28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15232

KNPI Medan Dukung Pemain ke Bali

MEDAN- Pengurus, pelatih dan pemain sekolah sepak bola (SSB) Surya Putra Marindal (SPM) melakukan audiensi ke Sekretariat DPD KNPI Medan Jalan Merbabu Medan, Rabu (25/5).

Audiensi tersebut dilakukan untuk melaporkan sekaligus meminta dukungan atas keberhasilan SSB SPM yang mengantarkan tiga pemain mudanya lolos seleksi AC Milan Junior Camp yang berlangsung di Stadion Teladan Medan,pada Minggu (22/5) lalu.

Ketiga pemain SSB SPM yang lolos tersebut adalah Muhammad Faturrahman, Paulo Oktavianus Sitanggang, dan Fiwi Dwipan. Mereka selanjutnya akan mengikuti program AC Milan Junior Camp selama dua pekan di Bali untuk memperebutkan 18 tiket menjadi bagian tim Indonesia All Star Challenge 2011 dan berkompetisi di Milan, Italia.
“Kita berharap ketiga pemain SSB SPM yang lulus seleksi tersebut dapat, termasuk tiga pemain Sumut lainnya yang turut lolos dan berprestasi selama mengikuti AC Milan Junior Camp di Bali sehingga kesempatan berkompetisi di Italia terwujud,” ujar Ketua DPD KNPI Medan, Zulham Efendi Siregar didampingi Sekretaris KNPI Medan, Ahmad Kamil Lubis.
Sementara itu Pelatih SSB SPM, Lasmono, mengaku sangat bersyukur atas prestasi ketiga siswanya itu.
“Ini adalah buah dari keseriusan,” bilang Lasmono.  (omi)

Hari Ini, Piala Specs Bergulir

MEDAN-Legenda sepakbola Indonesia, Ricky Yacobi, berbagi ilmu dengan pemain sepakbola muda Kota Medan dan sekitarnya lewat kegiatan coaching clinic di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat (27/5).
Coaching clinic sendiri diikuti sekira 150 pemain yang akan tampil pada turnamen piala Specs U-15. Selain Ricky, kegiatan yang digelar panitia turnamen piala Specs itu juga menghadirkan beberapa mantan pemain PSMS Medan seprti Suharto, Sunardi A, Sumardi, Sugiar dan Syamsir Alamsyah.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi pemain yang mengikuti Piala Specs,” harap Ricky.
Pada kesempatan itu, Ricky yang mengalami masa keemasan pada era 80-an dan sempat dua kali  mempersembahkan medali emas SEA Games bersama Timnas, mengaku prihatin dengan menurunnya prestasi sepakbola Kota Medan.
“Dari kegiatan coaching clinic ini dapat disimpulkan bahwa pemain muda Kota Medan butuh pembinaan yang lebih serius lagi,” ucap striker yang sempat dibeli klub Matsushita Jepang itu.

Sementara itu, Sekretaris Panitia turnamen Piala Specs U-15, Sugeng Rahayu, mengatakan digelarnya coaching clinic bagi peserta turnamen merupakan upaya panitia dalam meningkatkan kemampuan para pemain. “Kegiatan ini tentunya menjadi motivasi bagi peserta turnamen untuk bermain sepakbola lebih baik lagi,” katanya.

Lebih lanjut Sugeng mengatakan bahwa turnamen Piala Specs digelar hari ini (28/5) di Stadion Kebun Bunga Medan. Event yang diikuti 16 tim itu akan dibuka secara resmi oleh Plt Ketua PSSI Sumut, Idrus Djunaidi. “Laga pembuka mempertemukan SSB Patriot Pantonlabu Aceh dan SSB Labuhanbatu Utara,” pungkas Sugeng. (jun)

SSB Patriot Siap Tampil Maksimal

MEDAN-SSB Patriot Medan menyatakan kesiapannya dalam mengikuti turnamen Sepak Bola Piala Specs, yang akan digelar di Stadion Kebun Bunga 28 Mei mendatang.

Kesiapan SSB Patriot Medan dalam Piala Specs tersebut ditunjukkan dengan  menampilkan pemain andalannya seperti Doni Kurniawan, Ari Gunawan, Rommy Alamsyah Putra, Kurniawan, Muhammad Abiyagi Panggabean, M Tuafik, M Tri Randa, Rizky Amanda, Doni Ramadana Ahmad S, Miftah Fadli, Adri Seven, Dedi Wahyudi, M Husni Mubarak, Bayu Suheru, Zulfikar Syah alam, Fickri Husaini, Andrian Novian, Dodi Santoso, Joel Manase Damanik, dan M Sukriadi.
Menurut Manajer Tim Patriot Medan, Heri Dodi Saptono, Kamis (26/5) saat memantau anak-anak latihan di Lapangan Sepak Bola Patriot Jalan Air Bersih Medan, semua pemain yang dipersiapkan untuk mengahadapi Piala Specs nanti, digembleng oleh dua pelatih Yusfan dan Rifho. Latihan itu digelar  pada hari Selasa dan  Kamis mulai Pukul 15-00 WIB hingga Pukul 18.00 WIB.

Sedangkan di Hari Minggunya dilakukan mulai Pukul 08.00 WIB-10.00 WIB.
“ Kita telah percayakan kepada kedua pelatih tersebut untuk menempah anak-anak menjadi pemain yang andal dan berkompeten saat berlaga nanti,” ujar Dodi.

Dilanjutkannya, Target yang akan dipasang nantinya yakni anak-anak mampu berlaga sampai babak berikutnya. Pasalnya, dalam persiapan menghadapi sangat mendadak sekali. “ Ya kami tak menyangka kalau kami dapat bermain di piala specs ini. Soalnya yang kami ketahui bahwa piala Specs sangat terbatas tim yang akan berlaga,” ujar Dodi. (omi)

Pemain Eksodus

MEDAN- Skuad PSMS harus sudah berpikir eksodus, ke klub mana akan berkarir musim depan. Kejelasan di PSMS sudah tak mungkin dipertanyakan saat ini. Hal itu dikarenakan PSMS sudah dibubarkan 25 Mei lalu.

Pembubaran skuad tentu saja menjadi pertanda bahwa PSMS saat ini tak lagi memiliki pemain. Manajerial juga lowong karena manajemen juga sudah dibubarkan. Artinya posisi-posisi di manajerial bakal diisi oleh orang baru. Namun belum pasti karena pengurus belum menentukan tanggal kapan akan kembali membentuk tim.

Berdasar hal itu, sejumlah pemain tampaknya akan segera berpikir untuk mencari klub baru. Namun ada juga yang menyatakan mencoba bertahan. Tapi itu semua masih menanti kepastian terakhir.

Sejumlah pemain yang akan hengkang ke klub lain musim depan antara lain Donny Fernando Siregar. Donny mengaku akan pindah klub. Dan yang pasti klub yang akan dibelanya musim depan bermain di Indonesian Super League (ISL). “Saya akan pindah klub. Yang pasti main di ISL. Saya belum bisa pastikan klubnya. Menanti tawaran paling menariklah,” kata Donny.

Tenaga Donny memang sudah diincar sejumlah klub. Memang rata-rata yang berminat kepada mantan pemain Persijap Jepara dan Persiba Balikpapan ini adalah klub kontestan ISL. Kabarnya Mitra Kukar juga sudah menaruh simpati kepada pemain yang kerap memakai nomor punggung 27 itu. “Lihat saja nanti bang. Yang jelas sudah ada yang melakukan negosiasi,” sambungnya.

Di samping Donny, tiga pemain asing PSMS juga dikabarkan akan hengkang. Gaston Castano yang bermain cukup baik bersama PSMS juga sudah dilirik klub lain. Namun hingga saat ini belum ada kepastian resmi. Almiro Valadares juga berniat hengkang. Namun juga belum diketahui apakah akan bertahan di Liga Indonesia atau pindah ke liga lain. Almiro tampaknya masih menanti keputusan terkait kekisruhan PSSI. Kalau Indonesia sampai dibanned FIFA tentu saja Almiro tidak akan bermain di Indonesia lagi.

Vagner Luis juga dipastikan hengkang. Konon Pelita Jaya tertarik kepada pemain asal Brasil ini. Yang pasti di PSMS nama Vagner sudah cukup jelek, terkait isu suap yang mendera beberapa waktu belakangan.
Di samping itu, dua kiper PSMS, Andy Setiawan dan Syahbani tampaknya tak akan berkostum PSMS lagi. Itu juga karena kasus isu suap yang melanda Andy meskipun pada akhirnya pengurus dan manajemen tidak bisa membuktikan dugaan suap itu. Sedangkan Syahbani sendiri sejak blunder mautnya di Stadion Teladan kontra Persih yang berakhir kekalahan bagi PSMS, tidak lagi disukai fans setia PSMS. Dengan demikian Syahbani dipastikan berpikir hengkang demi kepercayaan kembali dimainkan jadi kiper utama.

Di samping itu Zulkarnaen juga dikabarkan tidak akan lagi berkostum PSMS. Faktor cedera menjadi alasan utama. Sejak berkostum PSMS musim lalu, Zul memang tidak turun secara reguler karena masalah cedera.
Bek kanan, Rahmat juga dikabarkan akan segera berkostum lain. Kabarnya Rahmat akan dipinang oleh Persiraja yang promosi ke ISL. Apalagi Rahmat bermain cukup impressif musim lalu bersama PSMS, dan sempat bertemu Persiraja dua kali. Perhatian kepada Rahmat kembali terbuka apalagi kapten Persiraja merupakan abang ipar dari Rahmat. Bisa jadi isu ini benar adanya.

Namun ada juga pemain yang berencana tetap bertahan di PSMS. mereka adalah Affan Lubis, Faisal Azmi dan Tri Yudha Handoko. Meski belum menjawab pasti namun arah ke sana terbuka. “Kalau abang sih maunya tetap main di PSMS. Keluarga semua di sini. Tapi tergantung kabar terakhirlah. Abang pribadi masih merasa sanggup bermain dan bersaing, jadi belum berpikir gantung sepatu,” kata Affan. Sementara Faisal Azmi sendiri mengaku masih mencintai PSMS.(ful)

Pengurus dan Manajemen Gagal

PSMS akan memasuki musim ketiga di Divisi Utama yang merupakan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia. Artinya PSMS terus didera kegagalan melangkah ke Indonesian Super League (ISL) yang merupakan kasta tertinggi sepak bola nasional.

Siapakah yang gagal? Pertanyaan klasik yang jawabannya mudah ditebak, utamanya bagi para fans setia PSMS. Rata-rata menjawab pasti: pengurus dan manajemen gagal total.

Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan salah satunya. Barisan kelompok pecinta PSMS yang memiliki jumlah anggota terbesar ini (7866), berharap ada revolusi besar di kepengurusan PSMS musim depan.
“Siapa lagi yang patut disalahkan? Tentu saja pengurus dan manajemen. Kalau memang tidak bisa mengurus lagi, harusnya sadar diri dan mundur. Beri kesempatan kepada orang lain yang memang bisa mengurus tim dengan baik,” koar Nata Simangunsong Ketua SMeCK kemarin.

Bukti kegagalan sudah terlihat jelas. Tiga musim main di kasta kedua kompetisi tentu saja jadi alasan utama yang tak terbantahkan. Kalau ingin melihat kegagalan lain, SMeCK juga punya jawaban. Salah satunya adalah tak berkembangnya markas PSMS: Stadion Teladan.

“Lihatlah ada waktu dua tahun untuk membenahi Stadion Teladan karena PSMS sedang tidak bermain di ISL. Kalaupun musim depan lolos ISL, tetap saja tak bisa main di hadapan pendukung sendiri karena kondisi Stadion Teladan sangat memprihatinkan. Harusnya ada desakan dari pengurus PSMS agar Stadion Teladan direnovasi,” tambah Nata.
Dosa lain adalah tak adanya sponsor yang bisa digandeng pengurus. Kalau orientasi pengurus masih menyusu APBD, maka tempatnya tak lagi cocok di PSMS. Ini karena musim depan seluruh klub di Indonesia haram pakai APBD. (ful)

Apakah Tuhan Menonton Pertandingan Sepak Bola?

Kalau pertanyaan ini Anda tanyakan kepada pelatih Timnas Italia di Piala Dunia 2002, Giovanni Trappatoni, maka ia akan menjawab mantab: tentu saja!

Catatan: SYAIFULLAH

Menarik benar membedah pernyataannya itu. Ketika diwawancarai Reuters atas keberhasilannya membawa Timnas Italia lolos ke babak 16 besar, Trappatoni menjawab dengan unik. Tak seperti pelatih kebanyakan yang kerap menjawab pertanyaan wartawan dengan apologi sebab akibat dan sangat taktis sekali bagaikan sebuah rumus resmi, Trappatoni saat itu menjawab bahwa Tuhan pasti menonton setiap pertandingan sepak bola. Termasuk ketika timnya mampu lolos dari lubang jarum ke babak 16 besar Piala Dunia 2002. Saat itu Italia yang tergabung dalam Grup G memang hanya butuh hasil imbang karena di saat bersamaan pesaing utama Kroasia kalah dari Ekuador.

Meski sempat tertinggal lebih dulu lewat gol striker Meksiko, Jared Borgetti di menit 34, Italia mampu membalas lewat gol Alessandro Del Piero di menit 85. Hasil ini sangat disyukurinya. Maka ia tak lupa memuji Tuhannya. “Saya melafalkan doa saya yang biasa. Keadilan dan Tuhan itu ada. Saya percaya Tuhan menonton pertandingan dan Ia akan melakukan keadilan. Kami memiliki lima atau enam peluang bagus dan salah satunya pasti berhasil berdasar keadilan itu,” beber Trappatoni kepada media usai laga.

Sebagai umat beragama, tentu saja saya yakin Tuhan maha melihat. Ia melihat apa saja di atas bumi ini, termasuk menonton pertandingan sepak bola pastinya. Namun apakah Tuhan akan bersikap netral? Atau apakah Tuhan akan memenangkan satu tim yang didukungnya?

Pertanyaan itu tak layak diperdebatkan dan direnungkan. Karena jawabannya akan menuju ke hal-hal mistis di luar akal sehat manusia. Tuhan menciptakan takdir. Tapi bukan takdir itu yang hendak dibahas di sini. Yang akan dibahas adalah keterpautan antara sepak bola dan unsur misteri itu sendiri. Unsur mistis yang dikait-kaitkan Trappatoni dalam pesta sepak bola terbesar di bumi itu.

Membawa-bawa Tuhan ke arena sepak bola tampaknya kurang etis. Karena Tuhan dibutuhkan di setiap arena kehidupan. Maka itu, keterlibatan Tuhan akan menjadi sesuatu yang gaib bin mistis. Seperti sepak bola itu sendiri: penuh misteri-seperti yang kerap diutarakan pelatih kampung: Suimin Diharja.

Bicara misteri dalam sepak bola, saya sebenarnya tak ingin terlena dan percaya. Tapi media sekelas Reuters kadang terperangkap dalam ulasan-ulasan seperti itu. Reuters kerap mencari-cari sisi unik dari pergelaran sepak bola. Tujuan utama mereka merangkai hal-hal mistis acap kali berakhir di Benua Hitam Afrika. Saban digelar Piala Afrika, Reuters akan mengirim reporter terbaiknya untuk mencari-cari unsur mistis di ajang itu.

Dan Reuters memang berhasil melaporkan hal-hal ganjil yang kerap membuat bibir ini menyungging senyum. Salah satu yang ditemukan Reuters adalah kebiasaan vodoo para dukun pembela tiap negara yang bertarung. Laporan Reuters menyebutkan praktik spiritual bersifat mistis seperti mengorbankan binatang dan mengubur beberapa bagiannya di Gurun Sahara. Banyak bubuk dan cairan aneh berbau melingkari bagian tertentu di gurun itu.

Namun Konfederasi Sepak Bola Afrika melarang para tukang sihir itu masuk stadion saat berlangsung kompetisi tertinggi di benua itu. Bahkan di ajang Piala Dunia perdukunan dan unsur mistis kerap terjadi meski dalam skala minor. Trappatoni termasuk satu yang percaya hal-hal demikian. Buktinya di Piala Dunia 2002, Trappatoni kerap melakoni ritual menciprat-cipratkan air ke bangku pemain cadangan dengan tujuan yang sulit dijelaskan. Wah.
Itu semua sekelumit kisah di pentas sepak bola dunia. Apakah di negeri sendiri hal itu ada? Jawabannya tampaknya sama.

Baru-baru ini saya mendengar kalau PSMS Medan mengalami hal sama. Saat ditahan imbang 3-3 oleh Persiba Bantul yang sekaligus menggugurkan keinginan PSMS main di ISL musim depan itu, ada pengakuan unik bahwa para pemain seperti kena gendam. Unsur mistis mulai menggeliat sehari sebelum pertandingan itu. Salah satu yang kena adalah bek PSMS, Rahmat. Menurut pengakuan Asisten Manajer, Benny Tomosoa, Rahmat tidak bisa menggerakkan badannya dan tak bisa tidur sehari sebelum pertandingan. Menurut Benny, Rahmat kerap diikuti makhluk tak berwujud dan kondisi itu mengganggu kondisi psikis dan fisiknya. Alhasil, Rahmat tak turun di partai penentuan itu.
Tapi dugaan mistis itu sempat sirna ketika akhirnya PSMS berhasil unggul 3-0 di babak pertama. Semua lena dan yakin benar bahwa ISL sudah di depan mata. Tapi apa cerita? ternyata di babak kedua unsur mistis datang lagi.

Dibilang Benny pemain semua mengaku kalau di babak kedua itu mereka seperti tertekan benar dan sulit berkonsentrasi. Bahkan ada yang mengaku mereka seperti sulit sekali menggerakkan tubuhnya. “Saya tak pernah percaya yang begini. Tapi kami mengalaminya. Tidak akan ada yang percaya seperti saya juga tak akan percaya dengan kondisi mistis seperti ini. Tapi bagi yang mengalami barulah mereka percaya bahwa unsur mistis itu sendiri sebenarnya ada dalam sepak bola,” kata Benny tak bermaksud cuci tangan atas kegagalan PSMS ke ISL musim depan. (*)

Mimpi Bawa Petaka

Merasa mimpinya akan membawa rezeki, Tengku Danny (44), warga Jalan Brigjend Zein Hamid, pun memasang nomor togel di sebuah warung kopi tak jauh dari rumahnya. Ternyata, mimpi itu malah mengantarkannya ke tahanan Polresta Medan. Pasalnya, saat dia memasang nomor togel sesuai dengan mimpinya itu, polisi langsung meringkusnya bersama juru tulis (Jurtul) Togel, Suryadi (35) warga Jalan Stasiun Gang Saudara, Kamis (26/5) sore.

Tengku Danny menuturkan, dia baru sekali membeli nomor togel dan itu pun hanya kebetulan dapat mimpi. “Pas saya beli togel, saya tidak tahu kalau polisi sudah ada di warung itu duduk. Saya beli togel karena tadi saya ada mimpi nomor dan baru sekali saya beli nomor togel,” tuturnya.

Sementara Suryadi mengaku, dia menjual togel baru dua bulan dan mendapatkan keuntungan 20 persen dari setiap satu putaran.

Kanit Judisila Polresta Medan, AKP Hartono mengaku, keduanya dibekuk sedang bertransaksi jual beli togel. Tambah Hartono, barang bukti yang diamankan dari keduanya uang Rp90.000, 1 lembar kertas rekapan togel dan pulpen. “Tersangka dijerat dengan 303 KUHP dengan ancaman minimal 5 tahun penjara. Tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif guna membekuk bandar besarnya,” ungkap Hartono.(jon)

Meminimalisir Penyimpangan Seks Tahanan

Satu kemajuan untuk masalah kemanusiaan bagi tahanan dilakukan aparat kepolisian, khususnya Polresta Medann
Di Rumah Tahanan Polisi (RTP) Mapolresta Medan, disediakan kamar khusus bagi tahanan untuk memenuhi kebutuhan biologis tahanan, tentunya dengan pasangan resmi.

Kamar itu bernama Kamar Biologis dan diresmikan Kapolda Sumatera Utara Irjend Pol Wisnju Amat Sastro didampingi Kapolresta Kombes Pol Tagam Sinaga, Wali Kota Medan Rahudman Harahap serta unsur muspida lainnya dan para pemuka agama se-Kota Medan, Sabtu (21/5) lalu.

Lantas, seberapa pentingkah kamar biologis ini bagi para tahanan? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Nesten Fransiskus Marbun dengan Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga, Kamis (26/5) lalu.

Apa kira-kira latar belakang Polresta Medan mendirikan kamar biologis ini?
Latar belakang dibangunya kamar biologis itu tidak terlepas dari hasil penelitian kita di beberapa sel tahanan. Seperti yang dikatakan Bapak Kapolda kemarin, saat peresmian kamar biologis itu. Namun begitu, tidak sembarang tahanan yang bisa memakai kamar itu. Mereka harus menunjukkan kartu keluarga dan kartu nikahnya yang resmi, di luar itu tidak diperbolehkan.

Lalu, seberapa penting kamar bilogis bagi para tahanan Polresta Medan?
Ya, sangat pentinglah bagi tahanan. Ibarat kebutuhan makan sehari-hari. Perut ini kan perlu diisi. Di samping itu, supaya mereka tidak frustasi di dalam sel, mereka bisa menyalurkan hasrat seksual dengan pasangan yang resmi di ruang biologis ini.

Selain mengurangi rasa frustasi para tahanan, apa kira-kira korelasi dari kamar biologis ini bagi masyarakat?
Jadi, di samping untuk mengurangi rasa frustasi para tahanan, kamar biologis ini juga bermanfaat untuk mengurangi adanya penyelewengan seksual para tahanan di dalam sel. Tidak hanya itu, pembangunan kamar biologis itu juga dilakukan sebagai upaya memaksimalkan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan memperhatikan norma-norma hak azasi manusia bagi tiap-tiap tahanan.

Adakah jaminan, dengan diberikannya pelayanan kamar biologis ini, tahanan itu tidak frustasi atau hubungan seksualnya tidak menyimpang?
Hah, kita tidak bisa menjaminnya. Namun, kita berupaya untuk menguranginya dan ini kan baru permulaan saja dan kalau memang hasilnya nanti maksimal, kemungkinan para rumah-rumah tahanan lainnya juga akan melakukan hal yang sama dengan kita.

Jadi, apa kira-kira harapan kedepan terkait kamar biologis ini?
Saya berharap segala fasilitas yang diberikan dan disediakan sebaiknya dipergunakanlah, karena itu menyangkut keperluan dan kebutuhan para tahanan.(*)

Sajikan Suguhan Special

Surya Pro Mild Menghadirkan Festival Musik Terbesar

Mengambil konsep “Pump up your music taste”, Surya Pro Mild menghadirkan festival musik terbesar di 52 kota di tanah air. Dengan membawa nama besar perusahaan rokok terkenal di Indonesia, konser tersebut menjadi even musik pertama yang secara langsung menampilkan dua band nasional dan satu band lokal ternama dalam satu pertunjukkan.

Hal ini disampaikan, Iqbar Purnama selaku pihak Gudang Garam, saat melakukan temu pers di Hotel Aryaduta, Jumat (27/5). Untuk Kota Medan sendiri, lanjut Iqbar, Nada Promotama yang dipercayakan sebagai event organizer akan melangsungkan festival musik yang tidak hanya ditujukan kepada para kawula muda, melainkan juga suguhan untuk keluarga.

Acara yang dipandu MC Astrid Tiar ini, rencananya akan dimeriahkan dua bintang tamu yang memiliki nama besar yakni The Virgin dan ST 12 sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat Medan khususnya.

“Ini merupakan even yang kedua kali dilangsungkan Pro Mild di kota Medan. Berbeda dengan sebelumnya, untuk tahun ini kita akan memberikan suguhan dancer, sebagai pembeda pada konser-konser sebelumnya,” ungkap Iqbar.
Dalam kesempatan yang sama, Reza mewakili Nada Promotama mengatakan, panitia telah menyiapkan 12 ribu tiket bagi para pengunjung yang akan menyaksikan secara langsung konser yang akan berlangsung di Lapangan Benteng pada Sabtu (28/5) sore ini.

“Ini kita lakukan sntuk mensiasati tingginya animo masyarakat Medan yang akan menyaksikan konser ini secara langsung. Sehingga konser ini akan berlangsung damai dan tanpa masalah sesuai harapan kita semua,” ungkapnya.
Sementara itu, personel The Virgin, Mita berjanji akan memberikan suguhan yang spesial untuk menghibur para Virginity sebutan bagi fans The Virgin, sekaligus masyarakat Medan yang hadir.

“Kita akan coba membawakan single baru kita, sebagai bentuk apresiasi yang tinggi buat anak-anak Medan. Semoga nantinya bisa dinikmati dan menghibur,” ujar Mita yang mengaku telah tiga kali mengunjungi Kota Medan dalam even yang berbeda.

Hal senada juga disampaikan, penggebuk drum ST 12, Ilham Febry alias Pepep.
Meskipun tanpa kehadiran sang vokalis Charly dalam temu pers, Pepep berjanji ST 12 akan menyuguhkan yang spesial terutama bagi anak-anak Medan. “Dalam kesempatan manggung nanti, kita rencananya akan membawakan 12 lagu yang merupakan gabungan single baru dan single yang diminati masyarakat,” tuturnya. (uma)

Polisi Terus Dalami Kasus Drainase

Dugaan Korupsi di Dinas Bina Marga

MEDAN- Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumut terus mendalami kasus dugaan korupsi proyek drainase Dinas Bina Marga Medan, dengan melakukan pengumpulan bukti-bukti dan keterangan (Pulbaket). Penyidik mengaku kesulitan melakukan penelitian di 498 titik di 21 kecamatan se-Kota Medan yang dikerjakan pada proyek pekerjaan program normalisasi/pemeliharaan saluran draninase/gorong-gorong yang anggarannya bersumber dari P-APBD Kota Medan TA 2009 sebesar Rp38.810.760.150.

“Kita memang kesulitan dengan banyaknya titik yang dikerjakan mencapai 498 titik. Namun, kita tidak akan diam, penyelidikannya tetap kita dalami dengan mengumpulkan bukti-bukti lain dan keterangan sebagai pendukung,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Raden Heru Prakoso, Jumat (27/5).

Dijelaskannya, seluruh berkas untuk satu perkara saja sangat tebal, jadi untuk mempelajari seluruh dokumen tersebut kita membutuhkan waktu yang sangat lama. “Sementara, untuk drainase kita masih lidik, tetapi kasus tersebut akan tetap kita dalami penyelidikannya,” ucapnya.

Sementara, lanjut Heru, untuk pengadaan alat berat, tim penyidik akan berangkat ke Jakarta untuk menyelidiki ketiga saksi yang akan diperiksa tersebut, di antaranya dua merupakan saksi ahli dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) Jakarta dan satu lagi yang merupakan seorang pengusaha dari PT Cahaya Buana Baru yang berada di Jakarta. “Itu dilakukan untuk menguatkan bukti-bukti terhadap tersangkanya, “ cetusnya.
Sebelumnya, Penyidik Tipikor Direktorat Reskrimsus Polda Sumut telah menetapkan tiga tersangka dugaan korupsi pengadaan alat-alat berat pada Dinas Bina Marga Kota Medan TA 2009 yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp2,6 miliar.

“Untuk proyek pengadaan alat-alat berat di Dinas Bina Marga Kota Medan, penyidik Tipikor telah menetapkan tiga orang tersangka. Sampai saat ini, kasusnya masih dalam penyidikan, sehingga tidak tertutup kemungkinan tersangkanya bisa bertambah,” jelas Raden Heru Prakoso.

Diterangkan Heru, ketiga tersangka berinisial Ir S, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), SS selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan EZS sebagai Panitia Pengadaan. Sebanyak 19 orang saksi pegawai dinas Bina Marga Kota Medan, tiga rekanan dan lima agen/pabrikan telah dimintai keterangan.

Dalam praktik korupsi ini, penyidik menjerat para tersangka dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal (3) jo Pasal (9) UU RI No 31 tahun 1999 yang diubah dengan UU RI No 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke satu E jo pasal 56 KUHP.

Untuk mengungkap kasus dugaan korupsi Dinas Bina Marga Medan tersebut, Polda Sumut terpaksa menyita barang bukti berupa dokumen dari sembilan perusahaan (rekanan) terkait pelaksanaan proyek. Sebab diketahui, proyek tersebut dibagi menjadi 495 paket yang terletak di 21 kecamatan dengan pagu sebesar Rp38.810.760.150. Penyidik juga telah mengumpulkan sejumlah dokumen seperti foto copy surat perjanjian kontrak, surat pengangkatan KPA, PPTK, dan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa.

Dalam pengerjaan proyek yang dilakukan secara penunjukan langsung (PL), penyidik menemukan adanya keterlibatan sembilan perusahaan dalam pengerjaan proyek tersebut. Kesembilannya adalah, CV Rahmat Abadi, CV Mustika Cemerlang, CV Rifki Faldo Abadi, CV Surya Gemilang, CV Mitra Anugrah, CV Rahmat, CV Wiraspati Kencana, CV Sumber Rezeki dan UD Perdana.

Tujuh subjek yang telah diwawancara secara tertulis oleh penyidik adalah Dr Ir Gindo Maraganti Hasibuan, MM selaku (mantan) Kadis Bina Marga, Ahmad Buhari Siregar, ST selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Ir Utuh Januar Sitompul, Mardian Habibi Gultom, ST, Suwito, Gindo Purba, ketiganya selaku pejabat Teknis Kegiatan (PPTK), dan Eddy Zalman Saputra ST MT selaku Ketua Panitia Pemilihan Langsung (PL).(adl)