27 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15270

Kapolresta Medan Apresiasi Komitmen LIRA

MEDAN-Kapolresta Medan, Kombes Pol. Tagam Sinaga, SH, MH menyatakan, pihaknya memberi apresiasi atas tekad dan komitmen Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Medan untuk senantiasa turut berperan aktif menciptakan situasi keamanan yang kondusif di kota berpenduduk sekitar  2,7 juta jiwa ini.

“Kami merasa bangga dan memberi  apreasi atas tekad dan komitmen LIRA Kota Medan untuk ikut berperan aktif bersama elemen masyarakat lain menciptakan situasi keamana yang kondusif di daerah ini,” katanya saat menerima audiensi pengurus LIRA Kota Medan periode 2011-2014 yang dipimpin Walikota LIRA Medan, Ganda Manurung, ST, MBA di Mapolresta Medan, Rabu (18/5).

Dalam kesempatan audiensi tersebut, Ganda didampingi beberapa pengurus LIRA Kota Medan lainnya, masing-masing Sekda LIRA Medan Ibeng Syafrudin Rani, SH,Hasler’s Marbun, Drs. J. Manik, MPd, Rosmina Sitepu dan Dharma Putra, SE.

Tagam juga mengatakan, pihaknya senantiasa siap memberikan dukungan terhadap program dan rencana strategis LIRA Medan yang berorientasi kepada menumbukembangkan kepedulin masyarakat tentang pentingnya menjaga kondusifitas daerah ini.
Seiring dengan harapan tersebut, dia juga minta LIRA Kota Medan agar ikut berperan nyata meningkatkan pemahaman masyarakat dalam hal disiplin berlalu lintas dan  kesadaran hukum.

Polresta Medan dan sekitarnya merupakan barometer keamanan bagi Propinsi Sumut, karena Kota Medan dan sekitarnya merupakan wilayah hukum yang sangat strategis dari semua aspek, diantaranya dari sisi letak geografis yang merupakan pintu gerbang internasiona, baik melalui laut  maupun udara.

Karena itu, kata Tagam,  pihaknya mengajak segenap komponen masyarakat termasuk keluarga besar LIRA Kota Medan agar ikut bersama sama menjaga  kondusifitas Kota Medan  agar penduduk di kota yang multi etnis dan dikenal dinamis ini senantisa merasa nyaman dan aman dalam menjalankan aktivitas mereka sehari-hari. Walikota LIRA Medan, Ganda Manurung mengatakan, LIRA Medan akan segera merealisasikan program kerja yang berorientasi kepada upaya meningkatkan kesadaran masyarakat. (*/jun)

Narkoba Rp100 Juta Diblender

MEDAN-Direktorat Narkoba Polda Sumut memusnahkan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu dan ekstasi senilai Rp100 juta lebih, Jumat (20/5) siang. Pemusnahan tersebut juga disaksikan Badan Narkotika Nasional Provinsi, Balai POM, Kejati, Labfor bersama dua tersangka.

“Narkoba yang dimusnahkan terdiri dari 115 butir ekstasi dan 72,4 gram sabu-sabu yang disita dari tiga tersangka,” ujar Direktur Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Anjar Dewanto, usai pemusnahan barang bukti.
Dijelaskan Anjar, tujuan dari pemusnahan narkoba dilakukan sesuai dengan amanah UU No 35 tahun 2009 yang wajib dimusnahkan.

Barang bukti yang dimusnahkan, kali ini berbeda dari biasanya. Kalau biasanya dibakar di dalam tong, kali ini narkoba dimusnahkan dengan blender. Kemudian, seluruhnya dibuang ke dalam lubang yang sudah disiapkan. “Dari jumlah yang disita, sebagian pil ekstasi disisihkan ke labfor sebanyak 12 butir dan 12 lagi ke PN Medan.

Sedangkan, untuk sabu-sabu 12 gram ke labfor dan 2 gram ke PN Medan,” jelas Anjar. Menurutnya, barang bukti disita dari tiga tersangka yakni, Gunawan alias Nawan ditangkap di dalam kamar No 135 Hotel Melati di Jalan Amaliun, Medan 139 butir ekstasi.

Kemudian, Sulaiman alias Leman yang meninggal dunia saat penggerebekan di depan rumah makan sederhana di Jalan Sudirman, dengan barang bukti sebanyak 33,7 gram sabu-sabu. Sedangkan, tersangka Idham Gunawan ditangkap di Kebun Tebu Jalan Danau Singkang, Binjai. (adl)

Polda Sumut Periksa Dua Saksi Ahli

Dugaan Korupsi di Dinas Bina Marga Medan

MEDAN- Untuk mendalami kasus dugaan korupsi proyek drainase di Dinas Bina Marga Kota Medan, Polda Sumut akan memeriksa dua saksi ahli dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) Jakarta dan seorang pengusaha dari PT Cahaya Buana Baru yang juga berada di Jakarta “Gelar perkara dilaksanakan setelah kita mendapat keterangan dari ketiga saksi itu,” ujar Dir Reskrimsus Poldasu, Kombes Pol Sandono Budi Nugroho di ruangannya, Jumat (20/5). Dikatakan Sudono, kedua saksi ahli dan seorang pengusaha ekspedisi yang mempunyai peran sebagai proses tender.

Karena ketiganya berada di Jakarta, penyidik akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan. “Karena dari pengakuan ketiga saksi yang tidak mempunyai ongkos untuk berangkat ke Medan. Jadi kita memberangkatkan penyidik ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan. Dan rencananya hari ini (Jumat, Red) akan berangkat,” ucap Sandono.

Lebih lanjut Sandono mengatakan, kasus dugaan korupsi di Dinas Bina Marga banyak yang ditangani Dit Reskrimsus. Diantaranya, drainase, pengadaan alat berat dan pengaspalan. Sedangkan untuk drainase, penyidik masih berusaha melakukan penyelidikan dikarenakan banyaknya titik-titik yang sudah dikeruk.

“Karena ini kasus lama, kita akan buka kembali untuk coba diteliti, dan bila sudah dilaksanakan gelar perkara kita akan secepatnya menetapkan tersangkanya, “ cetusnya.

Sebelumnya, Polda Sumut menangani tiga kasus dugaan korupsi di Dinas Bina Marga Medan, yakni pengadaan alat berat, pembuatan drainase dan pengaspalan. Untuk proyek drainase Dinas Bina Marga Medan P-APBD 2009 dengan pagu Rp38 miliar, sesuai hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah merugikan negara sebesar Rp2,6 miliar (bukan Rp2,4 miliar, Red).

Untuk mengungkap kasus dugaan korupsi Dinas Bina Marga Medan tersebut, Polda Sumut terpaksa menyita barang bukti berupa dokumen dari sembilan perusahaan (rekanan) terkait pelaksanaan proyek.

Sebab diketahui, proyek tersebut dibagi menjadi 495 paket yang terletak di 21 kecamatan dengan pagu sebesar Rp38.810.760.150. Penyidik juga telah mengumpulkan sejumlah dokumen seperti foto copy surat perjanjian kontrak, surat pengangkatan KPA, PPTK, dan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa.

Sementara, dugaan korupsi pengadaan alat berat Dinas Bina Marga Medan, penyidik Dit Reskrimsus Polda Sumut sudah menetapkan tiga tersangka dugaan korupsi pengadaan alat-alat berat pada Dinas Bina Marga Kota Medan TA 2009 yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp2,6 miliar.

“Untuk proyek pengadaan alat-alat berat di Dinas Bina Marga Kota Medan, penyidik Tipikor telah menetapkan tiga orang tersangka. Sampai saat ini, kasusnya masih dalam penyidikan, sehingga tidak tertutup kemungkinan tersangkanya bisa bertambah,” jelas Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Raden Heru Prakoso, Jumat (20/5).

Diterangkan Heru, ketiga tersangka berinisial Ir S selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), SS selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan EZS sebagai Panitia Pengadaan. Sebanyak 19 orang saksi pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan, tiga rekanan dan lima agen/pabrikan telah dimintai keterangan.

Dalam praktik korupsi ini, penyidik menjerat para tersangka dengan pasal 2 ayat (1), pasal (3) jo pasal (9) UU RI No 31 tahun 1999 yang diubah dengan UU RI No 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke satu E jo pasal 56 KUHP.

Dalam pengerjaan proyek yang dilakukan secara penunjukan langsung (PL), penyidik menemukan adanya keterlibatan sembilan perusahaan dalam pengerjaan proyek tersebut. Kesembilannya adalah, CV Rahmat Abadi, CV Mustika Cemerlang, CV Rifki Faldo Abadi, CV Surya Gemilang, CV Mitra Anugrah, CV Rahmat, CV Wiraspati Kencana, CV Sumber Rezeki dan UD Perdana.

Tujuh subjek yang telah diwawancara secara tertulis oleh penyidik adalah Dr Ir Gindo Maraganti Hasibuan, MM selaku (mantan) Kadis Bina Marga, Ahmad Buhari Siregar, ST selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Ir Utuh Januar Sitompul, Mardian Habibi Gultom, ST, Suwito, Gindo Purba, ketiganya selaku pejabat Teknis Kegiatan (PPTK), dan Eddy Zalman Saputra ST MT selaku Ketua Panitia Pemilihan Langsung (PL).(adl)

Ajak Remaja Persiapkan Karir Sejak Dini

Lembaga Konseling Lavanda di SMAN 4 Medan

Remaja identik dengan banyak cerita, baik dunia penuh ceria maupun kisah asmara. Nah, bagaimana jika remaja dikenalkan dengan dunia kerja? Ya, bagaimana remaja dalam memahami pekerjaan di masa mendatang dan juga dalam menentukan pekerjaan adalah sebuah pembahasan yang menarik.

Hasilnya, pada anak-anak dan remaja unsur subjektifnya masih sangat menguasai sehingga pilihannya tadi tidak bisa terlalu realistis. Demikian diungkapkan Drs Aryantha Psi, Direktur Human Resource Consultant (HRC) Lavanda di SMAN 4 Medan, Jalan Gelas baru-baru ini. “Kalau kita menyadari sebenarnya faktor dominan adalah peran orangtua, di mana dalam praktiknya hal ini acapkali tidak kita pedulikan.

Meski kita menyadari keberhasilan dalam menjalankan karir selanjutnya sangat tergantung pada kecakapan dan keprofesionalan pada anak yang menjalaninya. Karena hal ini berkaitan dengan masalah pembiayaan pendidikan, masa depan anaknya agar terarah dengan baik, maka sekalipun orang tua turut ikut campur agar anaknya memilih program studi yang mampu menjamin karirnya,” terang Aryantha.

Ditambahkan Aryantha yang berkantor di Komp Taman Dahlia Indah No 28 Medan, biasanya orangtua yang berkecukupan secara ekonomi menghendaki anaknya untuk memilih program studi yang cepat menghasilkan nilai materi, misalnya fakultas ekonomi (akuntasi, manajemen), teknik, farmasi, kedokteran (umum dan gigi) dan lain-lain.

Anggapan orangtua, anak yang mampu memasuki program ini tentu akan terjamin masa depannya.

Dalam kenyataannya tak selalu yang menjadi pilihan orangtua akan berhasil dijalankan oleh anaknya, kalau tidak disertai oleh minat bakat, kemampuan, kecerdasan, motivasi internal dari anak yang bersangkutan, hal inilah yang perlu diperhatikan.

Faktor eksternal yang tak kalah penting adalah lingkungan pergaulan dalam kelompok remaja cukup memberi pengaruh dalam memilih jurusan pendidikan di SMA maupun Perguruan Tinggi. Mereka mungkin merasa tidak enak kalau tidak sama dalam pemilihan jurusan atau program studi yang sesuai dengan teman kelompok sebaya. Bila remaja tidak mempunyai dorongan internal, minat bakat atau kemampuan maka kemungkinan gagal.

“Maka itulah peran kami disini untuk melakukan pendekatan melalui konseling yang akan  membentuk kembali struktur karakter individu didiskusikan, dianalisa,dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekontruksikan kepribadian,” kata Aryantha.

Senada dengan Aryantha, Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Medan Drs  Ramzah Ram MSi, kegiatan ini juga dilakukan sebagai jawaban atas kenyataan bahwa anak didik yang notabene adalah remaja  seringkali kebingungan saat dihadapkan pada penentuan karir.

Padahal kita semua menyadari bahwa karier seorang anak tidak semata terwujud begitu saja, tanpa ada faktor yang mempengaruhinya semisal  orangtua, teman, gender, dan karakteristik diri sendiri. “Maka dari itulah, peran guru pembimbing (konselor) dengan lembaga Lavanda dalam hal pemilihan jurusan pendidikan sangat diperlukan,” tegasnya. (*)

Peluang Terakhir Berba

SUKA atau tidak, meski sering dicadangkan namun Dimitar Berbatov adalah pemain tersubur di kubu The Red Devils. Sejauh ini striker berkebangsaan Bulgaria itu telah mencetak 21 gol, atau setara dengan jumlah gol yang dilesakkan striker Manchester City Carlos Tevez.

Jumlah gol Berbatov dibuat dalam 31 pertandingan dengan 23 kali di antaranya menjadi starter. Mantan ujung tombak CSKA Moskow, Bayern Leverkusen dan Tottenham Hotspur itu menorehkan catatan istimewa di musim ini dengan keberhasilannya mencetak lima gol dalam satu pertandingan ketika The Red Devils melumat Blackburn Rovers 7-1, November lalu. Memang belakangan Berbatov tergusur ke bench seiring mengilapnya permainan Javier Hernandez berduet dengan Wayne Rooney di lini depan.

Nah, menghadapi Blackpool malam ini, Sir Alex Ferguson mengindikasikan takkan menurunkan seluruh pemain pilar.  Ia berniat menjaga kebugaran para pemain kuncinya demi duel maha penting kontra Barcelona di final Liga Champions, sepekan mendatang.
Kebijakan yang ditempuh Fergie ini tentu saja membuka peluang Berba untuk menambah koleski golnya.

Artinya, laga menghadapi Blackpool merupakan kesempatan terbaik bagi Berba untuk membuktikan kemampuannya. Jika pada pertandingan nanti Berba mampu mencetak gol dan menjadi topskor di akhir kompetisi, bukan tak mungkin Fergie yang mulai kesengsem dengan Hernadez akan kembali berpaling kepada Berbatov.

“Saya hanya berusaha tampil sebaik mungkin. Semua gol untuk kemenangan tim, bukan mengejar gelar individu,” bilang Berba. (jun)

Satu Lagi Tahanan Polsekta Sunggal Dibekuk

Personel Jaga Terancam Pidana

MEDAN-Terkait kaburnya lima tahanan dari sel Mapolsekta Medan Sunggal, Kamis (19/5) lalu, personel jaga yang bertugas saat itu masing-masing Aiptu Marianto, Kepala SPK, Aiptu K Sitorus dan Bripka Setiawansyah terancam pidana.

“Namun ancaman tersebut tentu setelah dilakukan pemeriksaan oleh Propam. Bila diketahui petugas jaga tersebut sengaja berkolusi dengan para tahanan, jelas diberi hukuman pidana. Tapi jika ternyata hanya lalai akibat tertidur, akan dikenakan hukuman disiplin,” ujar Kapoldasu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Mapoldasu didampingi Kabid Humas AKBP Raden Heru Prakoso dan pejabat utama lain.

Dijelaskan Wisjnu, Kapolsekta Sunggal juga akan diperiksa atas kejadiann
tersebut. Karena bagaimana pun hal itu merupakan tanggungjawabnya.
Wisjnu juga mengimbau agar tiga tahanan lain yang belum ditangkap, segera menyerahkan diri. Sebab kemanapun lari akan dikejar dan pasti ditangkap.
“Kepada keluarga juga diimbau agar menyarankan tersangka menyerahkan diri,” cetusnya.

Sementara, Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso mengatakan, dua dari lima tahan yang kabur sudah ditangkap Unit Jahtanras Polresta Medan. “Dua sudah berhasil kita tangkap kembali, diantaranya Maret Arifin Peranginangin yang terlibat kasus narkoba dan Joko Susilo alias Andra (34), terlibat kasus melarikan anak di bawah umur,” ungkap Heru.

Saat disinggung dengan hasil pemeriksaan terhadap petugas jaga, lanjut Heru, sampai saat ini pihak Propam masih melakukan pemeriksaan. “Masih dalam pemeriksaan. Bila ada kelalaian akan dilaksanakan sidang disiplin,” tegas Heru.

Sementara Kapolsekta Medan Sunggal, Sonny MN Tampubolon mengungkapkan, Maret Arifin Peranginangin ditangkap di Binjai, Kamis (19/5) sore pukul 17.00 WIB. Sedangkan Joko Susilo alias Andra ditangkap di Langkat Kamis (19/5) malam pukul 20.30 WIB. “Keduanya ditangkap saat mau pergi naik bus,” kata Sonny MN Tampubolon.

Diterangkan Sonny, dari keterangan kedua tahanan yang melarikan diri ini, otak pelaku dari kaburnya tahanan ini adalah Feriansyah. “Kini sedang kita lakukan pengejaran,” terangnya.

Sonny juga menuturkan, lima tim yang dibentuk untuk mengejar para tahanan yang kabur, kini telah dilebur menjadi 3 tim, karena dua tersangka sudah berhasil dibekuk. “Tim tersebut terdiri dari Polresta Medan dan Polsekta Medan Sunggal,” tuturnya.

Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga mememberi limit waktu lima hari kepada tim yang dibentuk untuk membekuk para tahanan yang kabur itu. “Kita memberikan waktu 5 hari untuk membekuk para tahanan yang kabur itu. Dua tahanan yang kabur sudah berhasil dibekuk dan yang belum dibekuk ada 3 tahanan lagi,” tegasnya.

Disinggung mengenai sanksi dan tindakan kepada petugas yang dinilai lalai dalam bertugas, Tagam Sinaga mengaku, akan memberikan sanksi kepada empat petugas itu. “Petugas yang menjaga saat itu 3 bintara dan 1 perwira pengawas. Sanksi tetap kita berikan tetapi itu internal Polri,” akunya.

Disinggung mengenai Kapolsekta Medan Sunggal apakah diberi sanksi, Tagam Sinaga mengatakan, itu semua masih dalam pemeriksaan. “Semua masih dalam pemeriksaan Provost yang ada di lapangan,” cetusnya.(adl/jon)

Terkenang Makan Daging Ular

Dua Minggu Para Atlet-Ofisial SEA Games Digembleng ala Kopassus di Batujajar

Program character building atau penggemblengan ala militer bagi para atlet dan ofisial yang akan berlaga dalam SEA Games berakhir kemarin (19/5).
Selama dua minggu mereka ditempa dengan berbagai latihan di markas Kopassus, Batujajar, Bandung. Bagaimana kesan mereka” Adakah yang tak lulus”

Gemuruh tawa membahana di gedung serbaguna markas Kopassus, Batujajar, Bandung, kemarin siang Semua yang ada di gedung itu tergelak melihat rekaman video yang diputar dengan overhead projector (OHP). Di layar terlihat bagaimana konyol dan lucunya para atlet serta ofisial pelatnas proyeksi SEA Games tersebut saat menjalani latihan character building di markas Kopassus.

Adegan-adegan lucu itu mulai salah baris-berbaris, makan yang terburu-buru, hingga ketika mereka mengenakan baju ala pocong saat malam. Gelak tawa dan keriangan tersebut dilengkapi lantunan lagu-lagu nasional bertempo cepat dari audio di samping layar.

Tak lama berselang, suasana berubah menjadi syahdu. Yakni, ketika lagu yang diperdengarkan berganti berirama lambat, berjudul Rayuan Pulau Kelapa. Selanjutnya, para pemain dan ofisial dipanggil satu per satu. Mereka berbaris, lalu berjalan menaiki panggung. Persis sebuah prosesi wisuda sarjana. Saat itu, si MC menyebutkan nama lengkap satu per satu atlet dan ofisial serta cabang olahraga (cabor)-nya. Setelah prosesi tersebut kelar, gemuruh kembali membahana. Mereka berjoget dan bernyanyi diiringi electone.

Siang itu memang tak ubahnya sebuah wisuda bagi para atlet dan ofisial pelatnas cabor proyeksi SEA Games 2011 gelombang X. Pada kesempatan tersebut, 79 atlet dari delapan cabor akhirnya dinyatakan lulus setelah dua minggu menjalani character building. Mereka adalah gelombang terakhir yang mengikuti program itu.

Prima (Program Indonesia Emas) memang mewajibkan seluruh atlet dan ofisial yang tergabung dalam pelatnas proyeksi SEA Games 2011 untuk menjalani program ala militer tersebut.

Bagaimana kesan para atlet? “Salah satu yang mengesankan adalah ketika makan. Pada awal-awal masuk ke sini, kami hanya makan selama empat menitan. Jadinya, pas ngunyah makanan sambil minum juga,” ungkap Galuh Desi Ari, atlet sepak takraw.

“Saya kesusahan kalau harus lapor ke komandan. Suara saya kan serak dan tidak keras banget, tapi disuruh laporan dengan suara yang keras. Ngerasa-nya tersiksa juga,” ujar Okto Maniani, winger timnas sepak bola.
Aturan tidur juga membuat para atlet itu kaget. Sebab, selama di markas Kopassus, mereka mesti bangun pukul empat pagi. Padahal mereka baru tidur pukul 12 malam.
Kondisi itu bisa berubah saat mereka harus menjalani jurit malam di Situ Lembang.

Di sana, mereka mesti berjalan per dua orang di tengah hutan nan gelap gulita. Juga, harus menahan dingin yang menusuk tulang ketika diwajibkan berendam di Situ Lembang di tengah malam.

Meski terkesan ekstrem, toh banyak juga yang kuat. Bukan hanya yang muda, sosok-sosok yang sudah tua pun kuat dengan aturan dan disiplin ala tentara itu. “Saya seperti mimpi bisa bertahan hingga dua minggu di Kopassus. Selama tiga hari pertama rasanya pengin pulang terus. Ternyata saya tidak sakit meski tidurnya kurang dan mesti berendam di air yang sangat dingin di tengah malam,” ujar Satia Bagdja, pelatih fisik timnas sepak bola.

Namun, ada juga beberapa atlet yang tak kuat dan memilih kabur. Di antaranya adalah striker timnas Indonesia Irfan Bachdim serta winger Kim Jeffrey Kurniawan yang hanya sanggup bertahan selama tiga hari. Ketatnya disiplin serta kehidupan ala militer ternyata membuat bendungan pertahanan mereka jebol.

Keduanya akhirnya baru bergabung ke Kopassus sehari sebelum wisuda. Meski hanya bergabung selama tiga hari, mereka tetap dinyatakan lulus. “Saya minta maaf karena tak bisa mengikuti program ini hingga akhir,” kata Irfan.

Selama di markas Kopassus, para atlet dan ofisial pelatnas memang mesti menjalani hari-hari tak ubahnya seorang tentara. Setelah bangun pukul 04.00, mereka langsung menjalankan ritual agama masing-masing, senam pagi, dan dilanjutkan makan pagi. Setelah itu, mereka bakal dijejali berbagai pelajaran yang berorientasi wawasan Nusantara.

Siangnya, setelah makan siang dan ritual keagamaan, mereka menjalani sesi game-game serta latihan yang dirancang untuk meningkatkan kebersamaan serta kekompakan. Di antaranya, menuruni wall panjat dinding maupun flying fox.

Mereka juga tak bisa seenaknya berkomunikasi. Para mentor dari Kopassus memang menyita semua alat komunikasi milik para atlet dan ofisial. Komunikasi hanya bisa dilakukan saat pesiar, yakni setelah makan malam.
“Di sini sudah lupa hari dan tanggal. Pokoknya yang diinget tiap hari hanya latihan. Tiba-tiba saja kok udah mau pulang kayak sekarang (kemarin). Awalnya menyiksa. Tapi, ngangenin juga kalau diinget-inget,” ujar Hie Ivana, peboling andalan Merah Putih.

“Programnya benar-benar melelahkan. Rasanya saya seperti menjadi aktor di film perang yang sering saya lihat,” kata Ruben Wuarbanaran, bek Timnas hasil dinaturalisasi asal Belanda.

Setelah seminggu menjalani latihan di Batujajar, atlet dan ofisial tersebut akan diinapkan di Situ Lembang. Di situlah banyak kejadian yang benar-benar bakal mereka ingat seumur hidup. Bukan hanya jurit malam, melainkan juga bagaimana bertahan hidup. Ada kalanya mereka mesti menangkap ular, lalu membakarnya untuk kemudian dimakan bareng-bareng.
“Saya itu takut kegelapan dan ketinggian. Makanya, pas jurit malam atau menuruni wall, saya benar-benar takut setengah mati,” ucap Yongki Ariwibowo, striker timnas.

Meski begitu, dia mengaku tak jera mengikuti berbagai kegiatan di Batujajar. Dia menyatakan siap jika suatu saat dipanggil guna menjalani character building seperti itu. Alasannya, program tersebut dianggap sebagai pijakan demi menggapai cita-cita. “Setelah dari sini, saya ingin menjadi tentara,” tegas Yongki. (c5/kum/jpnn)

Untuk Fans

Man United Vs Blackpool

MANCHESTER-Saat ini Manchester United telah memastikan gelar juara English Premier League (EPL). Poin 77 yang dikumpulkan anak asuh Sir Alex Ferguson mustahil dapat dikejar tim peringkat dua Chelsea yang baru menduklang 71 angka.

Artinya, jika pun pada pertandingan malam ini di Stadion Old Trafford, Wayne Rooney dkk takluk atas tamunya Blackpool, sedang Chelsea mencuri  kemenangan dikandang Everton, tetap saja tampuk klasemen tak berpindah ke pangkuan tim besutan Carlo Ancelotti.

Karena hal tersebut saat ini beredar rumor yang menyatakan The Red Devils (julukan Manchester United) akan tampil apa adanya saat menjamu Blackpoll, karena tim itu sedang melakukan persiapan bertanding di partai final Champions League, yang berlangsung pekan depan.

Jika benar Sir Alex Ferguson menurunkan tim lapis dua saat menjamu Blackpool, maka besar kemungkinan mereka akan mendapat sanksi dari FA, sebagaimana yang dialami Blackpool dan Wolves, pada putaran pertama lalu.

Saat itu kedua tim itu dijatuhi sanksi denda sebesar 25 ribu poundsterling karena mengubah tim utama mereka di laga Liga Primer musim ini. Wolves melakukan sepuluh perubahan untuk laga melawan United musim lalu dan Blackpool juga melakukan hal yang sama saat menghadapi Aston Villa.

Menanggapi hal tersebut kapten tim Manchester United Nemandja Vidic menegaskan bahwa mereka akan tampil all out saat menjamu Blackpool guna memberi hiburan kepada fans yang selalu setia memberi dukungan.

“Kami harus bekerja keras. Kami harus mempersiapkan pertandingan berikutnya. Menghadapi Barcelona harus saya akui menjadi pertandingan paling penting bagi kami. Namun, menghadapi Blackpool kami ingin meraih kemenangan,” ujar Vidic pada Sky Sports News.

Vidic menambahkan bahwa gelar ke-19 yang diraih timnya musim ini terasa sangat spesial. Namun, masih menurut Vidic, prestasi tadi akan semakin sempurna bila The Red Devils mampu menutup kompetisi dengan torehan tiga angka.

“Penting (untuk memenangkan gelar juara ke-19), tetapi saya tidak merasa prestasi itu yang terakhir. Saya berharap ke depan akan lebih banyak gelar yang mampu diraih,” harap Vidic.

Terpisah, pelatih Blackpool Ian Holloway mengatakan bahwa menghadapi Manchester United merupakan pertandingan yang berat. Tuntutan untuk meraih poin sempurna atas sang juara EPL tak bisa lagi ditawar, karena Blackpool masih berada di zona degradasi.

Ya, selain West Ham yang sudah dipastikan terdegradasi, saat ini lima tim lainnya sedang berjuang untuk tidak terperosok ke jurang yang sama.  Kelima tim yang dimaksud adalah Blackburn (peringkat 15/poin 40), Wolves (16/40), Birmingham (17/39), Blackpool (18/39) dan Wigan (19/39).

“Mereka (Manchester United, Red) adalah tim juara. Jadi, bila kami mampu mengalahkan mereka, selain menghindarkan kami dari jerat degradasi, di sisi lain, kemenangan itu akan membuat kami semakin disegani,” bilang Ian. (jun)

Adu Pemain Terbaik

LIVERPOOL-Menatap pertandingan terakhir di ajang English Premier League (EPL) yang berlangsung di Goodison Park, malam ini, Leighton Baines sumringah.

Penyebabnya, apalagi kalau bukan raihan gelar  pemain terbaik Everton untuk musim ini. Dengan gelarnya itu Baines pun tersulut memberi  penampilan terbaik saat timnya menjamu Chelsea malam ini.

Terlebih kubu The Toffes (julukan Chelsea) selalu memendang istimewa seluruh pertandingan menghadapi Chelsea. Buktinya, sepanjang musim ini Everton dan Chelsea telah berlaga sebanyak 3 kali. Dua di ajang FA Cup, sedang satu pertandingan lainnya di ajang Premier League. Dari tiga pertemuan di waktu normal, kedua tim selalu berbagi angka imbang 1-1.

Namun jika melihat fakta secara kesepuruhan, The Toffes terlihat lebih dominan atas The Blues jika keduanya bertemu di Stamford Bridge. Dari 74 kali menjamu Chelsea , The Toffes menang sebanyak 34 kali, sementara Chelsea hanya menang 16 kali, dengan 24 pertandingan lainnya berakhir imbang.

“Pertandingan menghadapi mereka selalu berlangsung sulit. Tapi justru itu yang membuat pertandigan ini  semakin menarik dan membuat kami semakin terobsesi untuk meraih kemenangan atas mereka,” bilang Leighton Baines.
Jika Baines merupakan pemain terbaik di kubu Everton, maka Peter Cech dan Ashley Cole adalah pemain terbaik di kubu Chelsea.

Petr Cech dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Chelsea hasil dari jajak pendapat fans klub tersebut. Bek Ashley Cole sementara itu jadi yang terbaik berkat pilihan rekan setimnya.

Kiper asal Republik Ceko yang bergabung dengan Chelsea dari Rennes pada tahun 2004 silam dinilai berjasa besar dalam memberikan tantangan kepada Manchester United dalam perebutan titel Liga Primer musim ini.
“Di sini banyak pemain bagus. Jadi, bisa menjadi yang  terbaik adalah sebuah prestasi yang membanggakan” bilangnya.

Pemain yang pernah menjuarai Liga Primer, Piala FA, Piala Liga Inggris dan juga Community Shield dengan Chelsea itu pun mengungkapkan harapannya untuk bisa melengkapi satu gelar yang belum bisa ia cicipi yakni tropi Liga Champions.

Sementara itu Asley Cole menyuarakan tekadnya untuk merebut kembali gelar juara Liga Primer yang musim ini direbut Manchester United.
“Sebagai sebuah tim kami tidak pernah menyerah, kami selalu percaya diri,” lugas Cole.

Artinya, laga malam ini merupakan ajang pembuktian para pemain terbaik dari dua kubu yang berbeda. Siapakah yang akan memenanginya? (jun/bbs)

Peringatan Harkitnas ke-103

Gatot Ziarahi Makam Raja Inal Siregar

MEDAN- Pusara pertama yang diziarahi Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 103 kemarin (20/5), adalah pusara mantan Gubsu Raja Inal Siregar di Taman Makam Pahlawan Jalan SM Raja Medan. Selanjutnya, Gatot juga menaburkan bunga di pusara-pusara pahlawan yang telah bersemayam di taman makam pahlawan tersebut.

Sebelumnya, usai peringatan Harkitnas tersebut di Lapangan Benteng Medan, Gatot berpesan Harkitnas sebagai momentum untuk introspeksi diri. Untuk mewujudkan itu, bisa dilakukan dari jiwa masing-masing.

“Bangkitlah jiwanya, bangunlah raganya. Ini berarti kebangkitan itu harus dimulai jiwa masing-masing untuk kemudian member sugesti terhadap kebangkitan sector lain untuk memperbaiki diri dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” kata Gatot.

Lebih lanjut Gatot menjelaskan, kebangkitan nasional harus dimaknai dengan komitmen semua elemen masyarakat untuk punya visi yang sama dan mimpi yang sama mewujudkan misi Sumut yang maju, mandiri, sejahtera dalam harmoni keberagaman.

Menurutnya, Sumut yang beragam, harus betul-betul diformat ulang terus menerus agar jangan sampai keberagaman yang indah jadi retak. “Ini harus jadi modal kemandirian dan kesejahteraan Sumut,” lanjutnya.

Instropeksi dalam momen kebangkitan, katanya, juga bisa dimaknai bagaimana semua pihak mampu mengeksplorasi sumber daya alam yang sangat besar. Potensi tersebut, katanya, ada emas di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), ada batubara dengan energi yang cukup tinggi. Ada juga potensi kelautan. Potensi ini, ujarnya, harus disikapi secara bersama, sehingga bisa dikelola untuk membangun dan membangkitkan impian Sumut.

“Karena itu saya tidak ingin momentum peringatan kebangkitan ini hanya sebagai seremonial saja. Tapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari ini. Saya berharap agar diingatkan terus dengan kritik yang membangun, agar saya mampu menggerakkan seluruh elemen dan SKPD untuk mengelola potensi yang ada,” tambahnya.

Sementara itu, dalam amanat Gatot Pujo Nugroho sebagai inspektur upacara yang membacakan sambutan Ketua Umum Peringatan Harkitnas yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menyebutkan, peringatan Harkitnas yang ke 103 ini harus diiringi dengan upaya menyikapi masalah-masalah kebangsaan.

“Lebih dari seratus tahun peringatan kebangkitan nasional yang ditandai dengan lahirnya pergerakan Boedi Utomo adalah waktu yang tidak singkat. Karena itu, telah terjadi pasang surut nilai-nilai kebangsaan yang turut mewarnai sejarah perjuangan bangsa, yang harus disikapi,” kata Tifatul, dalam sambutannya, yang dibacakan Gatot tersebut.

Tifatul mengatakan, dalam sejarahnya perjuangan para pemuda pada masa dulu dihadapkan pada banyak permasalahan yang kompleks, mulai dari penidasan, perbuatan diskriminasi hingga permasalahan perbedaan suku, agama dan ras. Namun, itu bisa dikikis melalui perjuangan dengan semangat mempersatukan bangsa untuk tujuan mulia meraih kemerdekaan dan menyejajahterakan rakyat.

“Perjuangan itu harus diapriasiasi dengan membangkitkan kembali semangat perjuangan itu di masa sekarang. Sehingga tujuan mulia tersebut tetap berkobar dan member kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara,” tambahnya.

Gatot yang didampingi Muspida plus melanjutkan kegiatan untuk tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Jalan SM Raja Medan. Pusara pertama yang diziarahi Gatot adalah pusara mantan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar.(ari)