25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 15215

Rp1,5 M Retribusi Merdeka Walk Menguap

MEDAN- Pusat jajanan menengah ke atas, Merdeka Walk, terus menuai kontroversi. Mulai penolakan dari veteran saat didirikan 2004 lalu, hingga pertanyaan kontribusi apa yang didapat dari lokasi yang erat kaitannya dengan sejarah terbentuknya Kota Medan itu.

Setelah berjalan sekitar tujuh tahun, PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) sebagai pengelola pusat jajanan Merdeka Walk, skema pembayaran retribusi dibiarkan terbengkalai. Dari dua klausul pembayaran retribusi yang dibuat, Pemko Medan dan pengelola belum mencapai kata sepakat terkait cara pembayaran dan besaran nilai retribusi.

Bila dihitung menggunakan klausul kedua, nilai retribusi yang harusnya dibayar PTOIM mencapai lebih dari Rp1,5 miliar. Sementara nilai retribusi yang dibayarkan PT OIM kepada Pemko Medan tak lebih dari Rp620 juta. Dengan demikian, terdapat selisih nilai hampir Rp900 juta. Sayangnya, uang Rp620 juta hanya sebatas nilai di kwitansi, belum tercatat di kas pendapatan asli daerah (PAD).

“Kami belum bisa tagih, dan kami memang belum mengambil keputusan untuk memungut retribusi di Merdeka Walk,” kata Sekda Medan, Syaiful Bahri Lubis kepada Sumut Pos, Senin (30/5).

Syaiful Bahri Lubis berdalih, Pemko Medan tidak bisa mengambil keputusan sebelum perjanjian pemanfaatan lahan dikaji ulang antara Pemko Medan dengan pengelola Merdeka Walk. Sementara dalam beberapa kali upaya pembahasan, manajemen Merdeka Walk mengirimkan Direktur PT OIM, Yogi, yang dianggap pihak Pemko Medan bukan pengambil keputusan.

“Yang dikirimkan (manajemen pengelola ) Merdeka Walk Cuma pegawainya, ya itu, si Yogi. Kami mau pemiliknya langsung, jadi bisa dibahas secara mendatail,” tegas Syaiful Bahri beralasan.
Disinggung kewajiban retribusi mestinya diterima Pemko Medan sebagai PAD, Syaiful Bahri memberi penjelasan. Berdasarkan klausul perjanjian, retribusi dikutip sesuai Perda No 21 Tahun 2002, PT OIM harus menyetorkan retribusi ke kas Pemko Medan sebesar Rp388.214.000 per tahun sebagai pajak dari penggunaan area sisi barat Lapangan Merdeka seluas 5.318 meter.

Dasar penghitungannya, 365 hari x 5.318 meter x Rp200 per meter per hari. Dalam aturan ini dinyatakan kalau pihak penagih retribusi adalah Dinas Pertamanan.

Sedangkan klausul lainnya, sifatnya perjanjian kerjasama antara Pemko Medan dengan PT OIM, retribusinya hanya dikutip sebesar 0,25 per meter persegi dikalikan nilai NJOP hingga retribusinya hanya berkisar Rp100 juta lebih per tahun. Dalam aturan ini dinyatakan kalau pihak penagih retribusinya adalah bagian umum Pemko Medan.
Syaiful mengakui adanya perbedaan dua klausul itu, hal tersebut yang sebenarnya menjadi persoalan dan mesti segera diselesaikan. “Inilah yang akan kami kaji ulang,” sebutnya.

Terpisah, Direktur PT OIM, Yogi, memaparkan sebenarnya pihaknya sudah menyetor retribusi sejak 2005 lalu ke Pemko Medan. Jumlah retribusi itu sesuai hitungan sebesar 0,25 per meter persegi dikalikan nilai NJOP. “Kami sudah bayarkan sejak 2005 lalu,” ujarnya.

Dia memaparkan, pembayaran itu dilakukan karena adanya perjanjian yang dibuat, dengan alasan Merdeka Walk memakai lahan tersebut selama 20 tahun kemudian dibebankan pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB). “Janganlah kami dibebankan lagi secara harian dengan hitungan Rp200 per meter per hari, padahal kami inikan bayar PBB juga. Inilah yang harus dipertimbangkan lagi,” sebutnya.

Berdasarkan data yang diperoleh wartawan Sumut Pos, pembayaran retribusi pihak manajemen PT OIM harusnya sesuai yang tertera dalam kwitansi. Dalam kwitansi itu disebutkan retribusi dikutip berdasarkan surat Sekretariat Daerah Kota Medan tentang Izin Pemakaian Ruang Terbuka Pemerintah Daerah No.426.23/5321 dan mengacu kepada Perda No.46/2002. Di surat itu dinyatakan rincian penerimaan retribusi berdasarkan Perda No 426/2002 pasal 9 ayat 5 yakni Rp0,025 dikali nilai NJOP. Perinciannya, pihak manajemen PT OIM harus menyetorkan retribusi ke kas Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan Kota Medan untuk tahun 2004 sebesar Rp856.865.55, 2005 sebesar Rp104.251.975.00, untuk 2006 sebesar Rp104.251.975.00, pada 2007 sebesar Rp115.559.537.50 dan 2008 sebesar Rp124.733.087.50 serta pada 2009 sebesar Rp124.733.087.

Tapi, PT OIM sesuai kwitansi penerimaan tertanggal 29 desember 2004 hanya membayar sebesar Rp42.048.000, uang retribusi ini diterima Dinas Pertamanan Kota Medan dengan hitungan 288 dikali Rp200 per meter, bukan berdasarkan Rp0,025 dikali nilai NJOP.

Selanjutnya, pada 15 maret 2006 dengan besaran Rp219.146.00 Dinas Pertamanan juga menerima pembayaran sewa lahan sisi barat lapangan merdeka dari PT OIM selama dua tahun (selama 29 desember 2004 sampai dengan 29 desember 2006, Red). Dalam kwitansi ini disebutkan hitungan luas sewa lahan Lapangan Merdeka yakni 3002 meter persegi tanpa disebutkan angka perkaliannya. Dua kali penerimaan ini diterima melalui kasir Dinas Pertamanan yakni Regen Hutasuhut.
Selanjutnya, pada 1 April 2008 PT OIM membayar sebesar Rp 179.285.890,50 dengan Nomor Rekening 1.08.02.4.1.2.02.01 diterima Bendahara Penerimaan Dinas Pertamanan, Kusmayadi. Pada 04 Agustus 2009 Dinas Pertamanan juga menerima uang sebesar Rp 133.906.637,50 untuk pembayaran retribusi pemakaian lahan ruang terbuka MW. Uang ini diterima melalui bendahara penerimaan, Kusmayadi. Sementara itu, untuk tagihan 2007 sebesar Rp115.559.537.50 pihak PT OIM belum ada diketahui melakukan pembayaran.  (ril)

Retribusi yang Terabaikan

Pengelola: PT Orange Indonesia Mandiri (OIM)
Luas lahan yang dipakai: 5.318 meter

Klausul Pertama

  • Retribusi Rp388.214.000 per tahun.
  • Hitungannya: 365 hari x 5.318 meter x Rp200 per meter per hari.
  • Penagih retribusi: Dinas Pertamanan.

Klausul Kedua

  • Retribusi: Rp100 juta lebih per tahun
  • Hitungannya 0,25 per meter persegi dikalikan nilai NJOP.
  • Pihak penagih: Bagian umum Pemko Medan.

Pembelaan PT OIM

  • Sudah setor retribusi sejak 2005.
  • Nilai retribusi sesuai klausul kedua

Disetor Tapi tak Masuk PAD (Investigasi Wartawan)

Tahun Kewajiban Yang disetor
2004 Rp856.865.550 Rp42.048.000
2005 Rp104.251.975
2006 Rp104.251.975 Rp219.146.000
2007 Rp115.559.537
2008 Rp124.733.087 Rp179.285.890
2009 Rp124.733.087 Rp 179.285.890
Total 1.430.395.211 Rp619.765.780

Syamsul Arifin Makin Kritis

Jantungnya Dipasang Alat Pemicu

JAKARTA-Hingga hari ketiga dirawat di Rumah Sakit (RS) Jantung Harapan Kita, Jakarta Barat, kondisi kesehatan Gubernur Sumut nonaktif, Syamsul Arifin, makin kritis. Di tubuh Syamsul masih terpasang alat pacu jantung temporer (temporary pacamaker/TPM). Dalam dua hingga tiga hari ini, jika kondisi jantung mantan Bupati Langkat itu belum stabil, maka akan dipasang alat pacu jantung permanen (permanen pacmaker/PPM).

Kondisi kesehatan Syamsul tersebut disampaikan Samsul Huda, anggota tim kuasa hukum Syamsul, di hadapan majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) dalam persidangan perkara dugaan korupsi APBD Langkat, kemarin (30/5). Ketua majelis hakim Tjokorda Rae Suamba, langsung mengeluarkan surat penetapan penahanan Syamsul di rumah sakit, alias dibantarkan.

“Mengingat kondisi kesehatan terdakwa yang demikian, majelis hakim menetapkan pembantaran. Silakan disiapkan surat permohonan pembantaran,” demikian Tjokorda dalam persidangan singkat yang tanpa dihadiri Syamsul tersebut, setelah mendengarkan paparan Samsul Huda.

Tim kuasa hukum Syamsul sudah menyiapkan surat keterangan dokter, sekaligus surat permohonan pembantaran. Karenanya, penetapan pembantaran langsung dikeluarkan.

Tjokorda sempat bertanya, sampai kapan kira-kira Syamsul dirawat. Samsul Huda menjelaskan, tim dokter tidak memberikan keterangan kapan kiranya Syamsul sehat dan siap lagi untuk mengikuti persidangan. “Yang jelas kami berharap segera normal sehingga bisa mengikuti persidangan,” terang Samsul Huda.

Lantas, Tjokorda menjelaskan, persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa, yakni Syamsul, tetap dijadwalkan pada Senin, 6 Juni 2011. Hanya saja, jika hingga tanggal tersebut kondisi kesehatan Syamsul belum membaik, maka pembantaran akan diperpanjang.

Abdul Hakim Siagian, aggota kuasa hukum Syamsul yang lain, menjelaskan, lantaran pihaknya sudah menyiapkan surat pembantaran, maka hakim langsung menetapkan izin pembantaran itu.

“Tadi langsung disetujui (begitu surat permohonan diserahkan ke hakim, red),” terang Abdul Hakim kepada wartawan. Sedang Rudy Alfonso, juga anggota pengacara Syamsul, menjelaskan, kemungkinan besar kliennya itu akan dipasang alat pacu jantung permanen (PPM).

Sejumlah pengunjung sidang rupanya banyak yang belum tahu mengenai kondisi Syamsul. Misalnya rombongan ulama dari Ponpes Tarikat Naqsabandiyah Langkat, yang dipimpin KH Syekh Hasyim Al Syarwan. Mereka datang ke Jakarta khusus untuk mengikuti persidangan Syamsul. Lantaran Syamsul tidak bisa mengikuti persidangan, rombongan para ulama berbaju gamis putih-putih itu langsung meluncur ke RS Harapan Kita.

Menurut Syekh Hasyim, dirinya sudah bertemu dengan Syamsul. “Kami datang untuk mendoakan beliau. Dan beliau minta selalu didoakan,” ujar ulama sepuh ini, sesaat setelah keluar dari ruang perawatan Syamsul, kemarin siang.
Sementara, KH Zulfiqar Jajar Lc menjelaskan, pihaknya datang rencananya untuk mengikuti sidang. Saat berangkat dari Medan, ulama bertubuh tegap ini mengaku belum tahu jika Syamsul dirawat di RS. Dijelaskan, pihaknya datang membesuk lantaran Syamsul menurutnya sosok yang punya hubungan baik dengan kalangan ulama, dan juga semua lapisan masyarakat.

Ketua Komisi Dakwah MUI Medan itu berharap, di saat Syamsul sedang sakit, maka konflik-konflik politik agar colling down dulu. “Kepada lawan-lawan politik beliau, saya berharap, maafkanlah jika ada kesalahan beliau, karena beliau sedang sakit,” imbuh KH Zulfiqar, yang datang ke RS bersama rombongan KH Syekh Hasyim.

Kondisi Syamsul sendiri belum banyak bicara dan lebih banyak tidur. Dia di ruang perawatan ditemani istrinya, juga menantunya yang juga dokter spesialis jantung. Suami putri Syamsul, Beby Ardiana, itu tampak keluar masuk ruang perawatan. Tidak banyak pengunjung yang diperkenankan masuk ke ruang perawatan. Di pintu masuk, ada kertas di tempel bertuliskan pemakluman agar pengunjung tidak perlu masuk karena pasien butuh istirahat total.

Saat Sumut Pos bersama beberapa wartawan lain bermaksud masuk, hanya diperkenankan satu saja sebagai perwakilan. Lewat wartawan yang punya kedekatan personal dengan Syamsul itulah, Syamsul titip salam kepada warga Sumut dan minta didoakan. “Beliau belum banyak bicara, ditemani istri,” ujar kawan wartawan itu, yang hanya beberapa menit saja di ruang rawat Syamsul. Para pembesuk yang lain hanya berdiri di depan pintu ruang rawat inap VIP kamar 1355 itu. (sam)

FIFA Berikan Kesempatan Sekali Lagi

JAKARTA-Indonesia untuk sementara bisa terhindar dari ancaman sanksi FIFA. Ini setelah dalam pertemuan antara Ketua Komite Normalisasi (KN), Agum Gumelar dengan Direktur Pengembangan dan Keanggotaan, Thierry Regenass dan Frank van Hatum ( anggota komite asosiasi FIFA) kemarin di Zurich membuahkan rekomendasi berupa kesempatan sekali lagi kepada Indonesia untuk menggelar Kongres PSSI. Kongres itu sendiri dijadwalkan pada 30 Juni 2011.

Tapi kepastiannya masih dibahas dalam sidang Exco FIFA yang digelar tadi malam waktu Indonesia. Hingga berita ini diturunkan belum ada rilis resmi dari FIFA menganai hasil sidang Exco tersebut.

“Saya diterima mereka mulai pukul 10.00 hingga 11.00 waktu setempat Saya sangat bersyukur karena FIFA memberikan satu kali lagi kesempatan bagi Indonesia untuk menggelar Kongres PSSI melalui KN,” kata Agum Gumelar seperti dituturkan kepada bagian Humas PSSI tadi malam.

Untuk menggelar Kongres PSSI, lanjut Agum, Regenass dan van Hatum menegaskan agar pelaksanaan Kongres PSSI harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan FIFA. “Tidak ada perubahan dalam pelaksanaan Kongres PSSI. Semua harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan pada Kongres PSSI 20 Mei yang gagal,” sambungnya.

Selain memberikan satu kali kesempatan untuk menggelar Kongres PSSI, FIFA juga mengingatkan akan ada sanksi kepada Indonesia jika pelaksanaan Kongres PSSI 30 Juni 2011 itu kembali mengalami kegagalan. Sanksi itu akan dikeluarkan FIFA tertanggal 1 Juli 2011.

“Saya sangat berharap  jangan lah kesempatan yang diberikan FIFA ini sampai diabaikan lagi. Dukungan semua pihak terkait sangat dibutuhkan dalam upaya menyelamatkan Indonesia dari sanksi,” tegas Agum Gumelar.

Mantan Danjen Kopassus ini mengungkapkan jika dalam pertemuan itu ada persoalan lain yang dibicarakan. Yaitu FIFA meminta kepastian pelaksanaan Liga Premir Indonesia (LPI) langsung dibawah kendali PSSI. “Permintaan ini akan langsung saya bicarakan dengan pengelola LPI setibanya di Indonesia,” ungkap Agum. – Lebih jauh Agum menjelaskan, langkah mulus perjuangan KN dalam melepaskan Indonesia dari sanksi, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak di tanaha air. Dari angora dewan hingga kelompok suporter.

Tapi jika benar FIFA mensyaratkan kongres digelar dengan persyaratan sesuai dengan aturan yang ditetapkan pada Kongres PSSI 20 Mei lalu, maka potensi kongres kembali kisruh masih mungkin terjadi. Seperti kita ketahui, dalam kongres 20 Mei FIFA dengan tegas melarang George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk dicalonkan. Sedangkan sampai detik ini pendukung dari dua nama tersebut masih sangat ngotot mengusung keduanya untuk menjadi Ketum dan Waketum PSSI periode 2011-2015.

Dari kubu pendukung George-Arifin diperoleh kabar jika tadi malam, dua utusan dari pemilik suara yaitu Farid Rahman ( calon anggota Exco PSSI ) dan Hadi Basalamah ( CEO Jakarta FC) bertemu dengan asisten Sepp Blatter, Guy Philippe. Philippe inilah yang sehari sebelumnya berjasa mempertemukan Farid dan Hadi dengan Sekjen FIFA Jerome Valcke.

Ketua bidang Humas pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro, Halim Mahfudz, kepada Koran ini mengungkapkan, untuk mencari solusi dari persoalan yang saat ini terjadi di perspekbolaan Indonesia dan menghindari potensi diskusi berbelit di kongres FIFA, saat bertemu Jerome Vacke ada empat hal yang disampaikan Farid Rahman dan Hadi Basalamah. Pertama, meminta tidak ada sanksi untuk PSSI dalam sidang Exco FIFA. Kedua meminta  kongres pemilihan  PSSI digelar sebelum 30 Juni. Ketiga mencabut pelarangan terhadap George Tosiutta dan Arifin Panigoro untuk dicalonkan sebagai Ketuam, Waketum, dan anggota Exco PSSI. Dan keempat adalah meminta pergantian Agum Gumelar sebagai ketua Komite Normalisasi (KN) dan digantikan Timbul Thomas Lubis, Sekjen KOI (Komite Olimpiade Indonesia). (ali/jpnn)

Bingung, Wali Pengantin Salaman Lewat Webcam

Menikah secara Online; Dua Mempelai di Jepang, Keluarga di Indonesia

Tidak bisa pulang kampung ke Indonesia, pasangan ini akhirnya menikah di Kota Hamamatsu, Jepang. Karena keluarga mempelai perempuan tidak mampu berangkat ke Negeri Sakura, prosesi ijab kabul pun dilakukan secara online.

MUKHTAR LUTFI, Magelang

WARUNG internet (warnet) di kawasan Sleko, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Minggu (29/5) pagi mendadak ramai. Tidak seperti biasanya, hari itu di warnet tersebut dipenuhi puluhan orang berpakaian rapi. Yang pria rata-rata berbatik, sedangkan yang perempuan berkebaya. Mereka memenuhi ruangan seluas 3 x 6 meter persegi di warnet itu.

Seperti halnya sebuah warnet, di tempat itu juga dipenuhi sejumlah meja dan kursi serta seperangkat komputer. Akibatnya, tempat yang tergolong sempit itu menjadi semakin sempit dengan hadirnya puluhan orang tersebut.
Di antara mereka, ada yang duduk di kursi. Bahkan, ada satu kursi diduduki dua orang.

Ada juga yang  memilih berdiri. Beberapa anak kecil yang ada di antara puluhan orang itu malah asyik mengutak-atik komputer.
Puluhan orang tersebut memang bukan sedang menyewa warnet.

Pagi itu mereka ingin menyaksikan prosesi pernikahan Lho, menyaksikan prosesi pernikahan di warnet? Itulah yang terjadi kemarin.

Mereka yang hadir di warnet tersebut adalah keluarga Desi Rahmawati (26) asal Desa Randusari, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Hari itu Desi dinikahi Suratno (29), warga Desa Karangwuni, Kecamatan Bekonang, Kabupaten Sukoharjo. Jika keluarga pengantin perempuan harus puas menyaksikan prosesi tersebut di warnet, itu disebabkan dua mempelai melangsungkan pernikahan di sebuah masjid di Kota Hamamatsu, Jepang.

Di warnet, keluarga Desi harus puas menyaksikan ijab kabul pernikahan tersebut lewat sebuah layar proyektor yang dipasang di tembok sisi kanan. Tampak di layar proyektor itu dua mempelai duduk di antara puluhan orang yang juga duduk.

Pengantin pria mengenakan jas putih dipadu celana gelap. Sedangkan pengantin perempuan memakai kebaya berwarna senada dipadu jilbab dengan variasi manik-manik. Di hadapan keduanya, seorang penghulu siap memimpin prosesi suci itu.

Di warnet, di antara puluhan orang keluarga Desi yang hadir, ada ayah dan ibunya. Keduanya duduk di barisan depan, menyaksikan dengan serius pernikahan anak sulungnya tersebut.

Keluarga mempelai pria sudah diwakili saudaranya di Jepang. Pemilik warnet menyediakan fasilitas itu karena sang mempelai pria adalah mantan rekan kerjanya saat di Jepang.

Pukul 08.25 WIB atau pukul 10.25 waktu Jepang, prosesi akhirnya dimulai. Setelah upacara pembukaan, dilanjutkan dengan serah terima wali nikah dari keluarga mempelai perempuan kepada perwalian pernikahan yang didatangkan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang bernama Bambang Haryanto.

“Saya melimpahkan perwalian untuk pernikahan anak saya, Desi Rahmawati, kepada Saudara Bambang Haryanto,” kata ayah mempelai perempuan, Rahmat. Wajah pria paro baya itu terlihat tegang.  Tangan kanannya memegang mikrofon kecil dan mengalungkan sebuah headphone.

Hal yang tak diinginkan terjadi beberapa saat kemudian. Tiba-tiba semua perangkat komputer, termasuk layar proyektor, mati. Ternyata ada pemadaman listrik. Rahmat yang sejak awal terlihat tegang tampak semakin tegang dan kali ini panik. Beberapa operator warnet yang sejak awal juga mengikuti prosesi tersebut pun ikut-ikutan panik.
Untung, pemadaman listrik tak berlangsung lama. Tak sampai satu jam, listrik kembali menyala. Teriakan gembira langsung pecah. Dengan nada sedikit gemetar, Rahmat mengulangi pernyataannya untuk minta kepada petugas KBRI agar mewakilinya menjadi wali dalam pernikahan putri sulungnya.

Usai menyerahkan hak perwaliannya itu, Rahmat kembali bingung. Bukan karena listrik padam lagi. Tapi, sesuai dengan kebiasaan selama ini, usai menyerahkan pewalian kepada orang lain, sering diikuti dengan berjabat tangan. Rahmat tertegun. Bagaimana dia harus bersalaman dengan Bambang Haryanto, orang yang telah dia beri mandat untuk menjadi wali bagi Desi?

Ketika Rahmat sedang tertegun,  penghulu yang menikahkan kedua mempelai rupanya paham. Dia lantas menjulurkan tangannya ke webcam (kamera yang merekam gambar untuk ditampilkan di internet, Red). Rupanya, penghulu tersebut ingin memberi tahu Rahmat bahwa salaman bisa dilakukan dengan cara menjulurkan tangan kanannya ke webcam. Rahmat pun paham. Maka, dia langsung menjulurkan tangan kanannya sampai menyentuh webcam, seperti orang yang akan bersalaman. Saking semangatnya, Rahmat malah menggenggam webcam. Sontak, keluarga yang menyaksikan adegan itu tertawa.

Prosesi kemudian dilanjutkan. Pada layar proyektor, terlihat wajah tegang kedua mempelai saat melakoni prosesi ijab kabul. Setelah dinyatakan sah oleh para saksi dan orang-orang yang hadir, wajah kedua mempelai yang semula tegang berubah menjadi semringah.

Suranto lantas menyerahkan maskawin berupa seperangkat alat salat dan uang senilai 20 ribu yen kepada Desi. Sesaat kemudian, mempelai perempuan mencium tangan pria yang sudah resmi menjadi suaminya itu. Suranto membalas dengan mencium kening Desi.

Usai prosesi sakral tersebut, kedua mempelai menyempatkan diri ngobrol dengan keluarganya melalui webcam. Tidak banyak kalimat yang diucapkan. Mereka hanya meminta doa dan harapan supaya pernikahan yang mereka lakoni langgeng. “Doa restunya saja ya Pak, Bu,” kata Desi yang mulai tak kuasa menahan tetesan air matanya.
“Iyo nduk, ati-ati ya neng kono, dongo bapak ibu kanggo kowe wong loro. Mugo-mugo dadi keluarga sakinah (iya nak, hati-hati di sana. Doa ayah dan ibu selalu untuk kalian. Semoga menjadi keluarga yang sakinah),” tutur Rahmat. Kedua matanya tampak berkaca-kaca. “Wes mengko sambung maneh lewat telepon (Sudah ya, nanti disambung lagi lewat telepon),” ujarnya. Proyektor dan perangkat komputer kemudian dimatikan.

Usai acara, Rahmat menjelaskan, prosesi pernikahan putrinya harus dilakukan secara online karena anaknya yang menjadi bidan di Jepang masih terikat dalam masa kontrak kerja sehingga sulit mengurus pernikahan di Indonesia. Desi sudah dua tahun di Jepang. Sedangkan suaminya sudah empat tahun dan bekerja di sebuah perusahaan otomotif. “Mereka kenal di sana. Mulai pacaran dan meminta restu untuk menikah,” terangnya.

Awalnya, dia bingung dan menawarkan untuk menunggu hingga kontrak di Jepang habis. Sehingga, bisa menyelenggarakan akad nikah di rumah. “Namun, pihak KBRI menawarkan cara ini. Jadi, kami sambut baik,” katanya, usai prosesi. “Nanti, pestanya mungkin kalau mereka sudah pulang,” tambahnya.

Pemilik Warnet, Agus, mengungkapkan dirinya memfasilitasi mempelai laki-laki yang merupakan rekan kerjanya semasa di Jepang. Dia menjelaskan, acara ini digelar melalui fasilitas chatting di Yahoo Messenger. “Cara ini mudah dilakukan, tetapi harus di jaringan internet yang memiliki akses cepat,” katanya.
Dengan demikian, beberapa perangkat komputer yang biasa dia rentalkan, pagi kemarin terpaksa dia hentikan sementara. “Supaya aksesnya kuat,” tambahnya. (jpnn/c3/c4/kum)

Pasrah Diperkosa

Setiap bermain film, artis Cinta Dewi mengaku selalu total dalam berakting. Buktinya, peran-peran menantang nan kontroversial seperti beradegan mesum dilakoninya dengan ikhlas.

Tidak heran, sejak bermain dalam film Pelet Kuntilanak, perempuan berambut panjang ini sering mendapat peran sebagai perempuan yang diperkosa. Itu membuatnya bangga sekaligus heran.

“Itu film pertama aku yang memerankan gadis yang diperkosa. Sejak main film itu, tawaran film yang selanjutnya juga aku memerankan seorang perempuan yang diperkosa. Nggak tau kenapa,” kata Cinta, saat ditemui di Planet Hollywood, Jakarta Selatan, kemarin.

Kok dapat peran yang selalu diperkosa melulu? Perempuan bernama lengkap Siti Dewi Rahmawati ini mengaku sama bingungnya. Padahal, kata Cinta, dia ingin sekali memerankan karakter yang berbeda, “Nggak tau yah, dapat peran itu (perempuan diperkosa) terus. Lagian dapat tawarannya gitu mulu. Aku sebenarnya pengen banget memerankan karakter yang berbeda. Yang pakai kerudung. Yang manis-manisnya tapi nggak pernah dapat,” ungkap Cinta.

Apakah Cinta jadi ketagihan memerankan perempuan yang diperkosa? Perempuan kelahiran 29 Maret 1991 cuma tersenyum. “Bukan ketagihan. Aku juga nggak mau sebenarnya. Tapi tawarannya gitu terus mau gimana lagi,” tuturnya.
Cinta pun mengaku pasrah jika orang sudah kadung melekatkan dirinya sebagai pemain film yang selalu tampil terbuka. Dia pun mengaku tak terganggu dengan apa yang dipikirkan orang.

“Mungkin karena dari awal aku main film sudah berani sedikit terbuka. Jadi orang berpikir aku cocok juga. Tapi yah udahlah, aku sih nggak terlalu terganggu dengan cap itu,” ucapnya. (bcg/jpnn)

SBY Mengeluh Lagi

Merasa Jadi Sasaran Fitnah

JAKARTA-Dugaan kasus yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) Muhammad Nazaruddin kian melebar. Setelah dugaan keterlibatannya dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011 dan pemberian uang kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi (MK) Janedjri M. Gaffar, muncul pesan singkat (SMS) gelap yang mengatasnamakan Nazaruddin.

SMS gelap bernomor Singapura yang mengaku sebagai Nazaruddin itu mulai menyebar Sabtu (28/5) lalu. Inti SMS-nya, pengirim mengancam akan membongkar sejumlah kasus petinggi PD. Termasuk disebut dalam SMS itu adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga ketua Dewan Pembina PD. Pengirim mengancam akan membongkar skandal SBY dalam korupsi Bank Century.

SMS gelap itu tak pelak membuat SBY gerah. Sebelum bertolak menuju Pontianak, Kalimantan Barat, untuk melakukan kunjungan kerja, dia menyempatkan menggelar konferensi pers. SBY mengaku sebagai korban fitnah dari pemberitaan yang tidak jelas sumbernya. Ini bukan kali pertama SBY berbicara tentang sesuatu hal yang tidak menguntungkan dirinya.

“Sebenarnya kalau bicara fitnah, banyak orang di negeri ini menjadi korban dari fitnah-fitnah yang beredar. Saya salah satunya,” tutur SBY di ruang VIP Lanud Halim Perdanakusuma, kemarin (30/5). Dia menyebut, selama lebih dari enam tahun sebagai presiden, sudah ratusan fitnah yang datang kepadanya.

Selama ini, lanjut SBY, dia memilih diam dan tidak menanggapinya. Namun jika dinilai sudah keterlaluan, dia mengatakan perlu memberikan penjelasan kepada publik.

Dia memprihatinkan maraknya fitnah yang justru dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi. Misalnya, SMS, twitter, BlackBerry messenger (BBM), dan media online. Seharusnya, kata SBY, sarana itu bisa meningkatkan kehidupan dan mencerdaskan bangsa. “Itu justru yang harusnya kita lakukan, bukan teknologi informasi, media online oleh mereka yang tidak ksatria untuk menyebarkan fitnah pembunuhan karakter dan caci maki kepada siapa pun di negeri ini,” urai SBY.

Menurut SBY, fitnah yang dilemparkan untuknya dinilai sungguh keterlaluan. “Fitnahnya luar biasa, termasuk menghina melecehkan pribadi saya,” ucapnya. “Mereka tidak bertanggung jawab ksatria, pengecut, dan tidak berani menampakkan dirinya dan tidak mau mempertanggungjawabkan apa yang dia katakan.

SBY pun menantang para penyebar fitnah itu untuk muncul. “Fitnah itu 1000 persen tidak mengandung kebenaran,” tegasnya. Dia meminta cara-cara seperti memfitnah tidak diteruskan.

Dia mencontohkan tudingan terkait mega skandal Bank Century. Juga seseorang yang mengatakan PD memiliki tabungan Rp 47 triliun. “Bagi orang, itu Partai Demokrat yang harus menjelaskan. Kebalik logikanya. Siapa yang menuduh, dia yang harus menjelaskan,” katanya.

Dia lantas membandingkan dengan era kebebasan berbicara dan kebebasan belum terjamin. Saat itu, penguasa negara bisa seenaknya menindak demi alasan stabilitas. Sementara saat ini, kebebasan berbicara yang dihormati. Begitu juga dengan berekspresi di media. “Meskipun kalau itu bisa mencemarkan nama baik, siap-siap bisa mempertanggungjawabkan,” kata SBY.

SBY mengakui, dalam banyak keadaan, selalu ada pembonceng atau penumpang gelap yang memanfaatkan situasi dan justru menimbulkan komplikasi masalah. Namun SBY mengajak semua pihak untuk bersama membangun kehidupan yang baik, bermoral, beradab, dan bertanggung jawab.

Selain ancaman terhadap SBY, SMS yang mengatasnamakan Nazaruddin itu mengancam membongkar manipulasi data IT Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang melibatkan Anas Urbaningrum (ketum PD) dan Andi Nurpati (mantan anggota KPU dan ketua Divisi Komunikasi Politik PD). Menpora Andi Mallarangeng juga tak luput. Dia diancam akan dibeber keterlibatannya dalam kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011. Nama Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparinga juga ikut disebut-disebut dalam SMS itu.

“Curhatan” atas fitnah yang dialaminya itu justru tidak melahirkan simpati untuk SBY. Misalnya Wakil Ketua DPR Pramono Anung yang menyesalkan pernyataan SBY itu. Seharusnya, presiden tidak perlu mengungkapkan masalah-masalah yang bisa menimbulkan keresahan di masyarakat. “Seharusnya dengarkan saja kritik itu, abaikan saja. Kalau terlalu keras, tunjuk saja orang lain untuk lakukan protes,” ujarnya di Gedung DPR, kemarin.

Menurut dia, persoalan-persoalan sensitif seharusnya tidak langsung disampaikan sendiri oleh seorang presiden. “Tapi, kalau presiden tetap ngomong seperti itu, ya berarti memang ada kegusaran yang sangat luar biasa,” ujar mantan sekjen DPP PDIP tersebut.

Di tempat terpisah, fungsionaris Demokrat tampil memberikan pembelaan. Sekretaris Departemen HAM DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik menyatakan, bahwa reaksi presiden tersebut sangat biasa. “Coba kalau kita yang difitnah, apakah salah kalau kemudian berusaha meluruskan” bela Rachland.

Disinggung soal sikap SBY yang lebih reaktif bila menyangkut pribadinya dan cenderung lambat jika menyangkut pemerintahan dan negara, mantan direktur Imparsial itu membantahnya. “Kenapa terkesan lebih cepat atau apa, ya karena mengambil keputusan terkait pribadi itu tentu lebih mudah,” ujarnya.

Ketimbang, lanjut Rachland, ketika seorang presiden harus mengambil keputusan terkait kepentingan negara dan bangsa. Tentu, lebih banyak yang harus dipertimbangkan. “Lantas, apanya yang aneh” imbuhnya.
Sementara itu, Nazaruddin yang saat ini berada di Singapura harus siap-siap segera kembali ke Indonesia. Partai Demokrat sudah hampir pasti akan mengirim tim khusus untuk menjemput anggota komisi VII DPR itu. Menurut Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla tim tersebut rencananya akan beranggotakan dua orang. “Tapi, kami belum bisa sebutkan siapa saja,” ujar Ulil.

Yan pasti, lanjut dia, tim tersebut diberi tugas khusus untuk menghadirkan Nazaruddin kembali ke Indonesia. “Ini hanya bagian dari komitmen kami mendukung proses hukum, kan (Demokrat) malu juga kalau sudah dipanggil ternyata nggak datang karena masih di Singapura,” imbuhnya.

Di bagian lain, Menpora Andi Mallarangeng hari ini bakal menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar pukul 10.00. politisi PD itu akan dimintai keterangan sebagai saksi atas tersangka kasus suap Sesmenpra Wafid Muharram. “Tentu ada informasi yang perlu kita konfirmasikan ke Pak Andi, baik berdasarkan keterangan tersangka dan saksi yang lain,” ujar Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, kemarin. Sementara terkait Nazaruddin, hingga saat ini penyidik KPK belum menjadwalkan pemeriksaan. (fal/dyn/ken/agm/jpnn)

SBY dan Curhatnya

  • 30 Mei 2011
    Curhat karena menjadi sasaran fitnah akibat beredarnya SMS gelap yang mengatasnamakan mantan Bendum Partai Demokrat M. Nazaruddin.
  • 2 Februari 2010
    Curhat tentang aksi demo yang membawa seekor kerbau. Perut kerbau bertuliskan si Buya.
  • 25 Januari 2010
    Mengeluhkan politisasi dalam penanganan kasus bailout Bank Century.
  • 19 Januari 2010
    Menyampaikan adanya politik adu domba terkait isu dengan penggantian Menkeu Sri Mulyani.
  • 10 Agustus 2009
    Curhat menjadi sasaran teror bom. (Sebelumnya, 17 Juli 2009, SBY membuka informasi intelijen tentang adanya latihan menembak dengan sasaran foto dirinya).Sumber: reportase JPNN, 2009-2011

NATO Klaim Berhasil, Uni Afrika Bujuk Kadhafi

Jelang Berakhirnya Kepemimpinan Libya

TRIPOLI- Usia kepemimpinan Muammar Kadhafi sebagai pemimpin Libya tingga menunggu waktu. Hal tersebut lantara Pakta Pertahanan Atlantik (NATO) mengklaim telah berhasil melakukan kampanye militer NATO di Libya. Sedangkan Uni Afrika segera membujuk Kadhafi untuk mengakhiri konflik.

Demikian disampaikan Sekjen NATO, Fogh Anders Rasmussen, Senin (30/5) dalam konferensi NATO di kota Varna, Bulgaria. Menurutnya, operasi NATO di Libya telah mencapai tujuannya dan sudah menghancurkan kemampuan pasukan Kadhafi untuk menindasi dan membunuh rakyatnya.

“Pemerintahan teror yang dilakukan Kadhafi telah berakhir, menjadi semakin terisolasi di dalam negeri sendiri dan luar negeri, bahkan kerabat dekatnya mulai membelot dan meninggalkannya,” sebutnya.

Sementara itu, Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma mengatakan, Senin (30/5) telah berangkat ke Libya, sebagai upaya terakhir untuk mencapai solusi damai atas konflik di negari kepemimpinan Kadhafi.
Kunjungannya sebagai bagian dari upaya Uni Afrika membujuk Libya mereformasi politik untuk menyelesaikan krisis, sebagaimana dikatakan juru bicara Uni Afrika, Zizi Koodwa.

Seorang sumber di Kantor Zuma, menolak untuk disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP, tujuan dari kunjungan itu untuk membujuk Kadhafi.

Sedangkan Inggris dan Prancis, menyebarkan serangan terhadap Libya tetap bersikeras menginginkan Kadhafi pergi. Hal itu telah membuka jalan bagi dewan Transisi Nasional (TNC) yang berbasis di Benghazi untuk segera menggelar pemilu adil pertama kali. Anggota G8 lainnya, yakni Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Rusia, AS, pada Jumat pekan lalu juga menyerukan agar Kadhafi turun.

Pimpinan TNC di Benghazi, Moustafa Abdul Jalil, berkata, untuk menggelar perbincangan penyelesaian krisis, Kadhafi dan orang-orang dilingkarannya harus tak berperan lagi dalam panggung politik masa depan Libya, selanjutnya segera pergi. “Kami hanya menyambut pengajuan gencatan senjata dan perjanjian damai berdasar persyaratannya,” katanya.

Serangan udara NATO berulang kali melapangkan jalan bagi tentara pemberontak tak terlatih untuk menguasari Misrata. Namun pasukan Kadhafi tetap berada di pinggir kota wilayah barat, di mana mereka masih menembaki pemberontak yang berada di timur.

Jet-jet tempur NATO sejauh ini telah membatasi target hanya pada persenjataan pemerintah Libya, instalasi radar, kapal-kapal angkatan udara dan lokasi-lokasi yang diidentifikasi sebagai pusat kontrol dan komando untuk serangan langsung.

Pada Minggu kemarin, pejabat Libya tetap pada posisi yakni rencana Uni Afrika untuk menegosiasikan gencatan senjata menyusul pengawasan internasional yang tiba di Libya. Cara itu dipandang satu-satunya solusi mengakhiri konflik. Namun deputi menteri, Khaled Khaim, menolak berkomentar apakah pertemuan akan membahas strategi pengunduran diri Kadhafi. (bbs/jpnn)

Australia Stop Impor Indonesia Kejam Terhadap Sapi

SYDNEY- Pemerintah Indonesia harus kembali melobi pemerintah Australia mengenai tudingan kekerasan sapi terkait kesejahteraan hewan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Tanah Air. Pasalnya, gerakan LSM pecinta hewan di Australia memiliki posisi tawar kuat kepada pemerintahnya.

Australia menghentikan pasokan sapi potong hidup untuk tiga rumah pemotongan hewan di Indonesia. Hal itu dilakukan setelah pihak di Australia melihat program Four Corners ABC soal penanganan sapi asal negara tersebut.
Tayangan Four Corners ABC yang ditayangkan, Senin (30/5), terlihat gambar rumah pemotongan hewan memberlakukan sapi asal Australia. Di gambar itu tampak mata sapi dicungkil, ekor dipatahkan, dan tenggorokan dipotong. “Kekejaman pada hewan Australia tak dapat diterima,” kata kepala eksekutif LiveCorp Cameron Hall.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi), Thomas Sembiring mengatakan kini sangat tergantung lobi pemerintah Indonesia ke Australia dan pengawasan terhadap rantai tata niaga impor sapi hidup di Indonesia harus diperketat. (bbs/jpnn)

Pria Afghanistan Tembak Mati Pasukan NATO

KABUL – Seorang pria berseragam tentara Afghanistan menembak mati seorang prajurit pasukan pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan selatan, Senin (30/5). Demikian disampaikan tentara tanpa merinci korban yang ditembak itu. “Seseorang mengenakan seragam Tentara Nasional Afghanistan mengarahkan senjatanya ke anggota ISAF (Pasukan Bantuan Keamanan Asing) di Afghanistan selatan hari ini, menewaskan anggota itu,” kata tentara itu.

Juru bicara tidak dapat memberikan keterangan tentang apakah penembak itu ditembak atau berhasil lari. Tak dapat dipastikan pula penembak itu tentara atau hanya mengenakan seragam tentara. Terjadi perulangan kejadian anggota pasukan keamanan Afghanistan.

Diduga kejadian paling mematikan dari peristiwa jenis itu, satu perwira angkatan udara Afghanistan menewaskan delapan tentara dan kontraktor swasta Amerika Serikat (AS) bulan lalu di pusat pelatihan tentara di Kabul. Pembibitan cepat pasukan keamanan Afghanistan, akan meningkat menjadi sediki 305.000 orang pada 2011, hal itu menimbulkan kekhawatiran penyusupan pendukung Taliban ke polisi dan tentara Afghanistan.

Pejabat Afghanistan mulai memperketat pembibitan setelah tentara pemberontak menewaskan lima tentara Inggris November 2009, tapi hampir 40 orang tewas dalam kejadian semacam itu. Pada April, hampir 500 tahanan lari dari penjara di Afghanistan selatan. (bbs/jpnn)

Dua Pekerja Jepang Kena Radiasi Tinggi

TOKYO- Krisis nuklir di Jepang kembali memakan korban, Senin (30/5) dua pekerja PLTN Fukushima Daiichi dilaporkan terkontaminasi iodine-131 dalam kadar tinggi. Kini kesehatan dua pria yang berusia sekitar 30 tahun dan 40 tahun itu berada dalam pengawasan ketat tim medis.

“Akibat terkena radiasi, kelenjar tiroid dua pekerja tersebut membengkak. Mereka dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan,” jelas juru bicara Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), perusahaan pengelola PLTN tersebut, dalam pernyataan tertulis, Senin (30/5).

Dia menyebut, dua pekerja itu sudah tak lagi bekerja di reaktor yang terletak di Prefektur Fukushima. Tapi, keduanya tidak terbaring di rumah sakit.

Sebelumnya, tiga pekerja dilaporkan terkontaminasi zat radioaktif dalam kadar tinggi. Bedanya, radiasi tinggi pada tiga pekerja itu terdeteksi setelah mereka mengalami kecelakaan kerja. Kabarnya, mereka terjatuh ke dalam kolam penampungan sisa bahan bakar nuklir yang memang mengandung partikel radioaktif.

Bertambahnya jumlah pekerja yang terpapar radiasi menjadi kabar buruk bagi TEPCO. Sebab, ancaman radiasi pada reaktor yang kini sudah tidak aktif tersebut masih sangat tinggi. (afp/ap/hep/c7/dwi/jpnn)