26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15230

Draco Waterpark Terbesar di Sumatera

MEDAN-Wahana rekreasi air terbesar dan terlengkap hadir di Medan. Ini merupakan yang pertama dari proyek properti Hermes Place Polonia Medan yang dikembangkan PT Hermes Realty Indoensia. Kamis (26/5) kemarin secara resmi melakukan soft-opening Draco Waterpark.

Menempati areas seluas 5.000 meter Draco Waterpark menyuguhkan berbagai hiburan dan permainan air yang sangat menarik. Ini baru pertama kali ada di Pulau Sumatera.
Draco Waterpark diharapkan menajadi pusat rekreasi keluarga. Berbagai jenis permainan air yang bisa dinikmati Draco Waterpark antara lain wave pool, sliding pipe, water cannon, lazy riverse panjang 250 meter, melintasi gua dan air terjun, water swirl, spraying bunny, slidding frog, spraying pencil, spraying flower, spraying clown dan lainnya. Nantinya diatas Draco Waterpark akan melintas monorail setinggi 9 meter yang mengelilingi seluruh area waterpark dan hampir seluruh area Hermes Place Polonia.

“Kami menghadirkan Draco Waterpark sebagai wujud dari komitemen kami untuk memenuhi animo masyarakat Medan dan sekitarnya, yang selama ini harus ke Jakarta atau bahkan ke luar negeri utnuk menikmati wahana rekreasi permainan air seperti ini, tapi sekarang bisa di sini,” kata Edy Syahputra, management Hermes Realty Indonesia. (saz)

Flu Burung Serang Madina

MEDAN- Virus avian influenza jenis H5N1 atau dikenal dengan flu burung mulai menyerang sejumlah unggas di Desa Huraba II, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Menurut Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mandailing Natal melalui Kasi Kesehatan Hewan Drh Frengky ketika dikonfirmasi, melalui selulernya, Jum’at (27/5) membenarkan adanya serangan flu burung tersebut diwilayahnya.

“Memang benar di Desa Huraba II Kecamatan siabu ditemukan virus flu burung, berdasarkan hasil penelitian dan laporan di lapangan, ditemukan ayam mati mendadak di desa tersebut,” jelasnya.

Dia juga mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal untuk mengantisipasi agar tidak terjangkit kepada manusia, karena penyakit ini sangat mudah menular kepada manusia.
“Kita sudah mengirimkan sample darah ayam yang terinveksi  ke Badan Penelitian Penyakit Veteriner (BPPV) regional I Medan untuk memastikan apakah ayam yang mati tersebut positif flu burung. Namun dari penelitian cepat kita, memang  memang ditemukan virus H5N1 itu,” tuturnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara hingga kini belum menurunkan tim di wilayah itu. Hal ini mengingat belum adanya laporan Dinkes Madina terkait temuan yang berdampak pada gangguan kesehatan manusia.
“Meski belum ada laporan kepada kita tentang virus H5N1 menjangkiti manusia, tapi kita sudah melakukan penanganan,” kata Kasi  Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinkes Sumut Sukarni.

Meskipun begitu, Dinkes Madina sudah melakukan langkah sesuai dengan standart opersional prosedur (SOP) sejak pelatihan kesiapsiagaan flu burung beberapa waktu lalu.

Ditambahkan Sukarni, sejauh ini belum ada keluhan masyarakat di Madina terkait indikasi penularan virus flu burung ini.  Namun pihaknya tetap akan mendirikan posko juga disekitar lokasi atau melalui puskesmas terdekat.
Ini dilakukan apabila ada masyarakat yang mengeluhkan gejala seperti demam tinggi atau gejala lain yang mengarah ke virus flu burung.

“Jika ada masyarakat yang mengeluhkan gangguan kesehatan seperti demam diatas 38 derjat celcius, maka harus diwaspadai dengan merujuk pasien ke rumahsakit dan mengambil sampel swabnya untuk diuji ke laboratorium,” tandasnya. (mag-7)

Diduga Edarkan Sabu, Oknum Polisi Diamankan

BINJAI- Ratusan warga Jalan Iptu Radiman, Lingkungan IV, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, Kamis (26/5) malam sekitar pukul 20.30 WIB, dikejutkan dengan penggerebakan rumah oknum polisi berpangkat Bripka berinisial PS, bertugas di Polres Binjai.

Penggerabakan yang dilakukan petugas gabungan dari Polres Binjai dan Poldasu itu, dilakukan karena oknum polisi tersebut diduga terlibat mengedarkan sabu-sabu.

Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan koran ini di Mapolres Binjai, Jum’at (27/5), penggerebakan rumah oknum polisi itu, berawal saat Sat Narkoba Binjai, menangkap Doni Atmaja alias Doni (31) warga Jalan Ikan Suratin, Kelurahan Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur.

Doni ditangkap di depan Yayasan Tamansiswa (Tamsis) Kecamatan Binjai Kota, sekitar pukul 18.00 WIB. Dari tangan Doni, petugas Sat Narkoba Binjai berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu-sabu seberat 0,06 gram atau 2 paket yang dibungkus menggunakan plastik klip putih.
Setelah dilakukan pengembangan, petugas berhasil meringkus Yusrizal alias Izal Kombes (36) warga Raimin, Kelurahan Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur. Yusrizal diamankan petugas di Jalan Olah Raga tak jauh dari tempat tinggalnya.

Dari keterangan kedua tersangka, barang haram tersebut didapat dari seorang oknum polisi beinisial PS. Mengetahui barang haram itu diedarkan oknum polisi, Sat Narkoba Polres Binjai membawa tim dari Poldasu. Dalam melakukan penggerebakan, petugas berhasil mengamankan PS di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur.
Setelah berhasil mengamankan PS, petugas langsung melakukan penggeledahan di rumahnya. Di rumah PS, petugas berhasil menyita barang bukti satu unit timbangan elektrik.

Keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, selain mengamankan oknum polsi, tim gabungan juga berhasil mengamankan barang bukti sabu-sabu seharga Rp12 juta. Kasat Narkoba Polres Binjai AKP Achiruddin , membenarkan adanya seorang oknum polisi Polres Binjai diamankan terkait sabu-sabu. (dan)

Ditikam 6 Liang, Usus Terburai

LANGKAT- Fajar (32) warga Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat, harus dilarikan ke RSU Pirngadi Medan, usai ditikam Anto (30)  warga  Desa Teluk Bakung, Kecamatan Tanjung Pura, kemarin (27/5).
Bapak empat anak itu mengalami luka tusuk sebanyak 6 liang dibagian perut hingga usus korban terburai. Dalam kondisi tak sadarkan diri, korban langsung dilarikan ke RSU Pringadi Medan untuk diberikan perawatan medis.Informasi yang berhasil diperoleh, peristiwa itu terjadi  Jum’at (27/5) sekira pukul 10.00 WIB di Simpang Tiga Desa Teluk Nibung, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat.

Sebelum perisiwa itu terjadi, penarik betor ini sedang menunggu calon penumpang dipangkalan betor di lokasi kejadin. Lalu, korban didatangi oleh pelaku dengan mengendarai sepeda motor dan langsung mengajak korban berkelahi.
Tak lama, korban diserang pakai pisau kuningan yang sudah disiapkan pelaku. Korban langsung roboh bersimbah darah dengan luka tusukan sebanyak 6 liang.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Pura Aiptu Jamal saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. Saat ini pihaknya memburu pelaku. “ Saat ini kita tengah memburu pelaku, diduga motifnya dendam lama,” kata Jamal.(mag-1)

Kakek Tiga Cucu Ketangkap Bawa Ganja

TEBING TINGGI- Juliadi alias Edi (52) kakek tiga cucu, warga Dusun II, Desa Sei Priok, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, harus berurusan dengan pihak berwajib atas kepemilikan ganja sebanyak 23 bungkusan, Kamis (26/5) sekira pukul 17.45 WIB.

Setelah tertangkap, Juliadi langsung diboyong ke Mapolres Tebing Tinggi guna pemeriksaan lebih lanjut. Tersangka mengaku, barang tersebut diperoleh dari temannya bernama Adek (DPO) warga Pagurawan, Kabupaten Batubara. “Saya beli dengan harga Rp120 ribu dari Adek. Saya langsung datang kerumahnya,” sebut Juliadi.
Kasat Narkoba Polres Tebing Tinggi AKP Telly Alvin Sik menjelaskan, tersangka masih dimintai keterangan di Satnarkoba. (mag-3)

Tahanan Tewas, Ipda Oscar Diawasi Propam

KARO- Kapolda Sumut Irjen Pol Drs. Wisjnu Amat Sastro tidak akan mentolerir tindakan oknum polisi dibawah pimpinan Kanit Opsnal Ipda Oscar, terkait tewasnya tahanan curanmor Bangun Ginting alias Preman (27) beberapa waktu lalu.

“Serentetan kasus yang menyangkut Ipda Oscar telah ditangani dan diproses. Dia telah menjalani pemeriksaan di Propam Poldasu. Oscar telah disidang  dan dihukum tindakan disiplin keras secara tertulis. Itu akan tercatat meski dia sampai jenderal nantinya. Selama enam bulan, bersangkutan tetap diawasi selama melaksanakan tugas,” ujar Kapoldasu Irjen Pol Drs. Wisjnu Amat Sastro saat melakukan kunjungan kerja ke Tanah Karo, Jumat (27/5). (wan)

Dibentak Dokter, Pasien Kabur dari RS

BINJAI- Sakit perut atau diare selama empat hari, membuat M Husen (60) warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Utara, dilarikan keluarganya ke RSU dr Djoelham Binjai, Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota, Jumat dini hari (27/5) sekira pukl 01.00 WIB, untuk mendapatakan perawatan.
Harapan Husen mendapatkan perawatan, malah dibentak oleh dokter piket.

Alhasil,  Husen  pun langsung marah dan lari dari IGD RSU dr Djoelham. Ada apa ini?, hari gini kau baru datang, kok malam kali,” bentak Handoko ditirukan Husen kepada wartawan koran ini. etibanya di RSU dr Djoelham Binjai, M Husen langsung di bawa ke rungan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Terbaring lemas di atas ranjang IGD didampingi sejumah keluarganya,  Husen hanya dapat menunggu dokter jaga malam di rumah sakit tersebut.

Tak lama berada di IGD, Husen mendengar seorang dokter diketahui bernama dr Handoko Pamoko akan tiba di ruangannya. Mendengar dokter akan datang, Husen dan keluarga mulai tenang, sebab dapat segara menjalani pemeriksaan.

Namun, harapan mendapatkan perawatan, malah dibentak oleh dokter piket.  Husen l pun angsung marah dan lari dari IGD RSU dr Djoelham menuju RS Artha Medica Binjai berjarak 2 Km dari rumah sakit pemerintah tersebut.

Wakil Direktur (Wadir) I RSU dr Djoelham Binjai Drg Efendi, saat dikonfirmasi terkait persoalan ini mengatakan, dia sudah memanggil dr Handoko untuk diminta penjelasan atas kejadian malam itu.

“Iya, saya sudah tahu masalahnya, dan dr Handoko sudah saya panggil. Bahkan, dr handoko juga siap untuk meminta maaf kepada pasien,”ujar Efendi.

Drg Efendi juga meminta Husen kembali ke RSU dr Djoelham Binjai untuk menjalani perawatan. “Yang jelas dr Handoko sudah berkenan meminta maaf, dan paisen akan kita bawa lagi ke rumah sakit ini,” ujarnya.(dan)

Tak Apalah Operasi, Asal Aku Jangan Mati…

Delapan Bulan Tulang Sangkut di Tenggorokan

Selama delapan bulan, Safaruddin (34), warga Pulau Buaya, Kota Tanjung Balai, harus merasakan sakit di tenggorokannya. Pasalnya, tulang ikan cincaru tersangkut di tenggorokannya saat ia makan malam.

Bagus Syahputra, Medan

Sudah berbagai cara dilakukan Safaruddin untuk mengeluarkan tulang ikan cincaru tersebut. Hingga akhirnya, dia harus dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Pirngadi Medan, Jumat (27/5).

Saat ditemui di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Dr Pirngadi Medan, Safaruddin mengatakan, kejadian berawal sekitar 8 bulan yang lalu.

Saat itu dia memakan ikan cincaru sebagai lauk makan malam di rumahnya. Namun, sangkin lahapnya dia menyantap makan malam, tak disangka tulang ikan cincaru tersebut nyangkut di tenggorokannya.

Segala macam cara telah dicoba agar tulang ikan tersebut dapat dikeluarkan. Namun tulang ikan tersebut tak kunjung dapat dikeluarkan. Bahkan, dia sudah berobat jalan di sebuah rumah sakit di Tanjung Balai, namun usahanya untuk mengeluarkan tulang ikan yang menyangkut di kerongkongannya tak kunjung berhasil.

Karena tulang ikan tersebut belum juga bisa dikeluarkan, tenggorokannya pun mulai terasa sakit hingga dia susah menelan makanan. Bukan itu saja, akibat ketulangan yang dialaminya tersebut, Safaruddin merasakan pusing akibat sakit yang tidak tertahankan.

“Sudah saya coba mengambil tulang ikan yang nyangkut ditenggorokan itu dengan menggunakan alat seadanya, tapi tetap tak bisa. Lalu, saya pikir tulangnya nanti akan tertelan sendiri, jadi saya biarkan saja. Ternyata, tenggorokan saja makin sakit, sampai saya susah menelan makanan dan kepala saya pusing,” jelasnya.

Lantas, Safaruddin pun mencoba berobat secara tradisional dengan cara mendatangi dukun kampung. Lalu, dukun tersebut memberinya kapur sirih untuk diminum. Tapi tidak ada pengaruh atas ramuan sang dukun tersebut. Dia tetap merasakan sakit. Kemudian, Safaruddin pergi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik. Namun saat diperiksa, dia lupa menyampaikan kalau sakit di tenggorokannya akibat tulang ikan yang tersangkut.

“Saya berobat ke dukun, tapi tidak ada kurangnya. Sakit kali tenggorokan ku. Setelah itu, saya ke RSUP H Adam Malik. Entah kenapa, saya lupa bilang kalau saya tertelan tulang ikan. Jadi dokter di sana bilang, saya sakit amandel. Saya tidak yakin sakit amandel, karena minum obat pun nggak sembuh juga. Ku periksakanlah lagi ke RSU Tanjungbalai, di sana disuruh pulak saya ke Pirngadi,” ungkapnya.

Saat di RSU Pirngadi Medan, Safaruddin langsung masuk ruang IGD untuk mendapatkan perawatan medis. Safaruddin berharap, tulang ikan cincaru tersebut dapat dikeluarkan meskipun dirinya harus menjalani operasi. “
Aih mak jang, sakit kali kurasa tenggorokan ku. Tak apalah operasi, asalkan aku jangan mati,” ujarnya dengan logat Tanjungbalai yang kental. (*)

Rahudman: Cocok Kau Rasa?

Tiga Hari Lagi Pelantikkan SKPD

Denyut jantung para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, dipastikan akan semakin berdegup kencang. Sebab, pekan depan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap sudah memastikan akan mencopot beberapa SKPD dan akan melaksanakan pelantikan.

Menariknya, Rahudman seakan tak mau lagi menunda rencana itu untuk lebih lama lagi. “Akan kita lakukan secepatnya. Menurutmu, bagusnya hari apa pelantikkannya? “ kata Rahudman kepada wartawan Sumut Pos, sembari berjalan menaiki anak tangga ke Lantai II Balai Kota Medan, Jumat (27/5).

Selang beberapa saat, Rahudman memastikan bahwa pelantikkan akan dilakukan tiga hari lagi, tepatnya pada Selasa (31/5) pekan depan. “Kalau Selasa, Minggu (pekan,Red) depan cocok kau rasa? Ya sudah, Selasa pekan depan kita buat,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Rahudman kembali menegaskan, pergantian atau pencopotan kepala SKPD di Pemko Medan itu didasari penilaian kinerja dari SKPD tersebut. Tidak ada tendensi apa pun, atau berdasarkan hal lainnya.
“Itu semua karena penilaian kinerja, dan dilakukan secara objektif. Ini untuk pencapaian visi dan misi ke depan,” tegasnya.

Sebelumnya, Rahudman juga menegaskan kalau pencopotan dan penggantian SKPD tersebut murni pada kinerja. Jadi, sama sekali tidak ada unsur pribadi. “Nggak ada. Jangan kau politik-politikan. Sekali lagi, tidak menunjukkan kinerja yang baik,” tegasnya, Rabu (25/5) lalu.

Isu soal masalah pribadi ini sempat mengemukan setelah SKPD yang tertangkap basah atau dilaporkan telah menggunjingkan kehidupan pribadi dan keluarga wali kota. “Makanya, kalau menggunjingkan wali kota jangan di depan orang-orangnya, kalau sampai terdengar atau dilaporkan, pasti kayak Bu Dewi (Purnama Dewi, Red),” ujar seorang pejabat Pemko.

Sumber itu mengatakan, Purnama Dewi menggunjingkan persoalan rumah tangga wali kota kepada orang dekat istri Rahudman. Pejabat lainnya mengatakan, pencopotan Sulaiman sebagai Asisten Umum juga karena persoalan yang sama.

Pengamat politik asal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rafdinal SSos menyesalkan sikap para SKPD tersebut. Menurutnya, seharusnya para SKPD itu tidak perlu menggunjingkan persoalan orang lain terutama lagi atasannya. “Meskipun itu sudah menjadi konsumsi publik, tapi secara etika memang tidak baik. Kalau memang berani, ya laporkan ke penegak hukum agar penegak hukum yang memproses itu” terangnya.

Terlepas dari itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan Parluhutan Hasibuan yang dikonfirmasi mengenai pergantian SKPD usai pengambilan sumpah dan janji PNS Pemko Medan, dengan mimik wajah seolah serba salah, tidak bersedia menjelaskan secara rinci. “Ya atau tidak kita lihat nanti. Itu wewenang pimpinan,” katanya.
Saat Sumut Pos menyebutkan pencopotan dan pelantikkan SKPD akan dilakukan pekan depan, Parluhutan tidak berani memastikan. “Kita lihat nanti,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, informasi yang berkembang akhir-akhir ini, ada lima kepala SKPD yang akan dicopot, yakni Plt Humas  Khairul Buhori, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Eka Rezeki YD serta Kepala Dinas Perhubungan Medan Syarif Armansyah Lubis alias Bob. Kemudian muncul lagi dua nama lain yakni, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Qamarul Fattah serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), Hanas Hasibuan, juga masuk nominasi akan dicopot. (ari)

130 PNS Pemko Diambil Janji dan Sumpah

Setidaknya 130 PNS di lingkungan Pemko Medan diambil sumpahnya oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Pemko Medan Arief S Trinugraha. Acara yang digelar Jumat (27/5) di Ruang Rapat III Lantai IV Balai Kota Medan tersebut untuk PNS angkatan 2009 lalu.

Pada kesempatan itu, Arief yang juga Assisten Ekonomi Pembangunan Pemko Medan mewakili Wali Kota Medan menyampaikan, pengambilan janji dan sumpah seharusnya bukanlah menjadi acara seremoni saja. Tapi secara hakiki, para PNS harus mampu dan benar-benar memahami dan menjalankan tanggung jawab sesuai tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi).

“PNS itu adalah abdi negara dan abdi masyarakat. Dengan diambilnya sumpah PNS ini, harusnya menjadi motivasi bagi PNS untuk memberikan peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat,” kata pria berkacamata ini.
Bagaimana dengan para CPNS yang baru lulus? Terkait hal itu, BKD Kota Medan Parluhutan Hasibuan yang dikonfirmasi di tempat yang sama menjelaskan, formasi tersebut akan dilantik manakala statusnya sudah PNS penuh. “Formasi yang 324 tahun 2010, nanti juga akan dilantik. Tapi nanti, kalau sudah PNS penuh,” terangnya.

Dijelaskannya lagi, PNS Tahun 2009 dan 2010 atau tahun-tahun sebelumnya telah secara keseluruhan diambil sumpah dan janjinya. Jadi, tidak ada lagi yang tertinggal dan belum diambil sumpah serta janji PNS. “Semuanya sudah, tinggal yang formasi 2011 saja,” katanya. (ari)