25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14838

26 Agustus, Pembayaran ONH Terakhir

MEDAN- Musim haji tahun ini, Kota Medan memberangkatkan tiga ribu jamaan calon haji. Dan pelunasan biaya perjalanan haji tahun ini, sama seperti ketentuan pusat, 15 Agustus sampai 26 Agustus 2011. Lokasi pembayaran di beberapa Bank Penerima Setorang Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS-BPIH). Jika pada tanggal yang ditetapkan ada yang belum melunasi, akan dilakukan perpanjangan 6 September sampai 9 September.

Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama RI wilayah Medan Abdul Rahim bank yang ditunjuk sebagai penerima setoran pelunasan BPIH berdasarkan, Surat Dirjen PHU No. Dt.VII.II/1/Hj.00/6532/2011 tertanggal 12 Agustus 2011 perihal Pelunasan BPIH Tahun 1432 H / 2011 M.  Bank itu  antara lain Bank Mandiri Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, Bank Bukopin, BTN, BRI, BNI dan Bank Sumut.

Sedangkan daftar tunggu (waiting list) calon haji asal Medan mencapai 28 ribu jamaah. “Artinya, untuk porsi terakhir (daftar tunggu) baru akan berangkat pada tahun 2017 mendatang,” kata
Sedangkan untuk jamaah calon haji asal wilayah Sumut di luar Kota Medan, bila sampai 9 Sepetember 2011 ada jamaah yang belum menulasi biaya haji, tempatnya akan dialihkan menjadi kuota nasional dan menjadi kewenangan Menteri Agama.

“Pada tanggal 15 Agustus sampai dengan 26 Agustus, pelunasan itu bagi calon jamaah yang belum pernah haji atau yang masuk gelombang 1. Kalau tanggal 6 September sampai dengan 9 September itu untuk yang pernah haji, atau yang tertunda keberangkatannya tahun-tahun lalu. Pembayaran dilakukan pada Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPS-BPIH) tempat setor semula pada setiap hari kerja, pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB,” terangnya.

Terkait Nomor Porsi terakhir yang dapat melunasi pada Tahun 2011 Tahap I ini, berdasarkan pantauan Sistem Komuikasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenagsu yaitu nomor porsi “0200059592”.
Kemudian ditegaskan Syariful, Jamaah haji yang berhak menunaikan ibadah haji tahun 1432 H/2011 Masehi, namun tidak melakukan pelunasan BPIH, maka yang bersangkutan secara otomatis masuk waiting list tahun 1433 H/2012 Masehi mendatang.

Sedangkan jamaah haji yang telah melunasi BPIH pada tahun 1431 H/2010 Masehi atau tahun sebelumnya, namun tidak dapat berangkat dan tidak membatalkan diri dan akan berangkat tahun 1432 H/2011 M harus membayar kekurangan atau menerima pengembalian sesuai selisih besaran BPIH yang telah dibayarkan dengan besaran BPIH yang telah dibayarkan dengan besaran BPIH tahun 1432 H/2011 Masehi dan atau disetorkan melalui Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH tempat setor semula.(ari)

Merah Putih Sepanjang 3 KM Berkibar di Perbatasan

NUNUKAN- Menyambut hari kemerdekaan ke 66 Republik Indonesia (RI), warga Nunukan, Kalimantan Timur membentangkan bendera merah putih di perbatasan RI-Malaysia sepanjang 3 km selama 1,5 jam.

Bendera itu dikibarkan oleh sebanyak 8 ribu warga, terdiri pelajar, TNI, Polri, dokter, perawat, dan pekerja terlibat dalam pembentangan bendera yang dilakukan pukul 17.00 WITA, Selasa (16/8).

“Kegiatan itu masuk dalam Guinness Book of Record,” ujar perawat RSUD Kabupaten Nunukan, Siswo Margo Handoyo, Selasa (16/8). Menurut Siswo, pembentangan bendera itu berpusat di titik nol perbatasan RI-Malaysia di patok 215 A, Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.

Warga yang terlibat kegiatan itu, sudah terlebih dahulu menyebarkan dan menempati sepanjang titik perbatasan. Sebagai satu peserta, Siswo mengharap pembentangan bendera berjalan sukses dan mampu menarik perhatian pemerintah Indonesia dan warga internasional.

“Tujuan kegiatan itu untuk menumbuhkan rasa nasionalisme warga perbatasan,” kata Siswo.
Sejumlah peserta tak mampu menahan linangan air mata begitu ujung bendera menyentuh tiang terakhir yang terpasang di sepanjang jalan trans Kaltim di Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan iringan Marching Band Gita Swara Sempadan SMA Negeri 1 Nunukan, memecah keheningan sore sekitar pukul 15.30 tadi.

Untuk mengibarkannya, butuh waktu selama satu setengah jam untuk menyelesaikan pembentangan bendera dimaksud. Panas terik matahari tak menyurutkan niat ribuan warga serta ratusan personel pendukung dari Pramuka, Paskibra, Marching Band dan ormas untuk terus membentangkan bendera dimaksud.
“lhamdulillah. Ada rasa bangga ketika sudah menyelesaikan tugas hari ini,” kata Martinus, salah seorang anggota pasukan pengibar bendera. (bbs/jpnn)

Merah Putih Sepanjang 3 KM Berkibar di Perbatasan

NUNUKAN- Menyambut hari kemerdekaan ke 66 Republik Indonesia (RI), warga Nunukan, Kalimantan Timur membentangkan bendera merah putih di perbatasan RI-Malaysia sepanjang 3 km selama 1,5 jam.

Bendera itu dikibarkan oleh sebanyak 8 ribu warga, terdiri pelajar, TNI, Polri, dokter, perawat, dan pekerja terlibat dalam pembentangan bendera yang dilakukan pukul 17.00 WITA, Selasa (16/8).

“Kegiatan itu masuk dalam Guinness Book of Record,” ujar perawat RSUD Kabupaten Nunukan, Siswo Margo Handoyo, Selasa (16/8). Menurut Siswo, pembentangan bendera itu berpusat di titik nol perbatasan RI-Malaysia di patok 215 A, Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.

Warga yang terlibat kegiatan itu, sudah terlebih dahulu menyebarkan dan menempati sepanjang titik perbatasan. Sebagai satu peserta, Siswo mengharap pembentangan bendera berjalan sukses dan mampu menarik perhatian pemerintah Indonesia dan warga internasional.

“Tujuan kegiatan itu untuk menumbuhkan rasa nasionalisme warga perbatasan,” kata Siswo.

Sejumlah peserta tak mampu menahan linangan air mata begitu ujung bendera menyentuh tiang terakhir yang terpasang di sepanjang jalan trans Kaltim di Desa Sekaduyan Taka, Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan iringan Marching Band Gita Swara Sempadan SMA Negeri 1 Nunukan, memecah keheningan sore sekitar pukul 15.30 tadi.

Untuk mengibarkannya, butuh waktu selama satu setengah jam untuk menyelesaikan pembentangan bendera dimaksud. Panas terik matahari tak menyurutkan niat ribuan warga serta ratusan personel pendukung dari Pramuka, Paskibra, Marching Band dan ormas untuk terus membentangkan bendera dimaksud.
“lhamdulillah. Ada rasa bangga ketika sudah menyelesaikan tugas hari ini,” kata Martinus, salah seorang anggota pasukan pengibar bendera. (bbs/jpnn)

India Tangkap 1.400 Aktivis Anti Korupsi

NEW DELHI -Tokoh anti korupsi India Anna Hazare (74) membuat polisi kewalahan lagi. Pria yang sebelumnya melancarkan aksi mogok makan itu kembali protes atas praktik korupsi di negerinya. Polisi berhasil mencegah aksi itu. Bahkan, kemarin (16/8) Hazare dan 1.400 suporternya ditangkap dan ditahan.

Hazare ditangkap di apartemennya yang terletak di Kota New Delhi kemarin pagi. Sedianya, aksi mogok makan akbar itu akan berlangsung saat yang sama di bawah komando Hazare. Begitu polisi yang berpakaian preman meringkus tokoh panutan mereka, sekitar 1.400 massa yang berkumpul di taman kota melawan. Tanpa dikomando, mereka bergerak menuju kantor polisi untuk memprotes penangkapan Hazare.

Polisi yang sudah dalam kondisi siaga cepat bertindak. Mereka lantas menggiring massa ke stadion olahraga yang terletak di pusat kota. Selanjutnya, polisi mengamankan mereka di sana. Tapi, di luar stadion, sejumlah besar massa anti korupsi lainnya menunggu. Mereka sempat bersitegang dengan aparat yang menahan rekan-rekannya.

“Apakah aksi (protes) ini akan berhenti hanya karena saya ditangkap” Sama sekali tidak. Jangan biarkan semua itu terjadi,” seru Hazare ketika kamera televisi menyorot wajahnya dalam penangkapan kemarin. Sebelum berlalu mengikuti polisi yang menuntunnya, pengagum pemimpin dan bapak bangsa India Mohandas K. (Mahatma) Gandhi itu tersenyum. Dia mengimbau para pendukungnya tak berhenti menyuarakan perubahan. Tentu saja lewat jalan damai, seperti yang diajarkan Gandhi.

Pesan Hazare yang disiarkan stasiun televisi nasional itulah yang membakar semangat para pengikutnya. Mereka lantas memprotes penangkapan sang tokoh dengan turun ke jalan. Mereka memprotes aparat yang membubarkan aksi damai di taman kota. Padahal, aksi yang direncanakan sejak lama itu sudah mendapat izin.

Terkait pembubaran protes damai itu, Menteri Dalam Negeri India P. Chidambaram punya jawaban tersendiri. Dalam jumpa pers kemarin, dia membantah pemerintah India seenaknya membubarkan aksi damai para pendukung Hazare. “Kami sama sekali tak menentang protes damai. Tapi, jumlah mereka jauh melebihi ketentuan. Mereka menolak bekerja sama dengan polisi,”kilahnya. (afp/ap/hep/jpnn)

Pasca Kerusuhan, 2 Pria Didakwa Pembunuhan

LONDON – Aksi kurusuhan dan penjarahan di Inggris sudah mulai pulih, kini unsur penegak hukum mulai disibukkan menyidangkan sejumlah pelaku kerusuhan akibat tewasnya lima warganya.

Kemarin (16/8), seperti dikutip Sky News, seorang remaja pria dihadapkan pada pengadilan di London, Inggris. Remaja berusia 16 tahun itu diketahui membunuh seorang pria saat kerusuhan merebak di London pekan lalu.
Selain diadili atas tuduhan pembunuhan Richard Bowes, remaja yang tidak disebutkan namanya itu didakwa atas perbuatan kekerasan dan empat dakwaan pencurian yang berlangsung terpisah.

Sementara Ibu dari remaja itu juga diadili dihari yang sama karena dianggap sengaja menghalangi proses pengadilan.
“Kini, ada dugaan kuat remaja itu bertanggung jawab atas pembunuhan dari Bowes. Jelas di mata publik dirinya akan didakwa atas ulahnya,” ungkap Hakim London Daren Streeter.

Dia memaparkan, dakwaan itu akan tetap mengajukan kasus yang sama kepada tersangka berdasarkan kajian dan pertimbangan bukti baru yang disediakan kepada kami oleh polisi, meskipun penyelidikan atas kasus itu masih terus berlangsung.

Sebelumnya, seorang pemuda berusia 22 tahun juga ditangkap atas kematian Bowes. Korban yang berusia 68 tahun tersebut, disebut sebagai pahlawan oleh Wali Kota London Boris Johnson. (bbs/jpnn)

Anggota DPR Jenguk Nazaruddin, Demokrat Kecewa

JAKARTA- Partai Demokrat tidak enjoy dengan acara sejumlah anggota komisi III yang menjenguk M Nazaruddin di Rutan Mako Brimob. Langkah politisi yang nekat tanpa prosedur resmi itu dianggap sebagai bentuk intervensi.
Wasekjen DPP PD Ramadhan Pohan menilai, kedatangan rekan-rekannya sesama anggota dewan dari komisi hukum dan HAM tersebut tidak tepat waktu.

“Ini kan proses penyelidikan dan penyidikan sedang jalan, jangan dikotor-kotori dengan politik,” sesal Ramadhan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (16/8).

Dia menyatakan tidak mengetahui persis motivasi sesungguhnya di balik kengototan sejumlah anggota komisi III menemui Nazaruddin dua hari lalu. Tetapi, lanjut dia, kalaupun beralasan sedang menjalankan fungsi pengawasan, seharusnya mereka tetap mengikuti aturan dan prosedur yang ada.

Seperti diberitakan, sejumlah anggota komisi III berinisiatif mendatangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, tempat Nazaruddin ditahan Senin lalu (15/8). Mereka adalah Aziz Syamsuddin (wakil ketua komisi III dari Golkar), Nudirman Munir (Golkar), Herman Heri (PDIP), dan Ahmad Yani (PPP).

Mereka menyatakan datang atas audiensi pihak keluarga dan kuasa hukum sebelumnya yang khawatir dengan kondisi Nazaruddin. Ikut serta saat itu, Muhammad Nasir, sepupu Nazaruddin yang juga anggota komisi III dari Partai Demokrat, dan OC Kaligis sebagai pengacara.

Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Patrialis Akbar menegaskan, tersangka kasus suap wisma atlet M Nazaruddin bisa dijenguk di Rutan Mako Brimob. Namun, Patrialis meminta mereka yang hendak menjenguk itu mengikuti prosedur yang ada.

Ketua Komisi III Benny K Harman mengatakan tidak mengetahui kedatangan sejumlah anggota komisi III ke Mako Brimob tersebut. “Saya nggak tahu, masa sidang saja baru dibuka hari ini, tanya mereka karena saya juga belum ketemu mereka,” kata Benny.

Di bagian lain, Ahmad Yani sebagai salah seorang yang ikut dalam rombongan tetap merasa keputusan dirinya dan rekan-rekannya mendatangi Nazaruddin tidak salah. Meski, tanpa mengantongi izin dari KPK sekalipun. Menurut Yani, sebagai anggota DPR, pihaknya mempunyai tugas pengawasan yang diatur konstitusi.
Sementara itu keluarga Nazaruddin akan mendatangkan dokter psikolog pribadi untuk memeriksa Nazaruddin. Sepupu Nazaruddin, M Nasir  berharap keinginan ini diterima oleh pihak KPK. Sebagai bagian dari pemenuhan rasa keadilan. (tyo/air/jpnn)

Ekstasi Malam Tahun Baru Disita

JAKARTA- Seorang wanita berparas manis, PY (40), mengaku menjadi “tangan kanan” seorang warga Negara China, AL, untuk mendistribusikan ekstasi dan sabu-sabu di seluruh diskotik yang berada di Jakarta, khususnya untuk pengadaan ekstasi yang akan banyak dicari saat malam pergantian tahun baru 2012 ini.

PY yang mengaku baru kenal AL tiga bulan lalu langsung merekrut selingkuhannya yang juga mantan rekan suaminya sesama pengedar narkoba, AKG (39) dan seorang kakek bercucu lima yang mantan pengusaha peternakan ayam, HW (65).

“Suami saya sudah setahun di penjara dalam kasus narkoba juga. Saya kepusingan mencari biaya hidup. Anak saya tiga. Makanya saya mau aja saat ditawari AL,” ujar PY, Selasa siang (16/8) di Polda Metro Jaya. Makanya, begitu mendapat tawaran dari AL, ia langsung menyambarnya. Tak tanggung-tanggung dirinya langsung disewakan kamar apartemen sejak tiga bulan lalu dengan tarip Rp10 juta per bulan plus biaya operasional Rp50 juta/bulan.

Awal Agustus lalu dirinya mulai bekerja, AL mengirimkan 275.235 butir ineks merek King, Mac Donald dan Superman plus 178 gram sabu-sabu senilai Rp82,925 miliar dengan memanfaatkan jasa pengiriman via laut untuk menyelundupkan narkoba.

Pengiriman pun dilakukan dengan modus mengirimkan bahan baku kertas dan bubuk kertas yang dicampur dengan narkoba itu.

Namun aksi PY bersama dua anak buahnya, AKG dan HW terendus aparat. Awalnya, pada Sabtu malam (13/8) PY dan AKG ditangkap saat sedang berduaan di kamar apartemennya.

Minggu siang (14/8) HW pun diciduk di sebuah restoran di kawasan Jakarta Utara setelah “dipancing” bertemu dengan PY. Dari restoran itu, polisi menggiringnya kerumahnya di Jalan Jembatan II Jakarta Barat.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nugroho Aji mengatakan karena ekstasi import tersebut tergolong berkwalitas terbaik maka harganya mencapai Rp3 juta/butir dan sabu seharga Rp2 juta/Kg.(ind/jpnn)
“Saat ini AL masih diburu Interpol. Sedang ketiga tersangka dijerat   Pasal 114 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 subsider pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 Undang-undang Narkotika dengan ancaman hukuman mati,”pungkasnya.(ind/jpnn)

Pulang Tarawih, Ditembak Orang Bersebo

BLANGPIDIE- Saiful Azhar (50) Ketua Panitia HUT ke-66 RI di Kecamatan Lembah Sabil bersama istrinya Arnida (44) ditembak oleh orang bersebo di depan rumahnya Desa Cot Bak’U, Senin (15/8) sekitar pukul 21,30 WIB.
Belum diketahui penyebab kejadian itu. Kini kedua korban menjalani operasi di RSUD Abdya.

Kejadian naas itu terjadi saat keduanya ingin masuk ke rumah usai salat tarawih. Diduga pelaku berjumlah tiga orang dan menggunakan sebo.Mereka  menembak dari jarak dekat dengan menggunakan senjata laras panjang.
Akibatnya, Saiful mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kanan tembus ke belakang, dan luka sobek di bagian tengah perut. Sementara istrinya mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kanan.

Dari hasil pemeriksaan awal, di tubuh istri korban masih bersarang proyektif. Dr Elfa yang mengeporasi istri korban Selasa (16/8) pagi berhasil mengeluarkan proyektif dari tubuh korban.

Dari pengakuan Saiful saat berada di RSUD Abdya mengaku, pelaku sudah menyelinap di ruangan parkir rumahnya saat dirinya pulang tarawih. Sebelum sempat masuk ke dalam rumah salah seorang pelaku yang menggunakan sebo menghampirinya lalu menembak dari jarak dekat. “Saya sempat melawan sebelum ditembus peluru,” katanya yang juga menjabat sebagai Kepala SMK 1 Lembah Sabil sebelum dioperasi.

Saksi mata Zulkifli yang merupakan keponakan korban yang sempat melihat suami kakaknya ditembak dari jarak dekat itu mengatakan, pelaku yang berjumlah tiga orang usai melakukan aksinya langsung melarikan diri ke arah pergunungan melalui komplek SD Cot Bak’U.

Dirinya sempat melakukan pengejaran bersama dengan warga setempat, namun aksinya dihadang dengan senjata yang diarahkan pelaku kepada mareka sehingga niat mengejar pelaku terpaksa diurungnya dan memilih membantu korban yang sudah tergeletak didepan rumahnya.

Kapolres Abdya AKBP Drs Subakti menyatakan, pelaku menggunakan senjata laras panjang. Dari proyektif yang ditemukan di lokasi kejadian sebanyak 2 butir berkaliber 5,56.(man/jpnn)

Ditawari Petasan, Bocah Nyaris Diculik

TEBING TINGGI- Mangidut Asido Sianipar (12) pelajar kelas VI Sekolah Dasar (SD) putra pertama pasangan Lipson G Sianipar dan M Br Sinaga yang tinggal di Jalan Danau Toba, Lingkungan III, Kelurahan Lubuk Baru, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi, nyaris menjadi korban penculikan anak dengan modus menawarkan permen, coklat dan petasan ketika berada ditempat sepi, di Jalan Keladi, Kelurahan Pelita, Kota Tebing  Tinggi, Senin (15/8) sekira pukul 15.00 WIB.

Ketika ditemui di rumahnya, korban mengaku, saat itu dirinya hendak menonton bola kaki dilapangan Brimob, Jalan Ahmad Yani, Kota Tebing Tinggi. Karena lokasi jauh dari rumah, dia pun mengambil jalan pintas dari belakang rumah yang sepi.

Tiba-tiba ada mobil kijang warna abu-abu sedang berhenti dibawah pohon besar dengan kebun pisang dikanan kirinya. Saat itu, tiga pelaku yang tak diketahui namanya, mencoba menawarkan petasan, permen dan coklat kepada bocah ini.
“Di dalam mobil bagian belakang, ku lihat ada banyak petasan, permen dan coklat, tapi aku tak mau, yang aku mau petasan gasing,” kata Mangidut polos.

Usai diberikan petasan itu, pelaku mengajaknya pergi naik mobil. “Dek, mamak dan bapak mu menunggu disana, ayo kita kesana,” ucap Mangidut menceritakan aksi bujuk rayu pelaku.  Karena rayuannya ditolak, pelaku mencoba menaikkan korban ke dalam mobil sembari menangkap tangan korban. Korban Mangidut sempat berontak agar pelaku melepaskan tangannya.

“Lepas, lepas, tolong lepaskan aku,” kenang Mangidut mengisahkan percobaan penculikan atas dirinya.
Saat terjadi aksi sekap, pelaku memiting tangan korban kebelakang dan menyekap mulut korban. Untung saja, ketika kejadian, petugas kepolisian melintas di lokasi, hingga pelaku pun melepaskan tangan korban takut aksinya diketahui. “Saat polisi melintas, pelaku melepaskan tangan ku, kemudian aku melarikan diri sembunyi,” kata Mangidut kembali.
Ibu Mangidut, M Br Sinaga mengaku, pada saat itu anaknya pulang telat, sempat ada rasa was-was di dalam hati.
“Pulang-pulang dianya langsung menceritakan kejadian itu kepada bapaknya. Sempat saya katakan, kamu jangan berbohong membuat berita mengada-ada, tapi anak saya tetap berkeras kalau dia hendak diculik tiga orang pria. kasus ni sudah kami laporkan ke polisi,” kata Br Sinaga.

Masih kata Br Sinaga, anaknya sempat menandai ketiga pelaku, satu berbadan tegap dengan rambut jabrik dibelakang yang saat itu membuka pintu belakang mobil menunjukan petasan, permen dan coklat. Sedangkan yang satu lagi, berbadan tinggi menggunakan sandal berpangkas rambut disamping dengan huruf Z, dan satu lagi supirnya. “Anak ku tidak melihat supir mobil itu,” ungkapnya.

Mengetahui kejadian menimpa anaknya, ayah korban, Lipsong G Sianipar langsung membuat pengaduan ke Mapolres Tebing Tinggi.

Kapolres Tebing Tinggi AKBP Robert Haryanto Watratan didampingi Waka Polres Kompol Safwan Khayat ketika ditemui mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus percobaan penculikan tersebut.

“Sesuai keterangan korban, maka kita akan melakukan penyelidikan. Kpeda setiap orang tua, diharapkan menjadi polisi bagi anak-anaknya,” imbuh Kapolres. (mag-3)

Pengaktifan Dermaga Tunggu Kesepahaman

LANGKAT- Niatan mengaktifkan kembali dermaga peninggalan PT Pertamina di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, menunggu kesepahaman beberapa poin penting antara Pemkab Langkat, PT Pelindo serta PT Pertamina. Menyusul, dua pertemuan sebelumnya antara ketiga pihak.

“Antara kita (Pemkab), PT Pertamina dan PT Pelindo, tercatat sudah dua kali memang melakukan pertemuan, guna menegaskan tentang kerjasama terkait dermaga itu. Dan, kini kita tinggal menunggu kesepakatan beberapa poin penting sebelum dimulai aktifitas,” kata Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Langkat, Ansyarullah, Selasa (16/8).
Ansyarullah menyebutkan, kesepakatan beberapa poin penting akan menjadi sinyal dimulainya pengerjaan sekaligus pengaktifan dermaga. Makanya, diharapkan kemulusan prosedural ataupun keinginan masing-masing pihak dapat diwujudkan untuk kepentingan pembangunan secara umum.

Pemkab, sebut Ansyarullah, memainkan peran sebagai mediator bagi kedua pihak (PT Pertamina dan PT Pelindo). Namun demikian, banyak hal atau kepentingan didalam kesepakatan dua pihak dimaksud memberikan keuntungan nyata bagi Pemkab.

“Harapan kita, segala sesuatu terkait pengaktifan dermaga segera rampung. Sebab, banyak faktor khususnya bagi warga Langkat dapat terangkum disitu mulai dari tenaga kerja hingga hal-hal lainnya,” jelas dia.
Wakil Ketua DPRD Langkat Suhardi Surbakti, berharap pengelolaan dermaga benar-benar kualified. Tujuannya, agar dapat mendongkrak penghasilan asli daerah (PAD), mulai mengurus perizinan dan sebagainya yang terkait dengan kewenangan Pemkab.

“Bagus jika memang nantinya final diaktifkan, tetapi harus diingat eksekutif juga jangan main-main dengan PAD yang mesti digali dari situ,” tegas Suhardi. (mag-4)