25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14651

Deri-Firman Bersaing, Rahmad Kate Dominasi

MEDAN-Dua pembalap Yamaha Deri Irfandi dan Firman Ferera bersaing sengit pada seleksi Pra PON Sumatera Utara yang dirangkai dengan Satu Hari Biker Bersama Poldasu di Sirkuit Multifungsi IMI Sumut Jalan Pancing Medan, 1-2 Oktober 2011. Sementara itu, Rahmad Kate mendominasi Kejuaraan Dragbike Piala Kapoldasu.

Seleksi pembalap Pra PON Sumut tersebut diikuti 18 pembalap ternama di Sumatera Utara. Namun, Deri Irfandi dari tim Eka Kencana Putra Labuhanbatu berhasil menjadi terbaik di kelas MP 2 110 cc dengan poin 50. Di posisi kedua ditempati oleh Firman Farera dengan nilai 40, disusul Eko Riyanto dari Honda Intrac Enduro dengan nilai 32 ditempat ketiga, Nanda F dari Suzuki dengan nilai 26 dan Yogi Hermana dari Honda Intrac Enduro dengan nilai 22 di posisi kelima.

Deri dan Fiman kembali bersaing di kelas MP 1 Bebek 125 cc Terbuka. Namun, kali ini Firman Farera yang menjadi juara. Pembalap dari tim Yamaha Alfa Scorpii Medan tersebut berhasil mengoleksi 50 angka, diikuti Deri Irfandi diposisi kedua dengan nilai 40.

Pembalap andalan Honda Eko “The Red” gagal mengamankan posisi ketiga, setelah pada race terakhir dia terjatuh, sehingga harus puas diposisi keempat dengan nilai 26. Tepat ketiga diraih oleh Yogi Hermana dengan nilai 27 dan posisi kelima ditempati Hambali dengan nilai 21.

Sementara itu, di kategori dragbike, Rahmad Kate yang membela tim DR Speed By Anxory Bubut tampil mendominasi dengan menjuarai tiga kelas yakni Bebek 4T 125cc Standard OMR Honda, Bebek 4T 110cc Standard dan Bebek 4T 125cc Tune up. Rahmad juga meraih posisi kedua di kelas Bebek 4T 110cc Standard OMR Honda dan kelas bergengsi FFA.
Untuk kelas Bebek 4T 110cc Standard OMR Honda, juara diraih oleh Basrah Saputra dari tim BTX Medan. Dan juara kelas FFA diraih oleh Afif Maulana dari tim Asion Japaris. Rahmad juga berada diposisi ketiga kelas Bebek 4T 110cc Standard OMR Honda dan posisi kelima di kelas Bebek 4T 125cc Tune Up OMR Honda.

Pembalap asal tim Honda Intrac Enduro, Yogi Hermana juga tampil baik di dragbike ini dengan menjuarai kelas Bebek 4T 110cc Tune UP OMR Honda dan Bebek 4T 125cc Tune Up OMR Honda. Sedangkan, pembalap Intrac Enduro lainnya Eko Riyanto menjuarai kelas Matic 125cc Standard OMR Honda. Kelas bergengsi Sport 150cc Tune Up dijuarai oleh Pekcang Pelor dari tim Asun.

Even yang berlangsung dua hari ini ditutup secara resmi oleh Kapoldasu diwakili Dir Lantas Poldasu Kombes Pol Drs Bambang Sukamto SH MH. Dalam sambutannya, Kapoldasu memberikan apresiasi kepada Ketua Pengprov IMI Sumut H Ijeck yang telah sukses menggelar acara ini.

“Melalui even ini, kita berharap agar lahir bibit-bibit pembalap yang akan dipertandingkan di even yang lebih tinggi,” ujarnya.

Selain itu, Kapoldasu juga berharap agar melalui even ini dapat mengurangi kegiatan bermotor yang bisa merugikan masyarakat di Sumatera Utara.

Sebelumnya, Ketua Pengprov IMI Sumut H Ijeck mengatakan, untuk kedepan sirkuit ini akan lebih aman bagi pembalap dan penonton. “Kita berharap ahar even ini kedepannya lebih baik dan bisa menghasilkan pembalap berprestasi” ungkapnya.

Ijeck mengaku cukup puas dengan atusiasme pembalap dan penonton untuk menyaksikan even yang digelar dua hari tersebut. Mengenai seleksi Pra PON, Ijeck menambahkan bahwa ada dua seleksi lagi yang harus dijalani pembalap guna terpilih menjadi pembalap yang akan tampil di Pra PON. “Ada dua seleksi lagi dan kita akan memilih lima pembalap,” pungkasnya. (jun)

Bentuk Manajemen ‘Dadakan’ untuk Kelabui AFC

MEDAN-PSMS masih belum siap berlaga di LPI. Hal ini merujuk dari inspeksi yang dilakukan utusan Asian Football Confederation (AFC) ke Stadion Teladan dan PSMS Medan Jumat (30/9) lalu.

Bukan hanya belum menyelesaikan pembenahan infrastruktur secara keseluruhan, tapi juga belum tersusunnya aspek sumberdaya manusia (SDM) menjadi hal mendasar yang harus dilakukan.

Hal itu terjadi ketika lima utusan AFC Benyamin Tan, Ausher Nikimbaon, Shahin Rahmani, Avintee dan Mahajan sebelum mengecek stadion.

Mereka menanyakan kelengkapan personel manajemen PSMS yang dinilai paling krusial yakni direktur klub, marketing, pengawas bidang kompetisi, keuangan dan penanggungjawab keamanan.

Aksi mencomot mendadak pun dilakukan pengurus PSMS, untuk memenuhi permintaan AFC dalam sesi detail tanya jawab dengan pihak manajemen yang sebenarnya belum terbentuk.

Sebenarnya, apa yang diminta AFC bukan hal yang rumit. Namun saat itu, PSMS hanya diwakilkan dengan Idris (Sekum Pengurus PSMS) yang kemudian mengambil alih sebagai direktur klub saat itu. Ketiadaan manajemen membuat Idris akhirnya meminta berbagai pihak sebagai manajemen dadakan.

Permintaan AFC agar PSMS harus menghadirkan sosok media officer membuat Idris saat itu keluar ruangan dan meminta seorang wartawan surat kabar secara mendadak jadi media officer, kemudian meminta mantan sekretaris PSMS musim lalu Fityan Hamdy jadi bagian marketing, Ketua KONI Medan Dzulhifzi Lubis jadi penanggungjawab keamanan dan Kadis Pertamanan Kota Medab Erwin Lubis jadi direktur bidang kompetisi.

Tidak hanya itu, lantaran banyak media saat AFC datang, pengurus PSMS yang terdesak meminta wartawan lainnya menjadi penerjemah antara AFC dan manajemen PSMS ‘dadakan’ saat sesi wawancara itu.

Tak banyak yang bisa berkomentar soal keanehan itu. Murni untuk membantu, masing-masing figur manajemen ‘palsu’ di PSMS tersebut menjalankan skenario, menjawab pertanyaan tersebut seadanya.

Usai verifikasi administrasi, Dzulhifzi Lubis mengaku heran dengan pengurus PSMS. Karena hanya bergantung ke Idris dan sebaliknya Idris terlalu mengandalkan dirinya sendiri saat mengurus PSMS. “Untunglah ada kalian (Para wartawan, Red) jadi bisa banyak membantu, khususnya jadi penerjemah. Kalau tak ada kayak mana ini?” ungkapnya tegas.
Sementara itu, Idris mengaku tak menyangka kalau kedatangan AFC juga memverifikasi dokumen terkait susunan manajemen, audit keuangan dan lainnya. Dia mengatakan, hanya tahu kalau AFC bakal memverifikasi stadion. (saz)

Sumut ke Semifinal

RIAU-Sumut memastikan satu tiket di semifinal cabang sepakbola POPNAS XI 2011 setelah di partai terakhir grup B mengalahkan tim Sumatera Selatan dengan 2-0 di Stadion mini Universitas Riau, Minggu (2/9).

Pertandingan  yang dilakoni anak asuhan Safeii Pily ini berjalan dengan tempo tinggi dan beberapa kali wasit yang memimpin pertandingan menghentikan jalannya pertandingan dikarena pelangaran.

Tim Sumsel yang bermain  menyerang di awal babak pertama mampu merepotkan pertahanan Sumut. Memasuki menit ke 10 Sumut berhasil keluar dari tekanan sekaligus menguasai jalannya pertandingan.

Sumut berhasil unggul di menit 28 melalui penampilan apik striker Citra Ardiansyah  melalui aksi soloran memasuki kotak penalti Sumut dengan melewati dua pemain bawah Sumsel.

Citra Ardiansyah  yang tak terkawal akhirnya mampu melepaskan tendangan keras dengan kaki kanannya,bola masuk kesudut gawang Sumut yang gagal diantisipasi penjaga gawang. Gol ini bertahan hingga turun minum.

Dibabak kedua Sumsel semakin meningkatkan daya serang untuk mengejar ketertinggalan guna membuka peluang mereka lolos kebabak semifinal. Namun lagi-lagi para pemain Sumut seperti kehilangan akal saat menghadapi serangan balik yang dilancarkan Citra cs di menit 62 melalui umpan tarik  Citra berhasil disambut oleh tendangan firsttime Muzakir dari luar kotak penalti yang mengarah kesudut kanan penjaga gawang Sumut.

Hasil 2-0 hingga pertandingan berakhir cukup untuk Sumut melangkah ke babak semifinal menghadapi Jawa Timur , hari ini. (jun)

Pra PON Sumut Kembali Raih Kemenangan

MEDAN-Tim Pra PON sumut yang sedang bersiap menghadapi putaran kedua babak Pra PON zona Sumatera kembali meraih kemenangan pada laga persahabatan menghadapi PTPN 4 Bahjambi, yang berlangsung di Lapangan PTPN 4 Bahjambi, Jum’at (30/9) lalu.

Tak sekadar menang, tim besutan Rudi Saari kembali menunjukkan produktifitas yang sangat tinggi, dengan mencetak enam gol ke gawang lawan.

Enam gol yang dikemas pasukan Rudi Saari ini dilesakkan oleh Zulkifli (14’, 33’, 50’), Edi Saputra (21’), Safri Koto (60’) dan Enfgrocson Silaen (80’).  Dengan kemenangan kemarin, praktis ini tim Pra PON Sumut yang telah melakoni 30 pertandingan, baik ujicoba maupun turnamen, mencatatkan hasil 23 kali menang, 4 kali imbang dan 3 kali kalah.
Dari seluruh pertandingan yang telah dimainkan, anak asuh Rudi Saari ini telah mengemas 83 gol dan 24 kali kebobolan. “Meski begitu kami belum puas, karena target utama kami adalah meloloskan tim ini pada PON XVIII mendatang,” bilang Rudi.

Sementara itu Ketua PSSI Sumut yang dipilih oleh 23 Pengcab/Klub Ir H Kamaluddin Harahap mengatakan bahwa kemenangan yang diraih tim Pra PON Sumut atas PTPN 4 Bahjambi sangat berguna untuk mendongkrak motivasi pemain sebelum melakoni laga ujicoba menghadapi Timnas U-23 yang dijadwalkan di Jakarta pada pertengahan Oktober nanti.
Sebelum laga persahabatan antara tim Pra PON Sumut versus PTPN 4 Bahjambi berlangsung, juga digelar pertandingan eksebisi antara tim DPRD Sumut melawan PTPN 4 Bahjambi.

Pertandingan ini berakhir dengnan skor imbang 2-2. Dua gol bagi DPRD Sumut dicetak Darto (27’) dan Kamaluddin Harahap (47’), sementara dua gol bagi PTPN 4 Bahjambi diborong Samsul Bahri Lubis (30’, 58’). (jun)

Mobil Mewah di Auto Black Trough

Mustang Pornia buatan 1968, menjadi pusat perhatian di pameran mobil modifikasi yang digelar Djarum Black dalam kegiatan bertajuk Auto BlackThrough di Griya Dome, Sabtu (1/10). Mobil langka buatan dari Amerika ini tetap menampilkan kemewahannya di antara berbagai mobil modif yang ikut meramaikan acara itu.

Mobil Mustang ini dimiliki Arzi (13), putra sulung Ketua IMI Musa Rajecshah. Meski belum mahir mengemudikan mobil, Arzi rajin merawat mobilnya yang sangat menarik hati ini. Bahkan harga beli mobil ini berlipat-lipat dibandingkan dengan mobil lain.

“Awal beli, mobilnya masih kosong, dengan harga Rp700 juta, untuk sparepart beli langsung di Amerika. Jadi total untuk mobil ini sekitar Rp1,5 miliar,” ujar Arzi.

Selain mobil modif yang sangat memikat hati, para wanita cantik dan sexy juga turut meramaikan pameran mobil modif ini. Salah satunya mobil, BMW seri E76 buatan 1997.

Mengangkat tema ekstrem, mobil yang dimodif dengan menelan biaya lebih dari Rp200 juta ini sangat menarik hati. Bahkan berbagai modif dilakukan, mulai dari Body Tonversation, dari 4 pintu menjadi 2 pintu. Body kit menjadi M5 dan lampu yang dimodif dengan menggunakan N5.

Selain itu, mobil milik Jimmy ini juga memodif bagian interior, dashboard, doortrin, plafon, dan mston.
“Untuk Airbrush kita mengangkat tema abstrak, dengan warna candy dan tema abstrak, velg yang kita gunakan yang berukuran 19 inci, sedangkan untuk audio yang bermerk Custome,” ujar Jimmy.

Karena bentuk mobil yang ceper, mobil ini juga dilengkapi dengan Air Suspension yang bisa menyetel naik turun body.
“Untuk menghadapi jalan yang bertanjak atau polisi tidar, biasa kita gunakan Air Suspension agar mobil tidak bergores,” tambah Jimmy.

Pemuda yang merupakan wiraswasta ini mengangkat tema mobil sedan biasa tetapi memberikan kesan sport sehingga tampil lebih elegan. “Mobil sedan biasa, yang memberikan kesan sporty dengan tampilan elegan,” tambah Jimmy.
Auto Blackthrough yang meruapakn agenda tetap dari Djarum Black ini mengadakan kontes mobil modif yang memang selalu diminati oleh pecinta otomotif. Untuk tahun ini (2011), Medan merupakan kota terakhir sebelum dilakukannya final batle di jakarta.

“Ini event ke 4, setelah Jogya, Surabaya, Bandung dan Medan. setelah dapat pemenang, kita akan undang ke final batle di jakarta,” ujar Project Manajer Auto BlackThrough, Parlin.
Parlin juga mengatakan, bahwa untuk tahun ini ada 52 mobil modif yang ikut dalam pameran ini.
“Untuk seluruh kota medan ada 52 peserta, animo masyarakat kota medan setiap tahunnya dalam festival ini selalu bertambah, kemarin sempat ada 30 peserta yang masuk kategori waiting,” ujar Parlin. (mag-9)

Pejabat Pemko dan Dewan Terlibat

Terkait Kelas Gelap di SMA Negeri Medan

MEDAN- Kasus kelas gelap di SMA Negeri 2, SMA Negeri 3 dan SMAN 4 tak cuma melibatkan pejabat di Dinas Pendidikan Medan. Sejumlah pejabat teras di Pemko Medan dan DPRD Medan turut terlibat dalam permasalahan itu.
Menurut pengakuan seorang sumber di Dinas Pendidikan Kota Medan, dalam permasalahan ini, Kadis Pendidikan Hasan Basri hanya dijadikan korban untuk menutupi kesalahan pejabat pemko dan anggota dewan yang terlibat.
Menurut sumber itu, Pansus PSB yang digagas sejumlah fraksi di DPRD Medan juga tak akan berjalan mulus. Pasalnya, masalah PSB ini telah melibatkan banyak pejabat di jajaran Pemko Medan, termasuk anggota DPRD Medan.

“Setahu saya, masalah ini berawal pada Ramadan lalu. Banyak pihak yang meminta tolong kepada Pak Hasan Basri agar anaknya diluluskan di SMA Negeri. Saat itu, Pak Hasan sudah sempat menolaknya, namun tekanan dari berbagai pihak membuatnya jadi berani melakukannya,” kata sumber itu.

Bahkan, kata sumber itu, seorang pejabat di jajaran Pemko Medan meminta langsung kepada Hasan Basri untuk menitipkan putranya agar lulus di SMAN 2 dan SMAN 3. Di hari yang sama pula, beberapa anggota DPRD Medan yang memiliki  jabatan strategis ikut menitipkan putranya maupun putra kerabat keluarganya agar masuk di SMAN 4 dan SMAN 2, walau dengan nilai rangking minus.

“Titipan dan permintaan itu terus bermunculan setiap hari. Tapi, semuanya ditolak Pak Hasan dan mengatakan, sistem ranking murni sudah komitmen bersama. Namun, tekanan malah datang dari internal Pemko Medan sendiri. Saat itu, pejabat di jajaran Pemko Medan mendesaknya untuk membuka jalur khusus di PSB walau sang siswa memiliki ranking di bawah rata-rata atau minus. Pak Hasan pun berkomunikasi dengan kepala sekolah untuk membuka jalur itu,” jelasnya.

Terpisah, Kadisdik Kota Medan Hasan Basri yang dikonfirmasi mengenai pengakuan bawahannya tersebut enggan berkomentar. Menurutnya, permasalahan PSB itu tidak perlu dikomentari dan dikembangkan lebih jauh lagi sebab banyak pihak yang berkepentingan.

“Tidak usahlah abang komentari itu. Jangan dikembangkan terlalu jauh, karena bisa menimbulkan berbagai opini publik. Dalam masalah itu, banyak pihak yang berkepentingan. Biarkan saja, kalau pun saya yang jadi korban,” tuturnya.

Sementara itu, Pansus PSB 2011 yang digagas sejumlah fraksi di DPRD Medan tak berjalan mulus. Pasalnya, tak semua fraksi di DPRD Kota Medan menyetujui pembentukan pansus tersebut. Dari delapan fraksi, lima fraksi mendesak segera dibentuknya Pansus PSB 2011 tersebut. Kelima fraksi itu yakni PKS, PAN, PDIP, PPP dan PDS.

Menyikapi tidak bulatnya suara dewan untuk membentuk Pansus PSB tersebut, Ketua Fraksi PKS DPRD Medan Salman Alfarisi menyayangkan hal itu. Dikatakannya, pansus yang akan dibentuk ini dimaksudkan untuk melakukan investigasi atas penyelewengan tersebut dan mencari kebenarannya. “Dengan begitu, bila ada fraksi yang tidak menyetujui Pansus PSB, berarti membiarkan penyelewengan tersebut. Bila Ketua DPRD Medan juga tidak menyetujui Pansus PSB, itu membuktikan kualitas dewan,” tegasnya lagi.

Dia juga menilai, sikap sejumlah fraksi yang tidak menyetujui pembentukan pansus ini cukup aneh dan tidak beralasan. “Cukup aneh jika ada anggota dewan tidak menyetujui Pansus ini. Yang lain setuju, bahkan Komisi B DPRD Medan juga sudah membuat rekomendasi untuk pencopotan jabatan Hasan Basri sebagai Kadisdik Kota Medan,” cetusnya.
Sebelumnya, dalam rapat paripurna dewan yang digelar Jumat (30/9) lalu, Fraksi PKS, PDS, PDIP, PAN, dan PPP minta Wali Kota Medan serius mengambil sikap, terkait penyelewengan sistem PSB yang tidak mengacu kepada peraturan yang ada.

Fraksi PAN melalui juru bicaranya, HT Bahrumsyah SH menyebutkan, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2, tertanggal 20 Januari 2011, tentang Ujian Nasional, Surat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Nomor 421.3/1675/BID Mendisti tanggal 24 Mei 2011, tentang Surat Edaran Penerimaan Siswa Baru TP 2011/2012 disebutkan, penerimaan siswa baru berdasarkan ranking.

Namun, apa yang terjadi di lapangan? Berdasarkan investigasi yang dilakukan anggota Fraksi PAN DPRD Medan, ternyata telah terjadi jual beli bangku siswa, dengan modus penyisipan siswa setelah dilaksanakan proses belajar-mengajar.

Data yang diungkap Fraksi PAN, di SMA Negeri 2, saat penerimaan siswa baru hanya menerima siswa untuk lima lokal, namun sekarang bertambah menjadi tujuh lokal. Di SMA Negeri 3, saat penerimaan siswa baru hanya menerima siswa untuk tujuh lokal, sekarang menjadi sembilan lokal. Di SMA Negeri 4, saat penerimaan siswa baru hanya menerima siswa untuk tujuh lokal, sekarang menjadi sembilan lokal.

Fraksi PAN menilai, kesalahan ini bukan semata-mata karena kesalahan kepala sekolah. Kepala sekolah tidak akan berani membuka kelas baru tanpa rekomendasi atau intervensi Kepala Dinas Pendidikan. “Untuk itu melalui rapat paripurna ini, Fraksi PAN meminta pimpinan dewan untuk dibentuk Pansus PSB, sehingga dapat diketahui permasalahannya dan diambil tindakan terhadap masalah ini,” ujar Bahrumsyah.

Demikian juga dengan Fraksi PDIP melalui juru bicaranya Roma Simaremare, meminta Wali Kota Medan Rahudman Harahap segera melakukan evaluasi dan mengganti Kepala Dinas Pendidikan. (adl)

Menpera: Jadikan Motivasi untuk Lebih Baik

Bank Sumut Syariah Terima Penghargaan IPBA 2011

MEDAN- Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Manoarfa memberikan anugerah Indonesia Property and Bank Awards (IPBA) 2011 kepada 34 perusahaan properti dan industri perbankan di Indonesia. Salah satunya adalah Unit Usaha Syariah PT Bank Sumut yang meraih penghargaan untuk kategori Bank Pembangunan Daerah (BPD) berpelayanan prima dengan predikat “The Most Favourite Growth Mortgage Contribution Local Shariah Banking.”

Penghargaan bergengsi itu berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (29/9) malam lalu, yang dihadiri mantan Menteri Perumahan Rakyat RI Moch Yusuf Asyari dan Menpera era orde baru Cosmos Batubara, serta sejumlah developer terkemuka dan top bankir Indonesia.

Dari ribuan perusahaan properti dan perbankan yang diseleksi dewan juri pada periode 2011, hanya 34 perusahaan tersebut yang berhasil masuk sebagai nominator dan didaulat menerima berbagai kategori penghargaan. Khusus industri perbankan yang turut berkontribusi di sektor pembiayaan perumahan rakyat, hanya 12 bank yang berhasil menerima penghargaan IPBA 2011. Dari 12 bank tersebut, 3 bank di antaranya merupakan Bank Pembangunan Daerah, yakni Bankn Sumut Syariah, Bank DKI dan Bank Sumsel Babel. Bank Sumut dinilai sebagai bank daerah yang memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan perbankan syariah di Sumatera Utara, termasuk dalam pengembangan sektor pembiayaan perumahan rakyat.

Atas keberhasilan yang diraih, Menpera Suharso Manoarfa dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada perusahaan properti dan perbankan tersebut. “Jadikan penghargaan ini sebagai pemicu semangat dan motivasi untuk memerikan pelayanan yang lebih optimal dalam pembangunan sektor perumahan rakyat dan selalu menjadi yang terdepan dalam melayani rakyat untuk mendapatkan akses perumahan,” kata Menpera dalam ajang bergengsi yang bertajuk All The Best Customer Satisfaction itu.

Dirut PT BBank Sumut Gus Irawan kepada wartawan mengatakan, salah satu produk unggulan UUS Bank Sumut adalah pembiayaan KPR IB Griya. yang diberikan pada perorangan untuk membeli rumah tinggal, rumah toko (ruko), maupun rumah kantor (rukan) dengan sistem murabahah (jual beli). “Syaratnya adalah pegawai, wiraswasta atau profesional yang memiliki penghasilan yang dapat diverifikasi.  Pembiayaan diberikan maksimal 80 persen dari total nilai agunan dengan jangka waktu 180 bulan atau 15 tahun. Nah, perhitungan margin dilakukan dengan metode flat dan berlaku fixed (tetap) hingga berakhirnya masa pembiayaan,” jelas Gus Irawan.

Produk penyaluran dana lainnya lain yang ditawarkan adalah pembiayaan IB Produktif, Akad Mudharabah/Musyarakah (kerjasama bagi hasil) berupa Pembiayaan IB Modal Kerja dan Pembiayaan IB Modal Kerja Kelayakan SPK (kontrak) serta pinjaman berupa Gadai Emas IB dan Talangan Haji.

Sedangkan penghimpunan dana meliputi Akad Wadiah (titipan) berupa Tabungan IB Marabe dan Giro Wadiah serta Mudharabah (bagi hasil) melalui Tabungan IB Martabe Bagi Hasil dan Deposito IB Ibadah. Prinsip bagi hasil untuk produk tabungan dikonversikan 46 persen untuk nasabah dan 54 persen untuk bank.

Gus Irawan mengatakan, kerja keras yang bersandar pada amanah, adil dan jujur yang dijalankan oleh UUS Bank Sumut akhirnya membuahkan hasil. Penghargaan IPBA itu, katanya, merupakan yang kedua kalinya diterima PT Bank Sumut. Tahun lalu, UUS PT Bank Sumut menerima anugerah IPBA 2010 sebagai bank berpredikat bagus dengan anugerah The Best Performance Local Banking Syariah in North Sumatera.

Dari sisi operasional pun, UUS Bank Sumut mencatat pertumbuhan signifikan. Pada tahun 2010, total pembiayaan mrabahah, mudharabah, musyarakah dan qardh mencapai Rp826 miliar. Sementara sampai Agustus 2011, total pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp1,13 triliun.(ade/rel)

Izin Reklame di Trotoar Distop

Dalam melakukan penataan papan reklame di sejumlah ruas jalan di Kota Medan, Pemko Medan akan melakukan pembersihan papan reklame yang berdiri di atas trotoar. Realisasi embersihan reklame tersebut akan dilakukan di Jalan Sudirman,  Jalan Diponegoro dan Jalan Maulana Lubis. Seperti apa? Berikut wawancara wartawan koran ini Adlansyah Nasution dengan Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan, Drs Erwin Lubis.

Apa yang sudah dilakukan dalam menata papan reklame?

Seluruh reklame di Kota Medan, khsusnya yang berada di jalan protokol terus di pantau izinnya. Bahkan, ada yang tidak diperpanjang izinya.

Bagaimana dengan Reklame yang sudah menjalin kerjasama dengan Pemko?
Banyak reklame di jalan atau di atas protokol, seperti kawasan Jalan Sudirman. Itu berdiri berlandaskan kepada Memorandum of Understanding (MoU) dengan wali kota sebelumnya pada 2008, yang mana durasi MoU itu selama lima tahun. Contohnya di sudut Jalan Sudirman Medan ada beberapa reklame yang izinnya berdasarkan MoU dengan Pemko Medan dengan durasi 5 tahun.

Bagaimana dengan reklame yang menyalah?
Dinas Pertamanan tidak mentolelir perusahaan reklame yang tidak membongkar sendiri reklame yang menyalah. Dinas Pertamanan akan membongkar sendiri reklame yang bersangkutan. Kalau mereka tidak mau kita yang akan membongkarnya, yang penting kita sudah mengingatkan.

Perhatian kepada reklame yang masih menyalah?
Dinas Pertamanan serius memperhatikan masalah penataan reklame di kawasan Medan dikarenakan masih banyak reklame-reklame menyalah seperti berada di badan jalan yang dapat membahayakan pengendara. Jadi, kita tetap melakukan peninjuan dan pemantauan terhadap reklame yang berada di Kota Medan.(*)

Kalah Judi, Motor pun Digadaikan

Bak kata pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga. Itu yang dialami Dian (28), warga Jalan Mandala By Pass Gang Selamat Medan. Sudah uangnya habis karena kalah judi, sepeda motornya pun digelapkan temannya, Selamat (27), warga Jalan Pasar VII, Percut Sei Tuan.

Tak senang, Dian bersama tiga temannya mengeroyok Selamat hingga babak belur.
Ceritanya, seminggu yang lalu, Dian dan Selamat serta dua rekan mereka bermain judi. Saat itu, Dian kalah hingga uangnya habis terkuras di meja judi. Lantas, dia pun menggadaikan sepeda motor Mio miliknya kepada Selamat sebesar Rp400 ribu.

Namun, setelah sepeda motor itu digadaikan, ternyata Selamat tak kunjung memberikan uang Rp400 ribu kepada Dian. Setelah ditunggu selama satu minggu, uang itu tidak juga diberikan.

Merasa telah dikibuli Selamat, akhirnya Dian bersama tiga temannya mendatangi Selamat untuk menagih uang gadaian tersebut. Namun Selamat malah berkilah, dia mengatakan, uang tersebut telah dititipkan kepada seorang temannya untuk diberikan kepada Dian.

Merasa dipermainkan, Dian bersama tiga temannya langsung menghajar Selamet. Aksi pengeroyokan itu mengundang perhatian warga sekitar. Tak lama berselang, petugas Polsek Percut Sei Tuan yang sedang patroli melintas dan langsung mengamankan kelima pemuda tersebut untuk dimintai keterangan.

Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan AKP Faidir Chan saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih memintai keterangan. “Setelah kita pelajari, penggadaian itu belum termasuk tindak pidana, karena yang menggadai itu,  dia mencuri sepeda motor adiknya. Jadi, Slamet bisa melaporkan kasus pemukulan yang dialaminya,” kata Faidir.(mag-7)

37 Persil Lagi Belum Diganti Rugi

Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Pos

MEDAN- Ditargetkan, pertengahan Oktober mendatang tim pembebasan lahan fly over Simpang Pos akan menyelesaikan pembebasan terhadap 45 persil lahan yang belum dibayarkan ganti ruginya. Hingga Minggu (2/10), sudah delapan persil (dari 45 persil, Red) yang telah dibebaskan. Dengan begitu, tinggal 37 persil lagi yang belum dibebaskan.

“Dari 85 persil yang sudah dibebaskan sebelumnya, tim baru berhasil membebaskan 8 rumah lagi. Bila sudah memperoleh 95 persil dari 130 persil, tim akan menempuh jalur Pengadilan Negeri Medan dengan sistem pemabayaran konsinyasi,” kata Ketua Tim Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Pos Thomas Sinuhaji saat dikonfirmasi wartawan koran ini, Minggu (2/9).

Disebutkannya, masalah pembebasan lahan ini sudah menjadi masalah klasik dan selalu terkendala pada persoalan persetujuan warga pemilik lahan.

“Kita sudah minta bantuan pada camat, untuk itu saat ini Lurah Kwala Bekala sudah mengeluarkan surat peringatan I kepada warga untuk memberikan lahan yang terkena dampak pembangunan fly over pada tim, untuk diberikan ganti rugi. Surat sudah dilayangkan ke warga agar warga mau memberikan lahannya, atau jika hingga tiga kali surat pemberitahuan kelurahan tidak direspon juga maka konsinyasi ke Pengadilan Negeri akan ditempuh,” ujarnya.

Dia juga menegaskan, pembebasan lahan juga terbentur masalah status tanah. “Selain itu, masalah seperti tanah yang berstatus diagunkan ke bank juga menjadi persoalan rumit tim pembebasan, namun ditargetkan dapat selesai seluruhnya pada Oktober ini,” katanya.(adl)