24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15203

KPK Kini tak Sehebat Era Antasari

087868419xxx
Ketua KPK Bapak Busyro Muqodas tak sehebat atau profesional, ketika Ketua KPK,  Antasari Azhar. Hukum-Keadilan sungguh menjanjikan akan tercipta di NKRI ini, di mana para mantan pejabat dan pejabat aktif telah banyak jadi terpidana termasuk bubernur-besan Presiden SBY sendiri. Tapi, sayang KPK telah berhasil di kriminalisasi para brengsek penegak hukum sendiri, kerjasama dengan mafia serta koruptor plus anggota DPR RI.

Sekarang ini KPK katanya punya kewenangan luar biasa tapi nyatanya tidak masih sama dengan penegak hukum polri, dan jaksa.  KPK Kini tidak mau menangkap penjahat ekonomi keuangan negara, bila bukti dinyatakan tidak lengkap sebenarnya jawaban yang merupakan bukti tak mengerti kerja dan tak mengerti bahasa hukum.

Praduga tak bersalah, padahal katanya ahli hukum. Kalau suap jelas identik ibarat memberi uang untuk pengemis jalanan dan uang razia polisi di jalanraya, jelas tanpa bukti berupa kwitansi. Nah, kalau gini terus tetap saja bahwa hukum hanya berlaku untuk rakyat miskin dan lemah. Marilah kita terima bersama hukum bencana alam. Selamat menyaksikan. Terima kasih Sumut Pos.

Perampok Tembak Mati Polisi

BEKASI- Naas, anggota Unit Ranmor Polresta Bekasi Kota Aipda Sugiyantoro tewas tertembak kawanan yang diduga perampok Rabu (1/6) di Kampung Jatirangon, Jalan Raya Mes AL RT 04/01, Jatirangon, Jatisampurna, Kota Bekasi. Korban tertembak di bagian pelipis mata hingga tembus ke bagian kepala.

Penembakan itu terjadi setelah korban menggelar patroli bersama enam rekannya yang diantaranya Aiptu Nono, Brigadir Agus Imron, Brigadir Ade Abdulrahman, Brigadir Ali, dan Brigadir M Nuh dengan menggunanakn tiga unit sepeda motor.

Dalam patrolinya, petugas itu mencurigai sebuah mobil Kijang Inovva warna hitam yang sedang parkir di depan sebuah Toko Sembako bernama Ongko Mulya. Saat itu, korban yang berboncengan dengan Brigadir M Nuh langsung turun dan berusaha menghampiri mobil mencurigakan tersebut.
Tidak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba saja suara letusan senjata api terdengar oleh Brigadir M Nuh yang sedang menunggu korban di sebuah gang. Setelah dilihat, ternyata letusan itu suara senjata api dari dalam mobil. Korban AIpda Sugiyantoro pun ambruk seketika. Sedang M Nuh dan empat orang rekannya pun langsung siaga mencari perlindungan dan melakukan perlawanan.

Usai menembakan timah panas di tubuh korban, kawanan itu berusaha kabur dengan menggunakan mobil tersebut. Alhasil, petugas pun melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan bertubi-tubi ke arah mobil yang bergerak dengan cepat. Namun, entah mengenai salah satu pelaku yang berada didalam mobil atau tidak.

Seorang saksi mata yang juga warga Kampung Jatiranggo Ruslan (37)  mengatakan, dirinya hanya melihat ada orang tergeletak dengan bersimbah darah didepan toko dan langsung diangkat oleh seorang anggota dan langsung dilarikan ke RS Jatisampurna yang tak jauh dari tempat kejadian. “Saya tidak mengetahui kejadiannya persis, hanya saja, saya hanya mendengar suara letusan tembakan sebanyak empat kali, dan suaranya cukup keras,” ujarnya.

Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Imam Sugianto yang ditemui di rumah korban mengatakan, kejadian penembakan anggota ini berawal saat regu tim yang berjumlah 6 orang ini sedang melakukan patroli.

Sesaat sedang melakukan patroli  korban yang saat itu sedang berboncengan dengan anggota lainnya turun untuk mengecek mobil tersebut dan terjadi penembakan. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Drs Sutarman mengatakan, pihaknya membentuk tim untuk membantu Polresta Bekasi Kota dalam mengungkap kejahatan ini.(dny/jpnn)

Sutan Bhatoegana Jemput Nazaruddin ke Singapura

JAKARTA- Keberangkatan tim internal Partai Demokrat untuk menjemput mantan Bendahara Umum Muhammad Nazaruddin nampaknya segera terealisasi. Kemarin (1/6), DPP Partai Demokrat telah mengesahkan surat keputusan tentang tim yang akan menemui Nazaruddin yang saat ini tengah berada di Singapura.

“Insya Allah dia (Nazaruddin) harus pulang, kalau sudah sembuh harus pulang,” kata M Jafar Hafsah, Ketua Fraksi Partai Demokrat, jelang peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di gedung parlemen, Jakarta, kemarin.

Menurut Jafar, memang pembentukan tim sudah dirumuskan. Salah satu kader yang ditunjuk adalah anggota Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana. Tim memang belum berangkat karena membutuhkan keputusan resmi DPP Partai Demokrat untuk menemui Nazaruddin. “Harus ada surat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Jafar.

Siapa nanti yang akan mendampingi Sutan? Menurut Jafar, nanti Sutan sendiri yang akan memilih kader Demokrat untuk menemaninya menjemput Nazaruddin. “Biar Sutan yang memilih, supaya silaturahminya bagus,” tandasnya.

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Saan Mustopha menambahkan, tim khusus ini diminta untuk melakukan komunikasi kepada Nazaruddin. Hal pertama yang dilakukan adalah melihat keadaan Nazaruddin. Tim ini yang nantinya mendorong Nazaruddin untuk bertindak proaktif memenuhi segala perintah DPP Partai Demokrat maupun Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Jika nanti KPK memanggil, pak Nazaruddin bisa secara sukarela memenuhi panggilan KPK,” jelasnya. Karena sifatnya adalah keputusan DPP, kata Saan, Fraksi Partai Demokrat dalam hal ini tinggal melaksanakan putusan itu.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas membenarkannya. Menurut dia, DPP Partai Demokrat kini yang memiliki wewenang penuh menindaklanjuti kasus Nazaruddin. Dia juga membantah adanya isu perpecahan, akibat tarik menarik kepentingan yang melibatkan Nazaruddin di internal Demokrat. “Hubungan kita tetap baik. Pak Nazaruddin kita harap segera sembuh dan kembali secepatnya,” tandasnya.

Sementara itu, hingga kemarin, Sutan Bhatoegana yang ditugasi untuk berangkat ke Singapura juga belum mengetahui lokasi pasti Nazaruddin. Politisi muda Demokrat yang namanya diseret-seret dalam sejumlah kasus suap itu hanya telah menyatakan kesediaannya untuk ditemui. “Beliau bilang bersedia, tapi belum memberi tahu tempatnya dimana,” ujar Sutan. (bay/dyn/jpnn)

SMP Negeri 1 Sunggal Banyak Masalah

085830172xxx
Yth DPRD/Pemkab Deli Serdang untuk mengingatkan/memperjelas apa yang telah diberitakan via SMS oleh rekan terdahulu kasus yang terjadi di SMP N 1 Sunggal antara lain, memberikan kunci jawaban UN 2010/2011 kepada peserta, pungutan Rp12.000/siswa/bulan, pemotongan insentif guru Rp25 ribu dan Rp50 ribu, pemotongan 2 persen dari Bank Sumut oleh bendahara (sejak tahun 1999), penjualan buku/lks secara paksa, penebusan ijazah Rp100.000 untuk 2011, penggelapan insentif saudara Yusran oleh bendahara, pembuatan DP3 sampai saat ini belum selesai, dan kutipan sewa kantin untuk pribadi demikian sebagai bahan masukan/pertimbangan dalam mengambil putusan dari SMP N 1 Sunggal.

085762558xxx
Kepada Yth DPRD Deli Serdang/Pemkab Deli Serdang, mencermati kasus yang terjadi di SMPN 1 Sunggal disebabkan kesalahan dari Kepala Sekolah (Kasek) sendiri yang tidak mencerminkan karakter seorang pemimpin, cenderung mencerminkan karakter penguasa mengemban tugas.

Karakter yang melekat, yakni memaksakan kehendak dalam mengambil putusan, tidak mau mengakui kesalahannya, menjauhi rekan senior, tidak perduli dengan kepentingan bawahan, tidak mengerti tugas/kewajiban selaku kasek, bersifat arogan, tidak mengerti karakter bawahan, mempersulit pelayanan administrasi bawahan.

Laporan ini dikemukakan bukan untuk menyudutkan kasek, namun untuk perbaikan ke depan. SMP N 1 Sunggal yang menginginkan sosok pimpinan berkarakter dari SMP N 1 Sunggal.

Sampaikan Tertulis
Terima kasih laporannya, selama ini sudah cukup banyak laporan via SMS yang dikirimkan, kami menyadari dengan banyaknya laporan tentunya banyak bukti yang sudah ada. Untuk itulah, kami selaku Pemkab Deli Serdang hanya bisa menindak lanjuti persoalan bila ada laporan tertulis yang dibuat.

Apabola para orang tua siswa, guru dan rekan-rekan guru lainnya membuat laporan tertulis. Dengan melampirkan bukti-bukti yang sudah disampaikan via SMS, kliping berita koran, dan surat pengaduan tertulis secara langsung ke Bupati Deli Serdang, Inspektorat, dan Disdikpora. Maka laporan langsung ditindak lanjuti.  Karena dengan laporan tertulis ada dasar kami untuk menindak lanjutinya.

Umar Sitorus
Kabag Humas Pemkab Deli Serdang

——–

Ganti Kepala Sekolah Bermental tak Baik
Terima kasih partisipasi masyarakat yang telah melaporkan adanya penyimpangan dalam hal pelaksanaan di pemerintahan. Terkadang ada hal yang dianggap tidak transparan ketika ada dugaan unsur KKN. Kemudian, prihal laporannya dikhawatirkan memunculkan dampak yang kurang sehat.

Kami DPRD Deli Serdang menganggap laporan cukup sebagai dasar memanggil kepala dinas dan kepala sekolah. Tapi, lebih kuat lagi bila dilandasi laporan tertulis. Pemanggilan yang akan kami lakukan, nantinya dilaksanakan Komisi D DPRD Deli Serdang. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian untuk meminta klarifikasi mengenai sejumlah hal yang muncul dalam laporan.

Perlu kami jelaskan, sesuai rekomendasi kami kepada Bupati Deli Serdang untuk untuk mengkaji kinerja masing-masing dinas. Khusus untuk Disdikpora Deli Serdang, di dalam LKPj kami sarankan agar kapasitas kepala sekolah ditingkatkan, karena secara fasilitas fisik sekolah sudah sangat baik, jadi disdikpora harus mengganti kepala sekolah yang memiliki mental kurang baik dan lakukan rotasi serta promosi jabatan bagi guru-guru. Kami ingatkan Disdikpora, apabila kepala sekolah sudah tak layak, harus diganti.

Dwi Andi Syahputra Lubis
Wakil Ketua DPRD Deli Serdang

Trailer Muatan Karet Ditemukan

SERGAI- Trailer nopol BM 8279 CU muatan karet yang dibajak lima orang tak dikenal (OTK), di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) KM 73-74, persisnya di Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Sergai, akhirnya ditemukan, Rabu (1/6).

Menurut keterangan yang diperoleh wartawan koran ini, setelah awak truk dilumpuhkan OTK membawa lari trailer ke arah Tanjung Morawa, Deli Serdang. Aparat Polres Sergai berkoordinasi dengan Kodim 0204/DS, kemudian membentuk tiga tim untuk memburu para pelaku.

“Kami mendapat kabar trailer diamankan di Kodim 0201 BS Kota Medan. Selanjutnya kita meluncur dan berhasil menemukan kembali mobil trailer tersebut. Hanya enam keping karet yang hilang, selebihnya masih utuh,” kata Kasat Reskrim Polres Sergai AKP TML Tobing.(mag-15)

Warga Kualanamu Terancam Kelaparan

LUBUK PAKAM- Posisi warga Desa Pasar VI, Kualanamu, Kecamatan Beringin, Deli Serdang, kian terjepit, Bahkan, terancam kelaparan, menyusul digusurnya pertanian warga, berupa jagung dan umbi-umbian.

Ketua Kerukunan Warga Masyarakat Lemah (KWML) Suhelman, didampingi Manager RD/ICT Yayasan Bitra Indonesia, kepada wartawan, Rabu (1/6) mengatakan, setidaknya 2 ton jagung terbuang percuma setelah ‘panen paksa’ yang dilakukan PT Angkasa Pura II melalui Kantor Cabang Bandara Polonia dan Project Implementation Unit Pembangunan Bandar Udara Kualanamu pada 15-16 Mei 2001 lalu. (btr)

Syukran Sakit, Sidang Ditunda

TAPTENG- Terdakwa penipuan, mantan anggota DPRD Sumut H Syukran Jamilan Tanjung SE, tidak hadir dalam sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negri (PN) Sibolga, karena sakit, Rabu (1/6).

Karena Syukran tidak hadir, sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Antonius Simbolon SH MH, ditunda dan akan digelar kembali pada hari Kamis (9/6) mendatang. Sementara, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nazar Makmur Harahap SH menyatakan, sesuai dengan Surat Pemberitahuan Sakit dari Lapas Sibolga, terdakwa tidak bisa hadir karena alasan sakit.

“Surat pemberitahuan sakitnya diterima tadi pagi. Mudah-mudahan terdakwa cepat sembuh dan bisa kita hadirkan pada sidang minggu depan,” kata Nazar Makmur Harahap usai sidang.  (mora/muh/smg)

Hakim Leba Bantah Terlibat

BINJAI- Terkait penggerebekan sabu-sabu di rumah hakim Leba Max Nandoko di Jalan Kolonel Ahyar, Lingkungan IV, Kecamatan Binjai Kota, beberapa waktu lalu, hakim yang bertugas di Pengadilan Negri (PN) Binjai itu, membantah terlibat dan hanya di tunggangi oleh oknum tertentu.
“Saya hanya ditunggangi oleh orang-orang tertentu. Karena saat penggerebekan saya tidak berada dirumah dan saya tidak mengenal orang diamankan dari rumah saya itu,” kata hakim Leba tanpa memberi tahu siapa orang  dimaksud, saat ditemui dirumahnya, Rabu (1/6).

Dia menduga, ada orang yang telah menggandakan kunci rumahnya, sehingga setiap kali dia pergi keluar kota, selalu ada orang yang masuk kedalam rumahnya. “Bisa saja orang menggandakan kunci rumah saya. Karena saya sendiri pergi pagi, pulang malam. Jadi saya tidak mengenal siapa yang telah di amankan dari rumah saya itu,” ulang Leba.(dan)

Anggaran Rutin Sekolah tak Cair

BINJAI- Anggaran rutin sekolah di Kota Binjai, ternyata sampai saat ini belum juga cair. Akibatnya, seluruh Kepala Sekolah (Kepsek) bingung untuk membayar segala pembiayaan di sekolahnya.

Menurut salah seorang guru SMP Negeri, Usman, Rabu (1/6), kepada wartawan Sumut Pos menjelaskan, anggaran rutin tersebut baiasanya dicairkan setiap tiga bulan sekali. “Kami juga tidak tahu, apa sebabanya anggaran ini tak kuncung cair,” ujar Usman.

Selain itu, Usman juga menerangkan, anggaran rutin tahun 2011, sudah terhitung lima bulan. “Kalau sekolah kami, bulan pertama sudah dicairkan Rp8 juta. Sekarang inikan sudah bulan Juni, jadi masih ada lima bulan lagi yang belum dicairkan,” paparnya.

Akibat belum cairanya anggaran rutin sekolah ini, pihak sekolah kebingungan untuk menanggulangi biaya tagihan listrik dan telepon. “Listrik di sekolah kami hampir saja diputus, karena menunggak tiga bulan,” beber Usman.

Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Kota Binjai Anang Wibowo, saat dikonfirmasi via selulernya mengaku masih mengikuti rapat.
Terpisah, Kabag Keuangan Pemko Binjai Erlina Pulungan, saat dikonfirmasi mengatakan, dia sudah menyerahkan uang tersebut kepada Dinas P dan P. (dan)

Fungsikan Inspektorat Jadi Pengawas Internal

081260002xxx
Apa fungsi inspektorat dalam lembaga pemerintahan? Mungkinkah good governence dapat terselenggara jika tidak punya good will untuk melaksanakan Internal Control atau pengawas internal.

Berapa besar beban yang harus ditanggung APBN untuk lembaga inspektorat di Negeri ini.  Kalau penyimpangan/mega korupsi di berbagai departemen tidak bisa diawasi melalui internal control, bukankah sebaiknya lembaga inspektorat yang ada di jajaran pemerintah pusat dan daerah dibubarkan saja. Daripada mubazir tidak berfungsi dan makan gaji buta.

Penyelenggara Negara/DPR harus mempertanggung jawabkan APBN/APBD yang sangat membebani rakyat.

Tetap Difungsikan
Terima kasih, kami jelaskan untuk struktur dan instansi pemerintahan sudah diatur dalam Undang-undang. Sehingga, pemerintah di tingkat kota seperti di Kota Medan hanya melaksanakan sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan. Seperti di inspektorat Kota Medan tetap melaksanakan kinerja yang sesuai dengan aturan  yang ada. Jadi, sepanjang sekarang ini inspektorat tetap berfungsi melakukan audit internal terhadap kinerja di instansi pemerintahan Kota Medan.

Syaiful Bahri
Sekda Medan