28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14792

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Tingkat I Nasional

MEDAN- Pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan, dan diperkirakan pada tahun 2011 ini akan mencapai angka 6,6 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) juga mengalami peningkatan, baik dalam ekonomi maupun dalam inflasi.

“Ini merupakan prospek yang bagus, menurut saya pertumbuhan ekonomi nasional untuk tahun ini dapat mencapai 6,6 persen. Sedangkan untuk 2012 bisa mencapai angka 6,7 persen,” ujar Kepala Biro Riset Ekonomi, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Iskandar Simorangkir dalam seminar Perkembangan Terkini, Tantangan dan Prospek ekonomi Indonesia di Hotel Aston Medan, Kamis (28/7) lalu.

Iskandar menyatakan, secara komponen, pertumbuhan ekonomi ini akan paling tinggi disumbangkan dari konsumsi rumah tangga swasta, selain itu juga investasi asing yang akan masuk ke Indonesia juga dianggap sebagai salah satu peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Nantinya, ketika akan adanya rating, jadi investor asing tidak hanya berinves jangka pendek, seperti di SUN, SBN dan lainnya, jadi investor berinves dalam jangka panjang,” ujar nya.

Rating merupakan pencapaian dari kinerja ekonomi Indonesia, atau masyarakat internasional yang akan menilai. “Faktor yang biasa dilihat, karena stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi bagus dan inflasi rendah, hal inilah yang akan membuat investor asing akan percaya untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ujar Iskandar.

Sedangkan ekspor impor tetap menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi ini, karena harga komoditi ekspor Indonesia akan naik di harga pasar Internasional. “Walaupun ada penguatan nilai tukar, tidak akan berdampak pada harga ekspor impor, karena produk ekspor Indonesia masih diminati pasar internasional,” lanjutnya.

Dari sektoral komunikasi dan pengangkutan akan tetap berada pada posisi utama dalam menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional. “Secara sektoral, penyumbang utama tetap pada komunikasi, karena kebutuhan masyarakat di sambung dengan masuknya investor asing akan menjadikan komunikasi sangat penting,” ujarnya.

Sedangkan pengangkutan akan membawa dampak positif pada sektor lain. Karena itu, sektor Pengangkutan harus dapat diperhatikan dengan seksama, mengingat sektor ini masih banyak kekurangannya.

Sementara itu, Sumatera Utara tetap akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang bagus, bahkan pertumbuhan ini bisa mencapai posisi 1 secara nasional. “Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi akan berada posisi 1,” ujar Pengamat Ekonomi Sumut Jonni Manurung. Dia juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sumut tidak berbeda faktor pendukungnya secara nasional.

Walaupun pertumbuhan ekonomi Sumut berada di atas rata-rata nasional, tetapi inflasi Sumut juga cukup tinggi, dan karena hal inilah maka penduduk Sumut belum dapat menikmati hidup dan gaji yang layak. “Yang saya ketahui, inflasi sumut berasal dari makanan, seperti beras, cabe dan lainnya. Jadi sangat sulit bagi masyarakat untuk dapat hidup layak,” timpal Iskandar.

Iskandar menegaskan, salah satu usaha yang harus dilakukan Sumut dalam memperkecil inflansi dapat dilakukan dengan memperbaiki distributor barang.
“Yang saya dengar, jalanan Sumut sangat jelek dan hal ini akan menggangu dan menghambat distributor barang. Dan hal inilah yang akan membuat inflasi,” tegasnya.(mag-9)

Batik Indonesia Tumbuh Pesat

Produksi batik nasional akan terus bertumbuh secara signifikan. Nilai produksi batik diperkirakan bisa mencapai Rp1 triliun pada tahun ini. Angka itu mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp732,67 miliar dan 2009 yang hanya sekira Rp648,94 miliar. Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian MS Hidayat, di Jakarta, Selasa (2/8).

Dalam beberapa tahun terakhir, nilai produksi batik tumbuh sekira 10 persen per tahun. “Tahun ini mungkin bisa mencapai Rp1 triliun,” kata Hidayat.
Peningkatan tersebut, terjadi karena saat ini semakin banyak orang yang gemar memakai batik. “Sekarang semua golongan masyarakat sudah mulai terbiasa memakai batik, termasuk anak muda dan remaja,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya, instansi pemerintah dan swasta juga semakin gencar mendorong para karyawannya untuk menggunakan batik. Sehingga, peluang pasar batik nasional akan semakin luas dan berkembang.

Meski saat ini terdapat kekurangan bahan baku gondorukem, namun Hidayat berharap, para pengrajin batik di setiap daerah dapat terus melakukan inovasi tanpa meninggalkan penggunaan warna alam yang disukai konsumen. “Kami akan segera mencarikan solusinya,” ucapnya.

Hidayat mengatakan, pihaknya juga berupaya untuk melestarikan batik dengan memberikan jaminan mutu, kepercayaan konsumen sekaligus perlindungan hukum serta identitas dengan mendaftarkan batik Indonesia dengan logo Batikmark “Batik Indonesia” yang tercantum dalam perlindungan Hak Cipta Nomor 034100 pada Ditjen HKI, Kementerian Hukum dan HAM.

“Logo ini adalah pembeda batik buatan Indonesia dengan produk batik negera lain, sehingga memudahkan konsumen mancanegara mengenali batik Indonesia,” paparnya.
Dia juga menjelaskan, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 74/2007 tentang penggunaan Batikmark “Batik Indonesia”.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan, selama lima tahun terakhir, industri batik nasional telah tumbuh di atas 100 persen. “Porsi batik di industri garmen juga makin bertambah besar. Saat ini sekira 10 persen,” ucap Ade.

Setiap daerah di seluruh Indonesia, kata Ade, mempunyai ciri khas corak batik yang berbeda. “Sekarang hampir semua kabupaten kota memiliki batik sendiri dengan corak masing-masing,” tandasnya. (net/jpnn)

Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan

Puskesmas Glugur Darat Raih Sertifikat ISO 9001:2008

Wali Kota Medan Rahudman Harahap memberikan penghargaan sertifikat ISO 9001:2008 dari Wallington School Inggris terhadap Puskesmas Glugur Darat. Penghargaan berstandar internasional ini merupakan penilaian mutu pelayanan. Penghargaan ini membuktikan puskesmas sebagai pusat kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu.

“Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pemenuhan tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kesehatan merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu dan daya saing masyarakat yang menjadi investasi pembangunan nasional. Karenanya, pembangunan kesehatan harus menjadi perhatian serius bagi kita semua dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan,” ujar Rahudman Harahap di Aula Dinas Kesehatan Medan, Selasa (2/8).

Dikatakannya, apa yang diraih Dinas Kesehatan Medan, merupakan sebagai wujud dari kerja keras  yang dilakukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan. “Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi sehingga jajaran kesehatan lainnya bisa mendapatkan penghargaan yang serupa,” harapnya.

Dengan begitu, lanjut Rahudman, kepada seluruh kepala puskesmas di Kota Medan harus menanamkan rasa cinta kepada pekerjaan sehingga semua tugas-tugas yang diberikan dilaksanakan dengan ikhlas.

Jajaran Dinas Kesehatan juga diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik sehingga seluruh masyarakat bisa terlayani dengan baik. Salah satu caranya dengan mempercepat revitalisasi Posyandu guna meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.

“Saya berjanji untuk meningkatkan anggaran kesehatan pada 2012. Hal itu dilakukan dalam upaya mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Tanpa dukungan dana yang mencukupi hal itu tak mungkin terealisasi.

Dengan begitu, saya menargetkan APBD Kota Medan Tahun 2012  bisa mencapai Rp3,7 triliun. Peningkatan itu dilakukan semata-mata untuk meningkatan mutu pelayanan. Selain mutu pelayanan kesehatan, juga peningkatan mutu pendidikan, infrastruktur dan kebersihan sehingga masyarakat bisa merasakan langsung hasilnya,” terangnya.

Kadis Kesehatan dr Edwin Effendi dalam laporannya mengatakan, pemberian penghargaan ISO 9001:2008 merupakan penilaian mutu pelayanan kesehatan. Tentunya penghargaan yang diterima ini semakin menguatkan motivasi di seluruh jajaran Dinas Kesehatan sehingga bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

“Berdasarkan pentunjuk dan arahan Wali Kota, kita akan terus meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan di seluruh jajaran Dinas Kesehatan mulai dari puskesmas untuk tingkat kota sampai rumah sakit. Ke depan, kita berharap bisa terus meningkatkan lagi sehingga penghargaan serupa bisa didapatkan unit pelayanan kesehatan lainnya,”  kata Edwin.

Untuk mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008, lanjut Edwin, pihaknya telah memulainya di pertengahan 2010. Dari hasil penilaian yang dilakukan konsultan pemeliharaan peningkatan mutu pelayanan ISO 9001:2008, Puskesmas Glugur Darat telah memenuhi persyaratan dan layak mendapatkan pernghargaan berstandar internasional tersebut. (adl)

Tebarkan Kebaikan Ramadan bagi Warga Sekitar

Ijeck dan HDCI Kunjungi Kabupaten Batu Bara

Berkah bulan suci Ramadan dirasakan langsung oleh warga sekitar Pantai Jono, Kecamatan Seisuka, Kabupaten Batu Bara. Musa Rajecks Shah atau yang akrab disapa Ijek bersama Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang dipimpinnya, berbagi kebaikan Ramadan dengan membagikan rezeki kepada para bilal mayat, anak yatim-piatu serta para nazir masjid di kawasan tersebut.

Tak hanya kepada masyarakat yang membutuhkannya, Ijeck dan rombongan yang bertandang ke Kabupaten Batu Bara mengendarai motor gede (moge) itu juga memberikan bantuan kepada Pemkab Batu Bara, berupa satu unit mobil pick up, dua unit perahu karet dan dan dua unit jet ski. Acara yang digelar di tengah teriknya mentari itu berlangsung di pantai Jono, Minggu (30/7) lalu.

“Memang setiap hari-hari besar keagamaan, kami dari HDCI selalu menyempatkan waktu turun ke daerah-daerah untuk melakukan ini. Hanya hal-hal kecil inilah yang hanya bisa kami lakukan, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap sesama warga yang kurang mampu,” ujar Ijeck.

Ternyata selain memang kegiatan tersebut adalah agenda tetap HDCI dalam setiap hari besar keagamaan, kedatangan Ijeck bersama timnya ke Batu Bara juga sebagai ‘bayaran’ utangnya sebagai putra daerah asli Batu Bara. Sang nenek, yang dinikahi mendiang kakeknya yang asal Afganistan adalah putri asli Batu Bara. “Jadi nenek saya aslinya Batu Bara, yang dinikahi mendiang kakek saat beliau datang dari Afganistan.” ujarnya.

Mendapatkan kabar bahwa rombongan HDCI akan datang, tak hanya warga sekitar yang tampak antusias. Bupati Batu Bara OK Arya Zulkarnain juga menyempatkan diri menyiapkan menu makan siang khas Batu Bara. Usai makan siang bersama, kepala daerah yang menjabat pertama dalam pemilihan langsung itu juga menyempatkan memberi pakaian adat kepada Ijeck. “Kami berharap, anggota HDCI dan Ijeck kelak bisa menanamkan investasi di daerah kami ini,” harapnya. (*)

Air PDAM Mati di Helvetia

6283199666xxx
Sumut Pos, tolong kami coba tanyakan kepada PDAM Tirtanadi, mengapa hanya ngomong saja,  katanya tidak ada air mati dibulan Ramadan. Buktinya di Perumnas Helvetia, sejak sabtu awal sebelum bulan suci hadir, sudah mati hingga 3 hari sampai saat ini, akibatnya jamaah tergangu menjalankan ibadah dan di tanggal 1 malam, nazir masjid Al Mujairin Blok XVI memutuskan membeli pompa untuk mendapatkan air, dosa apa kalian lakukan dan kini warga sekitar tergangu hingga ada yang membeli air galon dan mesin untuk mendapatkan air. Sumut Pos mohon bantuanya, terima kasih.

Kami Bangun Dua Sumur Bor
Terima kasih informasinya, seperti apa yang telah saya sampaikan beberapa waktu lalu. Untuk beberapa kawasan ada yang belum bisa dijangkau pipa PDAM Tirtanadi, seperti kawasan Helvetia. Memang kejadiannya, sekarang air sulit di wilayah itu, tapi kami akan berbuat semaksimal mungkin agar air tak mati.

Kami buat pendistribusian air semula pompa mulai dibuka untuk kawasan tersebut pukul 17.00, kami percepat mulai pukul 15.30 pompa dibuka, sehingga warga bisa menggunakan air. Selanjutnya, kami juga akan bukan pompa air di jam-jam tertentu. Kami juga berupaya semakimal mungkin di jam-jam tertentu tidak mati, tapi kami tak bisa berbuat banyak ketika ada kendala teknis seperti mati listrik dan pipa bocor.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami sedang membangun sumur bor di Jalan Kalpataru, dan di Jalan Kampung Banten. Di perkirakan dua bulan mendatang sudah bisa digunakan.

Zaman Karya Mendrofa
Humas PDAM Tirtanadi

—–

Komunikasi Perusahaan Harus Dibenahi
Pada kesempatan ini, perlu diketahui bersama sebenarnya kondisi PDAM Tirtanadi memang sedang kekurangan saranan dan prasaran untuk pendistribusian air.

Dengan kondisi itu, sudah seharusnya pola komunikasi PDAM Tirtanadi diperbaiki, khususnya untuk complaint handling. Sebab, selama ini komunikasi perusahaan dengan pelanggan agak kurang memuaskan, seperti complaint handling lebih banyak fungsinya menunggu saja, tapi tak pernah melibatkan mencari apa yang menjadi kesalahan pelanggan.

Untuk itu, saya hanya memberikan saran sebaiknya PDAM Tirtanadi memperbaiki komunikasi khususnya segera merespon atas komplain agar masyarakat tidak mengalihkan laporannya ke pihak lain.

Farid Wajdi
Direktur LAPK

Penertiban PKL Sukaramai Ricuh

MEDAN- Petugas Satpol PP Pemko Medan dibantu pihak Kecamatan serta Dinas Perhubungan melakukan penertiban terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Sukaramai, Selasa (2/8). Pasalnya, para PKL berjualan sampai menutupi badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan.

Para pedagang yang merasa kesal dengan ulah petugas Satpol PP yang tidak melakukan sosialiasi sebelum melakukan penertiban, membuat para pedagang geram dan melakukan perlawanan. “Mereka melakukan penertiban sesuka hatinya saja. Dia pikir kami ini binatang,” ujar Lisman, pedagang sayur yang berjualan di pinggir jalan.

Dikatakan Lisman, para pedagang terpaksa mengalah karena pihak kecamatan bersama kelurahan datang dengan memberikan imbauan. “Kami kesalnya dengan ulah Satpol PP yang tidak manusiawi. Setelah mendapat imbauan dari kecamatan dan kelurahan kami para pedagang memindahkan seluruh dagangannya ke pinggir jalan,” ucapnya.

Ketika ditanya, adanya oknum kelurahan yang melakukan pengutipan terhadap pedagang sebesar Rp25 ribu agar bisa berjualan, Lisman mengatakan kalau mereka tidak ada dikutip seperti itu.
“Kalau kami yang berjualan di pinggir jalan hanya dikutip uang kebersihan saja. Tapi kalau pedagang yang di dalam ada dikutip Rp25 ribu. Mereka tidak ditertibkan,” katanya seraya menambahkan kalau seminggu lalu sempat juga terjadi ricuh antara pedagang di pinggir jalan dengan petugas Satpol PP karena kurangnya komunikasi.

Sementara, Camat Medan Area Aidal Fitra membantah kalau pihaknya dan kelurahan melakukan pengutipan terhadap pedagang. “Nggak ada itu, kalau ada buktikanlah. Pasti akan kita tindak kalau memang benar pihak kita melakukan pungli. Itukan pungli, laporkan ke polisi agar tahu siapa yang melakukan pengutipan. Pasti akan kita tindak,” kata Aidal.

Dia juga mengungkapkan, apa yang dilakukan Satpol PP dan Dishub bukanlah penertiban, melainkan penataan agar para pedagang jangan berjualan di badan yang dapat menyebabkan kemacetan.

“Pedagang yang berada di badan jalan kita tata agar jalan tidak macet, kita juga ada Posko penataan Sukaramai dengan seluruh personil gabungan. Jadi bila ada pedagang yang ditertibkan melawan akan kita tindak, tapi sampai saat ini pedagang tak ada yang melawan. Mereka sudah tahu kalau mereka salah. Begitu kita masuk mereka langsung bergerak menata dagangannya,” cetusnya. (adl)

Harimau Berjenggot

“Hai Abu Nawas,” seru Khalifah Harun Al-Rasyid. “Sekarang juga kamu harus dapat mempersembahkan kepadaku seekor harimau berjenggot, jika gagal, aku bunuh kau.”
Kata-kata itu merupakan perintah Sultan yang diucapkan dengan penuh tegas dan kegeraman.
“Ya tuanku Syah Alam,” jawab Abu Nawas. “Semua perintah paduka akan hamba laksanakan, namun untuk yang satu ini hamba mohon waktu delapan hari.” “Baik,” kata Baginda.

Pulanglah Abu Nawas ke rumah. Agaknya ia sudah menangkap gelagat bahwa Raja sangat marah kepadanya, dicarinya akal dapat mencelakakan  diriku, agar terbalas dendamnya,” pikir Abu Nawas.
Sesampainya di rumah dipanggilnya empat orang tukang kayu dan disuruhnya membuat kandang macan.

Hanya dalam waktu tiga hari kandang itu pun siap. Kepada istrinya ia berpesan agar menjamu orang yang berjenggot yang datang ke rumah. “Apabila adinda dengar kakanda mengetuk pintu kelak, suruh dia masuk kedalam kandang itu,” kata Abu Nawas sambil menunjuk kandang tersebut. Ia kemudian bergegas pergi ke Musalla dengan membawa sajadah.
“Baik,” kata istrinya. “Hai Abu Nawas, tumben Lu salat di sini?” bertanya Imam dan penghulu mushalla itu.

Sebenarnya saya mau menceritakan hal ini kepada orang lain, tapi kalau tidak kepada tuan penghulu kepada siapa lagi saya mengadu,” jawab Abu Nawas. “Tadi malam saya ribut dengan istri saya, itu sebabnya saya tidak mau pulang ke rumah.” “Pucuk dicinta, ulam tiba,” pikir penghulu itu. “Kubiarkan Abu Nawas tidur di sini dan aku pergi kerumah Abu Nawas menemui istrinya, sudah lama aku menaruh hati kepada perempuan cantik itu.” “Hai Abu Nawas,” kata si penghulu, “Bolehkah aku menyelesaikan perselisihan  dengan istrimu itu?” “Silakan,” jawab Abu Nawas. “Hamba sangat berterima kasih atas kebaikan hati tuan.”

Maka pergilah penghulu ke rumah Abu Nawas dengan hati berbungan-bunga, dan dengan wajah berseri-seri diketuknya pintu rumah Abu Nawas. Begitu pintu terbuka ia langsung mengamit istri Abu Nawas dan diajak duduk bersanding.

“Hai Adinda,,,” katanya. “Apa gunanya punya suami jahat dan melarat, lagi pula Abu Nawas hidupnya tak karuan, lebih baik kamu jadi istriku, kamu dapat hidup senang dan tidak kekurangan suatu apa.”

“Baiklah kalau keinginan tuan demikian,” jawab istri Abu awas.
Tak berapa lama kemudian terdengar pintu diketuk orang, ketukan itu membuat penghulu belingsatan, “Kemana aku harus bersembunyi ia bertanya kepada nyonya rumah.
“Tuan penghulu….”  Jawab istri Abu Nawas, “Silahkan bersembunyi di dalam kandang itu,” ia lalu menunjuk kandang yang terletak di dalam kamar Abu Nawas.

Tanpa pikir panjang lagi penghulu itu masuk ke dalam kandang itu dan menutupnya dari dalam, sedangkan istri Abu Nawas segera membuka pintu, sambil menengok ke kiri-kanan, Abu Nawas masuk ke dalam rumah. “Hai Adinda, apa yang ada di dalam kandang itu.?” Tanya Abu Nawas.

“Tidak ada apa-apa,” jawab Istrinya. “Apa putih-putih itu?” tanya Abu Nawas, lalu dilihatnya penghulu itu gemetar karena malu dan ketakutan. Setelah delapan hari Abu Nawas memanggil delapan kuli untuk memikul kandang itu ke Istana. Di Bagdad orang  gempar ingin melihat Harimau berjenggot. Seumur hidup, jangankan melihat,  mendengar harimau berjenggot pun belum pernah. Kini Abu Nawas malah dapat seekor. Mereka terheran-heran akan kehebatan Abu Nawas.

Tetapi begitu dilihat penghulu di dalam kandang, mereka tidak bisa bilang apa-apa selain mengiringi kandang itu sampai ke Istana hingga menjadi arak-arakan yang panjang. Si penghulu malu bukan main, arang di muka kemana hendak disembunyikan. Tidak lama kemudia sampailah iring-iringan itu ke dalam Istana. “Hai Abu Nawas, apa kabar?” tanya Baginda Sultan, “Apa kamu sudah berhasil mendapatkan harimau berjenggot?”

“Dengan berkat dan doa tuanku, Alhamdulillah hamba berhasil,” jawab Abu Nawas. Maka dibawalah kandang itu ke hadapan Baginda, ketika Baginda hendak melihat harimau tersebut, si penghulu memalingkan mukanya ke arah lain dengan muka merah padam karena malu, akan tetapi kemanapun ia menoleh, kesitu pula Baginda memelototkan matanya.

Tiba-tiba Baginda menggeleng-gelengkan kepala dengan takjub, sebab menurut penglihatan beliau yang ada di dalam kandang itu adalah penghulu Musalla. Abu Nawas buru-buru menimpali, “Ya tuanku, itulah Harimau berjenggot.”
Tapi baginda tidak cepat tanggap, beliau termenung sesaat, kenapa penghulu dikatakan harimau berjenggot, tiba-tiba baginda bergoyang kekiri dan ke kanan seperti orang berdoa. “Hm, hm, hm oh penghulu…”

Bukan main murka baginda kepada penghulu itu, sebab ia yang semestinya menegakkan hukum, ia pula yang melanggarnya.(net/jpnn)

Pencernaan Lebih Sehat, Puasa Lancar

SISTEM pencernaan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat puasa di bulan Ramadan. Pencernaan yang sehat akan berpengaruh pada kesehatan dan stamina yang Anda miliki. Tubuh pun jadi lebih fit.
Berikut beberapa tip yang dapat membuat pencernaan Anda mencapai kesehatan optimal seperti dikutip Times of India.

Jalani diet seimbang
Pilihlah berbagai makanan dari setiap kelompok makanan yang ada terutama yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian serta yoghurt.

Makan teratur
Makanlah secara teratur untuk membantu usus Anda selalu bergerak dengan konsisten.

Lebih lama mengunyah
Pencernaan berawal dari mulut. Jadi usahakan untuk mengunyah dengan proses yang lama untuk membuat makanan dapat terproses dengan baik.

Segera minum
Cairan dapat membantu makanan padat dapat bergerak melalui sistem pencernaan dengan baik.

Makan buah dan sayur
Makanlah setengah piring buah-buahan dan sayuran yang kaya serat sehingga dapat memberikan prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam saluran pencernaan.

Bersantai setelah makan
Beri waktu pada tubuh untuk mencerna makanan Anda sebelum akhirnya Anda beraktivitas kembali.(net/jpnn)

Kurir Sabu ke Rutan Tanjung Gusta Diringkus

MEDAN- Petugas Sat Narkoba Polresta Medan menciduk kurir narkoba jenis sabu-sabu, Sayuti Andul majid (26), dari kawasan Jalan Marelan Raya, tepatnya di depan Swalayan Mandiri, Tanah Enam Ratus Medan Marelan, Jumat (29/7) malam lalu. Dia disinyalir mengedarkan Narkoba ke dalam Rumah Tahanan (Rutan) Tanjung Gusta Medan. Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita tiga bungkus plastik sabu-sabu seberat 124 gram senilai Rp155 juta sebagai barang buktinya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Sumut Pos, Selasa (2/8), tertangkapnya tersangka Sayuti Abdul Madjid, warga Jalan Dusun Tangguk H Ibrahim Umar, Desa Blang Kabu, Kecamatan Samudra Aceh Utara ini berkat laporan warga yang curiga dengan gerak-geriknya.

Menurut warga, tersangka sering mengantar paket sabu-sabu kepada pemesannya. Atas informasi tersebut, Jajaran Res Narkoba Polresta Medan yang dipimpin langsung oleh Kasat Res Narkoba, Kompol Juli Agung Pramono melakukanpengintaian.

Setelah dipastikan, dengan berpura-pura sebagai pembeli, polisi mengamankan sabu-sabu seberat 50,88 gram dari tangan tersangka. Tak puas dengan hasil tersebut, petugas mengeledah rumah kontrakan tersangka di Jalan Marelan  Gang Ayu. Di sana, polisi menemukan dua bungkus sabu-sabu. Guna penyidikan, tersangka dan sabu-sabu seberat 124 gram dibawa ke Mapolresta Medan. Di hadapan petugas, tersangka mengaku mendapat barang haram tersebut dari tersangka berinisial AD di kawasan Pondok Kelapa, Medan Sunggal. Selain itu, tersangka mengaku mendapat upah Rp3 juta setiap kali mengantar pesanan.

Tak hanya itu, tersangka juga mengaku, peredaran narkoba jenis sabu-sabu tersebut juga dikendalikan seorang narapidana berinisial Mus di Rutan Tanjung Gusta untuk diedarkan di dalam rutan. “Saya sudah tiga kali mengantarkan sabu-sabu atas perintah Mus yang berada di dalam Rutan Tanjung Gusta Medan,” aku tersangka.

Sementara itu Kasat Narkoba Polresta Medan , Kompol Juli Agung Pramono Sik SH MHum saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/8) sore membenarkan penangkapan tersangka. Dan kini pihaknya masih terus menyelidiki jaringan peredaran narkoba dari tersangka ini.

Lanjut diterangkan Kompol Juli Agung, dua  hari sebelum penangkapan tersangka sempat mengantar 25 gram sabu-sabu kepada tersangka berinisial Mus di Rutan Tanjung Gusta. Total sabu-sabu yang diterima tersangka dari Adi 150 Gram dan sudah dipergunakan tersangka 1 gram, jadi sisa yang kita amankan 124 gram senilai Rp155 juta,” tandas Juli.(mag-7)

Martabak Madras Khas Kuliner Kota Medan

Berbagai sajian unik dapat ditemui di arena Ramadan Fair, Jalan Masjid Raya Medan. Satu diantaranya adalah martabak kampoeng madras.

Martabak kampoeng madras ini dapat ditemui di sisi kanan Ramadan Fair. Ditandai dengan stan yang berwarna-warni, berisi telur, dan talam untuk memasak berbentuk bulat dan berukuran lebar.
Martabak kampoeng madras sendiri merupakan salah satu menu andalan dari salah satu pusat kuliner Kota Medan, Pagaruyung.

“Kita juga sudah dikirim mewakili Kota Medan untuk tingkat nasional di Jakarta. Di Ramadan Fair ini pun kita merupakan undangan Pemko Medan sebagai salah satu sajian kuliner yang khas Kota Medan,” jelas Soleh.

Seperti yang disampaikan Soleh, martabak kampoeng madras ini dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut. Tepung terigu, susu, gula, air, telur, dan blue band. Terlebih dahulu seluruh bahan diaduk menjadi satu sebelum dibentuk bulat. Setelah 30 menit, bulatan adonan tadi dibanting hingga membentuk segi empat. Lalu dipanaskan di atas talam hingga mengeras. Selanjutnya lembaran adonan tersebut ditaruh bumbu sesuai dengan pilihan. Bumbu kecap atau bumbu kari.

Untuk Ramadan Fair 2011 ini, Soleh bahkan menyediakan banyak pilihan yaitu martabak mesir, martabak telur, roti cane gula, roti cane coklat, roti cane keju, dan martabak kubang. Masing-masing pilihan dapat dinikmati dengan harga Rp8000,-. “Harganya di bawah harga yang kita patok di Pagaruyung. Ini sebagai kontribusi kita untuk meramaikan Ramadan Fair 2011,” tambahnya.

Martabak kampoeng madras adalah salah satu makanan khas dari etnis tamil. Diperkenalkan di Medan dan diteruskan turun-temurun oleh keluarga Soleh. Martabak kampoeng madras yang juga dikenal dengan martabak keling ini cocok dinikmati pada sore dan malam hari, seperti halnya cemilan.(jul)