25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14837

Lebih Dikenal karena Sepeda dan Motor Tua

Sahur Bersama Pembina Ontel dan BMP Sumut, Safwan Khayat

Hobi mengkoleksi sepeda ontel dan sepeda motor tua ternyata banyak manfaatnya. Itulah yang dirasakan dan dialami Safwan Khayat, Waka Polres Tebing Tinggi.

SOPIAN, Tebing Tinggi

Tepat pukul 04.00 WIB, Tim Liputan Makan sahur bersama tokoh dan penjabat sampai di depan kediaman rumah Pembina Sepeda Ontel dan Bikers Mitra Polri (BMP) Sumatera Utara Drs Kompol Safwan Khayat MHum. Pria tinggi besar itu menyapa dengan ramah, Minggu (14/8).

Mengenakan baju koko kehijauan, sarung corak kotak-kota dan peci, pria berkaca mata itu  mempersilakan masuk ke rumah dinas Waka Polres. Ruangan depan banyak terpampang foto-foto kegiatan sepeda ontel yang dimuat di Sumut Pos. Sambil duduk, kemudian istri tercinta datang menyajikan teh manis panas.

Jelang makan sahur, Safwan bercerita tentang kecintaannya terhadap kendaraan tua. Dalam hal ini, sepeda motor tua BMW Rk27  BK 6666 BMW buatan tahun 1966. Sepeda motor lawas warna hitam itu sengaja diparkir di ruangan tengah.
“Sepeda motor ini punya nilai sejarah bagi saya. Dahulu sekitar 1980-an, saya berminat mengotak atik sepeda motor tua. Rasa ingin memiliki sepeda motor BMW ini pun muncul dibenak pemikiran saya,” kata Safwan.

Karena kuatnya keinginan memiliki sepeda motor tua keluaran Jerman itu, Safwan sampai memanfaatkan jaringannya di kepolisian di penjuru Indonesia hingga layanan jual beli di dunia maya untuk mencari BMW tua yang dijual.
“Ternyata, keinginan itu terwujud. Ada sepeda motor BMW yang dijual Rp100 juta karena istri pemiliknya akan melahirkan. Setelah terjadi tawar menawar via telepon, harga disepakati Rp70 juta,” papar Safwan.

Semua bagian sepeda motor lalu dicat sesuai model asli, untuk mempertahankan kesan jadul (jaman dulu)-nya. Bahkan tangki minyak segaja dibuat meggunakan drum minyak goreng yang sengaja ditempah di bengkel. “Sepeda motor BMW ini masih atas nama Tan Anhok, warga Medan yang menjadi distributor BMW jaman dulunya. Untuk tidak menghilangkan kesan ontelnya, masih dipasangi dengan menggunakan klakson ontel, bunyinyapun nengnong,” kata Safwan.

Sekarang, sepeda motor tua itu menjadi benda kesayangannya secara pribadi.

Sedangkan hobinya bersepeda ontel, masih tetap ditekuni. Safwan masih aktif sebagai pembina sepeda ontel Sumut. Dengan kecintaanya kepada kendaraan tua dan kedekatannya dengan para pemilik hobi yang sama, sebagai anggota Polri Safwan lebih dekat menyapa sekaligus menjalin tali silaturamhi. Bahkan warga lainnya pun tidak sungkan menyapa saat dia mengendarai kendaraan tua. Masyarakat akan akan menyapa dan bertanya keunikan barang tua tersebut.

“Pernah seorang anak-anak, menyapa saya saat bersepeda, eh Pak Waka (Wakapolres Tebing Tinggi) lewat pakai ontel. Justru dari sepeda ontelnya mereka kenal saya, kalau menggunakan mobil mungkin mereka tidak akan kenal dan memanggil saya,” kekeh Safwan.

Dikatakannya, menggunakan kendaraan tua membuat pengendaranya luar biasa dikenal. “Filosofinya sepeda motor tua dan sepeda ontel sebenarnya media agar komunikasi agar saya bisa berkomunikasi, bersilaturahmi, dekat  dan menyatu dengan masyarakat,” tukasya.

Setelah waktu menunjukan pukul 04.30 WIB, Ramzida Yulis Nasution, istri tercinta Safwan, mengajak sahur bersama. Di meja makan telah tersedia menu sederhana namun rendah lemak. Seperti, nasi putih, sambal cabai merah, sayur tauge ikan asin, capcai cumi-cumi, sambal teri dan tidak ketinggalan menu tempe goreng tepung dan emping melinjo.
Di ruang makan telah menunggu Ramzida Yulis, Sahla Khayat SPsi, Ulfa Khayat yang kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Arfah Khayat yang masih duduk dibangku SMK Negeri 8 Kota Medan.
Usai makan sahur, kembali tim liputan makan sahur diajak duduk kembali di ruang tengah, menunggu waktu Salat Subuh. Usai salat, tim liputan sahur berpamitan meninggalkan kediaman rumah dinas Waka Polres Tebing Tinggi.(*)

Bahagia Berkumpul Kembali

Andini Eka Putri

Berkumpul bersama seluruh anggota keluarga pada Ramadan tahun ini terasa sangat istimewa bagi Andini Eka Putri.
Maklum saja, beberapa tahun sebelumnya, hal ini tidak pernah terjadi dengan alasan kesibukan masing-masing.
“Tapi tahun ini berbeda, karena mama dan papa juga adek ada, jadi kita sering ketemu dan ngumpul. Aura Ramadan sangat kental terasa,” ujar finalis cover girl 2011 ini.

Orangtua Dini, begitu biasanya gadis cantik ini disapa, punya pekerjaan masing-masing. Sehingga terkadang saat berbuka pun harus dilakukan secara terpisah. “Kadang adek dimana, aku dimana, mama dan papa buka di kantor, jadi ngumpul dalam keluarga sama sekali tidak terasa,” ujar sulung dua bersaudara ini.

Dan biasanya, orangtua Dini menebus rasa bersalahnya dengan membawakan risol, makanan favoritnya. “Gak tahu ni, kenapa suka banget sama risol, seperti makan makanan sehat, kan ada risol,” ujar Dini.

Saat buka atau sahur bersama, sang mama juga suka memasakkan makanan favorit keluarga, yaitu seafood. “Papa, adek sama aku suka semua jenis seafood, jadi kita selalu menikmati makanan ini saat buka atau sahur,” ujarnya.
Alumnus SMAN 2 Binjai ini juga selalu memanjatkan rasa syukur kepada Pencipta karena masih memberikan kenikmatan dalam hidup. Karena itu, setiap Ramadan, Dini tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan beribadah saat Ramadan. “Yang paling aku rasakan, salat 5 waktunya semakin rajin dan semakin terasa kewajiban sebagai seorang hamba,” tutupnya. (mag-9)

26 Agustus, Pembayaran ONH Terakhir

MEDAN- Musim haji tahun ini, Kota Medan memberangkatkan tiga ribu jamaan calon haji. Dan pelunasan biaya perjalanan haji tahun ini, sama seperti ketentuan pusat, 15 Agustus sampai 26 Agustus 2011. Lokasi pembayaran di beberapa Bank Penerima Setorang Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS-BPIH). Jika pada tanggal yang ditetapkan ada yang belum melunasi, akan dilakukan perpanjangan 6 September sampai 9 September.

Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama RI wilayah Medan Abdul Rahim bank yang ditunjuk sebagai penerima setoran pelunasan BPIH berdasarkan, Surat Dirjen PHU No. Dt.VII.II/1/Hj.00/6532/2011 tertanggal 12 Agustus 2011 perihal Pelunasan BPIH Tahun 1432 H / 2011 M.  Bank itu  antara lain Bank Mandiri Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, Bank Bukopin, BTN, BRI, BNI dan Bank Sumut.

Sedangkan daftar tunggu (waiting list) calon haji asal Medan mencapai 28 ribu jamaah. “Artinya, untuk porsi terakhir (daftar tunggu) baru akan berangkat pada tahun 2017 mendatang,” kata
Sedangkan untuk jamaah calon haji asal wilayah Sumut di luar Kota Medan, bila sampai 9 Sepetember 2011 ada jamaah yang belum menulasi biaya haji, tempatnya akan dialihkan menjadi kuota nasional dan menjadi kewenangan Menteri Agama.

“Pada tanggal 15 Agustus sampai dengan 26 Agustus, pelunasan itu bagi calon jamaah yang belum pernah haji atau yang masuk gelombang 1. Kalau tanggal 6 September sampai dengan 9 September itu untuk yang pernah haji, atau yang tertunda keberangkatannya tahun-tahun lalu. Pembayaran dilakukan pada Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPS-BPIH) tempat setor semula pada setiap hari kerja, pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB,” terangnya.

Terkait Nomor Porsi terakhir yang dapat melunasi pada Tahun 2011 Tahap I ini, berdasarkan pantauan Sistem Komuikasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenagsu yaitu nomor porsi “0200059592”.
Kemudian ditegaskan Syariful, Jamaah haji yang berhak menunaikan ibadah haji tahun 1432 H/2011 Masehi, namun tidak melakukan pelunasan BPIH, maka yang bersangkutan secara otomatis masuk waiting list tahun 1433 H/2012 Masehi mendatang.

Sedangkan jamaah haji yang telah melunasi BPIH pada tahun 1431 H/2010 Masehi atau tahun sebelumnya, namun tidak dapat berangkat dan tidak membatalkan diri dan akan berangkat tahun 1432 H/2011 M harus membayar kekurangan atau menerima pengembalian sesuai selisih besaran BPIH yang telah dibayarkan dengan besaran BPIH yang telah dibayarkan dengan besaran BPIH tahun 1432 H/2011 Masehi dan atau disetorkan melalui Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH tempat setor semula.(ari)

Merah Putih Sepanjang 3 KM Berkibar di Perbatasan

NUNUKAN- Menyambut hari kemerdekaan ke 66 Republik Indonesia (RI), warga Nunukan, Kalimantan Timur membentangkan bendera merah putih di perbatasan RI-Malaysia sepanjang 3 km selama 1,5 jam.

Bendera itu dikibarkan oleh sebanyak 8 ribu warga, terdiri pelajar, TNI, Polri, dokter, perawat, dan pekerja terlibat dalam pembentangan bendera yang dilakukan pukul 17.00 WITA, Selasa (16/8).

“Kegiatan itu masuk dalam Guinness Book of Record,” ujar perawat RSUD Kabupaten Nunukan, Siswo Margo Handoyo, Selasa (16/8). Menurut Siswo, pembentangan bendera itu berpusat di titik nol perbatasan RI-Malaysia di patok 215 A, Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.

Warga yang terlibat kegiatan itu, sudah terlebih dahulu menyebarkan dan menempati sepanjang titik perbatasan. Sebagai satu peserta, Siswo mengharap pembentangan bendera berjalan sukses dan mampu menarik perhatian pemerintah Indonesia dan warga internasional.

“Tujuan kegiatan itu untuk menumbuhkan rasa nasionalisme warga perbatasan,” kata Siswo.
Sejumlah peserta tak mampu menahan linangan air mata begitu ujung bendera menyentuh tiang terakhir yang terpasang di sepanjang jalan trans Kaltim di Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan iringan Marching Band Gita Swara Sempadan SMA Negeri 1 Nunukan, memecah keheningan sore sekitar pukul 15.30 tadi.

Untuk mengibarkannya, butuh waktu selama satu setengah jam untuk menyelesaikan pembentangan bendera dimaksud. Panas terik matahari tak menyurutkan niat ribuan warga serta ratusan personel pendukung dari Pramuka, Paskibra, Marching Band dan ormas untuk terus membentangkan bendera dimaksud.
“lhamdulillah. Ada rasa bangga ketika sudah menyelesaikan tugas hari ini,” kata Martinus, salah seorang anggota pasukan pengibar bendera. (bbs/jpnn)

Merah Putih Sepanjang 3 KM Berkibar di Perbatasan

NUNUKAN- Menyambut hari kemerdekaan ke 66 Republik Indonesia (RI), warga Nunukan, Kalimantan Timur membentangkan bendera merah putih di perbatasan RI-Malaysia sepanjang 3 km selama 1,5 jam.

Bendera itu dikibarkan oleh sebanyak 8 ribu warga, terdiri pelajar, TNI, Polri, dokter, perawat, dan pekerja terlibat dalam pembentangan bendera yang dilakukan pukul 17.00 WITA, Selasa (16/8).

“Kegiatan itu masuk dalam Guinness Book of Record,” ujar perawat RSUD Kabupaten Nunukan, Siswo Margo Handoyo, Selasa (16/8). Menurut Siswo, pembentangan bendera itu berpusat di titik nol perbatasan RI-Malaysia di patok 215 A, Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.

Warga yang terlibat kegiatan itu, sudah terlebih dahulu menyebarkan dan menempati sepanjang titik perbatasan. Sebagai satu peserta, Siswo mengharap pembentangan bendera berjalan sukses dan mampu menarik perhatian pemerintah Indonesia dan warga internasional.

“Tujuan kegiatan itu untuk menumbuhkan rasa nasionalisme warga perbatasan,” kata Siswo.

Sejumlah peserta tak mampu menahan linangan air mata begitu ujung bendera menyentuh tiang terakhir yang terpasang di sepanjang jalan trans Kaltim di Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan iringan Marching Band Gita Swara Sempadan SMA Negeri 1 Nunukan, memecah keheningan sore sekitar pukul 15.30 tadi.

Untuk mengibarkannya, butuh waktu selama satu setengah jam untuk menyelesaikan pembentangan bendera dimaksud. Panas terik matahari tak menyurutkan niat ribuan warga serta ratusan personel pendukung dari Pramuka, Paskibra, Marching Band dan ormas untuk terus membentangkan bendera dimaksud.
“lhamdulillah. Ada rasa bangga ketika sudah menyelesaikan tugas hari ini,” kata Martinus, salah seorang anggota pasukan pengibar bendera. (bbs/jpnn)

India Tangkap 1.400 Aktivis Anti Korupsi

NEW DELHI -Tokoh anti korupsi India Anna Hazare (74) membuat polisi kewalahan lagi. Pria yang sebelumnya melancarkan aksi mogok makan itu kembali protes atas praktik korupsi di negerinya. Polisi berhasil mencegah aksi itu. Bahkan, kemarin (16/8) Hazare dan 1.400 suporternya ditangkap dan ditahan.

Hazare ditangkap di apartemennya yang terletak di Kota New Delhi kemarin pagi. Sedianya, aksi mogok makan akbar itu akan berlangsung saat yang sama di bawah komando Hazare. Begitu polisi yang berpakaian preman meringkus tokoh panutan mereka, sekitar 1.400 massa yang berkumpul di taman kota melawan. Tanpa dikomando, mereka bergerak menuju kantor polisi untuk memprotes penangkapan Hazare.

Polisi yang sudah dalam kondisi siaga cepat bertindak. Mereka lantas menggiring massa ke stadion olahraga yang terletak di pusat kota. Selanjutnya, polisi mengamankan mereka di sana. Tapi, di luar stadion, sejumlah besar massa anti korupsi lainnya menunggu. Mereka sempat bersitegang dengan aparat yang menahan rekan-rekannya.

“Apakah aksi (protes) ini akan berhenti hanya karena saya ditangkap” Sama sekali tidak. Jangan biarkan semua itu terjadi,” seru Hazare ketika kamera televisi menyorot wajahnya dalam penangkapan kemarin. Sebelum berlalu mengikuti polisi yang menuntunnya, pengagum pemimpin dan bapak bangsa India Mohandas K. (Mahatma) Gandhi itu tersenyum. Dia mengimbau para pendukungnya tak berhenti menyuarakan perubahan. Tentu saja lewat jalan damai, seperti yang diajarkan Gandhi.

Pesan Hazare yang disiarkan stasiun televisi nasional itulah yang membakar semangat para pengikutnya. Mereka lantas memprotes penangkapan sang tokoh dengan turun ke jalan. Mereka memprotes aparat yang membubarkan aksi damai di taman kota. Padahal, aksi yang direncanakan sejak lama itu sudah mendapat izin.

Terkait pembubaran protes damai itu, Menteri Dalam Negeri India P. Chidambaram punya jawaban tersendiri. Dalam jumpa pers kemarin, dia membantah pemerintah India seenaknya membubarkan aksi damai para pendukung Hazare. “Kami sama sekali tak menentang protes damai. Tapi, jumlah mereka jauh melebihi ketentuan. Mereka menolak bekerja sama dengan polisi,”kilahnya. (afp/ap/hep/jpnn)

Pasca Kerusuhan, 2 Pria Didakwa Pembunuhan

LONDON – Aksi kurusuhan dan penjarahan di Inggris sudah mulai pulih, kini unsur penegak hukum mulai disibukkan menyidangkan sejumlah pelaku kerusuhan akibat tewasnya lima warganya.

Kemarin (16/8), seperti dikutip Sky News, seorang remaja pria dihadapkan pada pengadilan di London, Inggris. Remaja berusia 16 tahun itu diketahui membunuh seorang pria saat kerusuhan merebak di London pekan lalu.
Selain diadili atas tuduhan pembunuhan Richard Bowes, remaja yang tidak disebutkan namanya itu didakwa atas perbuatan kekerasan dan empat dakwaan pencurian yang berlangsung terpisah.

Sementara Ibu dari remaja itu juga diadili dihari yang sama karena dianggap sengaja menghalangi proses pengadilan.
“Kini, ada dugaan kuat remaja itu bertanggung jawab atas pembunuhan dari Bowes. Jelas di mata publik dirinya akan didakwa atas ulahnya,” ungkap Hakim London Daren Streeter.

Dia memaparkan, dakwaan itu akan tetap mengajukan kasus yang sama kepada tersangka berdasarkan kajian dan pertimbangan bukti baru yang disediakan kepada kami oleh polisi, meskipun penyelidikan atas kasus itu masih terus berlangsung.

Sebelumnya, seorang pemuda berusia 22 tahun juga ditangkap atas kematian Bowes. Korban yang berusia 68 tahun tersebut, disebut sebagai pahlawan oleh Wali Kota London Boris Johnson. (bbs/jpnn)

Anggota DPR Jenguk Nazaruddin, Demokrat Kecewa

JAKARTA- Partai Demokrat tidak enjoy dengan acara sejumlah anggota komisi III yang menjenguk M Nazaruddin di Rutan Mako Brimob. Langkah politisi yang nekat tanpa prosedur resmi itu dianggap sebagai bentuk intervensi.
Wasekjen DPP PD Ramadhan Pohan menilai, kedatangan rekan-rekannya sesama anggota dewan dari komisi hukum dan HAM tersebut tidak tepat waktu.

“Ini kan proses penyelidikan dan penyidikan sedang jalan, jangan dikotor-kotori dengan politik,” sesal Ramadhan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (16/8).

Dia menyatakan tidak mengetahui persis motivasi sesungguhnya di balik kengototan sejumlah anggota komisi III menemui Nazaruddin dua hari lalu. Tetapi, lanjut dia, kalaupun beralasan sedang menjalankan fungsi pengawasan, seharusnya mereka tetap mengikuti aturan dan prosedur yang ada.

Seperti diberitakan, sejumlah anggota komisi III berinisiatif mendatangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, tempat Nazaruddin ditahan Senin lalu (15/8). Mereka adalah Aziz Syamsuddin (wakil ketua komisi III dari Golkar), Nudirman Munir (Golkar), Herman Heri (PDIP), dan Ahmad Yani (PPP).

Mereka menyatakan datang atas audiensi pihak keluarga dan kuasa hukum sebelumnya yang khawatir dengan kondisi Nazaruddin. Ikut serta saat itu, Muhammad Nasir, sepupu Nazaruddin yang juga anggota komisi III dari Partai Demokrat, dan OC Kaligis sebagai pengacara.

Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Patrialis Akbar menegaskan, tersangka kasus suap wisma atlet M Nazaruddin bisa dijenguk di Rutan Mako Brimob. Namun, Patrialis meminta mereka yang hendak menjenguk itu mengikuti prosedur yang ada.

Ketua Komisi III Benny K Harman mengatakan tidak mengetahui kedatangan sejumlah anggota komisi III ke Mako Brimob tersebut. “Saya nggak tahu, masa sidang saja baru dibuka hari ini, tanya mereka karena saya juga belum ketemu mereka,” kata Benny.

Di bagian lain, Ahmad Yani sebagai salah seorang yang ikut dalam rombongan tetap merasa keputusan dirinya dan rekan-rekannya mendatangi Nazaruddin tidak salah. Meski, tanpa mengantongi izin dari KPK sekalipun. Menurut Yani, sebagai anggota DPR, pihaknya mempunyai tugas pengawasan yang diatur konstitusi.
Sementara itu keluarga Nazaruddin akan mendatangkan dokter psikolog pribadi untuk memeriksa Nazaruddin. Sepupu Nazaruddin, M Nasir  berharap keinginan ini diterima oleh pihak KPK. Sebagai bagian dari pemenuhan rasa keadilan. (tyo/air/jpnn)

Ekstasi Malam Tahun Baru Disita

JAKARTA- Seorang wanita berparas manis, PY (40), mengaku menjadi “tangan kanan” seorang warga Negara China, AL, untuk mendistribusikan ekstasi dan sabu-sabu di seluruh diskotik yang berada di Jakarta, khususnya untuk pengadaan ekstasi yang akan banyak dicari saat malam pergantian tahun baru 2012 ini.

PY yang mengaku baru kenal AL tiga bulan lalu langsung merekrut selingkuhannya yang juga mantan rekan suaminya sesama pengedar narkoba, AKG (39) dan seorang kakek bercucu lima yang mantan pengusaha peternakan ayam, HW (65).

“Suami saya sudah setahun di penjara dalam kasus narkoba juga. Saya kepusingan mencari biaya hidup. Anak saya tiga. Makanya saya mau aja saat ditawari AL,” ujar PY, Selasa siang (16/8) di Polda Metro Jaya. Makanya, begitu mendapat tawaran dari AL, ia langsung menyambarnya. Tak tanggung-tanggung dirinya langsung disewakan kamar apartemen sejak tiga bulan lalu dengan tarip Rp10 juta per bulan plus biaya operasional Rp50 juta/bulan.

Awal Agustus lalu dirinya mulai bekerja, AL mengirimkan 275.235 butir ineks merek King, Mac Donald dan Superman plus 178 gram sabu-sabu senilai Rp82,925 miliar dengan memanfaatkan jasa pengiriman via laut untuk menyelundupkan narkoba.

Pengiriman pun dilakukan dengan modus mengirimkan bahan baku kertas dan bubuk kertas yang dicampur dengan narkoba itu.

Namun aksi PY bersama dua anak buahnya, AKG dan HW terendus aparat. Awalnya, pada Sabtu malam (13/8) PY dan AKG ditangkap saat sedang berduaan di kamar apartemennya.

Minggu siang (14/8) HW pun diciduk di sebuah restoran di kawasan Jakarta Utara setelah “dipancing” bertemu dengan PY. Dari restoran itu, polisi menggiringnya kerumahnya di Jalan Jembatan II Jakarta Barat.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nugroho Aji mengatakan karena ekstasi import tersebut tergolong berkwalitas terbaik maka harganya mencapai Rp3 juta/butir dan sabu seharga Rp2 juta/Kg.(ind/jpnn)
“Saat ini AL masih diburu Interpol. Sedang ketiga tersangka dijerat   Pasal 114 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 subsider pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 Undang-undang Narkotika dengan ancaman hukuman mati,”pungkasnya.(ind/jpnn)

Pulang Tarawih, Ditembak Orang Bersebo

BLANGPIDIE- Saiful Azhar (50) Ketua Panitia HUT ke-66 RI di Kecamatan Lembah Sabil bersama istrinya Arnida (44) ditembak oleh orang bersebo di depan rumahnya Desa Cot Bak’U, Senin (15/8) sekitar pukul 21,30 WIB.
Belum diketahui penyebab kejadian itu. Kini kedua korban menjalani operasi di RSUD Abdya.

Kejadian naas itu terjadi saat keduanya ingin masuk ke rumah usai salat tarawih. Diduga pelaku berjumlah tiga orang dan menggunakan sebo.Mereka  menembak dari jarak dekat dengan menggunakan senjata laras panjang.
Akibatnya, Saiful mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kanan tembus ke belakang, dan luka sobek di bagian tengah perut. Sementara istrinya mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kanan.

Dari hasil pemeriksaan awal, di tubuh istri korban masih bersarang proyektif. Dr Elfa yang mengeporasi istri korban Selasa (16/8) pagi berhasil mengeluarkan proyektif dari tubuh korban.

Dari pengakuan Saiful saat berada di RSUD Abdya mengaku, pelaku sudah menyelinap di ruangan parkir rumahnya saat dirinya pulang tarawih. Sebelum sempat masuk ke dalam rumah salah seorang pelaku yang menggunakan sebo menghampirinya lalu menembak dari jarak dekat. “Saya sempat melawan sebelum ditembus peluru,” katanya yang juga menjabat sebagai Kepala SMK 1 Lembah Sabil sebelum dioperasi.

Saksi mata Zulkifli yang merupakan keponakan korban yang sempat melihat suami kakaknya ditembak dari jarak dekat itu mengatakan, pelaku yang berjumlah tiga orang usai melakukan aksinya langsung melarikan diri ke arah pergunungan melalui komplek SD Cot Bak’U.

Dirinya sempat melakukan pengejaran bersama dengan warga setempat, namun aksinya dihadang dengan senjata yang diarahkan pelaku kepada mareka sehingga niat mengejar pelaku terpaksa diurungnya dan memilih membantu korban yang sudah tergeletak didepan rumahnya.

Kapolres Abdya AKBP Drs Subakti menyatakan, pelaku menggunakan senjata laras panjang. Dari proyektif yang ditemukan di lokasi kejadian sebanyak 2 butir berkaliber 5,56.(man/jpnn)