27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 15163

Rematch di Dhaka

LAGOS – Tudingan suap dan pengaturan skor yang mengarah kepada Nigeria dan Argentina, membuat NFF (asosiasi sepak bola Nigeria) gusar. Itu menyusul kecurigaan FIFA atas kemenangan 4-1 Nigeria atas Argentina pada laga uji coba di Abuja (1/6).

Kecurigaan FIFA berdasarkan pada gol balasan Argentina yang tercipta ketika memasuki injury time. Wasit Ibrahim Chaibou juga tidak menghentikan laga hingga menit ke-98 dan Argentina akhirnya mencetak gol via titik penalti.
Masalahnya, jelang laga berakhir terjadi lonjakan di bursa taruhan dan keputusan penalti Chaibou juga terbilang kontroversial. Setelah insiden itu FIFA memutuskan menjadikan laga tersebut dalam daftar laga yang perlu diinvestigasi.

Agar meredam gejolak rumor suap dan pengaturan skor, NFF pun memutuskan untuk menyetujui laga rematch alias laga ulang. “Ya, kami konfirmasikan bahwa tim senior Nigeria dan Argentina akan bertanding di Bangladesh, September nanti,” kata Musa Amadu, sekretaris jenderal NFF, seperti dikutip AFP.
Agak aneh karena laga rematch itu dilangsungkan di Dhaka, Bangladesh, negara tanpa tradisi sepak bola hebat, pada 6 September nanti.

“Setiap dokumen yang terkait dengan pertandingan sudah diteken dan kami akan bersiap untuk menyongsong pertandingan itu. Kedua tim akan berangkat ke Bangladesh yang skuad utamanya,” kata Amadu.
Hanya, waktu yang dipilih terbilang kurang tepat. Sebab, pada waktu-waktu tersebut sejumlah kompetisi di Eropa baru saja dimulai. Selain itu, tiga hari sebelum melawan Argentina, Nigeria harus bertarung di kualifikasi Piala Afrika 2012 melawan Madagascar.

Namun, bukan hanya itu agenda Argentina di Asia. Sebelum melawan Nigeria, Argentina akan bertarung melawan Venezuela di Kolkata pada 2 September. Baik laga itu maupun di Bangladesh, merupakan hasil kerja perusahaan asal India Celebrity Management Group.

“Kami menyakini dapat meraup USD 5 juta atau setara Rp 42,4 miliar dari laga melawan Venezuela di Kolkata dan sekitar USD 4 juta dari laga melawan Nigeria di Dhaka,” kata Bhaswar Goswami, direktur eksekutif Celebrity Management Group, seperti dikutip Guardian.

Beda dengan laga sebelumnya melawan Nigeria, di mana Argentina turun dengan tim kedua, di Kolkata dan Dhaka, tim besutan Sergio Batista itu akan turun dengan kekuatan terbaiknya.
“Argentina akan turun dengan kekuatan terbaik, termasuk Lionel Messi. Itu sudah sesuai dengan klausul kontrak,” kata Goswami. (ham/jpnn)

Phil Jones Ingin Seperti Ferdinand

MANCHESTER- United tentu memiliki pertimbangan khusus memilih Phil Jones sebagai rekrutmen pertama mereka musim panas ini. Dengan usia masih 19 tahun, Jones dipersiapkan sebagai suksesor defender United Rio Ferdinand yang tahun ini memasuki usia 33.

Jones pun mengatakan apabila dirinya memang ingin menjadi The New Ferdinand di Old Trafford. Itulah sebabnya, Jones memilih menerima tawaran United sekalipun Liverpool dan Arsenal juga ngebet mendapatkan tanda tangannya.
“Saya selalu mengatakan apabila saya terinspirasi dengan John Terry, Michael Dawson, Rio Ferdinand. Saya selalu melihat apa yang mereka lakukan dan belajar dari mereka,” ungkap Jones kepada The Sun.

Jones memang disebut memiliki kemiripan gaya main dengan Ferdinand. Seperti Ferdinand, Jones mengawali karir sepak bola dengan bermain bukan sebagai bek tengah, melainkan pemain tengah. Itulah sebabnya, Jones sama tenangnya dengan Ferdinand ketika merebut bola dari lawan. Hanya, dengan bergabung dengan United sekarang, Jones masih harus berjuang keras untuk sekadar menjadi pelapis Ferdinand. Itu karena selain Nemanja Vidic yang menjadi partner serasi Ferdinand beberapa tahun terakhir, masih ada Jonny Evans dan Chris Smalling.

Karena itu, ada kemungkinan Jones bakal dimainkan sebagai gelandang bertahan. “Bertahan tidak hanya tentang tekling dan heading, melainkan juga bagaimana membuat bola tetap di bawah dan dimainkan. Serangan juga dimulai dari belakang,” tutur Jones. “Naik ke depan merupakan bagian natural dari permainan saya,” tutur pemain yang bergabung dengan akademi Blackburn sejak usia sepuluh tahun itu. (dns/jpnn)

Gugah Umat untuk Berzakat

BAZ Dolok Masihul Rehabilititasi Rumah tak Layak Huni

SERGAI- Camat Dolok Masihul Drs Dimas Kurniawan mendorong warganya untuk berzakat, berinfaq maupun bersedekah.  Zakat ini dapat disalurkan melalui Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Dolok Masihul.

”Kebersamaan dan kepedulian ini yang diharapkan, sehingga program pengentasan kemiskinan akan terwujud,” kata Drs Dimas Kurnianto pada peletakan batu pertama rehabilitasi pembangunan rumah tidak layak huni, kemarin (5/6) di Lingkungan II Kelurahan Pekan Dolok Masihul, Kecamatan Dolok Masihul, Serdang Bedagai.

Ia mengatakan, pemerintah kecamatan akan terus mendukung program Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Dolok Masihul, karena banyak warga yang masih berada di bawah garis kemiskinan.

“Melalui program kerja Badan Amil Zakat, mari kita tingkatkan rasa kepedulian dan kebersamaan untuk membantu sesama,” ujarnya, seraya mengajak warga menggairahkan dan menggalakkan zakat, infaq, dan sedekah.
Kepada Lurah dan Kepala Desa, Dimas meminta agar program kerja BAZ Kecamatan Dolok Masihul segera disosialisasikan kepada warga masyarakat di seluruh desa se-Kecamatan Dolok Masihul, dan data dari BAZ akan dilegalitaskan.

Sedangkan pada saat penyerahan rumah yang sudah direhabilitasi itu, harus dibarengi dengan penyerahan sertifikat tanahnya. Sehingga statusnya jelas tidak menimbulkan kasus yang dapat merugikan warga masyarakat kurang mampu yang rumahnya sudah direnovasi jadi rumah layak huni nantinya.

Bagi warga yang kurang mampu yang rumahnya sudah direnovasi, dengan terbantunya pembangunan rumah ini menjadi rumah layak huni bisa lebih meningkatkan ketaqwaan pemiliknya, dapat lebih giat melakukan usaha rutinitasnya sehingga bisa keluar dari garis kemiskinan.

Sementara itu, Ketua BAZ Kecamatan Dolok Masihul Ustad H Zulkifli BA mengharapkan, Badan Amil Zakat (BAZ) dipimpinnya itu bisa lebih dikenal masyarakat Kecamatan Dolok Masihul melalui program perdana “Bedah Rumah”.
Ia mengatakan, niat baik yang dilakukan pihaknya diharapkan tidak berdampak menimbulkan kecemburuan sosial, apalagi program BAZ belum terealisasi seperti yang diharapkan bersama. Tujuan pelaksanaan disamping untuk memotivasi kepedulian sesama umat Islam, juga meningkatkan kesadaran berzakat, berinfaq dan bersedekah untuk disalurkan kepada warga kurang mampu, berupa sandang, pangan, papan, melalui pengelolaan BAZ.

Program kerja yang sudah dilakukan BAZ kata Ustad H Zulkifli BA, dalam menggalang kepercayaan masyarakat dan dijadikan agenda kegiatan BAZ kecamatan, yakni menyantuni fakir miskin dan memberikan sembako, melalui kerja sama dengan warga masyarakat yang dinilai sukses dan pedagang, untuk meringankan beban penderitaan warga kurang mampu.(mag-15)

Berusia Satu Setengah Abad

Masjid Al-Osmani Jalan KL Yos Sudarso Medan

Masjid Al-Osmani Jalan KL Yos Sudarso KM 18 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan merupakan bukti sejarah keberadaan Kesultanan Deli, di Medan.

Masjid ini didirikan masa Kerajaan Melayu tahun 1857 oleh Raja Deli ke-7 yang bergelar Sultan Osman Perkasa Alam. Masjid ini usianya 154 tahun atau lebih dari satu setengah abad. Maka dari itu, Masjid Al-Osmani merupakan masjid pertama dan tertua di Kota Medan.

Masjid Al-Osmani ini kesannya sebagai bangunan lama dan bersejarah. Masih kental terlihat dengan ornamen melayu, walaupun sudah banyak bagian masjid yang direnovasi.

Letaknya yang pinggir jalan raya, membuat musafir (orang dalam perjalanan jauh) suka untuk melaksanakan ibadah di masji itu. Bahkan setiap salat Jumat,  masjid ini nyaris tidak mampu menampung jamaah yang hadir.
Menurut, Imam Rawatib Masjid Al-Osmani, H Basuki Said masjid Al-Osmani ini sudah beberapa kali mengalami renovasi.

Pada saat didirkan pertama kali masjid ini masih berbahan kayu namun seiring perkembangan zaman, tepatnya pada tahun 1870-1872 masjid ini dibangun menjadi bangunan permanen oleh Sultan Mahmud Perkasa.
“Masjid Al-Osmani merupakan mesjid pertama dan tertua di Kota Medan setelah Masjid Raya Al-Mashun Medan,” ujarnya.

Di bagian dalam masjid terdapat empat tiang yang berfungsi sebagai penyangga utama kubah masjid. Empat tiang penyangga itu juga sebagai simbol empat sifat kenabian.
Selain pilar utama, di dalam masjid terdapat mimbar khatib yang masih asli dengan bahan dari kayu pilihan dengan ukiran melayu memiliki tangga.

Sementara itu, di areal masjid Al-Osmani, ada perkuburan wakaf. Dikuburan tersebut terdapat lima Raja Deli yang dikuburkan yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Suilthan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), dan juga Sulthan Usman Perkasa Alam dan Sulthan Mahmud Perkasa Alam.(mag-11)

Gagah di Olahraga

Prof DR Agung Sunarno MPd

Gelar akademik yang disandang adalah alasan Profesor DR Agung Sunarno MPd tak henti melakukan terobosan di bidang keolahragaan. Baik untuk prestasi, juga kesehatan masyarakat sebagai penentu kemajuan sebuah bangsa.

Ya, kiprahnya di dunia olahraga Sumatera Utara (Sumut) sudah tidak diragukan lagi. Dari sebagai Wakil Ketua Bidang Bimbingan Prestasi (Binpres) KONI Sumut 2003-2007  hingga sebagai Wakil Ketua II membidangi Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Pendidikan dan Penataran (Diktar), dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang baru saja berakhir 2007-2011 dijadikan sarana pengaplikasian ilmu yang diperoleh di bangku akademi.

Metode penelitian pendidikan jasmani dan kesehatan yang menjadi kajian untuk gelar profesor 2007 lalu langsung diterapkan dalam meningkatkan prestasi olahraga yang terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Kalimantan Timur 2008 lalu. Tidak sedikit pula pemikiran dituangkan dalam tulisan baik berupa buku juga makalah yang dapat digunakan masyarakat meningkatkan kesegaran jasmani.

“Sekecil apapun kita harus berbuah. Apa itu dalam bentuk pikiran, pendapat, opini, maupun aktivitas yang dapat memberi faedah untuk orang lain. Apa artinya hidup bila kita tidak bisa memberi sesuatu kepada masyarakat?” tutur Prof Agung yang ditemui di ruang kerjanya di KONI Sumut Jalan Pancing Medan, Senin (6/6).

Meskipun begitu suami dari Herlina Agustina SE Msi ini sadar bila semua itu harus memiliki modal. Sehingga setiap buah yang dihasilkan dipercaya masyarakat sebagai hal baik untuk dilaksanakan. Modal yang dimaksud tentu saja gelar di dunia pendidikan. Dengan keyakinan akan keberhasilan juga kemampuan yang dimiliki bahkan menantang kenyataan, kondisi yang tidak memungkinkan bisa menjadi mungkin.

Kondisi keluarga memaksa Agung berpisah dari keluarga untuk hidup mandiri. Tinggal bersama sang abang Drs Subardi yang juga guru olahraga, ternyata menimbulkan ketertarikan di bidang yang sama dan mendaftarkan diri di Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Agung juga tidak menolak usul orangtua untuk melanjutkan pendidikannya. Hanya saja bukan di Diploma 3 seperti yang diusulkan, melainkan melalui SPMB dan diterima di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan yang kini Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed). “Waktu itu saya berpikir kalau tiga tahun saya bisa dibiayai, masa untuk satu tahun tidak bisa saya biayai? Itu yang membuat saya memutuskan memilih S1 tanpa sepengetahuan orangtua. Saya pun bertekad mendapatkan beasiswa,” kenang ayah dari Augina Era Pangestika dan Augina Amelia Putri ini.

Hal itu dibuktikan dengan menyelesaikan studi selama delapan semester lebih tiga bulan. Tidak cukup disitu, kesempatan melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tak disia-siakan. Berharap mendapatkan beasiswa dengan prestasi yang dicapai, pelahap bakwan udang ini menyelesaikan studi hanya dalam satu tahun lebih 11 bulan. Lima hari lebih cepat dari ketentuan untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah yaitu menyelesaikan studi minimal dua tahun.

Tak pelak beasiswa yang diharapkan mengganti biaya pendidikan yang didahulukan dari tabungannya pun hangus. Begitu juga saat dirinya melanjutkan pendidikan doktoralnya di bidang dan kampus yang sama. Studi dan penelitian yang diselesaikan dalam satu tahun hanya membuatnya berhak atas setengah dari beasiswa yang dijatahkan selama tiga tahun itu.

“Yang setengah lagi hangus karena pada 2000 saya sudah tamat meskipun wisudanya 2001. Padahal itu beasiswa untuk tiga setengah tahun ke depan lho. Jadi memanfaatkan waktu kosong dan dengan uang tadi saya menjadi pelatih fisik PSDS Junior,” tambahnya.

Dari situ, Prof Agung yang sempat tercatat sebagai profesor termuda di Indonesia, juga saat berita ini diturunkan merupakan satu-satunya guru besar olahraga di Sumut juga Unimed. (jul) Melalui penelitian yang kemudian menghasilkan satu metode yang bermanfaat bagi masyarakat, juga aktif di organisasi sosial, terlibat dalam pembuatan kebijakan pemerintah di bidang keolahragaaan, maupun melalui publikasi ilmiah yang diterapkannya lima tahun terakhir.

Di tengah kesibukannya sebagai ilmuwan, pria humoris ini tetap memiliki waktu untuk keluarga tercinta. Setiap Sabtu malam menjadi momen untuk berkumpul menjalin komunikasi di antara istri tercinta dan kedua buah hati sembari menikmati kuliner di Kota Medan. Arti pentingnya sebuah keluarga bahkan menjelma dalam rutinitas yang dilakoni. “Dari keluarga yang kuat akan tampilkan sosok yang kuat pula. Setiap pagi saya mengantar anak dulu ke sekolah lalu mengantar istri kerja setelah itu baru ke kantor. Begitu juga kalau pulang selalu sama,” kata pemilik mobil Suzuki X-Over ini. (jul)

Hal Biasa Jadi Luar Biasa

Dengan menggunakan metode yang terarah, Prof DR Agung Sunarno MPd membuka pemahaman baru di tengah-tengah masyarakat. Bahwa hal yang biasa dapat berdampak luar biasa.

Seperti memasukkan wisata outbound dalam program pembinaan atlet pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) 2007 juga pada persiapan PON Kaltim 2008 lalu. Melalui aktivitas yang dilaksanakan dengan disertai penjelasan, kegiatan tadi berhasil menguatkan karakter para atlet untuk menghasilkan prestasi yang membanggakan.

“Makan tiga kali dalam sehari adalah hal biasa, dan akan menjadi luar biasa bila makan empat kali dalam sehari. Padahal semua itu sebenarnya sangat sederhana, hanya masalah penjelasan,” ucapnya.

Hal itu juga yang diterapkan pada Ultra Outbound yang menerapkan penjelasan bagi para pengunjung. Dengan demikian nilai dari kegiatan yang dilakukan dapat diserap dengan baik bagi pelaku. Demikian yang dilakukan di setiap pelatihan instruktur outbound yang digelar.

Dengan arahan Head Instruktur Samsudin Tarigan SPd dan Instruktur Abdul Latief SPd, Rahmad Sembiring SPd, Rikardo Situmorang SPd, Nazrul S Rambe SPd, Fahruzi SPd, Terimo Hady Brojo SPd, dan Edward Keliat SPd, Ultra Outbound pun menghadirkan warna lain bagi pecinta kegiatan di alam terbuka. “Intinya, pengunjung punya wawasan yang baru untuk setiap kegiatan yang dilakukannya,” jelas Prof Agung.

Di tengah kesi bukannya sebagai ilmuwan, pria humoris ini tetap memiliki waktu untuk keluarga tercinta. Setiap Sabtu malam menjadi momen untuk berkumpul dengan istri tercinta dan kedua buah hati sembari menikmati kuliner di Kota Medan.  (jul)

RE Siahaan Ditahan KPK

Diduga Korupsi Dana Bansos dan APBD 2007 Rp9,088 M

JAKARTA-Setelah berstatus tersangka sejak 6 Februari 2011, mantan Wali Kota Pematangsiantar RE Siahaan kemarin petang (8/6) ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua DPC Partai Demokrat Pematangsiantar itu ditahan di LP Cipinang, Jakarta Timur.

“KPK menahan tersangka RES, mantan wali  kota Pematangsiantar untuk 20 hari ke depan di rumah tahanan Cipinang,” ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi kepada wartawan, sesaat setelah RE Siahaan dibawa mobil tahanan menuju Cipinang.

Dijelaskan Johan, penahanan ini untuk kepentingan penyidikan perkara dugaan korupsi pengelolaan dana bantuan sosial (bansos) sekretariat daerah dan dana rehabilitasi/pemeliharaan dinas pekerjaan uumum pada APBD Kota Pematangsiantar tahun anggaran 2007 itu.

Berdasarkan hasil penyidikan, lanjut Johan, ditemukan bahwa saat menjabat wali kota, RE Siahaan pada sekitar Maret 2007 memerintahkan untuk memotong anggaran pemeliharaan rutin Dinas PU sebesar 40 persen dari setiap proyek. “Yang kemudian diserahkan kepada tersangka dalam beberapa tahap,” ujar Johan.
Selanjutnya, lanjut Johan, sekitar Desember 2007, RE Siahaan juga memerintahkan untuk mengambil anggaran bansos yang digunakan untuk memperkaya diri sendiri dan orang lain. Kerugian negara akibat perbuatan ini diduga sebesar Rp9,088 miliar.

RE Siahaan disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 dan atau pasal 5 dan atau pasal 9 dan atau pasal 11 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 199 tentang Tindak Pidana Korupsi.
RE Siahaan sendiri tampak santai dan tenang. Pria yang kemarin mengenakan baju biru muda motif garis-garis itu tersenyum kepada para wartawan yang menunggunya di pintu keluar gedung KPK.

Dengan enak, dia masih mau melayani pertanyaan wartawan. “Saya tidak tahu salah saya apa,” ujarnya. Lantas, siapa yang salah? Dia menjelaskan, sesuai dengan Permendagri, pengelola keuangan daerah meliputi sekda dan kepala SKPD. “Mestinya, pengguna dan pengelola keuangan itu,” cetusnya.

RE Siahaan tiba ke gedung KPK kemarin pagi menjelang pukul 09.00 WIB.  Dia datang ditemani dua pria. Informasi yang dihimpun Sumut Pos ini, sebenarnya pemeriksaan RE Siahaan sudah selesai siang hari. Setelah itu, RE Siahaan menjalani pemeriksaan oleh tim dokter KPK. Karena ada pengecekan kesehatan itulah, tanda-tanda dia bakal ditahan, sudah bocor ke wartawan sejak siang.

Usai menjalani pemeriksaan kesehatan, di gedung KPK RE Siahaan hanya diam, karena sudah tidak ada pemeriksaan lagi oleh penyidik.  Proses  administrasi untuk penahanan, seperti penandatangan surat penahanan oleh ketua KPK dan koordinasi dengan LP Cipinang, memerlukan waktu hingga petang. Begitu kelar, RE Siahaan langsung diboyong ke Cipinang. (sam)

Nazaruddin dan Istri Dipanggil KPK

Tapi, Bukan Karena Dugaan Suap Sesmenpora

JAKARTA-Mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin akhirnya resmi dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (10/6), besok. Tapi, pemanggilan itu bukan terkait kasus dugaan suap sesmenpora ataupun dugaan pemberian sejumlah uang terhadap sekjen Mahkamah Konstitusi yang menyeret nama Nazaruddin, beberapa waktu terakhir.

Pimpinan KPK Chandra Hamzah mengungkapkan, politisi muda Demokrat itu justru akan dipanggil terkait dugaan korupsi di kementrian pendidikan nasional (kemendiknas). “Kami butuh keterangan yang bersangkutan tentang kasus di diknas, dia (Nazaruddin, Red) termasuk pihak terkait,” ujar Chandra, usai rapat dengan Tim Pengawas Kasus Bank Century, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (8/6).

Dia menolak pemanggilan tersebut mendadak. Menurut Chandra, proses penyelidikan terkait kasus di kemendiknas itu sebenarnya sudah dimulai sejak Maret 2011. “Itu kan sebelum sesmenpora bahkan,” ujarnya. Mantan pengacara itu juga menolak kalau pemanggilan tersebut dianggap melompat.

Mengingat, selama ini, Nazaruddin lebih banyak dikaitkan dengan kasus dugaan suap sesmenpora yang telah menempatkan sejumlah tersangka. “Kenapa? Memang nggak boleh manggil ke penyelidikan? Kan sah-sah saja. Nggak ada itu lompatan, nggak ada juga upaya membidik orang tertentu,” bantahnya.

Selain itu, Chandra juga memastikan, kalau proses penyidikan terkait kasus dugaan suap sesmenporan
juga masih akan berjalan. Meski, belum ada rencana pemanggilan terhadap Nazaruddin hingga saat ini. “Yang pasti masih jalan, diantaranya sudah ada penggeledahan di beberapa tempat di Jakarta Timur,” bebernya.

Terpisah, Juru Bicara KPK Johan Budi S.P menjelaskan, kasus dugaan korupsi di kemendiknas adalah terkait pengadaan barang di Ditjen PMPTK Kemendiknas. Yaitu, pada 2007, dengan nilai proyek dalam kasus tersebut mencapai Rp142 miliar.

Johan menegaskan, pihak KPK memeriksa Nazaruddin dalam kapasitasnya sebagai terperiksa. Bukan sebagai saksi atau tersangka. Hal itu mengingat kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Lembaga superbodi tersebut juga masih menyelidiki dugaan kerugian negara dalam kasus tersebut. “Jumat ini, yang bersangkutan diperiksa sebagai terperiksa,” tandas Johan.

Kasus dugaan korupsi Revitalisasi Saranan dan Prasarana Pendidikan di Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK), bisa menyeret Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal. Pasalnya, ketika terjadi korupsi tersebut, Fasli menjabat sebagai Dirjen PMPTK.

Ditemui usai acara pertemuan rektor di Kemendiknas kemarin (8/7), Fasli menjelaskan dirinya masih menunggu apakah ada permintaan pemanggilan dari KPK. “Jika nanti masalah ini mengharuskan saya diperiksa, tentunya saya akan bersedia memberikan keterangan,” tutur Fasli.

Selanjutnya, jika memang terbukti bersalah, Fasli siap bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Dia menuturkan, pada saat proses pengadaan dan revitaslisasi saranan dan prasarana di Ditjen PMPTK 2007 itu, dia mengaku memang menjabat sebagai dirjen. Fasli masih enggan berkomentar lebih jauh. Dia berharap public menunggu pengumuman resmi dari KPK. Dia berjanji akan mengikuti semua aturan main yang bakal dijalankan KPK. Fasli menambahkan, saat terjadi proses pengadaan tersebut, dirinya akan segera pindah menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti).

Sementara itu, pada saat Nazaruddin dipanggil KPK pada Jumat mendatang, istrinya Neneng Sriwahyuni rencananya juga akan dimintai keterangan untuk dugaan kasus korupsi yang lain. Yaitu, terkait kasus pengadaan listrik tenaga surya di kementrian tenaga kerja dan transmigrasi, sekitar 2008.

Menurut Ketua KPK Muhammad Busyro Muqoddas istri Nazaruddin berposisi sebagai orang luar atau rekanan dalam proyek tersebut. “Dia diduga menerima suap namun nilainya belum jelas,” kata Busyro.

Di sisi lain, menindaklanjuti kasus suap Sesmenpora, KPK juga telah meminta data terkait aliran dana ke rekening Muhammad Nazaruddin dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Diduga aliran dana tersebut terkait suap pembangunan Wisma Atlet di Palembang.
“Sudah diminta tapi belum final,” kata Busyro.

Menurut Busyro, setelah PPATK merilis adanya aliran dana ke rekening Nazaruddin terkait dugaan suap pembangunan wisma atlet, PPATK belum menyerahkan laporan tersebut ke KPK. Karena itu, KPK berinisiatif untuk meminta ‘laporan PPATK tersebut’. “Kami sudah tugaskan orang ke sana (PPATK),” kata Busyro.

Seperti diberitakan, PPATK mengidentifikasi adanya transaksi mencurigakan dalam rekening atas nama Mantan Bendum Partai Demokrat tersebut Senin lalu. Menurut Direktur pengawasan dan kepatuhan PPATK, Subintoro, transaksi atas nama Nazaruddin itu terkait kasus dugaan suap Sesmenpora. Selain transaksi mencurigakan atas nama Nazaruddin, PPATK juga menemukan 12 transaksi mencurigakan lainnya terkait dugaan suap Wisma Atlet.

Seperti diketahui, nama Nazaruddin disebut-sebut memerintahkan salah satu tersangka Mindo Rosa Manulang untuk menyerahkan cek senilai Rp3,2 miliar ke Sesmenpora Wafid Muharram. Cek tersebut? diduga merupakan duit suap terkait pembangunan Wisma Atlet di Palembang. ingapura pada 23 Mei malam lalu, 24 jam sebelum KPK mengirim surat pencegahan ke Direktorat Jenderal Imigrasi.

Hingga saat ini, posisi Nazaruddin masih berada di Singapura. Oleh partainya, Nazaruddin dinyatakan sedang menjalani perawatan kesehatan terkait penyakit jantung yang diderita. Dia berangkat ke Singapura, sehari sebelum surat cekal dari kemenkum HAM keluar.

Akhir pekan lalu, tim dari Demokrat sebenarnya sudah berkunjung ke sana. Namun, mereka hanya menemui yang bersangkutan di sana. Ketika kembali ke tanah air, tim tersebut tanpa keikutsertaan Nazaruddin.

Salah satu anggota tim sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah yakin, Nazaruddin nantinya akan segera pulang ke tanah air. Termasuk, memenuhi panggilan KPK.

“Saya tidak katakana, dia akan pulang Jumat, tapi yang pasti dia akan datang,” ujar Jafar Hafsah, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.

Terkait kasus kemendiknas yang dipakai alat KPK untuk memanggil Nazaruddin bukannya kasus sesmenpora, Jafar enggan menanggapi. Dia mengaku, belum mengetahui surat resmi pemanggilan tersebut. “Tapi, ya silahkan saja, itu kan kewenangan mereka (KPK, Red),” tandasnya. (dyn/ken/wan/jpnn)

Petinggi Polda Curiga Kasus Amplop Rekayasa Bandar

Judi Togel di Binjai

MEDAN-Dit Propam Poldasu Saat masih terus melakukan penyelidikan dugaan keterlibatan 22 perwira utama di Polres Binjai dalam praktik pembekingan judi toto gelap (Togel) di Binjai.

Di lain pihak, tim khusus bentukan Kapolres Binjai AKBP Dra Rina Sari Ginting terus berupaya mengungkap jaringan judi togel yang dioperasikan bandar berinisial A.

Setelah hampir sepekan polisi menangani kasus judi togel di Binjai ini, Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso, menegaskan kepolisian membutuhkan waktu.

“Tidak bisa buru-buru, agar tidak salah. Karena menyangkut anggota Polri, kasih kesempatan tim untuk mendalaminya agar bisa diungkap sampai ke akarnya,” pintanya.

Saat ini, penyelidikan mendalam Dit Propam Poldasu sudah pada tahap meminta keterangan ketiga tersangka judi yang diamankan tim khusus Polres Binjai. Propam melengkapi bukti yang sudah didapat, seperti menyita 22 amplop yang bertuliskan nama-nama pejabat Polres Binjai. “Propam Poldasu sudah meminta keterangan tersangka 303 (judi) sambil mencari bukti kuat agar yang bersangkutan (22 perwiran diduga pembeking judi) dipanggil untuk diperiksa,” ujar Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso, Rabu (8/6).

Penyelidikan mendalam diperlukan agar pejabat utama Polres Binjai yang menerima setoran tidak bisa mengelak lagi. “Kalau sudah punya bukti yang kuat, bila terbukti anggota itu tidak bisa mengelak lagi,” ucapnya.
Petinggi Polda Sumut, menurut Heru, curiga ada peran bandar dalam merekayasa kasus ini. “Selain dugaan ada (perwira) menerima, bisa jadi ini semua ulah para bandar judi besar di Sumut merekayasa keterlibatan polri dalam pembiaran praktik judi,” cetus Heru Prakoso.

Rekayasa menuliskan nama-nama anggota Polri di amplop karena para bandar meras tidak senang diganggu dan ditangkap. “Mungkin mereka sengaja membuatnya untuk melibatkan oknum Polri, “ cetus Heru.

Heru membantah kalau empat Kapolsek dan sejumlah Kanit Reskrim sudah diperiksa di Propam Poldasu. “Belum ada, kalau ada pasti kita sampaikan. Propam masih mendalami penyelidikannya,” bebernya menjawab pertanyaan.
Mengenai temuan amplop bertuliskan nama-nama pejabat utama Polres Binjai, masih tetap didalami tim khusus. Dimana, penyelidikannya yang mendalam oleh tim khusus dari Polres Binjai masih sulit untuk mengungkap keterlibatan anggota Polri.

“Biarkan tim bekerja,  amplop yang ada daftar namanya merupakan bahan masukan untuk Polri. Bila memang terbukti akan secepatnya di kabarkan, “ cetus Heru.

Sejumlah wilayah di Belawan dan Kabupaten Langkat diduga masih dijadikan lokasi penjualan judi togel. Pantauan Sumut Pos di lapangan, hingga Rabu (8/6) kemarin, beberapa warung kopi dan lokasi pemukiman padat penduduk di Belawan, banyak dijadikan tempat penjualan togel. Bahkan di sejumlah lokasi, keberadaan judi jenis tebakan angka ini beroperasi terang-terangan. Beberapa lokasi itu antara lain di kawasan Sicanang, Kampung Kurnia,  Uni Kampung, Kampung Salam dan beberapa tempat sarana umum.

“Di sini orang gak takut jual togel, sejak dulu selalu aman,” kata pria berkulit sawo matang yang tak minta namanya tidak dipublikasikan.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Endro Kiswanto dan juga Kasat Reskrim, AKP Hamam W tidak dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut.

Sementara di Langkat, sejumlah lokasi yang sering dijadikan tempat transaksi judi togel berada di warung atau kedai kopi. Seperti di warung di Simpang Empat Pelantaran di Desa Kubuan, Dusun VIII di Desa Kubuan, warung di Simpang IV di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, kedai kopi di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Jalan T Amir Hamzah di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Jalan Sudirman di Depan Gedung Nasional di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Jalan Bambu Runcing, Desa Lalang, Desa Teluk Bakung, Desa Paya Perupuk.

Hingga sebelum penggerebekan judi di Brahrang, Binjai, praktek perjudian dengan omset mencapai puluhan juta rupiah di lokasi itu bebas beraksi. Para cukong judi sengaja memanfaatkan remaja pengangguran setempat sebagai juru tulis. Selain itu, sebagian oknum petugas disebut-sebut juga ikut menerima setoran dari bandar judi. Namun, belum diketahui kebenarannya terkait isu tersebut.

Sedangkan, tentang siapa nama bandar yang berani dan nekat menjalankan bisnis haram tersebut, sejumlah warga sekitar banyak yang buka mulut dan mengaku kalau A (35), adalah bandar judi terbesar di Tanjung Pura. “Kalau togel hadir setiap hari Senin, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu mulai pagi sampai sore hari. Togas Hongkong hadir setiap hari dan buka pada malam hari sekitar jam 11 malam,” ujar seorang warga yang identitasnya minta dirahasiakan.
Di Kecamatan Stabat, aktivitas judi mulai berkurang. Bahkan, sarang judi Bangsal jenis Samkwan yang terletak di Jalan Sudirman, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Langkat milik bandar besar berinisial KW, kabarnya sudah berhenti beroperasi. Sedangkan, judi togel dan togas praktis sudah tidak ada lagi.

Kapolres Langkat, AKBP Mardiyono SIK saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya tidak memberikan toleransi terhadap kasus perjudian di Langkat. Pihaknya mengajak peran serta dari masyarakat luas untuk secara bersama-sama memberantas segala bentuk perjudian. “Judi tidak bisa diberantas hanya dengan mengandalkan polisi. Peran masyarakat dan ulama sangat penting. Kalau masyarakat tidak mau berjudi, pasti tidak akan ada judi serta kolusi dengan aparat tidak akan pernah terjadi,” kata Kapolres Langkat.(adl/mag-1/mag-11)

Prangko Gambar Gus Dur Diluncurkan

JOMBANG-Peringatan 100 tahun tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga mantan Menteri Agama KH Abdul Wahid Hasyim kemarin (8/6) dihelat di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang. Selain diadakan seminar internasional, pada hari itu juga di-launching prangko bergambar ayahanda almarhum Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) tersebut.

Prangko seri khusus itu diberikan langsung Kepala Divisi Regional PT Pos Indonesia Jawa Timur Junaedy. Berturut-turut yang menerima adalah Ny Sinta Nuriyah, Aisyah Baidlowi Hamid, Salahudin Wahid, Umar Wahid, dan Lily Wahid.

Sedangkan seminar internasional bertajuk The Future of Islam in the Changing World itu mendatangkan beberapa pembicara. Di antaranya Gokhan Bacik, profesor hubungan internasional dari Universitas Fatih Turki dan pengajar di sejumlah universitas top di Eropa. Juga ada Umar Anggara Jenie (profesor farmasi dari UGM) dan Ary Mochtar Pedju, anggota Asosiasi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Sayang, dua nama tenar internasional lagi gagal datang dalam seminar yang dimoderatori Inayah Wahid (putri Gus Dur) itu.

“Kami sudah mengundang Tun Mahathir Mohamad. Tapi, karena alasan kesehatan, beliau tak bisa datang. Kami juga mengundang Anwar Ibrahim,” kata Gus Solah, sapaan akrab Salahudin Wahid, pengasuh Ponpes Tebuireng, di acara kemarin. “Tapi, hari ini (kemarin, Red) beliau (Anwar) harus menghadiri mahkamah di Kuala Lumpur, jadi belum bisa datang,” tambahnya. Selain nama-nama tersebut, hadir pula Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Mahkamah Konstitusi M. Mahfud M.D., Ny Sinta Nuriyah Wahid (janda Gus Dur), dan sejumlah tokoh lainnya.

Dalam seminar itu Gokhan mengatakan, setidaknya ada tiga parameter masa depan Islam yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah soal kondisi material-non material (seperti ekonomi dan teknologi). “Yang kedua adalah soal menginterpretasikan kembali syariat Islam,” ucapnya. Dan yang ketiga adalah memperkuat komunitas-komunitas Islam di seluruh dunia dengan cara membuat standar pendidikan yang sama sehingga gampang menyambungnya dengan Islam di kawasan lain.

Yang menarik adalah pembahasan Gokhan untuk parameter yang kedua. Sebab, Gokhan menyinggung konsep Islam untuk negara. “Sejauh yang saya pelajari, tak ada satu pun ayat di Alquran dan hadis yang menyebut bagaimana seharusnya bentuk pemerintahan. Apakah itu presidensial, apakah parlementer, sama sekali tak dibahas,” ucapnya.
Namun, Gokhan mengatakan bahwa Islam sangat menentang bentuk-bentuk pemerintahan yang otoritarian dan menindas rakyatnya. “Dari poin ini sebenarnya bisa dipetik, Islam adalah agama anti penjajahan, namun tak berhasrat menjadikan dirinya sebagai sebuah negara. Bentuk negara apa pun dipersilakan,” tuturnya.

Gokhan juga mengatakan bahwa obsesi untuk menjadikan Islam sebagai sebuah negara adalah masalah besar. “Karena juga kadang tercampur dengan nasionalisme. Karena setiap muslim di negara mana pun rata-rata cenderung nasionalis.” Begitu analisis akademisi yang pernah melakukan riset sosial di Afghanistan berdasar order dari NATO tersebut.

Sementara itu, Umar Anggara Jenie dari UGM mengatakan, ada pandangan berbeda tentang ilmu antara pandangan Barat dan Islam. “Pandangan Barat menyatakan bahwa ilmu itu bebas nilai. Namun, tidak demikian halnya dengan Islam. Pengetahuan itu adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah kepada umat manusia untuk menjalankan fungsinya,” tandasnya.

Pembicara yang terakhir, Ary Mochtar Pedju, menguraikan panjang lebar peranan Islam dalam pembentukan dunia ilmu modern. Bahwa Islam-lah yang mengembangkan, menginovasi, dan meletakkan dasar ilmu pengetahuan modern.

Sebelum seminar dibuka, acara tersebut ditandai dengan pemberian prangko seri khusus bergambar Wahid Hasyim kepada keluarga besar Wahid Hasyim. Yang diberikan langsung oleh Kepala Divisi Regional PT Pos Indonesia Jawa Timur Junaedy. Berturut-turut yang menerima adalah Ny Sinta Nuriyah, Aisyah Baidlowi Hamid, Salahudin Wahid, Umar Wahid, dan Lily Wahid. (ano/c9/kum)

Ada Cerita Bu Tien yang Tiba-tiba Cemburu

Dibukukan, Sisi Pelik Kehidupan Pribadi Pak Harto di Mata Orang-orang Dekatnya

Sebuah buku seputar kisah kehidupan pribadi mantan Presiden Soeharto yang selama ini tak pernah terekspos kemarin di-launching. Judulnya: Pak Harto, The Untold Stories. Tak tanggung-tanggung, ada 133 orang yang bersaksi dalam buku itu. Termasuk lawan-lawan politik Soeharto.

IBNU YUNIANTO, Jakarta

Maret 1981 pukul 03.00. Telepon di kediaman Presiden Soeharto di Jalan Cendana berdering dan diterima ajudan presiden, Letkol Soerjadi. Kala itu Kepala Pusat Intelijen Strategis Letjen TNI Benny Moerdani menelepon dari Bangkok. Dia meminta petunjuk soal operasi pembebasan pesawat DC-9 Woyla milik Garuda Indonesia yang tengah dibajak di Bandara Don Muang.

Soerjadi bergegas menuju kamar tidur presiden hendak membangunkannya. Ternyata, pintu kamar sudah terbuka dan Pak Harto (panggilan akrab Soeharto) sudah di depan pintu. Laporan singkat diberikan dan permohonan petunjuk diminta.

“Namun, Pak Harto hanya menjawab singkat, Benny wis ngerti kudu piye (sudah mengerti harus bagaimana),” ungkap Soerjadi yang kini menjadi ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat itu menirukan Soeharto.

Cerita tersebut dimaknai Soerjadi bahwa Pak Harto adalah sosok pemimpin yang memberikan kepercayaan penuh kepada anak buahnya yang tengah bertugas. Di mata Soerjadi, Pak Harto adalah tipe pemimpin yang bekerja tanpa mengenal waktu.

“Selama lima tahun menjadi ajudan, saya tak pernah tahu kapan Pak Harto tidur. Pagi, siang, sore, tengah malam, subuh, setiap kali hendak lapor, beliau selalu ada,” kata pensiunan jenderal berbintang tiga tersebut.
Selama lima tahun menjadi ajudan Pak Harto, Soerjadi mengaku belajar banyak dari bosnya itu. Salah satunya adalah kebiasaan untuk terus belajar dan banyak membaca. “Setiap saat selalu ada kertas di tangan beliau. Entah itu buku, koran, laporan, atau catatan. Ketika sedang ganti baju pun selalu ada buku atau kertas yang terbuka di dekatnya. Entah di lantai, di meja, atau di tempat tidur,” tuturnya.

Penggalan kesaksian itu merupakan salah satu cuplikan isi buku berjudul Pak Harto, The Untold Stories. Bertempat di Museum Purnabakti Pertiwi di kompleks TMII, Jakarta, buku tersebut di-launching sekitar pukul 09.00 kemarin.
Peluncuran buku tersebut dihadiri sejumlah tokoh nasional. Di antaranya, Ketua MPR Taufik Kiemas, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, mantan Menperin Fahmi Idris, mantan Menkeu J.B. Sumarlin, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta, Mayjen TNI (pur) Sutoyo N.K., serta Sukardi Rinakit.

Hadir pula mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin yang menggantikan eks PM Malaysia Mahathir Mohamad.

Dalam pidatonya, Taufik Kiemas menyatakan memiliki kenangan indah dengan Soeharto menjelang ajalnya. Meski Soeharto berseberangan dengan keluarga Soekarno, Kiemas tak menemukan dendam itu dalam pertemuannya di kediaman Tutut dua minggu sebelum meninggalnya Pak Harto.

“Saya menjenguk Pak Harto yang tengah sakit. Dalam pertemuan itu, Pak Harto menyapa saya dengan sebutan Mas Taufik. Saya merasa ada kesan kekeluargaan yang dalam dengan sebutan itu,” ujarnya.
Dalam pembicaraan singkatnya, Soeharto pun menitip salam untuk mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. “Terima kasih ya, Bu Mega telah berjuang mempertahankan NKRI dan Pancasila. Sampaikan salam saya kepada Ibu Mega,” kata Kiemas menirukan pesan Soeharto.

Kenangan indah tentang Soeharto juga datang dari luar negeri. Mantan Menteri Penerangan Malaysia Tun Sri Zainudin Mahidin menyatakan, negaranya berutang budi kepada Soeharto yang mengakhiri konflik Indonesia-Malaysia pada akhir periode kepemimpinan Soekarno.

“Karena itu, terpatri di benak masyarakat Malaysia untuk mengabadikan nama Soeharto. Kini ada nama Kampong Soeharto, Masjid Soeharto, Rumah Sakit Soeharto, dan Sekolah Kebangsaan Soeharto,” jelasnya.
Zainudin juga menyitir pidato Mahathir saat pemakaman Soeharto yang membela Pak Harto dari tuduhan orang-orang yang telah melupakan jasa-jasanya.

Pak Harto, The Untold Stories adalah buku yang diluncurkan sebagai perayaan ulang tahun ke-90 almarhum Soeharto. Buku 600 halaman itu berisi kisah 133 orang yang pernah bekerja pada Soeharto. Mulai para pejabat tinggi negara, sahabat, hingga orang-orang yang pernah menjadi lawan politiknya.

Eks ajudan Soeharto lainnya, mantan Wakil Presiden Try Soetrisno, mengungkapkan, hal yang paling berkesan dari Soeharto adalah kegemarannya menyamar ketika melakukan kunjungan dadakan (incognito). Pada awal-awal menjabat presiden, dia memang kerap melakukan perjalanan ke berbagai daerah tanpa pemberitahuan kepada pimpinan daerah setempat. Rombongan berangkat dengan tiga mobil kecil yang terdiri atas ajudan, pengawal pribadi, serta dokter kepresidenan.

“Biasanya kami disangoni Bu Tien kering tempe dan ikan teri. Kalau sudah jam makan, biasanya ajudan dan pengawal disuruh makan dulu, beliau meneruskan diskusi dengan petani soal harga pupuk dan beras. Kami sering makan bersama karena kata Pak Harto makan bersama pengawal itu mengingatkannya pada zaman perjuangan,” tuturnya.
Rombongan kecil tersebut sengaja mblusuk ke pedalaman, berhenti di persawahan, bertemu langsung dengan petani, atau ke tempat pelelangan ikan saat subuh. “Kami biasa tidur di mana saja. Pak Harto juga pernah tidur di pinggir jalan, di atas selokan, duduk tanpa alas, dan kepalanya disandarkan ke pagar. Foto yang dijadikan sampul buku ini adalah asli, tidak ada rekayasa,” tegas Try.

Lain lagi cerita mantan Menteri Penerangan Harmoko yang disampaikan dalam buku itu. Mantan wartawan yang ketika menjabat pada era Soeharto terkenal dengan kalimat “atas petunjuk Bapak Presiden” itu menyatakan pernah dinasihati Soeharto. Dia dinasehati agar menjaga kesehatan dengan sering-sering mengonsumsi tiwul dan tempe goreng. “Katanya bisa menurunkan kolesterol. Saya jawab saja, susah mencari tiwul di Jakarta,” ujarnya.
Soeharto terkenal dengan kebiasaannya memancing. Dengan kapal kecil, dia kerap mengajak pengawal dan ajudannya memancing ikan di Teluk Jakarta, Selat Sunda, hingga ke Pangandaran. Soeharto sering difoto media ketika tengah memamerkan ikan besar di ujung tali pancingnya. Nah, suatu ketika berembus isu bahwa Soeharto sebenarnya hebat memancing karena ada Marinir yang menyelam di bawah kapalnya dan memasangkan ikan besar di kail yang dia pegang.

Harmoko pun tergelitik untuk menanyakan kebenaran kabar itu kepada Soeharto. Namun, Soeharto hanya tertawa dan mengajaknya mancing ke Teluk Jakarta. “Ternyata, Pak Harto sering mendapat ikan besar karena mancingnya di atas rumpon dari becak yang sengaja dibuang ke laut untuk menjadi rumah ikan,” tuturnya lantas tergelak.

Karena kegemarannya memancing itu, Soeharto pernah dicemburui Bu Tien. Brigjen TNI (pur) Eddie Marzuki Nalapraya dalam buku tersebut bercerita, suatu ketika dirinya diajak Soeharto memancing ke Pelabuhan Ratu bersama sejumlah pengawal. Ketika hendak berangkat, Bu Tien tiba-tiba menghentikan mobil dan mengetuk kaca.
“Saya segera menurunkan kaca mobil. Sambil tersenyum, Bu Tien berkata, jangan memancing ikan yang rambutnya panjang ya,” ungkapnya.

Putri sulung Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut), mengaku paling terkesan dengan falsafah Jawa yang kerap diberikan bapaknya. Salah satunya adalah sa-sa-sa. Yakni, sabar atine, sabar pikolahe, sareh tumindake (selalu sabar, selalu saleh, dan selalu bijaksana).

“Setelah memutuskan berhenti dari jabatan sebagai presiden Republik Indonesia, Bapak tak pernah jemu mengingatkan kami untuk tetap sabar dan jangan dendam,” kenang Tutut.

Dia juga menunjuk satu lagi falsafah yang dituturkan Pak Harto yang kini menjadi pegangannya. Falsafah itu ditulis di bawah foto Pak Harto sepuh yang tengah tersenyum yang dipajang di tengah-tengah ruangan peluncuran buku. Falsafah tersebut berbunyi wong iku kudu ngudi kabecikan, jalaran kabecikan iku sanguning urip (orang itu harus mencari kebaikan, karena kebaikan itu bekal hidup).

Dengan falsafah tersebut, Tutut menyatakan tak memiliki motif politik dalam peluncuran buku itu, selain menguak sisi manusiawi Soeharto untuk mengenang budi baiknya. “Kami mencatat kenang-kenangan itu dalam sebuah buku secara jujur dan tanpa rekayasa. Semua apa adanya,” terangnya. (c5/kum/jpnn)