25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15156

Berebut Daun Muda

LONDON-Di saat Manchester United mendapatkan Phil Jones dan Ashey Young, para rivalnya di Premier League tidak mau kalah. Liverpool, Arsenal, dan Chelsea.
Yang menarik, ada kesamaan dari rekrutmen klub-klub papan atas Inggris itu. Yakni, pemain muda potensial.

Liverpool misalnya. The Reds (sebutan Liverpool) sudah mencapai kesepakatan dengan Sunderland untuk gelandang 20 tahun Jordan Henderson.
The Reds membayar Henderson cukup mahal atau 20 juta pounds (Rp 278 miliar). Itu pun The Reds masih mengirim striker David Ngog ke Sunderland.

Henderson yang akan diikat kontrak empat tahun itu pun menerima gaji empat kali lipat di Liverpool atau 60 ribu pounds (Rp 836 juta) per pekan. Henderson pun telah menjalani tes medis di sebuah rumah sakit privat di Merseyside kemarin.

“Kini, saya bisa fokus sepenuhnya membela Inggris U-21 di putaran final (dihelat di Denmark pada 11-25 Juni 2011, Red),” ungkap Henderson kepada Liverpool Echo.

Setelah Henderson, pelatih Liverpool Kenny Dalglish membidik pemain muda lainnya. Di antaranya defender 24 tahun Birmingham City Scott Dann. Kans mendapatkan Dann terbuka lebar karena Birmingham terdegradasi dari Premier League musim lalu.

Di pihak lain, Arsenal masih mempertahankan tradisi merekrut pemain muda. Untuk musim panas ini, defender U-19 Finlandia Carl Jenkinson menjadi pemain pertama yang datang ke Emirates.
Dia digaet dari Charlton Athletic dengan fee ditaksir satu juta pounds (hampir Rp 14 miliar).

Bagaimana dengan Chelsea. Sekalipun disibukkan memburu pelatih baru, The Blues (sebutan Chelsea) bersiap menuntaskan perburuan Romelu Lukaku dengan fee 20 juta euro (Rp 248 miliar).
Chelsea sudah setahun terakhir mendekati striker 18 tahun Belgia itu.

Tapi, seiring terlalu mahalnya banderol striker muda Brazil Neymar, wajar apabila Chelsea lebih memilih Lukaku.
Sebagai perbandingan, banderol Neymar dua kali lipat dibandingkan Lukaku. (dns/jpnn)

Mahkotanya Digoyang

Astrid Ellena

Belum sebulan menyandang gelar Miss Indonesia 2011, mahkota Astrid Ellena sudah digoyang. Penunjukan Ellena sebagai wakil Jawa Timur, padahal konon dia berasal dari Jakarta, mulai dipermasalahkan. Walah…

Sematan mahkota Miss Indo­nesia 2011 agaknya belum bisa bikin Astrid Ellena tidur nye­nyak. Pa­salnya, kemenangan yang dia raih 3 Juni lalu menyi­sakan po­lemik. Ini terkait keti­dak­cocokan kota kelahiran de­ngan daerah pe­milihan Ellena.

Me­nurut kabar, perempuan kelahiran 8 Juni 1990 itu ternyata bukan orang Jawa Timur (Jatim)n
meski dia me­wakili Jatim dalam ajang Miss Indonesia. Kartu Tan­da Penduduk (KTP) dan akte kelahiran Ellena kabarnya asli Jakarta.

Ayah Ellena, Yunadi Fredrich saat dimintai konfirmasi menolak dikatakan menyembunyikan iden­­titas atau bahkan melakukan kebo­hongan publik. Dia berala­san, pe­nunjukan sebagai wakil Jatim telah diarahkan dan diten­tukan oleh pa­nitia penyelenggara.

Ellena sempat ditawari men­ja­di wakil luar Jawa. Tapi mung­kin karena dia pernah sekolah di Surabaya, kemudian mewakili Ja­­wa Timur,” ujar Yunadi Fre­drich ke­pada Surabaya Post (grup Sumut Pos),.

Ellena mengikuti audisi di Ja­karta sesuai dengan KTP dan tem­pat kelahirannya. Namun, dia me­mang pernah sekolah saat TK sampai kelas 1 SMP di Cita Hati, Surabaya, sebelum ke­mudian pindah ke Amerika.

Tidak hanya Ellena sebenarnya yang mengalami masalah asal usul. Peserta asal Kalimantan Selatan juga dikabarkan berasal dari Sidoarjo. Begitu pula peserta asal Sumatera Utara.
“Ini tidak ha­nya ter­jadi pa­da Elle­na saja, tapi juga pada pe­ser­ta lain­nya,” te­gas Yunadi yang me­negaskan kalau putrinya semula tidak menge­tahui kalau akan me­wakili Jawa Timur.
Ellena, yang per­nah ting­gal di Maryland, AS sem­pat menyabet gelar sebagai Miss Favorit dan Miss Kulit Indah da­lam ajang kecantikan yang digelar setiap tahun ini. Selain itu, dalam usia yang relatif muda tersebut, Ellena telah menguasai bahasa Inggris, Spanyol dan Mandarin.

Sejak masa karantina, Ellena memang dinilai telah mencuri per­hatian sehingga masuk ke babak lima besar bersama Aman­da Ro­berta Zevannya dari Papua Barat, Nadia Siddiqa dari Banten, Fatya Ginanjarsari dari DKI Jakarta dan Madhina Nur Muthia dari Kali­mantan Tengah.
Namun di antara keempat fi­nalis lainnya, Ellena dinilai paling menonjol dalam berbagai kuali­fikasi yang dinilai juri. Penyema­tan gelar untuk Ellena tergolong istimewa karena lang­sung dilaku­kan oleh Miss World 2010 Ale­xandria Mills bersama Miss Indonesia 2010 Asyifa Latief.

Sebelum resmi menyandang gelar sebagai Miss Indonesia 2011, gadis yang dikenal open-minded ini juga pernah meraih gelar sebagai Miss UPH (Univer­sitas Pelita Harapan) dan Miss Photogenic UPH 2009. Prestasi yang diraihnya tersebut tidak membuat mahasiswi jurusan Hu­bungan Internasional UPH ini lantas berpuas diri dan terlena sehingga lengah mengejar cita-cita.

Dia justru sema­kin berse­mangat untuk meraih im­pian­­nya men­jadi seorang duta bu­daya Indo­ne­sia di mata du­nia. Usahanya un­tuk me­nge­jar mimpi ter­sebut akhirnya mengantarkannya pada ajang Miss Indo­ne­sia 2011. (jpnn)

Kuszczak Ingin Hengkang

Thomasz Kuszczak tengah dilanda kegusaran untuk menatap musim depan. Kiper asal Polandia tengah mempertimbangkan opsi untuk hengkang dari Manchester United karena tak kunjung mendapat tempat utama.

The Red Devils memang lebih mempercayakan posisi kiper kepada Edwin van der Sar. Namun alih-alih mengisi tempat veteran Belanda yang memutuskan pensiun di penghujung musim, United lebih memilih mencari kiper lain dan urung mengacuhkan Kuszczak.

“Saya hanya bermain di beberapa laga. Itu adalah keputusan pelatih. Jelas di pikiran saya bahwa saya bermain dengan satu tujuan untuk Manchester United atau meninggalkan klub. Saya punya sisa waktu satu tahun dalam kontrak,” ujar Kusczak seperti disitat dari Express.co.uk, Jumat (10/6).

Penjaga gawang 29 tahun ini tampaknya gerah selalu menjadi pilihan kedua Sir Alex Ferguson. Hal ini menyebabkan dirinya berniat hengkang tanpa berbicara dengan sang pelatih, demi masa depan kariernya.

“Saya belum bicara dengan Alex Ferguson. Dia tidak pernah mengatakan apapun kepada saya. Saya tidak tahu apakah bisa tahan lebih lama. Saya dapat beberapa tawaran dan kami akan melihat apa yang terjadi dengan itu.

Saya akan bertahan di Inggris, yang sudah tujuh tahun saya tinggali, publik di sini mengerti apa yang bisa saya lakukan,” tandasnya.

Sejak dipinjam dari West Bromwich Albion pada 2006 hingga sekarang, Kuszczak baru 32 kali bermain dalam laga United. Kiper dengan tinggi badan 1,91 meter ini nampaknya sudah bulat untuk hengkang dibanding terus menjadi penghangat di bangku cadangan United. (bbs/jpnn)

Gelait Setan Merah

MANCHESTER-Gebrakan transfer Manchester United musim panas ini telah dimulai. United memang telah dikaitkan dengan Ashley Young sepekan terakhir.

Namun, tidak hanya winger Aston Villa itu yang menjadi rekrutmen awal United. Sebab, Setan Merah – sebutan United – juga berhasil mendapatkan defender muda Blackburn Rovers Phil Jones.

United bahkan lebih dulu merampungkan proses transfer Jones. Pemain yang masih 19 tahun itu sudah menjalani tes medis di markas latihan United di Carrington Rabu waktu setempat (8/6). United harus merogoh kocek 16,5 juta pounds (Rp 230 miliar) untuk Jones yang meneken kontrak lima tahun dengan bayaran 50 ribu pounds (Rp 696 juta) per pekan itu.

“Saya tahu apabila Sir Alex (Ferguson, pelatih United, Red) sudah meminati Phil sejak 18 bulan lalu atau ketika United gagal mengalahkan Blackburn (bermain 0-0 pada 11 April 2010, Red),” kata Sam Allardyce, eks pelatih Blackburn, sebagaimana dilansir The Independent.

“Ketika klub seperti United menginginkan Phil dan menyodorkan tawaran besarnya, saya tahu apabila Blackburn tidak akan mampu menolaknya. Saya sangat sedih kehilangan rekan setim seperti Phil,” sahut Jason Roberts, striker Blackburn, kepada Sky Sports.

Sedangkan untuk Young, United secara lisan memang sudah menyepakati fee 15 juta pounds (Rp 209 miliar) dengan Villa. Namun, United harus bersabar menunggu Young menjalani tes medis karena pemain 25 tahun itu bersiap melangsungkan pernikahan di Hertfordshire akhir pekan ini.

“Proses transfer diharapkan tuntas sebelum pernikahan sehingga Young bisa tenang menjalani bulan madunya,” demikian seperti dilansir Daily Mail mengutip sinyal dari agen Young, Eric Walters.

Seiring kehadiran Jones dan Young, berarti sudah tiga pemain yang akan menghuni skuad United musim depan. Nama sebelumnya adalah kiper Atletico Madrid David de Gea dengan fee 18,3 juta pounds (Rp 254 miliar).

Khusus De Gea, United juga harus bersabar karena kontrak kiper 20 tahun itu bersama Atletico baru habis akhir bulan ini.

Dana untuk tiga pemain itu memang telah menyedot kas United hampir 50 juta pounds (Rp 696 miliar). Namun, United memungkinkan mencoba mendatangkan satu pemain lagi. Bidikannya siapa lagi jika bukan playmaker Inter Milan Wesley Sneijder.

“Jones menggantikan (Owen) Hargreaves dan dipersiapkan sebagai suksesor Rio (Ferdinand), Young suksesor (Ryan) Giggs, dan De Gea untuk (Edwin) van der Sar. Tapi, belum ada sebagai pengganti (Paul) Scholes,” jelas salah satu sumber di internal United.

Problem bagi United, sekalipun sukses melobi Inter untuk melepas Sneijder, bintang timnas Belanda itu berharga mahal. Banderolnya ditaksir 40 juta euro (Rp 557 miliar). Beredar spekulasi apabila United bakal menyodorkan Nani untuk mereduksi harga tinggi itu.

Di sisi lain, United juga bisa mendapatkan dana tambahan dari menjual pemainnya. Trio John O’Shea, Wes Brown, dan Darron Gibson masuk dalam daftar hengkang setelah Sunderland siap memboyong ketiganya dengan fee total 12 juta pounds (Rp 167 miliar).

Sudah menjadi rahasia umum pelatih Sunderland Steve Bruce selalu tertarik dengan para pemain United. Itu karena Bruce adalah eks defender United dekade 1990-an. Bruce sudah memiliki Kieran Richardson dan Phil Bardsley yang eks penggawa United. Di musim lalu, Bruce juga meminjam Danny Welbeck.

O’Shea, Brown, dan Gibson memang one club man atau setia membela United sepanjang karirnya. Namun, ketiganya memang punya alasan masuk akal dijual. O’Shea sudah memasuki kepala tiga, Brown terlibat konflik dengan Ferguson, sedangkan Gibson dianggap tidak berkembang kemampuannya sekalipun sudah enam tahun menghuni skuad utama United. (dns/jpnn)

Komunitas Electric Bicycle 89 Keliling Kota, Hemat Tenaga

Setelah berkumpul, Minggu (5/6) 70-an anggota Komunitas Electric Bicycle 89 memulai kegiatan perdananya berkonvoi di jalanan protokol Kota Medan. Dikawal foreder iringan tadi pun menarik perhatian masyarakat.

Tidak hanya menyapa, tak sedikit masyarakat yang nekad menghentikan iringan untuk bertanya tentang kegiatan yang digelar. Terlebih kendaraan yang digunakan oleh anggota konvoi yang memang terbilang unik. Ya, meskipun sepeda elektrik sebenarnya sudah hadir sejak November 2010 lalu.

“Sejak mulai start di Jalan Diponegoro, sepanjang jalan masyarakat banyak yang melihat lalu bertanya. Kita juga sempat diberhentikan beberapa kali karena masyarakat penasaran dengan sepeda elektrik ini. Ada yang bertanya di mana belinya,” ucap Manajer Komunitas Electric Bicyle 89, Herman kepada Sumut Pos.

Sesuai dengan nama komunitasnya, rombongan ini menggunakan sepeda elektrik. Merupakan inovasi dari sebuah sepeda konvensional yang hanya dapat dikayuh, sepeda elektrik menambahkan mesin listrik sebagai sumber tenaga. Mesin listrik itu sendiri tidak menggunakan bahan bakar minyak melainkan baterai yang dapat diisi ulang sehingga sangat ramah lingkungan.  “Untuk pengisian pertama baiknya dilakukan selama delapan jam. Tapi, untuk isi ulang cukup dua hingga tiga jam sudah penuh,” jelas Herman.

Meskipun begitu lanjutnya, dalam kondisi baterai penuh sepeda ini dapat menempuh jarak 40 km dengan kecepatan 35 km sampai 45 km per jam. Hal itu pun dibuktikan lewat kegiatan yang diikuti berbagai tingkat usia tersebut. Tidak hanya dari kalangan remaja hingga lanjut usia. Sekretariat klub ini berada di Jalan Sunggal No 68, seputaran Jalan Gagak Hitam. (jul)

Peduli Atlet, Peduli Medan

Drs H Zulhifzi ‘Opung Ladon’ Lubis

Dengan gaya khas yang dimiliki, Drs H Zulhifzi Lubis (47) merangkul semua pihak untuk menggalakkan kegiatan olahraga di Kota Medan. Demi menjadikan Kota Medan sebagai kiblat olahraga, dirinya memutuskan berhenti sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Islam Sumatera Utara (FISIP UISU) 2008 lalu.

Ya, 2008 menjadi awal kiprah pria yang akrab disapa Opung Ladon ini di Komite Olahraga Na
sional Indonesia (KONI) Kota Medan. Hasilnya, hanya kesan suram sekretariat di Jalan Raden Saleh Medan itu yang didapat. Peninggalan dari ketidakpedulian kepengurusan sebelumnya yang tanpa disadari berdampak merosotnya prestasi olahraga Kota Medan di berbagai even. Tak pelak, hal ini menjadi tantangan di awal jabatannya.

Dengan sikap tegas atas disiplin, Opung pun melakukan beberapa terobosan. Dimulai dari penataan administrasi mengenai cabang olahraga, pengurus di ke-37 cabang olahraga, dengan 427 atlet yang dinaungi. Papan pengumuman yang semula terpasang kosong langsung penuh dengan huruf dan angka dengan penataan yang rapi pula. Tampak pula imbauan dan skedul untuk dilaksanakan cabang olahraga yang bersangkutan.

Tidak cukup menata administrasi juga program yang ditujukan untuk mengaktifkan kegiatan di masing-masing cabang olahraga. Salah satunya adalah Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan yang sudah dilaksanakan dua putaran. Dari situ, atlet yang berprestasi kemudian dimasukkan dalam program pembinaan dan mendapat apresiasi berupa uang transportasi setiap bulannya.

“Memang tidak mudah mengurus olahraga. Untuk itu kita perlu melakukan pendekatan dengan berbagai pihak yang sepemikiran dengan kita yaitu membangkitkan olahraga Kota Medan. Pendekatan itu melalui pemaparan yang jelas terhadap program yang sudah dan akan dilaksanakan. Semua itu harus dipertanggungjawabkan,” ucap Opung Ladon yang ditemui di Sekretariat KONI Kota Medan yang baru seputaran Stadion Teladan Medan, Selasa (7/6) lalu.

Sadar dengan kemampuan keuangan yang tersedia, suami dari Erlina SH ini lalu merambah jalan baru dengan merangkul perusahaan asuransi. Dengan memasukkan atlet ke dalam ansuransi, dirinya berharap dapat menghilangkan kekhawatiran pada atlet untuk tampil maksimal. Motivasi pun terus digenjot lewat pemasangan foto atlet berprestasi pada spanduk di jalan-jalan protokol Kota Medan.

Dirinya juga melihat hubungan kuat antara atlet, pelatih, dan pengurus. Untuk itu Opung Ladon yang juga Ketua Partai Golkar Kota Medan periode 2010-2015 ini menggelar studi banding setiap tahun dengan mengunjungi daerah dengan pembinaan olahraga yang baik. Tak heran dengan kerja-keras yang telah diperlihatkan, Opung tak sungkan menghardik pengurus yang tidak becus dalam menjalankan tugasnya. Tentu saja dengan gaya khas yang tak pernah berubah.

“Saya tidak bisa mengubah penampilan. Ya, begini lah saya dan akan terus memberi yang terbaik untuk olahraga Kota Medan. Yang pasti saya tidak pernah menipu apalagi menyakiti orang. Malah saya sering ribut dengan istri hanya karena mau membantu orang,” beber ayah dari tiga anak ini.

Opung Ladon bukanlah orang baru di dunia olahraga Sumatera Utara. Melalui OP Ladon yang didirikannya 1989 silam, warga Jalan Santun No 40 Medan ini menggelar pembinaan di cabang otomotif, sepak bola, tinju, dan atletik. Bersama Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (Pengprov IMI) Sumut 2003 silam, dirinya bahkan menggelar kegiatan Offroad dengan hadiah satu unit mobil. Di tahun yang sama dirinya juga menggelar road race antar kota se-Sumut yang babak finalnya di gelar di Kota Medan.

Pengurus Harian MPW Pemuda Pancasila Sumut ini juga terlibat dalam pembinaan kepemudaan. Seperti saat menggelar kejuaraan bola volli waria yang kontroversial pada 1995 silam. Tak heran, peraih penghargaan sebagai pembina otomotif pada Hari Olahraga Nasional (Haornas) XIX 2002 di Sumut ini sangat dekat dengan berbagai lapisan masyarakat.

“Saya merasakan kepuasan batin dari peserta yang bercerita bagaimana mereka berangkat untuk bertanding itu dilepas oleh kepala daerahnya masing-masing. Ada juga yang cerita kalau mereka juga dikasih duit sama bupati atau wali kotanya. Andai ini terjadi di semua cabang olahraga, Sumut pasti benar-benar luar biasa,” pungkasnya. (jul)

DPP MPI Sumut Lantik DPC Khusus Batang Kuis

MEDAN- Para pendiri organisasi Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) bertekad agar keberadaan MPI di tengah-tengah masyarakat bisa memberikan manfaat  terutama rakyat kecil dan orang miskin.“Jadilah pengurus yang pintar menggusur kemiskinan, bukan menggusur orang-orang miskin” ungkap Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) MPI Meherban Shah saat memberikan arahan pada pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Khusus Batangkuis masa bakti 2011-2014 di Kampung Niaga, Kota Batangkuis, Deliserdang, Rabu (8/6).

Kader MPI diminta untuk menjadi bagian dari masyarakat yang peduli membantu rakyat kecil bukan meresahkan apalagi menggusur orang-orang miskin. Selain itu, kader MPI wajib menjaga bangsa dan negara dengan meningkatkan harkat martabat bangsa Indonesia. Karenanya,  ujar Meherban, kader MPI harus mendukung TNI, Polri dan pemerintah serta tidak menjadi provokator dalam upaya membantu rakyat kecil dan jangan sampai menindas mereka.

Sebagai organisasi baru, Meherban mengakui, MPI masih banyak kelemahan. Tapi, MPI memiliki satu kekuatan dalam melawan tindakan korupsi yang menjadi fokus MPI.  “MPI masih baru dan punya banyak kelemahan, tapi MPI kuat melawan koruptor” tandasnya.

Meherban juga mengimbau agar seluruh kader MPI saling memperhatikan dan membantu antara anggota lainnya serta menyatu dalam kebersamaan.Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) MPI Sumatera Utara (Sumut) Bobby Octavianus Zulkarnen SE juga mengingatkan seluruh kader MPI agar berbuat sesuatu yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat serta membantu program pembangunan pemerintah. Selain itu juga, DPC Khusus merupakan tangan tangan DPN MPI, dimana DPC khusus tersebut dibawah pengawasan dan bimbingan DPP MPI Sumut.

Ketua DPC Khusus MPI Batangkuis Supanji menegaskan, keberadaan MPI diharapkan bisa menjadi energi positif bagi seluruh elemen masyarakat Batangkuis dengan saling bahu-membahu, menjalin silaturahmi yang baik dan bekerjasama sehingga tercipta keharmonisan, keamanan, kenyamanan serta kedamaian.

“Kami siap menjalankan dan menunaikan tugas mulia sebagai organisasi kemasyarakatan yang turut berpartisipasi dan mengabdi  demi masyarakat khususnya di Kecamatan Batangkuis ini” tegasnya.

Prosesi pelantikan pengurus DPC Khusus MPI Batangkuis langsung dipandu Ketua DPP MPI Sumut, Bobby Octavianus Z didampingi Sekretaris Aulia P Sitepu SH dan Bendahara M Ridwan diawali dengan dialog dan penandatanganan Surat Keputusan (SK) serta penyerahan pataka organisasi kepada Ketua DPC Khusus MPI Batangkuis Supanji.

Wujud kepedulian terhadap rakyat kecil, MPI menyantuni puluhan anak-anak kurang mampu dan diakhiri dengan penyerahan 1 unit sepeda motor bercorak khas warna organisasi tersebut sebagai inventaris dari Ketua Umum DPN MPI Meherban Shah kepada Ketua DPC Khusus MPI Batangkuis Supanji.

Susunan Pengurus DPC Khusus MPI Batangkuis masa bakti 2011-2014 : Ketua Supanji dibantu 5 Wakil Ketua : Fadli Syahdian, Ferri Guslo, Ngadianto, Bambang Ducky Hermana dan M Husin SH. Sekretaris Bachyuni Amin Basri SE dibantu Wakil Sekretaris Irzam. Bendahara V M Gultom ,Wakil Bendahara  Widi Widjayanto serta didukung 8 kepala bidang. Turut hadir ketua bidang DPP MPI Sumut Ir Roni Sibuea,  Baginda Siregar,Zulkifli, dan Sugiarto St.  (*/omi)

Ciptakan Proses Pembelajaran Aktif di Kampus

UNIVERSITAS Pembangunan Panca Budi (Unpab) Medan menggelar pelatihan peningkatan kemampuan staf pengajar dalam bidang soft skill bagi puluhan dosen perguruan tinggi tersebut, Selasa (7/6). Pelatihan yang digelar di  Aula Unpab Jalan Gatot Subroto Medan hingga Sabtu (11/5) hari ini bertujuan menciptakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, kontekstual dan menyenangkan (Paikem)..

Guru Besar Universitas Bengkulu, Prof Badeni sebagai instruktur pelatihan mengutarakan, pelatihan ini dapat memenuhi harapan yang diinginkan termasuk menghilangkan hambatan sehingga mampu menghasilkan perkuliahan yang baik.

‘’Untuk itu diperlukan komitmen, disiplin, saling pengertian dan ada kerja sama semua pihak terkait,’’ jelas Badeni yang pernah menjadi Pembantu Dekan I FKIP Universitas Bengkulu tersebut.

Badeni mengutarakan proses pembelajaran aktif harus diawali dari penyiapan materi kuliah, kemampuan dosen dan mahasiswa dimana secara keseluruhan harus memenuhi 14 persyaratan.

‘’Mahasiswa harus diarahan aktif berpikir dalam proses perkuliahan. Kita harus dirangsang aktif belajar dan diskusi sehingga dosen tidah harus menerangkan saja. Mahasiswa pun tidak semata menerima apa adanya materi kuliah yang disampaikan para dosen tersebut,’’ katanya.

Untuk menjamin keberhasilan proses perkuliahan aktif sangat dipengaruhi oleh keinginan mahasiswa dalam melaksanakan program tersebut. ‘’Program ini baru dilaksanakan Ditjen Dikti Kemendiknas secara nasional. Unpab merupakan kampus swasta pertama di Sumut yang telah mengembangkan program tersebut,’’ ujarnya.

Rektor Unpab M Isa Indrawan SE MM mengkritisi pembangunan pendidikan yang dibangun berbasis kecerdasan intelektual. Karenanya, lanjut dia, pendidikn kurang memperhatikan pengembangan kecerdasan spritual, emosional, sosial dan cerdas.

Pelatihan, kata Isa, dalam rangka pengembangan sistem pembelajaran yang berusaha menyesuaikan dengan sistem atau metode pembelajaran di perguruan tinggi sesuai visi Diknas menuju insan Indonesia yang cerdas, komperhensif, kompetitif dan bermartabat.
Ia berharap proses pembelajaran aktif dapat mengedepankan diskusi, meningkatkan kemampuan bicara, mempresentatifkan,’’ imbuhnya. (*/sih)

Wakil Rektor Iii Umsu Hm Arifin Gultom: Penelitian, Jantung di Tubuh Universitas

MEDAN- Ibarat tubuh, kegiatan penelitian merupakan jantung di tubuh universitas, sehingga dewasa ini perguruan tinggi mulai mengarahkan misinya kepada universitas riset.  Demikian ditegaskan Wakil Rektor III UMSU HM Arifin Gultom SH, MHum saat launching Program Penelitian Dikti, HKI, Pelatihan Buku Ajar dan Artikel Ilmiah, Kamis (9/6) kemarin, di Auditorium Kampus Terpadu UMSU Jl Kapten Mukhtar Basri No 3 Medan. “Untuk memotivasi itulah salah satu kegiatan ini dirasa perlu untuk dilaksanakan, meskipun nanti prosesnya itu memang berkaitan dengan buku ajar,”tegasnya.

Kemudian dari data yang ada, di UMSU sejak tahun 2005 sampai 2011, dosen-dosen banyak yang sudah pernah melakukan penelitian, baik itu Penelitian Dosen Muda, Studi Kajian Wanita, Fundamental dan Hibah Bersaing, ‘’Seluruhnya berjumlah 250 orang,”paparnya. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Rektor III UMSU HM Arifin Gultom, SH, M.Hum mewakili Rektor, dua narasumber yakni Juraini Sulaiman, SH, MH dan Prof Dr Suminar Setiati Achmadi, M.Sc, para pimpinan Fakultas, Ketua Jurusan/Program Studi, Dosen peserta, Kepala Biro Humas UMSU Anwar Bakti dan para Kepala Biro lainnya di lingkungan UMSU.

Lanjut Arifin, dalam kegiatan ini dosen-dosen yang belum pernah melakukan penelitian memang tidak diundang karena begitu ketentuan dari Dikti. Karena, sebut Arifin, dengan adanya lebih dahulu hasil penelitian baru akan muncul Buku-buku Ajar, atau dengan kata lain hasil penelitian itu yang akan menjadi sumber untuk penyusunan Buku Ajar.

Di sisi lain, kata Arifin, perlu  dicermati mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) apalagi dewasa ini seperti yang diberitakan di media massa sering terjadi tendensi plagiarisme (penjiplakan-red) terhadap hasil karya orang lain. Untuk mengatasinya maka masing-masing Perguruan Tinggi diwajibkan untuk mengakses skripsi dan semua produk yang ada di Perguruan Tingginya untuk kemudian dikirimkan ke Dikti, sehingga nantinya Dikti dalam hitungan detik dapat mendeteksi apakah hasil karya itu merupakan plagiarisme atau tidak.

Wakil Rektor III UMSU mengharapkan agar dana berkriteria Madya yang diberikan Dikti kepada UMSU dapat dikelola dengan baik dalam melaksanakan kegiatan penelitian.

Sebelumnya Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UMSU, Prof Dr Alesyanti, M.Pd, MH selaku pelaksana kegiatan dalam laporannya menyebutkan bahwa peserta kegiatan ini sebanyak kurang lebih 120 dosen UMSU yang pernah melakukan penelitian.

Alesyanti mengemukakan penyelenggaraan kegiatan ini merupakan upaya UMSU untuk menjawab tantangan terhadap kebijakan Dikti dimana pelaksanaan kegiatan penelitian di masa mendatang akan banyak didesentralisasikan ke masing-masing Perguruan Tinggi.

Narasumber pada kegiatan hari pertama,  yakni Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkum dan HAM Provinsi Sumatera Utara, Juraini Sulaiman, SH, MH dengan makalahnya berjudul “Hak Cipta” dan Prof Dr Suminar Setiati Achmadi, M.Sc dengan makalahnya  “Tata Saji Buku Ajar” . Narasumber hari kedua,  Prof Dr Alesyanti, M.Pd, MH yang memaparkan tentang Sosialisasi, Launching Program Dikti untuk Pendanaan Tahun 2012 dan Prof Dr Asmuni, MA dengan materi Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah.

Pada kesempatan terpisah, Humas UMSU Anwar Bakti menyampaikan susunan Pengurus Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) UMSU yang baru yakni Ketua: Prof Dr Alesyanti, M.Pd, MH, Sekretaris: Dra Sulhati MA, Anggota: Muharnif ST, M.Sc, Indra Rosa ST, Irfan S.Pd, M.Si, Riza Zarzani SH dan Arifin Saleh Siregar, M.SP. (*/ton/smg)

Sudah ‘Makan’ 30 Jiwa

Terkait Bakteri E Coli, Sumut Awasi Turis

Korban jiwa akibat wabah bakteri E Coli yang melanda Jerman dan negara-negara lain terus bertambah.Sejauh ini sudah 30 orang yang meninggal akibat bakteri pembunuh tersebut. Lalu, bagaimana dengan Indonesia, khususnya Sumatera Utara?

Nah, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sumut dr Candra Syafei SpOG, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (6/6) lalu, mengatakan telah mengantisipasi hal itu. Menurut Chandra salah satu upaya pencegahan yang dilakukan yakni melakukan koordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) laut dan udara dalam proses pemantauan turis Eropa yang masuk.

“Dalam hal ini petugas KKP melakukan pemeriksaan kepada wisatawan asing yang masuk ke Sumatera Utara, sehingga bagi wisman yang ditemukan mengalami gejala diare akan dilakukan perawatan terlebih dahulu untuk mensterilkan penularan bakteri,” ujarnya.

Untuk itu, Candra mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan sebelum makan dan memasak makanan yang akan dikonsumsi.

Sementara ditempat terpisah pengamat kesehatan dr Umar Zein SpPD mengatakan,  bakteri E Coli normalnya ada dalam usus manusia. Dijelaskannya, gejala awalnya diare mengkontaminasi makanan atau tangan yang tidak dicuci, bisa juga melalui bungkus makanan seperti daun yang tercemar E Coli.

Bisa juga melalui kotoran pupuk/ternak yang tertular melalui makanan dan sampai ke usus. “Masa inkubasinya tiga sampai tujuh hari dengan gejala awal yang dialami penderita akni gangguan pencernaan seperti mencret, berlendir serta demam tinggi yang. Diare akut setidaknya dalam dua minggu dapat menyebabkan pendarahan dan berujung kepada kematian,” terang Umar.

Dari Jakarta, Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, memastikan di Indonesia belum ditemukan adanya bakteri  E Coli strain baru, dengan nama enterohaemorrhagic E Coli (EHEC) yang bisa menimbulkan penyakit berbahaya dan mematikan. Penderita  dapat berlanjut menjadi parah dalam kondisi yang disebut  haemolytic uraemic syndrome (HUS) seperti yang terjadi di Eropa.

“Kasus di Eropa ini jadi heboh, karena E-Coli strain barunya. Dan kebanyakan orang di Eropa terpapar bakteri  karena konsumsi sayuran yang tidak dicuci dengan bersih. Jadi mencegah E Coli ini sama dengan mencegah penyakit diare,” katanya.

Kemunculan bakteri E Coli disinyalir lantaran aneka sayuran impor asal Jerman, seperti timun dan tauge. Endang Rahayu Sedyaningsih sempat menjelaskan bakteri E Coli kebal terhadap obat antibiotik dan dapat menyebabkan kematian karena memicu pendarahan yang parah.

Menurut dari data Kementerian Kesehatan, wabah penyakit  ini sebenarnya mulai terjadi di Jerman pada pertengahan Mei 2011. “Selain Jerman, ada 11 negara lain yang menemukan kasus yang sama  yaitu Austria, Republik Ceko, Denmark, Prancis, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris, Amerika Serikat dan lain-lain,” tambah Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI.

Korban jiwa terbaru adalah seorang pria berumur 57 tahun di Frankfurt, Jerman. Bulan lalu pria itu bepergian dengan istrinya ke Kota Hamburg, Jerman Utara, yang menjadi pusat wabah bakteri mematikan E Coli.

Seperti disiarkan AFP, Jumat (10/6), kematian seorang pria berusia 68 tahun dan seorang wanita berumur 20 tahun juga dilaporkan di negara bagian Lower Saxony, Jerman. Berarti hingga kini setidaknya 30 orang tewas termasuk seorang wanita di Swedia yang baru saja kembali dari Jerman.  Lebih dari 2.800 orang di setidaknya 14 negara jatuh sakit akibat EHEC tersebut.

Sementara itu, dokter ahli penyakit dalam di Jakarta, dr Imranito SpPD mengatakan penyebaran E-coli bisa melalui tiga jalan, yakni antarorang, makanan-minuman, serta binatang.

“Pertama, antara orang ke orang, kemudian dari makanan-minuman yang tidak dimasak dengan sempurna, dan bisa pula lewat binatang yang telah terinfeksi lalu menyebarkannya ke makanan dan dikonsumsi manusia, misalnya lalat,” kata internis yang berpraktik di OMNI Medial Center dan Medika Permata Hijau Jakarta ini, Selasa (7/6).

“Semua makanan yang tidak dimasak dengan sempurna atau dicuci dengan air yang tercemar E Coli, mungkin saja karena sudah tercemar dengan tinja yang memang banyak E Coli juga menjadi sumber penyebaran,” imbuhnya. (uma/bbs)

——————–

Tentang E coli

Escherichia coli atau biasa disingkat E Coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia.

Jalur Penyebaran :
1. Antara orang ke orang
2. Dari makanan-minuman yang tidak dimasak dengan sempurna
3. Lewat binatang yang telah terinfeksi lalu menyebarkannya ke makanan dan dikonsumsi manusia, misalnya lalat.

Gejala Infeksi
1. diare
2. Kram perut
3. Diare berdarah         (haemorrhagic colitis)
2. mual
3. demam
4. muntah

Gejala Infeksi Serius
1. gagal ginjal akut
2. kerusakan sel darah merah
3. gangguan syaraf
4. stroke
5.koma
*tingkat kematian sebesar 3-5 persen.

Pencegahan
Berperilaku hidup bersih dan sehat. Misalnya, dengan mencuci tangan pakai sabun setelah buang air besar (BAB) dan sebelum makan.
*Anjuran World Health Organization (WHO)
1. jaga kebersihan
2. pisahkan bahan mentah dengan makanan matang
3. masak makanan sampai matang
4. jaga makanan pada suhu aman
5. gunakan air bersih untuk mencuci bahan pangan

SUMBER: BERBAGAI SUMBER