26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14921

Kios Penjual VCD Disegel TNI AL

BELAWAN- Satu unit kios yang menjajakkan kaset VCD milik Daulat Ginting (29) warga Jalan Veteran Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, disegel pasukan TNI AL, Selasa (2/8). Akibat penyegelan, kios milik Pusat Koperasi Angkatan Laut (Puskopal) pun mendapatkan protes dari pemilik kios.

“Kami disini cuma cari makan, dimana rasa kemanusian kalian, kenapa kalian tega mengusir kami, kami bukan teroris,” ujar R Girsang saat kios anaknya D Ginting  disegel.
Pasukan Marinir, Pomal dan Pusat Koperasi Angkat Laut (Puskopal) tetap melakukan penyegelan walaupun aksi protes terus dilancarkan pedagang kaset VCD tersebut. “Kami ini orang miskin, kenapa kalian tega menyegel kios ini,” teriak pemilik kios.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Mayor H Sinuhaji mengatakan, pihaknya mengambil alih kios tersebut karena wewenang Puskopal TNI AL karena masa sewanya telah habis. “Kita bukan tidak memberikan lagi sewa, karena lokasi tersebut mau kita kelola melalui koperasi, jadi tidak ada unsur lain dalam pengambilan lahan tersebut,” ujarnya.(mag-11)

Terkait Temuan 4 Senpi dan Puluhan Amunisi

Pemilik Diduga Oknum Polisi

BINJAI- Terkait penemuan empat pucuk senjata api (senpi) dan puluhan amunisi aktif di belakang rumah Syaiful Bandit alias Wak Do (41) warga Kelurahan Timbang Langkat, Binjai Timur, sampai saat ini, petugas Polres Binjai belum berhasil mengungkap pemilik senpi dan puluhan amunisi tersebut, Selasa (2/8).

Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan Sumut Pos di Polres Binjai, dari empat pucuk senjata api yang ditemukan, salah satu diantaranya berjenis revolver diduga milik oknum polisi.
Namun sampai saat ini, belum diketahui pasti, dari intansi mana oknum polisi tersebut. Hal itu disebabkan, Polres Binjai disebut-sebut belum menerima nomor registrasi dari Poldasu.

Selain itu, Syaiful Bandit alias Wak Do, pemilik rumah tempat ditemukannya empat pucuk senpi itu, tidak ditahan Polres Binjai setelah menjalani pemeriksaan.
Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Ronni Bonic, saat dikonfirmasi terkait kasus ini mengatakan, pihaknya memang belum menerima nomor registrasi dari Poldasu.

“Terkait dugaan senpi jenis revolver milik oknum polisi, kita juga belum jelas. Sebab, sejauh ini kita belum menerima nomor regitrasinya. Kalau sudah kita terima, maka kita akan mudah mengetahui dari intansi mana oknum polisi itu. Memang, senpi jenis revolper biasanya digunakan polisi,” ungkap Ronni.

Ronni juga mengaku, Syaiful Badit alias Wak Do, memang tidak ditahan dan belum dijadikan sebagai tersangka. “Untuk pemilik rumah, sejauh ini masih sebagai saksi. Makanya, kita tidak melakukan penahanan,” ujarnya.(dan)

Sopir Truk Ditikam Abang Ipar

LABUHAN-  Dodi Irawan (26), warga Jalan Speksi Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Labuhan, ditusuk abang iparnya Khairul (30) warga Tanjung Balai, gara-gara uang belanja untuk lebaran adiknya (istri Dodi, Red) tidak dipenuhi, Senin (1/8).

Menurut informasi yang diterima wartawan Smut Pos, menyebutkan, kejadian itu bermula saat Dodi pulang kerja sebagai supir truk Senin (1/8) malam.
Belum sempat lagi Dodi merebahkan badan menghilangkan capeknya, dia langsung ditikam abang iparnya.

Kejadian tersebut dipicu, lantaran istrinya mendesak Dodi memberikan uang belanja untuk lebaran. Karena belum ada uang, Dodi mencoba menjelaskan kepada istrinya, namun penjelasan itu mengakibatkan kegaduhan antara suami istri tersebut.
Dalam keadaan gaduh, Dodi tetap pergi kerja. Kemudian, istrinya mengadukan kejadian itu kepada abang kandungnya (Khairul).

Dari Tanjung Balai, Khairul datang untuk melihat keluhan adiknya, setelah mendengar keluhan itu, ketika Dodi pulang kerja, tanpa basa-basi Khairul langsung menantang Dodi, akibatnya terjadi pergumulan antara mereka hingga akhirnya menyebabkan tangan kiri dan dada kanan Dodi tertikam pisau dapur yang digunakan Khairul.

Dengan kondisi bersimbah darah, Dodi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Labuhan. Dodi mengatakan, hanya gara-gara istrinya meminta uang untuk lebaran, dia ditikam abang iparnya.
“Sudah saya bilang sabar dulu, tetapi dia langsung mengadu kepada abangnya. Selanjutnya, abangnya datang ke rumah dan menikam saya,” ujarnya sat membuat pengaduan di Mapolsek Medan Labuhan. (mag-11)

Hakim yang Tentukan Status Tahanan

Kejakasaan Negeri Medan  menegaskan tidak ada perlakuan istimewa terhadap Briptu Viko Panjaitan, pelaku penembakan petugas Cleaning Service BRI Putri Hijau Medan Dermawan. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Ricky Septa Tarigan, pada wartawan Selasa (2/8) di Jalan Adinegoro Medan. “Tidak benar kita (Kejari) memberikan perlakuan khusus terhadap para tersangka khususnya Briptu Viko Panjaitan,” tegas Tarigan.

Menurutnya, bahwa setiap pelaku tindak kriminal baik yang menggunakan senjata api atau pun tidak semua sama dimata hukum. “Kita tidak memberikan kelonggaran terhadap pelaku kejahatan. Status tersangka sendiri menjadi tahanan kota. Kita selaku penuntut umum hanya meneruskan, apa yang disampaikan penyidik polisi.Di penyidik polisi saja tersangka tidak ditahan,” tegas Ricky Tarigan.
“Seharusnya tersangka kan ditahan oleh penyidik (polisi-red) padahalnya statusnya sudah jelas yakni tersangka,” imbuhnya.

Kata Tarigan saat penyidik kepolisian melimpahkan berkas (Viko Panjaitan), status anggota Polresta Medan ini sudah berubah dari rumah tahanan pada 1 Juni 2011 lalu menjadi tahanan kota pada 20 Juli 2011 hingga 1 Agustus 2011. Artinya, Kejari Medan hanya meneruskan saja. “Alasan penyidik polisi saat itu karena yang bersangakutan sudah berdamai yang dimediasi oleh Komnas HAM di Jakarta. Bukan itu saja berdasarkan pasal 21 KUHAP ayat 1 (tentang alasan penahanan seseorang-red), yang bersangakutan dijamin tidak melarikan diri dan tidak menghilangkan barang bukti. Lagian yang bersangkutan masih anggota kepolisian,” papar Tarigan.

Nah sekarang ini Kejari Medan juga telah melimpahkan berkas ke Pengadilan Negeri Medan pada 1 Agustus 2011, oleh Jaksa Penuntut Umum Iwan Ginting SH. “Ditahan di dalam rumah tahanan atau tahanan kota, itu sepenuhnya adalah kewenangan majelis hakim yang menyidangkan perkara. Viko sendiri disangkakan pasal 338 junto pasal 359 KUHP,” ujarnya.(rud)

Briptu Viko Ditunggu Propam Poldasu

Kasus Penembakan Cleaning Service BRI Medan

Proses hukum Briptu Viko Panjaitan, pelaku penembakan Cleaning Service (CS) Bank BRI Cabang Putri Hijau Darmawan Muhammad (21), tidak hanya pada proses pidana di pengadilan umum saja.

Menurut Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Pengelola Informasi dan Data (PID) Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Viko harus menjalani hukum internal di Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Sumut. “Kalau ditanya, apakah ada proses di Propam. Jawabannya ada, dan itu setelah proses di pengadilan selesai,” tegas AKBP MP Nainggolan, di ruang kerjanya, Selasa (2/8).

Dalam proses di Propam Polda Sumut nantinya, kata MP Nainggolan pelaksanaannya layaknya seperti digelar di pengadilan umum. Dimana ada pembelaan, tuntutan dan sebagainya.
Dari hasil itu, sambung, MP Nainggolan juga akan dikeluarkan sanksi terhadap Briptu Viko Panjaitan. “Untuk sanksi, itu sesuai proses kasus yang berjalan. Untuk itu, kita tunggu proses di pengadilan umum dulu, karena kasus ini telah P-21 di kejaksaan,” bebernya.

Diketahui, peristiwa penembakan tersebut terjadi pada 31 Mei 2011 lalu. Saat itu Briptu Viko tengah bercanda bersama korban Darmawan Muhammad di Bank BRI Cabang Putri Hijau, dengan mengarahkan senjata SS-1 ke arah cleaning service itu. Namun ternyata senjata tersebut tidak terkunci dan menembak ke arah dada korban. Korban pun tewas seketika.

Upaya damai juga telah sempat dilakukan oleh kedua belah pihak, dengan difasilitasi Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia (HAM) pada Sabtu (16/7) lalu, sekira pukul 16.00 WIB di Grand Swiss Belhotel Jalan S Parman No 217 Medan. Saksi-saksi yang ikut menandatangani adalah Wakapolresta Medan AKBP Pranyoto, ibu Bripda Viko Panjaitan, Vera Simanjuntak dan Kuasa Hukum Bripda Viko Panjaitan, Surya A Lasali.

Ditengah memanasnya kasus Briptu Viko yang tertangkap basah bebas berkeliaran saat kasus penembakan belum diproses, Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI)Sumut malah mendesak Satuan Reskrim Polresta Medan mengusut pelaku penganiayaan anggota Pamobsus Polresta Medan itu.

Perlu diketahui Briptu Viko Panjaitan kini dirawat di RS Bhayangkara Medan akibat disekap keluarga Darmawan Muhammad, karena kedapatan bermain game online di kawasan Asia Medan Emas, Medan Area, Sabtu (30/7) kemarin.

LCKI memandang orang yang menangkap dan menganiaya Briptu Viko merupakan aksi main hakim sendiri. “Main hakim sendiri itu sudah melanggar hukum apalagi mereka memukuli anggota Polri, makanya Polresta Medan agar segera menangkap pelaku penganiayaan itu,” kata Ketua LCKI Sumut Drs Parlin Sihotang Msi ketika dimintai tanggapannya tentang seputar aksi kekerasan yang menimpa anggota Polri di ruang kerjannya di Jalan Mandala By Pas.

“Tentang kasus penembakan itu kan dalam proses, kalau ia kedapatan berkeliaran di luar tentu bisa dipertanyakan kepada pimpinannya jangan main hakim sendiri, karena negara kita ini negara hukum,” terangnya.

Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga juga menyangkan terjadinya aksi kekerasan itu. Orang nomor satu di Polresta Medan itu mengaku bahwa keluarga Briptu Viko sudah membuat laporan pengaduan ke Polresta Medan, tentang kasus penculikkan dan penganiyaan. “Selanjutnya polisi  akan memeriksa kembali saksi-saksi dari kedua belah pihak,” terangnya.

Seorang keluarga korban Darmawan ditemui wartawan koran ini, A Surya Alasali membantah atas penganiyaan yang dituduhkan Briptu Viko. “kita bisa melihat dilapangan apa yang kita lakukan terhadap tersangka, tidak ada kita lakukan kekerasan kita lakukan terhadapnya. Kalau diikat tangannnya dengan menggunakan tali jemuran, saat itu mungkin lagi memuncak emosi pihak keluarga korban melihat Tersangka yang asyik bermain Game On Line.” ujar Alasali.
Keluarga korban pun mengaku siap jika kasus ini dibawa ke ranah hukum.”Silahkan mbuat laporan ke kepolisian, kami akan menghadapinya,” tantangnya.

Menurutnya, kasus penangkapan Briptu Viko itu terlalu dibesar-besarkan. Ada yang bilang Briptu Viko dipukul kepalanya  pakai batu, dan menyekapnya. Semua itu tidak benar. Itu tidak sesuai dengan fakta yang dibicarakan. “Kalau seperti ini, kami berencana membatalkan perjanjian perdamaian,” ancamnya. (ari/mag7)

Perdagangan RI-Cina Menguntungkan

Peluang Indonesia untuk meraih untung berdagang dengan Cina semakin terbuka. Pasalnya, dengan inflasi tinggi dan menurunnya laju perekonomian Cina tentunya dapat menguntungkan Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Selasa (2/8).

“Dengan meningkatnya rate, meningkatkan bunga di Cina dan semakin tingginya biaya di Cina, ini menguntungkan kita untuk tingkatkan daya saing kita,” jelas Hatta.

Selain itu, lanjut dia, adanya pengalihan produksi yang terjadi dari Cina ke Indonesia semakin menguntungkan posisi Indonesia saat ini. “Dan relokasi industri terjadi di tempat kita baik untuk sepatu dan sebagainya,” tambahnya.

Hal ini dibuktikan dengan semakin menurunnya angka defisit yang dicatatkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). “Dengan defisit yang makin turun, itu menunjukkan kita punya potensi surplus dengan Cina,” tuturnya.

Karenanya, Hatta semakin yakin jika neraca perdangan Indonesia dengan Cina pasti akan mengalami surplus. “Saya hanya ingin katakan peluang  kita untuk surplus dengan Cina sangat terbuka,” tandasnya.

Sebelumnya, BPS mencatatkan defisit neraca perdagangan dengan Cina mengalami penurunan. Buktinya, selama Januari-Juni terjadi defisit USD3,1 miliar dengan demikian jika dirata-ratakan per bulan USD500 juta, namun untuk Juni defisitnya hanya USD365,2 juta.(net/jpnn)

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Tingkat I Nasional

MEDAN- Pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan, dan diperkirakan pada tahun 2011 ini akan mencapai angka 6,6 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) juga mengalami peningkatan, baik dalam ekonomi maupun dalam inflasi.

“Ini merupakan prospek yang bagus, menurut saya pertumbuhan ekonomi nasional untuk tahun ini dapat mencapai 6,6 persen. Sedangkan untuk 2012 bisa mencapai angka 6,7 persen,” ujar Kepala Biro Riset Ekonomi, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Iskandar Simorangkir dalam seminar Perkembangan Terkini, Tantangan dan Prospek ekonomi Indonesia di Hotel Aston Medan, Kamis (28/7) lalu.

Iskandar menyatakan, secara komponen, pertumbuhan ekonomi ini akan paling tinggi disumbangkan dari konsumsi rumah tangga swasta, selain itu juga investasi asing yang akan masuk ke Indonesia juga dianggap sebagai salah satu peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Nantinya, ketika akan adanya rating, jadi investor asing tidak hanya berinves jangka pendek, seperti di SUN, SBN dan lainnya, jadi investor berinves dalam jangka panjang,” ujar nya.

Rating merupakan pencapaian dari kinerja ekonomi Indonesia, atau masyarakat internasional yang akan menilai. “Faktor yang biasa dilihat, karena stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi bagus dan inflasi rendah, hal inilah yang akan membuat investor asing akan percaya untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ujar Iskandar.

Sedangkan ekspor impor tetap menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi ini, karena harga komoditi ekspor Indonesia akan naik di harga pasar Internasional. “Walaupun ada penguatan nilai tukar, tidak akan berdampak pada harga ekspor impor, karena produk ekspor Indonesia masih diminati pasar internasional,” lanjutnya.

Dari sektoral komunikasi dan pengangkutan akan tetap berada pada posisi utama dalam menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional. “Secara sektoral, penyumbang utama tetap pada komunikasi, karena kebutuhan masyarakat di sambung dengan masuknya investor asing akan menjadikan komunikasi sangat penting,” ujarnya.

Sedangkan pengangkutan akan membawa dampak positif pada sektor lain. Karena itu, sektor Pengangkutan harus dapat diperhatikan dengan seksama, mengingat sektor ini masih banyak kekurangannya.

Sementara itu, Sumatera Utara tetap akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang bagus, bahkan pertumbuhan ini bisa mencapai posisi 1 secara nasional. “Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi akan berada posisi 1,” ujar Pengamat Ekonomi Sumut Jonni Manurung. Dia juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sumut tidak berbeda faktor pendukungnya secara nasional.

Walaupun pertumbuhan ekonomi Sumut berada di atas rata-rata nasional, tetapi inflasi Sumut juga cukup tinggi, dan karena hal inilah maka penduduk Sumut belum dapat menikmati hidup dan gaji yang layak. “Yang saya ketahui, inflasi sumut berasal dari makanan, seperti beras, cabe dan lainnya. Jadi sangat sulit bagi masyarakat untuk dapat hidup layak,” timpal Iskandar.

Iskandar menegaskan, salah satu usaha yang harus dilakukan Sumut dalam memperkecil inflansi dapat dilakukan dengan memperbaiki distributor barang.
“Yang saya dengar, jalanan Sumut sangat jelek dan hal ini akan menggangu dan menghambat distributor barang. Dan hal inilah yang akan membuat inflasi,” tegasnya.(mag-9)

Batik Indonesia Tumbuh Pesat

Produksi batik nasional akan terus bertumbuh secara signifikan. Nilai produksi batik diperkirakan bisa mencapai Rp1 triliun pada tahun ini. Angka itu mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu sebesar Rp732,67 miliar dan 2009 yang hanya sekira Rp648,94 miliar. Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian MS Hidayat, di Jakarta, Selasa (2/8).

Dalam beberapa tahun terakhir, nilai produksi batik tumbuh sekira 10 persen per tahun. “Tahun ini mungkin bisa mencapai Rp1 triliun,” kata Hidayat.
Peningkatan tersebut, terjadi karena saat ini semakin banyak orang yang gemar memakai batik. “Sekarang semua golongan masyarakat sudah mulai terbiasa memakai batik, termasuk anak muda dan remaja,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya, instansi pemerintah dan swasta juga semakin gencar mendorong para karyawannya untuk menggunakan batik. Sehingga, peluang pasar batik nasional akan semakin luas dan berkembang.

Meski saat ini terdapat kekurangan bahan baku gondorukem, namun Hidayat berharap, para pengrajin batik di setiap daerah dapat terus melakukan inovasi tanpa meninggalkan penggunaan warna alam yang disukai konsumen. “Kami akan segera mencarikan solusinya,” ucapnya.

Hidayat mengatakan, pihaknya juga berupaya untuk melestarikan batik dengan memberikan jaminan mutu, kepercayaan konsumen sekaligus perlindungan hukum serta identitas dengan mendaftarkan batik Indonesia dengan logo Batikmark “Batik Indonesia” yang tercantum dalam perlindungan Hak Cipta Nomor 034100 pada Ditjen HKI, Kementerian Hukum dan HAM.

“Logo ini adalah pembeda batik buatan Indonesia dengan produk batik negera lain, sehingga memudahkan konsumen mancanegara mengenali batik Indonesia,” paparnya.
Dia juga menjelaskan, telah diterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 74/2007 tentang penggunaan Batikmark “Batik Indonesia”.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan, selama lima tahun terakhir, industri batik nasional telah tumbuh di atas 100 persen. “Porsi batik di industri garmen juga makin bertambah besar. Saat ini sekira 10 persen,” ucap Ade.

Setiap daerah di seluruh Indonesia, kata Ade, mempunyai ciri khas corak batik yang berbeda. “Sekarang hampir semua kabupaten kota memiliki batik sendiri dengan corak masing-masing,” tandasnya. (net/jpnn)

Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan

Puskesmas Glugur Darat Raih Sertifikat ISO 9001:2008

Wali Kota Medan Rahudman Harahap memberikan penghargaan sertifikat ISO 9001:2008 dari Wallington School Inggris terhadap Puskesmas Glugur Darat. Penghargaan berstandar internasional ini merupakan penilaian mutu pelayanan. Penghargaan ini membuktikan puskesmas sebagai pusat kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu.

“Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam pemenuhan tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kesehatan merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu dan daya saing masyarakat yang menjadi investasi pembangunan nasional. Karenanya, pembangunan kesehatan harus menjadi perhatian serius bagi kita semua dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan,” ujar Rahudman Harahap di Aula Dinas Kesehatan Medan, Selasa (2/8).

Dikatakannya, apa yang diraih Dinas Kesehatan Medan, merupakan sebagai wujud dari kerja keras  yang dilakukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan. “Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi sehingga jajaran kesehatan lainnya bisa mendapatkan penghargaan yang serupa,” harapnya.

Dengan begitu, lanjut Rahudman, kepada seluruh kepala puskesmas di Kota Medan harus menanamkan rasa cinta kepada pekerjaan sehingga semua tugas-tugas yang diberikan dilaksanakan dengan ikhlas.

Jajaran Dinas Kesehatan juga diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik sehingga seluruh masyarakat bisa terlayani dengan baik. Salah satu caranya dengan mempercepat revitalisasi Posyandu guna meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.

“Saya berjanji untuk meningkatkan anggaran kesehatan pada 2012. Hal itu dilakukan dalam upaya mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Tanpa dukungan dana yang mencukupi hal itu tak mungkin terealisasi.

Dengan begitu, saya menargetkan APBD Kota Medan Tahun 2012  bisa mencapai Rp3,7 triliun. Peningkatan itu dilakukan semata-mata untuk meningkatan mutu pelayanan. Selain mutu pelayanan kesehatan, juga peningkatan mutu pendidikan, infrastruktur dan kebersihan sehingga masyarakat bisa merasakan langsung hasilnya,” terangnya.

Kadis Kesehatan dr Edwin Effendi dalam laporannya mengatakan, pemberian penghargaan ISO 9001:2008 merupakan penilaian mutu pelayanan kesehatan. Tentunya penghargaan yang diterima ini semakin menguatkan motivasi di seluruh jajaran Dinas Kesehatan sehingga bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

“Berdasarkan pentunjuk dan arahan Wali Kota, kita akan terus meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan di seluruh jajaran Dinas Kesehatan mulai dari puskesmas untuk tingkat kota sampai rumah sakit. Ke depan, kita berharap bisa terus meningkatkan lagi sehingga penghargaan serupa bisa didapatkan unit pelayanan kesehatan lainnya,”  kata Edwin.

Untuk mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008, lanjut Edwin, pihaknya telah memulainya di pertengahan 2010. Dari hasil penilaian yang dilakukan konsultan pemeliharaan peningkatan mutu pelayanan ISO 9001:2008, Puskesmas Glugur Darat telah memenuhi persyaratan dan layak mendapatkan pernghargaan berstandar internasional tersebut. (adl)

Tebarkan Kebaikan Ramadan bagi Warga Sekitar

Ijeck dan HDCI Kunjungi Kabupaten Batu Bara

Berkah bulan suci Ramadan dirasakan langsung oleh warga sekitar Pantai Jono, Kecamatan Seisuka, Kabupaten Batu Bara. Musa Rajecks Shah atau yang akrab disapa Ijek bersama Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang dipimpinnya, berbagi kebaikan Ramadan dengan membagikan rezeki kepada para bilal mayat, anak yatim-piatu serta para nazir masjid di kawasan tersebut.

Tak hanya kepada masyarakat yang membutuhkannya, Ijeck dan rombongan yang bertandang ke Kabupaten Batu Bara mengendarai motor gede (moge) itu juga memberikan bantuan kepada Pemkab Batu Bara, berupa satu unit mobil pick up, dua unit perahu karet dan dan dua unit jet ski. Acara yang digelar di tengah teriknya mentari itu berlangsung di pantai Jono, Minggu (30/7) lalu.

“Memang setiap hari-hari besar keagamaan, kami dari HDCI selalu menyempatkan waktu turun ke daerah-daerah untuk melakukan ini. Hanya hal-hal kecil inilah yang hanya bisa kami lakukan, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap sesama warga yang kurang mampu,” ujar Ijeck.

Ternyata selain memang kegiatan tersebut adalah agenda tetap HDCI dalam setiap hari besar keagamaan, kedatangan Ijeck bersama timnya ke Batu Bara juga sebagai ‘bayaran’ utangnya sebagai putra daerah asli Batu Bara. Sang nenek, yang dinikahi mendiang kakeknya yang asal Afganistan adalah putri asli Batu Bara. “Jadi nenek saya aslinya Batu Bara, yang dinikahi mendiang kakek saat beliau datang dari Afganistan.” ujarnya.

Mendapatkan kabar bahwa rombongan HDCI akan datang, tak hanya warga sekitar yang tampak antusias. Bupati Batu Bara OK Arya Zulkarnain juga menyempatkan diri menyiapkan menu makan siang khas Batu Bara. Usai makan siang bersama, kepala daerah yang menjabat pertama dalam pemilihan langsung itu juga menyempatkan memberi pakaian adat kepada Ijeck. “Kami berharap, anggota HDCI dan Ijeck kelak bisa menanamkan investasi di daerah kami ini,” harapnya. (*)