25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15269

Wujudkan Sekolah Nomor 1 di Indonesia

Harapan Mandiri Science & Art Fair 2011

Selama dua hari pada Jumat (20/5) hingga Sabtu (21/5), Yayasan Perguruan Harapan Mandiri menggelar acara Harapan Mandiri Science & Art Fair 2011 di sekolah tersebut Jalan Brigjen Zein Hamid Nomor 40 Medan. Sabtu hari ini, dijadwalkan Petra Sihombing, artis dengan lagu hits ‘Cinta Takkan ke mana-mana’ tampil sebagai bintang tamu dalam acara tersebut.

SEABREK acara digeber panitia yakni olimpiade sain antar-pelajar yang diikuti 150 siswa SLTP dan 300 siswa SLTA. Mata pelajaran yang diujikan meliputi pelajaran Bahasa Inggris, Matematika dan IPA terpadu (siswa SLTP) dan Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan Sosiologi (siswa SLTA).

Harapan Mandiri Science & Art Fair 2011 juga menggelar seminar pendidikan, modern dance competition, cheerleaders competition, pop karaoke competition, festival band antar-pelajar dan photography competition.

Kepada pemenang, panitia menyediakan hadiah uang tunai puluhan juta rupiah, piala bergilir dan tetap, piagam penghargaan, voucher serta bingkisan produk.

Pembukaan event tahunan yang digelar YP Harapan Mandiri ditandai oleh pelepasan balon oleh Plt Gubsu diwakili Kadis Pendidikan Sumut Drs Syaiful Syafri Sipahutar MM. Hadir dalam kegiatan ini Ketua YP Harapan Mandiri Drs Wiriyanto, Kepala SMA  Harapan Mandiri H Ramli J Marpaung SH SE MM, pimpinan sponsor pendukung acara beserta undangan lain.

Kadis Pendidikan Sumut Drs Syaiful Syafri Sipahutar MM mengemukakan Pemprovsu memberi apresiasi kepada YP Harapan Mandiri yang menggelar acara Harapan Mandiri Science & Art Fair 2011 yang melibatkan sejumlah sekolah di Sumut. ‘’Pemprovsu menyambut baik acara ini sebagai langkah meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa di luar sekolah. Keberadaan Sumut sebagai pusat belajar benar-benar dapat segera diwujudkan,’’ harap dia.

Syaiful juga memberi apresiasi terhadap keberhasilan SMA Harapan Mandiri meluluskan 100 persen siswanya yang berjumlah 341 orang pada tahun 2011 dengan predikat nilai 9, 2. ‘’Tahun depan agar terus ditingkatkan sehingga YP Harapan Mandiri mampu menempati peringkat nomor 1 di Indonesia dimana pada tahun ini SMA Harapan Mandiri berada pada posisi 12-13 di Indonesia,’’ katanya.

Untuk mewujudkan sekolah nomor satu di Sumut, Syaiful mengingatkan pihak yayasan dan guru untuk dapat meningkatkan sarana dan prasarana sekolah, penerapan iptek dan peningkatan proses pembelajar. ‘’Maju atau mundur mutu pendidikan antara lain ditentukan oleh guru, Didik anak dengan budi pekerti, sopan santun, tanggung jawab dan kejujuran,’’ katanya.

Syaiful yang pernah menjadi Kepala Dinas Sosial Sumut dan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Sumut berharap pelaksanaan Harapan Mandiri Science & Art Fair 2012 dapat semakin semarak yang melibatkan semakin banyak sekolah.

Sedangkan Kepala SMA Harapan Mandiri H Ramli J Marpaung SH SE MM mengemukakan, pendidikan merupakan produk dari masyarakat. ‘’Apabila disadari arti pendidikan sebagai proses transfer pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek kelakuan kepada generasi muda. Seluruh uapaya tersebut sudah dilakukan sepenuhnya oleh kekuatan-kekuatan masyarakat,’’ terangnya.

Bagi masyarakat, lanjut Ramli, hakikat pendidikan sangat bermanfaat demi kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya.

Ia menambahkan, salah satu keterampilan adalah keterampilan sosial yang kelak sangat bermanfaat bagi peserta didik. ‘’Sebagai makhluk sosial, individu dituntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan yang berlaku. Setiap individu dituntut menguasai keterampilan sosial dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar,’’ jelas Ramli. (*)

Bidan PTT Setor Rp30 Juta ke Dinkes

RANTAU –  Bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) tahun 2011 di Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu mengaku menyetor uang Rp30 juta kepada Dinas Kesehatan Labuhanbatu. Terungkapnya uang setoran itu, berawal dari adanya laporan beberapa bidan PTT kepada  Wakil Ketua PAC Partai PPP Labuhanbatu Muhammad Darwin.

Kepada wartawan, Kamis (19/5), Darwin menjelaskan, ada beberapa pengaduan yang disampaikan korban terkait uang setoran Rp30 juta. Kemudian pihaknya melakukan investigasi dan menemukan beberapa bukti indikasi percaloan di instansi tersebut.

Hasil investigasi itu kata dia, beberapa pegawai PTT diketahui telah menyetorkan uang kepada salah seorang calo yang disebut-sebut merupakan orang di lingkungan Dinas Kesehatan. Bahkan kata dia, uang tersebut turut mengalir kepada pejabat yang mengeluarkan SK para pegawai PTT tersebut. Dia menyayangkan telah terjadi penyalah gunaan jabatan dan wewenang di Dinas Kesehatan Labuhanbatu.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Alwi Mujahid ketika dikonfirmasi membantah mengetahui adanya percaloan di instansi itu, sebab, dia hanya dicoba oleh seseorang untuk dilibatkan dalam masalah percaloan tersebut.

“Saya tidak tahu masalah percaloan itu, apalagi jumlah uangnya, memang Darwin ada menelpon saya, tapi saya katakan saya tidak terlibat dan tidak mau ikut campur atas hal itu,” tutur Alwi. (riz/smg)

Ingin Pulang, Kampung tak Ada Uang

Korban Selamat Banjir Bandang Kapok Menambang Emas Liar

MANDAILING NATAL-Kondisi Ebit (39) warga Sukabumi, salah satu korban selamat dari bencana banjir bandang yang menewaskan 4 penambang emas di Desa Sopo Tinjak, Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada hari Rabu (18/5) sore lalu, mengalami kemajuan berarti. Luka parah yang dideritanya sedang dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Alkhoir di Desa Sarakmatua, Kecamatan Panyabungan.

Kepada METRO TABAGSEL (grup Sumut Pos), Ebit mengeluh masih merasakan sakit di kepalanya masih pusing dan nyeri di seluruh tubuh akibat gesekan kayu dan batu besar. Setelah kejadian maut itu, Ebit mengaku kapok menambang emas ilegal dan bila nanti benar-benar sembuh, ingin pulang ke kampung halamanya di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). Meski punya pengalaman 10 tahun menambang emas ilegal di kampung halamannya, ayah dua anak ini berusia 6 tahun dan 4 tahun ini berjanji tak akan melakukan hal yang sama dimanapun.

Ebit menceritakan ikhwal dirinya ikut ke penambangan emas liar di Batang Natal. April 2011 lalu dirinya diajak Yasa kusuma alias Auoh (47) untuk menambang di Madina.

Diceritakan Ebit, sejak tiba di Madina, dia dan rekannya  Mansyur alias Holil (46), Yasa (47), Masno alias Enuh (35) dan Dulo (45), keempatnya meninggal dunia, belum pernah sekalipun berhasil memperoleh emas. Sepekan menambang, biaya makannya ditanggung pemilik lubang dan dirinya tak tau siapa orangnya.

“Saya hanya bekerja pak karena di kampung tak ada pekerjaan lagi dan saya makan dari belanja yang dibawa kawan-kawan dan saya tak tau siapa bosnya,” akunya. “Saya tak punya apa-apa bang, untuk pulang saja saya tak tau bagaimana lagi,” tambahnya.

Sementara itu, keempat kawan Ebit yang meninggal dunia yakni telah diantar ke Sukabumi pada Kamis (19/5) malam kemarin sekitar pukul 23.00 WIB, dan yang mengantarnya adalah kawan Ebit  yang selamat dan dalam kondisi luka ringan yaitu Jefri.
“Si Jefri telah pulang mengantar jenazah kawan kami, kemarin dia pamit dan janji akan datang lagi menjenguk saya,” tambah Ebit.

Direktur RSUD Panyabungan, drg Ismail Lubis melalui staf di ruang mayat, Parmin, membenarkan bahwa ke empat mayat korban banjir di Sopo Tinjak telah diantar pulang ke rumah duka di Sukabumi melalui Bandara Minangkabau di Pariaman Padang, Propinsi Sumatera Barat.

“Kemarin malam (Kamis malam) ke empat mayat itu telah diantar pulang oleh seseorang yang mengaku keluarganya ditemani oleh Direktur RS Alkhoir, dan mereka lewat Bandara Padang,” sebut Parmin.

Pemilik Lubang Diamankan
Sementara, pemilik lubang tempat para pekerja yang dihantam banjir bandang tersebut adalah Jhon Edi alias Kabang (33), warga Kelurahan Sipolupolu,Kecamatan Panyabungan saat ini diamankan di tahanan Mapolres Madina untuk dimintai keterangan seputar bencana alam yang mengakibatkan tewasnya empat penambang liar di Gunung Desa Sopo Tinjak.
“Pemilik lubang sedang diperiksa di Mapolres, dan dia sebagai tersangka illegal mining (tambang liar),” ujar Kapolres Madina, AKBP Ahmad Fauzi Dalimunthe SIK melalui Kasat Reskrim, AKP SM Siregar SH lewat telepon selulernya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten Madina, Syamsir Lubis, mengatakan situasi di lokasi banjir saat ini sudah stabil. Sampah kayu besar yang berserakan baik di sungai maupun yang ada di bawah jembatan telah dibersihkan.

Dugaan Praktik Ilegal Loging
Terkait meluapnya  Sungai Hatupangan Polda Sumut menduga hal ini terkait praktik illegal logging. “Kalau dilihat dari pantauan dilapangan air yang naik hingga 2 meter sekaligus menghanyutkan potongan-potongan kayu. Kemungkinan disana ada praktik illegal logging, “ ujar Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Raden Heru Prakoso, kemarin.

Meski demikian, Polda Sumut belm akan menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan atas adanya dugaan praktik illegal logging tersebut. “Kita tidak ada menurunkan Tim untuk melakukan penyelidikan. Semua diserahkan kepada satuan wilayah masing-masing,” ucap Heru lagi.

Dijelaskan Heru, Bila ada terbukti adanya temuan dengan dugaan praktik illegal logging Polres selaku yang menguasai wilayahnya akan mengusutnya. “Bila dari hasil temuan Polres tidak mampu untuk menyelidikinya, Pihak Polres akan meminta bantuan ke Polda Sumut. Yang kemudian akan mengerahkan Satuan Brimob yang terdekat,” beber Heru.

Sementara, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I. Kondisi cuaca di Sumut saat ini kerap berubah-ubah. Meskipun di siang hari suhu udara kadang menyengat namun potensi hujan lebat khususnya di daerah pegunungan sangat berpeluang terjadi. Dimana, sangat berpotensi terjadinya luapan di sungai-sungai yang mengalir di Kota Medan seperti halnya sungai Deli, Babura dan Sungai Mencirim di Sunggal.

“Masyarakat memang harus senantiasa waspada. Apalagi disaat curah hujan di pegunungan tinggi karena dapat membuat banjir kiriman akibat meluapnya sungai-sungai tersebut,” ujar Hartanto, Kepala data dan informasi (Datin) pada BMKG wilayah I stasiun Bandara Polonia Medan, Jum’at (20/5).

Dikatakan Hartanto, berdasarkan pengalaman sebelumnya, kalau berhari-hari terjadi panas, bakal muncul hujan-hujan disertai petir dan angin kencang. Hal tersebut perlu diwaspadai khususnya di kawasan pergunungan seperti Sembahe.

Sementara itu, pasca banjir bandang di Sungai Bingai, Kabupaten Langkat, hingga Jumat (20/5), jenazah Abdon Nugroho (24), belum juga berhasil ditemukan.

Bahkan, pencarian terhadap pengantin peria ini, terpaksa dihentikan disebabkan cuaca buruk di daerah Pantai Pai tersebut. Untuk itu, petugas dari Polsek Sei Bigai, hanya dapat menunggu dan berharap agar jenazah korban dapat timbul dan ditemukan oleh masyarakat sekitar aliran Sungai Bingai.

“Sekarang ini pencarian kita tunda, sebab cuaca yang buruk. Sebab, misi kita saat ini mencari jenazah korban, bukan menambah korban jiwa. Untuk itu, kita akan tetap mencari jika nantinya cuaca sudah mulai membaik,”ujar Kapolsek Selesai, AKP M Sihombing via selulernya.

Lebih jauh dikatakan M Sihombing, dikarenakan cuaca buruk, Tim Sar juga sudah tidak lagi melakukan pencarian. “Saat ini kita hanya dapat menunggu dan berharap agar mayat tersebut segera timbul ke permukaan seperti mayat sebelumnya,”ucapnya.(rid/wan/smg/adl/ari/dan)

Rekonstruksi Perkelahian Antar Pemuda

Nyawa Dibayar Nyawa

LABUHAN- Polsek Labuhan menggelar rekontruksi atas kasus perkelahian yang menewaskan dua orang pemuda di Jalan Kapten Rahmad Budin tepatnya di persimpangan Jalan Paluh Nibung, Kelurahan  Paya Pasir, Medan Marelan.
Kedua pemuda yang tewas itu, Setiadi alias Adi Galon (25) dan Heri Gunawan alias Heri Caplang (23). Kedua korban dan pelaku sebenarnya berteman. Dalam mengusut kasus ini, Polsek Labuhan menggelar rekontruksi, Jumat (20/5) pagi.

Saat rekonstruksi itu, polisi hanya mampu menghadirkan seorang pelaku, Heri Syahputra sedangkan pelaku lainnya, Wahyu sampai saat ini masih diburon.

Sebelum dilaksanakannya rekonstruksi, aparat kepolisian membacakan kronologis perkelahian. Tapi, sempat ada insiden yang membuat aparat kepolisian kesulitan. Pasalnya, rekonstruksi tersebut dihadiri orangtua korban Heri Gunawan, M  Ridwan (43). Saat melihat pelaku untuk menampilkan adegan,  Ridwan tiba-tiba memunculkan amarahnya di hadapan pihak kepolisian agar tersangka yang masih hidup yakni Heri Sahputra dihukum mati.

“Nyawa dibayar nyawa, aku mau dia diberikan hukuman mati, anak saya sudah mati dia juga harus mati, aku tidak terima dengan rekontruksi ini,”ujarnya.

Munculnya amarah itu, tak membuat polisi menunda  9 adegan dalam rekonstruksi tersebut. Rekonstruksi perkelahian berujung kepada maut terus digelar.

Perkelahian diawali Heri Caplang bertemu Adi Galon bersama temannya, Heri Sahputra di sebuah warung. Saat pertemuan itu, Adi Galon menantang Heri Caplang dengan pisau. Karena ada tantangan itu, keduanya memegang senjata tajam dan saling membacok. Akibatnya, Heri Caplang dibacok Adi Galon, sedangkan Adi Galon tewas ditikam , Wahyu adik dari Heri Caplang datang membawa kampak ke perkelahian itu.

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Oktavianus mengatakan tersangka, Wahyu masih DPO dan kami masih melakukan pengejaran.  (mag-11)

Tak Kondusif, Kongres PSSI Dihentikan

Kondisi Ini Sudah Gila

Ketua Komite Normalisasi (KN) PSSI Agum Gumilar secara resmi  memutuskan menghentikan Sidang Kongres PSSI 2011, setelah tidak ada kesepakatan dari peserta Kongres di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat  (20/5) malam. Agum pun mengetuk palu tiga kali sebagai tanda kongres berakhir.

Setelah itu, Agum langsung meninggalkan ruang sidang bersama anggota KN lainnya. “Karena suasana yang tidak kondusif, permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, maka sidang ini saya nyatakan dihentikan dan tidak bisa dilanjutkan,” tegas Agum sebelum pengetokan palu tersebut.
Sementara para peserta masih terus ribut dan tetap bertahan di ruang sidang.

Dan, aparat keamanan memasuki ruang sidang untuk mengamanan para peserta. Ya, kongres memang berjalan panas dan ricuh ketika para peserta memaksakan untuk menggelar voting. Beberapa peserta dari Kelompok 78 memaksakan agenda mereka, terutama menggugat Komite Normalisasi agar menghadirkan dan mendengar keputusan Komite Banding Pemilihan. Ini terkait pelarangan calon mereka George Toisutta dan Arifin Panigoro maju sebagai Ketua Umum PSSI.

“Indonesia ada kemungkinan terkena sanksi. FIFA telah memberikan tenggat waktu sampai tanggal 20 Mei (untuk menyelesaikan krisis). Tapi, hingga saat ini tidak ada keputusannya. Saya perkirakan Indonesia akan terkena sanksi,” ujar calon Ketum, Jusuf Rizal.

Terlepas dari itu, ketidakbenaran kongres memang sudah tercium jauh hari. Bahkan, awal Mei lalu, pengelola Deltras Vigit Waluyo pernah mengatakan kepada media dirinya mendapat dana 250 juta dari salah satu bakal calon ketum PSSI periode 2011-2015. Imbal balik dari uang itu tentu saja agar klubnya memilih bakal calon yang memberi uang. Tapi pernyaaan itu besoknya dibantah oleh salah satu tim anggota sukses bakal calon yang disebutkan Vigit.

Kejadian itu membuktikan jika isu politik uang dalam kongres PSSI tak terbantahkan. Dari investigasi Koran ini kepada beberapa pihak terkait dengan kongres, jula beli suara jelas-jelas terjadi. “Saya dititipi pernah uang beberapa kali untuk pemilik suara di Jatim oleh salah satu calon. Seingat saya tiga kali saya dititipi. Nilainya lebih dari 100 juta,” kata salah satu sumber yang namanya tidak mau dikorankan. Tujuannya jelas, si penerima harus memberikan suaranya,” lanjutnya.

Malam menjelang kongres kemarin Koran ini menemui beberapa calon yang berkompetisi di kongres. Dia membenarkan jika politik uang mewarnai kongres kemarin. Pria yang sudah lama berkecimpung di dunia sepak bola tanah air itu bahkan mendapat informasi dari “orang-orangnya” jika ada salah satu calon yang menghargai satu suara hingga Rp500 juta. Tapi uang sejumlah itu tidak diberikan seluruhnya dalam satu termin. Tapi bertahap.

“Yang 200 juta sudah diberikan lebih dulu dalam dua sesi. Informasinya yang 300 juta akan diberikan setelah kongres dan jika calonnya lolos,” ungkapnya.
GH Sutedjo, salah satu calon Wakil Ketum dan anggota Exco yang mundur dari pencalonan dengan alasan tidak tahan dengan intrik yang terjadi tidak menampik jika ada politk uang dalam kongres.

“Saya tidak bisa menjelaskannya dengan detil adanya dugaan itu. Tapi ada pemilik suara yang menyampaikan kepada saya anda punya dana berapa sehingga berani maju. Indikasi adanya money politic saya tangkap dari situ,” kata Sutedjo.

Banyaknya calon dalam kongres PSSI seolah menjadi ladang bagi pemilik suara yang tidak bertanggungjawab untuk mengeruk duit banyak. “Bayangkan, berapa duit yang bisa dikantongi dengan adanya 18 calon Ketum, 16 calon Waketum, dan 51 calon Exco (sembilan nama akan terpilih).

Belum lagi calon-calon yang sebelumnya berniat maju tapi tidak lolos seperti. “Saya pernah secara langsung didatangi pemilik suara. Dia bercerita sudah mendapat uang Rp25 juta dari calon lain. Lalu dia bilang kalau saya mau memberi lebih maka suaranya akan diberikan kepada saya. Kondisi ini sudah gila. Apa jadinya jika persepakbolaan bersih yang kita cita-citakan,” kata salah satu calon Exco.

Pemilik suara juga mengakui jika saat ini adalah kesempatan mencari uang sebanyak banyaknya. “Itu bukan hal aneh lagi,” kata salah satu Ketum Pengprov PSSI. (net/ali/jpnn)

Gatot ’Elus’ Ical Jadi Presiden

MEDAN- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho membuat jajaran petinggi Partai Golkar terhenyak. Birokrat yang berakar kuat di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dengan tegas menyatakan dukungannya agar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical, maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014 mendatang.

Dukungan itu dikemukakan Gatot saat memberikan kata sambutan di acara Penganugerahan Gelar Melayu kepada Aburizal Bakrie dan Pelantikan Gerakan Angkatan Muda Melayu Indonesia (GAMI) di Hotel Grand Angkasa Medan, Kamis (19/5) malam .

Dukungan itu bukan tanpa syarat. Gatot meminta Ical mewujudkan mimpi Sumut menjadi pusat pertumbuhan ekonomi wilayah barat Indonesia yang mencakup keseluruhan Pulau Sumatera.

(Bila persyaratan dipenuhi) Kami masyarakat Sumut akan menginisiasi dan mewacanakan Aburizal Bakrie untuk memimpin Indonesia,” kata Gatot, dalam sambutannya malam itu.

Dalam kesempatan itu, Gatot kembali mengeluarkan statemen yang menggugah para undangan. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia kembali dipimpin putra Indonesia dari luar pulau Jawa.

Menurutnya, sosok Abu Rizal Bakrie yang berdarah Lampung, memiliki integritas dan kompetensi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik. “Indonesia harus dipimpin orang di luar Jawa.

Mari kita mulai wacana ini dari Hotel Grand Angkasa, Sumut,” tegasnya.
Pernyataan Gatot tersebut sontak membuat suasana menjadi hiruk pikuk dengan sambutan teriakan dan tepuk tangan tamu di acara tersebut.

Gatot kembali melancarkan pujian-pujian kepada Ical yang disebutnya anak bangsa yang sudah berjuang dan berkontribusi besar bagi bangsa dan negara. Hal itu ditunjukkan Ical dan keluarga Bakrie mulai dari organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan kontribusi sebagai seorang pengusaha.

Dalam bidang usaha, ada Bakrie Plantation yang dimulai dari Kabupaten Asahan, hingga berkembang ke hampir seluruh daerah di Indonesia dan berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Saya juga masih ingat ketika beliau memimpin Persatuan Insinyur seluruh  Indonesia (PII). Ketika itu, persatuan profesi ini menjadi lebih dikenal dan  memiliki powerfull di bawah kepemimpinan beliau,” puji Gatot.

Seusai acara, Gatot yang kembali dikonfirmasi, kembali menegaskan pernyataannya. “Jika selama ini (presiden RI) identik dengan orang Jawa, ke depan tentunya layak diberikan peluang kepada orang di luar jawa,” katanya.
Sayangnya, ketika ditanya apa bentuk dukungan konkret yang akan diberikan jika benar nantinya Ical maju dalam Pilpres 2014, Gatot enggan menjawabnya. “Biarkanlah proses itu bergulir dan kita akan lihat nanti,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar Sumut Hardi Mulyono pada tempat yang sama saat dikonfirmasi Sumut Pos mengaku terkejut. “Wah, ini suprise bagi Golkar, dan beliau (Ical memang) sudah layak untuk memimpin Indonesia,” katanya.

Dukungan kepada Ical untuk maju menjadi Capres di Pilpres 2014 juga disuarakan Dewan Pimpinan Pusat (Depinas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).Pernyataan tersebut sampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI, Ade Komarudin, dalam pidato politiknya di hadapan ribuan massa kader Soksi di Lapangan Adolina Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), pada Jumat (20/5).

“Atas nama keluarga besar SOKSI di seluruh Nusantara mengharapkan dan meminta kader terbaik yang saat ini sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya bapak Ir H Aburizal Bakrie berkenan dicalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu Presiden Tahun 2014, harapan ini kita percayakan sepenuhnya pada mekanisme politik di Partai Golongan Karya,” tegas Ade Komarudin lagi.

Pengusungan Ical akan diintruksikan pada seluruh jajaran Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) dan Dewan Pimpinan Cabang (Depicab) seluruh Indonesia.
Selain mendukung Ical di Pilpres 2014, Ketua Depidar II Soksi II Sumut Indra Alamsyah, mendesak pemerintah dan DPR menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen-8,5 persen dengan mengoptimalkan pengelolaan sumber-sumber pendapatan negera serta pengawasan agar lebih efektif dan efesien.

“Kami juga mendesak pemerintah benar-benar melakukan penegakan hukum, mengentaskan kasus-kasus hukum yang belum terselesaikan serta tidak mempolitisasi hukum terjahap kelompok manapun,” tegas Indra Alamsyah.

Selain itu juga Soksi mendesak agar pembahasan rencangan undang-undangan tentang Badan Penyelenggaran jaminan sosial merupakan langkah nyata perlindungan sosial terhadapa para pekerja yang perlu segera ditindaklanjuti dengan penerbitan peraturan pemerintah untuk.(ari/rud)

Tertidur, Tas Pasien Lenyap

Saat terlelap usai cuci darah di ruang Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Pirngadi Medan, Muhammad Syaril (38), kehilangan tas miliknya, Jumat (20/5) pagi pukul 06.30 WIB. Tas tersebut berisi Handpone Blackberry, uang tunai Rp700 ribu, STNK, SIM A dan B, Surat NPWPn
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan Kartu credit.

Syaril yang merupakan warga Jalan Cinta Karya, Gang Berdikari, Medan Plonia ini menuturkan, pagi itu dia terbangun dan menyadari tas yang diletakkannya di sebelah kanan kepalanya sudah tak ada lagi. Lantas, dia menanyakan kepada kakak kandung dan keponakkannya yang menemaninya di rumah sakit tersebut. Ternyata mereka tak melihat siapa yang mengambil tas tersebut.

Keluarga pasien mengaku melihat seorang pemuda yang gerak-geriknya mencurigakan di ruang tempat Syahril dirawat. Pemuda tersebut berambut jigrak, memekai T-shirt warna kuning dan celana jeans warna Hitam. Pemuda tersebut terlihat keluar dari kamar Hemodealisa RSU Dr Pirngadi Medan tergesah-gesah dan langsung kabur.

Saat itu, keluarga pasien mencoba mengejar pemuda tersebut, namun pemuda itu berhasil kabur. Atas kejadian tersebut, Syaril langsung melaporkannya ke Malporesta Medan.

Direktur Utama RSUD Dr Pirngadi Medan, Dr Dewi Syahnan SpTHT ketika dikonfirmasi mengatakan, kehilangan itu merupakan tanggungjawab pasien. “Pasien harus menjaga barang-barangnya sendiri,” ujarnya.

Soal keamanan, Dewi menyebutkan, pihaknya sudah bekerjasama dengan PM Jalan Sena. Pun demikian, tidak membuat maling jera melakukan aksinya di rumah sakit milik Pemko Medan ini. (mag-7)

Truk Tangki Meledak

LANGKAT- Satu unit truk tangki membawa 12 ton minyak mentah meledak di Dusun Bukit Tua, Desa Buluh Telang, Kecamatan Padang Tualang, Langkat  Jum’at (20/5) dinihari sekira pukul 03.00 WIB.

Informasi berhasil dihimpun, truk tangki bernomor plat BK 8781 BA datang dari arah Dusun Jati Tunggal menuju Pangkalan Berandan.

Sampainya di Desa Buluh Telang, tangki mengalami kebocoran dibagian bawah hingga menetes di aki mobil. Tetesan minyak mentah tadi, memicu percikan api dan membakar bagian belakang mobil, sebelum akhirnya meledak.

Menurut Harun, warga Buluh Telang menjelaskan, bangkai truk tangki belum dievakuasi dan masih mengeluarkan asap tebal. “ Supirnya berhasil selamat dan sudah melarikan diri,“ kata Harun.

Kasat Reskrim Polres Langkat  AKP Aldi Subartono SIK saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa kebakaran truk tangki tersebut. (mag-1)

Sidang Pembuktian Hasil Verifikasi Ulang 27 Mei

JAKARTA- Mahkamah Konstitusi (MK) akan menggelar sidang dengan agenda pembuktian hasil verifikasi ulang syarat dukungan empat pasangan calon bupati-wakil bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) di gedung MK, Jakarta, Jumat (27/5) mendatang.

Dalam rilis resmi yang dikeluarkan Bagian Humas MK disebutkan, persidangan itu nantinya untuk membuktikan benar tidaknya laporan hasil verifikasi ulang yang dilakukan KPU Tapteng, sebagaimana diperintahkan MK dalam putusan selanya.

Selain itu, sidang juga untuk menguji benar tidaknya laporan dari pihak penggugat, dalam hal ini pasangan Dina Riana Samosir-Hikmal Batubara dan Alibiner Sitompul -Steven Simanungkalit. Laporan atau bukti yang disodorkan pasangan Bonaran Situmeang-Sukran Tanjung sebagai pihak terkait, juga akan diuji.

Laporan dari KPU Provinsi Sumut, KPU Pusat, Bawaslu, dan Panwaslu Kabupaten Tapteng terkait proses verifikasi juga akan menjadi bahan untuk diuji di persidangan yang akan dimulai pukul 09.00 WIB itu.

Pengacara Diana-Hikmal, Roder Nababan, menyatakan kliennya siap menghadapi persidangan sesi kedua itu.
“Sudah siap mental, termasuk siap menerima putusan MK nantinya,” ujar Roder saat dihubungi koran ini kemarin.

Dia mengatakan, memang sidang 27 Mei itu nanti belum ada putusan.
“Yang pasti agendanya adalah pembuktian hasil verifikasi syarat dukungan. Itu kan banyak sekali surat (yang berisi data-data sebagai bukti yang diajukan masing-masing pihak, red), yang harus dibuktikan semuanya,” ujar pengacara yang sudah kerap beracara di MK itu.

Seperti diketahui, pascaputusan sela, polemik perkara ini berkisar pada dukungan sejumlah partai. Anggota Divisi Hukum dan Humas KPU Tapteng Maruli Firman Lubismenyebut Partai Hanura mencalonkan pasangan Albiner Sitompul-dr. Steven P.B. Simanungkalit.

Sedang pihak Bonaran Situmeang dan tim advokasi DPP Partai Hanura, membantahnya dan menyebut Hanura mendukung pasangan Bonaran-Sukran. (sam)

Masyarakat Masih Enggan Ikut KB

Kurangnya sosialisasi dan kesadaran masyarakat terhadap program Keluarga Berencana (KB), masih menjadi faktor penghambat meningkatnya peserta KB baru. Ditambah lagi, kurang dukungan dari pemerintah kabupaten/kota untuk mensosialisasikan KB di tengah masyarakat.

Hal ini diungkapkan Humas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Utara Anthony kepada wartawan Sumut Pos, Kamis (19/5). Berikut petikan Wawancaranya.

Berapa target BKKBN Sumut untuk penambahan peserta KB baru tahun ini?
Sebenarnya, berdasarkan kontrak kerja yang ditentukan BKKBN Pusat hingga April 2011 sebanyak 372.401 peserta KB baru.

Tapi yang tercapai hanya 113.608 atau 30,51 persen, perserta KB baru di Sumatera Utara. Padahal, kita targetkan minimal 40 persen, jadi belum mencapai target. Namun, ini akan terus kita lakukan hingga target tercapai.

Apa yang menjadi menjadi kendala bagi BBKN Sumut untuk mencapai target tersebut?
Selain sosialisasi yang kurang maksimal, kesadaran masyarakat yang minim terhadap program KB juga menjadi kendala bagi kita. Harus dipahami, program KB tidak hanya dilaksanakan oleh kaum ibu, namun juga dapat dilaksanakan kaum pria. Saat ini kita sedang gencarnya melakukan program KB pada pria, mulai dari penggunaan kondom sampai vasektomi.

Ke depan, apa targetan BKKN Sumut dalam mensosialisasikan KB dan apa yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk program KB ini?
BKKBN Sumatera Utara akan menaikkan target peserta KB baru hingga 50 persen sampai Mei 2011 ini. Kita berharap agar pemerintah kabupaten/kota juga turun gencar dalam menyosialisasikan program KB, sehingga pemerintah dalam hal ini mengambil peran bersama mensosialisaikan program KB ini.

Masyarakat juga harus memahami, KB sangat berperan penting untuk menjaga angka pertumbuhan penduduk. Dengan adanya program KB, kita dapat menjaga dan mengendalikan jumlah anak dalam keluarga, serta program KB ini juga dapat mengurangi tingkat kematian ibu akibat melahirkan.(*)