26 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 14865

Rintangan Awal Pekan

Newcastle vs Arsenal

NEWCASTLE-Pentas Premier League musim 2011-2012 baru memasuki pekan pertama.  Meski begitu, Arsenal mulai merasakan betapa terjalnya perjalanan yang akan mereka lakoni sepanjang musim ini.  Berat, lantaran kekuatan klub berjuluk The Gunners itu tak sesolid musim lalu.  Arsenal memang telah mendatangkan bomber Gervinho (Lille) dan bek Alex Chamberlain (Southampton).

Namun, di awal musim mereka harus kehilangan Gael Clichy dan Cesc Fabregas. Clichy memilih hijrah ke Manchester City, sementara Fabregas tadi malam WIB sudah resmi menjadi milik Barcelona.

Selain keduanya, Samir Nasri pun gencar diberitakan bakal meninggalkan Emirates Stadium (markas Arsenal). Dengan kekuatan yang tereduksi, Arsenal harus melakoni lawatan berat  ke St James Park menghadapi tuan rumah Newcastle United.

Selain Fabregas dan Nasri, Arsenal juga tidak bisa memainkan Abou Diaby dan Jack Wilshere yang sedang cedera.  Tanpa sejumlah andalan di lini tengah itu, Wenger harus memainkan Aaron Ramsey, Tomas Rosicky, dan Alexander Song di lini tengah dalam skema 4-3-2-1. Kemudian, Gervinho dan Theo Walcott akan menopang Robin Van Persie yang menjadi striker tunggal.

“Spekulasi yang terjadi di bursa transfer memang sangat menggangu, tapi kami harus tetap fokus pada pertandingan,” cetus Wenger seperti dilansir Guardian.

Newcastle memang berpotensi menyulitkan Arsenal.  Publik tentu masih ingat memori musim lalu di St James Park. Di mana Arsenal yang sudah unggul 4-1 atas Newcastle, harus puas dengan skor akhir 4-4.  Bahkan, saat tandang ke Emirates, Newcastle berhasil menaklukkan Arsenal dengan skor tipis 1-0.

Tapi, Newcastle bukannya tanpa kendala.  Seperti Arsenal, tim berjuluk The Magpies itu juga harus kehilangan pemain penting di bursa transfer.  Pada laga nanti, Alan Pardew selaku pelatih tak bisa lagi menurunkan Kevin Nolan yang sudah dijual ke West Ham United. Hatem Ben Arfa, Steve Harper, James Perch, dan Danny Guthrie juga harus absen karena cedera serta gelandang senior Joey barton yang sedang menjalani sanksi. (ham/bas/jpnn)

Untungnya Gabung di Telkomsel School Community

Untung menjadi anggota Telkomsel School Community (TSC). Begitulah pengakuan  beberapa anggota Telkomsel School Community yang sempat dimintai pendapatnya terkait komunitas sekolah yang dirangkul Telkomsel ini.

TSC merupakan komunitas sekolah pertama dan terbesar di Indonesia yang kini memiliki lebih dari 8,5 juta anggota dari sekitar 9.500 sekolah di seluruh Indonesia. Untuk menjadi salah satu peserta program ini, pelajar SMU yang menjadi pelanggan simPATI atau Kartu As harus mendaftarkan diri menjadi anggota TSC. Cukup dengan kirim SMS, ketik SEKOLAH<spasi>SCHOOL ID, contoh: SEKOLAH 01235456789, lalu kirim ke 2323.

Pendaftaran anggota TSC juga dapat dilakukan melalui email tsc@telkomsel.co.id. Sekolah yang ingin mendapatkan school ID dan bergabung ke dalam TSC dapat menghubungi kantor GraPARI Telkomsel terdekat Dengan bergabung di TSC, para anggota dapat mengikuti berbagai kegiatan baik melalui seminar/ workshop, penyelenggaraan beasiswa, program homestay, pertukaran pelajar di mancanegara, try out Ujian Nasional (UN), pentas seni dan nonton bareng film-film gres bersama aktor dan aktris idola.

Disamping itu, anggota TSC juga mendapatkan berbagai penawaran menarik berupa diskon harga spesial untuk berbagai layanan Telkomsel. Anggota TSC dapat menikmati tarif murah untuk nelpon, SMS, dan internet.Tersedia pula paket spesial chatting melalui layanan Chatbox (Rp 5.500 per 30 hari), paket hemat internet berkecepatan tinggi TELKOMSELFlash (Rp 10.000 untuk 35 MB), serta diskon penggunaan GPRS menjadi Rp 1/ KB.

Anggota TSC dapat mengikuti berbagai event sebagai bentuk apresiasi dari Telkomsel. Seperti yang  baru –baru ini digelar, Telkomsel School Community Camp, yakni program pengembangan kepribadian bagi para pelajar dalam bentuk kegiatan camping yang bersifat edukatif sekaligus menghibur. Kegiatan School Community Camp diselenggarakan secara roadshow di 11 kota di Indonesia. Para peserta yang terdiri dari 1.750 pelajar dari 450 SMA ini mengikuti berbagai kegiatan pelatihan dan pembekalan motivasi dan leadership berupa camping, outbond, dan pertunjukan hiburan di alam terbuka. Untuk Regional Sumbagut, kegiatan diadakan di Taman Nasional Hutan Raya (Tahura) Desa Tongkoh Berastagi dengan mengikutsertakan 105 peserta dari berbagai sekolah yang ada di brand Sumut, Medan dan Aceh.

Kegiatan ini memberi manfaat tersendiri bagi peserta. Seperti yang diakui M Rizki Nasution peserta dari SMA Primbana Medan. ‘’Sangat bermanfaat paling tidak bisa menambah teman,”ujarnya. Diakui Rizki pada kegiatan ini dia mendapat banyak bekal untuk peningkatan kualitas diri menjadi pribadi yang lebih baik. Motivasi Rizki bergabung di TSC tak lain karena dia sendiri sudah merasakan keuntungannya. ‘’Kita bisa menikmati tarif nelepon, SMS dan internet yang lebih murah jika gabung di TSC. ‘’Anak SMA khan biasanya maniak SMS dan internetan. Jadi tarif yang super murah sangat membantu kita sebagai pelajar, ‘’sebut wakil ketua OSIS ini.

Apalagi, ujarnya, didukung dengan kualitas jaringan yang handal. ‘’Kualitas jaringan bagus. SMSnya langsung sampai tidak pakai pending,”lanjutnya.  Rizki mengaku pernah mencoba produk lain, tetapi pilihannya kembali ke Telkomsel.

Pengakuan sama disampaikan M Taufik, siswa SMA Harapan Mandiri yang juga peserta Telkomsel School Community Camp. ‘’ Sudah empat tahun saya pakai Telkomsel, tidak pernah ganti,”ujarnya.
Rudy Santosa siswa SMS Methodis Medan mengatakan berbagung di TSC bisa semakin hemat dalam berkomunikasi. Baik voice maupun SMS. Dikatakannya, setiap hari ia rata- rata hampir 500 kali sms – an. Tidak masalah karena dia memakai Paket Jagoan Serbu untuk mendapat fasilitas gratis 1000 SMS.

Selain tarif murah bagi member TSC, selama Ramadhan,  Telkomsel memberikan bonus bagi pengguna Kartu As melalui program Paket Sahur Sepuasnya yang berlaku bagi seluruh pengguna kartu As mulai tanggal 30 Juli 2011 sampai dengan 26 Agustus 2011. Hanya dengan biaya Rp.299,- pelanggan bebas ngobrol sepuasnya ke seluruh pelanggan Telkomsel di Indonesia, atau dapat mengirim SMS sepuasnya keseluruh operator. Paket ini dapat diaktifkan mulai pukul 00:00 WIB sampai dengan 04:30 WIB, setelah paket ini aktif,  pelanggan dapat menggunakan paket ini dari pukul 00:00 WIB sampai dengan  pukul 05:59 WIB.  Paket Sahur Sepuasnya terdiri dari dua pilihan yaitu, Ngobrol Sepuasnya dan SMS Sepuasnya. Untuk mengaktifkan paket  ini cukup menekan *100*8# lalu tekan OK/Yes, lalu pilih paket yang diinginkan (Ngobrol Sepuasnya atau SMS Sepuasnya).  (*/sih)

Pembunuh Wahyuni Terkapar

Pasangan suami istri Erwin Panjaitan dan Ria Hutabarat diciduk dari rumah mereka di Komplek Griya Sapta Marga Perumahan Asabri TNI-Polri, Blok C No 3, Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, pukul 05.00 WIB, Jumat (12/8).

Erwin terpaksa dilumpuhkan dengan empat timah panas karena mencoba melarikan diri dari atap bagian belakang rumah. Sedangkan Ria hanya pasrah digari dan digelandang petugas ke mobil yang membawa mereka ke Mapolresta Medan.

Menurut Security komplek Griya Sapta Marga, Asmuni Nasution (46), belasan petugas dari Polresta Medan mengintai kediaman Erwin-Ria sejak pukul 21.00 WIB. Mereka mengendarai dua unit mobil kijang dan beberapa unit sepeda motor. Asmuni sempat terkejut saat petugas berpakaian sipil meminta kerja samanya, karena ada target pelaku pembunuhan di perumahan itu.
Sekitar pukul 05.00 WIB, setelah orang-orang di komplek tersebut sudah selesai makan sahur, pihak kepolisian menyebar dan sudah mengepung rumah tersebut.

Ternyata rumah target dalam kondisi terkunci dari dalam. Petugas langsung menggedor pintu depan. Seorang pria berbadan kurus membuka pintu dan keluar dari rumah. Dengan sigap, petugas masuk dan menemukan rumah sudah berantakan.

Polisi langsung mencari target pelaku. Erwin Panjaitan mencoba melarikan diri dengan naik ke atap rumah bagian belakang. Kemudian, pihak kepolisian mengejarnya dan menembak pelaku.
“Dua kali polisi menembak yang mengakibatkan pelaku terkena tembakan dan terjatuh dengan posisi berdiri. Menurutnya, kaki pelaku mengalami patah tulang karena jatuh pada posisi berdiri dari atap rumah,” ujar Asmuni.

Sedangkan Ria Hutabarat tidak berkutik dan diamankan tanpa perlawanan. “Istrinya tidak melakukan perlawanan pada saat diamankan. Dia terlihat tenang,” tambahnya.
Gelegar suara tembakan dan penggelandangan dua tersangka membuat warga sekitar heboh.

Selain Erwin dan Ria, polisi juga mengamankan seorang pria dan seorang wanita yang tidak diketahui identitasnya. Keduanya diduga adik para pelaku. Selain itu, petugas menamankan televisi, dan dua unit sepeda motor untuk diboyong ke Polresta Medan. Petugas akhirnya meninggalkan lokasi sekitar pukul 06.15 WIB bersama tersangka dan barang bukti.

Asmuni mengakui, pihak kepolisian sangat cepat dalam melakukan penggerebekan. Hanya beberapa menit saja, pelaku berhasil ditangkap. “Saya salut dengan kinerja polisi,” katanya.
Pantauan Sumut Pos di lokasi penggerebekan kemarin pagi, rumah tersebut terlihat sepi dan diberi garis polisi.

Erwin Panjaitan yang dihadiahi 4 timah panas karena melakukan perlawanan saat dibekuk petugas, sempat dibawa ke RS Bayangkara Polda Sumut, Jalan KH Hasyim, Medan untuk mendapat perawatan. Keempat peluru masing-masing bersarang di kaki kanan tembus ke mata kaki, lutut kanan, betis kanan dan selangkangan paha kiri.

Pantuan wartawan koran di rumah sakit tersebut, Jumat pagi, petugas Sat Reskrim Polresta Medan dan Sat Brimob Polda Sumut melakukan pengamanan ketat.
Kanit Jahtanras Polresta Medan AKP Yudi P SIK di RS Bayangkara mengatakan, Erwin ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak dibekuk. “Dia (Erwin Panjaitan, Red) terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan saat dibekuk tim kita,” cetusnya.

Para pelaku dibekuk di kediaman masing-masing. “Erwin Panjaitan dan istrinya, Ria br Hutabarat dibekuk di kediamannya Pasar II, Tanah 600, Marelan dan Suherman alias Mbot dan istrinya Eva Lestari dibekuk di Komplek Wakiki, Sunggal,” tukasnya.

Kapolresta Belawan AKBP Endro, yang juga ditemui di RS Bayangkara membenarkan salah satu tersangka pelaku adalah eks petugas. “Salah satu pelaku memang sempat bertugas di Polres Belawan,” ujarnya.

Tidak Pernah Keluar Rumah
Erwin Panjaitan bersama istrinya Ria Br Hutabarat dikenal sebagai pasangan yang tidak pernah bergaul dengan tetangga. Sejak tinggal di Griya Sapta Marga Perumahan Asabri TNI-Polri, keduanya tidak pernah keluar rumah.

“Saat saya patroli keamanan di komplek ini, saya selalu memperhatikan rumah tersebut penghuninya tidak pernah keluar,” kata Asmuni Nasution, security komplek tersebut.
Erwin dan Ria mengontrak rumah tersebut sejak Selasa (9/8). Selain keduanya, di rumah itu ada dua wanita yang mempunyai hubungan kakak beradik.
“Namun, saya heran pada saat dilakukan penggrebekan, ada dua laki-laki di rumah itu. Saya tidak kenal mereka karena mereka tidak pernah keluar rumah,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Griya Sapta Marga Perumahan Asabri TNI-Polri Blok C No 3 Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Refelita (43) membenarkan kalau pasangan Erwin-Ria baru sekitar 4 hari tinggal di perumahan. Mereka mengontrak rumah milik AS (40) bersama istrinya R (36), warga Komplek TNI AU Kecamatan Medan Polonia.

“Mereka mulai tinggal di rumah tersebut itu Selasa (9/8). Sehari kemudian, Rabu (10/8) mereka melapor kepada saya. Namun mereka tidak memberikan kartu identitas dan saya menunggu mereka memberikannya seminggu ke depan,” ujar Refelita.
Uniknya, yang melapor kepada Refelita bukan kedua tersangka. “Yang melapor adik pelaku yang selalu disuruh-suruh membeli kebutuhan rumah,” tambahnya.

Mengetahui rumahnya dikontrak pembunuh, AS dan R terkejut. “Kalau saya tahu (rumahnya akan dikontrak pembunuh), tidak saya kasih lah mereka menyewa,” ujar Refelita menirukan ucapan AS.
Dia mengatakan bahwa sebelum menyewa rumah tersebut, dua wanita dengan ciri-ciri berbadan gendut dan kurus mendatangi rumah AS di Komplek TNI AU Polonia, Sabtu (6/8). “Mereka berniat menyewa rumah. Saat itu, mereka menunjukkan kartu identitas atas nama, Malindo berumur 26 tahun, warga Simalungun,” ujarnya lagi.

Setelah kedua belah pihak sepakat bertransaksi, pemilik rumah menyerahkan kunci kepada penyewa. “Pada saat itu, mereka beralasan kalau yang mau tinggal di rumah tersebut adalah adiknya,” jelasnya. (mag-11)

Dijerat Pakai Syal Dicampakkan ke Jurang

MEDAN-Pelarian pelaku penyekapan dan perampokan dan pembunuhan Sri Wahyuni Simangunsong, staf BRI Syariah Jalan S Parman Medan, berakhir sudah. Melarikan diri sejak Selasa (2/8), empat pelaku masing-masing Erwin Panjaitan (30) dan istrinya Ria Hutabarat (22) serta Suherman alias Embot (22) serta istrinya Eva Sari (21), diciduk petugas dari Polresta Medan Jumat (12/8) Hasil pemeriksaan petugas polisi di Mapolresta Medan, keempat pelaku ternyata sudah mempersiapkan aksinya dengan rapi. Kepada polisi, Eva Sari mengakui perbuatannya dan membeber peristiwa kelabu yang dialami Sri Wahyuni.

Eva mengaku ikut menyekap Wahyuni dengan lakban, membantu menjerat leher korban dengan sal untuk memastikan kematian korban. Selain itu, ikut membuang jenazah korban dari jembatan di Samosir. Sementara sejumlah uang tabungan Wahyuni, dikuras Ria Hutabarat melalui ATM saat mereka berada di Berastagi.

Aksi dua pasangan suami istri ini berawal Senin, 1 Agustus 2011, pukul 15.00 WIB. Eva Sari meneria telepon dari Ria Hutabarat yang memintanya datang ke simpang PDAM Tirtanadi Sunggal. Mengendarai sepeda motor milik adik Eva, Yamaha Vega R warna merah, ia dibonceng suaminya, Suherman Als Membot, menemui Ria di simpang PDAM Tirtanadi Sunggal.

Pukul 16.00 WIB, Ria Hutabarat bersama Erwin Panjaitan sudah menunggu di atas sepeda motor Vega R warna putih dengan nomol polisi palsu, BK 5429 HX. Di tempat ini, keempatnya membagi tugas, Ria dan Eva mengintai Sri Wahyuni di tempat kerjanya, sedangkan Erwin dan Suherman memantau dari jauh.

Selanjutnya, Ria membonceng Eva dengan Yamaha vega putih mendatangi BRI Syariah cabang S Parman Medan dan memantau Sri Wahyuni, tetapi calon mangsa mereka sudah tidak berada di kantor lagi. Saat Ria membeli pulsa di dekat bank, mereka melihat mobil Sri Wahuni, Toyota Kijang Inova warna Hitam BK 1356 JH melintas.
Ria kemudian menghubungi Erwin dan mengatakan, “Bang, sudah kami ikuti dia,” kata Eva kepada petugas, menirukan ucapan Ria.

Kedua wanita itu lantas mengikuti mobil Sri Wahyuni hingga ke Jalan Setia Budi. Di Simpang Pemda, Ria dan Eva melihat Wahyuni melanggar lampu merah. Ria kembali menghubungi Erwin, melaporkan kalau Wahyuni melanggar rambu lalu lintas.

Tiba-tiba Erwin Panjaitan dan Suherman alias Embot datang mengendarai sepeda motor dan memberhentikan mobil milik Wahyuni di simpang lampu merah simpang Pemda Medan. Saat itu sepeda motor dikendalikan Suherman yang mengenakan celana warna coklat mirip seragam polisi dan memakai kaus yang ditutupi jaket hitam dan memakai helm. Sedangkan Erwin Panjaitan memakai baju dinas polisi dan memakai jaket hitam.

“Saat mobil korban berhenti saya melihat Erwin Panjaitan turun  dari sepada motornya, menghampiri mobil dan berbicara dengan korban,” kata Eva kepada petugas.
Tidak berapa lama, Erwin naik mobil korban, mengambil alih kemudi dan membawanya ke arah Jalan Simpang Selayang Medan lalu ke arah Tumah Sakit Adam Malik. “Sedangkan saya bersama Ria Hutabarat dan Suherman mengikuti dari arah belakang,” kisah Eva lagi.

Di tengah jalan mobil berhenti dan Ria Hutabarat naik ke dalam mobil milik korban. Sedangkan Eva dan suaminya Suherman alias Eembot mengikuti dari arah belakang masing-masing membawa sepeda motor. Di dipertengahan di jalan kecil di sekitar Jalan Bunga Encole, mobil kembali dihentikan. Eva dan Suherman naik ke mobil korban.
“Di mobil saya disuruh Ria untuk menyekap mulut Wahyuni. ‘Sudah, dilakban aja mulutnya biar jangan berteriak’. Saya lalu melakban mulut korban hingga leher,” ujar Eva.

Saat Eva bekerja melakban wajah dan tangan korban, Ria memegani kepala Wahyuni. Karena lakban di tangan korban terlepas, ikatan diganti dengan tali tas. Suherman memegangi kaki korban dan mengikatnya. Selanjutnya Wahyuni didudukkan di lantai mobil, di baris kedua jok penumpang. Setelah itu, Eva menitipkan sepeda motor di parkiran rumah sakit Adam Malik Medan dan kembali naik ke dalam mobil.

Mobil yang membawa ketiga pelaku dan korban lalu bergerak ke arah Jalan Berastagi sedangkan Suherman mengikuti dari belakang dengan mengendarai sepeda motor milik Ria Hutabarat.

Pukul 21.00 WIB Eva, Ria dan Erwin bersama korban yang disekap, sampai di Berastagi. Tak jauh dari pasar tradisional, mobil berhenti dekat ATM BNI. Ria turun dan mengambil uang di ATM menggunakan kartu Wahyuni. Mobil kemudian diarahkan ke belakang SPBU Berastagi, berhenti di sana hingga pukul 00.00 WIB.

Setelah Pukul 00.00 WIB, Ria kembali mengambil uang dari ATM Mandiri Berastagi, lalu mobil bergerak ke ke Samosir, melintasi Kabanjahe, Desa Merek dan ke arah Jalan Sidikalang.
Sekira pukul 05.00 WIB, mobil berhenti di Jembatan Sibintangan Dusun Bongbong Desa Harihara, pintu masuk ke Harian, Kabupaten Samosir.

“Kami melihat kondisi korban sudah lemas. Untuk memastikan apakah korban sudah meninggal, Suherman mengambil sal milik korban dan mengikatkannya ke leher korban. Lalu sal tersebut di tarik. Saat itu saya bersama Ria melihat tubuh korban mengeluarkan darah,” kata Eva lagi.

Selanjutnya korban dibuang dari atas jembatan. Eva dan Ria memegang baju korban sedangkan Suherman memengangi tangan korban dan Erwin memegang kaki korban. Selanjutnya tubuh korban dilepas dari jembatan hingga jatuh ke jurang. Selanjutnya, keempatnya kembali ke Medan membawa mobil korban.

Di tengah jalan pulang ke Medan, sekira pukul 12.00 WIB, Eva dan Ria  istirahat di Hotel Saina di Sembahe. Sedangkan Erwin dan Suherman pergi menempah plat nomor polisi palsu, BK 1738 KM, untuk dipasang di mobil korban. Keduanya sekalian mengambil sepeda motor yang sebelumnya dititip di Pelataran Parkir rumah sakit H Adam Malik Medan.

Erwin bersama Suherman menunggu di ke hotel Saina, sedangkan Erwin bersama Ria pergi entah kemana. Pukul 14.00 WIB, Erwin dan Ria kembali ke hotel dan menyerahkan masing-masing Rp4 juta kepada Eva dan Suherman.

Suherman dan istrinya pulang ke rumah mengendarai sepeda motor, sedangkan Erwin dan Ria masih berada di hotel Saina di Jalan Medan-Berastagi.
Menurut Eva, selain mengambil ATM, uang dan mobil, Ria mengambil dua unit ponsel merk BlackBerry dan Samsung. (tim)

Rencana Menggelar Nuzul Quran

Sahur Bersama Ketua KNPI Medan, Zulham Efendi Siregar ST

Memasuki Ramadan kesebelas Tim Sahur Sumut Pos berkesempatan sahur di rumah Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Medan, Zulham Efendi Siregar ST yang berada di Kompleks Taman Setia Budi Blok FF No 27.

Pukul 03.30 WIB Tim Sahur Sumut Pos meluncur ke rumah Ketua KNPI Medan, Zulham Efendi Siregar ST yang berada di Kompleks Taman Setia Budi Blok FF No 27. Tepat pukul 04.00 WIB  Tim Sahur Sumut Pos tiba di rumah berlantai dua bercat orange.

Zulham yang dinihari itu mengenakan baju koko lengan panjang warna putih dengan memakai kain sarung corak liris biru menyambut kedatangan Tim Sahur Sumut Pos dan langsung mempersilakan masuk dan duduk di sofa panjang warna cokelat.

“Inilah rumah saya. Tak sampai tersasar kan,” bilang Zulham Effendi Siregar Sembari menunggu  makan sahur, Zulham bercerita mulai program kerja yang dilakukan KNPI Medan sebelum Bulan Suci Ramadan. Dimana, program kerja yang pertama telah dilakukan yakni melakukan bulan bakti pemuda berkerjasama dengan Dispora Medan.

“Dalam bulan bakti pemuda tersebut, kita melakukan kemah pemuda di Lapangan Cadika Medan Johor. Acara tersebut juga dikemas dalam rangka memeriahkan HUT Kota Medan ke-421,” bilang Zulham.

Anak pertama dari lima bersaudara pasangan HM Dahril Siregar dan Hj Irahayati Lubis itu mengatakan, KNPI Medan juga melakukan program kegiatan Gebyar Hari Pendidikan Nasional dengan melakukan perlombaan seperti lomba mewarnai tingkat Taman Kanak-kanak (TK), lomba menulis cerpen untuk tingkat SLTP dan SLTA.

“Kegiatan Hari Pendidikan Nasional digelar untuk merangsang anak-anak supaya memacu ilmu pengetahuan anak-anak,” kata suami Meri Anggriani SS itu.

Ayah dari Muhammad Abi Al Fattah Siregar dan Ghania Aisyah Siregar itu menambahkan disamping menggelar Gebyar Hari Pendidikan Nasional, KNPI Medan juga memberikan bantuan beasiswa dan pemberian tali asih berupa seperangkat alat-alat tulis sekolah kepada pelajar yang berprestasi atau kurang mampu.

“Kita juga melakukan kegiatan Youth Bikers Expo 2011 di PRSU. Kegiatan  ini bertujuan untuk menggali potensi kawula muda di bidang otomotif dan hobi kreatif lainnya,” bilang Zulham.
Nah, pada acara puncak perayaan HUT KNPI ke-38 yang dilaksanakan pada 23 Juli 2011 kemarin di Sekretariat KNPI Medan Jalan Merbabu Medan dihadiri oleh Wali Kota Medan, Drs Rahudman Haraharp dan Dispora Medan, Hanas Hasibuan.

KNPI Medan juga memberikan dua  penghargaan yakni pertama memberikan penghargaan kepada KNPI Medan Racing Team. Penghargaan diberikan karena dedikasi dan loyalitas telah melakukan program pembinaan pemuda di bidang otomotif.

Lalu, penghargaan kedua diberikan kepada 10 orang Pemuda Siaga Penanggulangan dan Tanggap Becana (DASI Pena) yang penghargaannya diberikan langsung oleh Wali Kota Medan atau Dispora Medan.
“Disampaing melaksankan puncak perayaan HUT KNPI ke-38, kita juga tak lupa berbagi kasih kepada anak yatim,” terang Zulham.

Sementara itu terkait program kerja yang dilakukan KNPI Medan dalam bulan Suci Ramadhan 1432 Hijriah, Zulham menyebutkan KNPI Medan melakukan Safari Ramadan ke berbagai masjid yang ada di Kota Medan. Masjid yang telah dikunjunga adalah Masjid Raya Jamik di Jalan Rahmat Budin, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Masjid Al-Hidayah di Kecamatan Medan Johor dan Medan Maiumun serta Medan Barat.

Menurut rencana Safari Ramadan di Masjid Medan Sunggal, para pengurus KNPI Medan akan ikut memperingati Nuzul Quran. “Dalam Safari Ramadan ke setiap masjid di Kota Medan, pengurus KNPI Medan memberikan bantuan berupa 50 sak semen serta bingkisan untuk setiap masjid yang dikunjungi tim,” terang Zulham.

Tak terasa waktu sahur sudah tiba. Istri Zulham, Meri Anggraini mengajak Tim Sahur Sumut Pos untuk santap sahur. Di meja makan sudah terhidang ikan sale, martabak telor, sawi rebus, sambal daging, jeruk, mangga dan teh.

“Menu makana sahur ini semua merupakan masakan saya sendiri,” bilang Meri.
Sembari menikmati santap sahur, Zulham menjelaskan tentang mendidik anak-anak yang baik supaya menjadi orang. “Anak pertama saya sudah diajarkan berpuasa,” bilang Zulham.
Usai menikmati makan sahur, Tim Sahur Sumut Pos kembali ke ruang tamu dan melanjutkan cerita. Zulham menyebutkan bahwa program kerja yang telah dilakukan itu semua berkat kerjasama para pengurus.

“Kalau tidak ada kerjasama para pengurus di KNPI Medan atau pihak pemerintah tidak mungkin program kerja akan berjalan lancar,” bilang Zulham.
Tak berselang lama, sirine tanda imsak pun berbunyi. Tim Sahur Sumut Pos pun pamit pulang. (*)

Urus Mutasi di Pemprov Sekda Usulan Gatot Terjegal

Gamawan Merasa Berwenang

JAKARTA-Mendagri Gamawan Fauzi tidak membantah bahwa dirinya telah melayangkan surat teguran ke Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho.  Mantan gubernur Sumbar itu mengakui, teguran ini terkait langkah Gatot melakukan mutasi pejabat eselon II tanpa konsultasi dengan mendagri Gamawan menjelaskan, lewat surat tersebut dia bermaksud mengingatkan Gatot mengenai batas kewenangan yang dimiliki seorang plt gubernur.

“Hanya mengingatkan saja, karena untuk plt gubernur harus ada persetujuan mendagri untuk mengangkat kepala dinas,” ujar Gamawan Fauzi di kantornya, Jumat (12/8).

Ditegaskan Gamawan, kewenangan seorang Plt gubernur memang berbeda dengan kewenangan yang dimiliki gubernur definitif. “Karena aturannya memang seperti itu. Seperti mengangkat sekda (kabupaten/kota, red), untuk mengangkat kadis harus juga ke sini,” kata Gamawan.

Diberitakan sebelumnya di Sumut Pos, Jumat (12/8), kementerian yang dipimpin Gamawan terus memantau dinamika di internal Pemprov Sumut yang saat ini dikendalikan Plt Gubernur Sumut, Gatot Pudjonugroho. Hasil pantauan, sepak terjang Gatot telah mengecewakan jajaran petinggi kemendagri.

Langkah Gatot yang rajin memutasi jajaran pegawai tanpa konsultasi dengan Mendagri Gamawan Fauzi membuat mantan gubernur Sumbar itu tersinggung, yang lantas mengeluarkan surat teguran ke politisi dari PKS itu.
Seorang pejabat tinggi di kemenagri mengatakan, langkah Gatot yang sering memutasi pegawai dinilai mengejutkan. Pasalnya, sejak semula para pejabat kemendagri begitu percaya Gatot akan taat pada aturan, dimana seorang Plt gubernur tak bisa sembarangan memutasi pegawai.

“Tapi ternyata seperti itu, mutasi seenaknya. Kita tak menyangka karena kita mengira dia baik-baik, taat aturan,” ujar pejabat yang mewanti-wanti namanya tidak ditulis itu.

Sementara itu, perkembangan pembahasan calon sekretaris daerah Provinsi Sumut (sekdaprovsu) tak kunjung menemui titik terang, bahkan maju mundur. Sempat dipastikan bahwa tiga nama calon sekdaprov yang diusulkan Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroholah yang dibahas oleh Tim Penilai Akhir (TPA), seperti pernah disampaikan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Djohermansyah Djohan.

Mendagri Gamawan Fauzi bahkan menyebut, penetapan nama sekdaprov Sumut tinggal menunggu sekali lagi sidang TPA. Tapi kemarin (12/8), terjadi lagi ‘kemunduran’ masalah ini. Calon yang diusulkan Gatot dan yang diusulkan Syamsul Arifin, kata Gamawan, sama-sama masih digodok.

“Dipertimbangkan dua-duanya,” ujar Gamawan Fauzi kepada Sumut Pos di kantornya, Jumat (12/8).
Mantan gubernur Sumbar itu juga mengatakan, berlarutnya penetapan sekdaprov Sumut defenitif lantaran dulu Syamsul mengusulkan tiga calon, namun waktunya mepet. Maksudnya, begitu usulan diterima dan diujikelayakan (fit and proper test), tidak selang lama Syamsul ditetapkan menjadi terdakwa dan lantas dinonaktifkan sebagai gubernur.

“Belum sempat dibahas (di TPA, Red), dia sudah jadi terdakwa, lantas dinonaktifkan. Begitu non aktif, ada usulan nama dari Plt gubernur. Sehingga ada enam nama,” kata Gamawan. Ketiga nama yang diusulkan Syamsul yakni Kadis Pendapatan Daerah Pemprovsu Syafaruddin, Kadis Pendidikan Pemprovsu Saeful Safri, dan Aspan Sofyan Batubara yang saat itu Penjabat Bupati Madina.

Namun, berdasarkan sumber koran ini, ‘mundurnya’ proses pembahasan nama calon sekdaprov Sumut lantaran TPA mempersoalkan ketiga nama usulan Gatot. Yang dipersoalkan adalah usia calon yang melanggar Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai batas usia pensiun PNS yang akan menduduki jabatan eselon I. Pergub Sumut No 38/2007 yang telah diundangkan 31 Januari 2008 mengatur, usia pensiun PNS eselon I adalah 58 tahun.

Maka, merujuk Peraturan Mendagri No 5 tahun 2005 tanggal 25 Januari 2005 tentang Pedoman Penilaian Calon Sekretaris Daerah Provinsi, calon sekdaprovsu Sumut yang dapat diusulkan maksimal harus berusia 57 tahun.

Seperti diketahui, ketiga nama yang diusulkan Gatot adalah Kepala Inspektorat Pemprov Sumut Nurdin Lubis, Mangasing Mungkur dan Salman Ginting. Dari ketiga calon itu, Nurdin Lubis misalnya, usianya saat ini 58 tahun, karena dia lahir 20 Oktober 1953. Padahal, dalam sidang TPA, nama Nurdin lah yang ‘ditimang’.

Lantas, bagaimana proses selanjutnya? Sumber koran ini yang merupakan pejabat yang mengikuti proses pengisian sekdaprov Sumut ini, mengatakan, Gatot sebenarnya bisa melakukan terobosan. “Cabut saja Pergub yang mengatur usia pensiun eselon I itu, ganti Pergub yang baru yang mengubah batas usia pensiun itu,” ujar sumber koran ini yang tak mau namanya ditulis.

Seperti diketahui, Permendagri Nomor 5 Tahun 2005 memberikan kewenangan gubernur mengeluarkan Pergub terkait masalah ini, dengan batas usia pensiun 60 tahun. Jika Pergub diubah batas pensiun sekda 60 tahun, maka saat diusulkan calon maksimal berusia 59 tahun. Jika Pergub diubah, maka nama Nurdin Lubis memenuhi persyaratan batas usia.(sam)

Plt Gubsu Harus Tetap Berkoordinasi

Pendapat Berbagai Elemen Masyarakat

Surat teguran yang dilayangkan Mendagri Gamawan Fauzi kepada Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho hanyalah dinamika dalam pemerintahan, antara pemprov dengan Kemendagri. “Ini dinamika dalam rangka pembangunan dan pembinaan pada langkah berikutnya,” kata Ketua Fraksi PKS di DPRD Sumut, Hidayatullah, Jumat (12/8).

Hidayatullah mengharapkan Pemprovsu bisa menjelaskan mutasi pejabat di lingkungan kerjanya ke pusat. “Tentu sikap tersebut memiliki alasan jelas,” katanya.
Hidayatullah menegaskan, semangat otonomi tetap harus dijaga dalam bingkai koordinasi harmonis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Koordinasi sangat penting untuk menjalin hubungan yang baik antara pusat dan daerah,” tuturnya.

Sedangkan Politisi Partai Golkar Chaidir Ritonga, meminta Plt gubsu harus lebih cermat dalam bertindak. “Plt harus memiliki semangat membuka diri dengan berbagai pihak, pasti itu akan lebih baik,” ujarnya.

Ibarat orkestra, Gatot sebaiknya selalu berkoordinasi dengan pihak pusat dan perangkat daerah lain. ”Dengan begitu, orkestra Sumut bisa melantunkan  musik yang enak didengar,” kata Wakil Ketua DPRD Sumut ini.

Anggota DPRD Sumut lain, Zulkifli, menyarankan agar Plt gubsu tidak malu mengkaji kembali kebijakan yang sempat diambilnya. “Kita tahu sendiri kinerja PNS di jajaran Pemprovsu masih gundah karena sikap Plt yang tiba-tiba melakukan mutasi. Dengan koreksi ini, sedikit banyaknya akan memberikan ketenangan bekerja,” katanya.

Sebelumnya, ungkap Zulkifli, pada mutasi pejabat yang sempat dilakukan Plt gubsu sudah mendapat teguran langsung dari DPRD Sumut dalam bentuk meminta hak interpelasi. “Namun, belum mendapatkan hak intepelasi, Plt Gubsu malah terus melakukan mutasi-mutasi pejabat secara kontinu. Dan ini sangat disesalkan,” tegasnya.

Zulkifli berharap, tak ada sikap saling curiga antara pimpinan, bawahan atau pun antara pihak eksekutif dan legislatif. “Kita hanya perlu mengemukakan alat ukur yang pasti dalam satu keberhasilan pemerintahan, yakni daya serap anggaran. Kita tau sendiri, hingga triwulan ketiga ini daya serap anggaran di Sumut baru mencapai 20 persen. Dan ini tentunya sangat rendah, dan pastinya akan berimbas pada tingkat kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat,” ujarnya lagi.(saz)

Hawa Panas di Jepang, 4 Tewas 900 Opname

TOKYO- Cuaca ekstrem di Jepang kembali merenggut korban jiwa. Jumat (12/8) empat orang dilaporkan tewas karena gelombang panas di Negeri Sakura tersebut. Sementara itu, selama sepekan terakhir, sekitar 900 orang lainnya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Suhu udara di hampir seluruh wilayah Jepang mencapai lebih dari 35 derajat Celsius selama tiga hari berturut-turut. Imbauan hemat listrik yang diberlakukan pemerintah pasca kerusakan reaktor PLTN Fukushima Daiichi memperparah dampak gelombang panas. Dua per tiga di antara total 19 reaktor nuklir Jepang yang masih aktif terpaksa tak beroperasi sejak Maret lalu.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyatakan gelombang panas masih akan bertahan beberapa hari di kawasan timur dan barat negeri. Sebanyak 29 di antara total 47 prefektur di Jepang akan terimbas suhu ekstrem tersebut. Karena itu, JMA mengimbau warga untuk tak terlalu banyak beraktivitas di luar rumah dan lebih banyak minum air putih. (afp/hep/c10/ami/jpnn)

Presiden Ditekan, 16 Tewas di Suriah

DAMASKUS – Pasukan militer Suriah terus melancarkan serangan ke kelompok anti pemerintah. Akibatnya, 16 orang dikabarkan tewas dalam serangan di Kota Qusayr di Provinsi Homs.
“12 orang dilaporkan tewas usai serangan itu,” ungkap pihak pemerhati HAM Suriah seperti dikutip AFP, Jumat (12/8).

Dilaporkan, pihak pasukan sengaja melepaskan tembakan ke arah warga yang mencoba melarikan diri di distrik Al-Basateen. Sementara puluhan warga lain dipastikan terluka, disaat pasukan menutup semua akses menuju kota itu.

Tiga orang lainnya dikabarkan tewas ditembak pasukan Suriah di Deir Ezzor. Selain menewaskan warga, pasukan juga membakar beberapa rumah milik warga. Sementara seorang korban tewas lainnya dilaporkan di Kota Lattakia, di mana pihak pasukan juga menangkapi warga yang menuntut agar Presiden Bashar Al-Assad mundur dari kekuasaannya.

Serangan terbaru ini dilakukan di tengah tekanan baru yang dihadapi Assad dari Amerika Serikat (AS) dan Turki. Kedua negara itu menilai Suriah memerlukan transisi demokrasi di Suriah harus segera dilakukan. (bbs/jpnn)

Facebook-Twitter Terancam Ditutup

Dituding Sebagai Alat Provokator Kerusuhan di Inggris

LONDON- Korban tewas dalam kerusuhan di Inggris menjadi lima orang, sedangkan 1.500 orang lebih warga  ditangkap dan kerugian diperkirakan mencapai lebih dari 520 juta poundsterling atau sekitar Rp7,1 triliun.

Kepolisian Inggris, seperti dikutip AFP (12/8) menyebutkan kerusuhan yang dimulai 6 Agustus lalu akibat adanya penembakan seorang warga London, Mark Duggan yang ditembak polisi di Tottenham.

Sementara itu, dua hari lalu, kerusuhan di London sempat mereda, namun kerusuhan mulai lagi dengan lebih beringas  aksi terus melebar ke kota lain di luar London, seperti Liverpool, Manchester, Birmingham, dan Nottingham. Sebanyak 1.051 warga di London ditangkap selama kerusuhan terjadi. Dipastikan 591 orang didakwa terkait kerusuhan ini  dan 1.500 lebih warga telah ditangkap.

Di tengah para pelaku ditangkapi, korban tewas terbaru adalah Richard Mannington Bowes. Dia ditemukan di Ealing, sebelah barat London saat daerah itu dipenuhi penjarahan.  Pria 68 tahun itu dinyatakan meninggal pada pukul 11.52 siang pada Kamis (11/8) waktu setempat.
“Insiden brutal itu menyebabkan tewasnya seorang pria yang tidak berdosa,” ungkap Inspektur Polisi John McFarlane seperti dikutip AFP.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan kerusuhan di negaranya tersebar luas akibat media jejaring sosial. Untuk itu, pemerintahnya tengah mengupayakan cara menghentikan penyebaran informasi provokatif di situs-situs itu.

Cameron menegaskan penyebaran informasi yang terlalu mudah dan bebas di berbagai jejaring sosial terkadang menyebabkan masalah. Agar situs-situs ini tidak memainkan peran negatif dalam kerusuhan, pemerintah membahas hal itu dalam pertemuan dengan para perwakilan media sosial dan telekomunikasi di Inggris, di antaranya Facebook, Twitter, dan BlackBerry.
“Semua yang menyaksikan kerusuhan dan mengetahui mereka diorganisir melalui media sosial maka media itu harus dihentikan,” katanya. (bbs/jpnn)