29 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15104

Pipa Penyalur Gas tak Layak Pakai

Gudang Pengisian Tabung Gas Meledak

MEDAN- Meledaknya gudang gas PT Sinar Bakti Mas di Jalan Besar Namorambe, Desa Batu Penjemuran, Kecamatan Namorambe, Deli Serdang, diduga disebabkan pipa penyaluran yang sudah tidak layak pakai lagi. Hal ini diketahui setelah aparat kepolisian melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

“Penyelidikan sementara, ledakan terjadi karena kewajaran. Pipa penyaluran yang tak layak pakai lagi dan sudah lama tak diganti,” ujar Kapolsek Namorambe AKP S Karokaro kepada wartawan, Jumat (24/6). S Karokaro juga membantah kalau ledakan tersebut disebabkan karena kelalaian.

“Kalau meledaknya karena gas atau selang, itu bisa disebut kelalaian. Karena kurang hati-hati. Tapi ini, karena kondisi pipa yang sidah tidak layak pakai lagi,” jelasnya.

Dalam hal ini, pihaknya telah memeriksa dua orang saksi. “Mandor gudang Sugio dan karyawannya, Jefri sudah kita periksa. Satu orang lagi kita periksan Senin (27/6). Karena dia masih tuli karena ledakan itu,” tuturnya.
Sementara, seluruh biaya pengobatan terhadap korban yang menajalani perawatan medis ditanggung pihak perusahaan, dan sekarang seluruh korban sedang menjalani operasi kulit di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati.
Seperti diketahui, dua pekerja menderita luka bakar serius sementara tiga orang lainnya terluka karena tertimpa reruntuhan gudang. Korban mengalami luka bakar, Sutino (45) warga Gang Becek, Desa Batu Penjemuran, Kecamatan Namorambe dan Firmansyah (42) warga Jalan Karya Jaya,Gang Eka Bakti. Sedangkan, Legino (29) warga Desa Batu Penjemuran, Dusun II, Namorambe; Ngatimo (27) warga Kecamatan Delitua, dan Fendi (27) warga Kecamatan Delitua, mereka terluka tertimpa reruntuhan gudang.

Sutino yang berada paling dekat dengan sumber ledakan menderita luka-luka yang cukup parah.Wajah dan badannya melepuh akibat disambar semburan api dari tabung gas. Rekannya Firmansyah juga mengalami luka bakar, sementara tiga pekerja lainnya terluka akibat terkena reruntuhan atap gudang. (adl)

Awit Dibalok Saat Menyapu Rumah

Pembunuhan Mahasiswa ITM Direkonstruksi

MEDAN- Kasus pembunuhan mahasiswa Institut Teknologi Medan (ITM), M Agus Widya Lubis (21), alias Awit direkonstruksikan, Jumat (24/6). Rekonstruksi yang terdiri dari 15 adegan itu digelar di rumah kosnya, Jalan Air Bersih Gang Kasih No 34-B, Lingkungan VII, Kelurahan Sudirejo I, Kecamatan Medan Kota.

Dalam rekonstruksi itu, diketahui bahwa pembunuh Awit melibatkan dua tersangka yakni Rahmat Hidayat (25) dan seorang lagi berinisial O, masih buron. “Digelarnya rekonstruksi ini untuk mengetahui secara jelas bagaimana kasus ini terjadi dan seperti apa peran para pelaku,” ujar Kapolsek Medan Kota Kom pol Sandy Sinurat, saat di lokasi.
Rekonstruksi tersebut disaksikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Iwan Ginting SH dan Ria Chad Ginting bersama saksi dan barang bukti lainnya. Reka ulang ini  diawali dari korban dan pelaku Rahmat Hidayat masuk ke rumah kos Awit, pada 23 Januari lalu. Kemudian, esok paginya tersangka O yang juga rekan korban mengambil kayu balok dari luar rumah dan membawanya masuk.

Sore harinya, Awit sedang menyapu rumah, sementara Rahmat Hidayat duduk. Dengan tiba-tiba O memukul kepala Awit dari belakang menggunakan kayu balok hingga terjatuh.

Di saat bersamaan, Rahmat Hidayat menghujani tubuh Awit dengan tikaman sampai tewas. Kemudian, keduanya melarikan diri setelah mengambil harta bendanya seperti sepeda motor, laptop, telepon genggam dan sebagainya.
Sementara, pihak Kepolisian sudah mendatangi keluarga O dan meminta agar menyerahkannya ke kantor Polisi. Tetapi hingga kini belum terlaksana juga. “Kita akan tangkap O dan memprosesnya sesuai hukum berlaku,” ucap Sandy.

Diketahui, Awit ditemukan tewas di rumah kosnya pada Selasa (24/6) pagi lalu, saat pacar korban datang ke kos tersebut. Polisi yang melakukan olah TKP menemukan sejumlah luka tusukan benda tajam di tubuh korban.
Berselang 4,5 bulan, Rahmad Hidayat satu dari dua pembunuh Awit berhasil diringkus saat menjenguk istrinya bersalin di klinik Jalan Pertanahan, Patumbak, Deli Serdang. Dari tangan tersangka, polisi menyita satu kayu balok, pisau, chasing telepon genggam, tiga potong baju kaos milik korban yang diamankan dari rumah Rahmat Hidayat. (adl)

Berita Sebelumnya: Tersangka Ingin Kuasai Harta Korban

Rahudman: Manajemen Pirngadi akan Direformasi

MEDAN- Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Wali Kota Medan Rahudman Harahap akan melakukan pembenahan manajemen di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Pirngadi Medan. Penegasan itu disampaikan Wali Kota Medan, terkait hasil supervisi dan monitoring Tim Pengawasan Obudsman RI pada lima instansi pelayanan publik di Kota Medan, di antaranya RSU Dr Pirngadi Medan.

“Saya segera mereformasi RSU Pirngadi Medan. Dengan reformasi ini, tentunya akan ada pembenahan-pembenahan dan pergeseran-pergeseran posisi, termasuk terhadap para pengambil keputusan, sehingga RSU Pirngadi menjadi lebih baik,” ujar Rahudman, kemarin.

Dijelaskannya, reformasi yang akan dilakukannya itu terutama menyangkut pelayanan terhadap pasien dan kebersihan. Hal itu tidak terlepas dari kurang berfungsinya manajemen, sehingga pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan. “Saya berharap, ini sebagai langkah awal dari upaya meningkatkan derajat kesehatan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Menyikapi rencana reformasi di tubuh manajemen RSU Pirngadi Medan, Ketua Komisi B DPRD Kota Medan Roma P Simaremare mengaku mendukung rencana tersebut. Menurutnya, pelayanan kesehatan di RSU Pirngadi Medan secara umum masih jauh dari harapan. Karenanya, sudah selayaknya manajemen RSU Pirngadi Medan direformasi demi peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Medan.

Disebutkannya, masih banyak masyarakat yang melapor dan mengeluh tentang jaminan kesehatan, persalinan bagi ibu-ibu hamil. “Kita akan meminta kepada Direktur RSU Pirngadi Medan untuk meningkatkan pelayanan bagi para pasien, khususnya dari masyarakat kurang mampu,” ujar Roma P Simaremare di ruang kerjanya, Jum’at (24/6).
Menurutnya, masalah kesehatan merupakan salah satu program utama Pemko Medan. Karenanya, seluruh instansi terkait harus bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk RSU Pirngadi. “ Pelayanan yang diberikan RSU Pirngadi Medan harusnya bisa lebih baik,” pintanya.(adl/jon)

2015, Medan Bebas Gizi Buruk

MEDAN- Sebagai bentuk keseriusan Pemko Medan dalam menangani dan menekan kasus Gizi Buruk di Kota Medan, Pemko Medan mencanangkan Kota Medan Bebas Gizi Buruk 2015. Pencanangan ini akan digelar di Kelurahan Martubung, Medan Labuhan, Sabtu (25/6).

“Ini harus kita mulai bersama. Karena untuk membangun Medan Sehat Harapan Kita Bersama dapat terwujud dengan kebersamaan. Kebersamaan ini dapat dimulai dari berbagai kerjasama yang kuat antara tenaga kesehatan, kepala lingkungan, kelurahan, kecamatan dan warga agar persoalan di lapangan dapat diatasi dengan cepat dan sigap,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendi MSC, Jumat (24/6).

Peningkatan tersebut, lanjutnya, berdampak langsung pada masyarakat termasuk pola masyarakat Kota Medan untuk menjaga kebersihan lingkungannya yang tidak hanya dilakukan perangkat kecamatan. Kejadian kasus DBD di Kota Medan dapat ditekan dengan berjalannya gerakan dari komitmen bersama ini.

“Untuk itula, kita bertekad untuk membangun komitmen bersama untuk pencanangan Medan Bebas Gizi Buruk di Medan. Gizi buruk ini perlu ditangani bersama oleh semua sektor tidak hanya pemerintah tapi juga keterlibatan besar masyarakat. Masyarakat justru lebih berperan besar, seperti aktif melaporkannya pada perangkat kecamatan atau petugas kesehatan untuk ditangani dengan cepat, “ jelasnya. (adl/jon)

PMI Sumut Butuh Pemimpin yang Berbuat dan Berkorban

MEDAN-Anggota DPD RI Rahmat Shah menyatakan kesiapannya memimpin organisasi Palang Merah Indonesia Sumatera Utara. Hal ini disampaikannya menjelang pelaksanaan Musyawarah Provinsi PMI Sumut yang direncanakan akan berlangsung di Hotel Toledo, Kabupaten Samosir pada 24-25 Juni  mendatang.

Beberapa hal yang akan menjadi menjadi konsen utama Rahmat bila dipercaya memegang amanah kepemimpinan PMI Sumut adalah, kapasitas organisasi dan capacity building, program kerja yang  terukur dan kemampuan relawan dalam meningkatkan pelayanan serta gebrakan dan terobosan untuk membawa PMI Sumatera Utara berkembang lebih pesat dari sebelumnya.

Rahmat menyatakan kesiapannya melaksanakan program-program yang diamanatkan dalam Musprov mendatang serta melanjutkan program yang baik dari ketua sebelumnya. Semangat Cepat dan Tanggap terhadap penanganan bencana, secara terus menerus akan ditingkatkan.

Selain itu Rahmat juga berjanji akan menjaga netralitas PMI sebagai institusi kemanusiaaan.  Menurutnya, hal ini sesuai dengan 7 prinsip dasar gerakan internasional Palang Merah dan Bulat Sabit Merah yakni : Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan.

Secara vertikal, Rahmat berencana akan menyelaraskan arah dan roda organisasi PMI Sumatera Utara sesuai dengan kebijakan pusat yakni terus mengembangkan diri yang tidak terbatas pada kegiatan mengumpulkan darah dan penanganan bencana saja namun dengan melakukan tugas luhur lebih luas.

Antara lain di bidang sosial, kesehatan, dan pendidikan. Kesemua hal tersebut bermuara pada upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. “Dengan demikian dapat dipahami bahwa tugas PMI tidak hanya terbatas mengurus donor darah, transfusi darah dan penanganan darurat bencana alam, tetapi juga bidang kesejahteraan masyarakat, kesehatan, sosial, dan pendidikan,” ujarnya.

Sementara itu untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pasokan darah, akan dilakukan beberapa terbososan  memenuhi kebutuhan darah bagi mereka yang memerlukan. Bahkan, untuk memenuhi persediaan darah, kedepannya, PMI Sumatera Utara akan terus menggencarkan aksi donor darah yang diselenggarakan di area publik seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, sekolah, kantor-kantor, kampus dan bahkan di hotel.

Tak hanya itu, penambahan pelayanan donor darah di rumah sakit maupun puskesmas juga terus dilakukan.  Rahmat siap menjadikan gerakan donor darah menjadi gaya hidup (life style)  masyarakat Indonesia. Termasuk dalam kaitan ini adalah upaya memperbanyak Unit Donor Darah (UDD).

Rahmat juga berjanji akan bekerja keras membentuk organisasi PMI Sumut dengan membangun: Manajerial kepengurusan yang solid; Memperkuat kemampuan personal dan skill relawan PMI dengan berbagai upaya pendidikan dan latihan yang dibutuhkan; Membina hubungan baik antara pengurus dan institusi Palang Merah dan Pemerintah Daerah yang baik; Melibatkan peran serta masyarakat, termasuk di dalamnya adalah pelibatan para pemangku kepentingan termasuk kepada kelompok pengusaha.

Kemudian, membangun keterbukaan kepada publik serta meraih empati, simpati, dan semangat berbagi  masyarakat untuk merasa memiliki PMI.

Untuk perkembangan yang lebih pesat, Rahmat mengakui bahwa PMI membutuhkan sosok pemimpin yang siap berkorban. Dan dengan rendah hati Rahmat mengakui bahwa selama ini, dua pertiga hidupnya adalah untuk kegiatan sosial.

Oleh karenanya, mengeluarkan dana dari saku sendiri dalam jumlah tak sedikit, ratusan juta bahkan miliaran rupiah untuk kegiatan sosial, membantu orang cacat, membangun panti asuhan, mendirikan sekolah berkualitas, membangun tempat-tempat ibadah, perumahan untuk orang tidak mampu yang terkena bencana serta membantu program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan, kegiatan pemuda dan olah raga dan sebagainya, tak lain dan tak bukan semata-mata merupakan wujud tanggung jawab moral dan panggilan jiwa selaku pengusaha yang juga merupakan manusia biasa di sebuah negara yang besar dan kaya. (*/ila)

Jamaah Tetap Salat Jumat

Masjid Raudhatul Islam Dibongkar untuk Perumahan Elit

MEDAN- Rencananya, jamaah Masjid Raudhatul Islam di Jalan Adam Malik, Gang Peringatan, akan melaksanakan Salat Jumat di bawah tenda berukuran 10×5 meter. Namun, rencana tersebut buyar karena sebelum salat dilaksanakan, tenda tersebut dibongkar orang tak dikenal. Namun begitu, tak menyurutkan niat mereka melaksanakan Salat Jumat di tempat tersebut.

Dari pantauan Sumut Pos di lokasi, para jamaah dengan khusuk mengikuti proses Salat Jumat dengan khatib dan imam H Heri Adlin dari Dewan Pakar Forum Umat Islam (FUI) Kota Medan.

Dalam khobatnya, Heri Adlin menyampaikan, sudah banyak masjid di kota Medan yang tergusur demi pembangunan. Yang memperihatinkan lagi, kata Heri, Pemerintah Kota Medan milih berpihak kepada pengembang.
“Kita akan tetap melaksanakan Salat Jumat di sini sampai mesjid terbangun kembali seperti sedia kala,” ujarnya.
Diketahui, masjid tersebut dibongkar karena peluasan pembangunan komplek perumahan elit yang terletak di tengah Kota Medan. Akibat perluasan lahan komplek perumahan elit itu, masjid mereka harus dibongkar pada Senin (11/4) silam. Pembongkaran masjid ini sesuai dengan Surat keputusan Menteri Agama RI Nonor 28 Tahun 2011 atas Pemberian Izin Status Perubahan Tukar Menukar Tanah  wakaf yang terletak di Jalan Adam Malik Gang Peringatan Lingkungan XI Keluruhan Silalas Kecamatan Medan Barat. Tanah Penukuran yang terletak di Jalan Sekata Lingkungan XVI Keluruhan Sei Agul Kecamataan Medan Barat.

Sementara itu, Indra Buana Tanjung selaku Sekertaris Umum FUI Kota Medan, usai melaksanakan Salat Jumat mengatakan, mereka sudah melakukan usaha untuk menyelamatkan mesjid tersebut, baik Masjid Al-Ikhlas maupun Masjid Raudhatul Islam.

“Hal ini juga sudah kita laporkan kepada anggota DPD RI Rahmat Shah. Bahkan kita juga sudah ke Jakarta untuk menyampai aspirasi kita terkait pembongkar masjid di Kota Medan. Hal ini kita utara kepada MUI Pusat, dari hasil pertemuan itu MUI Pusat akan menurunkan tim untuk melakukan investigasi,” bebernya. (mag-7)

Kaki PNS Pemko Remuk Digilas Kontainer

LABUHAN- Kaki kiri Edi Syahputra (39), warga Jalan Bakti Luhur, Gang Tirto, Kelurahan Dwi Kora, Medan Helvetia, remuk setelah bertabrakan dengan kontainer BK 9698 BH di Jalan KL Yos Sudarso Km 12 Kecamatan Medan Deli, Jumat (24/6).

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan Koran ini menyebutkan, pagi itu pegawai yang bertugas di Bagian Pendidikan dan Pelatihan di Pemko Medan ini datang dari Medan dengan menggunakan sepeda motor Supra X BK 6211 K menuju Belawan untuk keperluan dinas. Di perjalanan, tepatnya di Jalan KL Yos Sudarso KM 12, Edi mencoba mendahului mobil kontainer yang berada di depannya.

Tidak disangka, ketika mendahului dari kanan, ternyata ada angkutan umum yang datang dari arah berlawanan, korban yang kebingungan berada di tengah badan jalan dan takut dihantam angkutan umum tersebut, maka korban berusaha membelokkan sepeda motornya ke arah kiri. Akibatnya, korban terjatuh dan langsung di gilas ban mobil container tersebut. (mag-11)

Kapolda: Saya tak Bela Polisi Bersalah

MEDAN- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro menegaskan, tidak akan membela, apalagi melindungi aparat kepolisian yang melakukan kesalahan. Karenanya, dia berharap masyarakat jangan berprasangka buruk terhadap Polri.

“Perlu ditegaskan, kepolisian tidak akan pernah membela atau melindungi anggota kepolisian yang melakukan kesalahan. Apabila terjadi, pasti diproses sesuai dengan hukum berlaku,” tegas Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro kepada wartawan usai Salat Jumat di Mapolresta Medan, kemarin (24/6).

Dia mencontohkan kasus penembakan cleaning service (CS) BRI yang dilakukan Bripda Vicko. “Dalam kasus itu, memang dia yang melakukan penembakan dan kasus ini tetap diproses sesuai hukum yang berlaku bagi prajurit. Jadi, jangan pernah ada prasangka yang tidak-tidak. Kecuali, ada personel polisi yang diduga terlibat tapi tidak terbukti, tentu akan kita lindungi,” ungkap Wisjnu.

Selain itu, Kapolda juga mengapresiasi peningkatan keamanan lingkungan oleh masyarakat dengan menggalakkan kembali siskamling. Menurut Wisjnu, dengan berfungsi secara maksimalnya siskamling, tentunya tingkat kriminalitas dapat ditekan, sehingga kenyamanan masyarakat dalam beraktifitas dapat terjaga.
“Polisi diperlukan dalam penegakan hukum. Siskamling merupakan upaya preventif atau pencegahan tindak kejahatan, tentunya kepolisian sangat mendukung tindakan preventif itu,” sambungnya. (mag-7)

Buruh Pukuli Mandor

LABUHAN- Andi Syahputra (23), warga Padangbulang yang bekerja sebagai buruh di PT Musimas, Jalan Kolonel Yos Sudarso KM 7,8 Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli, memukul mandornya sendiri, Leo Win (29) warga Binjai. Pemukulan tersebut diduga karena permasalahan sakit hati soal pekerjaan.

Kejadiannya, saat Andi ingin menurunkan barang dari kontainer. Tidak lama berselang, tiba-tiba pelaku langsung memukul korban. Kemudian dilerai dengan pekerja yang lain. Setelah dilerai, pelaku yang masih emosi memukulnya lagi. Akibatnya, korban mengalami luka memar pada bagian muka. Kemudian, pelaku langsung diamankan di pos jaga. Selanjutnya, korban dan ditemani beberapa orang pihak perusahaan yang melihat kejadian tersebut langsung mendatangi polsek Medan Labuhan untuk membuat laporan.

Seorang saksi mata, Tomi (26) mengatakan, pemukulan tersebut terjadi tiba-tiba saja. Dia menambahkan bahwa pihak perusahaan membuat laporan agar pekerja dan mandor yang lain tidak semana-mena dalam mengambil tindakan. (mag-11)

Pemkab DS Minta Rp8,5 M

Tarik Ulur Retribusi Pasir untuk Bandara Kualanamu

LUBUK PAKAM-Permasalahan pemenuhan kebutuhan pasir untuk penimbunan runway Bandara Kualanamu ternyata butuh keseriusan dan pembahasan lebih lanjut. Pertemuan dengan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura (AP II) Laurentius Manurung, Kasubdit Rekayasa Bandara Ditjen Perhubungan Udara Polana, dengan Ketua DPRD Deli Serdang Ketua DPRD Hj Fatmawati Takrim, Rabu (22/6) lalu, ditindaklanjuti dengan pembicaran lanjutan, kemarin (23/6).

Pertemuan lanjutan digelar di ruang Komisi C DPRD Deli Serdang, dipimpin sekretaris komisi, Sarifudinrosa, serta dihadiri Kepala Project Implementation Unit (PIU) Angkasa Pura II, Joko Waskito, mewakili operator pembangunan Bandara Kualanamu. Hadir pula Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Pemkab Deli Serdang Drs Hasbi Budiman MSi serta Kasat Reskrim Polres Deli Serdang AKP Anggoro Wicaksono SiK SH.

Dalam pertemuan itu, pemerintah Kabupaten Deli Serdang menyatakan dukungan penuh pembangunan bandara terbesar kedua di Indonesia itu. Soal kebutuhan pasir.

Pemkab menyatakan siap membantu dengan syarat, PT Waskita Yasa selaku kontraktor pembangunan runway membayar retribusi dan pajak hasil galian C senilai Rp8,5 miliar. Perhitungan itu berdasarkan angka kebutuhan pasir sekitar 1,5 juta meter kubik dan retribusi Rp7.000 per kubik ke pemerintah kabupaten Deli Serdang.

“Pasir yang sudah sempat diterima dari penambang tetapi belum dibayarkan restribusinya akan dihitung ulang,” kata Kepala Dinas Pengelolan Keuangan Daerah Pemkab Deli Serdang Hasbi Budiman.

Sarifudirosa menambahkan, menurut Undang-undang No 4 /2009 tentang Pertambangan mineral dan batubara, pada pasal 158 setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP,IPR atau IUPR sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 ayat (3), pasal 48, pasal 67 ayat (1), pasal 74 ayat (1) atau ayat (5) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun  dan denda paling banyak Rp10 miliar.

“Kita berkepentingan bandara cepat selesai dibangun. Tetapi karena aturannya menyebutkan harus ada pengurusan izin, maka semua pihak wajib mengikutinya,” tegas politisi PBR itu.

Belum ada keputusan apakah PT AP II dan Ditjen Perhubungan Udara akan menerima permintaan pemkab Deli Serdang tersebut. Perwakilan pemerintah  pusat itu berjanji membahas hal di tingkat internal untuk kembali dibahas pekan depan.

Seperti diketahui, pembangunan Bandara Kualanamu yang berlokasi di Kecamatan Pantailabu dan Beringin kembali terancam molor karena ketiadan pasokan pasir untuk penimbunan runway. “Sesuai jadwal, saat ini pekerjan penimbunan runway 85 persen. Tetapi karena tidak ada pasokan pasir menjadi 81 persen, ada ketertinggalan 4 persen,” bilang pejabat SPM Satker Perhubungan Udara Sigit Widodo, PT Waskita Yasa sebagai kontraktor pembangunan runway Bandara Kualanamu membutuhkan pasir sekitar 1,5 juta meter kubik untuk kegiatan penimbunan. Sementara kegiatan penimbunan terhenti karena Pemkab Deliserdang mendesak pihak PT Waskita Yasa agar tidak menerima pasir yang berasal dari wilayah Kabupaten Deliserdang dengan alasan tidak ada satupun kegiatan tambang pasir yang memiliki izin.

Kepala Dinas Cipta Karya Pemkab Deli Serdang Abdul Haris Pane, berjanji mencarikan solusi kekurangan pasir sungai itu, dengan membuat rencana peraturan bupati tentang pengambilan pasir sungai untuk kepentingan pembangunan Bandara Kualanamu. “Sabarya masih dicari solusinya, karena ini menyankut perda yang sudah ada,” bilangnya.

Menyikapi permasalahan kebutuhan pasir ini, Departemen Perhubungan (Dephub) mengirim untuk melobi bupati Deliserdang agar tidak menyetop penambangan pasir dimaksud. “Saya sudah kirim tim ke Medan untuk bicara dengan bupati,” ujar Direktur Bandara Dephub, Bambang Cahyono, Selasa (21/6) lalu.
Bagaimana jika tim lobi tetap tidak berhasil? Bambang mengancam akan melaporkan masalah ini ke Wapres Boediono dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4). “Kalau tetap tidak selesai, kita bawa ke setwapres dan UKP4,” tegasnya.

Bambang menjelaskan, masalah penambangan pasir itu muncul lantaran ada perubahan kebijakan dari bupati Deliserdang. Sebelumnya, katanya, izin penambangan pasir cukup dikelurkan oleh camat. “Ada perubahan policy (kebijakan), sekarang harus diurus ke bupati. Ini yang jadi persoalan,” paparnya.

Dia berharap agar semua pihak mendukung proyek pembangunan bandara Kualanamu, sebagai proyek nasional. “Ini bukan proyek pemda. Kita mohon pengertian pemda. Kalau dulu sudah ada persetujuan, ya harus terus didukung dong. Kalau tidak, kita repot,” ujarnya lagi.(btr)