28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15233

Ajang Penyaluran Bakat dari Kita untuk Kita

Etnomusikologi Guitar Session

Dengan kerjasama dan kebersamaan, bukan mustahil mewujudkan apa yang menjadi keinginan. Terlebih di tengah minimnya perhatian terhadap perkembangan seni.

Indra Juli, Medan

Hal itu yang kembali dibuktikan mahasiswa Departemen Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang bernaung dalam Ikatan Mahasiswa Etnomusikologi (IME) dalam “Etnomusikologi Guitar Session” di Alun-Alun Etnomusikologi Jalan Perpustakaan Kampus USU, Jumat (27/5). Dengan semangat gotong-royong, mereka menciptakan wadah penyaluran minat dan bakat khususnya instrumen gitar, baik akustik maupun elektrik.

“Kegiatan ini bisa digelar karena dukungan dari kawan-kawan karena kita pengisi acara dikutip Rp120 ribu per orang. Meskipun tidak semua yang bayar penuh dan memang tidak kita paksakan. Kekurangannya kita tutupi dari list sumbangan dari mahasiswa dan dosen. Jadi istilahnya dari kita untuk kita. Karena untuk wadah penyaluran minat dan bakat, tidak perlu mengajukan proposal lah,” ucap Ketua IME, Winka di sela-sela kegiatan.

Dengan sejumlah dana yang dikumpulkan, mereka pun menghadirkan pentas di Alun-Alun Etnomusikologi yang memang mendukung untuk pegelaran musik mini seperti sore itu. Termasuk satu unit alat band didukung sound system yang memadai sumbangan dari El Condor Pasa, kelompok musik bentukan alumnus. Sementara kain hitam polos dipasang di sisi lorong sebagai latar. Cukup memberikan visual yang baik bagi penonton yang duduk lesehan beralaskan tikar dan di bangku berjejer.

Namun kesederhanaan tadi tidak mengurangi penampilan 10 gitaris yang ada. Mengusung berbagai aliran bahkan beberapa memberanikan diri untuk menampilkan karya ciptaan, mereka tidak hanya mendapat aplaus juga menarik perhatian masyarakat. Tidak sedikit yang sampai menghentikan kendaraannya hanya untuk menyaksikan penampilan gitaris-gitaris muda ini. Untuk memaksimalkan penampilannya, masing-masing gitaris membawa audiensi sebagai pendamping.

Diawali oleh Giat, angkatan 2009 yang membawakan irama rock dengan Surrander Under dan lagu ciptaan. Dilanjutkan Ronny dari angkatan 2010 dengan satu hits dari album Joe Satriani. Kembali irama rock dibawakan Matias juga angkatan 2010 dengan judul Canon dan First Love berlanjut Martin yang angkatan 2009 dengan judul Sweet Well dan satu lagu ciptaan. Masih dari angkatan 2009 Septian membawakan Eratomania dari Home Teater dengan baik.

Herman dari angkatan 2009 memberi warna berbeda yaitu blues style saat membawakan hits dari album BB King. Dilanjutkan dengan Kris Randi Mastio Siregar angkatan 2009 yang membawakan hits-hits KLA Project dengan gitar akustik. Sebagai satu-satunya pemain gitar akustik, Randi pun mendapat aplaus yang lebih. Kembali Hosea mencuri perhatian pengunjung lewat irama blues yang dibawakannya. Kegiatan pun ditutup dengan penampilan Hendra angkatan 2010 dan Winka angkatan 2007.

“Kita persiapan juga cuma satu bulan jadi masih banyak kekurangan. Salah satunya pemain gitar akustik yang sebenarnya ingin ditampilkan di sini. Mungkin juga ketiadaan alat membuat mereka tidak bisa berpartisipasi. Ini juga alat kita saling tukar. Ke depan kiranya kegiatan ini dapat berlanjut dan lebih baik lagi,” harap Winka yang mengagumi Jhon Petrucci ini.

Seperti yang disampaikan Winka, ke depan kegiatan akan dipadu dengan instrumen tradisional. Hal itu dilakukan untuk mendekatkan generasi muda dengan seni tradisional yang merupakan jati diri sebuah bangsa. Sebelumnya IME juga menggelar Saxophon Mini Konser yang menjadi cikal Komunitas Musik Tiup Medan. Ada juga “Musik Dadakan” yang menjadi ajang berekspresi musisi Kota Medan seperti Morbit, Sunset, dan banyak lagi. (*)

Ekspresif dan Berkelas

Sound Nation Bersama Rio Febrian

MEDAN- Untuk pertama kalinya, gelaran musik bertajuk Sound Nations digelar di dalam ruangan (indoor). Padahal sebelumnya, Sound Nations selalu digelar di luar ruangan (outdoor). Hal ini dikarenakan Sampoerna selaku penyelenggara telah memiliki wadah sebagai tempat digelarnya acara ini.

Demikian disampaikan Regional Marketing Sumatera I Sampoerna, Hari Wibisono pada temu pers pelaksanaan Sound Nations di Entrance The Music Temple di Aston City Hotel. Selama setahun ke depan, bekerja sama dengan Entrance, Sound Nations akan melakukan 16 even, dan untuk pembukanya menghadirkan Rio Febrian.

Rio Febrian sebagai bintang tamu sangat bersemangat dalam menyambut perannya tersebut. “Menyenangkan bernyanyi di Medan, penonton musiknya di Medan sangat expresive, antusias dan berkelas,” ujar Rio dalam jumpa pers. Dalam pertunjukkan itu, sekitar 10 lagu akan dinyanyikan Rio, mulai dari album pertama hingga album terakhir. (mag-9)

Jaksa Kembalikan BAP Master Plan

MEDAN- Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dugaan tindak pidana korupsi dana APBD Kota Medan tahun 2006 atas pekerjaan penyusunan master plan Kota Medan 2016, dikembalikan Kejatisu ke Polda Sumut. Pasalnya, Kejatisu menilai masih ada kekurangan dalam BAP tersebut yang harus dilengkapi.

“Memang ada penyidik Poldasu mengirimkan BAP master plan itu. Tapi sudah dikembalikan lagi ke penyidik Poldasu. Karena masih ada kekurangan di dalam BAP tersebut,” ucap Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejatisu Edi Irsan Kurniawan Tarigan SH kepada wartawan, Jumat (27/5). Namun, Edi mengaku belum mengetahui apa-apa saja yang kurang dalam BAP tersebut. “Kita belum tahu apa petunjuknya. Karena itu wewenang jaksa yang tidak bisa di ekspos. Paling untuk mengetahui kekurangan bukti petunjuk dalam BAP tersebut, penyidik jaksa dan penyidik kepolisian harus koordinasi,” tegas Edi.(rud)

Kadis TRTB tak Paham Soal Fly Over Jamin Ginting

MEDAN- Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan, Syampurno Pohan tidak mengetahui dan tidak paham atas persoalan ganti rugi lahan Jembatan Layang (fly over) Jamin Ginting. Itu terungkap saat wartawan Sumut Pos mengkonfirmasikan persoalan tersebut kepada Syampurno Pohan di Balai Kota Medan, Rabu (25/5) lalu.
Saat itu, pria berbadan tambun ini hanya mengalihkan pertanyaan kepada bawahannya yakni, Thomas Sinuhadji. “Ke Thomas saja ya. Dia yang paham soal itu,” jawabnya. Terkait hal itu, beberapa waktu lalu Kepala Tim Pembebasan Lahan Fly Over Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan Thomas Sinuhaji kepada Sumut Pos menjelaskan, pembebasan lahan Fly Over Jamin Ginting masih terkendala biaya.

Di mana, dana sebesar Rp15 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pembayaran ganti rugi lahan tahap III belum cair hingga kini. Padahal seharusnya, pembayaran ganti rugi lahan tahap III tersebut mestinya dilaksanakan pada Februari 2011 lalu.

“Persoalannya diperlambat di Dinas Bina Marga Sumut. Tim Bina Marga Sumut berdalih, persyaratan-persyaratannya belum lengkap. Padahal, kami pikir semuanya sudah lengkap,” ujarnya.

Thomas sempat berdalih, timnya akan mengupayakan agar dana Rp15 miliar itu bisa dicairkan pada pekan depan. Sehingga pembayaran terhadap 73 persil lahan warga bisa segera terselesaikan.
“Saat ini sudah 57 persil, tinggal 73 persil lagi. Kita upayakan minggu depan sudah cair dan langsung kita bayarkan kepada warga yang berhak menerima ganti rugi itu,” ungkapnya. Lebih lanjut Thomas menjelaskan, tahap I dan II yang telah dilakukan di 2010 lalu, dana yang telah disalurkan sebesar Rp10 miliar. (ari)

Hak Anak Harus Diutamakan

Medan- Kota Layak Anak (KLA) merupakan sistem pembangunan suatu wilayah adminstrasi yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.

Dalam rangka memenuhi hak anak terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan melalui penagustamaan hak anak (PUHA).

Hal tersebut dikatakan Wali Kota Medan diwakili Kepala Badan PP dan KB Kota Medan, Abdul Muluk Dalimunthe SH dalam sosialisasi KLA di Hotel Asean Internasional Jalan Adam Malik Medan, Jumat (27/5).
Muluk mengatakan, kewajiban dan hak anak harus dipentingkan sejak dini, sehingga Kota Medan dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya di Sumut. “Ini sudah menjadi target pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk mementingkan kewajiban dan hak anak,” ujar Muluk.

Tujuan umum dari KLA tersebut, lanjut Muluk, mengarah pada transformasi konvensi PBB tentang hak anak dari kerangka hukum kedalam defenisi, strategi, dan intervensi pembangunan seperti kebijakan, kelembagaan, program dan kegiatan yang peduli anak.

“Tujuan kita bagaimana mentransformasikan hak anak demi kelangusngan masa depan mereka,” katanya.
Sementara itu Ketua KPAID Provinsi Sumut, M Zahrin Piliang mengatakan, prinsip KLA ditekankan pada non-diskrimanasi, menghentikan eksploitasi anak, dan kekerasan dalam anak. “Banyak sekali di lapangan kita lihat kecurangan yang dialami anak. Ini harus menjadi tanggung jawan kita bersama,” ujar Zahrin.(her)

Gurita Iker Pilih United

Fenomena gurita penebak hasil pertandingan sepak bola kembali muncul untuk final Liga Champions 2011. Kemarin (26/5), gurita bernama Iker yang telah memberikan prediksinya tentang siapa jawara di Wembley akhir pekan ini. Siapa pilihan gurita aquarium SeaLife Benalmadena, arah selatan Malaga, Spanyol itu?
Manchester United.

Proses pemilihannya sederhana. Pengelola aquarium meletakkan dua tabung tabung silinder berisi sarden dengan lambang dua klub finalis, United dan Barcelona, di dasar akuarium yang ditempati Iker. Setelah 20 menit, Iker akhirnya memakan sarden dengan lambang United.

Acara kemarin mendapat liputan dari berbagai media lokal, nasional, maupun internasional. “Ini menunjukkan apabila Iker telah menjadi ikon dunia sebagai hewan peramal pertandingan sepak bola setelah Paul,” ujar juru bicara pengelola Sea Life Benalmadena seperti dilansir TVE Canal Sur.
Bagi yang ingat, Paul adalag gurita genomenal yang populer saat perhelatan Piala Dunia 2010. Gurita dari aquarium di Oberhausen, Jerman itu terbukti banyak menebak jitu hasil pertandingan Piala Dunia, termasuk saat memprediksi Spanyol.
Sayang, Paul telah mati pada 26 Oktober 2010 sehingga Iker diplot sebagai penerusnya. Iker tak kalah dengan Paul karena dua tebakan jitunya dalam el clasico alias sebutan duel klasik Barcelona versus Real Madrid. Iker benar saat menebak hasil seri 1-1 di ajang Liga Primera pada 16 April lalu. Acuan seri adalah saat gurita berbobot 16 kg itu memilih tidak memakan dua sarden dari dua kotak pilihan.

Lalu, Iker kembali benar saat memprediksi Real menang dalam final Copa del Rey empat hari berikutnya (20/4). Kala itu, Real menang 1-0 berkat gol semata wayang Cristiano Ronaldo. Sebagai catatan, nama Iker merujuk kiper sekaligus kapten Real Madrid Iker Casillas.

Bagi yang percaya dengan tebakan Iker silakan saja. Hanya, Iker pernah keliru saat memilih pemenang el clasico di semifinal Liga Champions musim ini. Iker menjagokan Real padahal klub asuhan Jose Mourinho itu tersingkir dengan agregat 1-3.

Selain Iker, SeaLife Benalmadena sebenarnya masih memiliki gurita bernama Iniesta yang merujuk nama gelandang Barcelona Andres Iniesta. Hanya, entah kenapa Iniesta tidak diberi kesempatan memilih.
Saat ini, di Ukraina juga populer gurita yang memiliki nama Pavlik. Hanya, Pavlik baru “turun ke lapangan” untuk memprediksi pertandingan putaran final kejuaraan Eropa (Euro) di Ukraina dan Polandia tahun depan. (dns/jpnn)

Posisi Gatot Hambat Pemekaran

  • Tiga Calon Provinsi Ketinggalan Start
  • 17 Calon Daerah Baru Diusulkan ke Presiden

MEDAN-Tiga calon provinsi baru sempalan Sumut, ketinggalan start. Penyebabnya, rekomendasi DPRD Sumut mengenai pembentukan Pemprov Tapanuli (Protap), Sumatera Tenggara (Sumtra), dan Provinsi Kepulauan Nias (Kepni), belum disusul rekomendasi Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho untuk selanjutnya diteruskan ke DPR. Ketiga calon provinsi itu tidak termasuk dalam 17 calon daerah otonom baru yang diusulkan DPR ke presiden.
Yang lebih memprihatinkan lagi, sejumlah usulan pembentukan kabupaten/kota yang sudah lama diusulkan, juga tidak masuk paket 17 yang diusulkan tersebut.

Abdul Malik Harmain, anggota Komisi II yang juga anggota panja pemekaran daerah, menjelaskan, sebanyak 17 calon daerah otonom baru yang telah lolos verifikasi di Badan Legislasi akan diusulkan Komisi II DPR RI ke presiden dalam waktu dekat ini. Ke-17 calon daerah otonom baru tersebut dinilai sudah memenuhi syarat untuk pisah dari induknya.

“Kita upayakan dalam waktu dekat ini sudah diajukan ke presiden untuk mendapatkan Ampres. Setelah itu akan dibahas lebih lanjut dengan pemerintah di Komisi II,” ujar Abdul Malik Harmain kepada Sumut Pos di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (26/5).

Belum adanya rekomendasi pemekaran 3 provinsi dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho ke pemerintah pusat, dianggap sebagai tindakan menghalangi rencana pemekaran.

Meski menurut analis politik asal Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio SS MA, melihat upaya penghalangan hasil rekomendasi paripurna DPRD Sumut beberapa waktu lalu, bukan tanpa alasan.

“Ini persoalan sinergitas atau kesamaan persepsi antara legislatif dalam hal ini DPRD Sumut dan eksekutif, yakni Gatot sebagai Plt Gubsu. Hal ini memunculkan kesan, Plt Gubsu menghalang-halangi rencana pemekaran tersebut,” ungkap Warjio yang dihubungi tadi malam.

Gatot yang diketahui saat ini diketahui sedang berada di Jakarta untuk bertemu Wakil Presiden Boediono, belum bisa dikonfirmasi. Berulang kali dihubungi, ponselnya tidak aktif.

Sementara Koordinator Panitia Khusus (Pansus) Pemekaran DPRD Sumut Chaidir Ritonga menyatakan, pada dasarnya Plt Gubsu tidak memiliki wewenang untuk menyetujui atau menolak pemekaran. “Informasinya simpang siur. Saya dengan Plt Gubsu sudah memberikan surat pengantar. Dan pada dasarnya sama seperti rekomendasi. Kalau dalam kapasitasnya, memang Gatot tidak berwenang menyetujui atau menolak. Kita jangan salah sangka dulu, mungkin masih dalam proses. Begitu pula DPRD Sumut juga tidak dalam kapasitas menentang. Apalagi pemekaran ini adalah masalah kebijakan yang strategis,” terang pria yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut ini.

Politisi Fraksi Golkar Sumut tersebut menambahkan, DPR RI melalui Komisi II juga jangan mudah mengeluarkan statemen kalau rekomendasi pemekaran itu sudah diterima atau belum.

“Ya, seharusnya juga Komisi II jangan terlalu cepat menyimpulkan. Kita ketahui proses surat menyurat memang selalu ada masalah, misalnya keterlambatan dan sebagainya,” tambahnya.

Untuk itu pula, kepada masyarakat diminta tidak langsung berasumsi negatif. Harus menahan diri, jangan sampai terprovokasi. “Janganlah dalam posisi ancam mengancam, atau akan mengganggu kekondusifitasan. Kita ingin semuanya berjalan sebaik mungkin,” bebernya.

Terkait rencana pengajuan calon daerah otonom baru, Abdul Malik Harmain mengungkapkan hingga saat ini Komisi II DPR telah menerima usulan pemekaran dari 140 kabupaten/kota dan provinsi. Usulan-usulan tersebut telah ditampung dan akan dibahas oleh panja otda dalam masa sidang keempat ini.

“Sementara ini kita dalam kapasitas menampung. Tapi bila dari 140 usulan itu ada yang memenuhi syarat, akan kita gabungkan dengan 17 daerah lainnya yang telah lolos verifikasi di Badan Legislasi,” tutur politisi PKB itu,
Ditambahkannya, 17 daerah yang siap dimekarkan yaitu, Kabupaten Buton Tengah, Buton Selatan, Muna Barat, Kota Raha, Kab Monokowari Selatan, Pegunungan Arfad, Kab Banggai Laut, Mamuju Tengah, Taliabau, Kolaka Timur, Pangandara, Moroali Utara, Pesisir Barat, Musi Rawas Utara, Penukil Babat Pematang Ilir, Konawe Kepulauan, dan Provinsi Kalimantan Utara.

Ke-17 usulan daerah ini merupakan sisa usulan dari Komisi II DPR periode sebelumnya. Tadinya ada 33 usulan yang belum sempat dibahas oleh anggota dewan periode lalu. Ke-33 usulan daerah pemekaran ini kemudian diproses verifikasi lanjut di Badan Legislasi. Hasilnya yang lolos verifikasi adalah 17 calon daerah baru itu.
“Jumlah ini bisa saja bertambah kalau ada usulan 140 daerah tersebut memenuhi syarat pemekaran,” tandasnya. (ari/sam)

Medan Utara Jadi Pusat Peradaban Islam

MEDAN UTARA-Ketua  Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Organisasi Daerah (ICMI Orda) Medan Indra Sakti Harahap berharap organisasi massa Islam dan organisasi lain menggalang kerjasama untuk mewujudkan pemekaran Medan Utara. Sebab, berdasarkan kajian para cendekiawan, Medan Utara dapat diarahkan menjadi pusat peradaban Islam di Sumut.
“Sejarah menoreh bahwa daerah ini merupakan salah satu daerah awal masuknya Islam di tanah air. ICMI Orda Medan siap menjadi perekat komponen masyarakat dan menerima ajakan untuk menjadi lokomotif memperjuangkan aspirasi masyarakat Medan Utara,’’ katanya.

Hal itu dikatakannya pada acara silaturahmi dengan masyarakat Medan Utara di Martubung Medan, Kamis (26/5) petang. Hadir dalam acara itu sejumlah pimpinan organisasi satuan (Orsat) ICMI di kawasan Medan Utara, Ketua Presidium Masyarakat Medan Utara (PMMU) Saharuddin dan undangan lain.
Dalam kesempatan itu, Indra yang mendapat apresiasi masyarakat Medan Utara mengemukakan dukungan ICMI Orda Medan.

terhadap pemekaran kawasan itu sebagai suatu kota otonom, sebab selama ini kawasan Medan Utara mengalami ketertinggalan dalam pembangunan ditandai banyaknya tingkat pengangguran dan kemiskinan.
‘’Dibutuhkan waktu hingga 30 tahun guna meratakan pembangunan dengan daerah lain di Medan. Opsi pemekaran akan memangkas waktu percepatan pembangunan di Medan Utara dan mendekatkan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat setempat,’’ katanya.

Karenanya dalam rapat koordinasi di Theme Park Pantai Cermin pada 21 Mei lalu, ICMI merekomendasikan pemekaran Medan Utara kepada Wali Kota dan Ketua DPRD Kota Medan. ‘’Rekomendasi pemekaran merupakan salah satu dari sembilan butir rekomendasi ICMI Orda Medan. Ini murni masukan dan aspirasi masyarakat dan pengurus ICMI di kecamatan yang menginginkan pemekaran daerah tersebut,’’ kata dia.
Selain itu, katanya, kawasan Medan Utara juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan Singapura kedua yang memiliki banyak kemajuan dalam pembangunan. (dmp)

Didemo Ibu-ibu, Zainuddin Mars Lari dari Pintu Belakang

DPRD Janji Bentuk Pansus InvesTigasi Dugaan Korupsi Amri Tambunan

LUBUK PAKAM-Ratusan massa yang tergabung dalam Barisan Rakyat Anti Korupsi melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang kantor DPRD Deli Serdang, Kamis (26/5) pukul 11.30 WIB. Massa mendesak anggota DPRD menggunakan hak politiknya mempercepat pengungkapan kasus dugaan korupsi Bupati Deliserdang Amri Tambunan serta wakilnya Zainuddin Mars, serta sejumlah SKPD di Pemkab Deliserdang. Mulai Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Dikpora), Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Cipta Karya dan Pertambangan, yang telah menimbulkan kerugian negara ratusan miliar rupiah.

“Kami minta agar wakil rakyat jangan diam dan membiarkan kasus dugaan korupsi di jajaran Pemkab Deliserdang,” bilang Eko Sofianto, dalam orasinya.

Massa demontran yang sebagian besar para ibu rumah tangga ini hanya diberikan kesempatan oleh petugas keamanan untuk menyampaikan aspirasinya di depan gerbang kantor DPRD Deliserdang. Pasalnya saat yang bersaman sedang berlangsung sidang Paripurna LKPj yang dihadiri Zainuddin Mars.

Karena merasa tidak ditanggapi serta dihalangi untuk bertemu dengan wakil rakyat tersebut, dari depan gerbang kantor DPRD Deliserdang massa memaksa masuk ke pelataran gedung. Sempat terjadi adu mulut antara petugas kepolisian yang dibantu Sat Pol PP dengan massa. Bahkan pendemontrasi nekat hendak menumbangkan pintu gerbang DPRD dengan cara menebrakannya dengan mobil pengankut saund sistem. Tetapi niat tersebut terhenti, selanjutnya para demontrasi meloncati pintu gerbang. Di lingkungan kantor DPRD, pengunjuk rasa menduduki pelataran utama gedung DPRD.

Selesai sidang paripurna, Wakil Bupati Deliserdang Zainuddin Mars melarikan diri dari pintu belakang kantor DPRD. Pasalnya pintu masuk dipenuhi para massa demontran. Sebelum lewat pintu belakang, Zainuddin Mars masih sempat memanggil wakil ketua DPRD Ruben Tarigan.

Bahkan Zainuddin meminta sekretariat DPRD dan anggota dewan mengurusi para demotran. “Sini sini, kalian urusi ini (demontran). Inikan kantor kalian,” ucapnya sembari bergegas menaiki mobil Ford Escape BK 9 M.
Setelah Zainuddin Mars berhasil ‘meloloskan diri’ dari hadangan para demontran, sejumlah perwakilan pengunjuk rasa diterima Pimpinan Komisi A, Benhur Silitonga SE MM Didampinggi Wakilnya,  Mikail TP Purba, bersama anggota komisi C Apoan Simanungkalit dan Kahirul Anwar.

Bertempat di ruang komisi A, rapat degar pendapat digelar. Setelah mendegar aspirasi para penghujuk rasa, akhirnya rapat tersebut sepakat akan mengajukan hasil pertemuan itu ke unsure pimpinan DPRD. Bahkan Benhur Silitonga berjanji akan meminta kepimpinan DPRD membentuk Pansus Invesigasi Dugaan Korupsi Amri Tambunan.
“Bukan itu saja, kita akan memangil pihak terkait prihal, tersebarnya surat penghentian penyelidikan kasus dugaan korupsi di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga,” tegasnya.(btr)

Bank Sumut Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun

Due Dilegence & Public Expose Obligasi

JAKARTA- PT Bank Sumut menerbitkan Obligasi III dan Obligasi Subordiasi I Tahun 2011 senilai Rp 1 triliun. Obligasi tersebut terbagi dalam dua jenis, yaitu Obligasi III senilai Rp600 miliar berjangka waktu (tenor) 5 tahun dengan kupon 10,50-11,50 persen dan Obligasi Subordinasi (subdebt)  bertenor 7 tahun  Rp400 miliar dengan kupon 10,50-11,50 persen.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Bank Sumut, Gus Irawan dalam acara Due Diligence Meeting & Public Expose, di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (26/5).

Dalam peluncuran obligasi ini, Bank Sumut ini telah memilih PT Bank Mandiri (Persero), Tbk selaku Wali Amanat dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Kualitas dan nama besar dari perusahaan ini diharapkan dapat mensukseskan penawaran obligasi tersebutn
Masa penawaran awal (book building) obligasi tersebut pada 26 Mei 2011, tanggal pernyataan efektif  23 Juni 2011, masa penawaran umum 27-29 Juni 2011, tanggal penjatahan 1 Juli 2011, pembayaran dari investor pada 4 Juli 2011, distribusi obligasi 5 Juli 2011 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 7 Juli 2011.
Guna memenuhi ketentuan dari BEI mengenai ketentuan Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Pengawas Keuangan, PT Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia) memberikan peringkat terhadap Obligasi III Bank Sumut Tahun 2011 yakni yakni idA+ (Single A Plus, Stable Outlook), dan Obligasi Subordinasi I Tahun 2011 dengan peringkat idA (Single A, Stable Outlook).

Tujuan penerbitan obligasi ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk ekspansi kredit serta meningkatkan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).

Gus Irawan menambahkan bahwa obligasi ini akan diserap pasar dengan baik. Banyak faktor yang membuatnya begitu optimis, antara lain adalah  jajaran manajemen Bank Sumut yang handal dan berpengalaman di perbankan, memiliki kemampuan sebagai agent of regional development, serta kondisi Bank Sumut yang sehat.
Kondisi Bank Sumut yang cukup sehat, terlihat dari terus meningkatnya pendapatan bersih dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 2009, Bank Sumut memperoleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp1.063.761.000.000 dan naik pada tahun berikutnya menjadi Rp1.210.371.000.000. Selain itu, Bank Sumut juga berhasil mencatatkan perolehan laba setelah pajak pada tahun 2010 sebesar Rp404.297.000.000, naik 22 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp330.975.000.000. Dari segi aset, tercatat total asset dari Rp10.759.000.000.000 pada tahun 2009, dan naik 8,63 persen menjadi Rp12.763.000.000.000 pada 2010.

Keunggulan jajaran manajemen Bank Sumut dibuktikan dari penghargaan CEO BUMD of The Year yang didapatkan selama 2 kali berturut-turut, pada tahun 2008 dan 2010. Selain itu, pada tahun 2010 Bank Sumut juga meraih beberapa penghargaan lainnya, antara lain BUMD of The Year 2010 oleh Majalah Business Review & Badan Kerja Sama BUMD Seluruh Indonesia; Info Bank Awards 2010 sebagai bank dengan predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja Keuangan tahun 2009 dari Majalah Info Bank; Best Performance Banking 2010 kategori BPD Besar dari Majalah Tempo/ABFI Intitute Perbanas; Best Banks kategori Bank Pembangunan Daerah dengan Aset di atas Rp. 10 Triliun dari Majalah Investor; Peringkat 3nd Best Phone Handling dari MRI & Majalah Info Bank; Peringkat 3nd Best Teller dari MRI & Majalah Info Bank; dan Peringkat 2nd Best Costomer Service dari MRI & Majalah Info Bank; dan pada Mei 2011 meraih peringkat 2nd Bank Service Excellence kategori BPD oleh MRI & Majalah Info Bank.

Sekilas Bank Sumut

Bank Sumut yang didirikan pada 4 November 1961 yang berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, serta sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai bank umum seperti dimaksudkan pada undang-undang nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998.

Bank Sumut memiliki visi untuk menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan misi Bank Sumut adalah untuk mengelola dana Pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
Untuk mendukung visi dan misi tersebut, serta untuk mewujudkan Bank Sumut sebagai Regional Champion Bank, Bank Sumut menetapkan strategi “To Be The Best”, yaitu : “The Best of Service”, “The Best of Product” dan “The Best of Financial Performance”.

Per tahun 2010, Bank Sumut tercatat memiliki sejumlah jaringan kantor, antara lain : 1 kantor pusat, 24 kantor cabang konvensional, 4 kantor cabang syariah, 73 kantor cabang pembantu konvensional, 5 kantor cabang pembantu syariah, 7 kantor kas, 34 unit payment point, 19 unit kas mobil, serta 151 unit mesin ATM. Untuk memperluas jangkauan layanan, Bank Sumut melakukan kerja sama jaringan ATM Bersama dan Bankcard dengan Malaysia. (rel/her)