24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15204

Supermarket Dibobol Maling

TEBING TINGGI- Irian Supermarket di Jalan Thamrin, Kota Tebing Tinggi, dibobol maling dengn cara membobol asbes, Rabu (1/6) sekira pukul 02.00 WIB.

Keterangan diperoleh dilokasi kejadian menyebutkan, akibat pembobolan itu, Irain Supermarket kehilangan barang-barang berharga dan uang tunai Rp45 juta.

Humas Irain Supermarket Erwan, ketika ditemui di lokasi kejadiaan mengatakan, kejadian pertama diketahui dari penjaga toko Aceng.  “Laporan Aceng, katanya asbes dekat tiang beton dijebol  maling, dua obeng dan satu gunting seng ditemukan dilokasi kejadian pukul 09.00 WIB, saat dia hendak membuka supermarket,” ungkap Erwan. (mag-3)

8 Saksi Diperiksa Terkait Gula Ilegal

MEDAN- Penyidik Bidang Ekonomi Direktorat Reskrimsus Polda Sumut melakukan pemeriksaan terhadap delapan saksi yang diduga melakukan pemalsuan dokumen. Kedelapan saksi yang diperiksa di antaranya, kepala atau pemilik gudang MMKC yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan ribuan ton gula pasir yang diduga selundupan tersebut. Tapi, polisi belum menetapkan seorang tersangka dalam kasus ini.

“Sudah delapan orang saksi yang kita periksa, termasuk kepala gudang MMKC dan petugas instansi terkait,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Heru Prakoso, Rabu (1/6).

Hingga kemarin, polisi masih memeriksa intensif dari instansi terkait guna mengetahui dokumen ribuan ton gula import yang diduga selundupan tersebut dipalsukan.
Tak hanya itu, Poldasu merahasiakan identitas terperiksa dengan alasan masih berstatus saksi. (adl)

Wali Kota Harus Reformasi Pirngadi

MEDAN- Niatan Wali Kota Medan Rahudman Harahap mereformasi manajemen RSU Pirngadi dinilai tepat. Rencana itu harus segera direalisasikan demi perbaikan manajemen rumah sakit milik Pemko Medan pada masa akan datang.

Demikian disampaikan kepada  Pemerhati Kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU), Destanul Aulia  kepada Sumut Pos, Rabu (1/6). Menurutnya, reformasi manajemen RSU Pirngadi sudah seharusnya dilaksanakan. Karena reformasi di rumah sakit tersebut sudah menjadi kebutuhan. “Pirngadi harus direformasi secara total, khususnya pada posisi top manajemen sampai tim medis di tingkat bawah,” ujarnya.

Untuk melakukan reformasi dan mencapai tujuan yang lebih baik,  Destanul mengungkapkan ada dua aspek yang harus. Pertama mengganti semua pihak manajemen dari atas sampai bawah,  dan kedua membenahi pihak manajemen.  “Pak wali kota  harus merombak manajemen cara  mengambil top orang baru dari luar,” sarannya. (mag-7)

Mantan Ketua DPRD Tobasa Menyerahkan Diri

MEDAN-Setelah sebulan bebas berkeliaran ditempat persembunyiannya di Tanggerang. Akhirnya, Tumpal Sitorus mantan ketua DPRD Kabupaten Tobasa, menyerahkan diri kepada petugas kepolisian di Bandara Tanggerang, Rabu (1/6) sekitar pukul 16.00 WIB.

Pasca penyerahan diri Tumpal yang menjadi Bandar besar judi Togel di Wilayah Tobasa, setelah polisi meringkus Jakson di Kalender, Jakarta Timur yang menjadi agennya.

“Tumpal tidak kita tangkap, tapi menyerahkan diri setelah kita berhasil meringkus Jakson di Jakarta Timur. Dari pengakuan Jakson, kita mengetahui keberadaannya di Taggerang,” ujar Kapolres Tobasa AKBP Musa Tampubolon saat berada di Mapoldasu.

Lanjut Musa, yang sempat terancam akan di copot jabatannya bila tidak bisa mengungkap kasus judi di wilayahanya mengatakan, setelah berkordinasi dengan pihak keluarga Tumpal di Tobasa, akhirnya Tumpal bersedia menyerahkan diri kepada polisi.

“Sesuai kesepakatan, Tumpal bersedia menyerahkan diri dengan dijemput oleh personil dari Polres Tobasa yang kemudian kita serahkan ke Polda Sumut untuk menjalani pemeriksaan lanjutan,” ucap Musa.

Tumpal menaiki Pesawat Lion Air, tiba di Bandara Polonia langsung dijemput Kapolres Tobasa bersama pengawalannya.(adl)

Kakek-Nenek Demo Kantor Pos

Tuntut Kenaikan Gaji Pensiunan

MEDAN- Ratusan kakek dan nenek yang tergabung dalam  Forum  Komunikasi Pensiunan Pos (FKP Pos) berunjuk rasa menuntut kenaikan gaji, Rabu (1/6). Tuntutan itu disampaikan di depan Kantor cabang  PT  Pos Indonesia Medan  di Jalan Putri Hijau.

Pensiunan PT Pos Indonesia itu mendatangi kantor itu sambil berteriak dan mengangkat spanduk. Para pensiunan itu hadir  untuk menuntut keadilan dan penyetaraan gaji pensiunan sesuai PNS.
Koordinator Aksi, Puli Ibrahim yang merupakan mantan Kepala Pos Pulo Brayan dalam orasinya mengatakan, pemerintah dan Direksi PT Pos Indonesia harus menyesuaikan gaji pensiunan pegawai PT Pos Indonesia dengan skala gaji pensiunan PNS, selanjutnya menyesuaikan besaran uang beras dari Rp500 ribu menjadi Rp900 ribu. Sebagaimana layaknya PNS dan selalu mengacu kepada ketetapan pemerintah dalam skala gaji pensiunan PNS. “Kami minta kepada Direksi PT Pos Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia agar memikirkan kesetaraan gaji kami,” katanya.

Usai menyampaikan aspirasinya, para pengunjuk rasa langsung membubarkan diri dengan tertib. Pasalnya, aspirasi pensiunan itu tak ada yang menanggapi dari pihak PT Pos Indonesia.  Saat digelarnya unjuk rasa itu, kakek dan nenek dikawal polisi.  (mag-8)

Sidang Korupsi Banjir Bandang Bahorok

Terdakwa Memperkaya Diri Sendiri

MEDAN- Terdakwa kasus dugaan korupsi penyalahgunaan dana banjir bandang Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Drs Taufik, digelar  perdana di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan, Rabu (1/6).

Sidang perdana yang digelar tersebut, dipimpin ketua majelis hakim Erwin Malau SH, dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rehulina Purba SH. Terdakwa Taufik, mantan Kepala Pengelola Keuangan Kabupaten Langkat, diduga telah melakukan penyelewengan yang merugikan negara hingga Rp1,7 milyar.

Dalam dakwaanya, JPU Rehulina Purba, menuding Taufik, pada masa kepemimpinanya sebagai Kepala Pengelola Keuangan Kabupaten Langkat 2007, telah melakukan korporasi dengan memperkaya diri sendiri dan orang lain dengan menyalahgunakan dana penanggulangan bencana alam wisata Bukit Lawang hingga merugikan negara Rp1,7 miliar.

“Penyalahgunaan dana dilakukan terdakwa Drs Taufik, secara bersama-sama, dengan mengeluarkan surat pencairan dana tanpa melakukan pembahasan terlebih dahulu pada tahun 2007, yang diberikan pada  Richard Awir Direktur CV. Suria Nusantara Indah sebesar Rp1,7 miliar secara tunai dan melalui rekening Richard Awir. Atas dasar tersebut, terdakwa Drs Taufik telah melanggar Pasal 2 No 18 Tahun 1999 yo pasal 20 Tahun 2011 tentang memperkaya diri sendiri dan berkorporasi dengan orang lain,” kata Rehulina saat membacakan dakwaan Taufik.

Sementara itu, Drs Taufik melalui Kuasa Hukumnya Berlin Purba, setelah mendengarkan dakwaan JPU akan melakukan eksepsi (keberatan) yang dijadwalkan pada sidang Rabu depan. (rud)

Bayi 10 Hari Mau Dijual

Polisi Amankan Dokter dan 2 Perawat di Klinik Dewi Sri

MEDAN- Polisi berhasil menggagalkan penjualan bayi berusia 10 hari dan mengamankan seorang dokter berinisial BB (58), warga Jalan Perjuangan, Medan Helvetia dan dua perawat, yang diduga sebagai pelaku penjualan bayi dari Klinik Dewi Sri Jalan Perjuangan Helvetia, Selasa (31/5) malam.
“Status dokter yang diamankan masih sebagai saksi,” ujar Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso, Rabu (1/6).

Dikatakan Heru, bila dari hasil pemeriksaan mencukupi bukti ada unsur pidana akan ditindak sesuai dengan proses hukum. “Kita tunggu saja pemeriksaannya 1×24 jam,” ucap Heru sembari mengatakan bahwa sekarang ini polisi belum bisa mengambil kesimpulan apakah pelaku benar menjual bayi atau tidak.

Menurut keterangan yang dihimpun, bayi yang hendak dijual tersebut adalah anak yang ditinggalkan orangtuanya setelah melahirkan di klinik tersebut. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu rencananya akan dijual seharga Rp6 juta kepada seorang pembeli.
“Kami amankan pelaku berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat,” kata Kepala Unit I Subdit IV Reskrimum, Kompol Fransiska PS Munthe.

Hasil penelusuran wartawan Klinik Dewi Sri milik Bakri Bakar (58). Saat POSMETRO MEDAN (grup Sumut Pos) menyambangi klinik yang terletak di tengah-tengah pemukiman warga Tionghoa dan India itu tak seorang pun berada di klinik bercat putih itu. Pintu klinik terkunci. Warga mengaku, pasca penggerebekan pemiliknya Bakri Bakar diboyong ke Mapoldasu. Bukan itu saja, tenaga medis yang bekerja di sana  ikut dibawa polisi.

Seorang warga yang rumahnya persis di samping klinik mengatakan, penangkapan itu karena laporan seorang pasiennya yang melahirkan dan meninggalkan anak.  Klinik itu sudah 10 tahun. Menurut warga, pemiliknya dikenal baik. (adl/ari/fit/smg)

Pemilu Raya UMN Al-Washliyah

Jalin Kebersamaan Antarmahasiswa

UNIVERSITAS Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah menggelar pemilu raya guna memilih presiden dan wakil presiden mahasiswa (pema) perguruan tinggi tersebut, Rabu (1/6). Tercatat sebanyak 3.338 mahasiswa menjadi pemilih tetap pada pemilu yang dipimpin Ketua KPU UMN Al-Washliyah, Arief Iskandar.

Kontestan pemilu raya ini terdiri pasangan Anwar Saputra Sipahutar (mahasiswa FKIP) dan Rusdi (mahasiswa Fakultas Farmasi) serta pasangan Indra Satria dan Habib Faisal (keduanya mahasiswa FKIP).

Pemilu untuk memilih presiden dan wapres mahasiswa UMN Al-Washliyah ini untuk periodesasi 2011-2012. Pemilu diresmikan Rektor UMN Al-Washliyah diwakili Pembantu Rektor III Drs H Kondar Siregar MA didampingi Dekan Fakultas Pertanian Ir Zulkarnain Lubis MSi dan sejumlah dosen.

Kondar Siregar mengingatkan presiden mahasiswa yang terpilih dapat menjalankan program kerja pema UMN Al-Washliyah yang disepakati mahasiswa yang bermitra dengan universitas dalam rangka pengembangan kualitas intelektual dan profesionalisme mahasiswa untuk meraih masa depan lebih baik.

Ia mengingatkan para mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ditengah kehidupan bermasyarakat. ‘’Presiden dapat membuat kegiatan menumbuhkan persatuan, persaudaraaan dan kebersamaan baik antarmahasiswa UMN Al-Washliyah maupun dengan kampus lain,’’ ucapnya.

Sedangkan Anwar Saputra Sipahutar menyebutkan dirinya mencalonkan agar tatanan presiden mahasiswa dapat menampung aspirasi mahasiswa. Sebab komunikasi antarmahasiswa perlu ditingkatkan termasuk persamaan hak antarmahasiswa dalam berorganisasi sehingga terbentuk kampus yang marhamah.

Indra Satria berkeyakinan pihaknya dapat mentransformasikan keberadaan Pema UMN Al-Wahliyah menjadi lembaga profesional dan akademis. ‘’Mahasiswa harus profesional untuk memajukan perguruan tinggi agar tidak ada perselisihan,’’ katanya. (sih)

LBH Medan Dikepung Polisi

Terkait Penembakan Warga di Barak PT Sorik Mas Mining Madina

MEDAN- Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, di Jalan Hindu, dikepung petugas Sat Reskrim Polda Sumut, untuk menjemput korban PT Sorik Mas Mining, Rabu (1/6) siang 15.00 WIB.

Pengepungan kantor LBH itu, diakui Direktur LBH Medan Nuryono SH kepada wartawan. Dikatakan Nuryono, dia tidak mengetahui persis tujuan dari petugas melakukan pengepungan di kantor mereka.

Diketahuinya kantor tersebut dikepung petugas, karena salah seorang anggota LBH, mengenali seorang petugas. “Mereka mengeliling kantor kita dan kita tidak tahu tujuan mereka. Semua tempat mereka keliling dan kalau tidak salah, mereka berjumlah 15 orang,” katanya.
Nuryono menuturkan, mereka (Petugas, Red) sudah melakukan tindakan yang tidak terpuji dan mengintimidasi. “Yang mereka lakukan itu sudah intimidasi. Kita akan ajukan hal ini ke Polda Sumut,” tegasnya.

Informasinya, sambung Nuryono, mereka hendak menangkap Amdani Lubis (43), salah satu korban kasus demo di PT Sorik Mas Mining sebagai tersangka di kantornya. “Tapi bagi kita, itu jelas korban bukan tersangka,” sebutnya.

Koordinator Kontras Sumut M Rizal menegaskan, dengan adanya pengepungan di kantor LBH, merupakan bentuk arogansi ditunjukan pihak Poldasu.

Rizal mengaku, pihaknya akan melaporkan hal itu ke Propam Polda Sumut dan Provost Brimob Polda terkait penembakan warga Mandina.
Amdani Lubis (43) korban yang dianggap tersangka oleh Poldasu mengatakan, dia sangat terkejut dijadikan tersangka.

Sementara itu, saat Amdani akan dievakuasi LBH Medan ke sesuatu tempat aman, petugas langsung mendekati pengurus dan anggota LBH Medan untuk menjemput korban. Tapi penjemputan tidak berhasil dilakukan.

Kasubdit Sat Reskrim Polda Sumut AKBP Rudi Rifani, membantah melakukan pengepungan, hanya berkoordinasi dengan LBH Medan. “Tidak benar, kita hanya koordinasi saja, kalau mau lebih jelas, tanya saja ke Kabid Humas Poldasu,” kata Rifani.
Kabid Humas Poldasu AKBP Heru Prakoso  sudah mengidentifikasi  provokator nya.(jon/adl/rud)

Rumah Aspirasi PKS Percut Sei Tuan Diresmikan

Percut Seituan- Untuk lebih mendekatan para konsituwennya Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera Kecamatan Percut Sei Tuan, mendirikan rumah aspirasi rakyat yang juga menjadi kantor DPC PKS Percut Sei Tuan, Jumat, (29/5).

Kantor DPC PKS Percut Sei Tuan yang beralamat di Jalan Besar Tembung Gang Pisang, diresmikan oleh  Sekretaris Umum Dewan Pengurus Daerah (DPD)  PKS Kabupaten Deli Serdang Mhd. Darwis Batubara, S.Pd ditandai dengan pembacaan  surah Al Fatihah.

Mhd. Darwis Batubara, S.Pd dalam kata sambutannya mengatakan selain berfungsi sebagai kantor DPC PKS Kecamatan Percut Seitaun, kantor tersebut juga berfungsi menjadi rumah aspirasi yang harus didukung seluruh kader yang berdomisili di Percut Sei Tuan.

Ketua DPC PKS Percut Setuan Efron Joni  menghimbau agar kader dapat meramaikan rumah ini sebagai tempat berkumpulnya kader dan masyarakat. Kedepan seluruh fasilitas akan dilengkapi untuk membuat para kader lebih betah dan nyaman..

Turut hadir pada peresmian rumah aspirasi tersebut yakni Al Ustadz   H. Abdul Latif Khan, S.Ag yang juga sebagai anggota DPRD Deli Serdang Dapil Percut Sei Tuan. Bahkan  Al Ustadz   H. Abdul Latif Khan, S.Ag akan segera merespon permintaan para kader terkait fasilitas saran kantor serta menyumbangkan satu unit televisi yang kedepanya dapat dipakai untuk kegiatan nonton bareng. ”Baik itu siaran olahraga dan siaran lain yang bersifat edukasi yang dapat memberikan kontribusi kepada warga secara umumnya,”terangnya. (*/btr)