26 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15012

Tiru Uni Eropa Indonesia Visa ASEAN

JAKARTA- Pemerintah Indonesia mengusulkan visa ASEAN. Usulannya  disampaikan di pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM), ASEAN Regional Forum (ARF) di Bali pekan depan.
“Konsep visa ASEAN yang ingin dikembangkan sebagai satu inisiatif Pemerintah Indonesia,” ucap Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kantornya di Jakarta, Kamis (14/7).

Beberapa tahun lalu ASEAN sudah menetapkan kemudahan kunjungan dari penduduk negara-negara anggota ASEAN melalui program bebas visa. Tapi, hal itu masih dalam penyempurnaan dan belum tuntas diselesaikan. “Bersamaan dengan konsep itu, Indonesia ingin menggulirkan rencana konsep Visa ASEAN. Di mana kemudahan berkunjung bukan hanya warga negara ASEAN, tapi negara ketiga yang ingin berkunjung ke negara ASEAN. Ini seperti halnya visa di Uni Eropa,” ucap Natalegawa.

Menurutnya konsep ini mendapat tantangan dan kendala yang harus diatasi, berkaitan hukum dan perundang-undangan dari masing-masing negara. (bbs/jpnn)

Pembunuh Adik Presiden Digantung

KANDAHAR- Adik tiri Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Ahmed Wali Karzai tewas dibunuh orang dekatnya, Selasa (12/7) lalu. Kini, pembunuhnya langsung dihakimi dengan cara digantung di tengah kota.

Seperti dilansir Daily Mail, Kamis (14/7), pembunuh Ahmed adalah seorang pengawalnya yang bernama Sardar Mohammad. Diduga Ahmed dibunuh karena dituduh bekerja sama dengan agen intelijen AS, CIA.
Sardar telah bekerja selama tujuh tahun dengan Ahmed digantung pada tengah hari di sebuah gedung di pusat kota Kandahar. Sardar adalah orang kepercayaan Ahmed yang telah bekerja dengan dirinya selama tujuh tahun.

Pemakaman Ahmed di desa Karz dihadiri Presiden Hamid Karzai, pemimpin suku dan pejabat pemerintahan. Pemakaman tersebut dihadiri oleh ratusan pendukung Karzai yang datang untuk mengucapkan belasungkawa. (bbs/jpnn)

Kadhafi Rencana Ledakkan Tripoli

MOSKOW – Pemimpin Libya Muammar Kadhafi berencana meledakkan Ibu Kota Libya, Tripoli, bila kota tersebut berhasil diambil alih oposisi. Demikian disampaikan utusan dari Rusia, Mikhail Margelov seperti dikutip AFP, Kamis (14/7).
“Perdana Menteri Libya berkata pada saya, bila oposisi mengambil alih kota. Kami akan hadang mereka dengan misil dan ledakan kota itu,” ujarnya.

Khadafi saat ini memiliki banyak misil dan amunisi, meski dirinya mengalami kekurangan minyak dan juga uang. “Tripoli memang kekurangan amunisi untuk tank dan infantrinya, tapi Kolonel Kadhafi masih memiliki banyak misil dan peledak,” tambahnya.
Pada pertempurannya dengan oposisi, pasukan Libya sudah berhasil mengambil alih Desa Quwalish yang sebelumnya menjadi basis oposisi.

Namun demikian, Amerika Serikat (AS) sudah memperkirakan dalam  waktu sebulan, Libya akan kekurangan perbekalan, seperti halnya bahan bakar  pasukan dan uang untuk menggaji para prajuritnya. (bbs/jpnn)

669 Jenderal Polisi Mesir Dipecat

KAIRO- Pemerintah Mesir memecat sebanyak 669 perwira tinggi polisi karena terlibat kekerasan atas para demonstran, saat menuntut mundur Presiden Husni Mubarak pada Revolusi 25 Januari lalu. Pemecatan massal itu disebut-sebut sebagai perombakan terbesar dalam tubuh kepolisian Mesir tahun ini.

Menurut stasiun berita CNN, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Alla Mahmoud mengatakan sebanyak 505 perwira berpangkat jenderal dan 82 perwira berpangkat brigadir jenderal dipecat dari kesatuan. Sebanyak 27 perwira didakwa terlibat langsung membunuh para demonstran.

Pemecatan polisi yang bertindak semena-mena ini satu permintaan utama dari para demonstran yang bertahan di Lapangan Tahrir, Kairo, yang menjadi pusat perlawanan terhadap pemerintahan Presiden Hosni Mubarak.

Saat ini pemerintahan Mesir diambil alih oleh militer setelah Presiden Mubarak mengundurkan diri pada 11 Februari lalu. Mereka berencana mengadakan pemilu parlemen pertama setelah mundurnya presiden pada bulan September.

Presiden Mubarak sendiri dijadwalkan akan menjalani sidang di Pengadilan Kriminal Kairo pada 3 Agustus. Tuduhan yang akan dikenakan kepadanya antara lain korupsi dan pembunuhan para demonstran. (bbs/jpnn)

Pemukulan Jaksa, Polisi Periksa 3 Saksi

MEDAN- Pasca bentrok antara massa Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Padang Lawas Utara (PP Gema Paluta) dengan jaksa di kejatisu, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Medan memeriksa tiga orang saksi dari kedua belah pihak. Soalnya, keduanya sama-sama melaporkan peristiwa itu.

Kasat Reskrim Polresta Medan AKP M Yoris Marzuki, mengatakan seharusnya aksi unjuk rasa dilakukan dengan santun. Sebab mengeluarkan aspirasinya di depan umum dijamin undang-undang. Dikatakannya,  untuk aksi unjuk rasa kepolisian melakukan pengamanan agar tidak terjadi kekerasan.(mag-7)

Tolak Sekda Jadi Pembina Pegawai

JAKARTA- Gagasan pemerintah pusat untuk menjadikan sekretaris daerah (sekda) sebagai pejabat pembina pegawai, ditentang para bupati yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

Alasannya bukan semata para bupati tak mau kewenangannya sebagai pembina pegawai di daerahnya dipreteli. Namun gagasan pemerintah pusat yang akan dituangkan di Undang-Undang (UU) pemda itu dianggap tidak akan menyelesaikan masalah. Jika posisi kepala daerah sebagai pembina pegawai dianggap sebagai biang maraknya politisasi PNS saat pemilukada.(sam)

Selalu Pakai Kopiah

Abdul Hafiz Anshary

Apa yang paling identik dari Hafiz Anshary? Tentu bukan senyuman atau gayanya berbicara. Jawabannya pasti kopiah atau peci hitam yang selalu terpasang rapi di kepalanya.
Kapanpun, dalam kesempatan apapun, atau di manapun Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu berada kopiah hitam selalu bertengger di kepalanya.

Bukan kopiah merah, hijau, berenda, atau sulaman, tetapi hanya satu jenis kopiah yang ia pakai. Yakni hanya yang berwarna hitam dan berbahan belundru. Hanya itu saja dan itu sudah menjadi kebiasaannya sejak berpuluh-puluh tahun lalu.(net/jpnn)

Belasan Perusahaan Asing Tidak Pernah Bayar Pajak

JAKARTA- Perusahaan-perusahaan pengemplang pajak masih terus berkeliaran. Bahkan KPK mencatat ada 14 perusahaan asing di sektor migas belum membayar pajak. Akibatnya, negara dirugikan hingga triliunan rupiah.

Dalam catatan BP Migas (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) pajak yang tidak dibayar dari perusahaan asing mencapai Rp 1,6 triliun),” kata Wakil Ketua Haryono Umar.
Lebih lanjut Haryono mengungkapkan dari 14 perusahaan asing yang tidak pernah membayar pajak itu, beberapa diantaranya sama sekali tidak pernah membayar sejak menteri keuangannya berganti sampai lima kali. Namun, Haryono mengaku belum saatnya untuk mengungkap perusahaan mana saja yang mengemplang pajak.

Yang jelas, kini pihaknya terus koordinasi dengan BP Migas, Direktorat Jendral Pajak dan Direktorat Jendral Anggaran untuk membahas permasalah tersebut.  Haryono pun yakin, bahwa kerugian negara lebih dari Rp 1,6 triliun seperti dalam catatan BP Migas. Menurutnya, potensi kerugian keuangan negara itu lebih besar lantaran pendataan baru mengacu pada data yang dimiliki BP Migas. (kuh/sof/jpnn)

179 WNI Terancam Eksekusi Mati

Misi Penyelamatan, Satgas TKI Terbang ke Tiga Negara

JAKARTA- Satuan Tugas (Satgas) tenaga kerja Indonesia (TKI) terus bergerak melaksanakan tugas penyelamatan terhadap mereka yang terancam hukuman mati di luar negeri. Mulai kemarin (14/7) sore, Satgas memberangkatkan tiga tim ke negara-negara di mana terdapat warga negara Indonesia (WNI) yang terancam hukuman mati.

Tim pertama yang diketuai pimpinan Satgas TKI yang juga mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni, sore kemarin (14/7), bertolak menuju Arab Saudi. Selanjutnya, pada 19 Juli akan berangkat tim yang dikomandoi mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri menuju Malaysia. Dan tim ketiga, pada 23 Juli akan berangkat ke Tiongkok dan Singapura yang dipimpin mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji.

“Ini adalah keseluruhan upaya dan ikhtiar yang kita lakukan untuk saudara-saudara kita,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di ruang VIP Landasan Udara Halim Perdanakusuma, kemarin. Setelah mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma dari kunjungan kerja ke Jogja dan Magelang, SBY memang langsung menggelar rapat dengan Satgas TKI.

Meski melakukan upaya itu, lanjut SBY, mereka yang terancam hukuman mati itu karena ada tindak kejahatan yang dilakukan di negara tersebut. “Sesuai hukum berlaku hukuman berat karena rata-rata kejahatan pembunuhan dan narkotika,” katanya.

Namun, Satgas tetap akan berupaya agar bisa mendapatkan pengampunan atau pengurangan hukuman. SBY mengatakan akan terus mengevaluasi setiap perkembangan dari kerja Satgas TKI. Keberhasilan membebaskan Darsem dari hukuman mati di Arab Saudi, diharapkan bisa menular. “Kita berharap ada kisah sukses seperti itu di waktu yang akan datang,” ucap SBY.

Maftuh menambahkan, di Arab Saudi terdapat 26 WNI yang terancam hukuman mati. Kemudian di Malaysia terdapat jumlah 179 orang. Rinciannya, 138 orang karena masalah narkotika, 37 orang karena kasus pembunuhan, dan 4 orang karena masalah senjata api.

Sementara di Tiongkok, terdapat 13 orang yang terbelit kasus narkoba dan di Singapura ada dua orang yang bermasalah karena kasus pembunuhan. “China (Tiongkok, Red) dan Singapura seluruhnya dilakukan oleh perempuan,” kata Maftuh.

Juru Bicara Satgas TKI Humphrey Djemat mengatakan, masa tugas Satgas TKI adalah enam bulan sejak keluarnya Keppres pada 7″ Juli 2011. Satgas, kata dia, sudah melakukan inventarisasi terhadap TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri. “Kami sudah punya data akurat untuk itu,” katanya.

Selanjutnya, Satgas akan memberikan bantuan hukum dan melakukan evaluasi terhadap permasalahan TKI, terutama yang berkaitan dengan hukuman mati. “Nanti kami akan memberikan rekomendasi kepada presiden untuk penanganan masalah-masalah yang diderita TKI atau warga negara kita,” terangnya.

Humphrey menuturkan, di Arab Saudi sebenarnya terdapat enam orang yang diberikan pengampunan. Salah satunya adalah Darsem yang sudah berhasil dipulangkan ke tanah air. Kemudian di Malaysia, terdapat 14 orang yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap. “Ini jadi sasaran satgas,” katanya. (fal/agm/jpnn)

9 Rumah Dilalap Api

BINJAI- Puluhan warga Tionghoa, di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri, ketika sijago merah melalap 9 unit rumah warga, Kamis (14/7) sekitar pukul 07.00 WIB.

Kobaran api yang melalap 9 unit rumah ini, juga nyaris menghanguskan Vihara Setia Budha dan gedung sekolah Ahmad Yani, yang jaraknya berdekatan dengan pemukiman warga. Sembilan rumah yang terbakar yakni, rumah milik Sok Chai, Ahui, Apo, Gogo, Kiwat, Apen, Endik, Along dan Asiong.
Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan Sumut Pos, di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa itu berawal saat listrik padam. Diduga, salah seorang anak Sok Chai (korban,Red) menyalakan lilin untuk menerangi rumahnya. Tanpa disadari, lilin yang diletakan di kamar rumahnya, terjatuh dan membakar kain di kamar itu.

Ketika api membesar, Sok Chai dan anaknya yang memasang lilin tadi, pergi ke luar rumah. Sedangkan istrinya, memasak di dapur.

Kobaran api dilihat pertama kali oleh Ahui, tetangga sekaligus korban dalam peristiwa ini. Dia melihat asap tebal dan api sudah berkobar menjilat rumahnya. Sambil meminta tolong, dia berlari keluar rumah. Puluhan warga yang mendengar teriakan korban mencoba memadamkan api, sembari menunggu pemadam kebakaran tiba.

Meski 3 mobil pemadam kebaran Pemko Binjai sudah diterjunkan ke lokasi, namun api tak kunjung padam. Setelah berjam-jam dan dibantu dengan mobil pemadam kebakaran Pemkab Langkat, akhirnya api dapat dijinakkan. Pun begitu, 9 unit rumah sudah menjai debu. (dan)