25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14631

Kim Kardashian Dijuluki Nyonya Car-dashian

KEHIDUPAN glamor tidak bisa dipisahkan dari sosialita Kim Kardashian. Istri pebasket NBA Kris Humphries ini kembali menambah koleksi mo­bil mewahnya yaitu Ferrari 458 berwarna putih.
Bekas model Majalah Playboy ini memang senang mengoleksi mobil-mobil mewah atau supercar. Tidak heran, dia dijuluki ‘Nyonya Car-dashian’. Kabarnya, ia  merogohkan kocek sebesar Rp2,4 miliar untuk membeli satu unit mobil ‘Kuda Jingrak’.

Sebelumnya, ia sudah memiliki lima mobil mewah diantaranya, Range Rover HSE 2010, Ferrari F340, dan si hitam Bentley Continental GTC. Koleksi tersebut, belum termasuk punya sang suami.

Tak hanya hobi mengoleksi, Kardashian ternyata juga ‘gila’ dalam hal memodifikasi mobil-mobil mewahnya. Untuk Range Rover,’dia mempercayakan rumah modifikator Platinum Motorsport untuk memodifikasi velg dan ban Agetro 24 inci serta grill depan berwarna hitam. Sementara, Ferrari F340-nya dimodifikasi dengan velg dan ban iForged 20 dan 22 inci, plus warna krom di pinggirnya. Mobil ketiganya, Bentley Continental GTC, juga dimodifikasi di rumah modifikator favoritnya Platinum Motorsport. (net/jpnn)

Hayden Gantikan The Doctor

BOLOGNA – Valentino Rossi mengalami cedera ringan, menyusul insidennya yang terjatuh pada MotoGP Jepang, pekan kemarin. Praktis, ini membuat Ducati terpaksa menggantikan Rossi dengan Nicky Hayden, yang akan menjajal motor GP12, kemarin.

Seperti diberitakan sebelumnya, Rossi terpental dari motornya ketika balapan MotoGP Jepang baru saja berlangsung pada lap pertama. Hal itu membuat pembalap Ducati tidak bisa melanjutkan lomba.

Menurut penuturan tim Ducati, sebagaimana dilansir dari Eurosport, Kamis (6/12), Rossi mengalami sedikit luka ringan pada bagian jari akibat insiden itu. Oleh sebab itu, pabrikan asal Italia tersebut memutuskan untuk menggantikannya dengan Hayden.

Ini tentu menjadi berkah buat Hayden. Sementara itu, jurubicara tim Ducati menambahkan, pembalap yang akrab disapa The Doctor itu, dipastikan bisa tampil ketika MotoGP Australia berlangsung pada 16 Oktober mendatang.

Hingga seri ke-15 ajang balap MotoGP, Rossi tercatat belum pernah sekalipun meraih kemenangan. Saat ini, mantan pembalap Yamaha itu nangkring di peringkat kelima klasemen MotoGP dengan torehan 139 poin. Sedangkan Hayden  meraih 129 poin. (net/jpnn)

Siapkan Selebrasi Juara Dunia

SUZUKA- Sebastian Vettel dipastikan mengunci gelar untuk menjadi juara dunia F1 musim ini. Kendati begitu pembalap Red Bull ini tidak mau lengah dalam balapan yang berlangsung di GP Jepang Sirkuit Suzuka, Minggu (9/10).
“Saya merasa memiliki kapasitas untuk mencetak poin yang saya butuhkan, tetapi saya akan tetap melakukan itu,” kata Vettel dikutip Crash, Kamis (6/10).

Benar, di GP Jepang musim ini pembalap belia asal Jerman itu akan memastikan diri meraih gelar juara dunia bila berhasil naik podium pertama. Jangankan podium pertama, Vettel akan kembali mempertahankan gelarnya musim lalu bila dirinya bisa mengakhiri balapan di peringkat sepuluh. Artinya selebrasi (perayaan) untuk menjadi juarai dunia musim ini sudah dipersiapkan panitia.

Vettel hanya butuh satu poin untuk mengamankan gelar juara dunia. Fantastis bukan? Kendati tanpa tekanan dan berada dalam situasi yang diuntungkan dalam balapan di Suzuka nanti, Vettel tetap merendah. “Secara statistik, peluang berada di pihak kami. Tetapi secara umum, di olahraga banyak sekali cerita yang tertulis, dan salah satunya (untuk menjadi juara dunia) masih harus tetap menunggu hingga (musim) itu ditutup dulu,” tuturnya.

Vettel menyatakan telah menyiapkan diri sebaik mungkin jelang balapan di Jepang nanti tanpa mengesampingkan para kompetitornya yang tengah berjuang keras untuk merebut peringkat kedua dalam kejuaraan dunia musim ini. “Jelas, dengan balapan yang kami miliki sejauh ini, seharusnya bukan menjadi masalah besar buat kami, tetapi itu akan berakhir ketika semuanya berakhir dan bukan sebelumnya,” imbuhnya.

Lantas apa faktor utama yang membuatnya berhasil meraih juara dunia untuk kedua kalinya? “Tim ini telah melakukan pekerjaan besar dan saya merasa sangat nyaman baik di dalam tim dan mobil. Semua tampaknya telah bekerja dan kami berada di puncak performa kami. Setiap orang bisa begitu bergantung pada orang lainnya dan bersama-sama kami menuju ke arah yang sama,” akunya.

“Saya pikir itu sangat menyenangkan saat ini. Mobil jelas sangat fantastis dan sebagian besar kami memiliki waktu yang baik pada Minggu petang atau Minggu siang,” pungkas Vettel.

Bagi pembalap lain ternyata masih menyimpan antusiasme. Driver asal Brasil milik Ferrari, Felipe Massa tetap berkeyakinan peluangnya belum tertutup untuk menjadi juara dunia. Massa berharap banyak timnya bisa mengemas poin lebih banyak dalam balapan yang berlangsung di Suzuka nanti.

Setidaknya, poin yang mereka dapatkan nanti bisa membantu The Prancing Horse (sebutan Ferrari) untuk tetap bersaing dengan para kompetitornya di papan atas klasemen konstruktor.

“Adapun peluang Ferrari, kami masih harus menunggu dan melihat di mana kami telah menyelesaikan balapan, karena di musim ini terkadang kami menjadi kuat di trek di mana kami tidak begitu berharap bisa tampil kompetitif, tapi terkadang yang terjadi sebaliknya,” tulis Massa dalam blog resminya dikutip Planet F1.

Massa menyatakan timnya akan memulai kerja keras untuk mendapatkan hasil kompetitif dalam balapan di Suzuka nanti yang dimulai saat mereka mengikuti sesi latihan bebas pada Jumat (7/10) nanti. “Pada akhir latihan bebas Jumat nanti, kami harus memulai untuk mendapatkan ide untuk performa kami di Jepang. Saya berharap kami mampu berjuang untuk meraih tempat teratas. Bahkan, jika di musim ini, tidak banyak perubahan yang datang dengan barbagai cara untuk meng-upgrade mobil dalam hal aerodinamika dan perkembangan lainnya,” Massa menyambung.

Terkait lay-out Suzuka dengan karakteristik khasnya, Massa tidak menyangsikan banyak pembalap yang merasa frustasi untuk menaklukkan sirkuit legendaris di Jepang tersebut. Tapi Massa melihat, musim ini nampaknya tidak demikian. “Sementara, semua pembalap di Suzuka sering mengalami frustasi untuk balapan di sana, seperti sangat sulit menyalip di sana. Tapi tahun ini dengan DRS, KERS dan pengaruh ban Pirelli, saya berharap situasi ini bisa berubah dan saya percaya dengan rencana, bisa memiliki dua zona DRS yang akan menjadi bantuan besar,” tuntas Massa. (net/jpnn)

Khan Tarung di Amerika Lagi

LONDON – Tanah Amerika Serikat (AS) tak lagi menakutkan bagi petinju Inggris Amir Khan. Setelah sukses meraih tambahan sabuk juara di kelas welter ringan, dia segera menjalani pertarungan di AS. Petinju berdarah Pakistan itu akan meladeni tantangan petinju AS Lamont Peterson dalan duel wajib yang dilangsungkan di Washington, 10 Desember.
Pengumuman tersebut menjadi akhir penantian bagi Khan yang ingin segera menambah koleksi kemenangannya di Amerika. Saat ini, Khan menyandang sabuk juara kelas welter ringan versi dua badan tinju dunia, WBA dan IBF. Gelar terakhir didapatnya setelah menang KO (knockout) atas Zab Judah, di Las Vegas, Juli lalu.

“Saya sudah bersiap untuk kembali ke Amerika, menghadapi tantangan berharga dari petinju tangguh seperti Lamont Peterson. Saya selalu ingin aktif dan saya akan membuktikannya pada 10 Desember,” ungkap Khan sebagaimana dikutip AFP.

Pertarungan melawan Peterson diperkirakan  bakal menjadi duel terakhir Khan di kelas welter ringan. Sebelumnya, dia sudah mengutarakan bakal naik kelas ke kelas welter tahun depan. Dengan berada di kelas welter, dia akan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk menantang petinju-petinju besar di kelas itu, terutama Floyd Mayweather Jr dan juara dunia Manny Pacquiao.

Namun, dia tak mau meninggalkan kelas yang sudah memberinya dua gelar juara dunia itu dengan kesan seadanya. Dia menginginkan kemenangan yang meyakinkan, setidaknya menambah jumlah kemenangan KO dalam rekornya yang kini sudah mencapai 26 kemenangan dari 27n kali naik ring.

“Saya tahu Lamont adalah seorang penantang yang kuat, tapi itu tak masalah. Saya seperti akan bertarung di halaman belakangnya, di kandangnya sendiri, tapi saya datang sebagai seorang juara dan akan meninggalkan ring sebagai juara,” sesumbar Khan. (ady/jpnn)

Dorong Pembangunan Telekomunikasi Data di Sumatera Utara

Komunitas Sepeda ‘XL da Bikes’ Jelajahi Samosir

Menandai sebuah rasa syukur bisa dilakukan dengan cara apa saja. Bisa dengan melepas kegembiraan bersama, melepas penat sesaat hingga berbagi dengan masyarakat. Ini  adalah cara unik mengungkap syukur sekaligus bergembira yang dilakukan komunitas sepeda XL da Bikes dalam menyambut Hari Ulang Tahun XL ke-15.

Dalam merayakan Hari Ulang Tahun XL ke-15 kali ini, 40 anggota komunitas XL da Bikes yang tergabung dari rekanan, karyawan kantor Pusat XL di Jakarta dan Medan, mengadakan Tour Samosir. Berkumpul Pada Jumat (30/9) lalu, mereka berpetualang di Pulau Samosir selama 2 hari.

Mengambil start pada hari pertama di Tomok, Samosir di kawasan Danau Toba, XL da Bikes Community memulai perjalanan sepanjang 76 km. “Kegiatan ini merupakan perwujudan rasa syukur komunitas XL da Bikes menyambut HUT XL ke-15 yang jatuh pada 8 Oktober  kemarin,  sekaligus menandai perjalanan panjang XL di Sumatera Utara yang telah membangun jaringan infrastruktur telekomunikasi di wilayah ini,” ujar Agus Simorangkir, Vice President West Region PT XL Axiata Tbk.

Dalam kesempatan  Tour de Samosir ini, XL da Bikes juga mengunjungi sekolah Santo Mikhael, yang berlokasi di Pangururan. Kunjungan ini adalah bagian dari program Corporate Social Responsibility dengan memberi bantuanperangkat komputer dan komunikasi data, penyediaan Telepon Umum Gratis (TUG), pemasangan papan nama kelas, papan majalah dinding. “Ini merupakan komitmen XL terhadap dunia Pendidikan,” terang Agus Simorangkir.

Sedangkan Frenky Tobing, GM Network Northern Sumatera mengatakan, Sumut merupakan kawasan yang sangat menarik dan indah. “Mengelilingi danau Toba dengan bersepeda melalui Tomok hingga Pangururan, adalah perjalanan yang sangat eksotis. Pemandangan indah bukit, lereng dan pantai pasir danau membuat perjalanan bersepada begitu menyenangkan,” kata  Pimpinan XL da Bikes ini.

Sedangkan Irawan Delfi, GM Network Tower Business Unit Perjalanan mengatakan,  mereka tetap bersemangat meski melintasi jalan berliku, menanjak, menurun. “Capek luar biasa, tapi kami sangat menikmati perjalanan ini. Luar biasa pemandangannya. Kami masih sanggup meneruskan perjalanan hari kedua, sejauh 40 km lagi,” beber Irawan.
XL da Bikes, bukan hanya komunitas olahraga yang menyehatkan dan menggembirakan, namun menjadi jendela yang membuka informasi dan komunikasi ke seluruh masyarakat di luar Sumatera Utara.  (*)

600 Ribu Komuter Disoal

Buntut dari Ketidaksetujuan Pemprov Sumut Tentang Perluasan Kota Medan

MEDAN-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tidak menyetujui adanya perluasan wilayah administratif untuk Kota Medan. Kenyataan ini ternyata tak membuat Kota Medan diam. Dewan Kota  pun mempertanyakan soal 600 ribu komuter (masyarakat yang pergi ke suatu kota untuk bekerja dan kembali ke kota tempat tinggalnya setiap hari) di Kota Medan.

“Perluasan wilayah di beberapa titik ini memang mendesak, mengingat jumlah komuter di Medan juga sangat banyak. Per harinya, ada sekitar 600 ribu komuter yang ada di Medan, dari jumlah penduduk Medan 2,1 juta setiap hari bisa bertambah menjadi  2,7 juta,” kata Anggota Dewan Kota Medan Bidang Pembangunan, Budi D Sinulingga, Kamis (6/10).
Dijelaskan Budi, dengan banyaknya jumlah komuter di Medan tentunya beban kota Medan juga semakinn tinggi.

Termasuk seperti beban kemacetan lalu lintas, jumlah sampah yang dihasilkan per hari dan sebagainya. “Untuk itulah memang perluasan Medan ini menjadi penting. Selain untuk meringankan beban Kota Medan juga untuk membantu memaksimalkan pelayanan administrasi bagi masyarakat yang tepat bersebelahan dengan kota Medan,” jelas Budi.

Selama ini, lanjut Budi, banyak masyarakat Deli Serdang yang bersebelahan dengan Kota Medan, sulit melakukan akses pelayanan administrasi seperti KTP, KK dan sebagainya. Sebab, untuk mengurus administrasi kewarganegaraannya itu, mereka terpaksa harus menempuh jarak yang lebih jauh. Padahal, kantor kecamatan yang ada di Kota Medan sangat dekat dengan domisilinya. “Ini yang sering terjadi, makanya perluasan ini juga berguna untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat yang bersebelahan dengan Kota Medan,” terangnya.

Menurutnya, konsep perluasan kota Medan ini, bukanlah konsep perluasan wilayah konvensional. Sebab, perluasan yang akan dilakukan juga akan melihat beberapa titik wilayah yang selama ini sangat bersebelahan dan menjorok ke Kota Medan. “Kita juga akan melihat titik mana yang akan diambil, tentunya daerah serta kantong-kantong yang langsung bersebelahan dengan Medan,” cetusnya.

Sejatinya, menurut Budi, perluasan Kota Medan tidak mengganggu konsep Mebidangro (Medan Binjai Deli Serdang dan Karo) yang juga aturannya sudah ada yakni Perpres No 62 tahun 2011 tentang rencana tata ruang Mebidangro. “Kita hanya meluaskan ke beberapa titik saja yang memang urgen dan sangat bersebelahan dengan Kota Medan sehingga dapat lebih memudahkan pelayanan,” sebutnya.

Begitupun, kata Budi, pihaknya tetap akan mengkaji dan meneliti titik mana saja yang menjorok ke Medan yang akan lebih baik jika secara administratif masuk ke Kota Medan. “Tim nantinya tentu akan mengkaji serta meneliti titik mana saja yang akan diluaskan. Kita akan melihat batas-batasnya melalui peta. Tentunya kita juga akan mempertimbahkannya dengan pihak lain termasuk masyarakat,” sebutnya.

Sebelumnya, Wali Kota Medan, Rahudman Harahap sudah menyatakan akan membentuk tim untuk membahas perluasan Kota Medan. Tim ini nantinya yang akan mengkaji solusi untuk mengatasi beban Kota Medan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Syaiful Bahri akan memimpin Tim Perluasan Kota Medan yang dicetuskan Wali Kota Medan Rahudman Harahap beberapa waktu lalu.

Tim sendiri nantinya bertugas melakukan pengumpulan data dan penentuan upaya apa saja agar wilayah Kabupaten Deli Serdang yang menjorok ke Medan dapat menjadi wilayah baru Kota Medan. “Medan tidak pernah mendapatkan apa-apa dari masyarakat Deli Serdang termasuk pemasukan pajak. Sementara bebannya selama ini kita tanggung,” sebut Syaiful.

Beberapa kawasan perluasan yang dibidik Pemko Medan yakni seperti kawasan Pancing, kawasan Mandala, kawasan Marelan hingga kawasan Deli Tua yang tentunya berbatasan dengan wilayah Medan. Untuk mempersiapkan perluasan wilayah ini, Pemerintah Kota (Pemko) Medan juga sedang mempersiapkan peta digital yang merupakan peta dasar tunggal yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk melihat batas wilayah administratif kota Medan secara akurat.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan ini mengatakan mengenai perluasan Kota Medan itu tidak hanya peran serta dari Pemko Medan sendiri namun harus ada kemauan dari Pemprovsu dan Pemerintah Pusat. Namun, rencana ini langsung ditolak Pemprovsu. Kepala Bappeda Sumut, Riadil Akhir Lubis menyebutkan perluasan wilayah administratif Kota Medan bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi beban Kota Medan. “Membangun konektivitas Mebidang dan meningkatkan fungsi wilayah inilah yang harus dilakukan, bukan memperluas wilayah administratif, sebab itu bukan solusi untuk mengatasi beban yang selama ini ditanggung Kota Medan,” kata Riadil.

Disebutkannya, munculnya beban masyarakat Deli Serdang di Medan ini merupakan satu dampak dari mobilisasi penduduk. “Medan membutuhkan SDM, dan realitanya banyak SDM dari Deli Serdang. Seharusnya aktivitas apapun antara Medan dan Deli Serdang itu harus saling mendukung,” papar Riadil. (adl)

Trik Fly Over Simpang Pos

MEDAN-Pembangunan fisik Fly Over (jembatan layang) Simpang Pos tidak akan terealisasi tanpa kucuran dana dari Pemerintah Pusat. Karena itulah, Pemko Medan mencari trik atau cara agar dana itu cepat turun. Sementara, pembebasan tanah masih menjadi batu sandungan.

Maka, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Tim Pembebasan Lahan memilih langkah meratakan tanah yang telah dibebaskan. “Pemerataan lahan yang dilakukan PPK dan Tim Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Pos agar Pemerintah Pusat cepat menurunkan dana untuk persiapan pembangunan. Jadi biar dilihat mereka (Pemerintah Pusat, Red), Pemko Medan sudah bekerja,” ungkap Kepala Satker Metropolitan Balai Jalan dan Jembatan Wilayah Sumut Kementerian PU Pusat, Mulatua Sinaga, Kamis (6/10).

Dikatakannya, lahan milik warga yang sudah diganti rugi, sudah mulai dibongkar sendiri oleh pemiliknya. “Jadi, lahan yang sudah nampak akan segera diratakan dengan berkordinasi bersama Tim Pembebasan Lahan dan dinas terkait. Minggu depan sudah kelihatan lahan yang diratakan, agar pembangunan fisik ke depan tidak terganggu,” ucapnya.
Sedangkan untuk jalur lalu lintas selama melakukan pemerataan agar tidak menggangu para pengguna jalan, Pemko Medan akan menurunkan petugas dari Dinas Perhubungan. “Untuk perubahan jalur lalu lintas belum bisa dilakukan, sebelum pembangunan,” katanya.

Ketua Tim Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Pos Thomas Sinuhaji menambahkan, proyek pembangunan jembatan layang ini membutuhkan 130 persil lahan warga. Dari 130 persil itu, sebanyak 98 persil sudah dibebaskan atau diberi ganti rugi. “Yang belum diganti rugi tinggal 32 persil lagi. Kendalanya, ahli waris tidak menerima nilai ganti rugi yang diberikan. Di samping itu ada beberapa warga yang surat tanahnya masih diagunkan ke bank,” ungkapnya.

Dari 98 persil lahan itu, lanjut Thomas, sebagian besar pemilik lahan telah membongkar sendiri bangunan rumahnya. Untuk itu, sambil menunggu proses ganti rugi 32 persil lahan lagi, Thomas berharap pembangunan proyek jembatan fly over bisa dimulai dengan membangun parit di atas lahan yang sudah diganti rugi tersebut. “Kalau pembangunan fly over menunggu sampai pembebasan tanah selesai, sampai kapan bisa dimulai. Untuk itu saya mengusulkan agar lahan yang sudah diganti rugi bisa diratakan dan dibuat parit,” sarannya.

Ketua Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangungsong sangat mendukung pembangunan Fly Over Simpang Pos pada awal tahun 2012. “Pemko Medan harus konkret untuk melaksanakan pembangunan itu,” cetusnya.
Untuk warga, Parlaungan, berharap agar memberikan dukungan pada Pemko Medan. “Ini untuk kepentingan umum. Jadi, ke depan untuk pembangunan fly over jangan di Simpang Pos dan Simpang Amplas saja. Tetapi, harus juga dilakukan di titik-titik yang rawan denga kemacetan seperti di Pinang Baris,” bebernya. (adl)

Komisi B Bersikukuh Kadisdik Dicopot

MEDAN-Komis B DPRD Kota Medan tetap bertahan dengan rekomendasi pencopotan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Hasan Basri. Setidaknya, Pembahasan Panitia Khusus (Pansus) Penerimaan Siswa Baru (PSB) Tahun 2011 dan rekomendasi pencopotan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan di tingkat pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan sudah dilakukan.

“Pembahasan di tingkat pimpinan DPRD Medan sudah dilakukan. Jadi, tinggal menunggu jadwal dari Banmus sajan
untuk segera diajukan sidang paripurna,” kata Ketua DPRD Medan, Amiruddin, Kamis (6/10).

Menurutnya, rencana untuk mengulang PSB di beberapa SMA N Medan yang melakukan penyelewengan kelas sisipan dengan menambah lokal. DPRD Medan mengusulkan untuk dikembalikan ke wali kota Medan untuk menindaklanjutinya dengan melakukan pemeriksaan.

“Kalau diulang PSB tidak mungkin. Kita (DPRD Medan) kembalikan ke wali kota Medan untuk menindaklanjutinya melalui inspektorat yang akan melakukan pemeriksaan terhadap sekolah tersebut. Selain itu, juga berfungsi sebagai pengawasan terhadap kebijakan yang harus dilaporakan bila ada temuan,” ucapnya.

Menurutnya, bila memang terbukti hasil temuan tersebut. Pemko Medan akan melakukan pemeriksaan secara internal karena wali kota Medan yang mempunyai hak. “Pemeriksaan secara internal terhadap temuan itu adalah hak wali kota Medan yang melakukan pengawasan terhadap kebijakannya,” ucapnya.

Ketua Komisi B DPRD Medan, Roma P Simare-mare menambahkan kalau pihaknya sudah melakukan rekomendasi untuk mencopot jabatan Kadisdik Medan, Hasan Basri yang sudah melanggar petunjuk tekhnis (Jukhnis) yang sudah ditetapkan oleh Pemko Medan. “Untuk Pansus pembahasannya langsung ke fraksi saja. Kalau kita (Komisi B) hanya mengajukan rekomendasi untuk mencopot Kadisidik Medan,” bebernya. (adl)

Pekan Depan, Burhanuddin Sitepu di-SP 2

MEDAN-Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Medan berjanji akan langsung memberikan Surat Peringatan (SP) 2 kepada Sekretaris Komisi A DPRD Medan, Burhanuddin Sitepu. Namun, SP ini baru diberikan pada pekan depan.
“Memang belum kita sampaikan pada bersangkutan (Burhanuddin, Red). Masih ada beberapa hal yang belum diselesaikan. Tidak ada masalah, hanya kelengkapan referensi surat dan landasan penjatuhan sanksi saja. Isi redaksi surat tersebut juga belum kita buat,” kata Plt Sekretaris DPC Demokrat Kota Medan Bangun Tampubolon, Kamis (6/10).
Burhanuddin ini terkait sudah resmi dinyatakan bersalah telah melakukan penghinaan berupa makian pada Ketua DPRD Medan H Amiruddin saat rapat Badan Anggaran (Banggar) Kota Medan beberapa waktu lalu. Surat sanksi tersebut tidak serta merta hanya berisikan kesalahan yang sudah dilakukan kader Demokrat. Namun, referensi berupa apa saja yang dilanggar juga harus disertakan dalam redaksi surat itu.

“Kan tidak semudah itu saja kita berikan. karena harus ada bahasa dan isi surat yang  benar-benar tepat disampaikan pada bersangkutan.

Isi suratnya sendiri akan disampaikan berupa kesalahan yang dilakukan Burhanuddin karena melakukan penghinaan pada Ketua DPRD Medan yang juga kader Demokrat,” bebernya.

Selain itu, lanjut Bangun, dia meminta pada Fraksi Demokrat DPRD Medan untuk memberikan laporan mengenai permasalahan Burhanuddin tersebut secara konkret dan lengkap. Sebab, dari laporan Fraksi Demokrat DPRD Medan sebelumnya, banyak hal redaksi dalam surat yang tidak lengkap.

“Laporan dari Fraksi Demokrat pun masih kita tunggu. Karena kemarin fraksi memberikan laporan tidak lengkap. Fraksi hanya melaporkan adanya penghinaan berupa makian kata-kata kotor pada Ketua DPRD Medan H Amiruddin namun tidak menyebutkan siapa nama yang melakukan penghinaan tersebut. Itu saja, kita masih menunggu dulu dari Fraksi Demokrat, jika itu sudah lengkap maka akan langsung dimasukan dalam surat sanksi ke Burhanuddin Sitepu,” ungkapnya.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Medan Herri Zulkarnain enggan memberikan komentar mengenai masalah itu. Saat dikonfirmasi wartawan koran ini melalui telepon seluler dan pesan singkat, Herri enggan memberikan jawaban. Herri sendiri dikabarkan sedang berada di Jakarta dalam rangka Kunjungan Kerja DPRD Medan.

Sementara Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Medan sudah memproses laporan Ketua DPRD Medan, Amiruddin terhadap Burhanuddin Sitepu. Kesepakatan yang diberikan BKD kepada pelapor dan terlapor agar menyelesaikannya secara kekeluargaan dikarenakan satu bendera. “Laporan Ketua DPRD Medan sudah masuk dan sedang kita proses. Tetapi, BKD juga mempunyai kesepakatan terhadap laporan tersebut untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan karena mereka satu keluarga, sama-sama dari Fraksi Demokrat Medan,” kata Ketua BKD DPRD Medan, Janlie yang masih berada di Jakarta dalam rangka kunjungan kerja, Kamis (6/10).

Dijelaskannya, proses yang dilakukan oleh BKD sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku untuk memberikan sanksi terhadap hasil keputusan. “Semuanya kembali ke Amiruddin karena dia (Amiruddin, Red) yang menetapkan. Untuk hasilnya dalam minggu ini akan keluar untuk dilanjutkan,” ucapnya.
Dikatakannya, BKD yang sifatnya netral dan tidak memihak kepada salah satu pihak siap menjembatani kepada kedua pihak yang berseteru untuk dicarikan solusi yang terbaik. (adl)

Dinsosnaker tak Tegas

Laporan ketenagakerjaan di Kota Medan masuk ke Komisi B DPRD Medan tanpa henti. Karena itu, diminta kepada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Medan harus lebih aktif untuk menyelesaikan berbagai permasalahann yang terkait dengan tenaga kerja serta dengan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang membandel. Berikut wawancara wartawan koran ini Adlansyah Nasution bersama Ketua Komisi B DPRD Medan, Roma P Simaremare terkait hal itu.

Seperti apa laporan yang terus masuk?
Terkait ketenagakerjaan di kota Medan, berbagai penyelesaian permasalahan seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan perusahaan yang tidak membayar kewajibannya kepada karyawan seringkali tidak tuntas. Contohnya masalah yang terjadi di PT United Rope. Perusahaan ini melakukan PHK secara sepihak kepada karyawannya, Suriani, dan hanya bersedia membayar pesangon Rp2,7 juta dari ketentuan yang seharusnya Rp59 juta sesuai dengan masa kerja Suriani yang sudah 17 tahun. Kasus-kasus seperti itu harus menjadi perhatian bagi Dinsosnaker.

Apakah kasus seperti ini sering dihadapi?
Persoalan ketenagakerjaan seperti itu, bukan baru kali ini dan sekali saja terjadi. Seringkali penyelesaian persoalan PHK dan pembayaran pesangon tidak tuntas. Dinsosnaker dinilai tidak tegas karena perusahaan tidak mengindahkan surat teguran yang disampaikan instansi tersebut.

Apakah ada teguran yang diberikan Dinsosnaker?
Memang ada surat teguran yang disampaikan oleh Dinsosnaker kepada perusahan yang membandel, tapi kadang tidak diindahkan perusahaan. Jadi sampai sejauh mana kinerja Dinsosnaker ini, tentu jadi pertanyaan bagi kita. Untuk itu, terhadap perusahaan-perusahaan yang membandel. Dinsosnaker harus lebih meningkatkan pengawasannya.

Apakah sebatas teguran saja?
Apabila perusahaan tidak mempedulikan teguran, tentu harus diberikan sanksi tegas. Dengan begitu, berbagai aturan terkait ketenagakerjaan di kota ini bisa diterapkan, berarti hak-hak karyawan yang bekerja di seluruh perusahaan terjamin. Tidak cukup hanya surat teguran saja, tetapi harus ada pengawasan lebih intens lagi kepada perusahaan-perusahaan tersebut.

Apakah Dinsosnaker selalu aktif untuk melakukan penindakan?
Dinsosnaker Medan mengaku selalu aktif melakukan penindakan langsung ke lapangan. Bahkan pihaknya membentuk tim untuk memonitor seluruh perusahaan yang ada di kota ini agar melaksanakan kewajibannya kepada tenaga kerja sesuai dengan aturan berlaku. Untuk masalah PHK, mereka menurunkan mediator. Sedangkan terkait masalah normatif, akan ada diturunkan tim pengawasan.(*)