24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Martabak Madras Khas Kuliner Kota Medan

Berbagai sajian unik dapat ditemui di arena Ramadan Fair, Jalan Masjid Raya Medan. Satu diantaranya adalah martabak kampoeng madras.

Martabak kampoeng madras ini dapat ditemui di sisi kanan Ramadan Fair. Ditandai dengan stan yang berwarna-warni, berisi telur, dan talam untuk memasak berbentuk bulat dan berukuran lebar.
Martabak kampoeng madras sendiri merupakan salah satu menu andalan dari salah satu pusat kuliner Kota Medan, Pagaruyung.

“Kita juga sudah dikirim mewakili Kota Medan untuk tingkat nasional di Jakarta. Di Ramadan Fair ini pun kita merupakan undangan Pemko Medan sebagai salah satu sajian kuliner yang khas Kota Medan,” jelas Soleh.

Seperti yang disampaikan Soleh, martabak kampoeng madras ini dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut. Tepung terigu, susu, gula, air, telur, dan blue band. Terlebih dahulu seluruh bahan diaduk menjadi satu sebelum dibentuk bulat. Setelah 30 menit, bulatan adonan tadi dibanting hingga membentuk segi empat. Lalu dipanaskan di atas talam hingga mengeras. Selanjutnya lembaran adonan tersebut ditaruh bumbu sesuai dengan pilihan. Bumbu kecap atau bumbu kari.

Untuk Ramadan Fair 2011 ini, Soleh bahkan menyediakan banyak pilihan yaitu martabak mesir, martabak telur, roti cane gula, roti cane coklat, roti cane keju, dan martabak kubang. Masing-masing pilihan dapat dinikmati dengan harga Rp8000,-. “Harganya di bawah harga yang kita patok di Pagaruyung. Ini sebagai kontribusi kita untuk meramaikan Ramadan Fair 2011,” tambahnya.

Martabak kampoeng madras adalah salah satu makanan khas dari etnis tamil. Diperkenalkan di Medan dan diteruskan turun-temurun oleh keluarga Soleh. Martabak kampoeng madras yang juga dikenal dengan martabak keling ini cocok dinikmati pada sore dan malam hari, seperti halnya cemilan.(jul)

Berbagai sajian unik dapat ditemui di arena Ramadan Fair, Jalan Masjid Raya Medan. Satu diantaranya adalah martabak kampoeng madras.

Martabak kampoeng madras ini dapat ditemui di sisi kanan Ramadan Fair. Ditandai dengan stan yang berwarna-warni, berisi telur, dan talam untuk memasak berbentuk bulat dan berukuran lebar.
Martabak kampoeng madras sendiri merupakan salah satu menu andalan dari salah satu pusat kuliner Kota Medan, Pagaruyung.

“Kita juga sudah dikirim mewakili Kota Medan untuk tingkat nasional di Jakarta. Di Ramadan Fair ini pun kita merupakan undangan Pemko Medan sebagai salah satu sajian kuliner yang khas Kota Medan,” jelas Soleh.

Seperti yang disampaikan Soleh, martabak kampoeng madras ini dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut. Tepung terigu, susu, gula, air, telur, dan blue band. Terlebih dahulu seluruh bahan diaduk menjadi satu sebelum dibentuk bulat. Setelah 30 menit, bulatan adonan tadi dibanting hingga membentuk segi empat. Lalu dipanaskan di atas talam hingga mengeras. Selanjutnya lembaran adonan tersebut ditaruh bumbu sesuai dengan pilihan. Bumbu kecap atau bumbu kari.

Untuk Ramadan Fair 2011 ini, Soleh bahkan menyediakan banyak pilihan yaitu martabak mesir, martabak telur, roti cane gula, roti cane coklat, roti cane keju, dan martabak kubang. Masing-masing pilihan dapat dinikmati dengan harga Rp8000,-. “Harganya di bawah harga yang kita patok di Pagaruyung. Ini sebagai kontribusi kita untuk meramaikan Ramadan Fair 2011,” tambahnya.

Martabak kampoeng madras adalah salah satu makanan khas dari etnis tamil. Diperkenalkan di Medan dan diteruskan turun-temurun oleh keluarga Soleh. Martabak kampoeng madras yang juga dikenal dengan martabak keling ini cocok dinikmati pada sore dan malam hari, seperti halnya cemilan.(jul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/