28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14669

Belanda Peringkat 1, Indonesia 131

ZURICH-Spanyol harus merelakan takhtanya kepada Belanda yang kini menduduki peringkat teratas FIFA. Kabar baik diterima Indonesia yang berhasil naik peringkat.

Dikutip dari situs resmi FIFA, De Oranje diuntungkan oleh kekalahan 1-2 yang diterima La Furia Roja (sebutan Spanyol) dari Italia dalam pertandingan persahabatan beberapa waktu silam. Sukses menduduki rangking satu merupakan yang pertama kali untuk Belanda.

Kemenangan yang dipetik Jerman atas Brasil tidak mengubah posisinya di peringkat ke tiga. Justru Seleccao (sebutan Brasil) kini melorot dua peringkat menjadi peringkat enam. Inggris naik ke peringkat empat sedangkan Uruguay kini jadi tim terbaik di Amerika Selatan dengan menghuni rangking kelima.

Melengkapi urutan 10 besar, Italia dan Argentina berhasil menaikkan peringkatnya, berbading terbalik dengan Portugal dan Kroasia yang masing-masing turun satu peringkat. Sejumlah tim di daftar 50 besar memperoleh loncatan cukup besar. Rusia meroket lima tangga dan kini berada di urutan 13, hal yang sama terjadi pada Nigeria yang saat ini berada di peringkat 38.

Predikat tim terbaik di Benua Afrika masih milik Pantai Gading dan Jepang tetap jadi yang paling unggul di Asia. Keduanya berbagi rangking di posisi 15 bersama Prancis.

Bagaimana dengan Indonesia?  Indonesia berhasil naik lima peringkat ke urutan 131, dua tangga di bawah Singapura dan Vietnam dan terpaut 11 tangga dari Thailand, tim yang paling mantap di kawasan Asia Tenggara. (net/jpnn)
Sedangkan posisi Malaysia tidak berubah dengan menduduki rangking 146.(net/jpnn)

Butuh Rp100 Miliar

Renovasi Sarana Olahraga di Medan

MEDAN-Pemko Medan memperjuangkan kucuran dana senilai Rp100 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), untuk merenovasi sejumlah sarana olahraga di kota ini, plus rencana pembangunan Sport Center.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Medan Rahudman Harahap pada acara buka puasa bersama KONI Medan dengan insan olahraga di Garuda Plaza Hotel Medan, Rabu (24/8) kemarin.

Menurut Rahudman, sarana olahraga di Medan memang kurang memadai. Contoh utamanya Stadion Teladan Medan. Namun, Pemko akan terus berusaha untuk memperbaiki sarana tersebut. “Selain sedang memperjuangkan dana APBN, dengan anggaran terbatas, kita juga akan memperbaiki Stadion Teladan, sehingga lolos verifikasi AFC dan PSMS Medan bisa bermain disana,” jelasnya.

Rahudman menambahkan, melalui buka puasa bersama ini, tali silaturahmi antara sesama dapat ditingkatkan dalam mengembangkan olahraga di Kota Medan. “KONI Medan patut didukung semua pihak dalam melahirkan atlet berprestasi. Mari kita bergandeng tangan untuk meningkatkan prestasi olehraga Kota Medan ini,” harapnya.
Sebelumnya, Ketua KONI Medan Drs Zulhifzi Lubis mengatakan, meski sedang memasuki bulan Ramadan, KONI Medan tetap beraktivitas seperti biasa. Para atlet juga tetap melakukan latihan. “Oleh karena itu, Ramadan ini diharapkan membawa hikmad, sehingga prestasi olahraga Kota Medan semakin baik di masa mendatang,” ucap pria yang akrab disapa Opung itu.

Opung menambahkan, KONI Medan saat ini terus melakukan pembinaan atlet, sehingga di masa mendatang atlet Kota Medan lebih banyak yang lolos ke PON, sehingga prestasi olahraga Kota Medan semakin meningkat. “Namun, untuk mencapai kesana, kita membutuhkan Sport Center, yang dimana semua cabang olahraga dapat digelar disana,” kata Opung.

Opung menilai, sarana olahraga Kota Medan saat ini memang butuh perbaikan. Oleh karena itu, pihaknya berharap agar Sport Center yang selama ini diidamkan dapat terealisasi. “Dengan adanya sport center, olahraga Kota Medan diyakini bakal lebih berprestasi,” tandasnya. (jun)

Menpora tak Ada Anggaran, Atlet tak Dapat THR

Kegembiraan menjelang lebaran yang biasanya didapatkan oleh atlet pelatnas rupanya tidak terulang tahun ini. Pasalnya, Tunjangan Hari Raya (THR) yang mereka harapkan cair pada pekan terakhir Ramadan 2011 ini dipastikan tidak akan pernah terwujud.

satuan pelaksana program Indonesia emas (satlak prima) Tono Suratman mengungkapkan bahwa keputusan itu diambil setelah melakukan pembicaraan dengan pihak kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpoa).

“Untuk tahun ini, tidak ada lagi THR. Soalnya pada tahun ini tidak masuk ke mata anggaran (APBN, Red) 2011 Menegpora,” katanya saat ditemui setelah melakukan rapat koordinasi bersama cabor-cabor, kemarin (24/8).
Menurut lelaki berlatar belakang militer tersebut, pihaknya sudah melakukan usaha keras dan memperjuangkan agar THR bisa didapatkan oleh para penggawa pelatnas Indonesia. sayang, usahanya mentok karena masalah anggaran.
“Kami sudah perjuangkan tapi tidak bisa. Kompensasinya mereka dapat libur selama lebaran ini. Mulai dari 27 Agustus sampai 1 September mendatang,” ujarnya sambil bercanda.

Nah, saat dikonfirmasi kepada pihak Kemenpora, kondisi tersebut ternyata dibenarkan oleh Plh Sesmenpora Djoko Pekik Irianto. Dia memeaprkan bahwa dalam APBN 2011 yang diajukan oleh Kemenpora, tidak ada pagu anggaran untuk THR. Selain itu, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang ada saat ini juga tidak menucukupi seandainya ada kesepakatan untuk memberikan THR.

“Kalau kami ajukan kepada kementerian keuangan, pasti ditolak. Soalnya itu bukan bagian dari ranah pembinaan prestasi. Kondisi keuangannya juga tidak cukup,” terang Djoko.
Sementara itu, para atlet yang terkena imbas tidak adanya THR pada tahun ini mengaku cukup menyesalkan kebijakan yang diambil oleh kemenpora. Alasannya, langkah tersebut hanya terjadi pada masa persiapan SEA Games 2011 saja.
Padahal dengan adanya THR bisa menjadi motivasi  bagi para atlet. (aam/jpnn)

Bapomi Sumut Boyong 123 Atlet

MEDAN- Pengprov Bapomi Sumut akan membawa 123 atlet untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XII di Batam, Kepulauan Riau 18 hingga 24 September 2011 mendatang.

Penetapan nama-nama atlet tersebut dilakukan Bapomi Sumut setelah melakukan rapat dengan perwakilan Pengprov Cabang olahraga yang dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama di Hotel Garuda Plaza Medan, Rabu (24/8).
“Alhamdulillah, kami bekerjasama dengan Pengprov cabang olahraga yang dipertandingkan di Porwil  telah  menetapkan nama-nama atlet kontingen Bapopsi Sumut menghadapi Pomnas Batam. Selain itu,  juga ditetapkan nama-nama manajer tim masing-masing cabang olahraga,” kata Ketua Umum Pengprov Bapomi Sumut Drs Agus Sani MAP  usai memimpin rapat.

“Kami bersyukur dan berterimakasih, Anggota DPRD Sumut Brilian Moktar bersedia menjadi Tim Manejer Basket Putra. Sedangkan Basket Putri dimanajeri Pelangi Wijaya,” ujarnya.

Agus Sani didampingi Sekum Bapomi Budi Indra Syahdewa menyebutkan, Sumut pada Pomnas XII/2011 di Batam akan mengikuti sepuluh cabang olahraga yakni atletik (14 atlet putra putri),  sepak takraw (5 atlet putra), bola voli (24 atlet putra/putri), karate (11 atlet putra putri), catur (6 atlet putra putri), renang (8 atlet putra putri),  pencak silat (15 atlet putra putri), bulutangkis (4 atlet putra),  bola basket (24 atlet putra  putri) dan futsal (12 atlet putra).
Soal kendala yang dihadapi Bapomi Sumut dalam pemberangkatan kontingen, Agus terus terang, pihaknya masih kesulitan soal biaya.

Namun ia percaya, KONI Sumut pimpinan H Gus Irawan Pasaribu SE Ak tentu akan membantu pihaknya. Disamping itu dukungan para pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta juga sangat diharapkan.

“Kami memberi apresiasi kepada para Rektor PTN / PTS daerah ini yang begitu antusias memberi atensi terhadap keikutsertaan atlet mahasiwa Sumut di Pomnas Batam. Semua potensi ini diharapkan menjadi modal yang baik bagi Sumut dan bertekad minimal mempertahankan peringkat enam besar di Pomnas nanti,” ujarnya.
Prestasi Bapomi Sumut di dua Pomnas terakhir cukup baik, yakni menduduki peringkat enam besar.  Tahun ini semoga bisa lebih baik. (jun)

Gempa tak Halangi Wozniacki

NEW HAVEN – Turnamen WTA (Asosiasi Tenis Putri) New Haven Terbuka di Amerika Serikat (AS) berubah menjadi kepanikan, kemarin (25/8) WIB. Gempa bumi di Pantai timur AS mengacaukan jadwal. Penonton yang berada di dalam Connecticut Tennis Center pun sempat dievakuasi.

Gempa berkekuatan 5,8 skala richter tersebut terasa saat berlangsungnya pertandingan antara petenis Serbia, Jelena Jankovic dan petenis Rusia, Elena Vesnina. Saat itu, pertandingan baru memasuki game ketiga di set pertama. Vesnina masih unggul dengan 2-0 setelah mematahkan servis Jankovic.

“Saya belum pernah mengalami hal seperti ini. Aneh sekali. Di lapangan kami tidak merasakan apa-apa. Namun saat melihat ke arah penonton, saya melihat semuanya bergoyang. Saya takut sekali,” kata Vesnina.
Pertandingan pun ditunda. Para penonton dan semua yang berada di stadion dievakuasi. Laga baru dilanjutkan lagi dua jam kemudian. Saat laga baru dilanjutkan Vesnina terus melaju. Sempat kehilangan set kedua, akhirnya dia menundukkan Jankovic 6-4, 2-6, 6-4.

“Saya akan mengingat hari ini di sisa hidup saya. Tak ada yang bisa dikatakan. Sepertinya, keinginan untuk menang begitu besar setelah gempa dan rasanya benar-benar hebat,” beber Vesnina pada Associated Press.

Jankovic yang menempati unggulan ketujuh, datang ke turnamen tersebut setelah menjadi finalis di Cincinnati Terbuka. Dia mengatakan mengalami kelelahan, terutama setelah dua jam duduk di rumput luar stadion untuk menanti pertandingan dimulai lagi.

“Tak seperti duduk menanti di sofa. Saya seperti berada dalam penantian yang tak kunjung datang, dengan nyamuk dan laba-laba yang menghampiri,” ujar Jankovic.

Namun, gempa tersebut tak mempengaruhi keberuntungan petenis nomor satu WTA Caroline Wozniacki (Denmark). Untuk pertama kalinya, dia meraih kemenangan dalam sebulan terakhir. Sebelumnya, dua pekan beruntun, dia mengalami kekalahan. (ady/jpnn)

Simoncelli Bidik Lanjutan Euforia

INDIANAPOLIS – Balapan MotoGP Republik Ceko di Brno dua pekan lalu bagaikan pelepas dahaga bagi Marco Simoncelli. Pembalap tim Honda Gresini itu untuk kali pertama meraih podium di kelas MotoGP.

Dengan beban yang makin berkurang, Simoncelli membawa euforia itu ke Indianapolis, akhir pekan ini. Sejak naik ke MotoGP pada 2010, Simoncelli belum pernah merasakan berada di atas podium kelas paling bergengsi tersebut.

Penantian hampir selama dua tahun akhirnya terwujud ketika mantan juara dunia kelas 250cc tersebut finis di posisi ketiga di Brno. Keberhasilan tersebut membuat pembalap yang mendapat julukan Super Sic itu makin percaya diri.
“Beban berat yang ada di pundak sudah terangkat di Brno, berkat podium pertama di MotoGP dan podium ke-30 di semua kategori. Ini menjadi sumber kepuasan karena kami sudah mengincarnya sejak seri pembuka musim ini dan tak mampu mewujudkannya karena berbagai alasan,” ujar Simoncelli seperti dikutip Crash.

Dia mengumpamakan perjalanannya musim ini sebelum di Brno sebagai awan kelabu. Dengan lenyapnya awan tersebut, dia berharap perjalanannya di sisa musim makin lancar. Perjalanan itu berawal lagi di Indianapolis.
“Semoga podium itu akan membuat semuanya menjadi lebih mudah pada putaran kedua musim ini. Saya merasa kuat dan akan pergi ke Amerika dengan suasana hati yang bagus untuk melanjutkan kemajuan yang positif ini,” tambahnya.
Memang, sejak awal musim 2011, Simoncelli selalu menjadi favorit di setiap balapan. Pembalap Italia itu tampil mengesankan selama latihan bebas dan kualifikasi. Terbukti, dari sebelas seri yang sudah berlangsung, dia enam kali start dari barisan terdepan.

Sayang, Simoncelli tak bisa mewujudkan hal itu menjadi hasil maksimal, karena kecelakaan lebih akrab menghampirinya saat balapan. Dia dinilai masih sering emosional dan terlalu agresif, sehingga balapannya tak pernah mulus.

Keberhasilan Simoncelli naik podium itu juga mendapat pujian dari bos tim Fausto Gresini. Menurutnya, keajaiban menghampiri Simoncelli, sehingga nasib sial yang sering menimpa akhirnya berlalu.

“Sekarang dia telah mematahkan hambatannya dan semoga segalanya bisa lebih mudah bagi Marco. Dia bisa lebih santai di motor dan potensinya akan lebih meningkat,” ujar Gresini.

Ambisi Simoncelli mendapat halangan di Indianapolis, karakter sirkuit tersebut bisa menjadi penghambat untuk mewujudkan tekadnya tersebut. Ukuran tubuhnya yang besar di atas rata-rata pembalap MotoGP lainnya, akan membuatnya kesulitan bersaing dengan para rival.

“Indianapolis adalah sirkuit yang secara keseluruhan saya suka. Tapi saya akan mengalami sedikit kesulitan dibandingkan dengan para pembalap lain yang lebih kecil, karena gigi pertama pada tikungan terakhir mengawali lintasan lurus yang panjang,” jelas Simoncelli.

“Ini adalah masalah bagi kami, tapi kami akan melakukan yang terbaik dan mencoba untuk mengatasinya sehingga masalah yang dihadapi bisa sesedikit mungkin,” pungkasnya. (ady/diq/jpnn)

Liu Target Menuju London

DAEGU – Pelari gawang asal Tiongkok, Liu Xiang membawa dua ambisi ke Kejuaraan Dunia Atletik 2011 di Daegu, Korsel. Dia menargetkan kemenangan di even dua tahunan itu serta berharap mampu kembali ke prestasi puncak dengan meraih medali emas di Olimpiade London 2012.

Liu merupakan mantan pemegang rekor dunia untuk nomor 110 meter. Dia meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 dan menjadi juara dunia di Osaka pada 2007. Namun, Liu gagal membela negaranya saat mengalami cedera tendon achilles menjelang berlangsungnya Olimpiade Beijing 2008 lalu.

Di usia 28 tahun, Liu yang pernah menjadi simbol keperkasaan atletik Tiongkok masih berharap mencapai prestasi puncaknya. Mei lalu, dia menjuarai Diamond League di Shanghai dengan catatan waktu 13,07 detik. Bulan lalu, dia juga meraih medali emasnya yang keempat di Kejuaraan Atletik Asia.

“Saya menjadi juara di Olimpiade Athena, tetapi saat ini saya masih ingin merasakan hal serupa di London pada tahun depan,” kata Liu seperti dikutip Reuters. Namun, tantangan lebih berat akan menghadangnya di Daegu. Dia kini harus bersaing dengan nama-nama seperti David Oliver (AS) yang mencatat 12,94 detik di Oregon.(jpnn)
serta pemegang rekor dunia asal Kuba, Dayron Robles. (ady/jpnn)

Nadal Sempat Ingin Hengkang ke Golf

NEW YORK – Pikiran untuk berganti karir sempat muncul di benak Rafael Nadal. Salah satu petenis terbaik dunia saat ini itu sempat ingin hijrah ke dunia golf enam tahun lalu.

Pengakuan tersebut dilontarkan Nadal dalam bukunya, “Rafa: My Story”, yang dirilis di Amerika Serikat, Selasa (23/8) kemarin. Disebutkan, titik terendah dari karir Nadal terjadi pada tahun 2005 silam tatkala para dokter menemukan masalah tulang bawaan di kaki kirinya setelah kemenangan lima set atas Ivan Ljubicic di Madrid dalam sebuah pertarungan sengit.

Nadal mengaku bahwa kegembiraan pasca kemenangan langsung berubah menjadi kesuraman karena problem pada tulang itu juga mengancam karirnya.

Saat terpinggirkan dari dunia tenis, Nadal yang sangat terpukul dan merasa hampa karena tak lagi menekuni dunia yang ia cintai, mulai tergoda untuk banting setir ke dunia golf.

“Pada mulanya diagnosis itu seperti sebuah tembakan ke kepalaku,” kenang Nadal seperti dikutip Golf365. “Tulangnya masih terasa sakit. (Sampai kini) Masih ada di bawah kontrol, meski kita sama sekali tidak boleh lengah,” lanjutnya. Godaan dari golf sendiri pada prosesnya gagal merayu Nadal untuk meninggalkan tenis. Si petenis Spanyol terus beraksi di dunia itu seraya meraih sejumlah gelar bergengsi. (net/jpnn)

Berharap Sama-sama Merasakan Hasil PT Perkebunan Sumut

Penyaluran Zakat dan CSR Kepada Masyarakat Dolok Masihul

PT Perkebunan Sumatera Utara menyalurkan zakat dan CSR (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (23/8).

MEDAN- Penyaluran zakat yang diberikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) provinsi Sumatera Utara ini disalurkan dengan melakukan bedah rumah masyarakat kecamatan Dolok Masihul yang yang dianggap tidak layak dihuni lagi.
Sedangkan, penyaluran CSR disalurkan dengan memberikan santunan kepada 300 kaum duafa dan anak yatim di kecamatan yang sama. “ Nah, untuk penyaluran zakat yang dipakai melakukan bedah rumah tersebut diambil dari pengurus dan direksi PT Perkebunan Sumut. Sedangkan untuk CSR diambil dari keuntungan yang selama ini ada di PT Perkebunan Sumut juga,” bilang Dirut PT Perkebunan Sumut, Drs H Darwin Nasution SH dalam sambutannya yang berlangsung di Musala  Ismailiyah Jalan Ismailiyah Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai.

Katanya, program  penyaluran CSR ini merupakan  program tahunan. Dimana pada tahun-tahun sebelumnya juga dilakukan CSR ke beberapa daerah unit kerja PT Perkebunan Sumut seperti sebelum Ramadan dengan memberikan CSR bagi kaum duafa yang berada di sekitar Kantor PT Perkebunan Sumut yang berada di Jalan Letjen Jamin Ginting Medan. Dengan kegiatan itu, PT Perkebunan Sumut mendapat penghargaan baru-baru ini. “ Kiranya  CSR ini dan penyaluran zakat dapat terus berjalan setiap tahunnya. Dengan begitunya masyarakat dapat merasakan hasil dari PT Perkebunan Sumut. Selain itu juga orang yang mendapat bantuan semakin kecil, sehingga semakin banyak pendapatan masyarakat,” terangnya.

Darwin berharap kepada para anak-anak muda yang berada di Kecamatan Dolok Masihul untuk melakukan perubahan nasib dengan mencari kerja ke suatu daerah. “Jika mereka berhasil para anak muda yang berada di kampungnya dapat meningkatkan kesejahteraan kampung tempat tinggal kita,” bilang Darwin yang juga berasal dari Kecamatan Dolok Masihul.

Dalam kegiatan ini PT Perkebunan Sumut bekerjasama dengan Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Dolok Masihul. Camat Dolok Masihul, Drs Dimas Kurniawanto mengucapkan terima kasih kepada PT Perkebunan Sumut yang telah menyalurkan bantuannya kepada warga masyarakat termasuk bedah rumah.
Untuk itu Camat Dolok Masihul mengimbau kepada warga masyarakatnya untuk memberikan infaq dan sadaqahnya kepada BAZ di kecamatan ini.

Turut hadir dalam penyaluran zakat dan CSR, Dirut PT Perkebunan Sumut Drs  H Darwin Nasution SH serta istri, Endang, Direktur Produksi dan Umum PT Perkebunan Sumut Ir Elfina Hasibuan, Kabag Keuangan PT Perkebunan Sumut Zahri, Manajer Kebun Tanjung Kasau Ir Andi Mulia, Manajer Kebun Sei Kare Harun Al-Rasyid Lubis, Camat Dolok Masihul Drs Dimas Kurniawanto, Lurah Pekan Dolok Masihul, Ketua BAZ kecamatan serta  undangan,  kaum duafa serta anak yatim.  (omi)

Poldasu Periksa Saksi Ahli

Dugaan Korupsi di Polmed

MEDAN- Bagian Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sumut masih memintai keterangan terhadap saksi ahli di Jakarta terkait kasus dugaan korupsi di Politenik Negeri Medan (Polmed). Rencananya, pemeriksaan itu berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

“Berangkatnya Selasa kemarin, dan pemeriksaannya baru berjalan hari ini. Beberapa hari di sana, diharapkan memberikan perkembangan yang signifikan. Jadi kita tunggu hasilnya nanti,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Sumut Kombes Pol Sadono Budi Nugroho melalui Kasubbid PID Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Rabu (23/8).

Saat ditanya, identitas saksi ahli tersebut, MP Nainggolan belum bersedia memberitahukannya. “Wah, yang tahu itu adalah penyidiknya,” jawabnya.

Sementara Direktur Polmed Zulkifli Lubis menyambut positif pemeriksaan saksi ahli oleh Ditreskrimsus Poldasu. “Artinya, kalau sudah wilayah hukum, kita ikuti saja proses hukum yang berjalan,” ungkap Zulkifli Lubis didampingi Pembantu Direktur II, Syahrudin saat dikonfirmasi, Rabu (24/8).

Dia juga mengaku sangat menghargai proses hukum dalam upaya membuktikan kebenaran dari dugaan penyelewengan dana proyek pengadaan alat peraga laboratorium Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan senilai Rp2,1 miliar itu.
“Kita sangat menghargai sikap polisi yang akan menanyakan langsung permaslahan tersebutkepada saksi ahli, asal benar-benar saksi ahli,” ujarnya.

Sebelumnya Zulkifli Lubis membantah keterlibatan dirinya terhadap dugaan korupsi pengadaan alat pendidikan dan laboratorium bengkel jurusan elektro (Polmed) tersebut. Menurutnya, seluruh proses proyek berjalan sesuai keputusan presiden (Kepres) Nomor 80 tahun 1983.

Diketahui, dalam proyek Polmed ini, ditemukan adanya kejanggalan pada proses tender pengadaan alat peraga laboratorium dan bengkel Jurusan Elektro Polmed tersebut. Dimana, pemenang tender CV Karya Medika tidak melakukan tugasnya melaksanakan proyek secara benar. Panitia juga dinilai melanggar Keputusan Presiden RI nomor 80 tahun 1983.

Dalam kasus ini, hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sumut menyatakan proyek ini mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp2,1 miliar dari total Rp 4,5 miliar yang dianggarkan.
Penyidik menilai telah terjadi pelanggaran sebagaimana diatur pasal 2 ayat 1 sub pasal 3 sub pasal 11 sub pasal 12 huruf a dan b UU RI No 31 tahun 1999 perubahan atas UU Nomor 20 Tahun 2001, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Sementara itu, pihak Polmed Medan berdalih seluruh proses proyek berjalan sesuai keputusan presiden (Kepres) Nomor 80 tahun 1983.(ari/uma)