25 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15108

Coba Cari Celah Positif

Moratorium TKI, Devisa Negara Terkena Dampak

Pemerintah Indonesia melalui Presiden Susilo Bambang Yudhono memutuskan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi terhitung efektif 1 Agustus 2011. Masalahnya, pemerintah belum melakukan kajian mendalam terhadap dampak kebijakan penghentian sementara atau moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi.

Ya, meski ‘semi moratorium’ sudah diberlakukan sejak Januari 2011, pemerintah belum menghitung berapa dampak kebijakan tersebut terhadap devisa negara. “Sebetulnya kita belum bisa mempredikisi jumlahnya. Tapi hal inti sekarang ini, yang terbanyak mengirim devisa adalah TKI formal,” ujar Menakertrans Muhaimin Iskandar di Istana Negara, Kamis (23/6).

Muhaimin juga optimis rencana moratorium TKI ke Arab Saudi akan lebih mudah. Alasannya, sudah dilakukan sosialisasi dan regulasi melalui soft moratorium sejak Januari 2011. “Kita sudah kampanye di 38 Kabupaten/kota dalam lima bulan terakhir supaya tidak memilih profesi jadi pembantu rumah tangga di Timur Tengah. Kalaupun masih mau maka syaratnya harus diperketat,” kata Muhaimin.

Untuk mengarahkan tenaga kerja dari sektor informal ke sektor formal, kata Muhaimin, pemerintah akan intensif melakukan berbagai pelatihan-pelatihan dan penjaringan dengan seleksi ketat. Dikatakan, hampir 95 persen TKI yang bekerja di sektor informal ataupun  formal, sukses bekerja di luar negeri. “Seleksinya bukan tergantung pribadi tapi ada auditor independen. Sekarang ini auditnya masih ditangani oleh lembaga surveyor yang dilakukan pihak ketiga,” kata menteri asal PKB itu.

Di sisi lain, Kementrian Keuangan mengakui moratorium TKI ke Arab Saudi akan berpengaruh pada penerimaan negara dari devisa. Selama ini sumbangan devisa negara dari TKI menduduki peringkat kedua terbesar setelah sektor migas.

Dari data BI, jumlah remitansi atau kiriman uang, TKI hingga September 2010 sudah menembus angka USD5,03 miliar (sekitar Rp45,27 triliun). Perkiraan kenaikan dalam setahun mencapai 2,44 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2009 sebesar US$4,91miliar.

Sedangkan menurut data remitansi Bank Dunia pada 2010, pengiriman uang ke dan dari Indonesia mencapai USD7 miliar atau sekitar Rp63 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding data remitansi BI 2010 sebesar USD6,73 miliar atau sekitar Rp61 triliun.

BI mencatat jumlah TKI yang mencari nafkah di luar negeri selama kuartal I-2011 mencapai 48.000 orang. TKI terbanyak terdapat di Arab Saudi sebesar 17.890 orang, disusul Malaysia 9.008 orang. Sedangkan menurut data LSM Migrant Care saat ini jumlah TKI di Arab Saudi sebanyak 1,2 juta orang, Malaysia 2,3 juta orang, Hongkong 130 ribu orang, dan Singapura sebanyak 80 ribu orang. Setiap satu orang TKI menjadi pahlawan devisa bagi tanah air.
“Pasti ada impact pada penghasilan remitansi. Tapi bagaimanapun kita harus melihat pada konteks yang lebih besar lagi bahwa perlindungan bagi TKI itu adalah suatu kewajiban,” tegas Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati di Jakarta, Kamis (23/6).

Meski di satu sisi penerimaan akan terganggu, namun di sisi lain moratorium TKI ke Arab Saudi akan membawa dampak positif bagi Indonesia. Anny yakin setelah ini pemenuhan hak-hak kerja dalam konteks kemanusiaan dan HAM bagi TKI akan lebih dihormati.

“Moratorium ini membuat Indonesia punya waktu untuk mempersiapkan kualitas SDM yang lebih baik. Termasuk memikirkan bagaimana meningkatkan bargaining position (posisi tawar, Red) kita. Misalnya saat orang asing bekerja di sini, seperti itulah harusnya orang berpikir saat WNI bekerja di luar,” jelas Anny.

Dengan moratorium TKI kata Anny, jangan lantas memikirkan angka pengangguran akan bertambah. Karena inilah momen yang tepat untuk terus meningkatkan sektor riil melalui program kerakyatan.

“Jangan berpikir pesimis. Inilah dorongan untuk memperbaiki sektor riil kita bagaimana menggunakan kekuatan domestik untuk meningkatkan neraca pembayaran kita,” kata Anny. (afz/jpnn)

Desak MUI Keluarkan Fatwa Haram

Cendekiawan muslim dan pengamat Timur Tengah Azyumardi Azra meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram terhadap pengiriman TKW  ke kawasan Timur Tengah. Alasannya, tidak adanya penghargaan dan jaminan dari sejumlah negara yang warganya mayoritas muslim itu untuk melindungi dan menghargai hak-hak TKW.

“MUI juga perlu mengeluarkan fatwa tentang keharaman mengirimkan TKW ke negara negara yang tidak melindungi dan memberikan HAM kepada TKW. Kecuali negara-negara  yang bisa berlaku adil,” ujarnya di Jakarta, Kamis (23/6).
Menurut Azyumardi, moratorium tidaklah cukup. Harus ada tindakan yang lebih tegas agar kasus-kasus penganiayaan terhadap TKW tidak terjadi lagi. Terlebih dinegara-negara Timur Tengah yang kerap menganggap seorang TKW sebagai barang milik yang boleh diperlakukan semuanya.

“Karena apa? Karena di negara Timur Tengah ini TKW kita diperlakukan sebagai hak milik. Jadi harta benda yang ada diinginkan, apakah dengan cara persuasif atau dengan cara kekerasan, mereka memperlakukan TKW kita ini secara melanggar HAM,’’ tambahnya.

Dia berpendapat, pengiriman TKW harus dihentikan total, kecuali ke negara yang mau memperlakukan TKW sebagai manusia biasa.  “Sebagai manusia yang memiliki hak-haknya, seperti hak liburan, gaji yang memadai. Sebab, di banyak negara Timur Tengah, gaji juga tidak memadai. “Seperti  di Yordania gajinya cuma Rp800 ribu, itupun sering ditunda-tunda dan tidak diberikan,” tambahnya. (zul/jpnn)

Cuma Ada Surat Tanda Lulus Tak Bisa Daftar Sekolah

081263959xxx

Hari ini penerimaan siswa baru anak sekolah, tapi kami orangtua tak bisa daftar karena tak ada Surat Kelulusan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang ada Surat Tanda Lulus (STL). Bagaimana ini Bapak Wali Kota.

Kami Teruskan
Terima kasih informasinya, kami akan teruskan persoalan tersebut ke Dinas Pendidikan Kota Medan. Memang benar saat ini merupakan tahun ajaran baru, namun untuk kebijakan pendaftaran siswa tetap saja dilakukan Dinas Pendidikan. Mohon disampaikan nama sekolah yang belum mengeluarkan SKHUN tersebut, sehingga bisa langsung di cek apakah benar informasinya.

Khairul Buchari
Plt Kabag Humas Pemko Medan

Berikan Kemudahan

Kami rumuskan, laporan warga itu menunjukkan sebuah kesalahan besar ada pada pihak sekolah, karena administrasi surat menyurat bagi siswa yang telah menamatkan proses belajar mengajar menjadi tanggung jawab pihak sekolah.

Apabila sekarang ini ditemukan kejadian, orang tua siswa tidak bisa mendaftarkan anaknya ke sekolah. Maka sekolah harus segera memberikan kemudahan pelayanan. Bila sekolah tak bisa memberikannya, sebaiknya Dinas Pendidikan Kota Medan segera bertindak. Selanjutnya, kami meminta kepada seluruh sekolah yang ada di Kota Medan agar memberikan kemudahan secara administrasi baik bagi siswa yang telah menamatkan proses belajar mengajar, ataupun siswa yang akan masuk ke sekolah untuk belajar.

Kemudian, kami meminta kepada orang tua siswa siapapun yang dipersuilit, segera melaporkannya ke komisi B DPRD Medan. Supaya bisa ditindak lanjuti.

Salman Alfarisi
Anggota Komisi B DPRD Medan

Bersaing dengan Pembalap Nasional

DELI SERDANG – Ratusan stracker akan bersaing dalam ajang Batang Kuis Motorcross & Super Grasstrack 2011 dalam rangka memperingati hari jadi Deli Serdang & Bhayangkara ke 65,  1 Juli mendatang.

Even yang akan digelar di sirkuit permanen Bagus Handoko Racing Team Desa Sena Batang Kuis pada 25-26 Juni ini akan diramaikan dengan hadirnya pembalap peringkat I & II Nasional Aldi Aljaroni dan Zulfikar.  Juga ikut sertanya stracker-stracker dari Pekan Baru, Padang, Aceh, Palembang dan stracker asal kota-kota di Sumatera Utara.
Menurut ketua panitia, Nasib Solihin didampingi sekretaris panitia Lini Spider, even ini akan memperlombakan sepuluh macam kelas. Yaitu special engine 250,cc motor 1,2 & 3, kelas bebek senior, grasstrack senior, bebek junior, grasstrack junior bebek pemula, grasstrack pemula, campuran pemula, standard pemula dan standard no face. Even Motor Cross & Grasstrack ini keempat kalinya dilaksanakan di Batang Kuis.

‘’Para crosser ini sepakat datang ke Batang Kuis untuk meramaikan Deli Serdang yang masih jarang digelar even grasstrack,” kata Bantu Suprayitno Kepala Desa Sena Kecamatan Batang Kuis.  Bantu sendiri yakin para crosser akan menyajikan pertarungan yang ketat menguji kemampuan bagi stracker pemula dan junior untuk mengasah skill.
Panitia  menyediakan hadiah bagi para juara berupa trophy dan Tabanas jutaan rupiah untuk setiap tingkatan.

Sementara itu stracker Bagus Handoko dengan nomor 118 akan turun di special engine 250 cc dan akan membuktikan dirinya sebagai andalan Deli Serdang dengan julukan “Singa Deli Serdang”. Ia akan bersaing dengan pembalap nasional Aldi Aljaroni dan Zulfikar. (sih)

Gaji tak Kunjung Dibayar

Pemain Ancam Lapor PSSI

MEDAN – Para pemain PSMS mulai kehilangan kesabaran lantaran gajinya tak kunjung dibayar manajemen. Rencananya persoalan ini hendak dilaporkan ke PSSI.

Meski PSSI masih carut marut, para mantan pemain yakin masalah ini bisa diatasi. Setidaknya diketahui publik, bahwa masih ada pemain yang tidak menerima haknya setelah satu musim membela klubnya.
Apalagi ada indikasi kecurangan kontrak, karena mantan pemain hanya akan menerima satu bulan gaji. Padahal di kontrak yang mereka terima, jelas-jelas disebutkan, pemain akan memperoleh gaji hingga bulan Agustus mendatang, bulan berakhirnya kontrak.

Wing bek yang menciptakan tiga gol bagi tim PSMS musim 2010/2011 lalu, Ari Yuganda yang selama ini bungkam akhirnya angkat bicara. Dia mengaku gerah lantaran jerih payahnya dan pemain lain di PSMS seperti tidak dihargai. “Sampai sekarang masih belum jelas kapan gaji dibayarkan. Lagipula masa hanya dibayarkan saatu bulan lagi, padahal seharusnya tiga bulan. Itu yang membuat saya geram dan akhirnya bicara. Kami akan perjuangkan hak kami,” koar Ari berang.

Ari menegaskan, dia meminta kepada pengurus PSMS Medan untuk melunasi gaji sebelum akhir bulan Juni mendatang, atau sebelum satu minggu ke depan. Jika tidak, dia bersama rekannya yang lain akan melapor kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap.

“Kami sudah sangat bersabar dengan keadaan ini. Kesabaran ada batasnya. Susah-payah kami membela klub ini tapi tidak dihargai,” paparnya.

Jika kepada Wali Kota Medan gagal, pemain akan melakukan langkah yang lebih ekstrim dengan melaporkan PSMS ke PSSI. “Jalan terakhir ke PSSI lah. Susah kali sama pengurus ini, saat pemain diam, seolah tidak diperdulikan. Jangankan menjelaskan kepada pemain, ditelepon saja tidak ada yang mau angkat,” ungkap mantan pemain PSDS Deli Serdang itu.

Sementara mantan gelandang PSMS Donny F Siregar juga berharap gaji dibayarkan sebelum akhir bulan Juni seperti yang disampaikan pengurus lewat Sekretaris Umum PSMS Idris kepada dirinya. “Saya rasa wajar kalau pemain sedikit agak berang dengan kondisi ketidakjelasan ini. Apalagi, mereka yang sejak awal musim membela PSMS, mereka kalau tidak salah punya hak tiga bulan gaji lagi, tidak seperti saya dan beberapa pemain yang masuk di putaran kedua yang hanya satu bulan. Jadi saya harap, akhir bulan ini gaji sudah bisa dibayarkan,” beber Donny yang dihubungi terpisah.
Baik Ari dan Donny sejauh ini tidak tahu pasti kapan gaji akan dilunasi. Mereka hanya bisa mengikuti perkembangan soal gaji dari media cetak. Sejauh ini baik pengurus maupun manajemen tidak ada yang memberi kejelasan soal itu.
“Pemain punya hak memberikan suaranya, apalagi dalam kondisi tidak jelas seperti ini. Memang saya sudah dihubungi langsung oleh pengurus dan bilang, pembayaran gaji akan dilakukan sebelum akhir bulan ini (Juni). Mudah-mudahan tidak meleset lagi,” ungkap mantan pemain Persijap Jepara dan Persiba Balikpapan itu.

Namun jika tidak dibayarkan pada jangka waktu hingga akhir bulan Juni, Donny menyatakan pihaknya akan melakukan upaya yang lebih tegas lagi menuntut haknya. (ful)

Bina Ukhuwah Islamiyah Remaja

SERGAI- Himpunan Pengajian Remaja Masjid (HIPARMA) Kecamatan Pantai Cermin berupaya membina ukhuwah Isamiyah antar sesama kelompok remaja masjid. Hal ini bertujuan agar generasi muda Islami dapat terwujud.

Ketua HIPARMA, Abdul Muis didampingi Wakil Ketua Harris Faddilah Sekretaris Lainatusyifa dan Bendahara Leli Agustina Hasibuan mengatakan HIPARMA beranggotakan mayoritas remaja masjid yang berasal dari 12 desa se-Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Nah, Rabu (15/6) adalah pelantikan pengurus periode 2011 – 2013, di Masjid Jami’ Al Ikhlas Desa Kota Pari, Pantai Cermin, Sergai.

Hadir dalam acara itu, Kepala Kantor Urusan Agama (Ka KUA) Syarif Husin SAg, Kepala Desa Pematang Kasih Muliono, Kepala Desa Ara Payung Ahmad Jais Spd, Al Ustad Bahrul Jamil SPd, Tokoh Agama, Pimpinan Pengajian Akbar Perempuan Pantai Cermin Hj Nurhayati, Tokoh Masyarakat dan ratusan remaja Masjid se-Kecamatan Pantai Cermin. HIPARMA sebagai wadah remaja Islam dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Camat Pantai Cermin Nomor 1839/450/355/2011 yang beranggotakan remaja masjid dari berbagai kelompok.

Menurut Abdul Muis, sebagai organisasi massa yang bernafaskan Islam, kedepan organisasi ini akan menjadi pelaku yang mendukung pembangunan di Kabupaten Sergai.

Tidak hanya membesar HIPARMA, tetapi berperan untuk meningkatkan norma-norma agama, kualitas SDM, pendidikan, ekonomi dan pelestarian nilai-nilai kebudayaan Islam.

Kepala KUA Pantai Cermin Syarif Husin SAg, usai melantik pengurus HIPARMA Pantai Cermin mengatakan pengurus HIPARMA yang baru dilantik, sebagai tulang punggung di bidang agama agar kedepannya benar-benar membuat program, kegiatan kerja Ukhwah Islamiyah untuk masa depan agama Islam.
Sebab, Pantai Cermin merupakan daerah tujuan wisata, yang pada umumnya budaya asing akan mudah masuk.(mag-3)

Jumat Keliling ala Polres Tebing Tinggi

TEBING TINGGI-Polres Tebing Tinggi punya cara jitu  untuk mengajak masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di  lingkungannya masing-masing.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar Jumat Keliling setiap masjid yang ada di Kota Tebing Tinggi.
Waka Polres Tebing Tinggi Kompol Safwan Khayat MHum saat Jumat Keliling di Masjid  Al Muslimin Jalan Soekarno Hatta mengatakan situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Tebing Tinggi jelang digelarnya pilkada pemungutan suara ulang di Kota Tebing Tinggi sangat rawan.

“Untuk itu, marilah kita tetap saling menjaga kekondusifan dan keamanan di Kota Tebing Tinggi dalam menghadapi pemungutan suara ulang. Jangan jadikan perbedaan pilihan menjadi permusuhan, tapi jadikan perbedaan menjadi semangat kebersamaan dalam menciptakan Tebing Tinggi aman dan damai,” ungkap Safwan seraya menyebutkan dalam menyampaikan pesan kamtibmas Polres Tebing Tinggi menjalin silaturrahmi  antarmasyarakat.

“Di lain waktu dan tempat Polres Tebing Tinggi akan tetap mengadakan kegiatan ini baik di masjid, gereja, vihara dan di tempat-tempat lainnya,” terangnya. (mag-3)

Ritual Mie Instan Berbuah Gol ke Gawang Milan

Wawancara Rocky Putiray

Beberapa waktu lalu, legenda sepak bola nasional Rocky Putiray bertandang ke Kota Medan.

Pemain timnas kelahiran Maluku itu hadir dalam diskusi bersama suporter sepak bola bertemakan revolusi PSSI menuju sepak bola bersih.

Dalam kesempatan singkat itu, terungkap sejumlah rahasia yang tak pernah dibeberkan Rocky kepada publik. Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Syaifullah dengan Rocky Putiray.

Sudah lama tak terdengar kabarnya, apa kesibukan sekarang?

Saya sudah jadi agen pemain. Tapi hanya skala lokal. Saya sudah menyalurkan beberapa talenta ke sejumlah klub. Tapi fokusnya pemain muda yang saya kirim bermain di divisi 1 ke bawah.

Anda hadir sebagai pembicara akan kondisi sepak bola nasional ke depannya. Ada keyakinan tidak bahwa sepak bola kita pasti akan membaik di masa mendatang?

Tentu saja yakin. Dengan adanya ornag-orang yang masih peduli, saya optimis sepak bola kita akan bergerak ke arah yang lebih baik.

Sebagai salah satu legenda sepak bola nasional, apa yang bisa Anda sampaikan kepada para junior di timnas maupun di klub masing-masing?

Yang penting terus berlatih. Anda yang tahun kondisi dan potensi ada seperti apa. Ayo kembangkan dan jangan pernah main-main dalam menekuni profesi sebagai pebola.

Sebagai mantan pemain nasional, Anda menyampaikan pernah melihat berbagai kecurangan. Seperti apa modusnya?

Mungkin saja perjudian. Kami pernah dimarahi karena menang 3-0 sementara timnas sudah tak butuh lagi kemenangan karena kami memang sudah lolos ke semifinal. Tapi kami main seperti biasa dan menang. Habis pertandingan kami dikatain manajemen gak pandai main bola.

Well, saya sempat melihat bagaimana cara Anda membobol dua kali gawang AC Milan ketika Anda masih berkostum Kithcee FC Hongkong. Apa perasaan Anda ketika sukses membuat gol luar biasa itu?
Jujur saya biasa saja. Saya juga sudah pernah membobol gawang Sampdoria. Sebagai penyerang kan tugas saya memang mencetak gol.

Ada ritual khusus sebelum bertanding melawan AC Milan?

Ada. Saya banyak-banyak makan mie instan. Saat itu di Hongkong memang saya kurang suka makanannya. Jadi sebelum tanding saya makin mie instan banyak-banyak dan saya mencetak dua gol. Kalau soal kondisi, kan kita sendiri yang tahu. Jadi saya tidak terlalu suka diatur soal kondisi.

Lalu soal gaya Anda di lapangan yang kerap nyentrik, itu ada tujuannya tidak sih?

Ya saya hanya mencari sensasi. Saya melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain supaya saya jadi pusat perhatian. Dengan jadi pusat perhatian, saya pribadi akan terus menjaga kondisi dan permainan saya agar tetap di top performa. Maka itu saya suka nyeleneh.

Terakhir, selama berkarir di Indonesia, apakah Anda pernah menerima suap?

Pernah. Saat itu klub tidak bisa menggaji pemain termasuk saya selama hampir empat bulan. Di laga penting saya didatangi seseorang dan memberikan saya uang agar tidak mencetak gol. Saya terima uang itu.
Tapi saat bertanding, saya tetap mencetak gol. Uang saya terima karena butuh uang, tapi sebagai pemain saya tetap membela tim saya sekuat tenaga.

Terimakasih Bang Rocky, sampai jumpa lagi.

Oke oke terimakasih kembali.

Seperti Bom, Tubuh Empat Pekerja Melepuh

Gudang Pengisian Tabung Gas Meledak

MEDAN-Gudang pengisian tabung gas Aceteline milik PT Sinar Bakti Mas di Gang Becek Desa Batu, Penjemuran, Kecamatan Namorambe, Deliserdang meledak, Kamis (23/6) sekira pukul 07.30 WIB.

Ledakan besar yang terdengar hingga radius ratusan meter tersebut, menyebabkan empat orang pekerja luka-luka.
Empat pekerja yang mengalami luka-luka masing-masing Firmansyah (42), warga Jalan Karya Jaya Gang Eka Bakti, Legino (29), warga Desa Batu Penjemuran, Dusun II, Namorambe dan Ngatimo (27), warga Delitua. Ketiganya dirawat intensif di RS Mitra Sejati, Titi Kuning. Satu pekerja lagi Fendi (27), warga Delitua sudah  pulang ke rumah karena mengalami cedera ringan.

Keterangan pekerja, ledakan itu terjadi tiba-tiba. “Nggak tahu bang, tiba-tiba saja meledak. Sekitar jam 07.30 WIB tadi.

Korbannya sudah dibawa ke rumah sakit,” ujar Yani, penjaga gudang, saat ditemui Sumut Pos di lokasi kejadian.
Sugio, mandor gudang menjelaskan, saat itu terjadi ledakan pengisian gas untuk pengelasan telah selesai.
“Si Ngatimo (korban luka bakar, Red) saat itu sudah menutup semua saluran pengisian. Mungkin saja ada gas yang bocor dan ada percikan api,” ungkap Sugio.

Diutarakannya, sebelum kejadian itu dirinya berada di salah satu rumah terdekat dari gudang itu. Mendengar ada ledakan, Sugio langsung menuju lokasi kejadian. Saat itu, masih terlihat api yang masih menyambar, dan tak berapa lama genteng atap gudang tersebut ambruk dan membuat debu beterbangan sehingga menutupi pandangan mata.
“Habis ledakan, aku nampak si Ngatimo. Wajah dan badannya melepuh karena ledakan itu. Dia yang paling parah. Yang cukup parah lainnya si Firmansyah, tangannya melepuh. Yang lainnya nggak terlalu parah,” bebernya.

Diterangkannya, pengisian gas untuk pengelasan di gudang tersebut telah beroperasi sejak 30 tahun lalu. Dan kejadian ledakan tersebut, merupakan yang pertama kalinya. Hendra, warga sekitar yang ditemui dilokasi kejadian menuturkan, saat ledakan terjadi, dirinya sempat merasakan adanya getaran sehingga salah satu kaca rumahnya pecah. Padahal, jarak antara rumahnya dengan lokasi kejadian sekitar 500 meter.

“Waktu ledakan itu, saya lagi mau keluar rumah. Tiba-tiba dengar seperti suara bom meledak. Rasanya goyang-goyang, dan satu kaca jendela rumah ku pecah,” aku Hendra.

“Saya dengar suara ledakan lalu saya mencoba menyelamatkan kawan-kawan tapi saya tidak tahu entah dari mana tiba-tiba saya kena ledakan gas. Saya kemudian dibawa ke rumah sakit,” kata Firmansyah, salah seorang pekerja yang jadi korban.

Diterangkannya, dia tidak tahu pasti penyebab ledakan namun diduga dari selang penyambung gas. “Ledakan diduga dari sambungan gas dan langsung mengenai kami. Saya tidak tahu pasti dari tabung gas yang mana,” cetusnya.
Hal senada juga diungkapkan korban lainnya, Legino. Menurutnya, dia tidak tahu penyebab ledakan tabung gas itu. “Tidak tahu persis penyebabnya dan saya sudah dibawa ke sini. Ledakannya di belakang tempat kami kerja dan tidak jauh dari tempat saya mengelas dan meledaknya pas kami kerja,” ucapnya.

Usai kejadian, tak berapa lama lokasi tersebut dipasang police line oleh persone Polsek Namorambe guna penyelidikan. (ari/jon)

Polri Jarang Melakukan Patroli

Meningkatnya aksi kriminalitas di wilayah hukum Polresta Medan karena personel jarang melakukan patroli rutin di wilayah hukumnya masing-masing. Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlnsyah Nasution dengan Ketua Komisi A DPRD Medan, Ilhamsyah.

Kenapa aksi kriminalitas meningkat?

Kalau dilihat dari tindakan kejahatan yang ada di wilayah hukumnya,
karena  para pelaku tindak kejahatan mempunyai peluang untuk melakukan aksinya. Dengan demikian Polri harus meningkatkan rutinitas patroli yang sudah jarang terlihat. Selain mempunyai peluang, para pelaku tindak kejahatan juga mempunyai niat dan kesempatan karena dilihatnya rutinitas paroli yang bekurang.

Bagaimana menguranginya?
Polisi harus meningkatkan patroli terhadap keamanan desa. Kalau bisa para petugas siskamling diberi pelatihan untuk membantu mengurangi tindak kejahatan.

Bagaimana dengan polisi desa?
Police in village atau biasa dipanggil polisi desa belum terealisasi di desa-desa. Karena sangat jarang terlihat yang namanya polisi desa di daerah pelosok. Diharapkan kepada pemimpinnya untuk membuat pos siskamling . Dengan adanya pos siskamling, petugas patroli harus rutin melakukan kunjungan untuk memantau sistem keamanan desa.

Apa hambatannya?
Hambatan belum kelihatan, sekarangkan tinggal niat polisi saja.

Apa harapan Anda?

Polisi harus serius menangani tindak kejahatan yang semakinj marak. Karena mereka sudah mempunyai standar operasional prosedur (SOP). Sehingga masyarakat merasa nyaman dan terjaga dengan keseriusan Polri. (*)

Ditangkap Kawini Wanita yang Kabur dari Rumah

Niat Mahadi Ibrahim (39) untuk bersilaturrahmi ke rumah mertuanya bersama istrinya Siti Hawa (29) malah harus berurusan dengan polisi. Pasalnya, warga Jalan Brigjen Katamso, Kampung Aur, Medan Maimon itu diadukan mertuanya sendiri ke polisi karena dituduh melarikan anaknya yang tak lain istrinya sendiri. Buntutnya, Mahadi harus mendakam dalam tahanan Mapolresta Medan.

Usut punya usut ternyata, selama ini mertuanya tak pernah mengizinkan anaknya Siti Hawa menikah dengan Mahadi, meskipun mereka sudah memiliki satu anak.  Saat ditemui Sumut Pos di Mapolresta Medan, Mahadi mengatakan, awal pertemuanya dengan Siti Hawa bermula pada saat dirinya mencari barang bekas di Pasar Sambu. Ketika itu Siti Hawa lari dari rumah orangtuanya.

Melihat kondisi Siti Hawa yang sakit, Mahadi menjadi iba dan menyelamatkannya. Lama-kelamaan Mahadi menaruh rasa sayang terhadap Siti Hawa. Akhirnya Mahadi menganjaknya ke Kota Pematang Siantar dan menikahinya di Masjid Nurul Hikmah yang berada di Jalan Cipto Kota Pematang Siantar. Setelah empat bulan di Siantar, akhirnya Mahadi Ibrahim langsung mengajak Siti Hawa ke Rantauprapat untuk mencari nafkah mencari barang bekas.

Keberadaan Mahadi Ibrahim dan Siti Hawa akhirnya diketahui oleh mertuanya dan disuruh pulang ke rumah mertuanya. Rabu (22/6), sekira pukul 07.30 WIB, Mahadi Ibrahim mendatangi kediaman mertuanya bersama istri dan anaknya. Sampai di rumah mertuanya, Mahadi Ibrahim langsung diadukan ke Mapolresta Medan.

Saat diperiksa oleh petugas Unit Pelayanan Prempuan dan Anak (UPPA) Polresta Medan, Mahadi Ibrahim mengaku kalau dirinya tidak pernah mensia-siakan istrinya. Kemana dirinya mencari barang bekas Mahadi Ibrahim selalu membawanya dan tidak pernah meninggalkan dan memukulnya.

“Saya sangat sayang kepada istri saya. Kalau memang kami akan dinikahkan kembali dengan restu mertua saya bersedia,” katanya. (mag-7)