25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15042

Millenium Gadget Expo, Promo Serba Murah

MEDAN- Pameran gadget murah di Millenium Gadget Expo 2011 yang telah memasuki hari kelima, terus dipadati pengunjung. Bahkan, lahan parkir Plaza Millenium, tempat penyelenggaraan pameran ini disesaki pengunjung yang terus berdatangan.

“Agenda tahunan ini selalu diminati masyarakat, karena pameran ini menawarkan harga murah untuk segala produk gadget,” ujar Marketing Manager Plaza Millenium, Machruzar.

Seperti stan Telkom Flexi yang mengadakan promo murah untuk handphone keluaran Flexi juga kartu perdana Flexi. Melalui program Bebi (Bebas bicara) untuk sesama pengguna Flexi di seluruh Indonesia, baik lokal maupun interlokal. Sedangkan untuk yang nelpon ke GSM mendapat potongan 50 persen.

Promo murah lain yang ditawarkan Telkom Flexi yaitu isi pulsa Rp25 ribu, tidak akan dipotong. Karena adanya program Bebi yang sedang berlangsung. “Syarat untuk mengikuti program ini cukup mudah, hanya daftar ke trendy komunitas dan isi pulsa minimal Rp25 ribu per bulan, maka dapat memakai promo murah ini,” ujar Siska, SPG Telkom Flexi di pameran.(mag-9)

Ayah Tiga Anak Gantung Diri

MEDAN- Tak kunjung sembuh dari penyakitnya, Lamhod Sitorus (29), warga Jalan Starban, Kelurahan Polonia, Medan Polonia, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar mandi, Sabtu (9/7), sore pukul 16.30 WIB. Lamhod meninggal seorang istri, Melati Br Aritonang (29), yang sedang mengadung anak keempatnya serta tiga anaknya yang masih kecil.

Mayat korban pertama sekali ditemukan adik iparnya, Dapot Aritonang (20), yang hendak mandi. Saat membuka pintu kamar mandi yang hanya mengunakan kain, Dapot melihat abang iparnya itu dalam kondisi tergantung tak bernyawa di kamar mandi berukuran 2×3 tersebut. “Kulihat dia tergantung, aku lari sambil menjerit, pokoknya nggak berani aku melihatnya. Aku langsung keluar memanggil warga,” ungkap Dapot kepada wartawan.

Mengetahui sang suami tewas gantung diri, Melati yang bekerja sebagai pencari bareng bekas ini langsung histeris. Menurut Melati, sebelum suaminya tewas gantung diri, dia sempat berpesan agar Melati mengajak anak-anak untuk pergi ke gereja besok (hari ini, Red). “Kemudian setelah ke gereja, dia juga nyuruh aku mengajak anak-anak untuk jalan-jalan,” terang Melati.(mag-7)

Gagal Menjambret, Anak Polisi Dimassa

MEDAN- Dua penjambret nyaris tewas akibat diamuk massa yang kesal dengan ulah mereka, Sabtu (9/7) pagi pukul 09.30 WIB. Untungnya, saat itu petugas kepolisian dari Polsekta Medan Baru melintas di lokasi kejadian dan langsung mengamankan kedua penjambret tersebut.

Kedua penjambret naas tersebut masing-masing Fauzi (26), warga Jalan Pasbel dan Dedek (21), warga Jalan Mandala By Pas yang mengaku anak dari seorang personel Polisi yang bertugas di Polresta Sidikalang. Kondisi Fauzi kritis karena mengalami luka cukup serius dan masih dirawat di RS Bayangkara. Sedangkan Dedek digelandang ke Mapolsek Medan Baru.

Kejadiannya berawal, ketika korban Purnama Br Marpaung (51), warga Jalan Ayahanda Medan, baru pulang belanja dan turun dari becak bermotor dengan meninting barang belanjaannya. Tiba-tiba, kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor Mio langsung menyambar tas yang disandang korban.
Kontan korban terkejut dan langsung berteriak. Warga sekitar yang mendengar teriakan itu langsung mengejar pelaku. Melihat hal itu, kedua tersangka gugup dan terjatuh. Tanpa dikomandoi, warga langsung membabakbelurkan keduanya. (mag-7)

13.696 Peserta UMB Berebut 2.638 Kursi

MEDAN-Sebanyak 13.696 peserta mengikuti Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT) yang dilaksanakan bersama dengan 12 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Indonesia, Sabtu (9/7). Seperti yang terlihat di kampus Universitas Sumatera Utara (USU), para peserta yang gagal masuk PTN dari jalur undangan dan SNMPTN, kembali bertarung mengikuti UMB untuk masuk di kampus favoritnya.

Pada pelaksanaan UMB-PT kali ini, USU menerima sebanyak 2.638 mahasiwa baru, dengan rincian 1.393 untuk program regular dan 1.245 untuk program mandiri.

“Proses ujian berlangsung lancar dan teratur serta tidak ada ditemukannya masalah yang berarti,” kata Rektor Universitas Sumatera Utara Prof Syahril Pasaribu, saat melakukan peninjauan langsung di beberapa lokasi ujian, Sabtu (9/7).

“Peninjauan ini sengaja kita lakukan untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam ujian, seperti penggunaan jasa orang lain atau joki untuk menyelesaikan soal yang diberikan pihak panitia,” tambahnya.

Ketika disinggung mengenai program mandiri di USU yang akan berakhir pada 2012 seiring dengan adanya kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional yang melarang jalur mandiri pada perguruan tinggi negeri pada 2012 mendatang, Syahril mengatakan, sebagai perguruan tinggi negeri pihaknya tetap menjadikan peraturan yang dikeluarkan pemerintah sebagai acuan dalam menjalankan berbagai kebijakan di perguruan tinggi itu, termasuk juga dalam hal penerimaan mahasiswa baru.

“Sejauh ini kita masih menunggu keputusan lebih lanjut dari kementerian pendidikan nasional. Jika keputusannya pada 2012 tidak ada lagi penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri maka kita tidak akan menerima mahasiswa lewat jalur mandiri,” katanya

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, ketua Panitia Pelaksana UMB, Prof Zulkifli Nasution MSC PHd mengatakan, pelaksanaan UMB-PT 2011 ini diikuti secara bersama oleh 12 perguruan tinggi se-Indonesia.

Menurutnya, untuk tahun 2011, tercatat 13.696 peserta mendaftar melalui panitia lokal UMB-PT Universitas Sumatera Utara. “Yang mana jumlah tersebut masing-masing terdiri dari kelompok IPA sebanyak 5.845 orang, kelompok IPS 4.657 orang, dan kelompok IPC (campuran) sebanyak 3.537 peserta,” jelasnya.(uma)

Pergi Tanpa Kabar, Pulang Tewas Terbakar

BINJAI- Pasangan suami istri (Pasutri) Syafi’i (58), dan Syamsiah (51), warga Jalan Rasmi, Kelurahan Tenggrono, Binjai Timur, tak kuasa menahan air mata melihat anak mereka Siti Mardiah (25), pulang dalam kondisi tewas dengan luka bakar di seluruh tubuh, Sabtu (9/7), dinihari pukul 04.00 WIB. Bahkan yang paling membuat pasutri ini sedih, ketika pergi dari rumah, Siti sama sekali tak pamit dan tak memberi kabar.

Menurut Syafi’i, dia mengetahui anaknya itu telah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan dari anak mereka bernama Edi (23) yang tinggal di Gunung Tua, Tapanuli Selatan. “Saya tidak percaya kalau anak saya itu tewas dengan cara mengenaskan. Begitu jenazah anak saya dibawa pulang, saya terkejut melihat kondisi anak saya itu,” ujar Syafi’i dengan mata berkaca-kaca.

Syafi’i menjelaskan, sebelum anaknya meninggal dunia, ia sempat kabur bersama Niko (20) warga Diski, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang. Bahkan, kaburnya perempuan beranak dua ini bersama Niko bukan untuk yang pertama kali, tapi sudah tiga kali.

“Niko ini sebenarnya anak angkat saya. Ia diusir orangtuanya empat tahun yang lalu. Selama bersama saya, ia saya suruh menjaga ternak lembu,” ungkap Syafi’i.

Sebelum kabur ke Gunung Tua, jelas Syafi’i, Niko dan Siti pernah kabur ke Dumai selama 15 hari. Karena kehabisan uang, akhirnya Siti menelpon untuk memberi kabar kalau dia saat itu berada di Dumai. Pihak keluarga pun membujuknya untuk kembali dan akhirnya Siti mau diajak pulang bersama kedua anaknya.

Setelah itu, kata Syafi’i, anaknya kabur lagi bersama Niko. Kali ini, Siti kabur ke Gunung Tua, Tapanuli Selatan. “Siti pergi dengan alasan ingin membeli es. Tapi, setelah ditunggu-tuggu tidak kunjung pulang. Ternyata, ia sudah berada di Gunung Tua bersama Niko,” kata Syafi’i lagi.

Sementara Edi, adik kandung Siti yang tinggal di Gunung Tua mengaku curiga atas kematian kakaknya itu. Pasalnya, selain luka bakar, pipi kanan dan mulutnya terdapat luka lebam. “Kami menduga Siti sengaja dibunuh. Karena sebelum terbakar, warga sekitar mengatakan, sempat terjadi cekcok antara Niko dengan kakak saya,” terang Edi.

Sebelumnya, kata Edi, dia sempat datang ke barak PTPN II tempat Siti dan Niko menetap selama di Gunung Tua. Edi mengabarkan, kalau anak Siti sakit dan dia disarankan untuk pulang. Hal ini dilakukan untuk membujuk Siti agar mau pulang ke Binjai. Mendengar kabar itu, Siti langsung resah dan ingin pulang ke rumah. “Setelah saya pulang, kata warga, malamnya kakak saya ribut dengan Niko. Tapi, warga enggan bicara, karena takut berurusan dengan polisi,” ungkapnya.

Lalu, sekira pukul 20.00 WIB, warga melihat asap dari dalam rumah kakaknya itu. Kemudian, mereka mendatangi rumah tersebut dan mendobrak pintu rumah. Ternyata Niko sedang berusaha memadamkan api yang membakar tubuh Siti.

“Kami langsung membawa kakak saya ke rumah sakit, sedangkan Niko kami amankan ke kantor polisi. Namun sayang, kakak saya tak terselamatkan,” terang Edi.(dan)

Penumpang KA Melonjak 40 Persen

MEDAN- Sebentar lagi liburan sekolah akan berakhir. Sejumlah pelajar yang memilih menghabiskan liburan sekolahnya di kampung halaman bakal kembali lagi ke Medan. Hal ini mempengaruhi melonjaknya jumlah penumpang kereta api hingga mencapai 40 persen.

“Lonjakan penumpang selama liburan panjang sekolah mencapai 40 persen. Sebentar lagi, liburan sekolah akan berakhir dan kita sudah lakukan antisipasi,” kata Kepala Stasiun Besar KA Medan Imron Badari, Sabtu (9/7).

Karenanya, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT KAI telah menambah atau memaksimalkan gerbong kereta api. “Untuk mengoptimalkan daya angkut maksimal lokomotif, jika biasanya hanya enam gerbong, kini ditambah dua gerbong lagi menjadi delapan gerbong,” ucapnya.

Imron memperkirakan, lonjakan penumpang ini akan berlanjut hingga lebaran nanti. Karenanya, diimbau kepada masyarakat yang akan menggunakan jasa kereta api, terutama kelas eksekutif, untuk memesan terlebih dahulu tiket keberangkatan jauh hari sebelumnya.

Namun, untuk kelas ekonomi, PT KAI tidak menerapkan sistem pemesanan,karena gerbong ekonomi bisa memuat hingga 800 tempat duduk. Imron juga mengungkapkan, harga tiket kereta api tidak dinaikkan pada masa liburan ini.(jon)

Judi Samkwan Beromset Rp300 Juta per Hari

MEDAN- Judi jenis dadu putar (samkwan) masih beroperasi di Pajak Buah, Tiga Binaga, Tanah Karo. Hebatnya lagi praktik haram tersebut beromset Rp300 juta setiap putarannya.

Data yang dihimpun Posmetro Medan  (Grup Sumut Pos), judi dadu putar ini sudah beroperasi selama tiga Minggu terakhir. Dengan dua lokasi yang berbeda yakni, Pajak Buah, Tiga Binaga, Tanah Karo dan Jalan Simpang Perlamben Kecamatan Tiga Binaga, Tanah Karo.

Operasi judi yang dilakukan di Pajak Buah ini beraksi pada malam harinya, sedangkan di Jalan Simpang Perlamben aksi perjudian berlangsung mulai siang hingga malam harinya.  Kapolresta Tanah Karo AKBP Agung Prastyo saat dikonfirmasi via telepon mengatakan belum mengetahui lokasi tersebut dan menurutnya pihaknya sudah menggerebeknya. (eza/smg)

Manajer Hotel Sibayak Dilepas

MEDAN- Manajer Hotel Sibayak Herman Tarigan dilepas polisi. Alasannya, pria yang tersandung kasus menjual wanita di Hotel Sibayak Jalan Nibung, Medan Baru itu setelah diperiksa penyidik Poldasu, ternyata tidak cukup bukti.

Sementara itu Kian Dju alias Lian Manajer Istana Hotel ini yang dituding telah menjual wanita dan kini masih meringkuk di balik jeruji besi Poldasu. Menanggapi itu, Kabid Humas Poldasu Kombes Raden Heru Prakoso mengatakan akan mengecek kasus tersebut.

“Saya cek dulu ya,” katanya. Kian Dju alias Lian saat ditemui di ruang tahanan membenarkan kalau dirinya merupakan manajer Istana Hotel. “Memang saya manajer nya,” ucapnya membuka pem bicaraan dibalik jeruji besi Poldasu. Lian mengaku menyediakan para wanita di hotel tersebut untuk fasilitas lulur. “Wanita untuk lulur,” sambungnya.(eza/smg)

Anwar Ibrahim Terluka, Dua Anaknya Ditangkap

Rusuh, Demo Tuntut Pemilu Bersih

KUALA LUMPUR- Malaysia bergolak lagi. Lebih dari 10 ribu demonstran yang menamakan diri “Bersih 2.0” dan turun ke jalan di Kuala Lumpur menuntut pemilu bersih kemarin (9/7) dibubarkan paksa oleh polisi dengan menggunakan gas air mata.

Akibat insiden dekat stasiun kereta utama di Kuala Lumpur, KL Sentral, yang terjadi pada pukul 13.41 waktu setempat (lebih cepat satu jam daripada WIB) tersebut, puluhan orang luka-luka, termasuk pemimpin utama oposisi negeri jiran itu, Anwar Ibrahim.

Dua anak Anwar, Nurul Izzah dan Nurul Iman, beserta sekitar 1.600 demonstran lainnya juga ditangkap, meski kemudian dibebaskan.

Anwar mengalami memar di kepala dan luka berdarah di kaki karena terjatuh saat polisi mulai menembakkan gas air mata. Ayah enam anak itu pun harus menginap semalam di Pantai Hospital, Kuala Lumpur. Di rumah sakit yang sama, juga dirawat salah seorang pengawal Anwar yang mengalami retak tulang pipi.

“Saya baik-baik saja. Tapi, saya masih merasa pusing,” kata politikus yang dikenal dekat dengan banyak tokoh Indonesia tersebut kepada AFP yang mengunjunginya di rumah sakit.

Menurut Anwar, kepalanya membentur paving dekat KL Sentral. Itu terjadi setelah polisi menembakkan gas air mata langsung ke arah demonstran, bukan ke udara.
“Mereka menembak langsung ke arah kami. Saya sampai kesulitan bernapas dan berdiri,” ungkap mantan wakil PM di era Mahathir Mohammad tersebut.

Nurul Izzah membenarkan bahwa polisi sengaja menyasar demonstran dengan gas air mata. Legislator dari Partai Keadilan Rak yat itu pun mendesak Menteri Dalam Negeri Hishamuddin Hussein dan Kepolisian Malaysia agar menghentikan kekerasan.

“Hentikan omong kosong. Kami bukan penjahat. Kami hanya menuntut pemilu yang bersih dan jujur,” cetus Izzah seperti dikutip situs independen Malaysia Kini.

“Banyak orang tak bersalah yang terluka. Kami mengecam kebiadaban yang dilakukan UMNO dan Barisan Nasional (partai dan koalisi berkuasa di Malaysia, Red) ini,” lanjutnya.

Izzah sebenarnya sempat ditangkap di lokasi insiden. Bersama beberapa demonstran, dia diminta tiarap dan hendak diborgol. “Tapi, borgol ternyata tak berfungsi. Begitu melihat kanan-kiri tak ada polisi, kami pun langsung lari,” katanya.

Namun, toh beberapa jam kemudian anak sulung Anwar Ibrahim itu datang ke kantor polisi untuk menjenguk sang adik, Nurul Iman. Bersama dua aktivis lainnya, Iman akhirnya dibebaskan.
Polisi juga membebaskan Ketua Bersih 2.0 Ambiga Sreenevasan dan Presiden Partai Islam Se-Malaysia (PAS) Abdul Hadi Awang dari tahanan Markas Kepolisian Kuala Lumpur.

“Saya hanya bisa mengatakan, hidup rakyat Malaysia, kita ternyata tidak mudah diintimidasi. Apa yang terjadi hari ini lebih dari sekadar tuntutan pemilu bersih. Tapi juga bukti bahwa rakyat menginginkan proses demokrasi yang canggih dan keinginan itu telah tercapai,” tandas Ambiga kepada wartawan sesudah dibebaskan, seperti dikutip Malaysia Kini.

Sehari sebelumnya, pemerintahan Najib Razak sebenarnya menawari massa Bersih 2.0 yang umumnya terdiri atas para pendukung koalisi oposisi Pakatan Rakyat untuk melokalisasi demonstrasi di Stadion Merdeka. Bersih sebenarnya sudah setuju, namun pihak berwenang malah membatalkan tawaran itu dan mencabut izin demonstrasi.

Namun, demonstran tak menghiraukan larangan tersebut. Kemarin, sembari membawa bendera PAS dan Pakatan Rakyat serta meneriakkan yel-yel “Hidup Rakyat” serta “Bersih”, mereka pun bergerak dari berbagai penjuru Kuala Lumpur dengan tujuan mencapai Stadion Merdeka. Namun, di dekat KL Sentral mereka dilokalisasi sebelum akhirnya ditembak gas air mata.

Seperti dilaporkan Reuters, suasana Kuala Lumpur pun menjadi sangat menegangkan mulai pagi hingga sore kemarin. Kawasan bisnis di Queen, misalnya, menjadi “mati” karena toko-toko memilih tutup.

Apalagi, pada saat berbarengan dengan demonstrasi Bersih, muncul pula perlawanan dari Patriot, yaitu kelompok bentukan UMNO Youth, sayap pemuda UMNO. Mengusung slogan “menghancurkan Bersih”, mereka berencana pula menuju Stadion Merdeka dengan melakukan long march dari Bukit Bintang. Namun, dengan kekuatan hanya sekitar 500 orang, dengan mudah mereka dihalau ketika baru berkumpul di Bukit Bintang.

Meski menjadi pusat huru-hara, pengoperasian berbagai layanan kereta di KL Sentral tetap berjalan. Polisi masih mengadakan razia aktivis Bersih hingga pukul 22.00 waktu setempat kemarin. (c9/ttg/jpnn)

Briptu Norman Dijemput Propam

GORONTALO- Meski sempat dielu-elukan, Briptu Norman Kamaru tak bisa seenaknya meninggalkan tugas. Setelah dijemput paksa oleh Propam Mabes Polri karena tampil di stasiun TV di Jakarta tanpa izin atasan, kini anggota Brimob Polda Gorontalo tersebut harus bersiap menjalani pemeriksaan internal.
Jumat lalu (8/7), tidak bisa tidak, Norman harus kembali ke kesatuannya. Di Polda Gorontalo, dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena meninggalkan tugas.

Namun, tidak seperti kedatangannya terdahulu yang disambut bak pahlawan. Begitu tiba di Bandara Djalaludin, anggota Brimob yang terkenal dengan lagu India Chaiya Chaiya itu keluar melalui pintu pemadam kebakaran yang berada di sebelah kanan bandara. (ama/rdl/jpnn)