknologi telah menjadi kebutuhan primer manusia. Sarana informasi (televise, radio, internet, percetakan), transportasi (pesawat udara) dan telekomunikasi (serat optic, telepon, satelit, handphone) adalah perwujudan teknologi yang menjadi kebutuhan dasar manusia zaman ini. Firman Tuhan kepada Daniel bahwa di zaman akhir pengetahuan akan bertambah, kini digenapi sudah. Melalui sarana teknologi ini jugalah maksud-maksud dan segala rencana Tuhan akan digenapi di bumi ini. Sekarang ada stasiun televise rohani yang disiarkan secara live selama 24 jam berisi khotbah-khotbah, kesaksian-kesaksian, puji-pujian kepada Tuhan. Janji bahwa berita Injil harus sampai ke seluruh dunia sebelum tiba kesudahan dunia akan terealisasi oleh media ini.

Namun ada fenomena yang terjadi, bagi sebagian orang menganggap bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berada di atas segala-galanya bahkan di atas dari keimanan. Mereka menganggap peran Tuhan bagi manusia tidak lagi terlalu penting, karena hasil ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu menjawab segala kebutuhan manusia. Ini keliru besar.

Tadinya manusia menganggap bahwa bumi ini datar dinaungi sebuah kubah raksasa (langit), sampai akhirnya Colombus (30 Oktober 1451-20 Mei 1506) membuktikan melalui pelayarannya dari Eropa ke Amerika bahwa ternyata bumi ini bulat. Tetapi tahukah saudara bahwa jauh sebelum Colombus, Firman Tuhan sudah memberitahukan bahwa bumi ini bulat.

Yesaya 40:22. Surat Yesaya ditulis sekitar tahun 700 SM. Artinya 2700 tahun lampau. Bagi orang sebelum Colombus yang benar-benar membaca Alkitab dengan baik sudah mengetahui bahwa bumi ini bulat.
Yesaya juga menubuatkan bahwa satu kali kelak, padang gurun akan berubah menjadi kebun buah-buahan (Yesaya 32:15). Sekarang itu sudah terjadi, Firman Tuhan digenapi melalui teknologi pertanian yang luar biasa dari orang-orang Israel.

Saya sendiri menyaksikannya ketika saya mengikuti perjalanan wisata rohani ke Israel pada tahun 2008 yang lalu. Sekarang, Israel menjadi eksportir buah terbesar ke Negara-negara Eropa. Negara Thailand menjalin kerjasama dengan Israel dalam bidang pertanian. Tuhanlah sumber pengetahuan (Mazmur 94:10). Segala ciptaan-Nya termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi harus mempermuliakan nama Tuhan, harus semakin menyatakan keagungan dan kebesaran nama-Nya bukannya semakin meniadakan Tuhan seperti kelompok Ateis. Ada orang-orang yang oleh karena kecanggihan teknologi dan tingginya pengetahuannya, malah merasa tidak lagi butuh Tuhan. Seharusnyalah dia semakin meninggikan Allah.

Ilmu pengetahuan dan teknologi harus sejalan dengan iman. Semakin tinggi ilmu pengetahuan yang dimiliki dan semakin hebat teknologi yang digunakan, maka semakin besarlah iman seseorang kepada Tuhan. Tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Segalanya dari Dia. Perhatikan Mazmur 139:1-12.

Tanpa iman yang teguh, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat mengarah kepada penyalahgunaan ilmu itu sendiri. Masih ingat peristiwa pemboman Hiroshima dan Nagasaki Jepang? Bukankah itu salah satu contoh dari penyalahgunaan iptek? Virus komputer, kejahatan perbankan, aborsi, kerusakan ozon dan alam lainnya merupakan akibat penyalah gunaan iptek.

Memang iptek telah berperan memberi kemudahan dan kepuasan kepada kebutuhan jasmaniah manusia. Iptek telah membuat manusia serba mudah dan praktis. Tetapi justru semakin meningkatnya iptek, gerakan jaman baru (New Age Movement) seperti mistik, yoga, sihir, ramal-meramal semakin diminati banyak orang. Ini menunjukkan adanya kebutuhan mendasar yang tidak dapat dipenuhi oleh iptek, yaitu kebutuhan rohani.

Kebenaran, yaitu Tuhan sendirilah yang mampu mengisi kekosongan itu. Mari kita tanggalkan superioritas kita di hadapan Allah yang besar. Di hadapan-Nya kita harus merendahkan hati dan penuh hormat. Kepada Dialah kita berikan segala pujian seperti yang dinyatakan oleh Daniel.(*)

Sukses Karena Dukungan Suami

Awalnya Ida Leman tidak pernah berpikir akan menjadi seorang desainer terlemuka di Indonesia, karena ke sibukannya sebagai seorang ibu, istri dan aktris yang menyita banyak waktunya.

Tetapi takdir berkata lain, ahkirnya ilmu yang dipelajarinya semasa SMKK (Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga) jurusan tata busana, mengantarnya menjadi salah satu desainer yang diakui di negeri ini.

Keputusan untuk menjadi desainer juga awalnya dari salah satu temannya yang saat itu menjadi Sekjen Parfi, Aida. Teman sepermainanya itu memaksa dirinya untuk mengikuti pameran yang dilakukannya bersama dengan teman-temannya.

“Itu tahun 1990, saat Aida memaksa saya untuk ikut serta dalam pameran yang diselenggarakannya, padahal ketika itu saya sudah tidak memiliki modal lagi,” ujar ibu dari salah satu aktor Mario Pratama kepada wartawan koran ini di Palladium Plaza Medan, disela-sela nonton bareng film Badai Dalam Negeri.

Pada tahun yang sama, kenang Ida Leman, sinetron Losmen yang dibintanginya sedang masa cuti, sehingga dirinya sudah tidak memiliki penghasilan tambahan. Tetapi karena paksaan teman dan untuk mengisi waktu kosong, tawaran untuk mengikuti pameran tersebutpun diterimanya.

Walaupun saat itu dirinya sudah tidak memiliki modal, tapi ia bertekad bulat untuk memakai uang simpanan anak sebagai modal usaha awal. “Saya pinjam uang simpanan anak, sebanyak Rp400 ribu. Dengan modal tersebut saya beli kain dan baju, saya padu padankan,” ujar wanita yang bernama asli Hidayati Ahmad Leman ini.

Awal pameran tersebut, kata Ida Leman, ia mendapat pujian dari berbagai kalangan. Setelah pameran berakhir, ia lalu merancang baju kurung. Kesibukan sebagai artispun dilupakannya untuk sementara, dan lebih fokus sebagai perancang.

Walaupun mencoba untuk total berada dalam bidang fashion, tetapi ini tidak mudah baginya, terutama saat itu dirinya harus dihadapi pada kenyataan harus menjadi orang tua tunggal. “Suami saya meninggal, padahal saya belum siap,” ujar wanita kelahiran Padang, 16 November 1955 ini.

Ditinggal oleh Irwinsyah yang juga pekerja seni sempat membuat Ida gamang. “Saya ditinggal dengan 3 anak yang masih kecil, usia saya juga belum 40 tahun,” ucapnya.

Sepeninggal suami yang telah bersama bertahun-tahun, sempat membuat Ida bigung, linglung dan tidak tahu harus melakukan apa. “Saya sempat jatuh dan tidak tahu harus berbuat apa, kalau lihat anak nangis, hingga berhari-hari saya masih tersiksa dengan kepergian suami,’ ujarnya.

Kepergian sang suami membuatnya harus menentukan kariernya, memilih karier sebagai artis atau fokus menjadi perancang baju. Atas pertimbangan dengan keluarga, anak dan teman, akhirnya Ida memutuskan untuk menjadi desainer agar dapat meluangkan waktu bersama dengan anak-anaknya.

“Kalau saya tetap menjadi artis, banyak waktu saya akan habis di lokasi syuting, sementara anak masih kecil. Kalau jadi desainer saya bisa melakukannya di rumah,” tambahnya.

Kepergian suaminya itu membuat Ida Leman membutuhkan sosok pelindung. Iapun  lalu memutuskan untuk menikah lagi dengan segala pertimbangan yang matang. “Itu bedanya wanita dan pria, seorang wanita pasti mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan dan sudut pandang,” kata Ida.

Keinginan menikah lagi justru mendapat dukungan anak dan keluarga besarnya, iapun akhirnya kembali merajut rumah tangga. Tetapi rumah tangga baru yang dijalaninya pun harus membuat dirinya harus beradaptasi ulang, terutama dengan anak dari sang suami. “Seorang wanita, saat dirinya menjadi ibu, akan sangat mudah untuk menyalurkannya, menjadi seorang ibu itu anugerah, jadi demi anak-anak saya tetap berjuang,” ujarnya.
Sifat suami yang penuh dengan pengertian membuat dirinya sempat lupa diri, semua waktu dihabiskannya dengan bekerja. Hal itu membuat suaminya sempat protes karena dirinya terlalu capek bekerja. “Nah, kalau suami sudah ngomong gitu, maka saya langsung intropeksi diri,” ujarnya.

Bagi Ida Leman, menjadi seorang wanita yang bekerja tidak akan sukses dalam hidupnya bila tanpa dukungan dan pengertian terutama dari suami yang paling dekat dari kita. “Istri yang bekerja dan harus mengurus anak dan rumah, semuanya tidak dapat dikerjakan sekaligus. Karena itu pengertian dan dukungan suami itu sangat penting,” tambahnya.
Untuk mempermudah pekerjaan, Ida selalu pahami semua orang di sekitarnya, terutama 7 anaknya. “Dengan memahami anak, maka kita dapat menciptakan waktu yang berkualitas bersama anak, walau jarang bertemu,”kata Ida.
Bekerja menjadi publik figure juga tidak membuat dirinya lupa untuk menjaga penampilan dan staminanya, tetapi semua itu tidak dilakukannya dengan cara alami.  “wanita itu sangat penting, apalagi kalau sampai awet muda. Obat awet muda itu adalah pikiran, jangan pikir dunia saja, tapi akhirat juga agar kita lebih nyaman, balnce pasti lebih bagus daripada berat sebelah kan,” tutupnya tersenyum. (juli ramadhani rambe)

6 Tipe Pria Tak Buat Wanita Bahagia

Anda tak akan pernah benar-benar mengenal pribadi seseorang sampai Anda menghabiskan waktu cukup lama bersamanya. Akan tetapi, dari hal-hal simpel seperti berikut, Anda akan tahu bahwa ia memiliki masalah dengannya. Hati-hati, bila tidak berubah, ia tak akan pernah bisa membahagiakan Anda.

1. Membenci pekerjaannya
Boleh dibilang waktu produktif kita dihabiskan di kantor. Orang boleh saja sedikit tak puas dengan kehidupan kerjanya. Namun, pria yang benar-benar payah dalam menjalani pekerjaannya akan menyedihkan pula dalam kehidupannya di luar kantor. Anda perlu menemui seseorang yang selalu menyukai apa yang dilakukannya. Bila si dia tidak menyukai pekerjaannya, maka seharusnya ia segera mencari pekerjaan lain dan berhenti berkeluh kesah dengan segala hal yang terjadi pada dirinya. Bayangkan bagaimana jika Anda berdua sedang menghadapi masalah, dan ia tidak melakukan apa pun kecuali berkeluh kesah?

2. Terobsesi dengan ibunya
Pasti menyenangkan melihat pria yang tampak sangat mencintai ibunya. Namun jika si dia selalu tunduk pada ibunya, dan meminta jawaban atas segala persoalan yang dihadapinya, Anda tak akan tampak berarti di mata ibunya. Sebaliknya, bila si dia sangat membenci ibunya, dan selalu mengutarakan keburukan-keburukan ibunya, maka Anda pun tak akan tenang di sampingnya. Bayang-bayang sang ibu akan terus ada di antara Anda berdua, membuatnya tak bisa berfokus pada kebahagiaan Anda berdua.

3. Ingin selalu dikagumi
Memuja suami bisa menjadi salah satu cara agar ia selalu merasa puas atau merasa tetap hebat di mata pasangannya. Akan tetapi bila ia masih mengharapkan pujian atau pandangan kagum dari orang lain, dan berusaha mendapatkannya dengan tebar pesona melalui e-mail, acara-acara kantor, di mal, dengan waitress di restoran, pasti ada yang tak beres dengannya. Anda akan merasa, apa pun yang Anda lakukan, tak pernah akan memuaskannya.

4. Tak pernah mengajak Anda memasuki lingkungan pergaulannya
Anda mengamati bahwa ia sering mengirim e-mail, SMS, atau pamitan untuk menemui teman-temannya. Namun, Anda tak pernah diajak menemui mereka. Ia mungkin tidak sedang menyembunyikan sesuatu atau sedang berselingkuh. Namun dengan membagi-bagi kehidupannya seperti itu, tandanya ia tak siap berbagi hidupnya dengan Anda. Kemungkinan lain, ia malu menunjukkan siapa Anda, atau ia malu menunjukkan siapa teman-temannya kepada Anda.

5. Tak bisa lepas dari teman-temannya
Semua orang pasti butuh “me time”, tak terkecuali pria. Maka dari itu, Anda pun memberi kebebasan kepadanya untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

Sayangnya, ia sering sekali mengorbankan janji pertemuan dengan Anda karena tak bisa meninggalkan teman-temannya itu. Soalnya, ia selalu merasa akan ketinggalan sesuatu bila tidak muncul dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan teman-temannya. Sebaliknya, ia tak keberatan kehilangan quality time-nya bersama Anda.

6. Tak percaya Anda memilihnya
Pada awalnya, segala puja dan puji yang dilontarkannya tentang Anda membuat Anda berbunga-bunga dan merasa tersanjung. Ia mengutarakan betapa ia tidak mempercayai bahwa Anda akan tertarik kepada pria seperti dia, sosok yang ia gambarkan sendiri sebagai loser. Ia akan mengekor Anda ke sana kemari atau selalu menuruti kehendak Anda, hanya karena ia takut kehilangan Anda. Hal ini terus terjadi sampai akhirnya Anda mulai percaya bahwa ia memang payah. (ila/net)

Rajin Puasa, Bertemu Ibu dan Adik setelah 27 Tahun

Steve Jobs, si Pekerja Keras Sekaligus Family Man

Steve Jobs tak pernah bertemu ayah kandungnya yang berasal dari Syria. Setelah menikah, dia tumbuh menjadi pria yang sangat mencintai keluarga. Soal sekolah hingga makanan anak dia kontrol sendiri.

DI antara seluruh sisi Steve Jobs, kehidupan pribadinyalah yang paling sedikit diketahui. Itu tidak mengherankan. Sebab, dia memang sangat menjunjung privasi. Hanya sesekali dia tampil bersama sang istri, Lauren Powell, dan empat anaknya. Semua semata dilakukan agar orang-orang terkasihnya tidak diganggu media.

“Dalam kehidupan publik, Steve dikenal sebagai pria yang visioner. Dalam kehidupan pribadinya, dia adalah pria yang selalu berusaha menyenangkan keluarga.” Demikian pernyataan resmi keluarga sebagaimana dilansir Reuters.
Dalam biografinya, bisa diketahui bahwa masa kecil Jobs sangat complicated. Dia terlahir dari seorang mahasiswi bernama Joanne Simpson. Ayahnya adalah Abdulfattah Jambali, mahasiswa asal Syria.
Jobs diserahkan kepada pasangan Paul dan Clara Jobs untuk diadopsi ketika baru berumur beberapa bulan.

Penyebabnya, orang tua Joanne tidak setuju anaknya membangun keluarga dengan seorang Arab. Sepuluh bulan setelah Jobs lahir, Joanne akhirnya menikah dengan Jambali dan mendapat momongan lagi yang diberi nama Mona. Namun, Joanne dan Jambali bercerai kala pernikahan berusia tiga tahun. Joanne lantas menikah lagi dengan seorang pria bernama belakang Simmons. Mona yang kini menjadi novelis itu akhirnya menyandang nama belakang Simmons.

Jobs tidak bertemu ibu kandung dan adiknya hingga berumur 27 tahun, sedangkan sang ayah tidak pernah ditemuinya. “Orang tua saya adalah Paul dan Clara Jobs. Tapi, Mona adalah salah seorang teman terbaik saya di dunia,” jelas Jobs terkait dengan keluarga kandungnya.

Setelah dewasa, Jobs sempat lama berpacaran dengan gadis Jerman bernama Chrisann Brennan. Namun, mereka putus setelah Brennan mengandung. Jobs sempat tidak mengakui putri mereka, Lisa, selama dua tahun pertama. Namun, dia akhirnya mengakui dan bahkan mengabadikan namanya dalam salah satu produk komputer yang dilansir pada 1983.

Kapok dengan kehidupan bujangan, Jobs mendedikasikan seluruh waktunya untuk bekerja. Dia menghabiskan dua pertiga waktunya dalam sehari untuk bekerja. Dia hanya pulang untuk makan malam dan tidur sebentar. Rumahnya di kawasan San Remo, New York City, sangat besar, tapi kosong.

Semua berubah setelah dia menikahi Laurene pada 1991. Dia tiba-tiba saja menjadi family man sejati. Mau menghabiskan banyak waktu untuk menimang bayi lelakinya, Reed. Keluarga itu bertambah bahagia dengan kehadiran dua anak perempuan, Erin dan Eve. Lisa, yang sudah ABG, diajak tinggal bersama di mansion besar di Woodside itu.

Orang-orang terdekatnya pun menganggap Jobs telah bertransformasi. Yakni, dari anak muda yang senang bermain-main dengan teknologi ciptaannya menjadi ayah yang sangat perhatian. Peran bapak dilakoninya dengan sangat baik. Dia juga mengontrol penuh kendali atas pendidikan anak-anaknya.

Jobs juga menyempatkan untuk menghadiri pertemuan orang tua di sekolah dan melarang anaknya menonton televisi hingga larut malam. Juga, memastikan Reed dan adik-adiknya selalu mengonsumsi makanan sehat. Dia sering menceritakan bagaimana senangnya berusaha menyeimbangkan waktu antara menangani perusahaan raksasa dan mengurus empat anak.

“Tapi, ada satu hal penting yang saya pelajari selama saya berperang melawan kanker. Saya menyadari bahwa saya sangat mencintai hidup saya. Sungguh,” ujar Jobs dalam sebuah wawancara pada 2005. “Saya punya keluarga terhebat di dunia dan saya memiliki pekerjaan yang keren.”

Kalau Jobs sangat concern terhadap makanan anak-anaknya, itu terjadi karena sejak remaja dia menjadi vegetarian. Bahkan, dia pernah menjadi fruititian alias hanya memakan buah.

Dia juga rajin berpuasa agar lambungnya bisa beristirahat dalam waktu lama. Menurut dia, proses pencernaan memakan banyak tenaga yang semestinya bisa dialokasikan untuk bekerja.

Kebiasaan itu jelas tidak berlanjut setelah berkeluarga. Namun, dia berhasil memengaruhi Laurene. Makanan favoritnya adalah wortel mentah tanpa embel-embel apa pun. Siapa pun yang datang dan makan malam bersama keluarga harus mengikuti kebiasaan makan sehat tersebut.

“Keluarga Jobs adalah vegetarian yang sangat strict. Mereka tak makan produk daging sama sekali. Menu makan adalah pasta dengan tomat mentah, jagung segar dari kebun sendiri, kubis kukus, dan salad dari potongan wortel mentah,” tulis seorang jurnalis yang pernah dinner di rumah Jobs seperti yang tercantum dalam biografi Jobs, The Second Coming of Steve Jobs.

“Ketika ayah dan ibunya makan, anak laki-laki mereka mengambil lemon dan beberapa jenis rempah dari kebun untuk dibuat teh. Kami minum teh setelah makan malam,” tambah jurnalis itu.

Di sisi lain, Jobs tidak begitu peduli terhadap penampilan. Outfit favoritnya adalah turtleneck hitam dan celana denim lusuh. Di rumah, paling sering dia hanya mengenakan T-shirt dan celana pendek serta sandal. Laurene mengaku tidak berkeberatan karena itulah Steve Jobs yang sebenarnya. (na/c5/ttg/jpnn)

Putri Indonesia 2011

Maria Selena

Wakil Jawa Tengah Maria Selena akhirnya berhasil menjadi yang terbaik pada grand final Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) yang dilaksanakan di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, tadi malam.
Pada babak tiga besar, dia menyisihkan Liza Elly P. dari Jawa Timur dan Andi Tenri Natassa dari Sulawesi Selatan. Dengan demikian, sejak tadi malam, Maria Selena secara resmi menyandang gelar Putri Indonesia menggantikan Nadine Alexandra Dewi Ames.

Sedangkan wakil Sumatera Utara, Sabrina Chairunnisa (Sumatera Utara) berhasil bertahan hingga babak lima besar di acara bertema Wujudkan Cintamu pada Negeri Melalui Apresiasimu dan Penggunaan Produk Indonesia.

Tiga besar finalis terbaik ini tampil cantik mengenakan kebaya rancangan Intan Avantie dan tata rias tren warna Mustika Ratu 2012, Amuspa Buketan. Dalam sesi tiga besar ini, mereka dipilih juri berdasarkan parameter penilaian dalam Pemilihan Puteri Indonesia, yaitu kecerdasan (brain), penampilan menarik (beauty), dan berperilaku baik (behavior) Ya, setelah melawati masa karantina selama 10 hari, 38 finalis yang berasal dari 33 provinsi berebut menjadi yang terbaik tadi malam. Mereka unjuk kemampuan dan penampilan di depan dewan juri.

Tak hanya memberikan penghargaan kepada perempuan terbaik yang dipilih dari 38 finalis, tadi malam, Yayasan Puteri Indonesia juga memberikan penghargaan kepada event organizer terbaik Pemilihan Puteri Indonesia Daerah. Jawa Pos mendapat penghargaan tersebut untuk PPI Jawa Timur. Dua daerah lain yang mendapat penghargaan adalah Jogjakarta dan Papua.

Dewan juri malam grand final PPI tadi malam adalah Ben Sukma Harahap (ketua umum DPP ASITA), Ingrid Kansil (anggota DPR), Artika Sari Devi (Putri Indonesia 2004), Fira Basuki (editor in chief Cosmopolitan Indonesia), Triyadi (direktur Pendidikan Kesetaraan Kemendiknas), Nurul Arifin (anggota DPR), Amir Husein (GM PT Mustika Ratu Tbk), dan Erwin Aksa (anggota Komite Ekonomi Nasional). (jan/nw/jpnn)

Mendagri Ancam Gatot

BKN Tunggu Pengaduan Korban Mutasi

JAKARTA-Kesabaran Mendagri Gamawan Fauzi tinggal tersisa sedikit. Tidak puas dengan laporan dari Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho terkait mutasi besar-besaran di jajaran Pemprov Sumut, Gamawan mengancam akan segera mengeluarkan surat teguran kedua kepada Gatot.
“Kita akan tegur lagi. Kalau tidak segera bersikap, kita tegur lagi,” ujar Gamawan Fauzi kepada Sumut Pos di kantornya, Jakarta, kemarin (7/10).

Meski tidak menyebutkan bagaimana isi laporan dari Gatot yang sudah diterimanya, Gamawan memberi sinyal kekecewaaanya atas laporan Gatot itu. Kemungkinan besar, laporan Gatot sama sekali tidak mengubah atau menganulir mutasi besar-besaran yang telah dilakukannya, seperti diminta Gamawan. Sumber koran ini menyebut, laporan Gatot memang sama sekali tidak masuk pada substansi yang dikehendaki mantan gubernur Sumbar itu. Karenanya, Gamawan kecewa dan akan melayangkan surat teguran kedua yang sudah tentu lebih keras.

“Kan baru sekali kita tegur. Kita akan kirim teguran lagi,” ujar Gamawan singkat, lantaran buru-buru mengejar waktu untuk agenda kerja di luar kantor.

Terpisah, Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Aris Windiyanto menyarankan, para pejabat yang merasa menjadi korban kebijakan mutasi ngawur bisa membuat pengaduan ke BKN.  Pengaduan itu nantinya ditelaah Deputi Pengendalian Kepegawaian BKN.

Aris mengatakan, pengaduan dari sejumlah daerah terkait kebijakan mutasi, juga banyak yang masuk ke BKN. “Bahkan Deputi Pengendalian Kepegawaian turun ke lapangan untuk mengecek laporan itu,” ujar Aris Dari hasil pengecekan, jika ternyata benar mutasi dilakukan secara ngawur, BKN akan mengeluarkan rekomendasi ke kepala daerah bahwa mutasi yang dilakukan melanggar aturan.

Upaya lain yang bisa dilakukan para korban kebijakan Gatot, kata Aris, dengan melakukan pendekatan-pendekatan ke pejabat yang memutasi. “Mengajukan gugatan ke PTUN adalah langkah terakhir setelah pendekatan-pendekatan gagal. Di daerah mana saya lupa, juga mengajukan gugatan ke PTUN dan berhasil,” ujarnya.

BKN, lanjutnya, menyayangkan kebijakan Gatot, yang sudah tentu akan menimbulkan keresahan di internal Pemprov Sumut. “Yang seperti ini, karena para PNS resah, yang rugi ya pemprov sebagai institusi, dan ujung-ujungnya pimpinannya sendiri yang rugi, karena kinerja anak buah tak maksimal,” kata Aris.

Dijelaskan, BKN sendiri sudah sering melakukan sosialisasi aturan terkait dengan pengangkatan PNS dalam jabatan struktural, yakni PP Nomor 100 Tahun 2000, yang diubah menjadi PP Nomor 13 Tahun 2002.

Aturan ini untuk memberikan panduan agar pengangkatan pejabat karier PNS dalam jabatan struktural dan kepangkatan, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku. Pengangkatan harus berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan.

Aris juga menjelaskan, pemberhentian PNS dari jabatannya, alias non job, juga tak boleh sembarangan. Sudah diatur di PP bahwa PNS diberhentikan dari jabatan struktural karena, mengundurkan diri dari jabatannya, mencapai batas usia pensiun, diberhentikan sebagai PNS, diangkat dalam jabatan struktural lainnya atau jabatan fungsional, cuti diluar tanggungan negara. “Kecuali cuti diluar tanggungan negara karena persalinan.”

Selain itu, karena tugas belajar lebih dari enam bulan, adanya perampingan organisasi pemerintah, tidak memenuhi persyaratan kesehatan jasmani dan rohani, dan hal lain yang ditetapkan perundangan yang berlaku.

Terkait masalah ini, sebelumnya pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sigit Pamungkas, menyarankan agar para pejabat yang dimutasi melakukan perlawanan secara terbuka terjadap kebijakan Gatot itu. Bila perlu, aksi terbuka juga dilakukan seluruh PNS di jajaran Pemprov Sumut.

Berdasarkan pengalaman kasus di Kabupaten Temanggung pada 2005, para PNS yang menggelar aksi mogok kerja, berhasil melakukan perlawanan terhadap Bupati Temanggung saat itu, Totok Ary Prabowo yang dinilai sewenang-wenang dan berbuntut langkah dewan yang menggunakan hak angket dan interpelasi.

“Kasus Temanggung adalah sebuah preseden, jika birokrasi kompak maka bisa mengalahkan kekuatan politik yang sewenang-wenang. Jika birokrasi lemah, maka gampang dipecah-pecah oleh politisasi birokrasi,” kata Sigit Pamungkas, yang juga dosen pascasarjana Ilmu Politik UGM itu, kepada koran ini, Kamis (7/10). (sam)

Dewan Dukung PNS Pemprov Lawan Gatot

Interpelasi Kandas, Hak Angket Digaungkan

Gagal menggulirkan hak interpelasi untuk mempertanyakan kebijakan mutasi Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho terhadap 136 pejabat eselon III dan IV, beberapa anggota dewan mencoba cara lain. Hak angket menjadi pilihan untuk digaungkan.

Marasal Hutasoit, anggota Komisi A DPRD Sumut menjadi salah satu anggota dewan yang punya keinginan pelaksanaan hak angket. “Ada beberapa orang yang telah menggaungkan itu dan sudah terlihat adanya dukungan untuk itu,” ungkap politisi Fraksi PDS DPRD Sumut ini.
Usulan hak angket juga disuarakan beberapa anggota DPRD dari Fraksi PDIP. Tetapi kader partai banteng moncong putih ini belum mau terang-terangan mengungkapkannya.

Syamsul Hilal dari PDIP lebih mendukung ide yang diutarakan pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sigit Pamungkas, agar para pejabat yang dimutasi melakukan perlawanan secara terbuka. Syamsul Hilal bahkan mendukung bila aksi terbuka dilakukan seluruh PNS di jajaran Pemprov Sumut.

“Kalau memang mereka mau aksi, lebih bagus. Anggota dewan bisa memperjuangkan dari sisi politisnya,” jawabnya.
Marasal Hutasoit turut menantang para pejabat yang mutasi itu untuk berani melakukan aksi. Dia berpendapat, bila aksi terwujud secara otomatis akan mendapat dukungan dari para anggota dewan, terlebih anggota dewan yang mengusung hak interplasi.

Sedangkan Kader PDIP, Alamsyah Hamdani, lebih menyoroti dugaan yang melatarbelakangi kebijakan mutasi ala Gatot. “Ini karena Gatot dulu tidak pernah diikutkan dalam pengambil kebijakan-kebijakan oleh Syamsul Arifin. Semacam ada kesan balas dendam,” bebernya.

Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi PKS Sigit Pramono, tentu saja tidak setuju dengan wacana menggulirkan hak angket dan aksi besar-besaran PNS di pemprovsu. Dia menekankan, sebaiknya kebijakan mutasi itu tidak usah diungkapkan lagi. “Nggak usah yang sudah jadi bangkai diungkit-ungkit lagi. Itu kan sudah ada keputusan di paripurna. Keputusan paripurna itu lah yang tertinggi. Terserah pengamat mau ngomong apa. Itu kan hak nya, untuk memberi penilaian. Namanya pengamat,” kilahnya.

Apakah sebenarnya ahk angket itu? Diketahui, hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara, yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 1954 tentang Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat, sekurang-kurangnya diajukan 10 anggota DPR bisa kepada Pemimpin DPR. Usulan disampaikan secara tertulis, disertai daftar nama dan tanda tangan pengusul serta nama fraksinya. Usul dinyatakan dalam suatu rumusan secara jelas tentang hal yang akan diselidiki, disertai dengan penjelasan dan rancangan biaya sedangkan dalam pasal 177 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Undang-Undang Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disebutkan bahwa hak angket harus diusulkan oleh paling sedikit oleh dua puluh lima orang anggota serta lebih dari satu fraksi disertai dengan dokumen yang memuat sekurang-kurangnya materi kebijakan memuat mengenai pelaksanaan undang-undang yang akan diselidiki dan alasan penyelidikan.


Sekadar mengingatkan, hak interplasi anggota DPRD Sumut sudah dibahas pada Rapat Paripurna internal DPRD Sumut, Senin (22/8) lalu.
Yang menjadi landasan pengajuan itu yakni, Keputusan Gubsu No. 821.23/2096/2011 Tanggal 10 Juni 2011, Tentang pengangkatan 110 orang pejabat eselon III dan pemberhentian 26 orang pejabat eselon III menjadi staf alias non job.
Pengangkatan tersebut bertentangan dengan PP No.100 Tahun 2000 tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan struktural, perubahannya PP No.13 Tahun 2003 Pasal 5 ayat d, pasal 6, pasal 9 ayat 2, pasal 10, pasal 14.
“Usul Hak Interplasi itu kami ajukan sesuai hak DPRD sebagaimana diatur dalam Undang-undang No.27 Tahun 2009 Pasal 289 ayat 1 Poin a dan ayat 2 serta Pasal 306 PP No 16 Tahun 2010 Pasal 9 ayat a dan pasal 11,” terangnya Marasal Hutasoit.

Pengajuan hak interplasi itu, telah disetujui dan ditandatangani beberapa anggota DPRD Sumut antara lain, Yan Syahrin (Gerindra BBR), Marasal Hutasoit (Fraksi PDS), Sopar Siburian (Demokrat), Oloan Simbolon (PPRN), Mulkan Ritonga (Golkar), Aduhot Simamora (Hanura), Roslynda Marpaung (PPRN), Janter Sirait (Golkar), Irwansyah Damanik (PAN), Tahan Manahan Panggabean (Demokrat), Alamsyah Hamdani (PDI P), Abu Bokar Tambak (Gerindra BBR), Ramli (Demokrat), Akhmad Ikhyar Hsb (Demokrat) dan Ferry Suando Tanuray Kaban (Gerindra BBR).

Ditambahkan Marasal lagi, dalam pengajuan Hak Interplasi itu, sudah ada Surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No : 820/2966/SJ, yang juga ditandatangani Mendagri Gamawan Fauzi, tanggal 2 Agustus 2011 yang ditujukan kepada Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dengan tembusan ke Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan), Sekretaris Kabinet (Sekkab) dan Kepala Badan Kepegawaian Negeri (BKN) RI.

Perihal: Pelaksanaan Mutasi Pejabat Struktural di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Dalam surat itu ada tiga poin yang menerangkan, lingkup penjabat atau pelaksana tugas tidak bisa serta merta melakukan pemutasian.

Poin pertama yakni, Berdasarkan ketentuan Pasal 132A ayat (1), huruf a dan ayat (2) Peraturan Pemerintah No 49 Tahun 2008, tentang perubahan ketiga atas PP No 6 Tahun  2005 tentang pemilihan, pengesahan dan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bahwa, – Penjabat Kepala Daerah atau pelaksana tugas kepala daerah dilarang melakukan mutasi pegawai. – Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan  setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Dalam Negeri.

Poin kedua adalah mengacu kepada ketentuan tersebut, mengingat saudara (Plt Gubsu, red), belum mengajukan persetujuan tertulis kepada Mendagri, maka keputusan Plt Gubsu tentang mutasi pejabat struktural di lingkungan Pemprovsu tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Poin ketiga adalah sehubungan dengan hal tersebut, agar saudara (Plt Gubsu, red) meninjau kembali keputusan Plt Gubsu tentang mutasi pejabat struktural di lingkungan Pemprovsu.

Usulan Hak Interplasi juga, kemudian disetujui dan diajukan oleh Komisi A DPRD Sumut yang ditandatangani Ketua Komisi A DPRD Sumut Hasbullah Hadi Tanggal 11 Juni 2011 untuk diajukan ke Pimpinan Dewan.

Kemudian yang jadi pertanyaan, kenapa akhirnya hak interplasi itu tidak jadi bergulir? Kembali lagi, Marasal Hutasoit menyatakan, awalnya rencana pengajuan itu didukung banyak pihak, namun karena ada kepentingan-kepentingan maka, akhirnya pada paripurna DPRD Sumut menjadi tidak disetujui. Karena anggota dewan yang awalnya mendukung, selain yang menandatangani surat pengajuan hak interplasi, akhirnya mencabut dukungannya.(ari)

Saling Tuding, Dewan Ogah Kembalikan Uang Reses

MEDAN-Bocornya dana reses anggota DPRD Sumut Tahun 2010, berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terus menuai kecaman dari banyak pihak. Bahkan, saling tuding pun tejadi.
Wakil Ketua DPRD Sumut Sigit Prmaono Asri yang dikonfirmasi Sumut Pos saat memasuki gedung DPRD Sumut, seusai salat Jumat mengatakan, persoalan ini yang seharusnya menjelaskan adalah Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumut.
“Itu Sekwan yang jawab. Tanya dia mengenai persoalan ini,” jawabnya.

Sementara itu, anggota DPRD Sumut lainnya, Marasal Hutasoit mengatakan, munculnya persoalan ini tidak terlepas dari ketidakprofesionalan staf-staf di Sekretariat Dewan. “Ini karena staf-staf di dewan yang tidak teliti. Sebenarnya, kami reses pun malah mengeluarkan uang pribadi, untuk tambahan uang reses itu Kalau sudah begini, artinya negara mengkorup anggota dewan. Reses ini pun sebuah kewajiban dari anggota dewan yang diatur undang-undang,” terangnya.

Dikatakannya, kalau memang munculnya persoalan ini, semestinya juga sudah muncul dari dulu pada masa anggota dewan terdahulu. “Kalau memang begini, bagaimana yang anggota dewan yang dulu. Makanya sekarang, anggota dewan yang melakukan reses, harus membuat laporannya sendiri. Dan ini mulai diterapkan,” bebernya lagi.

Kemudian, Marasal juga menyangkal bila ada kerugian negara pada persoalan dana reses tersebut. “Misalnya saya ke Asahan. Ada acara potong babi. Staf DPRD Sumut itu kadang-kadang, cari kwitansi susah. Jadi baru dicarilah rumah makan. Persoalan ini, tidak ada kerugian negara. Karena kita pergi (reses, Red). Malah uang pribadi kita keluar,” bebernya.

Dalam kaitannya dengan hal ini, Pansus Akuntabilitas telah berupaya mengklarifikasi ke BPK. Namun, upaya klarifikasi itu tidak digubris BPK. “Sudah diklarifikasi, tapi BPK tetap bersikukuh dengan keputusan dan laporan itu. Coba mereka melakukan reses?” tambahnya.

Sementara itu, anggota Fraksi PDI P DPRD Sumut Alamsyah Hamdani mengemukakan, secara pribadi dirinya tidak akan mengembalikan uang reses yang diterimanya sebesar Rp25 juta.
“Saya tidak akan mengembalikan uang itu. Terserah mau BPK atau KPK yang memeriksa. Malah kita reses mengeluarkan biaya pribadi selain biaya reses dari DPRD tersebut,” cetusnya.

Sedangkan itu, pengamat anggaran Sumatera Utara, Elfenda Ananda kepada Sumut Pos menegaskan, persoalan ini sudah seharusnya diajukan ke persoalan hukum. Karena secara otomatis, citra anggota DPRD Sumut akan semakin buruk. Meskipun, masyarakat ‘ragu’ pada penegakan hukum di Sumut.

“Ini persoalan yang harus diajukan ke ranah hukum. Meskipun tidak sampai ke KPK, tetap harus dilaporkan ke penegak hukum lainnya seperti Kejatisu dan Poldasu. Meskipun kita pada prinsipnya ragu pada upaya penegakan hukum di Sumut,” ulasnya.

Ditambahkannya, upaya klarifikasi yang dilakukan anggota dewan melalui Pansus Akuntabilitas, sebenarnya bukan lah langkah yang tepat. Karena, masalah ini bukan lagi mencari-cari aman, melainkan sudah semestinya mencari pembuktian. Karena menurutnya, munculnya persoalan ini juga ada kesan anggaran untuk reses anggota dewan diduga dilebih-lebih kan.

“Bukan persoalan klarifikasi, tapi sekarang yang dibutuhkan adalah pembuktian. Letak persoalan adalah tidak hanya di anggota dewannya saja, tapi juga menjadi tanggungjawab Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Sumut, selaku pihak yang menghandle atau mengatur jadwal reses itu,” tegasnya.

Sikap dari eksekutif, terutama Plt Gubsu seharusnya, anjur Elfenda, benar-benar menelaah persoalan ini. Karena persoalan ini, memiliki kemungkinan tidak hanya terjadi di Tahun 2010 lalu, tapi juga di tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana pula dengan anggota dewan yang tidak mengikuti reses, namun tetap mengambil “jatah” reses?

Mengenai hal itu, Elfenda menyatakan, hal ini adalah persoalan keuangan daerah, yang mau tidak mau harus dibuka ke khalayak. Dalam arti kata, perlu transparansi dan pembuktian.
“Ini masalah keuangan yang memiliki kaitannya bai kepentingan rakyat dan pemerintahan. Perlu ada perhatian, dalam proses transparansi,” tuturnya.

Menanggapi kisruh itu, Sekwan DPRD Sumut, Randiman Tarigan, tak mau berkometar lebih jauh. Sikap Randiman ini wajar, pasalnya persoalan itu terjadi saat dia belum menjabat Sekwan, tapi dijabat oleh Ridwan Bustan.(ari)

Calhaj Dibekali Oralit

Antisipasi Cuaca Ekstrim

MEDAN-Cuaca ekstrim di tanah suci menjadi tantangan tersendiri bagi jamaah calon haji (Calhaj) asal Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Untuk membantu calhaj asal Sumut mengantisipasi kondisi yang tidak dinginkan, Panitia PenyelenggaranIbadah Haji (PPIH) Sumut mensuplai calhaj dengan obat-obatan termasuk oralit Pejabat PPIH Bidang Kesehatan, Syahril Aritonang, menjelaskan kalau cuaca di Makkah sangat berbeda dengan cuaca di Indonesia, karena itu, jamaah calhaj harus memperhatikan banyak hal untuk tetap bisa menjaga kesehatan tubuh dalam rangka menunaikan ibadah haji. “Ditekankan agar jamaah calhaj selalu menjaga kesehatan secara optimal. Meski tak haus, disarankan minum air satu gelas (300 cc) tiap satu jam. Ini untuk mencegah kekurangan cairan (dehidrasi). Total air minum yang harus dikonsumsi lebih kurang 5-6 liter per hari,” papar Syahril.

Menurut Syahril, agar tubuh tak lemah, jamaah calhaj juga harus makan teratur. “Ketika berada di Mekkah selama 21 hari, jamaah calhaj harus menanggung sendiri makanan yang dibutuhkan. Mengkonsumsi banyak sayuran dan buah yang banyak mengandung air juga sangat disarankan,” jelasnya lagi, seraya menambahkan untuk menjaga ketahanan tubuh, jamaah calhaj dianjurkan minum susu setiap hari.

Sementara itu, Kabag Humas PPIH Sumut Sazli Nasution mengatakan, tahun ini jamaah calhaj juga dibekali masker sebanyak dua lembar. “Ini disarankan, karena kontak fisik yang akan terjadi dan kondisi jamaah calhaj lain yang barangkali flu bisa terlindungi oleh adanya masker pelindung. Dua lembar masker yang disediakan panitia diharapkan jangan disimpan melainkan dimanfaatkian kegunaannya semaksimal mungkin,” harapnya.

Sazli memaparkan, masker tersebut bisa dibasahi untuk memberikan rasa segar yang juga menghambat laju debu di sekitar Saudi Arabia. “Kita (Panitia, Red) telah memberikan masker yang terbuat dari kain berkualitas yakni setelah digunakan masker bisa dicuci kembali dan dikeringkan serta dikenakan lagi,” tuturnya. (saz)

Gatot: Rp469 M, Besar Kali Itu!

Anggaran Pilgubsu 2013 Sedot 10 Persen APBD

MEDAN- Anggaran untuk Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) Tahun 2013 mendatang, diperkirakan mencapai Rp496 miliar.

Jumlah sebesar itu diketahui, ketika Plt Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho menerima audiensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut sehubungan dengan persiapan penyelenggaraan Pilgubsu 2013 di Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro, Medan, Jumat (7/10).

Irham Buana Nasution selaku Ketua KPU Sumut pada kesempatan itu, menyerahkan draf rancangan anggaran Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2013 mendatang yang mencapai Rp496 miliar Menerima draf dengan nominal anggaran tersebut, membuat Gatot terkejut.

“Besar kali itu Rp496 miliar. Sekitar 10 persen dari APBD Sumut yang sekitar Rp4 triliun lebih,” kata Gatot kepada tim KPU Sumut saat audiensi tersebut.

Melihat usulan itu, Gatot kemudian meminta agar draf anggaran tersebut dikaji kembali bersama tim anggaran dari Pemprov Sumut. Akan lebih baik menurutnya jika dilakukan efisiensi dalam beberapa anggaran yang telah diajukan.
Menurut logikanya, anggaran tersebut terlalu besar jika bisa membengkak 100 persen lebih besar dari anggaran Pilgubsu 2008 lalu. Karena itu perlu ada evaluasi kembali. Namun ditegaskannya bahwa Pemprov Sumut sudah berencana menampung anggaran penyelenggaraan Pilgubsu tersebut dalam RAPBD 2012 yang akan dibahas dalam waktu dekat.

Ketua KPU Sumut Irham Buana Nasution mengatakan, pembahasan anggaran Pilgubsu 2013 mendatang diharapkan dipimpin langsung oleh Gubernur Sumut dengan mengundang stakeholder lain seperti Kejaksaan, Kepolisian dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Agar efisiensi anggaran yang diinginkan dapat diketahui secara transparan oleh semua pihak. Sehingga tidak menimbulkan permasalahan hukum di belakan hari.

“Diharapkan nantinya dipimpin langsung gubernur seperti persiapan Pilgubsu sebelumnya. Dengan mengundang stakeholder lain agar duduk sama dan mengetahui secara persis dan tidak lagi lepas tangan jika terjadi sesuatu,” terang Irham.

Irham mengakui pertambahan anggaran Pilgubsu meningkat lebih 100 persen dari sebelumnya yaitu sekitar Rp224 miliar. Persoalan besarnya usulan anggaran tersebut menurutnya sesuai dengan angka pertumbuhan pemilih yang saat ini mencapai 10 juta lebih dari sebelumnya sekitar 8 juta pemilih. Sehingga mempengaruhi pada biaya pengadaan seperti surat suara.

Pengaruh paling signifikan terjadi karena pemekaran di sejumlah kabupaten/kota yang mengakibatkan bertambahnya jumlah kecamatan serta desa/kelurahan. Sehingga bertambah pula jumlah penyelenggara pilkada ditingkat kecamatan, desa dan tempat pemungutan suara (TPS).

Berdasarkan data dari KPU kabupaten/kota yang baru saja menyelenggarakan Pilkada serta data dari penyelenggaraan Pemilu 2009 lalu, jumlah kecamatan di Sumut sudah mencapai 606 dan sebelumnya pada 2008 hanya 385 kecamatan. Lalu pemekaran desa saat ini menjadi 6.338 dari 5.752 desa sebelumnya.

Ditambah lagi honor penyelenggara yang harus disesuaikan dengan Pemilu 2009 lalu yang setiap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mendapatkan Rp1 juta perbulannya. Sementara pada Pilgubsu 2008 lalu hanya Rp400 ribu.

“Jadi sebenarnya pembengkakan biaya itu hampir separuhnya ada di penyelenggara di tingkat PPK/PPS,” ujarnya.
Untuk itu, Pemprov Sumut perlu segera mengetahui kondisi besarnya anggaran yang akan disediakan dalam penyelenggaraan Pilgubsu 2013. Agar dapat dianggarkan dalam dua tahun anggaran murni di APBD 2012 dan 2013.

Bahkan bila perlu dicadangkan di anggaran PAPBD 2011 agar tidak terlalu mengganggu anggaran belanja langsung.
Selain itu, KPU Sumut juga berharap program e-KTP yang saat ini sedang diterapkan di sejumlah kabupaten/kota dapat selesai sesuai dengan waktunya. Agar dapat digunakan dalam Pilgubsu mendatang.

Sehingga dapat meringankan beban anggaran dengan tidak lagi mencetak kartu pemilih. Sebab dengan e-KTP otomatis bisa digunakan sebagai bukti untuk menggunakan hak suara. Dengan demikian, KPU pun tidak perlu menganggarkan pemutakhiran data pemilih lagi.(ari)