28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14768

Surya Paloh Cerai dari Golkar

JAKARTA- Surya Paloh, mantan ketua Dewan Penasihat Golkar, memilih cerai dari partai yang membesarkan namanya itu. Paloh memutuskan untuk berkonsentrasi mengurus Nasdem (Nasional Demokrat) yang dia dirikan setelah kalah dalam pemilihan Ketum Golkar.

Paloh meninggalkan partai berlambang beringin setelah diultimatum DPP Golkar. Inti ultimatum, kader Golkar di Nasdem harus memilih meninggalkan Golkar bila tetap di Nasdem atau kembali ke Golkar dan keluar dari Nasdem. Paloh memilih tetap di Nasdem.

“Saya secara resmi menyatakan diri keluar dari Partai Golkar,” ujar Paloh dalam keterangan di Kantor DPP Ormas Nasdem, Jakarta, kemarin (7/9).

Dengan mengenakan kemeja putih dan dasi hitam, Paloh duduk di sebuah meja kerja untuk menyampaikan keterangan resmi. Di belakangnya, tampak latar bendera Merah Putih yang didampingi bendera ormas Nasdem.
Paloh mengatakan merasa emosional dengan pernyataan mundurnya itu. Menurut Paloh, 43 tahun dirinya merintis karir sebagai politikus Golkar dari bawah. Mulai kader biasa hingga posisi tertinggi sebagai ketua Dewan Penasihat Partai Golkar periode 2004″2009. “Tentu ada sentuhan romantisme dari saya terhadap Golkar, 43 tahun adalah proses yang lama,” ujarnya.

Paloh sudah melakukan perenungan atas posisi dirinya sebagai kader Golkar. Paloh memiliki pendirian bahwa ide-ide restorasi yang dirinya usung ternyata tidak mendapat respons yang positif di Partai Golkar. Dia merasa sudah mencapai titik kulminasi di Partai Golkar dengan situasi yang terjadi sekarang. “Saya antiklimaks di Golkar karena Golkar saat ini sudah tidak membutuhkan saya. Saya pun tidak membutuhkan Golkar lagi,” ujarnya.

Salah satu yang membuatnya kecewa adalah pemahaman yang salah atas adanya ormas Nasdem yang dikaitkan dengan Partai Nasdem. Paloh menegaskan bahwa ormas Nasdem tidak memiliki korelasi dan substruktur dengan Partai Nasdem yang muncul belakangan. “Ormas Nasional Demokrat adalah ormas, sementara Partai Nasdem adalah partai, tidak sama,” ucapnya.

Memang, menurut Paloh, ada kesamaan dari sejumlah pengurus ormas Nasdem yang juga menjadi pengurus Partai Nasdem. Para pengurus Partai Nasdem memang rata-rata adalah aktivis muda di Ormas Nasdem. Namun, kesamaan itu tidak menjadikan ormas Nasdem dan Partai Nasdem terkait satu sama lain. “Jika itu terkait dengan kesamaan logo dan warna (Partai Nasdem), bukan kepada saya itu ditanyakan,” jelasnya. (bay/c10/tof/jpnn)

Peringati Kematian Munir, Aktivis-Paspampres Bentrok

JAKARTA- Peringatan tujuh tahun terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib ternodai oleh bentrokan dengan polisi dan Pasmpampres. Empat aktivis LSM dipukuli saat hendak menyeberang ke tepi Istana Negara.

“Bahkan Ibu Sumiarsih yang sudah sangat sepuh ikut diseret polisi,” ujar Haris Azhar, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) dalam evaluasi demo setelah bentrok di pelataran Monas kemarin petang.
Aktivis Usman Hamid yang juga kolega dekat Munir, sempat dicekik oleh beberapa orang anggota Paspampres. “Salah satunya Prada Suparlan Gani dan Prada Boy,” kata Haris. Akibat aksi itu, Usman sempat mengalami sesak nafas. “Sekarang masih menunggu pemeriksaan medis,” katanya.

Dari pantauan koran ini, insiden terjadi sekitar pukul 13.30 WIB saat ratusan orang bergerak mendekati Istana Negara. Langkah mereka mendadak dihadang puluhan aparat kepolisian yang memaksa mundur. Saat baku dorong tersebut, sejumlah polisi bereaksi keras dengan melayangkan tangan ke arah para demonstran.

Mantan Koordinator KontraS Usman Hamid dan orang tua korban tragedi Trisakti, Sumiarsih, menjadi korban. Begitu juga dengan dua aktivis HAM lainnya, Garda dan Tunggal.

“Korban terluka di bagian tangan dan siku,” ujar Haris.  Kasus pembunuhan Munir terus dipertanyakan sejumlah aktivis.
Secara terpisah, Jaksa Agung Basrief Arief mengaku belum bisa mengajukan peninjauan kembali (PK) terhadap kasus pembunuhan aktivis HAM Munir ke Mahkamah Agung. Alasannya, Kejaksaan Agung tidak memiliki kewenangan. (rdl/jpnn)

Berbelit, Rosalina Dituntut 4 Tahun Penjara

JAKARTA- Sidang kasus suap proyek wisma atlet dengan terdakwa Mindo Rosalina Manulang dan Mohammad El Idris berujung tangis. Bagaimana tidak, kemarin (7/8) keduanya menjalani persidangan dengan agenda mendengarkan tunutan tim jaksa penuntut umum (JPU). JPU meminta agar majelis hakim menyatakan Rosalina dan Idris bersalah dan menjalani hukuman penjara.

“Menuntut agar hakim menyatakan terdakwa Mindo Rosalina Manulang terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana korupsi. Menjatuhkan hukuman empat tahun dengan denda Rp400 juta subsider 6 bulan masa tahanan,” kata JPU Agus Salim saat membaca surat tuntutan untuk Rosalina.

Mendengar dirinya dinyatakan bersalah dan harus dihukum, Rosalina air mata Rosalina tidak terbendung. Dia terus sesenggukan sambil sibuk mengusap air matanya. Memang, sepanjang sidang pembacaan tuntutan perempuan kelahiran Dolok Sanggul Sumatera Utara itu tampak tegang. Mengenakan setelan ungu lengkap dengan sepatu berwarna senada Rosalina terus menggenggam tangannya sendiri selama sidang berlangsung. Dia lebih banyak menundukkan kepala dan hanya sesekali menengok ke arah hakim.

Bahkan saat diberi kesempatan untuk berkonsultasi dengan kuasa hukumnya, Rosalina berjalan sempoyongan. Kontan, tim kuasa hukumnya yang dipimpin Djufri Taufik langsung berhamburan dan berusaha menolongnya.
Menurut tim JPU, berdasarkan fakta-fakta yang muncul di dalam persidangan berdasarkan keterangan saksi, terdakwa, dan alat bukti lainnya menunjukkan bahwa Rosalina dengan meyakinkan telah melanggar pasal-pasal yang dicantumkan dalam dakwaan primer.  “Terdakwa dan Idris (Direktur Marketing PT DGI) telah memberi uang kepada Nazaruddin dan Wafid Muharam (Sesmenpora non aktif). Itu semua agar PT DGI telah menang dalam proyek wisma atlet,” ujar JPU Agus.

Setelah sidang Rosalina berakhir, giliran Mohammad El Idris menjalani sidang tuntutan. Tak jauh-jauh dengan Rosalina, tim JPU yang masih sama juga dengan tegas menyatakan bahwa Idris bersalah. Hasilnya, menuntut agar majelis hakim menyatakan terdakwa bersalah dan menghukumnya dengan pidana tiga tahun enam bulan, denda Rp 150 juta subsider empat bulan kurungan. (kuh/jpnn)

Selesaikan Tiga Misi

Spanyol vs Liechtenstein

LOGRONO- Juara bertahan Spanyol menggenggam satu tiket ke putaran final Piala Eropa 2012. Hasil ini mereka dapat usai melibas tim lemah Liechtenstein dengan skor 6-0.

Dalam pertandingan di Estadio Las Gaunas, Rabu (7/9) dinihari WIB, Spanyol baru bisa memecah kebuntuan pada menit ke-33 lewat gol Alvaro Negredo. Berselang empat menit, Negredo kembali menjebol gawang Liechtenstein yang dikawal Peter Jehle.

Pada penghujung babak pertama, skor berubah menjadi 3-0 untuk Spanyol. Tendangan bebas Xavi melaju deras ke pojok gawang Jehle.

Tujuh menit selepas restart, Sergio Ramos membawa La Furia Roja unggul empat gol. David Villa melesakkan gol kelima dan keenam Spanyol, masing-masing pada menit ke-60 dan 79.

Kemenangan telak ini membuat Spanyol dipastikan menjadi juara Grup I. Dengan koleksi 18 poin, pasukan Vicente Del Bosque tak akan bisa dikejar oleh Republik Ceska yang baru mengumpulkan 10 poin dan punya dua laga tersisa.
Dengan hasil ini maka Vicente del Bosque sudah merampungkan tiga misinya sebagai pelatih Spanyol. Setelah meloloskan negaranya ke putaran final bahkan membawanya juara Piala Dunia 2010, skuad Matador juga diantarnya ke Polandia-Ukraina.

“Kami telah meraih tujuan kami, yang mana itu mungkin sesuatu yang dianggap biasa, karena kami memang telah terbiasa (menang). Tapi buat saya ini sangatlah penting,” ujar Del Bosque seusai pertandingan dikutip AFP.
Saat disinggung soal kemungkinan kontraknya diperpanjang, mantan pelatih Real Madrid itu mengaku tidak mau tergesa-gesa. “Biasanya, begitu Anda lolos untuk Euro, kontrak Anda sebagai pelatih otomatis diperbarui. Kami telah menundanya. Tak perlu buru-buru,” ungkap Del Bosque.

“Tak ada masalah. Saya dan presiden dan sekretaris jenderal (federasi Spanyol) telah berbicara, dan semuanya telah dicarikan solusinya,” tambahnya.

Sementara itu striker andal La Furia Roja David Villa mengatakan bahwa saat dia dan rekan-rekannya bisa fokus menatap gelaran Euro 2012.

“Kini, kami memiliki banyak waktu untuk fokus pada Piala Eropa. Penting bagi kami untuk memastikan lolos lebih awal,” ujar Villa.  bbs/jpnn)

Keluarga Pasien Pirngadi Kemalingan

MEDAN- Keluarga pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan harus berhati-hati dengan barang bawaannya. Pasalnya, aksi pencurian kian marak terjadi di rumah sakit milik Pemko Medan ini.

Selasa (6/9) lalu, Edi Boli (45), warga Perumnas Helvetia Medan kehilangan tas berisi barang dan surat-surat berharga saat menunggui istrinya yang dirawat Ruang Unit Jantung Lantai IV, RSUD dr Pirngadi Medan. Saat itu, Edi pergi ke toilet dan meninggalkan tasnya di ruang tunggu dekat istrinya dirawat.

Namun saat kembali dari toilet, dia kaget bukan kepalang. Tas miliknya telah raib digondol pencuri. Penasaran, dia berusaha melakukan pencarian. Upayanya ternyata berhasil. Dia menemukan tas tersebut tak jauh dari Ruang Perinatology dengan kondisi isi tas sudah berserakan.

“Saat saya lihat, ternyata barang-barang berharga didalam tas itu sudah tidak ada lagi. Surat kelahiran cucu saya juga hilang. Bagaimana pelayanan rumah sakit ini? Kalau pihak rumah sakit meminta surat-surat saya yang lainnya, saya harus bagaimana? Karena pelakunya sudah mengambil semuanya,” ujarnya.

Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Peranginangin yang dikonfirmasi wartawan koran ini membantah kalau keamanan rumah sakit lemah. Dia juga menyarankan agar Edi membuat laporan polisi.(jon)

Posisi Torres Rawan Tergusur

PERSAINGAN di lini depan timnas Spanyol semakin ketat saja. Fernando Torres yang penampilannya sedang kurang bagus di klubnya Chelsea berada pada situasi sulit. Bahkan, dia tidak dipakai saat Spanyol membantai 6-0 (3-0), kemarin dini hari.

Pelatih Vicente Del Bosque lebih memilih memakai David Villa dan Alvaro Negredo sebagai starter. Kemudian, di bangku cadangan Del Bosque menempatkan Fernando Llorente dan Pedro. Llorente turun lapangan sebagai pengganti Negredo di menit ke-62.

Ketika Spanyol memang 3-2 atas Cile pada pertandingan persahabatan (2/9), Del Bosque masih menurunkan Torres sebagai pengganti. Tapi, kemarin, namanya bahkan tidak dicantumkan dalam daftar pemain cedangan. Padahal, dia berada dalam kondisi fit.

Nah, kebijakan Del Bosque itu menimbulkan pertanyaan apakah Torres sudah kehilangan tempatnya di La Furia Roja, julukan Spanyol. Torres yang memiliki peran penting pada saat juara Euro 2008 dan Piala Dunia 2010 lalu, mulai ditinggalkan Del Bosque.

“Ada sepuluh pemain lainnya yang tidak dimainkan. Tidak ada yang aneh,” jelas Del Bosque, seperti dikutip Reuters.
Mantan pelatih Atletico Madrid itu membantah bila Torres sudah tidak lagi dipakai dan tempatnya terancam jelang Euro 2012.

“Dia tetap pemain penting, tapi orang-orang diterpilih membela timnas adalah mereka yang bermain bagus di klubnya, bukan yang sebaliknya,” ketus Del Bosque.

Senada dengan Del Bosque, meski Torres sedang mengalami periode buruk, tapi menurut Negredo, dia tetap pemain penting. Torres pun tidak sakit hati karena hanya menjadi penonton. “Dia tetap datang ke ruang ganti dan memberi selamat kepada saya,” kata Negredo yang mencetak dua gol kemarin dini hari kepada AS.
“Memang tidak menyenangkan bila dipanggil ke timnas tapi tidak dimainkan sama sekali. Tapi, dia tetap tenang. Dia rekan yang luar biasa dan sampai sekarang masih merupakan salah satu wakil kapten timnas,” kata Negredo. (ham/jpnn)

RE Siahaan Minta KPK Panggil Kapolresta Siantar

JAKARTA- Proses penyidikan perkara dugaan korupsi pengelolaan bantuan sosial APBD Kota Pematang Siantar 2007, menemui jalan buntu. Pasalnya, hingga saat ini Robert Edison Siahaan ngotot tidak sudi pemeriksaannya dituangkan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Mantan walikota Pematang Siantar itu mau di-BAP, dengan syarat penyidik KPK juga meminta keterangan sejumlah pihak, yang dinilainya lebih mengetahui mengenai bocornya uang APBD Siantar.

Seperti pernah disampaikan sebelumnya, kuasa hukum RE Siahaan, Junimart Girsang, lagi-lagi menyatakan, proses hukum yang dialami kliennya sangat janggal dan dipaksakan. Antara lain menyangkut masalah kwitansi pengeluaran uang sebesar Rp1,5 miliar yang oleh tim penyidik KPK dijadikan barang bukti, sementara RE Siahaan mengaku tidak ahu-menahu.

“RE Siahaan menolak di-BAP, karena banyak barang bukti yang salah dan tidak terkait. Kita meminta penyidik KPK agar memanggil asisten I, asisten II, dan asisten III Setko Pematang Siantar yang menjabat saat RE Siahaan masih menjadi walikota,” terang Junimart Girsang kepada koran ini, kemarin (6/9).

Selain ketiga mantan pejabat itu, Junimart juga mengaku telah menyampaikan permintaan ke penyidik KPK agar juga memanggil dan memintai keterangan Kapolresta AKBP Alberd TB Sianipar SIk MH dan Kajari Siantar, Katar Ginting SH MHum. Menurut Junimart, keduanya perlu dimintai keterangan terkait penanganan perkara kasus dugaan korupsi dana sosial Rp12,6 miliar, dengan tersangka  mantan Kepala Bagian Sosial Pemko Siantar,  Aslan.

Menurut Junimart, sangat aneh jika RE Siahaan disangka korupsi dana bansos itu. “Kasus bansos ini sudah diproses di Polres Siantar, dengan tersangka Aslan. Jaksanya sudah mengatakan cukup bukti, tapi tersangkanya lari. Berarti kan pertanggungjawabannya ada pada Aslan. Kok oleh KPK dibebankan lagi ke RE Siahaan? Ini aneh,” cetus Junimart.
Dikatakan, hingga kemarin penyidik KPK belum juga memanggil pihak-pihak yang disebutkan di atas. “Yang jelas kita sudah minta. Dan uang itu diindikasikan juga ke sejumlah anggota DPRD,” kata Junimart, tanpa merinci lebih lanjut.
Dimintai konfirmasi mengenai permintaan Junimart itu, Kabag Pemberitaan dan Humas KPK Priharsa Nugraha kepada koran ini kemarin (6/9) menjelaskan, memang tersangka punya hak meminta penyidik KPK memanggil dan memintai keterangan pihak lain. “Itu diatur di KUHAP,” ujarnya.

Lantas, kapan penyidik melakukan pemanggilan? “Wah, kalau soal pemanggilan, itu kewenangan penyidik. Saya tidak tahu,” kilahnya.

Seperti diketahui, RE Siahaan, mantan orang nomor satu di Pemko Pematang Siantar, ditahan KPK pada 8 Juni 2011, setelah berstatus sebagai sebagai tersangka sejak 6 Pebruari 2011. Ketua DPC Partai Demokrat Pematangsiantar itu ditahan di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.

RE Siahaan disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 dan atau pasal 5 dan atau pasal 9 dan atau pasal 11 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 199 tentang Tindak Pidana Korupsi. (sam)

Suami Hajar Istri Sampai Babak Belur

TEBING TINGGI- RA (24) warga Jalan Griya Prima Bulian, Blok A 021, Kelurahan Pinang Mancung, Kota Tebing Tinggi, babak belur dihajar suaminya JS (25), pekerja buruh harian lepas di pabrik pengolahan getah karet, Rabu (7/9) sekira pukul 07.30 WIB, gara-gara melarang suaminya pulang kampung melihat orang tuanya di Kabupaten Dairi pasca gempa bumi dua hari lalu.

Menurut JS di Polres Tebing Tinggi usai ditangkap petugas mengatakan, semenjak terjadi gempa di Aceh, dia kehilangan kontak dengan orang tuannya di Dairi. Karena gelisah takut terjadi apa-apa dengan orang tuanya, dia pun meminta izin kepada istrinya RA untuk pulang kampung. “Istri saya tak mengizinkan saya pulang kampung, bahkan untuk pergi bekerja saja tidak diperbolehkan. Saya diminta untuk berada di rumah seharian,” beber JS.

Lanjutnya, karena tidak jelas alasan sang istri melarang dan terus marah-marah, membuat JS naik darah. “Ku pukul dia, karena merepet terus dan dia mencoba melawan ku. Saya tak tahu entah kenapa terjadi,” keluhnya.

Sementara RA mengatakan, kejadian pagi itu tiba-tiba saja, saat dia sedang memberi makan anak sulungnya di ruang tamu. Tiba-tiba suaminya marah dan langsung memecahkan piring. “Karena itu terjadilah cekcok, selama menjadi suami sekitar dua tahun, suami ku sering memukul ku dengan tangan,” jelas RA.

Masih menurut korban, dia dipukul dibagian wajah, didorong hingga jatuh sehingga kepala bagian belakang terbentur dengan benda keras. Dia juga mengalami luka pukulan di bagian tangan dan perut ditunjang serta kaki lecet.
“Karena ulah suamiku yang kasar ini, saya membuat pengaduan ke polisi,” katanya.

Atas pengaduan RA, petugas Mapolres Tebing Tinggi langsung melakukan penangkapan terhadap JS. Saat dilakukan penangkapan, JS tidak melakukan perlawanan dan terlihat pasrah serta menerima semua kesalahannya. Tersanka dijerat dengan undang-undang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). (mag-3)

Gli Azzuri Paling Kokoh

BUKAN hanya tiket lolos ke Euro 2012 yang membuat timnas Italia bangga. Lebih dari itu, tim berjuluk Gli Azzurri itu mencatat rekor menawan dengan selalu menang dalam lima laga terakhir di grup C kualifikasi Euro 2012.
Pelatih Italia Casera Prandelli mampu mencatat rekor terbaik mereka di kualifikasi. Mereka menang dalam tujuh laga dan hanya sekali seri. Italia juga mencatatkan diri sebagai tim dengan barisan pertahanan paling solid selama kualifikasi Euro 2012.

Sejak kebobolan pada pertandingan pertama kualifikasi Euro 2012, di mana mereka unggul 2-1 atas Estonia, 3 September tahun lalu, gawang Italia tidak pernah lagi kebobolan. Mereka mencatat clean sheet selama 789 menit di kualifikasi Euro 2012.

Catatan hebat itu membuat Prandelli mampu melampaui rekor clean sheet sebelumnya ketika Italia ditangani Cesare Maldini pada kualifikasi Piala Dunia 1998. Saat itu, ayah dari bek legendaries AC Milan Paolo Maldini membawa Italia mencatat clean sheet selama 708 menit.

“Tujuan kami hanyalah memastikan diri lolos dan kami mampu melakukannya. Di sisi pertahanan, kami sangat senang karena lolos dan clean sheet,” kata Andrea Ranocchia, bek Italia itu.
Melawan Slovenia, menurut dia, lebih sulit ketimbang melawan Kepulauan Faroe. (net/jpnn)

Anggota Dewan Diduga Terima Upeti

Tender Rehab Gedung DPRD Senilai Rp2,3 Miliar

LUBUK PAKAM- Tender rehabilitasi Gedung DPRD Deli Serdang berbiaya Rp2,3 miliar diduga bermasalah. Pasalnya, sampai saat ini belum ada pengumuman pemenang tender yang sejatinya diumumkan tanggal 22 Agustus silam.
Akibatnya, sejumlah rekanan yang ikut tender mulai gelisah. Bahkan sebagian diantaranya mulai mencurigai kesekretariatan DPRD, sudah mengatur pemenang tender. “Ini pelanggaran namanya. Kalau diundur pengumuman pemenangnya, silahkan dipublikasikan ke masyarakat, jangan didiam-diamkan,” kata DP salah seorang rekanan peserta tender.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Deli Serdang Benhur Silitonga didampingi Wakil Ketua Mikail TP Purba, mengatakan, dengan diperlambatnya pengumuman pemenang tender rehab gedung DPRD tersebut, akan memunculkan prasangka buruk terhadap proses tender.

Untuk itu, tegas Benhur, pihaknya akan memanggil Sekretaris DPRD mempertanyakan keterlambatan pengumuman yang terjadi. “Panitia serta sekretaris DPRD harus transparan. Dana rehab ini bersumber dari anggaran APBD,” katanya.
Berbeda dengan Wakil Ketua Komisi A Mikail TP Purba yang mengendus adanya indikasi pengaturan pemenang tender yang diatur sejumlah onkum anggota DPRD. Bahkan, pria yang dekat dengan organisasi kepemudaan ini, mensiyalir adanya pemberian sejumlah ‘upeti’ kepada anggota DPRD.

“Beberapa pengusaha yang ikut tender rehab ini, sering mondar mandir ke gedung dewan. Saya duga ada anggota dewan yang bekap, agar proyek ini dimenangkan perusahan tertentu,” ungkapnya tanpa merinci nama anggkota DPRD dimaksud.
Disebutkan, proses tender rehab gedung dewan diikuti sekitar 32 perusahaan kontruksi. (btr)