25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15024

Jalan Rusak, Warga Buat Rambu

TEBING TINGGI- Kerusakan ruas jalan di Kota Tebing Tinggi, masih mudah dijumpai. Diantaranya, ruas jalan AMD di Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis dan Jalan Prof HM Yamin, Kelurahan Tanjung Marulak Hilir, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi.

Pantauan di jalan AMD dan HM Yamin, Selasa (12/7), kedua ruas jalan ini, dipenuhi lubang-lubang maut yang kerab menelan korban.
Kondisi ini diperparah bila turun hujan dan malam hari. Sejumlah pengendara selalu terjebak dalam kubangan lumpur saat melintas di ruas jalan tersebut.(mag-3)

DPRD: Lepaskan Kebun Sei Putih

LUBUK PAKAM- DPRD Deli Serdang meminta PTPN 3 Kebun Sei Putih, yang berada di Kecamatan Galang, mengembalikan lahan eks hak guna usaha (HGU) seluas 345,556 Hektar kepada Kelompok Tani Sukses Mandiri. Pasalnya, BPN Pusat tidak memperpanjang HGU kebun sejak tahun 2010 silam.

”DPRD minta PTPN tidak mengusahai lahan yang tidak diperpanjang HGU-nya dan menyerahkannya kepada masyarakat ,” tegas wakil Ketua komisi A DPRD Deli Serdang Mikael TP Purba, dalam pertemuan antara Kelompok Tani Sukses Mandiri dengan PTPN 3 di balai karyawan Kebun Sei Putih Senin(11/7).

Kepastian tidak diperpanjangnya HGU seluas 345,556 Ha itu,diketahui saat komisi A DPRD Deli Serdang yang diketuai Benhur Silitonga, berkonsultasi dengan BPN RI dan komisi II DPR RI  di lantai 5 Gedung BPN RI Jakarta, belum lama ini.(btr)

Siswa Miskin di Medan Mendapat Subsidi Rp30 Ribu per Bulan

Hanya Untuk Perlengkapan Sekolah

Pemerataan pendidikan adalah sebuah tugas yang diemban oleh pemerintah, baik pusat, daerah maupun kabupaten/kota. Beragam program pun digelar. Warga miskin pun seakan ‘dimanjakan’ dengan bantuan, beasiswa, subsidi, dan lainnya.

Nah, terkait dengan itu, Pemerintah Sumatera Utara (Pemprovsu) telah menganggarkan dana subsidi pendidikan dari APBD untuk siswa miskin.  Dan, hal ini ditekankan lagi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Hasan Basri. Meski tidak menyebutkan angka total dana yang digelontorkan Pemprovsu untuk siswa miskin di Medan dan jumlah penerimanya, Hasan mengatakan kalau setiap per bulannya siswa miskin akan mendapat subsidi sebesar Rp30 ribu.

“Uang Rp30 ribu per bulan hanya diberikan kepada tingkat SMP, SMU dan SMK di tingkat kota saja. Sedangkan untuk tingkat SD tidak dalam bentuk uang, kita hanya memberikan dalam bentuk peralatan sekolah seperti pakaiannya dan sepatu,” ujar Hasan saat di Balai Kota, Selasa (12/7) siang.

Menurutnya, pemberian terhadap siswa ditingkat SD bukan dalam bentuk uang bukan karena tidak ada anggaran, tetapi ditakutkan uang tersebut digunakan untuk yang tidak-tidak. “Ini anggaran dari Pemprov bukan dari APBD Kota Medan. Kalau Siswa SD diberikan uang, takutnya dibelikan rokok oleh orangtuanya,” jelas Hasan sambil tertawa.

Selain subsidi tadi, lanjut Hasan Basri, dalam meningkatkan pendidikan perlu dibarengi dengan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pembangunan pendidikan. Untuk itu, ke depannya Disdik akan meningkatkan SDM pada pendidikan. Dengan kata lain, tidak ada lagi guru dengan tamatan D III. “UU pendidikan yang mewajibkannya. Jadi kita tetap mengharuskan guru tamatan SI, sedangkan yang masih DIII akan kita seterakan melalui kerja sama dengan UT (Universitas Terbuka, Red),” cetusnya lagi.

Kemudian, lanjut Hasan, teknologi informasi telah menjadi pilihan utama dalam menciptakan sistem informasi yang tangguh dan mampu menciptakan keunggulan kompetitif di tengah perkembangan ilmu pengetahuan. “Tuntutan era globalisasi yang menjadikan informasi sebagai sumber daya percepatan perilaku ekonomi, politik, sosial dan budaya,” katanya.

Kendati demikian, perubahan lingkungan di luar pendidikan, baik lingkungan sosial, ekonomi, teknologi dan politik mengharuskan dunia pendidikan berkembang. “Tuntutan-tuntutan perubahan masyarakat lokal dalam prespektif global semestinya harus dapat dijawab dengan cepat pula khususnya kebijakan kebijakan yang terkait dengan pembangunan pendidikan,” pintanya.

Sebelumnya, Pemprovsu menyalurkan beasiswa miskin untuk jenjang SD kepada 121.963 siswa miskin di Sumut dengan total dana Rp43 miliar. Besaran beasiswa yang diterima masing masing siswa adalah Rp 360.000 per tahun. Jadi, jika dirata-ratakan, mereka akan mendapatkan Rp1.000 per hari.

Nah, terkait dengan itu, langkah maju juga telah dilakukan Pemkab Deli Serdang. Untuk tahun ajaran 2011 ini, Pemkab Deli Serdang mengalokasikan dana sebesar Rp1.683.000.000 untuk membantu 2.633 siswa miskin mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK yang tersebar di 22 kecamatan di daerah itu. “Bantuan yang dialokasikan kepada siswa miskin memang tidak besar, namun diharapkan dengan dana itu bisa membantu para siswa,” kata Kepala Seksi Bina Program Dinas Dikpora Deli Serdang Pardo Sihite.

Menurut Pardo Sihite, data siswa miskin diambil berdasarkan data statistik yang sudah ada di Pemkab Deli Serdang, sehingga dengan demikian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) hanya menyalurkannya saja.

Sedang dana bantuan tersebut akan dialokasikan kepada seluruh siswa miskin dengan rincian untuk tingkat SD sebanyak 600 siswa, SMP 573 siswa, SMA 730 siswa dan SMK 730 siswa.
Pardo menjelaskan, dana tersebut akan dibagikan kepada siswa miskin bisa per-triwulan, semester atau per-tahun sekaligus, tapi idealnya per-triwulan dan pembagiannya berdasarkan dana yang dianggarkan di APBD Deli Serdang.

Pembagiannya akan disalurkan ke semua sekolah, dengan catatan data siswa miskin yang terdaftar harus jelas dan sudah sesuai dengan mekanisme penentuan yang berhak menerima.
Pardo menyebutkan jumlah SD di Deli Serdang sebanyak 783 unit terdiri dari 591 SD Negeri dan 192 SD Swasta, SMP 221 unit terdiri dari 52 Negeri dan 169 Swasta, SMA 123 unit terdiri dari 16 Negeri dan 107 Swasta serta SMK sebanyak 109 unit terdiri dari 5 SMK Negeri dan 104 SMK Swasta.  (adl/bbs)

BI Rate Ditahan Lagi 6,75 Persen

Nasabah Harus Pantau SBDK

JAKARTA –Bank Indonesia (BI) kembali menahan BI Rate di level 6,75 persen. Keputusan ini diambil untuk menjaga peningkatan perekonomian. Di tengah ekses likuiditas yang tinggi karena aliran modal asing.

Demikian disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Darmin Nasution dalam jumpa pers di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (12/7). “Inflasi di triwulan II masih terkendali. Secara tahunan inflasi turun menjadi 5,4 persen. Bahan pangan mencatat deflasi. Ke depan inflasi tetap terkendali diperkirakan lebih rendah dari perkiraan semula,” tutur Darmin.

Menurut Darmin, inflasi bisa lebih rendah dari target tahun ini jika pemerintah tidak mengambil kebijakan kenaikan harga BBM, serta terus menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan.
“Di 2011 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,3-6,8 persen. Ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang bagus. Selain itu Neraca Pembayaran Indonesia juga masih surplus tahun ini dengan meningkatnya impor serta aliran modal asing,” kata Darmin.

Sementara itu, BI juga mengimbau nasabah untuk memperhatikan besaran Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang diumumkan tiap tiga bulan oleh bank.  Preferensi nasabah bakal membantu terciptanya kompetisi bank yang makin sehat dan berdampak positif pada penurunan suku bunga kredit.

Sejak Maret, bank-bank telah diwajibkan mengumumkan SDBK melalui website dan konter-konter bank. “Saya takut tidak banyak juga masyarakat luas yang mengunjungi website-website bank itu. Kalaupun ingin tahu, ke bank dan butuh waktu yang tidak cepat,” kata dia.

Ia mengatakan, pihaknya bakal meneliti sejauh mana masyarakat memanfaatkan informasi SBDK tersebut.  “Semakin ada persaingan karena keterbukaan yang lebih bagus, kita berharap pada peningkatan efisiensi industri perbankan nasional,” katanya. (sof/jpnn)

Kuota Ditambah, Harga tak Naik

Pemerintah dinilai tidak akan mengganggu gugat Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi alias premium, baik itu pembatasan, pengaturan maupun kenaikkan harga, karena kuotanya sudah sepakat ditambah dari 38,5 juta KL menjadi 40,49 juta KL.

Demikian disampaikan Pri Agung Rakhmanto, Direktur ReforMiner Institute, Selasa (18/7). “Aspek kegiatan hilir ini, dengan menambah kuota BBM bersubsidi, justru menggambarkan pemerintah tidak akan melakukan apa-apa,” tanggap Pri Agung.

Dirinya melanjutkan, pemerintah tidak akan melakukan kebijakan melalui pembatasan ataupun pengaturan BBM bersubsidi yang sebelumnya sempat diwacanakan akan dilaksanakan pada April 2011 lalu.

Kemudian, pemerintah juga dinilai tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi, yang dinilai banyak pihak perlu dilakukan agar memperkecil disparitas harga antara BBM yang disubsidi (Premium Cs) maupun tidak disubsidi (Pertamax Cs).

Karena sejauh ini, harga kedua jenis BBM tersebut masih memiliki disparitas yang lebar, sehingga sampai Juni 2011 lalu konsumsi Premium masih membengkak akibat adanya perpindahan konsumen dari Pertamax Cs ke Premium Cs. “Dari penambahan angka tersebut kan sudah tercermin,” timpalnya.

Pri Agung mengatakan, penambahan kuota BBM subsidi menjadi 40,49 juta KL masih memungkinkan akan terjadi ‘over kuota’. “Bisa saja kuota melebihi dari penambahan tersebut. Tapi bisa juga tertaham, karena sudah ditambah. Tapi kalau sampai saat ini penimbunan atau penyalahgunaan BBM bersubsidi masih kerap terjadi maka kuota bisa jebol,” kata Pri Agung memperkirakan.

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama Anggota Komisi VII menyepakati untuk ditambahnya kuota BBM Subsidi sebesar 1,89 juta KL. Penambahan tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana hingga Rp 25 triliun. Sehingga alokasi anggaran untuk BBM Bersubsidi yang tadinya berjumlah Rp95,7 triliun bertambah mejadi Rp120,7 triliun.
Seperti diketahui, semenjak adanya peningkatan harga minyak dunia pada beberapa bulan ke belakang, mengakibatkan harga BBM non-subsidi terdongkrak tinggi.

Disparitas harga antara BBM yang disubsidi dan tidak disubsidi membuat peralihan besar konsumen membeli BBM bersubsidi (premium cs). Akibatnya konsumsi BBM bersubsidi meroket, didukung dengan tidak dilaksanakannya pembatasan BBM bersubsidi hingga kini.

Dalam beberapa waktu yang lalu, pihak Kementerian ESDM sempat mengusulkan perubahan kuota BBM bersubsidi menjadi 40,98 juta KL. Pihak mereka sudah menyadari akan adanya kenaikan konsumsi BBM bersubsidi. (net/jpnn)

Jaga Kestabilan Harga

Wali Kota Medan Sidak Pusat Pasar

Wali Kota Medan Rahudman Harahap melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pusat Pasar Medan, Selasa (12/7) siang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang datangnya bulan suci Ramadan.

Rahudman melakukan sidak bersama Wakilnya Dzulmi Eldin, pihak Bulog, Badan Pusat Statistik (BPS) dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Medan. Nah, begitu sampai di Pusat Pasar, Rahudman sempat marah ketika melihat sampah berserakan, tepat di lokasi penjualan buah.

“Saya minta sampah itu dibersihkan sekarang!” tegur Rahudman dengan nada tinggi kepada Kepala Pusat Pasar. “Saya minta kepada kepala Pusat Pasar untuk memaksimalkan masalah kebersihan. Saya minta Pusat Pasar harus bersih dari sampah jelang bulan puasa tiba,” tambahnya.

Setelah itu, Rahudman meninjau lokasi penjualan ikan, sayur mayur dan daging. Itu dilakukannya untuk mengetahui  harga, terutama  sembako. Berdasarkan peninjauan yang dilakukan, harga masih dinilai stabil.

Meski demikian Wali Kota mengungkapkan pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya sehingga tidak terjadinya lonjakan harga jelang datangnya bulan puasa. “Pada hakikatnya pedagang tidak menginginkan terjadinya kenaikan harga. Pedagang berharap harga stabil sehingga masyarakat banyak yang datang berbelanja. Itu sebabnya dalam sidak ini saya sengaja membawa pihak dari Bulog dan BPS. Dengan demikian kita bisa melihat naik turunnya harga barang sehingga tidak mempengaruhi kebutuhan masyarakat kita,” ujarnya.

Sementara, Kadisperindag Syarizal Arif mengatakan akan menggelar pasar murah untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1432 H. “Pembukaan akan dilaksanakan di Kecamatan Marelan. Pasar murah ini akan dimulai dari tanggal 25 Juli-27 Agustus dan digelar secara serentak di 21 Kecamatan dengan 134 titik pasar murah,” kata Syarizal.

Dijelaskanya, sesuai dalam pembahasan, mekanisme penyaluran pasar murah sebagai langkah yang dilakukan untuk menetralisir harga agar subsidi yang diberikan tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.

“ Barang yang akan kita subsidikan kepada masyarakat antara lain gula, tepung, sirup, mentega, kacang tanah, telur, dan minyak goreng,” pungkasnya. (adl)

RSU Mitra Sejati Terbukti Lalai

Dinkes Cuma Beri Teguran

MEDAN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan menemukan ke lalaian terkait kasus tertukarnya bayi di Rumah Sakit Umum (RSU) Mitra Sejati, Jalan AH Nasution, Medan. Karenanya, Dinas Kesehatan Kota Medan memberikan teguran tertulis kepada manajemen RSU Mitra Sejati agar kasus serupa tak terulang lagi.

“Kita sudah memberikan teguran tertulis kepada pihak rumah sakit dan kita tujukan kepada Direktur RSU Mitra Sejati. Untuk perawatnya yang melakukan kelalaian, itu merupakan tang gung jawab direktur nya. Kita memberikan tegurannya ke penang gung jawab saja,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi, Selasa (112/7) siang.

Dijelaskan Edwin, pihak RSU Mitra Sejati telah jelas-jelas melakukan kesalahan dan itu diatur dalam UU No 40/2009 tentang Kesehatan.
“Teguran tertulis yang kita berikan sesuai dengan undang-undang dan kita berikan teguran keras agar mereka bisa melakukan perubahan dan tidak melakukan kelalaian lagi,” ujar Edwin lagi.

Edwin mengatakan, pihak rumah sakit agar secepatnya menyelesaikan masalah ini dan berbenah diri agar tidak terulang kembali kesalahan serupa. “Saya tegaskan, agar pihak rumah sakit secepatnya melakukan perubahan dan manajemen agar tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum UISU Kampus Al-Munawwarah Medan Dr Dra Hj Laily Washliati SH MHum mengatakan, kasus ini jelas merupakan kelalaian pihak rumah sakit. Karena, dia berharap ada tindakan tegas dari Dinas Kesehatan Kota Medan terhadap rumah sakit tersebut. “Sesuai norma hukum, kelalaian itu mempunyai hubungan sebab akibat dan ini sudah jelas terlihat faktanya. Pasien jangan dijadikan korban dan sebelum masuk ke rumah sakit pasien kan sudah membayar, jadi hak dan kewajiban itu harus dilaksanakan,” kata Umi, sapaan akrab Laily Washliati.

Disinggung mengenai pihak RS Mitra Sejati yang telah melanggar kesepakatan dengan pasien selaku korban, Umi menerangkan, rumah sakit jangan melakukan perubahan surat perjanjian secara sepihak, karena itu melanggar hukum dan ini tertuang dalam hukum perdata dan bisa dimasukkan ke ranah hukum pidana.

“Itu bisa diadukan ke pidana dan mempunyai dasar hukum yang kuat sesuai dengan peraturan hukum pidana. Di sini dapat kita lihat bahwa rumah sakit ingkar janji,” ungkapnya.
Sementara, Erwinsyah D Lubis selaku Legal Consultan RS Mitra Sejati mengaku, rumah sakit setuju biaya persalinan Hotmida digratiskan asal pihak keluarga yang membuat keributan di dalam rumah sakit menandatangani surat perjanjian dan meminta maaf atas keributan yang ditimbulkannya karena telah mengganggu pasien lainnya.

“Kita hanya meminta menandatangani surat permintaan maaf atas keributan yang ditimbulkan keluarga Hotmida di dalam rumah sakit itu, namun tidak ada ditandatangani,” ujarnya.

Diterangkan Erwinsyah D Lubis, pihaknya akan mengusahakan perdamaian dengan pihak Hotmida br Nababan dan menggratiskan semua biayanya serta saling maaf-memaafkan dengan syarat surat perjanjian permintaan maaf atas keributan yang ditimbulkan ditandatangani. “Rumah sakit masih tetap terbuka walaupun Hotmida br Nababan sudah keluar dari rumah sakit,” katanya.

Sedangkan untuk keluarga Hotmaida br Manalu, Erwinsyah menambahkan, sudah ada perdamaian dengan mengganti biaya mereka. “Untuk keluarga Hotmaida br Manalu tetap kita berikan ganti rugi. Intinya kita sudah berdamai,” pungkasnya.

Terkait teguran tertulis yang dilayangkan Dinkes Kota Medan, Erwinsyah menjelaskan, pihak rumah sakit sudah menerima teguran. “Kita sudah menerima surat teguran dari Dinkes Kota Medan dan ke depannya kami selaku pelayan akan lebih meningkatkan pelayanan lagi agar lebih baik lagi,” ungkapnya.

Suster Silvia yang bertugas pada saat itu mengaku, mereka sudah dua kali melakukan pemanggilan terhadap keluarga Hotmida br Nababan tetapi tetap yang datang keluarga Hotmaida br Manalu. “Sesuai dengan SOP kita sudah melakukan dua kali pemanggilan dan dokter yang jaga saat itu juga sudah melakukan pemanggilan tetapi yang datang tetap keluarga Hotmaida br Manalu,” tambahnya.(jon)

Penertiban PKL Tebang Pilih

MEDAN- Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan AH Nasution, Jalan Tritura dan Pasar Ular Sutomo mengundang reaksi para pedagang. Pasalnya, mereka tidak terima barang-barang mereka diangkut oleh petugas Satpol PP, karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan dari Pemko Medan.

“Kenapa hanya kami pedagang kecil yang ditertibkan? Sementara, seperti penjual sepatu, makanan pecel lele dan penjual minuman kolak durian tidak ditertibkan. Apakah karena ada retribusinya?” ucap Tiur, pedagang jambu di Jalan AH Nasution.
Bukan itu saja, T1iur juga mengaku mendapat pukulan dari petugas Satpol PP yang melakukan penertiban itu.

“Mereka juga kasar sekali melakukan penertiban ini. Saya dipukul oleh mereka. Mereka harus diadili, karena penertiban ini tidak ada pemberitahuan,” ujar Tiur sembari menunjukkan kakinya yang berdarah karena dipukul dengan kayu oleh petugas Satpol PP.

Pantauan wartawan koran ini, di Jalan AH Nasution, petugas Satpol PP melakukan penertiban tidak secara merata. Hanya pedagang kerupuk dan jambu saja yang ditertibkan. Sementara pedagang yang lain tidak ditertibkan.

Sementara di Jalan Tritura, pedagang yang ditertibkan yakni pedagang sparepart bekas sepeda motor dan mobil. Sedangkan di Pasar Ular Jalan Sutomo, pedagang yang ditertibkan yakni pedagang sepatu bekas, jam bekas dan lainnya.

Hanya dalam hitungan menit, mereka mengobrak-abrik barang dagangan PKL tersebut. Sedangkan jika ada pedagang yang berusaha menyelamatkan barang dagangannya, langsung dirampas dan dicampakkan ke dalam truk berwarna merah milik Satpol PP Kota Medan.

Perlawanan terhadap penertiban ini juga dilakukan pedagang di Pasar Ular, Jalan Sutomo. Mereka memaki-maki petugas Satpol PP yang mengangkuti barang-barang dagangan mereka. “Kurang ajar kalian memang. Macem pencuri kalian,” kata pedagang jam di Pasar Ular Sutomo sembari melemparkan batu bata ke mobil Satpol PP yang mengangkut barang dagangannya.

“Kami melakukan penertiban di tempat yang sudah ditentukan. Makanya kami bergerak cepat. Kalau mau jelasnya, tanya saja sama Kabid Operasinya,” kata petugas Satpol PP yang menutup namanya dengan tali aksesoris di bajunya.

Sementara Kabid Operasi Satpol PP Kota Medan OR Rambe mengatakan, sebelum melakukan penertiban, telah dilakukan pemberitahuan kepada para pedagang. “Pemberitahuan sudah kita lakukan, bahkan secara berulang-ulang dalam bentuki lisan dan tulisan. Tapi memang mereka yang membandel,” ucapnya.(adl)

Tawarkan Rumah Murah dan Berkualitas

Hari Ini, Property Expo Sumut Pos 2011

MEDAN- Kebutuhan masyarakat akan rumah seakan tiada hentinya. Karenanya, tak heran jika pertumbuhan perumahan semakin bertambah. Karenanya, untuk memudahkan masyarakat mendapatkan rumah idaman, Sumut Pos bekerjasama dengan Plaza Millennium menggelar pameran perumahan terbesar di Kota Medan bertajuk Bursa Property Sumut Pos 2011.
Pameran yang berlangsung sejak Rabu (13/7) hari ini hingga Minggu (17/7) mendatang di gelar di pelataran parkir Plaza Millennium, Jalan Kapten Muslim Medan.

“Plaza Millenium dipilih, karena tempat ini mudah dijangkau, baik untuk masyarakat Medan, Binjai dan Belawan,” ujar Manager EO Sumut Pos, Darwin Purba di sela-sela persiapan kegiatann
Disebutkan Darwin, sebanyak 16 stan yang disediakan dalam pameran ini, telah penuh. Adapun perumahan yang ambil bagian dalam pameran ini diantaranya Villa Permata, Perum Algeria, Perum Puri Zahara, Home Central dan lainnya. Setiap peserta pameran akan menawarkan harga yang murah dan terjangkau untuk semua kalangan.

“Rumah yang berkualitas dengan harga terjangkau merupakan dambaan semua masyarakat, sedangkan rumah sudah menjadi kebutuhan pokok setiap manusia,” lanjut Darwin.
Kegiatan pameran perumahan ini akan menjadi agenda tetap bagi Harian Pagi Sumut Pos, mengingat Sumut Pos memiliki halaman khusus Property. “Diharapkan ke depannya, Bursa Property Sumut Pos ini akan menjadi acuan bagi para calon pembeli rumah dan calon investor di bidang properti untuk menentukan pilihannya,” ujar Darwin.

Selain pameran properti, panitia juga mengundang dan mengikut sertakan para pengusaha di bidang Building Material dan Home Decoration. Hal ini untuk menambah wawasan para pengunjung nantinya akan dekorasi yang cocok dengan type rumah yang dipilihnya. “Building material dan Home Decoration masih sesuai dengan tema, property,” ujar Darwin.

Pameran ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai acara seperti Modern Dance, Fashion Show, Lomba Mewarnai Anak TK dan pengundian stan terbaik.(mag-9)

Terjaring Razia, Pesta Sabu Batal

Senin (11/7) malam, menjadi malam naas bagi Koko Hardi (25), warga Jalan Penguin VI, Perumnas Mandala, Percut Sei Tuan  Deli Serdang. Pasalnya, saat dia membawa sabu-sabu untuk dinikmati bersama teman-temannya, eh tahu-tahunya di tengah jalan dia terjaring razia polisi yang digelar Polsekta Percut Sei Tuan.

Awalnya, Koko berniat menghindari razia polisi yang ada di depannya dengan memutar arah sepeda motornya. Melihat Koko berbalik arah, polisi yang merasa curiga melakukan pengejaran dan berhasil meringkusnya. Saat diperiksa, polisi menemukan dua paket sabu-sabu dari kantung celananya. Dia pun langsung diboyong ke komando malam itu juga.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Maringan Simanjuntak, saat dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim AKP Faidir Chaniago, Selasa (12/7), membenarkan mengenai penangkapan ini. “Kita berhasil mengamankan seorang pemakai narkoba saat melakukan razia di kawasan Perumnas Manadala,” ungkap Faidir.(mag-7)