25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15041

Menikah, Keluarga Besar tak Tahu Keluarga besar Irfan Bachdim

Irfan Bachdim –Jennifer Kurniawan

yang berada di Indonesia mengaku tidak tahu kabar pernikahannya dengan Jennifer Kurniawan. Padahal pernikahan mereka sudah digelar Jumat (8/7) di Jerman.

Kakak kandung Noval, ayah Irfan, Helmi Ali Bachdim, mengaku tidak mengetahui tentang pernikahan tersebut.

“Nggak saya tidak tahu kabar itu “ ujar Helmi di Kawasan Depok Jawa Barat, Jumat (8/7) salah satu kerabatnya juga turut mengimbuhkan, “Telepon saja juga nggak ada bagi kami,”
Namun ketika ditanyakan lebih jauh, mengenai pernikahan sang keponakannya itu. Helmi menegaskan, Ia tidak pernah dikabari oleh keluarga sang adik di belanda. “Nggak saya tidak pernah dikabarinya,” papar Helmi.

Lalu kenapa harus menikah di luar negeri?  Ternyata jawaban keduanya ingin lebih sakral dan tenang. Pasangan selebriti ini memang tak ingin acara yang gembar-gembor untuk menandai ikatan resmi yang akan dijalani keduanya seumur hidup.
Seperti diketahui, pamor Irfan di Indonesia memang sedang naik seiring meningkatnya karir di bidang sepak bola nasional.

Kehidupannya pun tak hanya sebagai atlet biasa melainkan menjadi seorang public figure dan tergolong selebriti papan atas. Otomatis, segala kehidupan pribadinya pun mulai jadi konsumsi media. Begitu juga dengan sang kekasih, Jennifer yang meniti karir di tanah air.
Oleh karena itulah, keduanya memilih Jerman untuk mengikat janji sebagai suami istri. Hanya di depan keluarga dekat dari Belanda dan Jerman.

Dari kabar yang ditulis Radio Nederland Wereldomroep (RNW), publik Belanda memang kurang tertarik dengan gosip pribadi. Mereka lebih suka fokus menonton turnamen balap sepeda Perancis, Le Tour de France, dan insiden robohnya sebagian stadion FC Twente.

Ibunda Irfan sendiri, Hester Bachdim, mengaku sangat bahagia menyambut pernikahan putranya. Dan meski sempat ada kontra dengan keluarga Bachdim di Indonesia, pihak keluarga di Belanda menepis keberatan itu. Bagi mereka, siapapun yang dipilih Irfan sebagai istrinya adalah haknya sendiri. (bbs/jpnn)

Kencani Bintang Idol hingga Desainer

Skandal perselingkuhan kembali mendera penggawa Manchester United. Setelah Wayne Rooney dan Ryan Giggs, kini giliran bek senior Rio Ferdinand. Bagaimana kisahnya?

RIO Ferdinand sebetulnya sudah lama diisukan miring. Namun, isu tersebut menguap seiring dengan prestasi cemerlang yang ditorehkannya bersama Manchester United. Isu paling menggegerkan adalah pesta seks yang dilakukan bareng dengan Frank Lampard dan Kieron Dyer pada 2000.

Ketika itu tiga bintang timnas Inggris tersebut berlibur di Ayia Napa, Siprus. Mereka berlibur untuk menghibur diri setelah tersingkir pada penyisihan grup Euro 2000. Ternyata, liburan tiga pemain itu berlanjut pada pesta seks gila-gilaan.

Skandal tersebut terungkap gara-gara ulah mereka bersama beberapa perempuan yang ditemui selama liburan itu ternyata direkam. Para perempuan yang diajak dalam pesta seks itu, antara lain, Catherine Shepherd dan Savannah Benson.

Mulanya, tidak ada masalah. Tetapi, kemudian dua perempuan tersebut mengadukan cerita panas mereka bersama tiga bintang Three Lions, julukan Inggris, itu kepada media. Bahkan, Channel4 menayangkan klipnya, yang diberi judul Sex, Footballers, and Videotape.

Selain cerita miring dengan sejumlah perempuan, bek jebolan akademi West Ham United itu pernah diskors karena tidak menghadiri tes doping. Dia juga pernah ketahuan mengendarai mobil dalam keadaan mabuk.

Namun, yang membuat semuanya makin heboh adalah cerita yang dibeber Carly Storey, 32. Perempuan yang berprofesi di bidang desain interior itu mengaku sudah 13 tahun menjalin hubungan dengan ayah tiga anak tersebut.

Bahkan, itu dia lakukan sebelum Ferdinand memutuskan untuk menikah dengan pasangannya, Rebecca Ellison, pada 2008. Skandal tersebut terkuak setelah Storey mengaku pernah berselingkuh dengan Ferdinand. Ternyata, Ferdinand menolak pernyataan tersebut dan membawanya ke ranah hukum.

Berdasar berita lansiran The Sun, bek berusia 32 tahun itu mengajukan tuntutan kepada salah satu media di Inggris yang dianggapnya menulis kabar tidak benar tentang dirinya.  Ternyata, justru dia yang kena batunya. Sebab, pengacara media itu, Gavin Millar, justru membeber kisah lain Ferdinand.
Millar menjelaskan, selain Storey, masih ada sembilan perempuan yang terlibat dengan Ferdinand.

Mereka berasal dari beragam profesi. Ada model, penari bugil, peserta Pop Idol, hingga desainer interior. “Dia telah menyesatkan publik selama bertahun-tahun. Dia harus memikul tanggung jawab karena meletakkan dirinya dan keluarganya dalam situasi sulit,” ucap Millar. (ham/c11/bas/jpnn)

Prestasi dan Sisi Gelap

Rio Ferdinand

Bek Manchester United, Rio Ferdinand dianggap munafik. Itu setelah kasus perselingkuhannya dengan sejumlah wanita diungkap baru-baru ini. Kenapa munafik? Ya karena Rio sejauh ini mengaku bersih dan mencintai keluarganya.

Di awal kemunculan mantan bintang Leeds United ini memang sempat diwarnai kasus video mesum bersama punggawa timnas Inggris. Yang juga sempat mencoreng Rio adalah mangkirnya dari jadwal tes doping timnas.

Namun terlepas dari hal tersebut, Rio tetaplah pemain profesional yang sarat prestasi.
Selain membela The Red Devils Manchester United, dia juga penghuni tetap bek tengah timnas Inggris tercatat sudah lebih dari 70 kali ia membela The Three Lions.

Ferdinand adalah wakil kapten di timnas Inggris, bersama The Three Lions dia telah tampil tiga kali di pagelaran Piala Dunia. Terkenal dengan posturnya yang kuat memiliki kemampuan menekan lawan yang sempurna menjadi ciri khas gaya bermainnya.

Mengawali karir dari tim junior West Ham dan terus menunjukan bakat yang luar biasa yang dia miliki. Dalam usianya yang muda ia sudah terpangil masuk timnas Inggris dan sempat menjadi rekor pada saat itu.

Kemudian Leeds United membelinya dengan harga 18 Juta Euro menjadikannya sebagai pemain termahal yang pernah dibeli klub tersebut pada tahun 1998 dan pada tahun 2001 dia didaulat sebagai kapten Leeds United. Kemudian pada tahun 2002 dirinya pindah ke Manchester United dengan transfer senilai 30 Juta Euro dan sekali lagi memecahkan rekor transfer termahal Inggris pada saat itu, dia tercatat sebagai bek termahal di Dunia kala itu.

Di tahun pertamanya ia berhasil menyumbangkan gelar Liga Premier sekaligus gelar pertama yang pernah ia cicipi sebagai seorang pesepakbola. Pada musim 2006-2007 pengagum Mike Tyson & Diego Maradona ini berhasil mengantarkan United meraih gelar ganda yakni Liga Premier dan Liga Champions.

Ferdinand memiliki putra bernama Tate dan Lorenz, dari sang istri yang bernama Rebecca Ellison. Untuk urusan keluarga, Rio dikenal family man, dan jauh dari gosip perselingkuhan atau skandal seks. Di semifinal FA Cup 2011 lalu, ia rela menyetir mobilnya sendiri dari London ke Manchester demi menemani istrinya yang akan melahirkan. Namun kini, reputasi pemain yang baru saja datang ke Indonesia itu tampaknya bakal berubah 360 derajat. (bbs/jpnn)

Demokrat Menuju Kehancuran

SMS Marzuki Alie ke SBY Bocor

JAKARTA-Menjelang Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat (PD) 23 Juli mendatang, suhu politik internal Partai Demokrat (PD) semakin memanas. Sejumlah petinggi di tubuh ‘partai biru’ itu terlibat friksi dan pertentangan. Ketua Dewan Pembina PD Marzuki Alie berpendapat, Partai Demokrat kini sedang menuju kehancuran.

Pernyataan Marzuki Alie itu terekam dalam layanan pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono. SMS tersebut bocor dan beredar ke publik, menambah kisruh situasi internal Demokrat karena isinya menyangkut pertentangan-pertentangan internal partai.

Dalam SMS itu, Marzuki mengaku risau dengan banyaknya pertanyaan tentang adanya pertentangan di antara kader PD, terutama antara Ruhut Sitompul, Deny Kailimamh dan Amir Syamsuddin yang saling memojokkan dalam sebuah talkshow di televisi.

“Saling serang antar pengurus partai bukan hanya kali ini, tapi sudah berkali-kali,” tulis Marzuki.
Tak berhenti di situ, Marzuki menganggap manajemen partai sudah tidak efektif lagi.
“Apapun perintah DPP sudah tidak didengar dan adanya persoalan kepemimpinan. Selain itu, terjadi degradasi menuju kehancuran partai akibat ulah kader yang juga diprovokasi media,” tulis Marzuki.

“Ini masalah leadership. Memprihatinkan sekali, kita (Dewan Pembina) juga terkena imbas seolah tidak mempedulikan tentang kondisi partai,” tulis mantan Sekjen PD itu.
Marzuki sendiri mengaku, sebenarnya dia tidak mau terlibat dalam persoalan operasional DPP PD. Namun menurutnya, jika kondisi itu terus dibiarkan, maka PDn

akan semakin terdegradasi. PD akan menuju kehancuran.
Karenanya, Marzuki meminta SBY selaku Ketua Wanbin mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai. “Mohon Kawanbin (Ketua Dewan Pembina) mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan partai,” demikian akhir dari pesan Marzuki itu.
Ketika dikonfirmasi, Marzuki tak menampik isi SMS itu. Marzuki beralasan, dalam mekanisme internal PD, anggota Dewan Pembina memang memiliki hak untuk memberi saran kepada Ketua Wanbin. Namun dia sama sekali tidak ingin memperkeruh suasana apalagi mengambil keuntungan dari persoalan di internal PD saat ini.

“Ya, saya kirim SMS ke Ketua Wanbin dan tembusannya kepada anggota Wanbin, aneh urusan internal bisa beredar keluar,” ujar Marzuki Alie dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online (grup Sumut Pos), Sabtu (9/7).

Marzuki menjelaskan, Anggota Wanbnin (Dewan Pembina) punya hak untuk memberi saran kepada Ketua Wanbin sesuai mekanisme Partai.

“Tindakan itu bukan untuk mendegradasi kepengurusan Anas Urbaningrum, tapi justru diperkuat dengan tindakan tegas Ketua Wanbin selaku Ketua DK untuk menindak siapapun yang melanggar perintah atau instruksi DPP,” lanjutnya.

Marzuki mengatakan, dia hanya mencoba agar perang tanding atau saling serang antara kader Demokrat di media massa dihentikan. Apalagi saling serang antar kader itu sudah dilarang oleh DPP Demokrat.

“Kalau dibiarkan, PD akan menjadi tontonan yang tidak baik di mata publik,” kata Ketua DPR ini.
Marzuki menambahkan, SMS saran kepada SBY itu seharusnya tidak diartikan sebagai mendorong Kongres Luar Biasa. “Apa kurang tegas pernyataan saya beberapa hari yang lalu, tidak ada alasan KLB hanya karena persoalan Nazaruddin,” pungkasnya.

Seperti diketahui pada Kongres Demokrat di Bandung tahun lalu, Marzuki merupakan salah satu calon ketua umum di samping Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng. Namun melalui pemilihan ketat hingga dua putaran, Anas memenangi pemilihan ketua umum partai pemenang pemilu 2009 itu.

Sementara terkait rencana Rakornas, Ketua FPD DPR Jafar Hafsyah menyatakan bahwa hajatan partai yang akan digelar pada 23 Juli itu akan diikuti 5000 peserta yang terdiri dari para pengurus PD dari tingkat DPP hingga DPC, serta para legislator yang diusung PD. Nantinya, Rakornas akan dibuka langsung oleh SBY.

Adapun agenda Rakornas antara lain konsolidasi organisasi, membahas isu perkembangan politik terkini, serta membahas perkembangan pembangunan perekonomian dan kesejahteraan. “Temanya adalah konsolidasi dalam rangka mensejahterakan rakyat,” sebut Jafar. (ara/rm/fal/jpnn)

Protes Kenaikan Dana Kelengkapan Akademik

Mahasiswa Bakar Ban di Kampus USU

MEDAN-Puluhan mahasiswa mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi unjuk rasa di depan kampus Universitas Sumatera Utara di Jalan Dr Mansyur Medan, Sabtu (9/7).

Massa HMI dari Fakultas Ilmu Sosial Politik USU itu selain melakukan orasi, juga melakukan aksi bakar ban di depan pintu masuk kampus Universitas Sumatera Utara. Mereka menggelar aksi unjukrasa guna memprotes kenaikan Dana Kelengkapan Akademik (DKA) di Universitas Sumatera Utara. Salah satu hal yang diprotes adalah kenaikan anggaran almamater dan biaya pendidikan dan latihan (Diklat).
“Kenaikan biaya ini sangat memberatkan mahasiswa. Untuk itu kami minta rektorat membatalkan kenaikan biaya itu,” teriak koordinator aksi, Doni Aditra.
Menurut Aditra, biaya DKA reguler pada tahun 2008 sebesar Rp1,450.000, tahun 2009 Rp1,9 juta, tahun 2010 Rp3 juta, tahun 2011 Rp4,5 juta.

“Untuk biaya DKA Mandiri pada tahun 2008 sebesar Rp2 juta, 2009-2010 Rp3 juta dan 2011 Rp6 juta per orang. Ini hampir setiap tahun terus mengalami kenaikan. Bagaimana sistem pendidikan dijadikan ajang tempat mencari uang. Untuk itu kami minta pihak rektorat agar membatalkan kenaikan itu,” teriak Aditra.

Dia juga menuding bahwa kebijakan yang dilakukan pihak rektorat menaikkan biaya dengan semena-mena merupakan pembodohan di bidang pendidikan.
“Jangan mentang-mentang peralihan USU menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) tahun 2003, dijadikan ajang pengutipan liar. Ini merupakan ajang pembodohan bagi mahasiswa dan sangat mencoreng dunia pendidikan,” beber Aditra.
Lebih lanjut dikatakan Aditra, kenaikan tersebut merupakan cermin pembodohan dan kebobrokan di kampus USU.

“Kebijakan yang diberlakukan pemerintah ini membuat kaburnya fungsi pemerintah dalam menanggungjawabi pendidikan,” ujarnya.
Aditra mengatakan, sistem yang dilakukan pemerintah dan rektorat memberi peluang besar bagi pihak swasta untuk menguasai dunia pendidikan dan akibatnya mahasiswa tidak dapat melanjutkan studinya. Dana Kelengkapan Akademik selama 2 tahun terakhir hampir 200 persen, realitas ini sangat mencekik mahasiswa.

“Apalagi bagi mahasiswa yang memiliki lantar belakang keluarga tidak mampu, ini sangat memberatkan dan  sangat menyusahkan karena terus bertambah beban biaya kuliah bagi mahasiswa,” tegas Aditra.
Praktik seperti ini tentu menjurus pada semakin dikomersilkanya pendidikan di USU yang membuat transparansi pengelolaan uang di USU juga tidak terealisasi sampai saat ini.

Kabag Humas USU Bisru Hafi saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan mengenai besaran jumlah biaya DKA terhadap mahasiswa baru. Menurut Bisru, dana DKA yang dikenakan kepada mahasiswa baru hanya sekali hingga berakhir masa pendidikan. Sedangkan fungsi dana DKA itu sendiri, menurut Bisru, tak lain adalah untuk menunjang kegiatan akademik yang diberlakukan kepada seluruh mahasiswa.

“Dana DKA yang dikenakan kepada mahasiswa antara lain dialokasikan saat pemeriksaan kesehatan terhadap mahasiswa baru, serta pemasangan jaringan gratis internet di kampus dan beberapa fasilitas pendukung yang lain pastinya,” ujar Bisru.

Namun saat disinggung mengenai biaya almamater yang sebelumnya pernah digratiskan merupakan alokasi biaya DKA, Bisru tidak bisa memberikan kepastian.
“Untuk hal itu lebih baik tanya ke pembantu rektor tiga saja yang lebih berkompeten menjawab,” sebutnya.

Sementara Rektor Universitas Sumatera Utara Prof Syahril Pasaribu membantah hal tersebut.
Untuk tahun ajaran 2011, menurut Syahril, tidak ada penambahan jumlah DKA yang dibebankan kepada mahasiswa. “Nggak ada penambahan biaya DKA bagi mahasiswa yang baru masuk, bisa-bisa orang itu aja (masa HMI). Untuk tahun ini kepada mahasiswa tetap kita wajibkan membayar DKA dengan jumlah yang sama seperti tahun lalu,”ungkapnya.

Sesuai fungsinya, kata Syahril, dana DKA dialokasikan terhadap urusan yang berkenaan dengan kegiatan akademik mahasiswa seperti pemeriksaan kesehatan, kelengkapan fasilitas jaringan internet, pengurusan kartu tanda mahasiswa dan almamater.

Sementara menganai pemberian almamater gratis yang telah berhenti sejak tahun 2008, Syahril mengatakan akan kembali menggratiskan kepada seluruh mahasiswa untuk tahun ajaran baru. “Tahun 2008 saya kan belum jadi rektor, jadi itu gak perlu dipermasalahkan. Untuk tahun ajaran baru ini (2011) kita akan gratiskan almamater kepada seluruh mahasiswa yang baru,” tegasnya. (rud/uma)

Pertamina Belum Lakukan Pengawasan

MEDAN-Meskipun pasokan bahan bakar minyak (BBM) cukup, namun di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Kota Medan sejak pagi kemarin tidak beroperasi karena kehabisan stok minyak. Akibatnya, pengguna kendaraan merasa kecewa karena tidak bisa mengisi bahan bakar.

Seorang konsumen bernama Andri (22) mengaku, dia sudah keliling ke beberapa SPBU untuk mengisi bahan bakar kenderaannya, namun upaya tersebut tetap tidak berhasil. Sejumlah SPBU seperti di Jalan HM Joni, Jalan Helvetia, Jalan Kapten Muslim serta kehabisan stok BBM.

“Dari tadi pagi saya sudah keliling mencari SPBU karena bahan bakar kenderaan saya hampir habis. Tapi setelah saya cari kemana-mana, ternyata BBM sudah habis. Yang saya dapati hanya plank besi bertuliskan bahan bakar kosong. Saya kecewa dengan Pertamina,” cetus Andrin

Anehnya, meskipun BBM langka, pihak Pertamina tetap belum melakukan pengawasan ketat terhadap kendaraan yang memasok minyak dari depot menuju SPBU. Pertamina masih terus mengklaim kalau stok yang dipasok tetap mencukupi namun tak diawasi.

Berdasarkan hasil penelusaran wartawan koran ini kemarin, tak satupun mobil tangki yang melintas dari depot diawasi oleh pihak pertamina. Begitu juga di SPBU, petugas Pertamina tak ada melakukan pengawasan.

Humas Pertamina Pemasaran Region I Sumut Fitri Erika mengatakan, Pertamina telah memasok lebih dari 3.000 kiloliter (kl) Premium hingga pukul 21.00 WIB, Jumat (9/7) malam di Terminal Medan Group untuk suplai ke sejumlah SPBU.

“Sesuai jadwal SPBU yang ada di Pasar Merah untuk hari ini (kemarin, Red) memang tidak ada pemesanan dan pengiriman. Kondisi pagi ini (kemarin, Red), memang ada beberapa SPBU yang mengalami kekosongan tetapi tidak semuanya. Kemarin dan hari ini tetap ada mobil tangki yang memasok BBM,” katanya.

Menurutnya, terdapat 88 SPBU di Kota Medan. Tren peningkatan konsumsi dan juga over kuota Premium sebesar 7 persen menyebabkan Pertamina harus menyesuaikan volume. “Karena adanya peningkatan konsumsi dan jeda beberapa jam karena menunggu pengiriman mobil tangki. Stok di Terminal Medan Grup dalam jumlah yang cukup. Pertamina tidak mengurangi pasokan, justru ditambah sesuai dengan kondisi  kebutuhan yang ada,” ucapnya. (jon)

RS Mitra Sejati Ubah Surat Perjanjian

Hotmaida Pulang Bawa Anak, Hotmida Pindah ke Adam Malik

MEDAN-Kedua pasien bersalin yang bayinya sempat tertukar di RS Mitra Sejati, Sabtu (9/7), tak ada lagi di rumah sakit tersebut. Berdasarkan penelusuran wartawan di RS Mitra Sejati, Hotmida dan Hotmaida sudah tidak lagi berada di rumah sakit tersebut.

“Oh, yang masuk koran itu. Udah pulang semalam sekitar jam empat sore. Ya, habis ribut-ribut itulah mereka pulang,” ujar seorang pasien wanita yang sebelumnya satu lokasi rawat di ruang 307 lantai III RSU Mitra Sejati

Hotmaida yang anaknya belakangan diketahui tidak meninggal, juga telah pulang ke rumahnya. Beberapa keluarga pasien  lain yang berada di ruang tunggu mengatakan Hotmaida sudah pulang.
“Sudah pulang tadi, termasuk anaknya juga udah dibawanya,” ujar ibu yang mengenakan baju merah itu saat ditemui wartawan.

“Anaknya tadi nampak sehat,” ujar seorang ibu lainnya. Seorang perawat yang berada di meja piket di lantai II juga membenarkan hal tersebut. “Sudah pulang, sekitar jam setengah satu tadi,” kata perawat itu.

Sedangkan Hotmida br Nababan (26), warga Borbor, Tobasa, pindah ke RSU H Adam Malik, Sabtu (9/7). Rencananya, warga Tobasa ini akan menjalani operasi akibat gangguan pada kantung kemih pasca melahirkan anak pertamanya.

Keluarga Hotmida menilai pihak RS Mitra Sejati tidak kooperatif terkait ganti rugi biaya yang telah disepakati. Pasalnya, surat kesepakatan antara RS Mitra Sejati dan keluarga Hotmida br Nababan dibatalkan, karena surat berisi kesepakatan antara rumah sakit dan keluarga mengenai biaya perawatan ibu dan anaknya selama di rumah sakit telah diubah isinya oleh pihak rumah sakit. Sehingga keluarga harus menanggung biaya 50 persen biaya persalinan Hotmida br Nababan selama menjalani perawatan di RS Mitra Sejati Medan.

Kakak ipar Hotmida br Nababan, Nurvida Lubis (36), warga Jalan Mawar Raya, Medan Helvetia, mengatakan, awalnya surat kesepakatan itu dibuat atas permohonan maaf pihak rumah sakit kepada keluarga mereka terkait kelalaian yang dilakukan kedua perawat ICU RS Mitra Sejati, Rosi dan Silvia.

“Surat kesepakatan sudah dibuat oleh supervisor RSU Mitra Sejati, Porman br Napitupulu Selasa (5/7), yang di dalamnya berisi tentang pembayaran biaya perawatan. Namun, nyatanya surat kesepakatan itu diubah tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada keluarga. Isi surat kesepakatan yang telah diubah tersebut berisi bahwa biaya ibu dan anaknya yang dirawat di rumah sakit harus dibayar pasien setengahnya,”  kata Nurvida Lubis.

Disinggung mengenai bayi Hotmida br Nababan yang meninggal, Nurvida Lubis mengaku, jenazah bayi telah dimakamkan di TPU Kristen Delitua.

“Kalau bayi itu sudah dikebumikan di TPU Kristen Delitua. Sedangkan untuk Hotmida br Nababan sendiri sudah dipindahkan ke RSUD H Adam Malik untuk menjalani operasi pasca melahirkan,” tambahnya.

Apa langkah keluarga selanjutnya? Nurvida Lubis menuturkan, rencananya akan melaporkan kejadian ini ke dinas terkait. “Kami masih memusyawarahkan dulu dengan keluarga. Rencananya kami akan melaporkan hal itu ke Dinas Kesehatan Kota Medan, karena kelalaian pihak rumah sakit. Belum kami laporkan sekarang karena keluarga belum kumpul semua,” tukasnya.

Sebelumnya, Legal RS Mitra Sejati, Erwinsyah D Lubis mengatakan akan menanggung biaya dan akan memberikan sangsi kepada dua suster yang melakukan kesalahan. “Akan kita berikan sangsi yang tegas bisa berupa teguran yang sesuai dengan UU Ketenagakerjaan,” cetusnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi mengaku, akan Dinkes Kota Medan akan berikan teguran dan sangsi kepada RS Mitra Sejati. Edwin juga akan memantau penyelesaian yang dilakukan pihak rumah sakit kepada korban.

“Kita akan meminta laporan dari pihak rumah sakit dan korban serta kita akan melihat prosedur penanganan pasiennya. Tidak hanya itu, kita juga akan melihat duduk perkaranya secara lengkap dan pasti. Jika rumah sakit terbukti salah, maka akan kita berikan teguran dan sangsi kepada pihak rumah sakit tersebut,” katanya.

Terkait dengan surat perjanjian antara pihak rumah sakit dengan korban dimana korban merasa dirugikan oleh pihak rumah sakit, Edwin menuturkan akan mempertanyakan kepada kedua belah pihak karena itu merupakan kebijakan dari rumah sakit sendiri.

“Kalau surat perjanjian itu merupakan kebijakan dari rumah sakit sendiri, tetapi jangan sampai ada yang dirugikan dalam hal surat perjanjian yang dibuat terutama pihak korban sendiri,” pungkasnya. (jon)

Pecahkan Dua Rekor MURI

Ulang Tahun ke-4 Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia

Ulang tahun ke-4 Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) di Lapangan Benteng Medan, yang dimulai sejak Kamis (7/7) dan berakhir Sabtu (9/7) kemarin, dihadiri ribuan masyarakat Batak bermarga Simbolon. Tak tanggung-tanggung, acara itu memecahkan dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Bagus Syahputra,Juli Ramadhani Rambe,Medan

Meskipun matahari siang kemarin cukup terik tak menyurutkan masyarakat Batak bermarga Simbolon dari Kota Medan dan daerah yang berkumpul di Lapangan Benteng, untuk melakukan tarian Bakul Beras yang diiringi Gondang Batak. Sebanyak 1.150 penari baik lelaki dan perempuan dengan pakaian adat Batak menari di Lapangan Benteng.

Para penari wanita  mengenakan pakaian khas Batak, seperti kebaya, songket Batak dan ulos, dengan rambut yang disanggul. Sementara pria tampil lebih formal dengan kemeja dan lengkap dengan jas dan dasi. Awalnya tarian dibuka olah 30 penari wanita yang belum menikah, dimana para penari ini mengajak para penari pria yang berada di barisan terdepan untuk ikut menari bersama.

Setelah para pria ikut menari, para wanita yang berada di barisan selanjutnya ikut menari sambil menjinjing bakul atau dalam bahasa Batak disebut Tandok (terbuat dari anyaman daun pandan) berisi beras di kepala menyusul di belakang barisan pria. Dalam tarian ini, ada 7 baris yang disediakan. Hal ini sesuai dengan keturunan dari Simbolon yang memiliki 7 anak. Selain itu, sigale-gale sebagai lambang salah satu adat Batak juga hadir ikut meriahkan acara ini.

Banyaknya penari dalam tarian Bakul Beras ini, menjadikan PSBI mendapat penghargaan dari MURI, yaitu tarian Bakul Beras dengan penari terbanyak yang tercatat sekitar 1.000, piagam penghargaan ini langsung diberikan pada siang itu juga, saat para penari selesai melakukan tugasnya. Para penari bukan hanya menyandang marga atau boru Simbolon, tetapi juga pihak yang menikah dengan Simbolon.

Keunikan dari para penari ini semuanya adalah kaum yang sudah tidak muda lagi. Rata-rata para penari, baik perempuan maupun pria telah berusia 40-an. Bahkan salah satu penari wanita ada yang telah menginjak usia 60 tahun. Tarian Bakul Beras yang didampingi dengan gondang Batak dipilih untuk masuk rekor MURI, karena dianggap adat membawa Bakul Beras ke pesta dan acara-acara sakral dalam masyarakat Batak telah memudar, padahal biasanya yang membawa bakol yang berisi beras dan mengurus beras adalah kaum ibu. Sedangkan ibu merupakan contoh yang sering dilihat oleh seorang anak.

“Alasan orang Batak yang tidak bawa bakul, biar praktis. Padahal praktis ini yang membunuh budaya,” ujar Sekjen PSBI, Anthon Simbolon.
Anthon menjelaskan, dalam adat Batak, beras memiliki makna sangat penting. Selain sebagai makanan, juga sebagai hasil dari sebuah kesuburan alam. “Beras berasal dari padi dan padi ditanam di tanah, tanah subur maka masyarakat makmur,” ujar Anthon.

Rekor MURI diterima langsung oleh Ketua PSBI Drs Effendi MS Simbolon di atas panggung.
Wakil Ketua HUT ke-4 PSBI Ir Ramses Simbolon MBA mengatakan kegiatan ini diselenggarakan untuk memeriahkan Rakernas PSBI  tanggal 7-8 Juli 2011 di Ballroom Hotel JW Marriot Medan. “Kegiatan seperti ini setiap tahun selalu kita gelar.

Seperti tahun lalu, kita mencatat rekor MURI dengan mengadakan kegiatan mengumpulkan 7.000 orang untuk menari tor-tor. Sekarang ada dua rekor MURI yang dicatat, mengadakan pertarungan catur akbar dengan 1.408 peserta, hari ini PSBI mengumpulkan 1.000 perempuan menjunjung bakul beras dan menari tor-tor massal,” jelasnya.

Tak hanya itu, beras yang dibawa setiap penari juga akan diserahkan ke panti sosial.
“Diperkirakan ada 3 ton beras yang terkumpul dari penari,” ucap Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi PSBI ini.

Semantara itu J Ngadri, Perwakilan Museum Rekor Indonesia (MURI) menuturkan, PBSI sudah mencatat rekor baru MURI untuk hari ini saja tercatat perempuan menjunjung bakol beras dan menari tor-tor massal dan juga mencatat rekor MURI pertarungan catur akbar.

Selain tarian tradisional, hadirin juga dihibur artis berdarah Batak seperti Victor Hutabarat, Edi Silitonga, Rani Simbolon, Trio Ambisi, Bravo Band dan lainnya serta Slank dan Maia. (*)

Runner UP-2 Miss DEAF World 2011

Miss Deaf Indonesia Dian Inggrawati Soebangil (27) terpilih sebagai The 2nd Runner Up dalam kompetisi Miss Deaf World 2011 dan Miss Deaf Europe 2011 di Praha.

Malam pemilihan final dan penobatan para pemenang berlangsung di Congress Hall Top Hotel Praha, Blazimska 1781/4, Ceko, Jumat malam atau Sabtu (9/7) WIB.

Terpilih sebagai Miss Deaf World 2011 adalah Ilaria Galbusera (Italia), yang juga meraih gelarn

Miss Sympathy 2011. Runner Up 1 Elena Korchagina (Rusia). Sedangkan Natalia Rabava (Belarus) memenangkan gelar Miss Deaf Europe 2011.

Pengiriman Dian ke ajang Miss Deaf World 2011 ini, seperti disampaikan Konselor Politik Azis Nurwahyudi, didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Budaya, Kementerian Luar Negeri, KBRI Praha, dan Yayasan Indonesia Kebanggaanku.

Duta Besar RI untuk Republik Ceko Emeria Siregar pada puncak acara penobatan menyatakan kebanggaannya karena wakil Indonesia mampu meraih prestasi gemilang, setara dengan wakil dari negara lain, bahkan menjadi salah satu yang terbaik.

Dubes juga memanfaatkan peluang itu untuk mempromosikan Indonesia dengan memberikan hadiah berupa perhiasan tradisional Indonesia dari perak kepada Miss Deaf World 2011 Ilaria Galbusera.
Sejumlah masyarakat Indonesia di Ceko yang turut memberikan dukungan juga merasa bangga karena wakil Indonesia mampu memberikan yang terbaik bahkan menjadi salah satu pemenang.

Dian, Miss Deaf Indonesia 2011, yang bergelar Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Persada Indonesia YAI Jakarta, dalam pemilihan yang berlangsung ketat mampu mengungguli para kontestan dari berbagai negara dengan kecantikan dan bakatnya yang beragam.

Misalnya si cantik July Duffreche (Prancis) adalah seorang penunggang kuda yang handal. Christiana Tsangara (Siprus) menampilkan kebolehannya dalam olahraga bolabasket. Sementara wakil Korea Selatan, Mongolia, Brazil, Meksiko dan Seychelles menampilkan tarian tradisional negaranya, yang tak kalah menarik.

Menampilkan tari ‘Lenggang Nyai’ dari Betawi, Dian mampu menunjukkan bakat seninya yang luarbiasa. Meskipun kesulitan mendengar, Dian dapat menari nyaris sempurna diiringi musik khas Betawi dan hiasan kembang kelapa merah putih.

Tanpa diduga pada akhir tariannya Dian menunjukkan tulisan “Deaf, No Problem” kepada seluruh penonton, sehingga mendapat tepukan sangat meriah.

Seperti pada kontes kecantikan lainnya, Dian juga berlenggak lenggok memakai beragam busana, termasuk gaun malam. Mengenakan kebaya batik tulis berwarna coklat karya Anne Avanti, Dian dengan nomor peserta 24 tampil anggun sehingga menarik perhatian para juri dan penonton.

Sebagai tanda persahabatan, Dian membagikan kenang-kenangan berupa kain batik khas Indonesia kepada peserta. Dengan bahasa isyarat, Dian sambil terharu mengungkapkan rasa senang dan bahagia karena bisa menyumbangkan prestasi untuk Indonesia. Dia juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantunya. (net/bbs/jpnn)

Dipindah ke Mapolresta Medan, Satu Jadi Tersangka

Anak Anggota DPRD Deli Serdang Ketangkap Pesta Sabu

MEDAN-Tujuh tersangka yang ditangkap pesta sabu-sabu di satu rumah di Komplek Flamboyan Raya, Tanjung Anom dilimpahkan ke Satuan Narkoba Polresta Medan, Sabtu (9/7).

Kasat Narkoba Polresta Medan, Kompol Juli Agung mengatakan dari 7 tersangka yang diperiksa, hanya satu orang yang memenuhi unsur untuk dilakukan penahanan yakni Benyamin Surbakti.
“Dia (Benyamin Surbakti) melanggar pasal 112  ayat 1 subsider pasal 127 ayat 1 Undang-undang  no 35 tahun 2009 tentang narkoba,” tulis Juli Agung dalam SMSnya kepada wartawan.

Pantauan wartawan di dalam tahanan Narkoba Mapolresta Medan hingga kemarin 6 tersangka lagi yang diamankan termasuk M Rivai Sembiring, anak anggota DPRD Deli Serdang masih ditahan. Informasi yang dihimpun menyebutkan, di mata teman-temannya M Rivai dikenal baik dan mudah bergaul.

“Kami berteman sejak dari kecil, namun belakangan ini kami sudah jarang bertemu karena kesibukannya, tapi setahu saya dia (Rivai) orangnya tidak suka yang namanya narkoba, karena selama ini kami berteman tidak pernah saya lihat dia pakai narkoba,” ujar S Sembiring, teman sekolah Rifai.

Tetangga Rivai juga menuturkan, sepengetahuan mereka Rivai orangnya baik dan tidak pernah terlibat dengan narkoba. “Kami terkejut dan tidak menyangka Rivai ditangkap karena kasus narkoba,” katanya.

Seperti diberitakan, anak anggota DPRD Deli Serdang Fraksi Partai Demokrat berinisial M Rivai Sembiring (25), diamankan Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Unit Judisila Polresta Medan bersama enam temannya saat pesta sabu-sabu di  Komplek Perumahan Flamboyan Raya, Kamis (7/7). (mag-7/gus/mag-3/smg)