28 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15152

Program Medan Bebas Sampah Belum Maksimal

Miris juga melihat Kota Medan gagal meraih Piala Adipura tahun ini. Jangankan piala, plakat penghargaan pun tak mampu diraih. Karenanya, Pemko Medan diharapkan melakukan introspeksi dan membenahi sektor-sektor yang dianggap menjadi penyebab gagalnya ibukota Provinsi Sumut ini gagal meraih penghargaan tersebut.

Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Wakil Ketua DPRD Medan Sabar Syamsurya Sitepu, Minggu (12/6), terkait gagalnya Kota Medan meraih piala Adipura tersebut.

Kenapa Kota Medan tak mendapatkan penghargaan itu? Padahal penghargaan Adipura tersebut cukup prestisius bagi kota-kota besar di Indonesia?
Tidak bisa dipungkiri memang, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Namun, pada prinsipnya kendala-kendala itu tengah diupayakan penyelesaian atau perbaikannya. Dan upaya perbaikan itu juga sudah menuai hasil. Kita harapkan ke depan akan jauh lebih baik dari sekarang ini.

Perbaikan di bidang-bidang apa saja?
Dalam penilaian Adipura, hal yang paling urgen adalah mengenai masalah kebersihan. Tapi bukan berarti masalah-masalah lain tidak dihiraukan. Dalam masalah kebersihan, kita tahu ada program 1 April Medan Bebas Sampah. Program ini cukup baik, dan sedikit banyaknya ada hasil yang terlihat meskipun belum begitu maksimal. Memang masih ada, beberapa lokasi di Medan ini yang masih banyak sampahnya, dan itu belum terpantau. Ini menjadi tanggungjawab Dinas Kebersihan Kota Medan, dan begitu pula dengan para camatnya. Karena para camat ini notabene merupakan koordinator kebersihan di setiap kecamatan yang dipimpinnya.

Bidang lainnya?
Di beberapa bidang lainnya seperti untuk masalah bangunan, penertiban pedagang serta lainnya juga ada beberapa kendala. Tapi ini tetap menjadi tugas yang harus dipacu. Dalam persoalan bangunan, Dinas TRTB yang menjadi pihak yang berkompeten diharapkan harus menjalin koordinasi, karena selama ini terlihat kurang koordinasi. Kemudian mengenai pedagang, saya lihat masalah pedagang di Jalan Mahkamah Kecamatan Medan Kota, juga harus ditertibkan. Karena kondisi seperti itu membuat lalu lintas terhambat dan timbul kendala-kendala lainnya. Soal draianse juga harus diperhatikan, begitu pula kemacetan di Kota Medan.

Kapan kita bisa meraih Adipura setelah 5 tahun puasa gelar?
Dengan perbaikan-perbaikan itu, dengan motivasi yang tinggi dari pemerintah dengan menjalin kerjasama yang apik dengan masyarakat mudah-mudahan tahun depan kita bisa meraih Adipura. Salah satu program pemerintah yang bekerjasama dengan masyarakat dan mendapat nilai positif adalah gotong royong massal. Dan mungkin perlu ada program-program lainnya yang mirip dan sebagainya.(*)

15 Ruko di Sukaramai Ludes

Asal Api Diduga dari Lilin

MEDAN– Kebakaran hebat kembali terjadi di kawasan Sukaramai, Medan Area. Sedikitnya 15 rumah toko (ruko) di Jalan Arif Rahman Hakim, hangus terbakar, Minggu (12/6) dini hari pukul 02.00 WIB.

Dari pantauan wartawan Sumut Pos, Minggu siang, terlihat warga yang rumahnya menjadi korban keganasan si jago merah mencoba mengais barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan dari puing-puing kebakaran.

“Sayang barang-barang ini kalau tidak diambil lagi. Kami sudah rugi besar, ini rumah orangtua saya satu-satunya,” kata Andi (40), warga yang terlihat membersihkan rumah serta mengkais barang yang masih bias digunakan.

Sebelumnya, api diduga berasal dari rumah Acuan yang juga digunakan sebagai warung kelontong. Api sangat liar dan merambat cepat ke pemukiman. Meski telah menurunkan 11 mobil pemadam kebakaran, api tak kunjung padam.

Haris, seorang saksi mata mengatakan, ketika itu dia ingin beli minuman ke Komplek Asia Mega Mas. Nah, saat itu dia melihat api menyala dari rumah Acuan di Gang Dahlia. Lalu dia memberitahu warga yang berada di sekitar rumah Acuan.

“Api pertama kali aku lihat dari rumah janda tua (Acuan, Red) itu Bang. Aku langsung bangunkan Ibu Sinaga yang rumahnya di seberang jalan rumah Acuan,” ucapnya.
Menurut Haris, api sangat cepat menjalar ke rumah warga yang berdekatan dengan rumah Acuan tersebut. Sebagian pemilik rumah tidak sempat menyelamatkan harta benda mereka karena sedang tertidur lelap.

Sedikitnya, 15 ruko hangus terbakar di antaranya ruko milik Acuan (diduga asal api), Opung Dahlia, A Ci (60), A Cong (44), A Kang (58), Ng Tiong Kie (48), Hj Fatimah Sinaga (66), Hasan (54), Tai Peng (56), A Cia Cin Ain (85), Hasan (54) dan tiga pintu ruko milik Cin Tau (55) serta 2 pintu ruko lainnya belum diketahui siapa yang menempati.

Sementara menurut Hasan, warga lainnya mangatakan, sebelum kejadian, kemungkinan Acuan menyalakan lilin dan lilin tersebut terjatuh dan membakar benda yang mudah terbakar. “Acuan mungkin lupa kalau dia menyalakan lilin dan terjadilah kebakaran ini,” katanya.
Sementara itu, Hj Fatimah Sinaga mengatakan, dia sedang tidur saat kejadian dan tiba-tiba dia mendengar suara ribut-ribut lalu terbangun. “Saya pikir ada yang berkelahi, tiba-tiba saja saya ditarik keluar oleh Haris (kerabat) dan memabwa saya kelaur ruko,” cetusnya.

Akibat kebarakan itu, terang Hj Fatimah Sinaga, dia mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Tidak hanya itu, tambah Hj Fatimah Sinaga, hanya sehelai pakaian yang melekat di badan saja yang dibawanya keluar rumah. “Saya bersyukur nyawa saya selamat. Kalau harta benda itu kan bisa dicari lagi,” ucapnya sambil menitikkan air mata di rumah tetangganya.

Sebelumnya, ternyata rumah di kawasan Gang Dahlia tersebut nyaris terbakara sekira sebulan lalu. Dan asal api juga dari rumah Acuan. “Waktu itu, untungnya kami berhasil memadamkan api, sehingga tidak memakan banyak korban,” ucap A Ci yang rumahnya ikut terbakar.
Ia sendiri, kurang mengenal secara baik keluarga Acuan tersebut. “Kurang tahu aku keluarga itu, karena tertutup. Bayangkan saja, kalau dia berdagang kleontong, dia selalu menutup rumahnya dan seperti tak mau berjualan,” ucapnya.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Area AKP Jonser Banjarnahor SH mengatakan, penyebab kebakaran masih lidik. Diterangkannya, korban jiwa tidak ada namun kerugian ratusan juta rupiah.
Lurah Tegasl Sari I Batara Harahap mengatakan, korban jiwa tidak ada, namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah. “Asal kebakaran dari rumahnya Acuan dan diduga berasal dari lilin yang dinyalakannya. Ada saksi yang melihat dan sekarang sedang dimintai keterangan oleh polisi. Yang terbakar 15 ruko tapi yang dua lagi masih kita cari data siapa yang menempati ruko tersebut dan itu sudah termasuk ruko yang berlantai III itu,” katanya.

Pantuan wartawan Sumut Pos di lokasi kejadian, pemadam kebakaran yang turun ke lokasi kejadian sebanyak 15 unit dan silih berganti. Polisi pun terlihat sibuk mengatur arus lalulintas. Tidak hanya itu, suara ledakan juga terdengar beberapa kali saat petugas memadamkan api. Api berhasil dipadamkan oleh warga dan pemadam kebakaran 3 jam kemudian setelah bekerja keras.(uma/mag-7/jon)

Festival Busana Daerah Tingkat TK di Food and Fashion Festival 2011

Cinta Tanah Air Sejak Dini

MEDAN- Besarnya pengaruh budaya luar dikhawatirkan dapat mengikis kecintaan generasi muda terhadap budaya Indonesia. Karenanya, perlu kiranya menanamkan rasa cinta terhadap tanah air dan budaya sejak usia dini Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara menggelar Festival Busana Cilik Tingkat Taman Kanak-Kanak pada ajang Food And Fashion Festival 2011 di Merdeka Walk yang diikuti puluhan siswa, Minggu (12/6).

“Dengan festival busana cilik daerah seperti ini, diharapkan para siswa TK tersebut dapat lebih mencintai budaya yang ada di Indonesia,” ujar Kasubdis Pemasaran dan Promosi Disbudpar Sumut Mukhlis saat menyaksikan para peserta bergaya di atas catwalk.

Selain itu lanjut Mukhlis, festival ini merupakan wadah bagi para siswa TK untuk dapat berkreasi sembari meraih prestasi. Bagi yang mendapat prestasi tentunya mereka akan merasa bangga sehingga dapat membuat dirinya lebih berkembang di masa mendatang. “Atas kemenangan itu mereka akan lebih mencintai budaya yang ada di daerahnya,” kata Mukhlis.

Dalam lomba tersebut, dewan juri Dra Maimanah Ketua Grup Bina Kreatif Seni Anak Kota Medan didampingi Nuning Putriani SSn SPd Kepsek Commont Wealth International Academy/Tumble TOTS dan Dina Maifitri SPd mengungkapkan, kriteria penilaian yang ditetapkan kepada puluhan peserta dari berbagai taman kanak-kanan yang ada di daerah ini, yakni, aspek busana dan gaya, kerapian dan keindahan busana, make up, penampilan serta harmonisasi.

Dari festival tersebut, Wawa yang mengenakan busana Jawa keluar sebagai juara I, sementara Tita yang mengenakan baju adat Padang tampil di posisi kedua dan Leoni Riski Pratiwi yang mengenakan baju adat Bali merebut tempat ketiga. Untuk Juara Harapan I ditempati Tera, Harapan II diraih Olga Olivia dan Juara Harapan III diraih M Raydika Teriyansyah. Dalam festival tersebut Disbudpar Sumut juga memberikan tropi bagi para juara berbakat yakni, Juara Berbagai I diraih Dini Elpita, Riki Juara II, Affan juara III dan Difa Juara IV.

Tak kalah dengan festival busana cilik tadi, makanan tradisional khas Sumatera Utara (Sumut) yang dipamerkan juga diserbu pengunjung. Antusias tinggi ini sebagai apresiasi terhadap kelestarian makanan (kuliner) di tengah membanjirnya berbagai macam makanan dari luar negeri. Even promosi wisata ini, tidak disia-siakan beberapa hotel di Kota Medan seperti Hotel Tiara dan Hermes Place yang ikut menyajikan kuliner khas Sumut.

Di malam kedua, Hotel Tiara Medan menyajikan menu makanan dari sambal teri kacang, anyang pakis ayam touge, gulai rebung, pajri nenas, ikan gulai dan daging pagar puri. Sementara Hotel Hermes Palace Medan menyajikan nasi uduk dan lontong Medan. “Menu malam ini khas Melayu dan kemarin khas kuliner dari Batak. Yang kita sajikan ini memang menjadi handalan makanan hotel kita,” ujar seorang staf di stan makanan, Desmon.

Sama halnya makanan ringan yang dipromosikan di stan Kabupaten Batubara, dari 50 bungkus untuk lima jenis kue khas daerah nya tersebut telah hampir 80 persen sudah laku terjual. “Ini kue khas dari daerah kita dan hasil kerajinan masyarakat setempat. Di even kedua malam ini, pengunjung banyak membeli kue tersebut yang memang selalu jadi pilihan oleh-oleh bila berkunjung ke Batubara,” jelasnya.

Kue-kue khas tersebut yakni terdiri dari kue karas-karas, cincin, kue bingkang, kue manggis dan kue dangai dengan harga jual rata-rata hanya Rp5.000 per bungkus.

Selain kuliner, di stan even tersebut juga menampilkan berbagai jenis kerajinan dari tas, pakaian dan peci yang terbuat dari bahan ulos dan songket serta juga batik tulis. Seperti di stan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), selain pameran foto-foto kawasan wisata di Sumut dan Aceh juga mempromosikan kerajinan pakaian batik tulis. (jul)

Sabar Bung!

MEDAN-Kepastian pembayaran gaji pemain PSMS masih mengambang. Ironisnya keterlambatan gaji ini disebabkan kepentingan pribadi Idris selaku Sekretaris Umum merangkap Manajer PSMS.
Sebelumnya Idris menyatakan seluruh pemain akan dikumpulkan pada 12 Juni. Mundur dua hari dari tanggal 10 Juni, yang disebutkan sebelumnya. Dan tentunya terlambat dari isi perjanjian kontrak di mana gaji harus dibayar pada tanggal 7 setiap bulannya.

Alasan kepada awak media dan pemain, Idris saat ini tidak bisa membayarkan gaji pemain sebab sedang rapat bersama perusahaannya. Dengan demikian, gaji belum pasti kapan akan dibayarkan.
Salah satu pemain yang enggan dikorankan namanya mengakui kalau gaji memang belum juga dibayarkan. “Belum juga bang. Tapi kami masih yakin kalau gaji kami akan dibayar. Walaupun kami tak tahu kapan pastinya, dan berapa bulan lagi sisanya,” kata pemain tersebut.

Sayang sekali Idris tidak bisa dikonfirmasi. Sebelumnya dia memang mengaku akan segera mengajukan pembayaran gaji ke KONI Medan sebagai perantara dana Hibah APBD untuk pembayaran gaji pemain.  Namun dikonfirmasi ke KONI Medan beberapa hari lalu didapat kepastian bahwa pihak manajemen PSMS belum ada mengajukan dana pembayaran gaji.

Di samping itu, upaya sejumlah pemain yang punya hak pembayaran dua hingga tiga bulan sisa gaji termasuk pemain asing, tampaknya harus gigit jari. Manajemen tetap komit hanya akan membayarkan sisa satu bulan gaji, meskipun itu jelas menyalahi perjanjian kontrak.

Keputusan hanya akan membayar sisa satu bulan gaji juga kabarnya diamini KONI Medan. KONI beranggapan daripada membayarkan sisa gaji hingga dua atau tiga bulan, lebih baik dana itu dipergunakan untuk membentuk tim baru untuk musim depan. (ful)

SMeCK Gelar Kiyam Piala Bintang Medan

SMeCK Hooligan akan menggelar turnamen sepak bola kaki ayam (kiyam) antar basis  SMeCK pada 18 Juni-19 Juli, di Lapangan Bantan Jalan Bajak III.
Kelompok suporter PSMS yang juga setia mendukung Bintang Medan ini berharap melalui even tersebut, Bintang Medan semakin mendapatkan tempat di hati warga Medan.

“Bintang Medan merupakan salah satu klub sepak bola Kota Medan yang selama ini kami dukung. Kami yakin dengan sosialisasi yang positif kepada masyarakat, rasa kecintaan terhadap klub baru ini akan tumbuh seiring prestasi baik yang dicapai klub ini tentunya. Dan SMeCK, siap berada di baris terdepan untuk mendukung Bintang Medan,” kata Nata Simangunson, Ketua SMeCK Hooligan kemarin.

Untuk mengawali proses sosialisasi itu, pria yang akrab disapa Nata itu merasa perlu, sosialisasi tersebut perlu diawali dari dalam tubuh SMeCK sendiri. Apalagi, sebagai salah satu klub suporter yang memiliki ribuan massa, belum semuanya mengetahui Bintang Medan.

“Tentu dengan turnamen memperebutkan Piala Piala Bintang Medan ini, banyak suporter yang akan merasa memiliki Bintang Medan. Nah, dari sini, bersama Bintang Medan, upaya pengenalan klub kepada masyarakat akan terjadi lebih baik,” tambahnya.

Pendaftaran dibuka sejak Kamis (9/6) lalu hingga Rabu (15/6) mendatang di Kantor Sekretariat SMeCK HOOLIGAN Jalan Gedung Arca No 38B dengan uang pendaftaran sebesar 100 ribu rupiah setiap tim. Hadiah uang tunai total Rp 3.250.000 dan trofi akan diberikan kepada juara satu, dua dan tiga. “Kami menargetkan 32 tim akan ikut dalam turnamen ini. Saat ini, sudah ada 14 tim yang mendaftar. Kami harapkan partisipasi semua pihak pada kegiatan ini,” harap Nata.

Namanya kiyam, trnamen tersebut akan memainkan pertandingan sepak bola tanpa menggunakan sepatu tujuh lawan tujuh. “Selain turnamen Kiyam, kami juga menggelar acara hiburan seperti game dan kuis” sambung Ketua Panitia Pelaksana Ardian Bayu Gumelar.

Dijadwalkan, Chief Executive Officer (CEO) Bintang Medan Dityo Pramono, Pelatih Bintang Medan Michael Feichtenbeiner, serta beberapa pemain lokal Bintang Medan akan hadir pada acara pembukaan 18 Juni mendatang.

“Ini merupakan kegiatan positif untuk menjalin silaturahmi antar anggota SMeCK, sekaligus ajang perkenalan serta sosialisasi bagi Bintang Medan kepada masyarakat,” ujar Dityo yang mantan anggota Komite Normalisasi PSSI itu.

Diakuinya, prestasi Bintang Medan di putaran pertama belum cukup membanggakan. Namun dia optimis, dengan penambahan pemain berkualitas asli Medan di kubu tim berjuluk Soldier Kinantan tersebut, tim ini akan menjadi tim yang ditakuti lawan dan menjadi kebanggaan masyarakat Medan. (ful)

Casey Stoner Kudeta Puncak

SILVERSTONE – Casey Stoner menyempurnakan dominasinya di MotoGP Inggris, Minggu (12/6) malam WIB. Pembalap Repsol Honda itu begitu tangguh mengatasi Sirkuit Silverstone yang basah dan licin. Tidak sedikit korban berjatuhan saat melintasi trek tersebut. Dengan kemenangan tersebut Stoner kini memuncaki klasemen sementara MotoGP.

Stoner unggul cukup jauh dari rekan setimnya Andrea Dovizioso yang berada di posisi kedua. Menyusul pembalap Monster Yamaha Colin Edwards berada di posisi ketiga.
Guyuran hujan menyebabkan Sirkuit Silverstone menjadi sangat licin. Para pembalap harus ekstra hati-hati agar tidak terjatuh.

Tidak tanggung-tanggung tiga pembalap dunia menjadi korban akibat sirkuit basah ini. Diantaranya, dua pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo dan Ben Spies. Keduanya tergelincir dalam waktu berdekatan. Disusul pembalap Honda Gresini Marco Simoncelli yang dipaksa gigit jari yang mencoba menyusup di posisi terdepan.

Dengan kemenangan ini, Stoner sukses mengambil alih pimpinan klasemen pembalap dari tangan Lorenzo. Rider asal Australia ini mengoleksi 116 poin dari enam seri. Dia unggul 18 poin atas Lorenzo. Dovizioso dan Valentino Rossi ada di posisi ketiga dan keempat. Mereka masing-masing mengumpulkan 83 dan 68 poin.

Sebelumnya Rossi mengakui kesulitan meningkatkan performa di Silverstone, karena saat start berada di posisi 13. Hujan pun ia harapkan turun dalam balapan untuk sedikit mengikis ketinggalan. “Mereka bilang akan hujan. Aku pikir kami tidak akan bisa sekompetitif seperti di lintasan lain saat hujan.” simpul pembalap Ducati ini. (net/jpnn)

IANI Sumut Dukung Gus Irawan

MEDAN – Terpilihnya Gus Irawan Pasaribu sebagai Ketua Umum KONI Sumut untuk periode empat tahun ke depan mendapat respon positif dari insan olahraga di Suamtera Utara.
Bentuk dukunganpun semakin deras mengalir menatap disusunnya kepengurusannya yang baru.

Salah satu dukungan tersebut datang dari Ikatan Atlit Nasional Indonesia (IANI) Sumut.
Tak sekadar medukung, IANI Sumut pun menyatakan siap membantu KONI Sumut dalam menjalankan program kerjanya, sebagai upaya pencapaian target lima besar PON XVIII tahun 2012 di Riau.

“Kami siap mendukung demi perbaikan prestasi pada PON XVIII tahun 2012 di Riau,” ungkap ketua IANI Sumut Lamhot Simamora, didampingi Sekum Eka Setia Wirawan dan Bendahara IANI, Josef  Yus dalam di Medan Club, belum lama ini.

Hanya saja Lamhot menandaskan bahwa demi tercapainya tujuan tadi dibutuhkan kepengurusan yang solid serta menempatkan pengurus secara selektif dan sesuai dengan keahliannya.
“Kepengurusan yang solid dan loyal dipasikan akan meningkatkan prestasi tak hanya peningkatan jumlah medali, namun juga peningkatan seluruh badan olahraga yang berada di KONI,” ucapnya.
Dalam hal ini, kepengurusan KONI setidaknya harus memenuhi kombinasi antara praktis dan teoritis dengan tingkat persenan 60 berbanding 40.

“Selama ini kepengurusan KONI lebih didominasi oleh orang yang lebih memahami teori, seharusnya juga diseimbangkan dengan para praktisi seperti mantan atlit yang telah mengenal dunia olahraga yang sebelumnya telah digeluti, sehingga lebih mudah dalam mengembangkan prestasi atlit,” ujarnya.

Lamhot yang mantan juara tinju profesional Asia Pasifik itu memandang jika pemenuhan fasilitas yang memenuhi standar dan kebutuhan para atlet adalah faktor pendukung yang harus diperhatikan. (uma)

Tim Sepak Bola Sumut Menuju Pra PON

Persiapan Semakin Matang

MEDAN-Sepuluh hari jelang berlaga pada ajang Pra PON yang berlangsung di Banda Aceh pada 22 Juni mendatang, persiapan tim sepak bola Sumut terlihat semakin matang.

Besarnya hasrat untuk menebus kegagalan berlaga pada PON XVII empat tahun lalu menjadi senjata untuk menepikan semua aral yang menghadang. Imbasnya, soliditas tim tetap terjaga dan pemain pun dapat berkonsentrasi menjalankan semua program latihan yang diberi trio pelatih Rudi Saari, Subono AT dan Mardiyanto.
Masalah finansial yang selama ini membelit mulai dapat dipecahkan, setelah kemarin (12/6) pengurus PSSI Sumut melakukan rapat di Hotel Garuda Plaza Medan .

Dari hasil rapat itu diputuskan bahwa pendanaan tim sepak bola Sumut ditanggung dengan cara patungan oleh para pengurus. “Cara seperti ini telah kita lakukan pada beberapa bulan sebelumnya. Karenanya, kami beranggapan jika cara inilah yang paling efisien, karena dapat menjaga soliditas tim serta mencegah niat oknum-oknum tertentu yang ingin merusak konsentrasi dan keutuhan tim,” bilang Idrus Junaidi, Plt Ketua PSSI Sumut.

Itu tentang kesiapan finansial tim. Lantas bagaimana kesiapan teknis tim sepak bola Sumut?
“Motivasi, semangat, rasa kebersamaan serta kerja sama tim terlihat semakin padu. Inilah yang akan menjadi modal kita saat berlaga di babak Pra PON nanti,” bilang Rudi Saari, head coach tim Sumut didampingi dua asistennya Subono AT dan Mardiyanto.

Ungkapan Rudi Saari ini terkait dengan hasil maksimal yang diraih anak asuhnya pada beberapa ujicoba terkahir. Bahkan pada pertandingan ujicoba yang berlangsung di Lapangan Gaperta, Sabtu (11/6) lalu, tim Sumut pun berhasil melakukan revans atas kesebelasan Bank Sumut yang pada 10 November lalu mengalahkan Syafri Koto dkk dengan skor 1-0.
Tak sekadar menang, saat menghadapi Bank Sumut, anak asuh Rudi Saari juga menguasai jalannya pertandingan.

Kehadiran tiga mantan pemain PSMS di kubu Bank Sumut Faisal Azmi, Tri Yudha Handoko dan Erwin Ramadhana ternyata tak cukup kuat untuk menghempang arus serangan yang dibangun Edy Syahputra dkk.
Imbasnya, dua gol cepat diawal babak pertama dan babak kedua berhasil di sarangkan Syafri Koto dan Edi Syahputra.

“Jika kondisi lapangannya baik, harusnya kami bisa menang lebih dari dua gol. Lihatlah tiga kali pemain melakukan hands ball di kotak penalti terkena bola memantul di lapangan yang bergelombang. Padahal saat itu mereka sudah berhadapan dengan kiper,” bilang Rudi.
Terpisah pelatih Bank Sumut Abdul Rahman pun tak menampik jika penampilan tim Pra PON Sumut lebih baik dibanding anak asuhnya.

“Wajarlah jika mereka (tim Pra PON Sumut, Red)  menang, mereka kan latihan sehari dua kali, pagi dan sore. Semenatara kami hanya berlatih seminggu tiga kali. Jadi wajar jika stamina dan kecepatan anak-anak Pra PON di atas pemain kami,” bilang mantan striker PSMS di era 80 an itu.
“Semoga mereka mampu mempertahankan penampilannya saat berlaga di Pra PON yang berlangsung di Banda Aceh nanti, sehingga bisa menebus kegagalan berlaga pada PON XVII lalu,” harap Abdul Rahman. (jun)

Xherdan Shaqiri Unjuk Gigi

(0)Denmark Vs Swiss(1)

KOPENHAGEN – Hari perdana Euro U-21 menjadi milik Xherdan Shaqiri. Playmaker Swiss itu bersinar setelah gol tunggalnya berhasil mempermalukan tuan rumah Denmark di Stadion Aalborg kemarin WIB (12/6). Gol Shaqiri tercipta pada menit ke-48.

Gol itu menunjukkan talenta dan kualitas Shaqiri. Berawal dari pergerakan di luar kotak penalti, pemilik nomor punggung 10 itu solo run menembus pertahanan Denmark. Setelah meliuk-liuk melewati sedikitnya empat pemain, dia melepaskan tendangan silang yang gagal dibendung kiper Mikkel Andersen.  Itu adalah gol pertama Shaqiri untuk Swiss U-21 setelah tiga laga.

Prestasi lebih baik dicatat Shaqiri bersama Swiss senior. Pemain 19 tahun itu memiliki 11 caps dan mencetak satu gol ke gawang Inggris di kualifikasi Euro 2012 pada 17 September 2010.

Shaqiri juga bukan sekadar cadangan di Swiss senior. Playmaker FC Basel itu turun starter saat sukses menahan seri 2-2 Inggris di Wembley pekan lalu (4/6). “Saya justru menerima banyak tekanan ketika turun membela tim U-21 setelah sebelumnya membela tim A (Swiss senior, Red),” ungkap Shaqiri di situs resmi UEFA.
“Tapi, saya pemain yang menyukai tekanan. Saya senang membantu tim meraih kemenangan,” sambungnya.

Dalam laga kemarin, Shaqiri sekaligus membuktikan dirinya lebih baik dibandingkan pesaingnya dari Denmark, Christian Eriksen. Seperti Shaqiri, Eriksen berusia 19 tahun. Playmaker Ajax Amsterdam itu juga lebih dulu bersinar di Denmark senior (14 caps dan satu gol). Laga kemarin bahkan menjadi debut Eriksen di Denmark U-21.

“Denmark sebenarnya memiliki banyak pemain bagus seperti Eriksen, tapi kami bermain sedikit lebih baik sebagai tim dibandingkan mereka hari ini (kemarin-Red),” jelas Shaqiri.
Kendati menang, Swiss hanya menempati peringkat kedua. Posisi teratas menjadi milik Belarusia yang menang dua gol tanpa balas atas Islandia dalam laga sebelum Swiss di tempat yang sama. Dua gol Belarusia dihasilkan oleh penalti Andrei Voronkov pada menit ke-77 dan Maksim Skavysh sepuluh menit kemudian.

“Well, ketika Anda bisa mengalahkan tuan rumah, maka Anda memiliki kans bagus meraih sukses. Kami punya potensi untuk itu dengan permainan yang telah kami tunjukkan,” tutur pelatih Swiss Pierluigi Tami kepada AFP. (dns/jpnn)

Nasri Ancam Arsenal

LONDON-Siapa tak kenal dengan samir Nasri. Gelandang Arsenal asal Prancis ini kini menjadi roh permainan klub asal Kota London itu. Sayangnya, hingga kini belum tercapai kesepakatan antara Samir Nasri dengan Arsenal prihal gaji pemain ini musim depan. Pemain tengah Prancis itu kabarnya minta gaji tinggi dan jika tak dikabulkan dia akan pergi.

Nasri menjadi salah satu pemain dari Premier League yang paling ramai dibicarakan saat ini. Arsenal terancam kehilangan dia karena hingga saat ini si pemain belum bersedia menandatangani kontrak baru yang diajukan.

”Apa kami masih berdiskusi dengan Nasri? Ya, tapi kami masih belum sepakat terkait finansial di dalam kontrak yang diajukan yang kami rasa belum cocok. Kami sedang mencoba untuk memperpanjang kontrak dia,” aku Wenger ketika itu.

Menurut laporan Majalah People, Nasri yang telah bermain cemerlang sepanjang musim lalu diklaim meminta gaji 160 ribu poundsterling per pekannya (setara Rp 2,2 miliar) atau nyaris tiga kali lipat dari gaji yang diterimanya selama ini senilai 60 ribu pounds.
Disebutkan pula jika The Gunners tidak memenuhi keinginannya itu maka Nasri pun siap hengkang. Manchester United digadang-gadang menjadi pelabuhan selanjutnya dari pesepakbola berusia 23 tahun ini.

Situasi yang demikian jelas bikin Wenger ‘pusing’. Pasalnya, gaji yang diminta Nasri jelas terlalu besar dan jika dikabulkan maka hal itu bisa memicu keinginan yang sama dari para pemain lain.
Akan tetapi jika Wenger tetap ngotot mempertahankan pemainnya itu maka bisa saja Nasri menolak tawaran kontrak baru dan akan pergi dengan status gratis di musim depan. (net/jpnn)