28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15231

Idris Pasaribu Indah Bersastra

Wesel berisi honor penulisan cerita pendek (cerpen) di salah satu media yang diumumkan di lapangan sekolah menjadi kenangan terindah bagi Idris Pasaribu SH (58). Kepuasan yang hanya ditemuinya di dunia sastra itu pun tak mau ia lepaskan.

“Waktu kelas satu SMA cerpen saya “Daun Cemara Pada Gugur” terbit di majalah Mutiara (terbitan Jakarta, Red), pada 1962 lalu dan saya dapat honor yang saat itu masih menggunakan wesel. Karena saya pakai alamat sekolah, wesel tadi pun diumumkan di sekolah. Jumlahnya waktu itu honor empat bulan uang sekolah langsung saya beli celana ‘saddle king’, baju ‘rider’, dan sepatu MBC yang kala itu terbilang keren,” kenang Idris yang ditemui Sumut Pos, Selasa (24/5) lalu.

Begitulah sejak mengenal sastra di usia 16 tahun, dirinya seolah tak lepas dari kegiatan tulis-menulis. Di bawah asuhan guru-guru yang menginspirasi, di antaranya Simatupang dan Simon Simanulang satu per satu karya pun dilahirkan. Dari mengisi majalah dinding di sekolahnya hingga mengisi beberapa rubrik di media massa. “Mereka selalu bilang sastra dan bahasa adalah disiplin ilmu yang harus dipelajari. Mereka juga selalu menekankan bahwa bukan penyair yang menulis syair melainkan syair lah yang menjadikan seorang penyair. Jadi tulis saja karya sastra sebaik-baiknya,” tambahnya.

Melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) tak mengurangi ketertarikan dengan menulis. Dengan cara-cara yang kreatif dan nakal referensi dikumpulkan untuk kemudian melahirkan cerpen-cerpen bernuansa lokal yang kental. Bagi Idris, dengan keberagaman yang ada Sumut menyimpan kekayaan akan sebuah kekuatan karya sastra.

Penggalian kearifan lokal tadi pun akan memenuhi panggilan sebagai seorang sastrawan yaitu sebagai saksi zaman. Yaitu, fatwa pujangga yang tidak bicara benar dan salah, hanya untuk direnungkan. Semua kenikmatan tadi membulatkan bapak dari tiga anak ini menolak profesi yang lebih menjanjikan di bidang lain.

Terlebih keterlibatan di organisasi beraliran nasionalis memancing rasa ingin tahu yang lebih besar. Kritik pun disalurkan dengan cara yang etis pada novel perdananya “Acek Botak” yang diterbitkan di Jakarta 2009 lalu. Bagaimana Idris menggambarkan keberadaan warga Tionghoa di Indonesia dari riset empat tahun yang dilakukan.
Begitu juga novel kedua “Bincalang” yang rencananya diterbitkan pada Juni 2011 ini. Mengangkat aktivitas masyarakat Bincalang yang dilakukan di atas perahu. Berikut istilah-istilah keseharian pada masyarakat yang kian hilang digerus modernisasi. “Jakarta adalah perusak bahasa Indonesia, ayo kita lawan dengan mengangkat kembali istilah-istilah yang ada di tengah-tengah masyarakat kita karena setiap daerah memiliki kearifan lokal sendiri-sendiri,” tegasnya.

Menatap tema-tema sastra yang muncul belakangan, pentolan Komunitas Sastra Indonesia cabang Medan ini mengaku prihatin. Meskipun dirinya melihat hal itu dampak dari mati surinya organisasi dan komunitas sastra yang ada dalam pembinaan anggotanya. Diskusi-diskusi sastra juga kian jarang dilakukan. Belum lagi kebutuhan hidup yang cenderung dijadikan pembenaran untuk tidak melahirkan karya yang berkualitas.

Dalam perjalanannya sebagai penulis, kakek dari tiga cucu ini pun mengalami banyak liku. Dari pembredelan Patriot Jaya yang mengancam kehidupannya, berjalan kaki dari Taman Budaya sampai Istana Maimun untuk mendapatkan angkutan ke Deli Tua karena kemalaman, sampai menjual petak tanah untuk menerbitkan novel perdananya.
“Jadi sebenarnya sekarang lebih mudah. Untuk referensi bisa dilihat di Titi Gantung, mau ke mana juga banyak angkutan dan dekat. Asal ada minat, tantangan itu akan indah,” pungkas sastrawan yang juga  redaktur budaya di Harian Analisa itu. (jul)

Belajar dari Kesalahan

Barcelona vs Man United

LONDON-Pengalaman adalah guru yang terbaik.  Skuad Manchester United rupanya sangat mencermati kalimat bijak tersebut.  Buktinya, jelang final Liga Champions di Wembley besok,  Sir Alex Ferguson dan pasukannya menyempatkan diri untuk melihat kembali rekaman video final Liga Champions 2009.  Pada final yang berlangsung di Olimpico, Roma itu, United dipaksa menyerah 0-2.

Raut penyesalan terlihat di wajah Nemanja Vidic dkk selama melihat rekaman final dua tahun silam itu.  Ferguson sendiri, sengaja memutar kembali memori pahit di Olimpico, dengan tujuan agar pemainnya tak mengulangi kesalahan yang sama pada final tahun ini. Selama menyaksikan tayangan di Carrington, Ferguson dan dua asistennya, Mike Phelan serta Rene Meulensteen terus mengingatkan, bahwa saat itu Vidic dkk melupakan filosofi bermain United.

“Pemain hanya tampil sesuai karakter United pada sepuluh menit awal.  Selanjutnya, ganti Barcelona yang mengendalikan permainan,” kata sumber di markas United kepada Daily Mail.

Di skuad United, nyaris tak banyak perubahan pada skuad final tahun ini dengan final dua tahun lalu.
United hanya kehilangan Cristiano Ronaldo dan Carlos Tevez .  Sementara, dua tahun lalu Barcelona masih diperkuat Thierry Henry, Yaya Toure, Sylvinho, dan Samuel Eto’o.

Dengan kondisi yang tak lagi sama,  tactician Manchester United  Sir Alex Ferguson tetap berani mempersiapkan formasi 3-4-3 sebagai alternatif bila pola baku 4-4-2 tidak berjalan.

Dalam sesi latihan sejumlah pemain memainkan peran selayaknya para pemain Barca. Nani menjadi Lionel Messi, Michael Owen menjadi David Villa, dan Paul Scholes menjadi Andres Iniesta.
Jurnalis Telegraph Mark Ogden dalam analisisnya menuliskan bahwa Ferguson tetap menjadikan 4-4-2 sebagai formasi utama.

Dalam skema ini Fabio akan menghuni posisi bek kanan. Sementara di tengah diisi Michael Carrick dan Ryan Giggs yang didampingi oleh Park Ji-sung dan Antonio Valencia di kedua sayap. Duet penyerang dipercayakan kepada Wayne Rooney-Javier Hernandez.

Namun bila pola baku itu tak berjalan, maka Fergie siap menerapkan formasi ofensif yakni 3-4-3 sebagai gantinya. Antonio Valencia didorong ke depan guna menemani Wazza-Chicharito. Dengan begini maka posisi di sayap kanan akan diisi oleh Fabio.
Park Ji-sung akan menjadi “korban” karena Fergie diprediksi memasang Patrice Evra yang lebih bertenaga untuk menggebrak dari sayap kiri.

Sementara itu perubahan di posisi tiga bek adalah masuknya Chris Smalling yang akan bermitra dengan Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand.
Pertanyaannya, akankah strategi yang diterapkan Sir Alex Ferguson tadi membuahkan hasil maksimal? Sama-sama kita tunggu dinihari nanti. (dns/bas/jpnn)

UEFA Peringatkan Fans

UEFA mengimbau fans sepakbola untuk tidak nekat ke stadion Wembley jika tidak memiliki tiket resmi menonton langsung final Liga Champions antara Barcelona dan Manchester United akhir minggu ini.
Dalam pernyataan bersama dengan komite penyelenggara lokal, Jumat (27/5), UEFA meminta fans untuk tetap berada di rumah masing-masing bila tak memiliki tiket.

Pasalnya, pihak penyelenggara lokal tidak akan menggelar layar besar di sekitar stadion, untuk laga final Liga Champions musim ini.

Hal ini dilakukan untuk meminimalkan konsentrasi massa yang bisa berujung pada hal yang tidak diinginkan sebelum, selama dan setelah laga final Liga Champions di Wembley.
Namun orang yang tinggal di London bisa tetap amil bagian di gegap gempita final Liga Champions di sejumlah tempat yang ditentukan. (net/jpnn)

Lebih Baik dari The Dream Team

LONDON-Julukan The Dream Team di pentas sepak bola sejagat pertama kali terdengar saat AC Milan berani memborong semua pemain terbaik dunia ke  Stadion San Siro Milan, pada era 80 dan awal 90 an.

Namun ternyata, saat ini ada pendapat lain yang mengatakan bahwa anak asuh Pep Guardiola lebih baik dibanding Rossoneri kala itu. “Tim Barcelona merupakan tim terbaik yang pernah saya lihat,” ungkap Graeme Souness.
Barcelona, lanjut Souness, sudah mengubah seni dalam memberikan tekanan kepada lawan. “Saya tak pernah lagi melihat tim lain melakukan tekanan dengan sikap yang mereka tunjukkan,” jelas Souness.

Nah, di bawah Barcelona, Souness baru menjagokan The Dream Team miliki Rossoneri. “Tim terbaik berikutnya setelah Barcelona adalah Milan di era Franco Baresi, di mana beberapa tahun lalu juga ada Marco Van Basten, Gullit dan Rijkaard di dalamnya,” bilang Souness.

Souness menilai Barcelona yang sekarang ini menunjukkan kerja yang luar biasa dalam mengamankan, mendapatkan dan mengejar ke mana larinya bola.

“Tim ini bisa berada di kotak penalti Anda, kehilangan bola namun segera kembali memberikan tekanan,” terang Souness.

Meski Souness secara terang-terangan memuji penampilan Los Blaugranas, bukan berarti tim ini tak memiliki kelemahan sama sekali. Yang pasti, Pep bukanlah seorang pelatih yang gampang menaruh kepercayaan kepada pemain muda, sehingga jarang melakukan rotasi. Andai menurunkan tim kedua, itu hanya dalam laga-laga yang tak menentukan lagi.

Statistik dari Soccernet menunjukkan bahwa ada delapan pemain yang mencatat total penampilan sebagai starter 40 kali atau lebih di musim ini.

Mereka adalah Dani Alves (47), David Villa (47), Gerard Pique (46), Lionel Messi (46), Andres Iniesta (45), Xavi (45), Victor Valdes (42) dan Sergio Busquets (40).

“Hal yang luar biasa adalah mereka sangat jarang mengganti susunan pemain. Ini jelas fantastis bila kita mempertimbangkan banyaknya pertandingan yang dimainkan saat ini. Tapi itulah yang akan jadi kelemahan mereka. Kekuatan menjadi tak merata,” kata Sir Alex Ferguson, tactician Manchester United. (bbs/jpnn)

Dukung Chicharito, Jagokan Barcelona

JIKA ada pemain yang galau menatap partai final Liga Champions, dinihari nanti, tentu saja Rafael Marquez.
Pasalnya, selaku mantan pemain Barcelona, dirinya berharap agar Los Blaugranas mengalahkan Manchester United.
Tapi di sisi lain, sebagai seorang warga negara Maksiko, Marquez juga berharap agar rising star Manchester United Javier Hernandez tampil impresif untuk mengoyak gawang Barcelona.

Marquez pernah membela Blaugrana selama tujuh musim sebelum dilepas ke New York Red Bulls. Bek tengah berusia 32 tahun itu telah meraih 12 gelar termasuk dua trofi Liga Champions dan empat juara La Liga.
“Sebagai seorang Meksiko, semoga Chicharito bisa mencetak dua gol. Tetapi kemenangan akan menjadi milik Barcelona, klub yang pernah ku bela selama tujuh tahun,” harap Marquez seperti diwartakan Sports.es.
Marquez lantas memberikan nasihatnya buat Chicharito. Juniornya itu diminta untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya di final nanti.

“Ini adalah pengalaman yang tidak akan terlupakan yang akan membuat anda tumbuh profesional, seperti yang mereka katakan dalam bahasa sepakbola, anda butuh bidang yang lebih,” pungkasnya. (net/jpnn)

Blaugranas Sediakan Bonus Rp8,8 Miliar

NAMPAKNYA kantong pemain Barcelona akan menggelembung jika berhasil menjuarai Liga Champions. Dengan total bonus disiapkan sebesar 16 juta poundsterling, masing-masing pemain bisa dapat 650.000 poundsterling (Rp8,8 M).

Jumlah 16 juta poundsterling yang disiapkan kubu Barcelona sebagai bonus jika bisa menjuarai Liga Champions tak jauh berbeda dengan apa yang mereka berikan dua tahun lalu.
Usai menundukkan Manchester United pemain-pemain The Catalans saat itu total mendapat 15,5 juta poundsterling.
Dikutip dari TheSun, dengan 16 juta poundsterling disiapkan berarti setiap pemain Barcelona bisa mendapat 650.000 poundsterling atau sekitar Rp 8,8 miliar. Jika pertandingan dituntaskan Barca dalam 90 menit berarti untuk setiap menitnya Lionel Messi cs dapat sekitar 7.222 pound (Rp99,8 juta) atau 120 pound (Rp1,6 juta) per detik.

Disebutkan kalau jumlah bonus yang diterima setiap pemain Barcelona tak akan sama jumlahnya. Nama-nama besar seperti Messi, Xavi, Iniesta bakal dapat bonus lebih banyak dibanding pemain lainnya.
Sementara itu di kubu Setan Merah terdengar kabar jika mereka bisa meraup bonus  350.000 poundsterling (Rp 4,7 miliar) perorang jika jadi kampiun.

Ternyata bukan hanya bonus saja Barcelona mengungguli Manchester United. Untuk ukuran gaji pun kubu Blaugranas mengungguli calon lawannya itu.

Jika dihitung secara rinci, nilai gabungan dua skuad yang bakal berlaga 670,5 juta euro alias sekitar Rp8,15 triliun.
Dari nilai tersebut, lebih dari dua kali lipatnya berasal dari skuad Barcelona, yaitu 454 juta euro, sementara total banderol pasukan Manchester United hanya 216,5 juta euro.
Angka tersebut berasal dari laporan yang dirilis Frontier Economics. Firma konsultasi ekonomi yang bermarkas di London itu mengestimasi nilai seorang pemain berdasarkan data-data di awal musim.
Keberhasilan Lionel Messi merebut penghargaan individual Ballon d’Or membuat bocah ajaib Argentina itu menjadi pemain termahal yang bakal merumput di Wembley hari Sabtu besok.
Nilai seorang Messi mencapai 140 juta euro. Dalam skuad The Red Devils, predikat termahal melekat pada striker Wayne Rooney dengan estimasi angka 60 juta euro. (bbs/jpnn)

Antara Kacang Polong Kecil dan Sepak Bola

Wawancara Javier ‘Chicharito’ Hernandez

Sir Alex memang tak terbantahkan lagi soal kepiawaian merekrut pemain andal. Salah satu rekrutan terbaiknya musim ini adalah Javier Chicharito Hernandez. Pemain muda asal Meksiko itu direkrut dari Chivas Guadalajara berkat dua gol di Piala Dunia 2010. Tak butuh waktu lama, Chicharito berhasil menunjukkan penampilan ciamiknya.
Berikut petikan wawancara sejumlah media yang dirangkum dari berbagai sumber kepada Javier Hernandez.

Cukup satu musim, Anda sudah memperlihatkan pencapaian yang melebihi ekspetasi. Bisa Anda jelaskan?
Tahun pertama ini sangat menakjubkan. Bukan hanya pelatih, bahkan saya sendiri dan keluarga juga tak menyangkanya. Saya banyak bermain ketika saya hanya berharap bisa main beberapa pertandingan di tim cadangan dan beberapa menit di tim inti.

Saya tahu sepak bola adalah hal yang tak bisa diprediksi, Anda bisa saja mendapatkan hari baik dan buruk, seperti pemain yang lain. Saya beruntung, tapi Anda adalah apa yang Anda kerjakan, dan saya berharap bisa melakukan semuanya sebaik mungkin.

Apa kunci sukses yang sudah Anda ketahui untuk bisa bermain di level tinggi bersama MU?
Kerja keras adalah hal utama untuk sukses di hidup ini. Tak hanya di olah raga, tapi juga di pekerjaan lain, di semua aspek kehidupan. Banyak pemain hebat di klub ini, jadi anda harus memberikan sesuatu yang lebih.
Anda tak hanya harus bekerja pada poin terendah, tapi juga pada kualitas, di mana Anda harus mencoba dan membuat sesuatu lebih baik. Saya berusaha meningkatkan fisik saya, karena saya tahu saya bukan pemain yang tinggi, tak terlalu kuat, sehingga saya berusaha meningkatkannya dibantu staf pelatih.

Ceritakan tentang Wayne Rooney
Dengan pemain-pemain seperti Rooney, Berbatov, Owen, dan semua penyerang di sini, sangat mudah untuk mengerti dan bekerja sama karena mereka adalah pemain yang luar biasa. Tak hanya Rooney, mereka semua adalah pemain kelas dunia dan selalu bermain untuk tim.

Seberapa besar kecintaan Anda terhadap sepak bola?
Sepak bola adalah hidup saya, dan saya bisa melihatnya pada Rooney dan rekan setim lainnya. Sepak bola adalah hidup kami, kami sangat mencintai olah raga ini dan selalu memberikan seratus persen kemampuan kami.

Seperti apa Sir Alex menurut Anda? Bukankah dulunya dia juga seorang striker?
Ia selalu memberi saya perhatian ekstra, karena ini adalah tahun pertama saya di Manchester dan jauh dari rumah. Dia menanyakan apakah saya baik-baik saja dan senang di sini (Manchester). Saat latihan maupun pertandingan, ia memberi saya masukan seperti “lihat pergerakanmu” atau “gerakkan tubuhmu seperti ini”. Saya berusaha menjadi seperti gabus agar saya bisa menerima semua masukan dan saran yang bisa saya dapatkan,”

Tahu tentang Stadion Wembley dan sejarahnya?
Semua orang di seluruh dunia tahu Wembley. Ketika anda berbicara tentang Wembley, anda berbicara tentang sepak bola, negara, Premier League, dan semua sejarah dan legenda yang berkaitan dengan stadion ini. Dan yang paling istimewa adalah pada tahun pertama di Manchester United saya akan bermain pada final Liga Champions di stadion ini. Sangat luar biasa.

Bagaimana cara melewati bek sekelas Pique dan Carles Puyol?
Mereka adalah dua bek tengah kelas dunia, Barcelona memiliki tim yang dihuni seluruh pemain-pemain kelas dunia. Kami fokus pada tim, bukan individu pemain. Itulah yang harus Anda siapkan, Anda harus fokus pada seluruh tim dan bagaimana mereka bermain. Tentu saja tanpa melupakan bagaimana kami harus fokus pada tim dan permainan kami sendiri untuk meraih kesuksesan.

Terakhir, coba jelaskan kenapa Anda dijuluki Chicharito?
Nama itu datang dari ayah saya. Mereka memanggilnya begitu karena ia memiliki bola mata berwarna hijau saat lahir, seperti kacang polong, jadi mereka memanggilnya “Chicharo” (kacang polong). Semua memanggilnya begitu. Ia seorang pemain sepak bola yang hebat (ayah Chicharito merupakan mantan striker timnas Meksiko). Ketika saya lahir, saya adalah “anak dari Chicharo”, bukan Javier Hernandez. Jadi mereka memanggil saya “Chicharito” yang berarti “Kacang polong kecil”. Itu adalah nama warisan dari orang tua. (bbs/jpnn)

Lupakan Messi!

LONDON- Bek Manchester United, Nemanja Vidic menolak untuk menakuti pergerakan Lionel Messi. Bagi Vida-panggilan akrab Vidic, Barcelona adalah sebuah tim, tak melulu Lionel Messi.
“Messi memang pemain bagus dan sulit untuk dihentikan,” ungkap Vidic. “Tapi saya juga tidak akan meremehkan pemain lain seperti Xavi dan Andres Iniesta. Mereka adalah pemain yang sangat bagus yang bisa menunjukkan performa yang bagus di pertandingan penting.”

“Ini adalah pertandingan untuk bisa menghentikan Barcelona sebagai sebuah tim,” tandasnya.
Juga ditegaskan Vidic, rekan-rekannya di Manchester United saat ini memiliki motivasi yang tinggi karena melihat kesuksesan Barcelona dua tahun lalu. “Pastinya, ketika Anda sampai ke final sebesar pertandingan itu dan kalah, perasaannya pasti tak menyenangkan. Melihat tim lain mengangkat trofi terbesar yang bisa saja Anda miliki, bukanlah momen yang hebat,” jelas Vidic.

“Menyedihkan sekali waktu itu, dan kami harus mengatakan tim terbaik menang pada saat itu. Barcelona adalah tim yang hebat dan pastinya mereka banyak menguasai bola sepanjang pertandingan. Tapi semua tergantung kami untuk mengeksploitasi kelemahan mereka, yang pasti semua tim punya kelemahan,” tandasnya.

Namun begitu, mitra Vida di bawah Rio Ferdinand mengaku optimis bisa menghentikan Messi. “Tidak akan ada cukup kata-kata untuk menggambarkan sahabat kecil kita itu (Messi). Torehan golnya fenomenal, dia mencetak lebih dari 50 gol dan Rooney berada di belakangnya,” ucap Ferdy seperti ditulis oleh The Sun.

“Jika Anda melihat data statistik, maka tak diragukan lagi, Messi adalah pemain terbaik di dunia. Messi adalah pemain hebat, tak diragukan lagi, dan dia melakukan hal yang menakjubkan. Tetapi saya percaya kami bisa menangani dirinya di lapangan nanti dan saya percaya kami akan memenangi laga final,” beber Ferdy.
Pun Park Ji Sung mengakui hal serupa. Gelandang asal Korea Selatan yang dijuluki pemain dengan tiga paru-paru itu 100 persen akan berusaha menghentikan Messi.

“Saya tak tahu peran apa yang akan saya miliki di final, tapi saya harus melakukannya 100% dan bermain hanya untuk memenangi pertandingan,” tegasnya.
“Kami memiliki gelandang yang hebat juga: Michael Carrick, Ryan Giggs, Anderson – mereka punya kemampuan hebat untuk menghentikan Barcelona.”  pungkas Park. (bbs/jpnn)

SmeCK Desak K-78 Dibubarkan

MEDAN-Tak ada habisnya bila membicarakan sepak terjang kelompok 78 (K-78) yang dituding sebagai biang kerok gagalnya kongres PSSI beberapa waktu lalu, yang mengakibatkan Indonesia terancam sanksi dari FIFA.
Meski putusan apakah Indonesia bakal mendapat sanksi atau tidak baru diketahui pada 30 Mei mendatang, namun suara pesimis tentang nasib sepak bola nasional mulai kerap terdengar.

Karenanya, tak heran bila di pelosok nusantara tekanan yang menuntut agar K-78 dibubarkan kian menggema. Di Medan, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan secara tegas meminta agar K-78 tidak memaksakan kehendaknya, sehingga roda organisasi dan pembinaan kembali bergulir.

“Kami menyatakan penyesalan mendalam atas sikap K-78. Nampak jelas banyak kepentingan di sana yang akhirnya mengorbankan nasib sepak bola nasional,” bilang  Nata.

“Kami berharap K-78 dibubarkan. Peran pemerintah dalam hal ini sangat penting. Karena K-78 sudah menodai sepak bola nasional. Kalau PSSI disanksi, maka nasib sepak bola kita akan karam. Kalau sudah begitu, siapa yang patut bertanggung jawab. K-78 sudah selayaknya jadi number one public enemy,” lanjutnya.
Nata juga mempertanyakan motivasi para anggota K-78 itu. Kalau motivasinya membenahi sepak bola nasional, maka cara yang digunakan tentu saja salah. “Kalau mereka tetap ngotot membela satu calon dan calonnya itu sudah dilarang FIFA untuk maju, ya kenapa masih ngotot juga? Ini kan ada apa-apanya. Harusnya mereka itu realistis sajalah. Ikuti aturan FIFA,” sambung Nata.

Di samping itu, peran Liga Primer Indonesia (LPI) sebagai salah satu karya salah satu calon yang didukung K-78 itu memang bisa jadi penyebab utama. Dengan demikian, ada baiknya LPI itu juga dibubarkan saja.

“Ini sama artinya dengan usaha menyelesaikan masalah dengan melahirkan masalah baru. Salut memang karena mereka mampu menurunkan Nurdin Halid. Tapi nampak ada kepentingan baru dengan pencalonan ini,” tambahnya.
Soal ada isu yang menyebutkan beberapa oknum pengurus PSSI Sumut terlibat K-78, SMeCK juga menyesalkannya. Menurutnya yang dianggap salah dan tidak pro terhadap kondisi sepak bola nasional tak semestinya dibela.
Apalagi sebelumnya, lewat berbagai pemberitaan media masa, Sekretaris Pengprov PSSI Papua Herman Pakaubun yang sebelumnya terkenal ngotot membela K-78, secara lugas membeberkan jika dirinya diimingi-imingi uang sebesar Rp1 Miliar bila mampu memenangkan salah satu calon.

“Nah, itu dia. Jadi, ini bukan cerita kepentingan semata, tapi juga ada unsur mencari keuntungan dengan mengorbankan kepentingan orang banyak. Jadi, bisa dibilang jika oknum pengurus PSSI Sumut itu sungguh tidak bermoral,” tandas Natha.

“Memalukan jika ada orang Sumut yang terlibat di dalam kelompok itu. Kami akan lihat perkembangan selanjutnya. Jika kondisinya makin parah, maka kami akan turun ke jalan meminta pertangungjawaban mereka,” tandas Natha.
Memang, di beberapa daerah kelompok suporter sepak bola mulai melakukan aksi turun ke jalan menuntut pembubaran K-78.

Di Malang ratusan suporter menggelar aksi dari Stasiun Besar Malang selanjutnya longmarch menuju Bundaran Tugu Kota Malang. “Sepakbola telah dipolitisasi oleh kelompok 78. Mereka harus bertanggungjawab,” tegas koordinator aksi, Ponidi Tembel.

Aremania dari Korwil Stasiun ini juga menegaskan, apabila sanksi FIFA benar-benar dijatuhkan, maka sepakbola di Indonesia akan mengalami kerugian besar. Bukan hanya prestasi, dan pembinaan yang macet. Tetapi pecinta sepakbola dan suporter juga akan dirugikan. “Suporter tidak akan bisa lagi medukung, serta menyaksikan timnya berlaga di kancah internasional,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, apabila sanksi benar-benar dijatuhkan, selain Timnas Indonesia maka yang paling besar dirugikan adalah Persipura Jayapura. Saat ini Persipura sedang berlaga di AFC Cup, dan merupakan kandidat finalis. “Kasihan kawan-kawan kita dari Persipura. Mereka berjuang demi nama bangsa. Tapi ulah segelintir orang, akhirnya membuat mereka terancam tidak bisa berlaga di partai internasional,” ujarnya.

Di Kaltim, para pengurus klub pun melakukan hal yang sama. Menurut mereka, apa yang terjadi saat ini akibat ulah segerombolan orang yang hanya memikirkan keuntungan pribadi tanpa niat membangun sepak bola nasional. (jun/ful/jpnn)

18 Tim Ikuti Liga Instansi Piala Wali Kota Medan

MEDAN-Sebanyak 18 tim dipastikan mengikuti turnamen sepak bola Liga Instansi memperebutkan Piala Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap, yang berlangsung 8 Juni mendatang.

Sesungguhnya, selain ke-18 tim itu, beberapa instansi lainnya juga berniat mengikuti gelaran ini.
Sayangnya, hingga pendaftaran di tutup 25 Mei lalu, keempat tim tadi tidak melakukan konfirmasi kepada panitia.
“Di saat pendaftaran sudah ditutup, ternyata ada empat tim lagi yang ingin mendaftar. Tapi panitia tidak mungkin lagi menerima mereka, karena jadwal pertandingan sudah disusun,” bilang Kadispora Medan Drs Hanas Hasibuan MAP saat membuka acara technical meeting yang berlangsung di ruang rapat I Kantor Wali Kota Medan, kemarin (27/5).
Melihat besarnya animo para peserta untuk mengikuti even ini, Hanas yakin jika ke depannya akan terjaring pemain yang nantinya disertakan pada Liga Instansi Sumatera.

“Kita berharap agar semua tim yang mengikuti even ini dapat mempertontonkan penampilan terbaiknya. Tapi igat, jangan terlalu memaksakan diri, karena tujuan sesungguhnya adalah memperat jalinan silaturrahmi di antara SKPD yang ada di Medan,” bilangnya lagi.

Sementara itu Ketua Panitia Ahmad Basyaruddin didampingi Sekretaris Drs Azzam Nasution dan Bidang Pertandingan Amin Rambe berharap agar seluruh tim tetap menampilkan permainan cantiknya.
Ditambahkannya bahwa durasi yang dipakai pada even kali ini adalah 2X35 menit. Meski lebih singkat jika dibanding waktu normal, namun Ahmad Basyaruddin tetap berpesan agar seluruh pemain menjunjung tinggi sportifitas.
“Jangan lupa, gunakan skin guard untuk meminimalisir cedera yang kapan saja bisa terjadi,” imbuhnya. (jun)